Ciri

19
Ciri-ciri Khusus (morfologi) Hewan Burung perkutut mempunyai cirri-ciri morfologis : 1) Burung perkutut bertubuh kecil.Panjangnya berkisar antara 20-25 cm. 2) Kepalanya membulat kecil,berwarna abu-abu. 3) Paruhnya panjang meruncing dengan berwarna biru keabu- abuan. 4) Mata burung perkutut bulat dengan iris berwarna abu-abu kebiru-biruan. 5) Lehernya agak panjang dan ditumbuhi bulu-bulu halus. 6) Bulu disekitar dada dan leher membentuk pola garis melintang berwarna hitam dan putih. 7) Bulu yang menutupi badan perkutut berwarna kecokelatan. 8) Pada bulu sayap terdapat garis melintang berwarna cokelat tua. 9) Bulu ekornya yang juga berwarna cokelat agak panjang. 10) Jari-jari perkutut berjumlah 8 dengan kuku-kuku yang runcing.Jadi jumlah jari sebelah kaki adalah 4. 11) Tiga dari empat jarinya ada di depan dan sebuah jari di belakang. 12) Jari-jari perkutut berguna untuk bertengger. C. Struktur dan Fungsi Alat Tubuh Struktur dan fungsi alat tubuh burung perkutut (Geopelia Striata) sama seperti halnya jenis burung (aves) pemakan biji-bijian pada umumnya.Berikut adalah struktur dan fungsi alat

description

ciri2 bakteri

Transcript of Ciri

Page 1: Ciri

Ciri-ciri Khusus (morfologi) Hewan

Burung perkutut mempunyai cirri-ciri morfologis :

1) Burung perkutut bertubuh kecil.Panjangnya berkisar antara 20-25 cm.

2) Kepalanya membulat kecil,berwarna abu-abu.

3) Paruhnya panjang meruncing dengan berwarna biru keabu-abuan.

4) Mata burung perkutut bulat dengan iris berwarna abu-abu kebiru-biruan.

5) Lehernya agak panjang dan ditumbuhi bulu-bulu halus.

6) Bulu disekitar dada dan leher membentuk pola garis melintang berwarna hitam dan putih.

7) Bulu yang menutupi badan perkutut berwarna kecokelatan.

8) Pada bulu sayap terdapat garis melintang berwarna cokelat tua.

9) Bulu ekornya yang juga berwarna cokelat agak panjang.

10) Jari-jari perkutut berjumlah 8 dengan kuku-kuku yang runcing.Jadi jumlah jari sebelah

kaki adalah 4.

11) Tiga dari empat jarinya ada di depan dan sebuah jari di belakang.

12) Jari-jari perkutut berguna untuk bertengger.

C. Struktur dan Fungsi Alat Tubuh

Struktur dan fungsi alat tubuh burung perkutut (Geopelia Striata) sama seperti

halnya jenis burung (aves) pemakan biji-bijian pada umumnya.Berikut adalah

struktur dan fungsi alat

tubuh burung :

1.Penutup tubuh

Penutup tubuh burung perkutut (Geopelia Striata) adalah bulu.

a) Struktur Bulu

Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh

tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang

pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal

yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada

tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput

epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus,

sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai

bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat

makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).

Page 2: Ciri

Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:

· Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-

cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang

ramping dan beberapa barbulae di puncak.

· Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.

· Plumae, Bulu yang sempurna.

· Barbae

· Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang

berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.

Susunan plumae terdiri dari :

· Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.

· Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.

· Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di

dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.

· Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral

dari rachis.

Gambar Struktur Bulu Burung

Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung

calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile,

Page 3: Ciri

sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.

Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:

· Tectrices, bulu yang menutupi badan.

· Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai

kemudi.

· Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:

· remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada

metacarpalia.

· Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.

· Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah

siku.

· Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.

· Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984)

b) Fungsi bulu

1. Dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu mereka

dalam cuaca dingin.

2. Sementara, saat cuaca panas, burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan

bulu-bulu mereka.

