chop.docx

16
CHOP Pada field study di sekolah MASTER kelompok kami melakukan penyuluhan mengenai gizi seimbang, zat-zat gizi, angka kecukupan gizi yang dianjurkan, jenis-jenis zat gizi, pentingnya sarapan, bahaya merokok, penyuluhan tentang bahaya narkoba dan HIV AIDS. Tanggal: 31 mei hari jumat (2013-05-31) Tempatnya : Jalan Arif Rahman Hakim Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas Terminal Terpadu Kota Depok Kode Pos 16431 Jawa Barat TELP. 021 92612047 / 021 77217308 Waku pelaksanaan: 2 siang sampai 4.30.sore Jumlah responden: 21 siswa laki-laki . Media presentasi: Media penyuluhan atau presentasi adalah alat yg dapat dijadikan perantara untuk menyampaikan suatu pesan atau gagasan kepada sasaran tertentu Media penyuluhan yang kami gunakan berupa proyektor yang dihubungkan ke dalam laptop dan dalam presentasi kami memuat banyak gambar untuk mempermudahkan siswa dalam menangkap

Transcript of chop.docx

Page 1: chop.docx

CHOP

Pada field study di sekolah MASTER kelompok kami melakukan penyuluhan mengenai gizi seimbang, zat-zat gizi, angka kecukupan gizi yang dianjurkan, jenis-jenis zat gizi, pentingnya sarapan, bahaya merokok, penyuluhan tentang bahaya narkoba dan HIV AIDS.

Tanggal:

31 mei hari jumat (2013-05-31)

Tempatnya :

Jalan Arif Rahman Hakim Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas Terminal

Terpadu Kota Depok Kode Pos 16431 Jawa Barat TELP. 021 92612047 / 021 77217308

Waku pelaksanaan:

2 siang sampai 4.30.sore

Jumlah responden:

21 siswa laki-laki .

Media presentasi:

Media penyuluhan atau presentasi adalah alat yg dapat dijadikan perantara untuk

menyampaikan suatu pesan atau gagasan kepada sasaran tertentu

Media penyuluhan yang kami gunakan berupa proyektor yang dihubungkan ke dalam

laptop dan dalam presentasi kami memuat banyak gambar untuk mempermudahkan siswa

dalam menangkap materi dan juga agar tampilan menjadi lebih menarik, merangsang,

dan membuat siswa jadi lebih ingat,.

metode presentasi:

kami menggunakan metode penyuluhan 1 arah dalam pemberian informasi yang terdiri 4

materi yaitu bahaya merokok,HIV AIDS, pentingnya sarapan dan gizi seimbang dimana

Page 2: chop.docx

dalam tiap akhir sesi kami memberikan waktu peserta untuk bertanya .Pada akhir semua

sesi kami memberikan quiz berupa simulasi dan pertanyaan tentang materi yang terkait

Komunikasi adalah salah satu cara pemberian informasi atau pesan yang berkaitan

dengan gizi dari seseorang atau institusi kepada masyarakat.

Carl Hovland: komunikasi adalah proses untuk mengubah perilaku orang lain.

Komunikasi adalah penyampaian informasi, pembentukan pendapat masyarakat,

pembentukan sikap & pembentukan perilaku

Harold Laswell : Proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan

melalui media yang menimbulkan efek tertentu

Pada saat presentasi yang terdiri dari 4 jenis materi, terjadi komunikasi 1 arah yaitu

para siswa mendengarkan materi yang diberikan dimana hal ini bertujuan untuk

mentertibkan acara dan membantu siswa untuk focus. Pada akhir setiap sesi materi

dilakukan proses tanya jawab dimana peserta diperbolehkan untuk menanyakan

mengenai materi yang tidak di mengerti lalu pemberi informasi menjawab dan

menjelaskan kepada mereka dengan bahasa yang mudah dimengerti .

Disana juga terjadi komunikasi yang interaktif. Karena penerima infomasi atau siswa

mendengarkan dan menyimak pesan atau penyuluhan yang disampaikan oleh si pemberi

informasi dan siswa aktif sepanjang penyuluhan.

komunikasi berjalan dengan lancar dan siswa-siswa(responden) memperhatikan

mahasiswa(narasumber) dalam penyuluhan,

Antuasisme masyarakat:

Antusiame siwa sangat terlihat dalam penyuluhan , karna menurut mereka ini merupakan

waktu yang tepat untuk mendapat informasi mengenai kesehatan dan gizi seimbang yang

pada mulanya pengetahuan mereka akan aspek tersebut sangat minimalis .

Epidemiologi

Page 3: chop.docx

Host :

Lahir kurang bulan,BBLR, Pendidikan orangtua yg rendah, pemberian makan yg kurang tepat,

Ketidak teraturan pemberian makanan.

