cileles.docx
-
Upload
evie-pratiwi -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of cileles.docx
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS
PADA Nn. R DENGAN GANGGUAN PESESPSI SENSORI :
HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN DAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
DI RT 02 RW 04 DESA CILELES JATINANGOR
NAMA MAHASISWA : IMA LISMAWATY
NPM : 220112150060
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROFESI KEPERAWATAN JIWA ANGKATAN XXX
BANDUNG
2015
Nama Mahasiswa : Ima Lismawaty
NPM : 220112150060
Tanggal Pengkajian :21 September 2015
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama/Jenis Kelamin : Risa Roswati / P
Alamat : Desa Cileles RT 02 RW 04
Status Perkawinan : Janda
Sumber Data : Keluarga
Bentuk Tubuh : Lengkap
Umur : 25 Tahun
Pendidikan : SD
Suku : Sunda
II. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
( √ ) ya, tahun pada saat usia15 tahun ( ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya kemana? RSJ Cimahi
3. Trauma
Usia Pelaku Korban
Saksi
Aniaya Fisik
Aniaya Seksiual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan Kriminal
Jelaskan:
Menurut keluarga klien tidak pernah mengalami trauma apapun, dan
klien tidak pernah berbicara jika mempunyai masalah dengan
temannya. Kondisi klien saat ini diawali pada usia 15 tahun guru
disekolahnya melaporkan klien kepada keluarga karena tidak pernah
bicara, tidak pernah fokus selama belajar, dan sering melamun.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? (√) ya ( )
Tidak
Hubungan keluarga : bibi dari pihak ibu
Gejala : Stres berat dan depresi
Riwayat Pengobatan : Tidak sampai dilakukan pengobatan
5. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Keluarga mengatakan Risa sempat sembuh sewaktu di rawat di
RSJ cimahi. Pada waktu sembuh pernah pacaran dan sampai menikah
tetapi pernikahannya hanya berlangsung 2 bulan. Suaminya menikah
lagi dan menceraikan Risa karena tahu penyakit risa dan pernah
dirawat di RSJ Cimahi.
III. FAKTOR PRESIPITASI
Keluarga mengatakan kondisi Risa kembali kambuh menjadi pendiam
tidak pernah mau berbicara, kadang bicara dan tertawa sendiri, dan sering
terlihat ketakutan. Awalnya karena bercerai dengan suaminya dan
kehabisan obat karena tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan
pengobatan dengan rawat jalan.
IV. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN DAN KELUARGA
1. Persepsi klien atas masalahnya
Tidak terkaji
2. Persepsi keluarga atas masalahnya
Ibu klien mengatakan terkadang merasa malu dan sangat terbebani
karena mempunyai anak yang gila, merasa seperti mempunyai bayi
lagi karena semua kebutuhan Risa harus dibantu. Kalau sekarang
sudah lebih baik karena untuk BAB dan BAK tidak di kasur lagi,
walaupun pergi ke WC sendiri jika BAB tidak di klosetnya masih
diantai WC.
3. Harapan klien sehubungan dengan pemecahan masalahnya
Tidak terkaji
4. Harapan keluarga sehubungan dengan pemecahan masalahnya
Ibu klien mengatakan jika mempunyai uang ingin melanjutkan
pengobatan rawat jalannya, sebab jika sudah memakan obat pikiran
risa bisa normal tidak seperti orang bingung lagi.
V. KOPING DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA
1. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi
Tidak terkaji
2. Koping keluarga terhadap masalah klien
Ibu klien mengatakan untuk menghadapi penyakit Risa, hanya dengan
bersabar hadapi saja bagaimanapun ‘Risa tetap anak yang harus di
penuhi kebutuhannya.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD : 110/70 mmHg N : 76 x/menit S : 360 C P: 18x/menit
2. Berat Badan : Kg TB: Cm
3. Keluhan fisik
Tidak ada keluhan fisik.
VII. KELUARGA
GENOGRAM
g
1. Pola pengambilan keputusan
Ibu klien mengatakan keputusan yang diambil tergantung suaminya.
2. Komunikasi
Pola komunikasi yang diambil dalam keluarga terbuka dengan anak, adik
klien mengatakan jika mengungkapkan perasaan kepada orang tuanya
hanya didengarka saja.
