Cintai Pertanian, Selamatkan Kehidupan !_ Sertifikasi Benih (Teknologi Benih)

6
Home Posts RSS Comments RSS Edit BLOG ARCHIVE 2014 (4) 2013 (33) December (2) September (12) July (6) June (3) selamat datang di blog sederhana saya.... AIR TANAH SERTIFIKASI BENIH (TEKNOLOGI BENIH) May (1) April (9) ABOUT ME dunia pertanian pengen tau lebih jauh?? add fb aq [email protected] View my complete profile GOOGLE+ FOLLOWERS Powered by Blogger. BLOGGER NEWS Alex Iss Nobita Buat Lencana Anda Home Sunday, 30 June 2013 SERTIFIKASI BENIH (TEKNOLOGI BENIH) Posted by dunia pertanian at 06:34 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Benih merupakan hal yang sangat akrab dengan kegiatan budidaya pertanian. Benih juga diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh menjadi tanaman muda (bibit), kemudian dewasa dan menghasilkan bunga. Melalui penyerbukaan bunga berkembang menjadi buah atau polong, lalu menghasilkan biji kembali. Benih dapat dikatakan pula sebagai ovul masak yang terdiri dari embrio tanaman, jaringan cadangan makanan, dan selubung penutup yang berbentuk vegetatif. Benih berasal dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang, setek daun, dan setek pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan menjadi tanaman dewasa. Keberhasilan dalam budidaya pertanian sendiri sangat ditentukan oleh benih yang digunakan, oleh karena itu perlu dilakukan seleksi dalam penggunaan benih sehingga didapatkan benih yang unggul. Penggunaan benih bermutu dapat mengurangi jumlah pemakain benih dan tanam ulang serta memiliki daya kecambah dan tumbuh yang tinggi sehingga pertanaman kelihatan seragam. Pertumbuhan awal yang kekar dapat mengurangi masalah gulma dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama/penyakit. Selain itu dari segi biaya dengan penggunaan benih unggul dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan oleh petani. Di indonesia sendiri pengunaaan benih unggul mulai digencarkan, hal ini terbukti dengan adanya sertivikasi benih yang diselenggarakan oleh pemerintah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang ada pada makalah ini adalah: a. Apa yang di maksud dengan sertifikasi benih ? b. Apa yang dimaksud dengan benih bersertifikat? c. Bagaimana riwayat sertifikasi benih menurut COPELAND? d. Apa tujuan dari sertifikasi benih ? e. Apa saja sasaran sertifikasi benih? f. Apa saja syaratsyarat benih yang disertifikasi ? g. Badan apa yang berhak mensertifikasi benih ? h. Bagaimana proses sertifikasi benih ? i. Apa Saja Permasalahan Dalam Sertifikasi Benih? j. Bagaimana UpayaUpaya Pemecahan Masalah Sertifikasi? C. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar para pembaca dapat memahami: a. Sertifikasi benih. CONTACT PERSON Pin : 28207D96 nope: +62857 5411 1664 COOL MUSIC AfganPadamu Ku Bersujud mkkodelagu.blogspot.com (KodeMP3) CLOCK By : CINTAI PERTANIAN, SELAMATKAN KEHIDUPAN ! Search...

Transcript of Cintai Pertanian, Selamatkan Kehidupan !_ Sertifikasi Benih (Teknologi Benih)

Page 1: Cintai Pertanian, Selamatkan Kehidupan !_ Sertifikasi Benih (Teknologi Benih)

Home Posts RSS Comments RSS Edit

BLOG ARCHIVE

2014 (4)

2013 (33) December (2)

September (12)

July (6)

June (3)selamat datang di blogsederhana saya....

AIR TANAH

SERTIFIKASI BENIH(TEKNOLOGI BENIH)

May (1)

April (9)

ABOUT ME

dunia pertanian

pengen tau lebihjauh?? add fb aq

[email protected]

View my complete profile

GOOGLE+ FOLLOWERS

Powered by Blogger.

