Chapter 7 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
-
Upload
nasiatul-salim -
Category
Healthcare
-
view
383 -
download
3
Transcript of Chapter 7 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
BAB 7
PERAN PASIEN DALAM PENINGKATAN KUALITAS BERKELANJUTAN
Sistem dan jasa kesehatan kesehatan di dunia memiliki satu fungsi utama, yaitu
untuk memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan individu dan populasi dalam cara
yang seefektif dan seefisien mungkin. Yang kurang lebih ditentukan adalah peran pasien
dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (Peat dkk.,
2010; Schwappach, 2010). Kurangnya kejelasan ini muncul dari tiga sumber. Pertama,
paling tidak dalam bagian, ini adalah hasil berbagai agenda sejarah, filosofis, politik,
komunitas, organisasional, dan manajerial bertemu dengan isu ini. Kedua, telah ada
sejumlah kebijakan luas yang memimpin keterlibatan pasien dalam layanan perawatan
kesehatan. Ketiga, tetap sulit untuk mengaitkan persepsi kualitas dan kepuasan pasien,
keterlibatan pasien dalam layanan perawatan kesehatan dan kualitas hasil, baik baik
bagi pasien sebagai individu atau bagi pasien secara umum.
Namun, selama kurangnya kejelasan ini dapat menjadikan keterlibatan
konsumen sulit, itu tidak meniadakan pentingnya keterlibatan mereka dalam
peningkatan kualitas berkelanjutan (Continous Quality Improvement/CQI).
Dalam bab ini kami memulai dengan mengkaji dasar pemikiran, model,
mekanisme, dan dasar bukti saat ini bagi keterlibatan pasien dalam peningkatan
kualitas. Kami akan mempresentasikan model keterlibatan pasien dalam perawatan
kesehatan yang menentukan tiga dimensi (keterlibatan aktif sampai keterlibatan pasif,
respon proaktif sampai respon reaktif, dan tingkat mikro sampai tingkat makro).
Kemudian, kami akan mempertimbangkan batasan terhadap keterlibatan dalam CQI
oleh pasien, dan secara khusus pasien yang rentan, dan cara-cara agar layanan
perawatan kesehatan dapat mengalamatkan isu ini.
KETERLIBATAN PASIEN DALAM LINGKUNGAN PERAWATAN KESEHATAN: KAJIAN
SINGKAT
Panggilan keterlibatan aktif pasien sejalan dengan perubahan pada hubungan
pasien-dokter yang “tradisional” yang telah terjadi lebih dari beberapa dekade. Kami
dengan singkat akan mempertimbangkan lima perubahan seperti hal tersebut, yang
mempengaruhi cara dimana tidak hanya pasien tapi perawatan kesehatan seperti
keseluruhan yang dirasakan. Pertanyaan hubungan lebih besar antara praktisi
kedokteran dan pasien mereka dan dokter lain telah mengarahkan pada penurunan
(walaupun pelan) dalam dominasi kesehatan dan penyedia (Dent, 2006; Wade dan
Halligan, 2004).
Munculnya AIDS di tahun 1980-an menghasilkan perubahan sosial dan klinis yang
amat besar. Respon lambat terhadap skala dan kerasnya AIDS melihat beberapa
perubahan signifikan dalam kebijakan politik secara umum dan kebijakan kesehatan
secara umum.
Konsep keamanan budaya dalam perawatan kesehatan almarhum Irihapeti
Ramsden di Selandia Barat dan sekarang telah menyebar secara internasional sebagai
cara mengkonseptualisasikan pentingnya perpektif, ide, dan nilai asli dalam sistem
perawatan kesehatan. Munculnya tradisi budaya kuat berarti bahwa sistem tendensi
perlu mengarahkan permintaan bagi pengenalan dan inklusi, misalnya dukun, obat, dan
skema konseptual tradisional (Gottlieb dkk., 2008).
Munculnya internet telah mengubah akses pasien terhadap informasi dalam cara
yang amat besar mengenai kondisi mereka (Bylund dkk., 2010). Media, baik negeri atau
swasta, sekarang memproduksi atau menjadi tuan rumah program-program reguler,
situs web dan kolom yang mengalamatkan perawatan dan layanan kesehatan.
Departemen dan layanan kesehatan menggunakan situs web dan situs jejaring sosial
untuk mendistribusikan informasi. Lembaga Peningkatan Kesehatan (IHI) menawarkan
komunitas pendidikan interprofesional online bagi dokter dan mahasiswa yang ingin
mempelajari lebih mengenai kualitas dan keamanan
(htttp://www.ihi.org/IHI/Programs/IHIOpenSchool/)
DASAR PEMIKIRAN BAGI KETERLIBATAN PASIEN DALAM CQI
Seiring dengan hubungan sosial dan klinis yang berubah, ada pula peningkatan
dalam kesadaran dan kegelisahan masyarakat mengenai insiden kesalahan medis.