3. Pola asuh
Membiarkan anak tergantung kemauan dari anak tidak memaksakan
kehendak pada anak.
VIII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
Citra tubuh: tidak terkaji
Identitas : klien merupakan seorang wanita berusia 25 tahun sudah
pernah menikah sekarang bersatus janda. Klien merupakan anak
pertama dari 4 bersaudara.
Peran : klien sekarang berperan sebagai anak dan kakak untuk dua
adiknya.
Ideal diri : tidak terkaji
Harga diri : tidak terkaji
2. Hubungan sosial
Orang yang berarti
Menurut ibu klien, klien sangat dekat dengan ayahnya, kalau sama
ayahnya selalu menuruti peritah ayahnya, jika sama ibu tidak
menurut malah suka memarahi ibunya.
Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok
Ibu klien mengatakan waktu SD sebelum sakit selalu aktif untuk
mengaji di sekolah agama setiap sore bahkan selalu mendapat
peringkat bagus sewaktu di SD
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Ibu klien mengatakan hambatan Risa untuk berhubungan dengan
orang lain karena kondisinya, tidak pernah mau berbicara atau
berinteraksi dengan orang lain.
3. Pendidikan dan pekerjaan
Penidikan klien sampai SMP Kelas 2 karena tidak dinaikan oleh pihak
sekolah karena kondisi Risa yang sudah sakt. Risa tidak bekerja.
4. Gaya hidup
Tidakernah bergaul dengan orang lain, hanya diam saja dirumah
5. Budaya
Klien bersuku sunda dan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
bahasa sunda.
6. Spiritual
Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam
Kegiatan ibadah
Sekarang sudah tidak melaksanakan sholat 5 waktu.
IX. STATUS MENTAL
1. Penampilan
( √ ) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian yang tidak sesuai
( ) cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : rambut klien terlihat acak-acakan, selalu menggaruk- garuk
kepalanya, badannya tercium bau, kulitnya terlihat kotor, kuku tangan
dan kaki panjang dan kotor.
2. Pembicaraan
( ) keras ( ) gagap ( ) cepat (√ ) membisu
( ) apatis ( ) lambat ( ) inkoheren
Jelaskan : selama diajak berbicara tidak pernah menjawab, hanya mengatakan iya
dan tidak. Penjelesan mengenai klien disampaikan oleh ibu dan adiknya.
3. Aktivitas Motorik
( ) lesu ( ) tik ( ) gelisah ( ) tremor
( ) tegang ( ) grimasem (√ ) agitasi ( ) kompulsif
Jelaskan : klien berulang kali selalu menggendong boneka dan mencium
bonekanya berulang kali sambil tersenyum-senyum sendiri.
4. Alam Perasaan
(√ ) sedih ( ) kuatir ( ) gembira berlebihan( ) ketakutan ( ) putus asa
Jelaskan : klien tampak sedih selalu menundukan kepala, terkadang tiba-tiba
tertawa sendiri pada saat sedang diajak berbicara.
5. Afek
( ) labil ( ) datar (√ ) tumpul ( ) tidak sesuai
Jelaskan : pada saat digambarkan wajah Risa dan bonekanya klien tiba-tiba
langsung tertawa kegirangan.
6. Interaksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) defensif ( ) curiga
(√ ) tidak kooperatif ( ) mudah tersinggung
Jelaskan : klien tidak pernah berespon untuk menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan, dan tidak menanggapi ajakan untuk memotong kuku, mandi,
dan keramas.
7. Persepsi : halusinasi
( ) pengecapan (√ ) pendengaran ( ) perabaan (√) penglihata
( ) penciuman
Jelaskan : pada saat sedang berlangsung interaksi klien tiba-tiba tertawa dan
senyum-senyum sendiri. Ibu klien mengatakan terkadang bicara sendiri
dan tiba-tiba ketakutan seperti melihat seseorang atau sesuatu..