BLOGGER NEWS

Alex Iss Nobita

Buat Lencana Anda

Home

Sunday, 30 June 2013

SERTIFIKASI BENIH (TEKNOLOGI BENIH)

Posted by dunia pertanian at 06:34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Benih merupakan hal yang sangat akrab dengan kegiatan budidaya

pertanian. Benih juga diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh menjadi

tanaman muda (bibit), kemudian dewasa dan menghasilkan bunga. Melalui

penyerbukaan bunga berkembang menjadi buah atau polong, lalu menghasilkan

biji kembali. Benih dapat dikatakan pula sebagai ovul masak yang terdiri dari

embrio tanaman, jaringan cadangan makanan, dan selubung penutup yang

berbentuk vegetatif. Benih berasal dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi,

setek batang, setek daun, dan setek pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan

menjadi tanaman dewasa.

Keberhasilan dalam budidaya pertanian sendiri sangat ditentukan oleh benih

yang digunakan, oleh karena itu perlu dilakukan seleksi dalam penggunaan benih

sehingga didapatkan benih yang unggul. Penggunaan benih bermutu dapat

mengurangi jumlah pemakain benih dan tanam ulang serta memiliki daya

kecambah dan tumbuh yang tinggi sehingga pertanaman kelihatan seragam.

Pertumbuhan awal yang kekar dapat mengurangi masalah gulma dan

meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama/penyakit. Selain itu

dari segi biaya dengan penggunaan benih unggul dapat meminimalisir biaya yang

dikeluarkan oleh petani. Di indonesia sendiri pengunaaan benih unggul mulai

digencarkan, hal ini terbukti dengan adanya sertivikasi benih yang diselenggarakan

oleh pemerintah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang ada pada makalah ini

adalah:

a. Apa yang di maksud dengan sertifikasi benih ?

b. Apa yang dimaksud dengan benih bersertifikat?

c. Bagaimana riwayat sertifikasi benih menurut COPELAND?

d. Apa tujuan dari sertifikasi benih ?

e. Apa saja sasaran sertifikasi benih?

f. Apa saja syarat­syarat benih yang disertifikasi ?

g. Badan apa yang berhak mensertifikasi benih ?

h. Bagaimana proses sertifikasi benih ?i. Apa Saja Permasalahan Dalam Sertifikasi Benih?

j. Bagaimana Upaya­Upaya Pemecahan Masalah Sertifikasi?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar para pembaca dapat

memahami:

a. Sertifikasi benih.

CONTACT PERSON

Pin : 28207D96nope: +62857 5411 1664

COOL

MUSIC

Afgan­Padamu Ku Bersujudmk­kodelagu.blogspot.com

(KodeMP3)

CLOCK

By :

CINTAI PERTANIAN, SELAMATKAN KEHIDUPAN !

Search...

Page 2: Cintai Pertanian, Selamatkan Kehidupan !_ Sertifikasi Benih (Teknologi Benih)

b. Benih bersertifikat.

c. Riwayat sertifikasi benih menurut COPELAND.

d. Tujuan dari sertifikasi benih.

e. Sasaran sertifikasi benih.

f. Syarat­syarat benih yang disertifikasi.

g. Badan yang berhak mensertifikasi benih.

h. Proses sertifikasi benih.i. Permasalahan Dalam Sertifikasi Benih.

j. Upaya­Upaya Pemecahan Masalah Sertifikasi.BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sertifikasi BenihSertifikasi benih merupakan suatu kegiatan yang termasuk dalam program

produksi benih unggul atau yang berkualitas tinggi dari varietas­varietas yang

genesis unggul yang selalu harus terpelihara dan dipertanggungjawabkan..

Sertifikasi benih dapat pula dikatakan sebagai satu­satunya metode pemeliharaan

identitas varietas benih, yang menjadi sangat penting bagi tanaman lapangan yang

sebagian besar varietasnya dilepaskan secara umum dan benihnya diperjual belikan

di pasaran bebas.B. Benih Bersertifikat

Benih bersertifikat merupakan benih yang proses produksinya diterapkan

cara­cara dalam persyaratan tertentu sesuai dengan ketentuan sertifikasi benih.

C. Riwayat Sertifikasi Benih Menurut Copeland

Sweedisch associatie (1888) merupakan suatu perkumpuan di negara Swedia

dengan tujuan memproduksi dan mengembangkan benih­benih tanaman dengan

mutu yang baik bagi pemakaian di negara tersebut. Kenyataan adanya usaha

tersebut di negara itu, akhirnya melahirkan:

Balai Penelitian Seleksi Tanaman

Organisasi penyebaran benih, serta

Balai pengujian benih, yang kemudian mengalami penggabungan dan melahirkan

program sertifikasi benih.