Keterlibatan pasien dalam CQI dan strategi kualitas dan kemanan menggambarkan
perubahan amat besar dalam pendekatan layanan kesehatan terhadap pembagian
perawatan. Sistem kesehatan dan para dokter sekarang menyadari bahwa pasien dan
keluarga mereka tidak dapat lebih lama diperlakukan sebagai penerima perawatan pasif.
Keterlibatan pasien adalah mengenai meyakinkan akuntabilitas dan transparansi jasa
(Emmanuel dan Emmanual, 1997; Forest, 2004). Itu adalah mengenai pembagian yang
berpusat pada pasien, seperti yang berlawanan dengan perawatan layanan terpusat.
METODE UNTUK MELIBATKAN PASIEN DALAM CQI
Satu cara untuk menguji keterlibatan pasien dalam CQI adalah dengan berfokus
pada tiga tingkatan: mikro (interaksi langsung dokter-pasien), meso (tingkat layanan
atau sistem kesehatan), dan makro (nasional atau internasional) (diubah dari
Bronfenbrenner, 1979).
Keterlibatan Pasien Tingkat Mikro
Pada tingkat mikro, pasien dapat secara langsung terlibat dalam pembuatan
keputusan dan rencana manajemen dengan perawatan individu dan dalam meyakinkan
bahwa perawatan yang dimaksudkan diberikan seperti yang terencana dan menurut
protokol yang telah dibentuk (yaitu, dalam monitoring kualitas dan keamanan
perawatan mereka) (Longtin dkk, 2010; Peat., 2010). Baru-baru ini tingkat manajemen
diri pasien baru, personalisasi, telah diperkenalkan yang diasosiasikan dengan konsep
kostumisasi massa CQI (McLaughlin dan Kaluzny, 2006). Personalisasi adalah istilah yang
telah digunakan dalam berbagai industri, khususnya industri komputer. Hubungan
antara personalisasi dan kostumisasi masa dibahas secara rinci oleh Tseng dan Piller
(2003), yang menjelaskan personalisasi diluar definisi tradisional kostumisasi dengan
melibatkan konsumen (pasien) dalam komunikasi intens dan tingkat interaksi tinggi
(antara konsumen dan supplier), termasuk menegosiasikan pemilihan layanan dengan
konsumen.
Pasien terlibat dalam membantu dokter mencapai diagnosis akurat,
memutuskan perawatan dan/atau strategi manajemen yang sesuai, memilih penyedia
yang berpengalaman dan aman, dan meyakinkan administrasi, pengawasan, dan
kepatuhan sesuai terhadap perawatan dan arah (DiGiovanni dkk., 2003; Ubbink dkk.,
2009). Seperti dengan manajemen diri kondisi kronis, pasien didorong untuk
berpartisipasi dalam program peningkatan kualitas melalui penggabungan kesadaran
yang muncul, informasi dan program pendidikan (Anthony, dkk 2003).
Keterlibatan Pasien Tingkat Meso
Pada tingkat ini, keterlibatan pasien dalam CQI adalah mengenai pembagian
layanan yang sesuai, efektif, dan aman. Individu yang terlibat sebagai anggota
masyarakat, pasien pemberi perawatan atau anggota keluarga individu yang menerima
perawatan, sebagai wakil organisasi konsumen dan sebagai anggota dan perwakilan
kelompok atau komunitas popualasi (Anderson dkk., 2006; Conway dkk., 1997; Draper,
1997).
Keterlibatan Pasien Tingkat Makro
Keterlibatan tingkat makro dalam CQI melihat pasien yang terlibat dalam
kegiatan keamanan pasien pada tingkat internasional dan nasional. Pasien WHO bagi
gerakan Keamanan Pasien adalah satu contoh strategi internasional yang ditunjukkan
untuk meyakinkan bahwa perspektif pasien terintegrasi dalam mekanisme untuk
meningkatkan kualitas dan keamanan perawatan.