3. Penutup tubuh.

4. Bulu di bagian bawah dan bulu yang terletak di sepanjang sayap dan ekor memiliki bentuk

yang berbeda. Bulu-bulu ekor yang besar digunakan untuk mengemudi dan mengerem.

5. Untuk memperindah tubuh.

6. Plumae berfungsi agar dapat terbang.

7. Plamulae berfungsi Sebagai isolator.

8. Filoplumae Berfungsi sebagai sensor.

9. Mengangkat tubuh burung di udara.

10. Menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya.

11. Untuk melindungi kulit dari serangga.

12. Untuk menghangatkan telur pada saat mengerami.

2.Sistem Rangka

Page 4: Ciri

a) Struktur rangka

Burung memiliki struktur tulang yang beradaptasi untuk terbang.Adaptasi

tulang burung adalah sebagai berikut :

· Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan

mamalia.

· Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,berguna sebagai tempat

pelekatan otot terbang yang luas.

· Tulang-tulang burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena

memiliki struktur bersilang.

· Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada

tangan manusia.Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung terbang.

· Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,terutama ketika

mengepakkan sayap pada saat terbang.

Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk terbang.Anggota depan

berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan dada membesar dan memipih sebagai tempat

melekatnya otot-otot dan sayap.Hal ini memungkinkan burung untuk terbang.

Berikut gambar struktur rangka pada burung (aves) :

b) Fungsi Rangka

Page 5: Ciri

Berikut fungsi rangka pada burung perkutut :

· Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala

· Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala.

· Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap.

· Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang

lengan.

· Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang

lengan.

· Korakoid : Penghubung tulang dada.

· Tulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbang.

· Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut.

· Pelvis : Penghubung tulang ekor.

· Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka.

· Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis.

· Tulang paha : Untuk persendian.

3. Sistem Pencernaan Makanan

Pencernaan adalah penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat makanan dalam saluran

pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh. Pada

pencernaan tersangkut suatu seri proses mekanis dan kimiawi dan dipengaruhi oleh banyak

faktor.

a) Jenis Makanan Burung Perkutut (Geopelia Striata) :

Burung perkutut (Geopelia Striata) adalah burung jinak.Pada umumnya ,

perkutut hidup berpasangan dan kadang-kadang bergerombol.Perkutut menyukai

tempat terbuka untuk hidup.Tempat itu misalnya kebun,tegalan,padang rumput,

atau halaman bangunan,terutama yang dekat dengan hutan.Makanan burung

perkutut adalah biji-bijian seperti padi, jagung,dan jewawut.

b) Organ-organ Pencernaan Makanan.

Organ pencernaan makanan pada burung perkutut (Geopelia Striata) sama

halnya dengan organ pencernaan burung pemakan biji-bijian lainnya.

Page 6: Ciri

Berikut adalah gambar organ pencernaan pada burung :

c) Fungsi organ pencernaan pada burung perkutut :

· Paruh : Mengambil makanan.

· Kerongkongan : Saluran makanan menuju tembolok.

· Tembolok : Menyimpan makanan sementara.

· Lambung kelenjar : Mencerna makanan secara kimiawi.

· Lambung pengunyah : Menghancurkan makanan.

· Hati : Membantu mancerna makanan secara mekanis.

· Pankreas : Menghasilkan enzim.

· Usus halus : Tempat pencernaan sari makanan yang diserap

oleh kapiler darah pada dinding usus halus.

· Usus besar : Saluran sisa makan ke rectum.

· Usus buntu : Memperluas daerah penyerapan sari makanan.

· Poros usus : Tempat penyimpan sisa makanan sementara.

· Koloaka : Muara 3 (tiga) saluran,yaitu :

- Pencernaan usus.