Di Indonesia, pada zaman pemerintahan hindia belanda tahun 1920 telah

memulai adanya perhatian terhadap soal pembenihan dan peningkata perbaikan

cara­cara bercocok tanam. Pada tahun 1930 kegiatannya meningkat dengan yaitu

dengan dibangunnya Balai Benih (khususnya di Jawa). Balai benih ini berfungsi

sebagai sumber benih yang agak lebih baik mutunya dan secara terus menerus

dapat memenuhi kebutuhan petani.

Setelah indonesia berhasil merebut kemerdekaannya, dengan masuknya

Indonesia kedalam FAO (1952) sejak itu mulai dilaksanakan suatu pola produksi

dan penyebaran ben ih yang lebih terarah.D. Tujuan Sertifikasi Benih

Tujuan pada kegiatan sertifikasi ini antara lain adalah :

a) Untuk menjaga kemurnian genetik dari varietas yang dihasilkan oleh pemulia

atau untuk menjaga kemurnian dan kebenaran dari varietas.

b) Mendapatkan benih bermutu dari varietas unggul yang sesuai standar mutu

yang berlaku yang dicantumkan dalam label.

c) Didapatkanya benih bermutu dengan standar mutu yang berlaku baik mutu di

lapangan maupun di laboratorium.

d) Tersedianya benih unggul bermutu secara berkesinambungan pada produsen,

Page 3: Cintai Pertanian, Selamatkan Kehidupan !_ Sertifikasi Benih (Teknologi Benih)

penangkar maupun pedagang benih yang dibutuhkan oleh konsumen.E. Landasan Hukum dan Pedoman dalam Sertifikasi Benih

1. Undang­undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 1992, tentang Sistem

Budidaya Tanaman;

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 22 Tahun 1971 tentang

Pembinaan, Pengawasan Pemasaran dan Sertifikasi Benih;

3. Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 460/Kpts/Org/XI/1971, jo

Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 22 Tahun 1971;

4. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pertanian dan Tanaman Pangan Nomor

SK.I.HK.050.84.68, tentang Prosedur Sertifkasi Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura, dan SK No. I.HK.50.84.70, tentang Pedoman Khusus

Sertifikasi Benih;

5. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 803/Kpts/01.210/7/97, tentang

Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih Bina;

6. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 1017/Kpts/TP.120/12/98,

tentang Izin Produksi Benih Bina, Izin Pemasukan Benih dan Pengeluaran

Benih Bina;

7. Surat Keputusan Dirjen Tanaman Pangan dan Hortikultura Nomor :

I.HK.050.98­57, tentang Pedoman tata Cara dan Ketentuan Umum

Sertifikasi Benih Bina;

8. Surat Keputusan Dirjen Tanaman Pangan dan Hortikultura Nomor :

I.HK.050.98­58, tentang Pedoman Khusus Sertifikasi untuk Perbanyakan

Benih Tanaman Buah secara Vegetatif;

9. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 39/Permentan/OT.140/8/06,

tentang Produksi Benih, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina;

10. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 28/Permentan/SR.120/3/07,

tentang Produksi Benih.

11. Diskripsi Jenis/Varietas yang diberikan oleh pemulia atau instansinya.

F. Sasaran Sertifikasi Benih Mempertahankan kemurnian katurunan yang dimiliki oleh suatu varietas.

Membantu para produsen benih dalam memproduksi benih dengan mutu baik.

Membantu para petani didalam mendapatkan benih yang diinginkan, serta dapat

dijamin kebenaran varietas serta mutunya.

G. Syarat – syarat sertifikasi Benih1. Permohonan/Pendaftaran Sertifikasi

Permohonan sertifikasi dapat dilakukan oleh perorangan atau badan hukum

yang bermaksud memproduksi benih bersertifikat, ditujukan kepada Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih. Permohonan sertifikasi hanya dapat dilakukan

oleh penangkar benih yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan2. Sumber Benih