Pelaporan publik efektif dikatakan untuk (1) mengikutsertakan dan melibatkan
sistem dan layanan keperawatan dari awal program laporan; (2) meyakinkan data yang
dilaporkan dalam kualitas tertinggi, (3) memberikan informasi dengan cara yang dapat
diakses dan sesuai bagi konsumen, dan (4) memberikan dokter dengan informasi rinci
mengenai perspektif individual mereka (Tu dan Lauer, 2009).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLIBATAN PASIEN
Bukti yang tersedia mengindikasi bahwa walaupun pasien cenderung memiliki
sikap positif terhadap gagasan untuk dilibatkan dalam keselamatan mereka, keterlibatan
nyata mereka beragam (Schwappach, 2010). Dari perspektif pasien, sejumlah faktor
berkontribusi pada kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam keselamatan pasien
dan strategi-strategi kualitas. Kekuatan yang dirasakan yang berbeda antara individu
dari komunitas rentan dan layanan kesehatan dapat menyebabkan kegelisahan,
termasuk ketakutan retribusi.
Tipe-tipe penyakit dan faktor sosial ekonomi berkontribusi pada dukungan
keterlibatan pasien pekerja kesehatan. Sikap dokter terhadap keterlibatan pasien
dipengaruhi oleh isu-isu organisasional (misalnya kurang waktu atau pelatihan) dan
kepercayaan personal; misalnya, mereka mungkin takut kehilangan kontrol atau
spesialisasi atau mungkin merasakan “pertaruhan” menjadi terlalu tinggi (Longtin dkk.,
2010).
MENGUKUR KETERLIBATAN PASIEN DALAM CQI
Ada perdebatan yang sedang berlangsung mengenai apakah “kepuasan” adalah
skema konseptual bagi hal yang dipertaruhkan, dan istilah lain seperti pengalaman
pasien telah diajukan (Hekkert dkk., 2009). Penggunaan ukuran kepuasan juga
mengindikasi pengaruh model yang dibentuk di dunia bersama agar memperoleh
umpan balik dari mereka yang membayar dan/atau menerima layanan yang
dipertanyakan.
Tipe data yang dikumpulkan memberikan itu sendiri pada analisis statistik isu
institusional inti melawan variabel demografis pasien, dengan asumsi berlaku tujuan
itu, data yang dapat dihitung memberikan pemahaman penting. Batasan pentingnya
adalah bahwa sebagian besar survey kepuasan cenderung menghasilkan hasil yang
relatif positif, dan penyedia institusional mungkin tergantung pada indikator positif
seperti pendanaan, persetujuan dewan, ‘penghargaan’ sistematis lain.
Jadi, mengukur CQI dari perspektif pasien itu rumit. Jelas bahwa pengalaman,
kepuasan pasien yang termasuk dapat menjadi sangat individual, kontekstual,
fenomenologis secara fundamental dalam karakternya - jatuh dalam area ‘subyektif’
problematis. Dalam konteks lebih luas, dan informasi di dalam teks ini, pengalaman
perawatan kesehatan tidak terletak pada tingkat sama seperti pembelian awet
konsumen dan memiliki kumpulan propertis konseptual dan psikometrik yang lebih
kaya. Sebagai hasilnya, kita perlu mengenali bahwa ilmu pengukuran kita dalam
keterlibatan dan kepuasan pasien perlu mengalamatkan kompleksitas lapisan ganda
secara lebih langsung dan informatif. Intinya, ada peluang ganda bagi keterlibatan
pasien dan pemberi pasien lebih langsung.
MODEL M-APR TENTANG KETERLIBATAN PASIEN
Model M-APR keterlibatan pasien melihat isu-isu ini pada tiga tingkatan- mikro,
meso, makro “M” dan melalui dua dimensi yaitu keterlibatan aktif/proaktif dan
pasif/reaktif. Dimensi-dimensi ini mengindikasi bahwa keterlibatam pasien, keluarga
dan masyarakat dan/atau umpan balik ke dalam CQI dapat dicapai melalui berbagai
mekanisme.
Partisipasi aktif mengasumsikan keterlibatan pasien dan keluarga mereka dan
pemberi perawatan langsung dan yang sedang berlangsung dalam kegiatan CQI,
menjadikannya input langsung dan pembuatan keputusan mengenai perawatan
individual pasien atau penentuan standar etis bagi profesi dan layanan. Keterlibatan
pasif melihat layanan dan sistem yang menggambarkan pada sumber yang lebih
dihilangkan tapi masih berguna.
Dalam keterlibatan proaktif, pasien yang terlibat dalam berusaha untuk
mencegah kesalahan dan mengalamatkan isu-isu keamanan. Dalam pendekatan reaktif,
pasien terlibat dalam mengidentifikasi penyebab kesalahan yang sudah terjadi, dari
penggunaan surat protes sederhana pada analisis laporan insiden; dari keterlibatan
dalam program analisis penyebab akar sampai keterlibatan dalam penyelidikan
keamanan pasien.