- Saluran uretra dari ginjal

- Saluran kelamin

d) Sistem Pencernaan burung

Pada mulut terdapat paruh yang sangat kuat dan berfungsi untuk

mengambil makanan.Makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk

Page 7: Ciri

kedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan.Bagian bawah kerongkongan

membesar berupa kantong yang disebut tembolok.Kemudian masuk ke lambung

kelenjar .Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yang

menghasilkan getah lambung yang berfungsi untuk mencerna makan secara

kimiawi.Kemudian makan masuk menuju lambung pengunyah.Disebut lambung

pengunyah karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk

menghancurkan makanan.Didalam hati,empedal sering terdapat batu kecil atau

pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis.

Kemudian,makanan masuk menuju usus halus.Enzim yang dihasilkan oleh

pankreas dan empedu dialirkan kedalam usus halus.Hasil pencernaan berupa sari-

sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus.Burung mem-

punyai dua usus buntu yang terletak antara lambung dan usus.Usus buntu berguna

untuk memperluas daerah penyerapan sari makanan.

Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian kedalam poros usus

(rektum) dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka.

Sistematis pencernaan makanan pada burung :

Mulut / paruh → Kerongkongan → Tembolok → Lambung kelenjar →

Lambung pengunyah → Hati → Pankreas → Usus halus → Usus besar →

Usus buntu → Poros usus (rectum) → Kloaka.

4. Sistem Pernapasan

a) Organ-organ Pernapasan pada Burung

Alat pernapasan burung perkutut (Geopelia Striata) sama seperti halnya jenis burung (aves)

pemakan biji-bijian pada umumnya.

Berikut adalah gambar alat pernapasan burung :

Page 8: Ciri

b) Sistem Pernapasan pada Burung

Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru

burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang

rusuk.

Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk

kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan

trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian

akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam

bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-

lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara.

Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat

dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal).

Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau

lebih).

Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga

memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-

paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan

sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi

hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai

penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa

maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher

Page 9: Ciri

(servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid),

ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara

abdominal).

Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya kontraksi otot

antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada

bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan cara memperbesar

rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang

mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-

paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi hawa sebagai cadangan udara.

Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu

berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau

diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada

tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi

maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil

dan tekanan menjadi lebih besar dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru

yang kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari

kantung hawa masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di

paru-paru. Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun

inspirasi.

Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain,

aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.

Berikut adalah gambar system pernapasan pada burung :

Gambar sistem pernapasan burung

Page 10: Ciri

Bagan pernapasan pada burung adalah sebagai berikut.

Burung mengisap udara Þ udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian

belakang Þ bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundipundi

hawa Þ udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru Þ udara menuju pundipundi

hawa depan.

5. Sistem Sirkulasi

System sirkulasi burung perkutut (Geopelia Striata) sama seperti halnya jenis burung (aves)

pemakan biji-bijian pada umumnya.

a) Organ Sirkulasi pada burung perkutut

Pada burung perkutut organ sirkulasinya sama dengan mamalia/manusia. Burung perkutut

mempunyai jantung yang terdiri dari empat ruang,yaitu dua serambi,dan dua bilik.Sekat

biliknya sempurna sehingga darah bersih dan darah kotor tidak bercampur.Sistem peredaran

darah burung tertutup dan rangkap (ganda).

Berikut gambar bagian jantung pada burung

Page 11: Ciri

b) Sistem sirkulasi burung

Peredaran darah burung adalah dari paru-paru mengangkut oksigen masuk

ke serambi kiri,kemudian ke bilik kiri.Dari bilik kiri darah di pompa ke

seluruh tubuh melalui aorta.Dise-sel tubuh darah melepaskan O2 dan

mengikat CO2.Darah yang mengandung banyak CO2 ini masuk serambi kanan

melalui pembuluh balik.Selanjutnya darah masuk bilik kanan,kemudian di

pompa masuk ke paru-paru.Didalam paru-paru darah melepaskan CO2 dan

mengikat O2.

Berikut gambar system peredaran darah burung

Bagan sirkulasi pada burung

Paru-paru → Serambi kiri → Bilik kiri → Seluruh tubuh → Serambi kanan

→ Bilik kanan → Paru-paru

13

6. Sistem Syaraf Burung Perkutut

Page 12: Ciri

System syaraf burung perkutut (Geopelia Striata) sama seperti halnya jenis burung (aves)

pemakan biji-bijian pada umumnya.

