Cerita Masuk Aka

8
AUTOBIOGRAFI Sebelum saya berhasil masuk AKA, saya memiliki 1001 kisah tentang kegagalan, kisah haru, senang, sedih, segala macam kisah pengalaman berharga yang saya dapat. Berawal dari sebelum ujian nasional, datang tawaran dari sekolah untuk mengikuti SNMPTN undangan, saya tertarik untuk mengikutinya, karna apa??? Konon ceritanya sih saya dapat berbagai bisikan membangun dari orang sekitar, saya sih percaya saja kalau saja bisa masuk PTN Favorit waktu itu, karna memang belum tahu bagaimana ketatnya seleksi nilai di SNMPTN undangan. Tapi seiringnya berjalannya waktu saya mulai menyadari hal itu, kalau saja dulu saya tidak terlalu bernafsu memilih PTN favorit, hal itu yang terus menjadi fikiran sampai menjelang ujian nasional, tapi setelah difikir fikir lagi, buat apa kita terlalu memikirkan itu, ujian nasional saja belum tentu, akhirnya saya pun fokus untuk Ujian nasional terlebih dahulu, masalah SNMPTN undangan saya serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. Setelah Ujian Nasional berjalan lancar, tibalah saat pengumuman ujian nasional, disitu aku mendapat

Transcript of Cerita Masuk Aka

Page 1: Cerita Masuk Aka

AUTOBIOGRAFI

Sebelum saya berhasil masuk AKA, saya memiliki 1001 kisah tentang

kegagalan, kisah haru, senang, sedih, segala macam kisah pengalaman berharga

yang saya dapat.

Berawal dari sebelum ujian nasional, datang tawaran dari sekolah untuk

mengikuti SNMPTN undangan, saya tertarik untuk mengikutinya, karna apa???

Konon ceritanya sih saya dapat berbagai bisikan membangun dari orang sekitar,

saya sih percaya saja kalau saja bisa masuk PTN Favorit waktu itu, karna memang

belum tahu bagaimana ketatnya seleksi nilai di SNMPTN undangan.

Tapi seiringnya berjalannya waktu saya mulai menyadari hal itu, kalau

saja dulu saya tidak terlalu bernafsu memilih PTN favorit, hal itu yang terus

menjadi fikiran sampai menjelang ujian nasional, tapi setelah difikir fikir lagi,

buat apa kita terlalu memikirkan itu, ujian nasional saja belum tentu, akhirnya

saya pun fokus untuk Ujian nasional terlebih dahulu, masalah SNMPTN

undangan saya serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa.

Setelah Ujian Nasional berjalan lancar, tibalah saat pengumuman ujian

nasional, disitu aku mendapat hasil dari perjuanganku bersama temanku, tapi

bukan hanya sekedar kata teman, dia sahabatku terbaikku, kami bangga menerima

hasil LULUS Ujian Nasional, itu hasil perjuangan kami, belajar tengah malam

haru.

Namun selang 2 hari setelah pengumuman Ujian Nasional, tibalah saatnya

untuk pengumuman SNMPTN Undangan, awalnya saya sudah mengikhlaskan,

karna saya sendiri yakin saya tidak akan diterima di SNMPTN Undangan ini, tapi

rasa penasaran terus memaksaku untuk membuka hasilnya, akhirnya aku pun

bergegas membuka pengumumannya di internet dan benar saja, setelah saya

memasukkan No Pin dan Kode milik saya, di dalamnya tertera Nama : Agus Adi

Pujianto , Hasil : dinyatakan belum LULUS SNMPTN.

Page 2: Cerita Masuk Aka

Aneh, entah kenapa setelah pengumuman itu saya merasa menyesal,

kenapa saya tidak memilih PTN biasa saja bukan yang luar biasa, padahal

sebelumnya saya pasrah akan semua yang terjadi. Tapi memang begitulah

kenyataannya, penyesalan selalu ada di akhir, dan dari sinilah perjuangan saya

akan dimulai, saya mulai memotivasi diri sendiri, mulai bersiap kembali untuk

mengikuti tes-tes berikutnya.