M-APR dimaksudkan untuk menjadi diagnosis dari pada mode preskriptif. Tabel
7-1 menunjukkan ringkasan model, bersama dengan beberapa contoh pilihan. Contoh-
contoh menggambarkan perbedaan dalam sistem kesehatan yang didanai secara swasta
atau negeri.
Contoh-Contoh Keterlibatan Pasien dalam CQI
Dalam bagian ini, kami memberikan kajian empat strategi yang sangat berbeda
bagi keterlibatan pasien dalam CQI. Contoh-contoh ini mengilustrasikan tingkat
perbedaan model M-APR dan memberikan wawasan kedalam mekanisme dimana
pasien dapat berkontribusi untuk meyakinkan kualitas perawatan kesehatan bagi diri
mereka sendiri dan bagi komunitas lebih luas.
Contoh 1: Rekan dalam Kesehatan
Selama hampir satu dekade, Kaiser Permanente di AS telah mempromosikan
pasiennya sebagai rekan program. Program ini berfokus pada keterlibatan langsung
pasien dengan kondisi kesehatan jangka dalam manajemen diri dan perkembangan
melek huruf kesehatan. Program ini menumbuhkan karya di tahun 1990-an oleh Kate
Lorig di Pusat Penelitian Universitas Stanford dalam Pendidikan Pasien pada program
manajemen diri penyakit kronis dan hasil pasien. Kaiser Permanente menghasilkan bukti
untuk menunjukkan bahwa strategi tersebut sangat efektif dan memiliki efek abadi bagi
pasien dan penyedia layanan kesehatan, termasuk penggunaan layanan yang lebih
sesuai, aksesibilitas meningkat, dan penurunan yang dapat diukur dalam tipe
penggunaan layanan terpilih.
Contoh 2: Tujuan Keamanan Pasien Nasional di AS.
Contoh kedua dari strategi keterlibatan pasien didasarkan pada persyaratan
akreditasi layanan dan program kesehatan di AS. The Joint Comission (TJC) memiliki
Tujuan Keamanan Pasien Nasional (NPSG 13) yang mengeluarkan isu ini. Isu tersebut
menyatakan bahwa layanan harus “mendorong keterlibatan aktif pasien” dalam
perawatan mandiri seperti strategi keamanan pasien,” dengan sub klausa lebih khusus
(NPSG, 13.01.01) bahwa mereka harus “mendefinisikan dan mengkomunikasikan cara-
cara tersebut bagi pasien dan keluarga mereka untuk melaporkan perhatian mengenai
keamanan dan mendorong mereka untuk melakukannya”.
Pasien as a Partner atau Pasien sebagai Rekan telah didukung dengan sejumlah
publikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pasien dan pemberi perawatan
untuk mengidentifikasi persoalan keamanan pasien seperti mereka melihat mereka
berkembang. Salah satu isu yang ditemukan oleh TJC adalah perbedaaan pasien,
keluarga, dan pemberi perawatan dalam hal budaya mereka dan berbagai bahasa yang
digunakan. Fokusnya adalah pada materi bahasa Inggris dan materi kelompok penting
lain, seperti pembicara Spanyol telah digabungkan menjadi karya ini.
Contoh 3: Pasien sebagai Rekan Program
Impact British Columbia adalah organisasi penyedia layanan kesehatan non-
profit yang khusus dibentuk untuk bekerja dalam sistem kesehatan Kolombia Inggris
untuk mendukung peningkatan layanan yang baru-baru ini telah mengimplementasikan
program Pasien sebagai Rekan berdasarkan Piagam Perawatan Kesehatan Utama
Kolombia Inggris.
Prinsip-prinsip khusus pada Impact adalah berikut:
1. Orang-orang diperlakukan dengan penghargaan dan martabat
2. Penyedia perawatan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi informasi
lengkap dan tidak memihak dengan pasien dan keluarga dalam cara afirmatif dan
berguna.
3. Individu dan keluarga membangun kekuatan mereka melalui partisipasi dalam
pengalaman yang meningkatkan kontrol dan kemandirian.
4. Kerja sama antara pasien, keluarga, dan penyedia terjadi dalam perkembangan
kebijakan dan program dan pendidikan profesional, dan juga seperti dalam
penyampaian perawatan.
Cakupan program tersbut bertujuan agar bertemu dengan tujuan nyata untuk
meningkatkan akses pasien terhadap program perawatan diri, termasuk program
pelatihan bagi pasien dan staf pada program manajemen diri, ukuran kepuasan
pasien, dan ukuran kepercayaan diri pasien dan staf dalam menggunakan program
tersebut.