Agent :

Pasokan zat gizi kedalam sel yg tidak mencukupi

Environment :

Permasalahan ekonomi, shg berpengaruh pada makanan sehari-hari, (pengadaan, pengolahan

makanan, penyajian,variasi) yang mengakibatkan anak menjadi bosan

.Lingkungan tempat tinggal yang kumuh,mengakibatkan anak menjadi tidak nafsu makan ,

menurunkan daya tahan ,memudahkan penularan mikroorganisme baik melalui

makanan .maupun cara lain

Komponen penilaian status gizi individu pada saat penyuluhan:

Page 4: chop.docx

Dalam penyuluhan ini , kami mengadakan pengukuran antropometri berupai pengukuran Body

Mass Indeks yaitu mengukur berat badan dan tinggi badan siswa. Pengukuran ini bertujuan

untuk menilai tingkat perkembangan dan pertumbuhan serta mendeteksi perubahan-perubahan

dalam tubuh siswa yang berpotensi patologis yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

Melihat Rata-rata umur dan BMI murid laki-laki :

umur 16-20 tahun dengan rata-rata 17 tahun pada 21 siswa laki-laki, MEAN?

Pendidikan gizi

Pada mulanya para siswa menganggap kriteria makanan yang baik adalah 4 sehat 5

sempurna ,namun setalah mendapat penyuluhan mereka jadi mengetahui kriteria

makanan yang baik adalah konsep gizi seimbang.

a. Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah proses atau upaya pemberdayaan masyarakat untuk

dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. (WHO)

Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu

mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan

merubah atau mengendalikan lingkungan. (Piagam Ottawwa, 1986)

Sasaran promosi kesehatan

Sasaran primer (Perorangan / Keluarga)

Page 5: chop.docx

Contoh tindakan : Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran baik

langsung maupun melalui media Massa, berperan aktif dalam upaya / kegiatan

kesehatan,dll.

Metode promosi kesehatan

Pada kegiatan field study sasaran promosi kesehatan kami adalah siswa sma yang

bersekolah di yayasan tersebut. Kami memakai media untuk presentasi dengan

slide pada powerpoint. terdiri lebih dari 21 orang peserta (kelompok besar)

dengan dua orang presentan.

Metode Sokratik (two way methode)

Terdapat timbal balik antara peserta dengan presentan.

Strategi Promosi Kesehatan

Pemberdayaan

Agar tiap individu yaitu para siswa mempunyai kemampuan untuk meningkatkan

kesehatannya dengan cara memandirikan diri masing-masing secara proaktif

mempraktikkan hidup bersih dan sehat secara mandiri.

b. Penilaian Status Gizi

Status Gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang

individu dalam suatu variabel

Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari

keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya

Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Status Gizi

- Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang adalah

lingkungan fisik, biologis, budaya, sosial, ekonomi, dan politik

o Kondisi fisik yang dapat mempengaruhi terhadap status pangan dan gizi suatu daerah

adalah cuaca, iklim, kondisi tanah, sistem bercocok tanam, dan kesehatan

lingkungan.

Page 6: chop.docx

o Faktor lingkungan biologi misalnya adanya rekayasa genetika terhadap tanaman dan

produk pangan. Kondisi ini berpengaruh terhadap pangan dan gizi. Selain itu adanya

interaksi sinergis antara malnutrisi dengan penyakit infeksi yaitu infeksi akan

mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi.

o Lingkungan ekonomi. Kondisi ekonomi seseorang sangat menentukan dalam

penyediaan pangan dan kualitas gizi. Apabila tingkat perekonomian seseorang baik

maka status gizinya akan baik. Golongan ekonomi yang rendah lebih banyak

menderita gizi kurang dibandingkan golongan menengah ke atas.

o Faktor lingkungan budaya. Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak

terdapat pantangan, takhayul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi

makanan menjadi rendah. Di samping itu jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan

jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam keluarga.

o Lingkungan sosial. Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi ekonomi di

suatu daerah dan menentukan pola konsumsi pangan dan gizi yang dilakukan oleh

masyarakat. Misalnya kondisi sosial di pedesaan dan perkotaan yang memiliki pola

konsumsi pangan dan gizi yang berbeda. Selain status gizi juga dipengaruhi oleh

kepadatan penduduk, ketegangan dan tekanan sosial dalam masyarakat.

o Lingkungan politik. Ideologi politik suatu negara akan mempengaruhi kebijakan

dalam hal produksi, distribusi, dan ketersediaan pangan

METODE PENILAIAN STATUS GIZI

Penilaian status gizi ada 2 macam, yaitu penilaian status gizi secara langsung

dan penilaian status gizi secara tidak langsung

Page 7: chop.docx

Penilaian Status Gizi secara Langsung

1. Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia, ditinjau dari sudut

pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam

pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan

tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan

asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan

fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu:

- Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa

tubuh. Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan

normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan

kebutuhan gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan

umur. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih

menggambarkan status gizi seseorang saat ini

- Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan

pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring dengan

pertambahan umur.