8. Isi pikir
( ) obsesi ( ) depersonalisasi ( ) pikiran magis
( ) phobia ( ) ide yang terkait ( ) hipokondria
Waham
( ) agama ( ) nihilistik ( ) curiga ( ) kontrol pikir
( ) somatik ( ) sisip pikir ( ) kebesaran ( ) siar pikir
Jelaskan :
9. Arus Pkir
( ) sirkumstansial ( ) flight of idea ( ) perseverasi
( ) tangensial ( ) blocking ( ) kehilangan asosiasi
Jelaskan : klien tidak mengatakan apapun, hanya menunjukan sikap apatasi,
tertawa dan tersenyum sendiri.
10. Tingkat Kesadaran
(√ ) bingung ( ) stupor (√ ) disorientasi orang
( ) sedasi (√ ) disorientasi waktu ( ) disorientasi tempat
Jelaskan : pada saat ditanya masih mengenal perawat atau tidak, klien
mengatakan tidak tahu, dan sudah tidak mengetahui waktu yang
berjalan, kalau tempat yang klien tinggali masih mengetahuinya bahwa
klien saat ini sedang berada dirumah orang tuanya.
11. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang (√ ) gangguan daya ingat saat ini
( ) gangguan daya ingat jangka pendek ( ) konfabulasi
Jelaskan : klien tidak dapat mengingat orang yang baru saja kenalan, dan tidak
ingat terkait topik pembicaraan yang baru saja terjadi.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi
(√ ) Tidak mampu berhitung
Jelaskan : klien tidak dapat menjawab pertanyaan hitungan penjumlahan
13. Kemampuan Penilaian
( ) Gangguan Ringan (√ ) Gangguan bermakna
Jelaskan :
14. Daya Tilik Diri
( ) Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal – hal diluar dirinya
Jelaskan : klien tidak mengatakan apapun
15. KEBUTUHAN DASAR KLIEN
1) Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
(√ ) makanan ya tidak √ (√ ) transportasi ya tidak √
(√ ) keamanan ya tidak √ (√ ) tempat tinggal ya tidak √
(√ ) perawatan kesehatan ya tidak √ (√ ) uang ya tidak √
(√ ) pakaian ya tidak √
Jelaskan : ibu klien mengatakan semua kebutuhan klien harus selalu disiapkan
oleh ibunya, memakai baju saja masih terbalik. Pada waktu makan, makanannya
selalu dibuang dan tercecer.
2. Kegiatan hidup sehari – hari
A. Perawatan diri
Bantuan Total Bantuan Minimal
(√ ) mandi √
(√ ) kebersihan √
(√ ) makan √
(√ ) BAK / BAB √
(√ ) ganti pakaian √
Jelaskan : Ibu klien mengatakan untuk mandi dan keramas harus selalu
dipaksa biasnya setiap 3 hari baru di mandikan, terkadang ada kemauan
sendiri untuk mandi. Untuk saat ini, ada peningkatan sedikit BAB/BAK nya
tidak di kasur lagi sudah ke WC
B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda : ( ) ya ( ) tidak
Apakah anda makan memisahkan diri :
( ) ya, jelaskan ( ) tidak
Frekuensi makan sehari x sehari Frekuensi
kudapan sehari : x sehari
Nafsu makan : ( ) meningkat ( ) menurun ( ) berlebihan ( )
sedikit – sedikit
Berat Badan : ( ) meningkat ( ) menurun
Berat Badan terendah : Kg Berat Badan tertinggi : Kg
Jelaskan :
C. Tidur
Apakah ada masalah tidur : iya
Apakah merasa segar setelah bangun tidur : terlihat segar
Apakah ada kebiasaan tidur siang: tidak ada
Lama tidur siang jam
Apa yang menolong tidur
Tidur malam : bangun jam :
Apakah ada gangguan tidur :
( √ ) sulit untuk tidur ( ) bangun terlalu pagi () sonambulisme
( ) terbangun saat tidur ( ) gelisah saat tidur
( ) berbicara saat tidur
Jelaskan : menurut ibu klien, klien jarang tidur pada malam hari pun
kadang tidak tidur dan siang hari pun tidak tidur, jika tidur hanya sebentar
saja.
3. Kemampuan Klien dalam :
Mengantisipasi kebutuhan sendiri ( ) ya
( √ ) tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri ( ) ya
(√ ) tidak
Mengatur penggunaan obat ( ) ya
(√ ) tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan ( ) ya
(√ ) tidak
Jelaskan : pemenhan kebutuhan dan kegiatan lainnya harus di bantu oleh
orang lain karena klien tidak memiliki kemaun serta kemampuan untuk
melakukannya.
