Character Building

8
KISI-KISI CB (1 st Version) 1. Jelaskan mengapa hak-hak konsumen perlu dilindungi, apa saja hak-hak konsumen itu? Bagaimana kita dapat mengurangi atau menghindari dari masalah-masalah etis yang berkaitan dengan hak-hak konsumen? Alasan mengapa hak-hak konsumen perlu dilindungi: Problematika atau dilematika hubungan antara produsen atau pelaku bisnis dengan konsumen sebagai mana dijelaskan bahwa demi mencapai profit yang ingin didapatkan, para pelaku bisnis atau produsen dapat saja memanipulasi informasi mengenai produk yang mereka hasilkan. Mereka tidak akan menyampaikan dampak buruk sebuah komoditi kepada pada konsumen, atau mereka juga tidak menginformasikan seberapa berkualitas produk mereka bila dibandingkan dengan produk lainnya. Maka dari itulah disimpulkan bahwa hak-hak konsumen perlu dilindungi. Hak-hak Konsumen: (Bertens, 2000) 1. The Right to Safety (Hak atas Keamanan) Produk-produk bisnis yang berupa makanan, minuman, obat-obatan, teknologi informasi, transportasi dan lain-lain tidak saja membantu meningkatkan kesejahteraan manusia tetapi juga kondusif merusak kehidupan manusia sendiri. Contoh: Bisnis di bidan makanan tidak hanya mempermudah manusia untuk memperoleh nutrisi tetapi jua mengancam kesehatan tubuh. 2. The Right to Informed (Hak atas Informasi) Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai produk yang dibelinya baik bahan baku, cara pakai, resiko, dan aspek etis. Menurut Bertens, hak ini meliputi segala aspek pemasaran periklanan. Semua informasi haruslah benar seperti isinya, beratnya, tanggal kadaluarsa dan lain-lain.

description

Character Building

Transcript of Character Building

Page 1: Character Building

KISI-KISI CB (1 st Version)

1. Jelaskan mengapa hak-hak konsumen perlu dilindungi, apa saja hak-hak konsumen itu? Bagaimana kita dapat mengurangi atau menghindari dari masalah-masalah etis yang berkaitan dengan hak-hak konsumen?

Alasan mengapa hak-hak konsumen perlu dilindungi:Problematika atau dilematika hubungan antara produsen atau pelaku bisnis dengan konsumen sebagai mana dijelaskan bahwa demi mencapai profit yang ingin didapatkan, para pelaku bisnis atau produsen dapat saja memanipulasi informasi mengenai produk yang mereka hasilkan. Mereka tidak akan menyampaikan dampak buruk sebuah komoditi kepada pada konsumen, atau mereka juga tidak menginformasikan seberapa berkualitas produk mereka bila dibandingkan dengan produk lainnya. Maka dari itulah disimpulkan bahwa hak-hak konsumen perlu dilindungi.

Hak-hak Konsumen: (Bertens, 2000)1. The Right to Safety (Hak atas Keamanan)

Produk-produk bisnis yang berupa makanan, minuman, obat-obatan, teknologi informasi, transportasi dan lain-lain tidak saja membantu meningkatkan kesejahteraan manusia tetapi juga kondusif merusak kehidupan manusia sendiri. Contoh: Bisnis di bidan makanan tidak hanya mempermudah manusia untuk memperoleh nutrisi tetapi jua mengancam kesehatan tubuh.

2. The Right to Informed (Hak atas Informasi)Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai produk yang dibelinya baik bahan baku, cara pakai, resiko, dan aspek etis. Menurut Bertens, hak ini meliputi segala aspek pemasaran periklanan. Semua informasi haruslah benar seperti isinya, beratnya, tanggal kadaluarsa dan lain-lain.

3. The Right to Choose (Hak untuk Memilih)Dalam setiap ekonomi pasar bebas, dimana kompetisi merupakan unsur hakiki, konsumen berhak untuk memilih berbagai produk dan jasa yang ditawarkan. Kualitas dan harga produk bisa berbeda, konsumen berhak untuk membandingkan sebelum mengambil keputusan untuk membeli.

