RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 2
CHAPTER 1 (Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum
-
Upload
stavini-belia -
Category
Documents
-
view
25 -
download
7
Transcript of CHAPTER 1 (Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN FISIKA:
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013
OLEH:STAVINI BELIA (14175034)
DOSEN PEMBIMBING:Prof. Dr. FESTIYED, M. Si
Dr. DJUSMAINI DJAMAS, M. Si
PENDIDIKAN FISIKAPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
segenap kekuatan dan kesanggupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
statistika dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013”
dengan baik. Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Ibu Prof. Festiyed, MS dan Ibu Dr. Djusmaini Djamas, M.Si selaku dosen mata
kuliah pengembangan bahan ajar yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Saudara dan teman-teman yang telah memberikan semangat serta do’a kepada
penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Sehubungan dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki,
penulis menerima kritik dan saran terhadap makalah ini dalam hal penyempurnaan
untuk perbaikan selanjutnya.
Padang, September 2014
PENULIS
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Kurikulum 2013.......................................................................................................2
B. Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013...............................................................3
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
ii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus
selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti tuntutan
perkembangan zaman. Pengembangan kurikulum melewati suatu proses yang
komples dan melibatkan berbagai komponen yang saling berkaitan. Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 yang
diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 dinilai telah memenuhi konsep dasar
kurikulum, yaitu untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tahun ajaran 2013/2014 ditandai dengan diberlakukannya Kurikulum 2013
untuk beberapa sekolah. Perbedaan pokok antara sebelumnya yaitu KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan Kurikulum 2013 berkaitan dengan
perencanaan pembelajaran. Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus
merupakan kewenangan satuan pendidikan sedangkan pada Kurikulum 2013
kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pusat (kecuali untuk
mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan
yang bersangkutan). Selain itu RPP dalam kurikulun KTSP berbeda dengan
penyusunan RPP Kurikulum 2013 yang tidak lagi mengenal adanya standar
kompetensi, melainkan terdapat istilah baru, yaitu kompetensi inti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah:
1. Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memahami bagaiamana pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013.
1
BAB IIPEMBAHASAN
A. Kurikulum 2013
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua konsep dasar kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 yang
diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 dinilai telah memenuhi kedua konsep dasar
kurikulum.
Tahun ajaran 2013/2014 ditandai dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 untuk
beberapa sekolah. Perbedaan pokok antara sebelumnya yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) dengan Kurikulum 2013 berkaitan dengan perencanaan
pembelajaran. Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan
satuan pendidikan sedangkan pada Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus
beralih menjadi kewenangan pusat (kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara
khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan) (Yanto, 2013).
Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pusat tetapi guru dituntut untuk
dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalamnya. Oleh karena itu,
kajian silabus sangat penting dilakukan oleh para guru. Berbeda halnya dengan
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan kewenangan
guru.
Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh
kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Dalam arti bahwa kurikulum memuat
apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran
merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun
kelompok yang mengacu pada Silabus.
2
3
B. Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013
Perangkat pembelajaran adalah sejumlah alat, bahan, media, petunjuk, dan
pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran (Suhadi, 2007). Dari uraian
tersebut dapat dijelaskan bahwa perangkat pembelajaran merupakan sekumpulan media
atau sarana yang digunakan oleh guru maupun siswa dalam proses pembelajaran di
kelas. Pengembangan adalah proses, cara, pembuatan, mengembangkan (Depdiknas
2008). Pengembangan perangkat pembelajaran ialah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori
pengembangan yang telah ada.
Bentuk dari pengembangan perangkat pembelajaran dapat berupa pengembangan
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), media pembelajaran (multimedia),
lembar kerja siswa, lembar diskusi siswa, dan instrumen penilaian. Berbeda dengan RPP
dalam kurikulun KTSP, pada penyusunan RPP Kurikulum 2013 tidak lagi dikenal
dengan adanya standar kompetensi, melainkan terdapat istilah baru, yaitu kompetensi
inti. Kompetensi inti itu sendiri merupakan gambaran umum mengenai kompetensi
utama yang digolongkan ke dalam beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek
sikap, aspek keterampilan (kognitif, afektif, dan psikomotor), dan aspek pengetahuan
(Trimaya, 2013).