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : ya (√) tidak
Terapis : ya tidak : √
Teman sejawat : ya : √ tidak
Kelompok sosial : ya tidak : √
Jelaskan : Ibu klien mengatakan teman Risa banyaknya di Tanjung
sari karena waktu Risa lahir sampai kelas 6 SD tinggal di tanjung sari. Kalau
disini tidak punya teman soalnya pindah ke jatinangor Risa sudah sakit.
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ? ( ) ya
( ) tidak
Jelaskan :
16. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran dan penglihatan
Defisit perawatan diri
ANALISA DATA
NO
.
DATA SUBYEKTIF DAN DATA OBYEKTIF MASALAH KEPERAWATAN
1. DS:
Keluraga klien mengatakan klien sering tertawa
dan senyum sendiri, terkadang terdengar
berbicara sendiri seperti mengusir orang dan
terlihat ketakutan
DO:
Klien terlihat tersenyum sendiri
Pandangan mata kosong
Terlihat sering melamun
Menggendong boneka dan mencium boneka
kemudian tersenyum sendiri.
Gangguan persepsi sensori :
Halusinasi pendengaran dan
penglihatan
2. DS :
Ibu klien mengatakan untuk mandi dan keramas
harus selalu dipaksa biasnya setiap 3 hari baru di
mandikan, terkadang ada kemauan sendiri untuk
mandi. Untuk saat ini, ada peningkatan sedikit
BAB/BAK nya tidak di kasur lagi sudah ke WC
DO:
Rambut terlihat acak-acakan
Kulit kotor
Kuku tangan dan kaki panjang serta kotor
Bau badan
Terlihat selalu menggaruk-garuk kepala
Defisit perawatan diri
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Klien : Nn. R Nama Mahasiswa : Ima Lismawaty
NPM : 220112150060
N
O
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Gangguan persepsi
sensori : Halusinasi
Pendengaran dan
Penglihatan
SP I PASIEN
TUM :
Klien dapat
mengontrol
halusinasi
TUK:
1. Pasien dapat
membina
hubungan saling
percaya
Dengan kriteria:
Setelah 2x pertemuan
pasien menunjukan
tanda-tanda:
- Wajah riang,
cerah dan
tersenyum
- Mau bekenalan
dan menceritakan
perasaan secara
terbuka
- Kontak mata
dapat
dipertahankan
1. Beri salam dan
menyapa klien,
tunjukan sikap
empati dan jujur
2. Identifikasi jenis
halusinasi
3. Identifikasi isi
halusinasi
4. Identifikasi waktu
halusinasi
1. Untuk menjaga
perasaan pasien dan
membuat lebih
terbuka
2. Ungkapan dari
klien mengenai
jenis halusinasi
menunjukan apa
yang dibutuhkan
dan dirasakan
pasien
3. Ungkapan dari
klien mengenai isi
halusinasi
menunjukan apa
yang dibutuhkan
dan dirasakan klien.
4. Ungkapan dari
klien mengenai
waktu halusinasi
menunjukan apa
yang dibutuhkan
dan dirasakan klien.
2. Klien dapat
mengidentifikasi
jenis halusinasi
3. Klien dapat
mengidentifikasi
isi halusinasi
4. Klien mampu
mengidentifikasi
waktu halusinasi
5. Klien mampu
mengidentifikasi
frekuensi
halusinasi
6. Klien mampu
mampu
mengidentifikasi
situasi yang
menimbulkan
halusinasi
7. Klien mampu
mengidentifikasi
respon klien
terhadap
halusinasi
8. Klien mampu
menghardik
halusinasi
9. Klien mampu
memasukan cara
menghardik
halusinasi
kedalam jawdal
5. Identifikasi
frekuensi
halusinasi
6. Identifikasi situasi
yang
menimbulkan
halusinasi
7. Identifikasi respon
klien terhadap
halusinasi
8. Ajarakan cara
menghardik
halusinasi
9. Masukan cara
menghardik
halusinasi
5. Ungkapan dari
klien mengenai
frekuensi halusinasi
menunjukan apa
yang dibutuhkan
dan dirasakan klien.