Contoh 4: Dari Partner sampai Pemilik
Secara historis, layanan kesehatan bagi orang-orang asli di AS diberikan oleh
Layanan Kesehatan India AS. Ini tidak menghasilkan hasil sukses bagi banyak kelompok,
termasuk komunitas asli Alaska, tanpa menghiraukan bagaimana penyedia ditujukan
dengan baik.
Perubahan dari sistem “berpusat pada pasien” dan sistem “yang diarahkan
pasien” telah menghasilkan perubahan signifikan dan berarti melintasi spektrum
perawatan kesehatan asli Alaska dan membentuk model inovasi dan manajemen
perubahan yang menarik perhatian nasional dan internasional.
Table 7-1. Dimensi Keterlibatan Pasien dalam CQI: Model M-APR
Dimensi Mikro Meso Makro
Aktif Pasien terlibat dalam
setiap aspek
pembuatan keputusan
untuk perawatan yang
mereka jalani.
Pasien dan keluarganya
serta perawat secara
langsung dan terus-
menerus diajak
berkonsultasi dalam
menentukan
perawatan dan menjadi
bagian tim perawatan
kesehatan
Pasien merupakan
anggota dari dewan
rumah sakit atau
pelayanan
Pasien menjadi anggota
dari sistem kesehatan
atau komite etika dan
dewan peninjau
Proaktif Pasien dan keluarganya
serta perawat dididik
dan didorong
menghadapi petugas
klinik atau layanan yang
melanggar standar
keselamatan.
Pasien dan keluarganya
serta perawat terlibat
dalam perencanaan
pelayanan, dalam
mengidentifikasi
wilayah-wilayah
peningkatan mutu atau
keamanan layanan, dan
dalam memberikan
pendekatan-
pendekatan baru pada
Pasien terlibat dalam
kampanye dan
organisasi keselamatan
pasien tingkat negara
bagian, nasional atau
internasional.
Pasien diwakili dalam
dewan peningkatan
mutu tingkat sistem dan
agensi pengawasan,
termasuk dewan
rancangan pelayanan registrasi professional
dan badan akreditasi.
Pasif Pelayanan
menggunakan sumber
data yang ada seperti
survey kepuasan pasien
atau wawancara pada
saat keluar rumah sakit
Pelayanan
menggunakan
pendekatan berpusat
pada pasien pada
semua perencanaan
dan mekanisme
peningkatan mutu
Data penggunaan
layanan oleh berbagai
kelompok populasi
dibandingkan.
Data kinerja petugas
klinis dan layanan
tersedia untuk publik
Reaktif Layanan menggunakan
sumber-sumber
informasi yang ada
atau yang telah
disesuaikan seperti
surat-surat keluhan
Layanan menganalisis
data kejadian untuk
mengenali karakteristik
pasien dan pola
populasi dalam jenis-
jenis dan distribusi
kesalahan
Pasien terlibat dalam
strategi-strategi CQI
yang dikembangkan
setelah kesalahan-
kesalahan muncul,
termasuk analisis
penyebab awal dan
pelaporan kejadian
Pasien diwakilkan dalam
pelaporan publik dan
peninjauan mutu
perawatan. Pasien
menjadi anggota dari
penyelidik keselamatan
pasien publik.
KESIMPULAN
Seperti yang telah ditunjukkan, keterlibatan pasien dalam CQI dan bentuk
peningkatan kualitas lain tidak lebih lama dipertanyakan. Dengan menentukan cara
terbaik untuk melibatkan konsumen dalam mengurangi kesalahan-kesalahan itu,
meningkatkan kualitas perhatian yang mereka terima dan memaksimalkan keuntungan
keterlibatan itu, tetap problematis. Setiap sistem perawatan kesehatan dan jasa di dunia
perlu memperhitungkan pendanaan khas dan struktur kepemimpinannya, strategi
perencanaan dan mekanisme peningkatan kualitas dalam memutuskan strategi
keterlibatan pasien apa yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Apapun yang terlibat,
apapun metode atau mekanisma yang dipilih layanan, jelas bahwa pasien akan memiliki
tingkat keterlibatan lebih tinggi dalam perawatan mereka dan dalam meyakinkan
kualitas lebih tinggi. Tahun-tahun tanda dan keterlibatan merupakan “satu ukuran untuk
semua ukuran”.
Sumber : William A.Sollecito dan Julie K.Johson. Chapter 7 Buku Implementing Continuous
Quality Improvement in Health care edisi ke empat (2011).