Mengacu pada Peraturan Menteri No. 64 Tahun 2013 tentang standar isi, disana
dijelaskan bahwa aspek sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial.
Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai
manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang
bersifat generik atau yang dikenal dengan kompetensi inti terdiri atas 4 (empat) dimensi
yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi
sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah, uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 1. Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Inti Kelas Xi Kompetensi Inti Kelas Xii1.Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2. Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
5
spesifik sesuia dengan bakat dan minat untuk memecahkan masalah
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolar, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret, dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah ketentuan
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret, dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah ketentuan.
Kempat kompetensi inti tersebut pada dasarnya dipelajari oleh peserta didik pada
setiap jenjang pendidikan, namun tentunya dengan deskripsi yang berbeda. Intinya,
komoetensi inti yaitu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik.
Selanjutnya dalam pengembangan rancangan pembelajaran dirancang dalam
bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada Peraturan Menteri No. 65
Tahun 2013 mengenai standar proses, dimana Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan
dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Berikut ini mengenai unit perangkat
yang dikembangkan:
1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
6
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari
pesertadidik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan matapelajaran;
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e. tema(khususSD/MI/SDLB/Paket A);
f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
g. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan;
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk
satu semester atau satu tahun; dan
j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada
setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolahyaitunamasatuanpendidikan
7
b. identitasmatapelajaranatautema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materipokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam
silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
3. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual,
bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
8
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran,
lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi,
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan internasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau
saintifik dan/atauinkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/ataupembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning)disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
9
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah
proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga
mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi
yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam
domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar
dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu,
dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik
menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok,
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran
yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu
melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/
penelitian (discovery/inquirylearning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
10
Pada kurikulum 2013 sistem penilaian proses pembelajaran menggunakan
pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses,
dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu
menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring
(nurturant effect) dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket,
observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berbeda dengan RPP dalam kurikulun KTSP, pada penyusunan RPP Kurikulum
2013 tidak lagi dikenal dengan adanya standar kompetensi, melainkan terdapat istilah
baru, yaitu kompetensi inti. Kompetensi inti itu sendiri merupakan gambaran umum
mengenai kompetensi utama yang digolongkan ke dalam beberapa aspek. Aspek-aspek
tersebut meliputi aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
B. Saran
Di lapangan proses pembelajaran yang sesuai Kurikulum 2013 belum terlaksana
dengan optimal. Agar implementasi Kurikulum 2013 dapat diterapkan dengan optimal
harus dilakukan evaluasi agar keberlakuannya tidak menimbulkan kontroversi
dikalangan guru dan peserta didik sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana
dengan baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jakarta : Depdiknas.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi. Jakarta: Kemendikbud.
____________________. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Jakarta: Kemendikbud.
____________________. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kemendikbud.
Suhadi. 2007. Penyusunan Perangkat Pembelajaran dalam Kegiatan Lesson Study. Makalah disampaikan pada Pelatihan Lesson Study untuk Guru SMP se-Kabupaten Hulu Sungai Utara. Hulu Sungai Utara, Kalimantan 27-31 Mei 2007.
Trimaya, Arista. 2013. RPP Kurikulum 2013: Standar Kompetensi Vs Kompetensi Inti. http://www.akuntansipendidik.com/2014/03/RPP-kurikulum-2013-standar-kompetensi-Vs-Kompetensi-Inti.html.
Yanto, Marsyudi. 2013. Perbedaan KRSP dan Kurikulum 2013. http://marsudiyanto. blogspot.com/2013/08/perbedaan-ktsp-dan-kurikulum-2013.html.
12