6. Ungkapan dari
klien mengenai
situasi yang
menimbulkan
halusinasi
menunjukan apa
yang dibutuhkan
dan dirasakan klien
7. Ungkapan dari
klien mengenai
respon nya terhadap
halusinasi
menunjukan apa
yang dibutuhkan
dan dirasakan klien
8. Tindakan
menghardik
merupakan salah
satu upaya untuk
mengontrol
halusinasi.
9. Memasukan cara
menghardik
halusinasi kedalam
harian. kedalam jadwal
kegiatan harian
jadwal kegiatan
harian akan
mempercepat klien
untuk dapat
mengontrol
halusinasi
SP I KELUARGA
Keluarga mampu
merawat pasien dan
menjadi sistem
pendukung yang
efektif untuk pasien
1. Identifikasi
masalah keluarga
dalam merawat
pasien
2. Jelaskan tentang
halusinsi:
- Pengertian
halusinasi
- Jenis halusinasi
yang dialami
pasien
- Tanda dan gejala
halusinasi
3. Jelaskan cara
merawat pasien
halusinasi
1. Ungkapan dari
keluarga mengenai
masalah
menunjukan
tentang apa yang
dibutuhkan dan
dirasakan keluarga
2. Menjelaskan
halusinasi kepada
keluarga supaya
keluarga lebih
mengerti dan
memahami dalam
merawat pasien
dengan halusinasi
3. Memudahkan
keluarga untuk
merawat klien
dengan halusinasi.
2. Defisit perawatan
diri
SP I PASIEN
1. Dapat mengkaji
kemampuan klien
dalam perawatan
diri yang meliputi
mandi,
1. Kaji kemampuan
klien dalam
perawatan diri
yang meliputi
mandi,
berpakaian/
1. Kegiatan mengkaji
merupakan tahap
awal untuk
mengidentifikasi
kebutuhan klien
dalam perawatan
berpakaian/
berhias, makan
dan minum serta
BAK/BAB secara
mandiri
2. Klien
mendapatkan
latihan tentang
cara melakukan
mandi,
berpakaian/
berhias, makan
dan minum serta
BAK/BAB secara
bertahap.
3. Klien dapat
memasukkan
latihan perawatan
diri ke dalam
jadwal kegiatan
harian.
berhias, makan
dan minum serta
BAK/BAB secara
mandiri
2. Latih klien utuk
melakukan mandi,
berpakaian/
berhias, makan
dan minum serta
BAK/BAB secara
bertahap.
3. Masukkan latihan
perawatan diri ke
dalam jadwal
kegiatan harian.
diri sehingga
intervensi lebih
efektif.
2. Latihan yang
dilakukan secara
bertahap akan
memudahkan
perawat untuk
mengevaluasi
keberhasilan klien
dalam perawatan
diri.
3. Memasukkan
latihan perawatan
diri dalam kegiatan
harian akan
memberikan
kemudahan klien
dalam proses
pembiasaan
sehingga perawatan
diri menjadi suatu
kebutuhan.
TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Klien : Nn. R Nama Mahasiswa : Ima Lismawaty
NPM : 220112150060
DIAGNOSA
KEPERAWATANIMPLEMENTASI
EVALUASI
(SOAP)
- 21 September 2015
10.00
- Mengucapkan salam dan
menyapa klien dan keluarga
- Memperkenalkan diri meliputi
nama lengkap, panggilan yang
disukai, asal daerah.
- Menjelaskan tujuan pertemuan
- Menanyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang disukai
- Menanyakan kabar hari ini dan
kegiatan yang dilakukan setiap
harinya
- Menanyakan dan menggali
perasaan klien dan keluarga
dengan pertanyaan terbuka
- Menanyakan kepada keluraga
tentang masalah penyakit yang
sedang dialami
- Menanyakan kepada keluarga
penyebab terjadinya masalah
penyakit saat ini
- Menanyakan anggota keluarga
- Menanyakan kepada keluarga
21 September 2015
S:
Nenek klien memperkenalkan
klien yaitu bernama Risa
Roswati, biasa dipanggil Isa.