- Berat badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam

keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi

badan dengan kecepatan tertentu.

- Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LILA/U)

Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan

lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas berkolerasi dengan indeks BB/U

maupun BB/TB. Sebagai alternatif bila tidak memungkinkan mengukur BB dan TB

Page 8: chop.docx

Nilai ambang batas untuk balita 12,5 – 13 cm dapat menggantikan interpretasi

BB-TB rendah atau wasting

- Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang

dewasa yang berumur diatas 18 tahun khususnya yang berkaitan dengan kekurangan

dan kelebihan berat badan. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu

hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan

khusus (penyakit) lainnya, seperti adanya edema, asites dan hepatomegali.

Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:

Berat Badan (kg)

IMT =

Tinggi badan (m)2

Batas ambang IMT untuk Indonesia, adalah sebagai berikut:

o IMT < 17,0: keadaan kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau

Kurang Energi Kronis (KEK) berat. 

o IMT 17,0-18,4: keadaan kurus dengan Kekurangan Berat Badan tingkat ringan atau

KEK ringan. 

o IMT 18,5-25,0: normal. 

o IMT 25,1-27,0: keadaan gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat ringan. 

o IMT > 27,0: keadaan gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat berat.

Dari berbagai jenis indeks tersebut di atas, untuk menginterpretasikannya

dibutuhkan ambang batas. Ambang batas dapat disajikan kedalam 3 cara yaitu:

persen terhadap median, persentil, dan standar deviasi unit.

- Persen terhadap Median

Page 9: chop.docx

Median adalah nilai tengah dari suatu populasi. Dalam antropometri gizi,

median sama dengan persentil 50. Nilai median dinyatakan sama dengan 100%

(untuk standar). Setelah itu dihitung persentase terhadap nilai median untuk

mendapatkan ambang batas.

KEP ringan KEP sedang KEP berat

Berat badan menurut

usia (BB/U) 70-80%

baku median WHO-

NCHS

Berat badan menurut

usia (BB/U) 60-70%

baku median WHO-

NCHS

Berat badan menurut

usia (BB/U) <60% baku

median WHO-NCHS

Dan atau Berat badan

menurut tinggi badan

(BB/TB) 80-90% baku

median WHO-NCHS

Dan atau Berat badan

menurut tinggi badan

(BB/TB) 70-80% baku

median WHO-NCHS

Dan atau Berat badan

menurut tinggi badan

(BB/TB) <70% baku

median WHO-NCHS

Indeks BB/U (acuan standar %)

Berat badan terukur saat itu x 100%

Berat badan standar sesuai ukuran umur terukur

Interpretasi :

>120% = gizi lebih

80-120% = gizi baik

60-80% = gizi kurang

<60 = gizi buruk

Indeks BB/TB (acuan standar %)

Berat badan terukur saat itu x 100%

Berat badan standar sesuai ukuran tinggi badan terukur

Page 10: chop.docx

Interpretasi :

>120% = obesitas

110-120% = overweight

90-110% = normal

70-90% = gizi kurang

<70% = gizi buruk

- Persentil

Cara lain untuk menentukan ambang batas selain persen terhadap median

adalah persentil. Persentil 50 sama dengan Median atau nilai tengah dari jumlah

populasi berada diatasnya dan setengahnya berada dibawahnya.

Ukuran antropometrik (BB-U, TB-U dan BB-TB) disajikan sebagai posisi

individu dalam sebaran populasi rujukan

o Normal bila antara persentil 5 dan 95

o Kurang bila kurang persentil 5

o Lebih bila lebih persentil 95

- Standar Deviasi Unit (SDU)

Nilai skor-Z atau SD:

Ukuran antropometrik (BB-U, TB-U dan BB-TB) disajikan sebagai nilai SD

atau skor-Z di bawah atau di atas nilai mean atau median rujukan

o Normal bila antara -2SD sampai +2SD

o Kurang bila <-2SD

o Lebih bila >+2SD

WHO menyarankan menggunakan cara ini untuk meneliti dan untuk

memantau pertumbuhan.

Page 11: chop.docx

2. Klinis

Penilaian status gizi secara klinis adalah metode penilaian yang didasarkan

pada perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal-

hal yang diperhatikan seperti rambut, kepala leher, mata, mulut, kulit, kuku.

3. Biokimia

Penilaian status gizi secara biokimia adalah pemeriksaan status gizi dengan

pemeriksaan spesimen yang diuji di laboratorium yang dilakukan pada berbagai

jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urin, tinja, hati

dan otot

Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung

- Survei Konsumsi Makanan

Merupakan metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan

melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Dapat memberikan gambaran

tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga, dan individu. Survei

ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi

- Statistik Vital

Pengukuran status gizi dengan menganalisis data beberapa statistic kesehatan

seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat

penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.

- Faktor Ekologi

Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor

fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat

tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-lain.