4. The Right to be Heard (Hak untuk didengarkan)Keluhan-keluhan, pandangan-pandangan konsumen harus didengarkan oleh para produsen. Hal ini dikarenakan konsumenlah yang akan menggunakan produk-produk tersebut. Dengan perkembangan teknologi dibidang media dan didukung oleh iklim demokrasi yang kondusif, para konsumen dapat menyampaikan keluhan mereka melalui media massa.

Page 2: Character Building

Kita dapat mengurangi atau menghindari dari masalah-masalah etis yang berkaitan dengan hak-hak konsumen dengan cara menelaah hubungan antara konsumen dengan produsen atau pelaku bisnis, dengan menerapkan teori-teori etika (teori perlindungan konsumen) yang dikenal dengan:

1. Teori Kontrak: Hubungan antara bisnis dan konsumen secara esensial merupakan hubungan kontrak. Kewajiban moral perusahaan kepada konsumen adalah semua yang dihasilkan oleh hubungan kontraktual ini. Bila seorang konsumen membeli sebuah produk, menurut teori ini, konsumen secara sukareka masuk ke dalam kontrak penjualan dengan perusahaan bisnis.

2. The Duty of Disclosure (Kewajiban untuk Mengungkapkan): Kesepakatan tidak dapat mengikat kecuali kedua pihak yang terlibat mengetahui apa yang mereka lakukan dan secara bebas memilih untuk melakukannya. Berarti bahwa penjual yang bermaksud untuk memasuki kontrak dengan konsumen memiliki kewajiban untuk menyampaikan kepada pembeli setiap fakta tentang produk.

3. The Duty not to Misrepresent (Kewajiban tidak Disalahartikan): Salah dalam menggambarkan sebuah produk mengakibatkan kebebasan untuk memilih menjadi mustahil.

4. The Duty not to Coercive (Kewajiban untuk tidak memaksa): Penjual tidak berhak untuk memanfaatkan kecemasan, ketakutan atau tekanan emosional konsumen untuk membeli komoditi yang dijual. Jika penjual memanfaatkan itu, maka penjual memaksakan kehendaknya kepada konsumen.

5. The Due Care Theory: Teori perhatian mengenai kewajiban para pelaku bisnis terhadap konsumen didasari pada gagasan bahwa konsumen dan penjual tidak berada dalam secara equal.

6. The Social Cost View of Manufacturer’s duties: Teori ini menekankan pada kewajiban pelaku bisnis atau produsen untuk memberikan ganti rugi terhadap kerugian yang dialami oleh konsumen akibat produk yang digunakan.

2. Masalah-masalah etis apa saja yang sering terjadi dalam penggunaan teknologi informasi? Penjelasan anda disertai dengan contoh kasus.

Ada 3 masalah-masalah etis yang sering terjadi dalam penggunaan teknologi informasi, yakni:

1. Software Computer: Kemampuan software untuk menggandakan sejumlah data tentu saja memunculkan persoalan-persoalan etis dan social tentang privasi. Hal lain yang berkaitan adalah intellectual property rights. Perangkat lunak system operasi seperti spreadsheets, database dan word processing packages.

Page 3: Character Building

2. Jaringan Komputer: Menurut Spinello, komponen vital dari infrastruktur informasi adalah jaringan. Teknologi jaringan computer memungkinkan terjadinya pertukaran informasi terhadap jaringan data. Selain itu, dalam bidang jaringan computer ini memungkinkan lahirya “virtual corporation” dan “virtual community”.

3. Hardware Computer: Masalah yang dihadapi akibat kemajuan teknologi adalah pengangguran, karena banyak jenis pekerjaan yang sebelumnya ditangani manusia kini ditangani oleh teknologi. Tantangan etis lainnya yaitu masalah privasi. Oleh karena itu, perilaku etis yang berkaitan dengan privasi orang adalah mempertimbangkan prinsip informed concent.