Nenek klien mengatakan Risa
mengalami sakit ini sudah dari
SMP kelas 1. Awalnya hanya
dilaporin oleh guru kelasnya
kalau Risa dikelas hanya diam
saja tidak pernah berbicara
kepada siapapun. Karena
perilaku Risa seperti itu maka
tidak dinaikan kelas. Nenek
klien mengatakan Risa tidak
pernah bercerita apakah punya
masalah dengan temannya
atau ada yang
mengganggunya. Nenek klien
mengatakan jika dulu cepat-
cepat ditanya dan di deketin
terus kenapa diam terus
kenapa tidak mau berbicara
pasti bisa dioabtin dan sembuh
mengenai kemampuan klien
dalam memenuhi kebutuhan
dasar
- Menanyakan kepada keluarga
terkait psikososial klien
- Mengevaluasi perasaan klien
dan keluarga
- Mengakhiri pertemuan dan
membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
RTL:
- Klien dapat berbicara dengan
perawat secara terbuka dan
mengungkapkan seluruh
perasaannya.
kalau sekarang mungkin
Risanya juga sudah lupa
terhadap sesuatu yang
membuat dia menjadi diam,
Sering melamun. Nenek klien
mengatakan Risa pernah
dirawat di RSJ Cimahi selama
satu bulan dan sudah sempat
sembuh. Nenek klien
mengatakan risa sempat
menikah pada saat lagi
sembuh hanya pernikahannya
tidak lama hanya 2 bulan saja
suaminya menikah lagi dan
menceraikan nya karena
mengetahui Risa mempunyai
penyakit gangguan jiwa dan
pernah di rawat di RSJ
Cimahi. Nenek klien
mengatakan pada saat bercerai
risa mengalami kekambuhan
di tambah obat yang harus
dikonsumsinya habis. Ibu
klien mengatakan risa sering
kabur dari rumah, pernah
sampai ke bogor dan
mendapat perawatan di rumah
sakit di bogor. Kalau sekarang
kaburnya ke warung membeli
makanan, sehingga kalau mau
keluar rumah, rumah harus
selalu di kunci, jika perginya
akan lama dikunci dikamar
khusus yang sudah biasa untuk
mengurung Risa jika agak
mengamuk. Ibu klien
mengatakan jika memecahkan
barang-barang tidak pernah
hanya membentak saja. Ibu
klien mengatakn risa sering
berbicara, dan tertawa sendiri,
terkadang ketakutan dan
marah-marah seperti melihat
seseorang yang membuatnya
takut dan mencoba
mengusirnya. Ibu klien
mengatakan Risa berbicara
ketika lapar dan meminta
makanan selebihnya tidak
pernah berbicara apapun. Ibu
klien mengatakan untuk mandi
dan keramas biasanya di paksa
karena kalau menunggu dia
sadar bisa satu minggu tidak
mandi. Ibu klien mengatakan
mandi biasa memakai sabun,
jika ada sampho langsung
keramas. Pada saat makan
sering berantakan dan nasinya
di buang-buang sengaja
seperti lagi memberi makan
ayam.
O:
- Klien hanya diam saja dan
tidak merespon setiap
ditanya
- Klien tampak bingung
- Klien terlilahat tersenyum
sendiri dan selalu
menggendong boneka dan
mencium seperti mengajak
berbicara kepada bayi
- Klien tampak selalu
menggaruk-garuk
kepalanya
- Kulit klien terlihat kotor
dan bau badan
- Kuku tangan dan kaki
kotor dan panjang
- Keluarga klien terlihat
cemas dan khawatir
A:
- Gangguan persepsi sensori
: Halusinasi pendengaran
dan penglihatan (+)
- Defisit perawatan diri (-)
P :
Rencanakan kontrak waktu
untuk pertemuan selanjutnya
dan melakukan intervensi
untuk halusinsi dan defisit
perawatan diri.
Ima Lismawaty
Defisit perawatan
diri
22 September 2015
09.00
- Memberi salam dan menyapa
klien dan keluarga
- Menanyakan kabar hari ini, dan
tidur klien semalam
- Mengadakan kontrak waktu
selama 30 menit
- Menanyakan kepada klien
sedang melihat siapa, berbicara
kepada siapa.