Setelah SNMPTN Undaangan berakhir, masih ada SNMPTN tulis, masih

banyak harapan saya fikir, dan disitulah mulai muncul rasa percaya diri kembali,

saya pasti bisa lulus di SNMPTN Tulis ini, tapi saya sadar ini tes tulis bukan nilai

raport,maka dari itu saya berinisiatif untuk mengikuti sebuah bimbingan belajar

selama 1 bulan sebelum SNMPTN Tulis tiba. Banyak sekali perjuangan bersama

teman temanku yang kebetulan satu tempat bimbingan belajar. Mulai dari bulak

balik naik motor, sampai hujan-hujanan demi sebuah cita-cita ingin kuliah, ya cita

cita ku cuma satu, ingin kuliah. Jujur, perjuangan untuk persiapan menghadapi

SNMPTN ini sulit sekali, terutama melawan malas untuk belajar, sulit sekali,

bahkan saya sering terlena untuk bermalas malasan.

Setelah 1 bulan terlewati, hari tes SNMPTN Tulispun tiba, saya cuma bisa

gugup saat itu dan berdo’a, semoga saja kemalasan saya waktu itu tidak berakibat

buruk, tapi Alhamdulillah ada banyak tips tips yang saya ketahui sehingga bisa

mengerjakannya dengan percaya diri, yakin se yakinnya saya pasti lulus.

Selang 1 bulan, tiba waktunya untuk pengumuman SNMPTN Tulis,

rasanya campur aduk, penasaran dan takut terutama, akhirnya saya berangkat ke

warnet untuk melihat Hasil perjuangan yang terbilang setengah setengah itu,

ketika saya tulis nomer tes dan tanggal dan menekan tombol enter, ternyata yang

keluar hanya tulisan “Maaf Anda Belum Beruntung”. Semangat yang dulunya

membara, tiba tiba langsung hilang seperti tertiup angin lembut. Hanya bisa

menanngisi hasil perjuangan saya yang setengah setengah itu, sesal kembali

datang, tapi yang membuat saya bangkit kembali adalah sahabat dan teman-teman

yang menyemangati aku, sms sms mereka membanjiri kotak masuk, kata kata

semangat, terus mengalir.

Page 3: Cerita Masuk Aka

Ada sebuah pesan dari teman saya yang paling saya ingat, “Yaudah nyesel

dulu, nangis dulu, tapi cukup 5 menit, karna waktu kita tidak mungkin seluruhnya

untuk penyesalan”. Dari kata kata itu saya mulai bangkit kembali, dan mulai

membulatkan tekad dengan kesungguhan. Setelah termotivasi dari pesan itu tiba

tiba saya melihat brosur AKA yang terpajang di meja belajar, yang saya dapatkan

ketika dosen dari AKA mlakukan promosi di sekolah saya untuk yang pertama

kali. Akhirnya malam itu juga saya putuskan untuk mendaftar masuk di AKA,

saya langsung laporan ke ayah, dan ayahpun bilang “yasudah ayah antar besok

untuk pendaftaran”. Wah ternyata ayah yang selama ini saya tahu respect sekali,

saya kira hanya akan menjawab “ yasudah” tapi dia kini perhatian, saya yang

awalnya kurang dekat dengan keluarga, tiba tiba jadi terbuka, dan jadi merasakan

kehangatan, rasa kekeluargaan yang bebeda, orang tua saya terus-terusan

memotivasi dan menyiapkan rencana-rencana mereka, saya hanya bisa mengikuti

keputusan mereka.

Setelah semalam saya menangis 5 menit, tiba waktunya saya berangkat ke

bogor dengan ayah, setelah solat subuh kami langsung berangkat menggunakan

mobil pribadi, saya was-was waktu itu, karna takut kalau tiba tiba nanti terdengar

berita tanggal pendaftaran dimajukan dan sudah di tutup, namun perasaan itu

mencair ketika saya sudah sampai di Kampus AKA di jl.Pangeran Sogiri-Tanah

Baru dan mendapatkan nomer tes “1912”, walaupun sebelumnya kami tersesat

kemana mana, mencari alamat kampus AKA.

Setelah pendaftaran, ayah tiba tiba menawarkan ke bandung, untuk daftar

di Universitas Swasta, dia bilang untuk cadangan, akhirnya kami kebandung,

untungnya kami disana memiliki keluarga jadi tak usah pusing-pusing mencari

alamat, saya dan ayah menginap 1 malam di bandung. Esoknya kami melakukan

pendaftaran lagi di UNISBA. Untungnya tanggal tes tidak berbentrokan hanya

berbeda 2 hari setelah tes AKA.

Sebenarnya bukan sampai situ saya berjuang untuk bisa kuliah, saya juga

mendaftarkan diri sebagai peserta UMB Nusantara, UNDIP, UNSOED,dan Univ.