System saraf burung berupa otak dan sum-sum tulang belakang pada burung.Otak besar dan

otak kecil berkembang dengan baik.Permukaan otak kecil berkembang dengan

baik.Permukaan otak kecil berlipat-lipat sehingga permukaannya semakin luas.Hal tersebut

menyebabkan burung memiliki keseimbangan yang cukup baik.

Burung mempunyai pusat penglihatan yang sangat besar.Pusat penglihatan ini merupakan

pelebaran dari otak bagin tengah yang membentuk dua gelembung.Pusat pembau berukuran

kecil sehingga indera pembau tidak berkembang dengan sempurna.

Berikut gambar otak pada burung

Gambar otak pada burung

7. Sistem Reproduksi Burung Perkutut

System reproduksi burung perkutut (Geopelia Striata) sama seperti halnya jenis burung (aves)

pemakan biji-bijian pada umumnya.

a) Organ reproduksi burung

1). Organ reproduksi pada burung jantan meliputi :

Page 13: Ciri

- Vasdeverens : Tempat menyalurkan sperma.

- Ureter : Saluran kelamin menuju kloaka.

- Kloaka : Saluran kelamin

- Testis : Alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin.

2) Organ reproduksi pada burung betina

Organ reproduksi pada burung betina meliputi :

- Ovarium : Tempat menghasilkan ovum

- Oviduk : Tempat berlangsungnya fertilisasi

- Kloaka : Tempat masuknya sperma jantan dan

mengeluarkan telur.

b) System Reproduksi Burung Perkutut

Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat

kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling

menempelkan kloaka.

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh

sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong

penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang

bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan

ureter dan bermuara di kloaka.

Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam

oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju

kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi

cangkang berupa zat kapur.

Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu

pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit

telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup

matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.

Fungsi bagian-bagian telur aves :(1)Titik embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi

embrio(2)Kuning telur --> cadangan makanan embrio(3)Kalaza --> menjaga goncangan

embrio(4)Putih telur --> menjaga embrio dari goncangan(5)Rongga udara --> cadangan

oksigen bagi embrio

8. Sistem Ekskresi Burung Perkutut

Alat Ekskresi pada burung perkutut sama halnya dengan burung pemakan biji-bijian lainnya.

Page 14: Ciri

Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal(metanefros),paru-paru,dan kulit.Burung

memiliki sepasang ginjal yang berwarna cokelat.Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang

menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka).

Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam.Kelebihan larutan gram akan

mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung).Burung hampir tidak

memiliki kelenjar kulit,tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada

tunggingnya.Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.

9. Organon Sensoris

Burung memiliki indra penglihatan yang sangat baik.Susunan matanya sama seperti mata

manusia.Retina mata burung mempunyai dua macam sel penerima cahaya yaitu sel batang

dan sel kerucut.

1) Sel Batang

Sel batang peka terhadap rangsang cahaya lemah.Pada burung malam,misalnya burung

hantu,retina mata mengandung banyak sel batang.Banyaknya sel batang mengakibatkan

burung hantu dapat melihat dengan baikditempat gelap (malam hari).Sebaliknya,pada siang

hari burung hantu tidak dapat melihat dengan baik.

2) Sel Kerucut

Sel kerucut bersifat peka terhadap cahaya yang kuat.Burung yang aktivitasnya pada siang

hari,misalnya perkutut dan merpati,matanya memiliki banyak sel kerucut.

Lensa mata pada burung mempunyai kemampuan mencembung dan memipih (berakomodasi)

dengan baik.

Indra pembau pada burung tidak berkembang.Indra pembau (hidung) burung jarang

digunakan,bahkan hamper tidak pernah digunakan.

Indra pendengaran pada burung berkembang dengan baik.Terbukti burung dapat

membedakan bermacam-macam kicauan