Q: (Contoh kasus di buku hal. 62)

3. Mengapa sebuah profesi perlu mempertimbangkan etika? Apa saja prinsip etis sebuah profesi?

Alasan mengapa sebuah profesi perlu mempertimbangkan etika:Kode Etik Profesi pada dasarnya merupakan bagian atau produk dari etika terapan. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan keahlian, kode etik profesi sangatlah penting. Self regulation merupakan prinsip penting bagi pembuatan kode etik profesi. Self regulation adalah pengawasan yang terus-menerus terhadap pelaksanaannya merupakan syarat penting untuk mencegah perilaku tidak etis.

Prinsip-prinsip etika profesi:1. Prinsip Tanggung Jawab: Tanggung jawab mengandung 3 makna sekaligus,

yakni dapat membedakan yang baik dan yang buruk, dapat melihat yang diketahuinya baik atau menolak apa yang diketahuinya buruk dan mau menerima resiko pilihannya.

2. Hormat terhadap Hak Orang Lain: Prinsip tuntutan keadilan. Tuntutan profesi dirumuskan dalam prinsip tanggung jawab.

3. Prinsip Otonomi: Menegaskan tentang independensi seorang professional dalam menjalankan profesinya. Seorang professional harus bebas (tidak terpengaruh kepentingan pihak luar). Namun prinsip ini dibatasi prinsip tanggung jawab juga. Jadi meskipun otonom, tapi tidak boleh merugikan pihak lain.

4. Prinsip Integritas: Profesional harus memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk menjaga profesinya, nama baiknya dan kepentingan masyarakat luas.

5. Pancasila sebagai Dasar Praktek Profesi: Praktek tugas yang dijalankan adalah tugas ilahi untuk membantu dan meningkatkan kualitas hidup manusia lainnya.

Page 4: Character Building

4. Keputusan etis seperti apakah yang dapat dikategorikan sebagai keputusan etis? Apa saja tahapan dalam membuat sebuah keputusan etis? Mengapa sebuah keputusan perlu mempertimbangkan etika?

Keputusan etis yang dapat dikategorikan sebagai keputusan etis adalah pada saat:Apabila keputusan tersebut telah mengikuti pedoman pengambilan keputusan yang nantinya akan diukur dengan alat uji.

Pedoman Pengambilan Keputusan Etis:1. Proses P.E.A.C.E.

Problem: Melihat secara jernih apa permasalahan, mengidentifikasi dan merinci seteliti mungkin masalah yang ada.

Emotion: Ambil keputusan dengan tenang, agar membuat pilihan secara bebas dan obyektif.

Analisi: Munculnya pertanyaan-pertanyaan yang terkait untuk memecahkan masalah dan memikirkan langkah-langkah berikutnya.

Contemplation: Menunjuk pada usaha mental, melakukan identifikasi masalah, menganalisisnya, mencari dan memilih kemungkinan cara mengatasi, melaksanakan keputusan yang dipilih dan menerima hasilnya termasuk dampaknya.

Equilibrium: Mengalami keseimbangan batin (menjadi tenang, damai) maka pilihan keputusan tersebut dapat ditindak lanjuti. Sebaliknya, jika tidak mengalami keseimbangan batin, pilihan keputusan yang sudah dipersiapkan harus ditinjau ulang.

2. Menggunakan alat uji E.T.H.I.C.S. Explore: Mengeksplorasi segala kemungkinan yang ada, mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kritis, dan berhati-hati. Truth: Mengutamakan, menampilkan, mencari dan tidak

menyembunyikan kebenaran. Honor: Mempertimbangan apakah keputusan yang akan diambil itu

terhormat. Identity: Mengambil keputusan adalah prestasi pribadi yang susah payah

dibangun dan telah dicapai dalam pekerjaan. Conscience: Keputusan yang hendak diambil perlu diuji dengan hati

nurani (conscience). Stakeholder: Mempetimbangkan apakah implikasinya bagi diri sendiri dan

pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan keputusan tersebut.