Benih yang akan ditanam untuk menghasilkan benih bersertifikat harus

berasal dari kelas benih yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya untuk

menghasilkan benih sebar harus ditanam benih pokok, oleh sebab itu benih yang

akan ditanam harus bersertifikat/berlabel.3. Varietas

Varietas benih yang dapat disertifikasi, yaitu varietas benih yang telah

ditetapkan sebagai varietas unggulan dan telah dilepas oleh Menteri Pertanian serta

dapat disertifikasi.4. Areal Sertifikasi

Tanah/Lahan yang akan dipergunakan untuk memproduksi benih

bersertifikat harus memenuhi persyaratan sesuai dengan komoditi yang akan

Page 4: Cintai Pertanian, Selamatkan Kehidupan !_ Sertifikasi Benih (Teknologi Benih)

diproduksi, karena tiap­tiap komoditi memerlukan persyaratan sejarah lapang yang

berbeda.Adapun persyaratan areal tersebut diantaranya :

1. Letak dan batas areal jelas

2. Satu blok untuk satu varietas dan satu kelas benih

3. Sejarah lapangan : Bera, Bekas tanaman lain, Bekas varietas yang sama

dengan kelas benih yang lebih tinggi, atau bekas varietas lain tetapi mudah

dibedakan.

4. Luas areal diarahkan minimal 5 Ha (BR) mengelompok.

5. Syarat areal bekas tanaman padi yang dapat dijadikan areal sertifikasi (dalam

Tabel)

5. IsolasiIsolasi dalam sertifikasi terbagi dalam 2 bagian yaitu :1. Isolasi Jarak

Isolasi jarak antara areal penangkaran dengan areal bukan penangkaran

minimal 3 meter, ini bertujuan untuk menjaga agar varietas dalam areal

penangkaran tidak tercampur oleh varietas lain dari areal sekitarnya.2. Isolasi Waktu

Isolasi waktu kurang lebih 30 hari (selisih berbunga) , ini bertujuan agar

tidak terjadi penyerbukan silang pada saat berbunga antara varietas

pengakaran dengan varietas disekitarnya.6. Pemeriksaan Lapangan

Guna menilai apakah hasil benih dari pertanaman tersebut memenuhi standar

benih bersertifikat, maka diadakan pemeriksan lapangan oleh pengawas benih.

Pemeriksaan lapangan dilakukan secara bertahap yang meliputi Pemeriksaan

Lapangan Pendahuluan (paling lambat saat tanam), Pemeriksaan Lapangan Ke I

(fase Vegetatif), ke II (fase generatif), dan Pemeriksaan Lpang Ke III (menjelang

panen).7. Peralatan Panen dan Perosesing Benih

Peralatan/perlengakapan yang digunakan untuk panen dan prosesing harus

bersih terutama dari jenis atau varietas yang tidak sama dengan yang akan

diproses/dipanen. UJ\ntuk menjamin kebersihan ini harus diadakan pemeriksaan

sebelum penggunaannya, misalnya ; Combine, Prosessing Plant, ataupun wadah

benih lainnya.8. Uji Laboratorium

Untuk mengetahui mutu benih yang dihasilkan setelah dinyatakan lulus

lapangan maka perlu diuji mutunya di laboratorium oleh analis benih, yang

meliputi uji kadar air, kemurnian, kotoran benih, campuran varietas lain, benih

tanaman lain, dan daya tumbuh.9. Label dan Segel

Dalam ketentuan yang sudah ditetapkan juga tercantum bahwa proses

sertifikasi dinyatakan selesai apabila benih telah dipasang label dan disegel. Label

yang digunakan pemasangannya diawasi oleh petugas Balai Pengawasan dan

Sertifikasi Benih seta warna label disesuaikan dengan kelas benih yang dihasilkan.

H. Peranan sertifikasi benih dalam pembangunan pertanian

Dalam “program peningkatan produksi padi, palawija dan hortikultura”

pembangunan pertanian di tanah air kita, dapat dikemukakan proyek­proyek yang

menonjol antara lain:

1. Proyek BIMAS/INMAS padi dan palawija

2. Proteksi tanaman

3. Proyek pengadaan dan penyebaran benih

Page 5: Cintai Pertanian, Selamatkan Kehidupan !_ Sertifikasi Benih (Teknologi Benih)

4. Proyek pengembangan tata penyuluhan

5. Proyek pemupukan, produktivitas tanah alat­alat mesin pertanian

6. Proyek perbaikan fasilitas pemasaran

7. Proyek peningkatan produksi palawija dan hortikultura

8. Proyek pengembangan pertanian padi pasang surut, lebak dan tanah kering.

Peranan benih dalam usaha peningkatan produksi dan kualitas sangat besar.