Pancasila menjadi pilihan saya, dan prodi yang saya ambil sama yaitu jurusan

Farmasi.

Page 4: Cerita Masuk Aka

Saya tidak peduli berapa uang yang saya keluarkan, yang penting saya bisa

kuliah, hanya itu yang ada dalam fikiran saya waktu itu. Dan dimulai dari waktu

itu lah saya terus berusaha belajar- belajar dan belajar, walaupun waktu yang

tersisa untuk tes di AKA waktu itu hanya tinggal 3 hari lagi.

Satu hari sebelum tiba saatnya untuk tes masuk AKA, sore harinya, kira

kira jam 4 dari rumah saya berangkat diantar ayah untuk yang pertama kalinya

menggunakan bus, entah Allah tidak meridhoi atau menguji kami, setelah tiba di

stasiun ternbyata bis terakhir ke bogor sudah berangkat, tapi tiba tiba seorang

pedaganng menyarankan ke kami untuk menaiki bus jurusan Kp.Rambutan dan

menaiki bus jurusan bogor dari Terminal Kp.Rambutan.

Di perjalanan saya hanya bisa membaca buku saku pelajaran kimia,

dengan harapan saya bisa masuk AKA atau Univ. lainnya. Tiba di terminal Kp.

Rambutan sekitar jam 20.30, ayah bilang, sudah santai saja, disini bus 24 jam ko,

saya hanya mengangguk saja karna memang tidak tahu, kami pun istirahat dulu

sejenak dan melakukan sholat isya, tapi setelah sholat isya, ternyata kami

tertinggal bus yang terakhir yang menuju ke bogor, sungguh cuma pasrah yang

bisa saya lakukan waktu itu, tapi ayah melihat wajahku yang pasrah ini tidak

tinggal diam, dia menanyaklkan ke orang sekitar jika buss ke bogor ja,m berapa

atau adakah bus lain yang satu jurusan ke bogor. Alhamdulillah masih ada bus

ekonomi jurusan ciawi, yasudahlah saya hanya ikuti ayah, karna saya sudah tekad

untuk tetap maju mengerjakan tes, apapun hasilnya nanti.

Setelah tiba di Ciawi kami langsung menuju ke kampus AKA dan

menginap di masjid kampus, waktu itu kami sampai pada jam 1.30 pagi kira kira,

Istirahat yang saya fikirkan waktu itu, sambil berfikir bisakah saya mengerjakan

soal-soal tes nanti.

Pagi datang, tiba waktunya untuk tes, kerumunan orang sudah memadati

kampus aka waktu itu tapi saya tidak tes di AKA, saya tes di SMK 2, saya ber

sama ayah berangkat kesana, deg-degan, gugup, nerves, segala macam keraguan

datang waktu itu, tapi setelah bel berbunyi dan tiba waktunya menngerjakan soal,

saya hanya berdo’a “ya ALLAH berikan saya yang terbaik”.

Page 5: Cerita Masuk Aka

Setelah tes selesai, Alhamdulillah ternyata sulit-sulit gampang soal yang

saya kerjakan, walaupun pesimis tapi saya tetap yakin, saya pasti bisa kuliah

sesuai dengan pilihan terbaik dari Allah.

Setelah tes masuk AKA berlangsung, berurutan satu demi satu saya

mengerjakan tes masuk universitas lainnya, dimulai tes dari unisba kemudian

UMB Nusantara.

Sekitar satu minggu berlalu setelah tes, saya langsung mengecek hasil tes

di Internet, awalnya saya pesimis dengan hasilnya, tapi tetpa saya percaya diri,

untuk penguman yang pertama dari AKA, saya kaget karna saya diterima disini,

kemudian dihari berikutnya saya diterima juga di Unisba prodi Farmasi, dan

dihari berikutnya saat pengumuman UMB Nusantara saya kembali diterima di

Univ. Pancasila prodi Farmasi.

Sungguh senang saya waktu itu, perrjuangan saya untuk kuliah begitu

Indah, begitu bermakna, dari mulai menyesal, Frustasi, ketinggalan bis, dan

mendapat semangat ataupun dukungan dari teman teman saya. Saya mendapat

banyak sekali pelajaran, saya jadi mengerti seperti apa itu perjuangan orang-orang

yang kurang mampu di luar sana untuk hidup, pengalaman berharga ini tak akan

pernah terlupakan.

Namun bukan hanya sampai situ, saya kebingungan memlih univv. Mana

yang terbaik untuk saya. Saya bingung sekali waktu itu,