Page 5: Character Building

Alasan mengapa sebuah keputusan perlu mempertimbangkan etika:Dikarenakan untuk mengambil sebuah keputusan, perlu diterapkannya teori etika etilitarianisme dimana keputusan tersebut nantinya akan memberikan kebahagiaan bagi orang banyak.

5. Ada beberapa pendekatan yang dapat kita gunakan untuk menilai sebuah tindakan etis. Sebutkan pendekatan-pendekatan etika tersebut! Jelaskan perbedaan diantaranya, dan apa kelemahan dari masing-masing pendekatan?

Terdapat 2 pendekatan yang dapat kita gunakan untuk menilai sebuah tindakan etis:1. Pendekatan Multidiplisiner2. Pendekatan Kasuistik

Perbedaan antara kedua pendekatan tersebut:Pendekatan multidiplisiner adalah setiap ilmu akan berusaha memberi penjelasan yang dapat dipahami oleh ilmuwan dari bidang lain.Sedangkan,Pendekatan kasuistik adalah usaha memecahkan kasus konkret di bidang moral dengan menerapkan prinsip moral dasar.

Kelemahan masing-masing pendekatan:1. Pendekatan Multidiplisiner, kelemahannya adalah informasi-informasi yang

diberikan oleh ahli-ahli tersebut pada pendekatan ini tidak dimasukkan untuk menyatukan pendapat dengan menghilangkan hakekat dari bidang-bidang ilmu tersebut.

2. Pendekatan Kauistik, kelemahannya adalah pendekatan ini mengandaikan secara implicit bahwa relativisme moral tidak bisa dipertahankan.

6. Apa yang dimaksud dengan diskriminasi? Mengapa diskriminasi berkaitan dengan etika (kaitkan dengan teori etika)? Apa saja bentuk dan pola diskriminasi?

Pengertian diskriminasi dalam dunia kerja:Diskriminasi: setiap pembedaan atau pengecualian atas dasar ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, keyakinan politik, kebangsaan atau asal-usul yang berakibat mengurangi persamaan kesempatan atau perlakuan dalam pekerjaan.

Alasan mengapa diskriminasi berkaitan dengan etika (dikaitkan dengan teori etika):

Page 6: Character Building

1. Utilitarianisme: Etika utilitarianisme menganjurkan bahwa perilaku bisnis dan kerja yang baik bila bisnis atau kerja itu dapat menguntungkan semakin banyak orang.

2. Duty-Based Ethnics (Deontology): Etika deontology menganjurkan praktek bisnis dan kerja sesuai dengan norma yang mewajibkan setiap orang untuk melakukannya.

3. Right-Based Ethnics (Teori Hak): Prinsip keadilan memperlakukan setiap orang scara fair atau wajar.

4. Teori Keutamaan: Favoritisme adalah kecenderungan mengistimewakan orang tertentu.

Bentuk dan pola diskriminasi pada aspek praktek-praktek diskriminasi dalam dunia kerja:

1. Recruitment Process: Proses perekrutan akan bersifat diskriminatif jika perekrutan hanya berdasarkan informasi dari mulut ke mulut tanpa mempertimbangkan resume dari pelamar kerja.

2. Screening Practices: Proses ini berkaitan dengan kualifikasi pekerjaan, akan bersifat diskriminatif jika kualifikasi yang dibuat tidak relevan dengan pekerjaan yang dilakukan.

3. Promotion Practices: Promosi dalam pekerjaan bersifat diskriminatif jika korporasi memiliki pertimbangan yang tidak relevan dengan kondisi kerja.

4. Conditions of Employment: Kondisi pekerjaan yang berkaitan dengan system upah dianggap diskriminatif jika upah diberikan dengan cara atau jumlah yang berbeda kepada orang yang berbeda dengan kondisi atau beban kerja yang sama.

5. Discharge: Pemutusan hubungan kerja bersifat diskriminatif jika dilakukan berdasarkan pertimbangan seperti ras, agama, jenis kelamin, latar belakang social, dan lain-lain.