Penyediaan benih dalam masa pembangunan pertanian merupakan factor yang

menentukan berhasil atau tidaknya usaha pertanian ini. Sehubungan dengan

kenyataan ini pemerintah telah merencanakan untuk mengintensifkan usaha

rehabilitasi kebun bibit untuk dapat meningkatkan produksi bibit atau benih yang

bermutu, disamping usaha bimbingan dan pengawasan terhadap pembibitan

swasta.

I. Permasalahan dalam Sertifikasi BenihYang menjadi permasalahan dalam sertifikasi benih antara lain:

Tidak selalu tersedianya sumber benih yang diperlukan sesuai dengan kelasnya.

Lahan/lokasi pertanaman tidak memenuhi persyaratan, dalam hal sejarah lapangan.

Keterbatasan pengetahuan para petani terhadap sertifikasi benih berlabel.

Keadaan sosial ekonomi dari para petani sangat berpengaruh penyerapan pasar benih

yang berlabel (Benih hasil Sertifikat).

J. Upaya­upaya pemecahan masalah sertifikasi.

Sampai dengan saat ini perusahaan­perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang

agribisnis masih belum banyak yang tertarik untuk berbisnis dalam bidang perbenihan.

Salah satu kendalanya adalah karena pasar benih berlabel (hasil dari proses

sertifikasi) masih belum mantap, karena sebagian petani masih belum tertarik untuk

menggunakan benih berlabel. Untuk mengatasi masalah­masalah ini maka dapat diupayakan

antara lain:

Pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian lebih meningkatkan lagi penyuluhan­

penyuluhan kepada para petani konsumen agar mereka lebih memahami akan

manfaat dari penggunaan benih berlabel.

Selain kepada para petani konsumen benih juga penyuluhan diberikan kepada pada

produsen benih agar mereka bisa menambah iilmu pengetahuan dibidang

perbenihan dan sertifikasi benih.

Penyediaan Benih Sumber yang cukup meliputi jumlah, varietas dan mutu untuk

memudahkan para penangkar benih untuk mensersifikasikan benihnya.

Pemerintah agar ikut menjaga stabilitas harga benih sehingga para petani penangkar

benih, perusahaan­perusahaan swasta bergerak dalam industri perbenihan akan

lebih bergairah lagi untuk berbisnis dalam bidang ini.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab ii, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Page 6: Cintai Pertanian, Selamatkan Kehidupan !_ Sertifikasi Benih (Teknologi Benih)

Newer Post Older Post

1. Keberhasilan dalam budidaya pertanian sendiri sangat ditentukan oleh benih yang

digunakan, oleh karena itu perlu dilakukan seleksi dalam penggunaan benih

sehingga didapatkan benih yang unggul.

2. Sertifikasi benih merupakan suatu kegiatan yang termasuk dalam program

produksi benih unggul atau yang berkualitas tinggi dari varietas­varietas yang

genesis unggul yang selalu harus terpelihara dan dipertanggungjawabkan..

3. Benih bersertifikat merupakan benih yang proses produksinya diterapkan cara­cara

dalam persyaratan tertentu sesuai dengan ketentuan sertifikasi benih.

4. Peranan benih dalam usaha peningkatan produksi dan kualitas sangat besar.

Penyediaan benih dalam masa pembangunan pertanian merupakan factor yang

menentukan berhasil atau tidaknya usaha pertanian ini.B. Saran

o Untuk lebih memahami tentang arti dan tujuan serta kemanfaatan dari Sertifikasi Benih

maka Pemerintah (Departemen Pertanian) harus mengadakan training­

training/Pelatihan untuk para petani penangkar benih dan perusahaan­perusahaan

yang bergerak dalam bidang ini.

o Meningkatkan mutu ketrampilan/SDM dari para petugas Pengawas Benih maupun Analis

Benih yang sehari­hari berkecimpung dalam Pengawasan sertifikasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://bpsbtphbanten.wordpress.com/sertifikasi/http://dodikfaperta.blogspot.com/2012/02/apa­benih­unggul.htmlhttp://meongmhs.blogspot.com/2010/07/sertifikasi­benih.htmlhttp://lensa­alam­dan­dunia.blogspot.com/2013/03/syarat­syarat­sertifikasi­

benih.html

http://www.lmgaagro.web.id/

0 Comments:

1.

Post a Comment

Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

CINTAI PERTANIAN, SELAMATKAN KEHIDUPAN ! | Design by SkinCorner