- Menanyakan kepada keluarg
tentang halusinasi yang dialami
klien
- Menanyakan kepada keluarga
tentang kemampuan mandi,
BAB/BAK, berpakaian/berhias,
makan dan minum sendiri.
- Membujuk klien untuk mandi,
keramas dan potong kuku
- Mengakhiri pertemuan dan
membuat kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya
RTL :
- Klien mampu menjaga
kebersihan diri
- Klien mampu mengontrol
halusinasi
22 September 2015
S:
Ibu klien mengatakan
semalaman klien tidak tidur
sampai sekarang pun tidak
tidur, ibu klien mengatakan
merasa khawatir takut datang
penyakit yang lain sekarang
saja badannya sudah sangat
kurus. Ibu klien mengatakan
mandi sekarang bisa sendiri
tetapi semaunya saja, tadi
malam sama mandi sekitar
jam 11, jika dibiarkan bisa
satu minggu tidak mandi
makanya sering dipaksa untuk
mandi. Ibu klien mengatakan
BAB dan BAK sudah bisa ke
WC tetapi tidak tepat dilubang
klosetnya masih di lantai WC.
Ibu klien mengatakan makan
bisa sendiri tapi berantakan.
Klien mengatakan Mah ingin
makan. Klien mengatakan
tidak mau pada saat diajak
untuk mandi dan keramas.
Adik klien mengatakan
berbicara dengan boneka
sudah lama mungkin dianggap
temannya.
O:
- Klien masih belum
merespon perawat dengan
baik
- Klien terlihat asyik sendiri
dengan boneka,
menciumnya dan tertawa
sendiri
- Kuku tangan sudah
dipotong bersih
- Klien masih terlihat
menggaruk-garuk kepala
- Klien tidak mau untuk
mandi dan keramas
- Baju klien tampak kusut
A:
Defisit Perawtan diri (+)
Ganguan persepsi sensori :
Halusinasi pendengaran dan
penglihatan (+)
P:
- Rencanakan untuk
pertemuan selanjutnya.
- Memotivasi keluarga
untuk sabar merawat dan
menjaga kebersihan klien
karena kebersihan
merupakan kebutuhan
dasar klien
- Intervensi untuk
mengontrol halusinasi
Ima Lismawaty
Gangguan persepsi
sensori : Halusinasi
Pendegaran dan
Penglihatan
23 September 2015
11.00
- memberi salam dan menyapa
klien dan keluarga
- menanyakan kabar hari ini dan
kegiatan yang sudah dilakukan
- mengadakan kontrak waktu
selama 30 menit
- menyakan apa yang dilihat dan
dengar klien
- menanyakan jenis, isi halusinasi
klien
- menanyakan waktu dan
frekuensi klien berbicara sendiri
dan tertawa sendiri
- menanyakan respon klien saat
melihat atau mendengar sesuatu
(halusinsi)
- mengajarkan klien cara
menghardik halusinasi
- mengevaluasi cara menghardik
halusinasi
- mengakhiri pertemuan
RTL :
- klien dapat mengontrol
halusinasi.
- Klien dapat berkomunikasi
dengan baik dan benar terhadap
lawan bicara
23 September 2015
S:
Klien mengatakn tidak ada
melihat sesuatu atau
mendengar sesuatu. Klien
mengatakan sedang melihat
keluar rumah saja. Klien
mengatakan ingin makan es
krim. Ibu klien mengatakan
susah kalau mau mengajak
ngobrol risa, dia biasanya
ngobrol kalau minta makanan
saja.
O:
- Klien tidak menjawab
semua pertanyaan terkait
halusinasi
- Klien sedang makan
jambu biji
- Klien terlihat tertawa
sendiri
- Rambut klien masih
terlihat berantakan
- Kuku tangan sudah bersih
- Baju yang dipakai sedikit
rapih
A:
- Defisit Perawatan Diri (+)
- Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi
pendengaran dan
Penglihatan (+)
P :
- Menganjurkan keluarga
untuk segera membawa
klien untuk melanjutkan
pengobatan ke RSJ Cimahi
- Memotivasi keluarga
untuk tetap selalu menjaga
perawatan diri pasien
Ima Lismawaty