Cendawan Gliocladium sp.

13
Nugroho Tri Hartanto (H0711074) Shufiyati Muniroh (H0711098) Gliocladium sp. sebagai Antagonisme Penyakit Tanaman Dosen Pengampu : Salim Widodo S.P., M.P. ?? Mei 2014

description

Cendawan Gliocladium sp. adalah salah satu cendawan yang menjadi agen pengendali hayati (APH) terhadap patogen tular tanah dengan cara memarasit, memproduksi antibiotik dan secara aktif membunuh atau melawan patogen penyakit.

Transcript of Cendawan Gliocladium sp.

Page 1: Cendawan Gliocladium sp.

Nugroho Tri Hartanto (H0711074)

Shufiyati Muniroh (H0711098)

Gliocladium sp.

sebagai

Antagonisme

Penyakit Tanaman

Dosen Pengampu : Salim Widodo S.P., M.P.

?? Mei 2014

Page 2: Cendawan Gliocladium sp.

kemajuan ilmu pengetahuan berdampak pada lingkungan,

tidak terkecuali pertanian yaitu budidaya tanaman.

salah satu masalah utama yaitu serangan OPT

mikroba antagonis merupakan suatu jasad

renik yang dapat menekan, menghambat atau

memusnahkan mikroba lainnya.

Siapa MA???

Page 3: Cendawan Gliocladium sp.

Kelompok cendawan yang telah

digunakan sebagai APH penyakit

tanaman adalah Trichoderma sp. dan

Gliocladium sp.

Page 4: Cendawan Gliocladium sp.

a. Apa pengertian pengandalian hayati?

b. Mengapa Jamur Gliocladium sp. dapat digunakan

sebagai agen pengndali hayati?

c. Seperti apa pengaplikasian Gliocladium sp. pada

penyakit tanaman?

Pertanyaannya...

Page 5: Cendawan Gliocladium sp.

Pengendalian hayati adalah pengendalian hama, penyakit dan gulma

dengan cara biologi, yaitu dengan memanfaatkan musuh-musuh

alaminya (agen pengendali biologi), seperti predator, parasit dan

patogen.

What is “Pengendalian Hayati”???

Page 6: Cendawan Gliocladium sp.

1) aman bagi manusia, musuh alami dan lingkungan;

2) dapat mencegah timbulnya ledakan OPT sekunder;

3) produk tanaman yang dihasilkan bebas dari residu pestisida;

4) terdapat disekitar pertanaman sehingga dapat mengurangi

ketergantungan petani terhadap pestisida sintetis; dan

5) menghemat biaya produksi karena aplikasi cukup dilakukan

satu atau dua kali dalam satu musim panen.

Terus Keunggulannya.......???

Page 7: Cendawan Gliocladium sp.

Kingdom : Fungi

Divisi : Amastigomycota

Class : Deuteromycitina

Ordo : Hypocreales

Famili : Hypocreaceae

Genus : Gliocladium

Spesiaes : Gliocladium sp.

Taksonomi... .

Page 8: Cendawan Gliocladium sp.

Morfologinya... .

konidiofor Gliocladium sp. berwarna hialin,

bagian atas membentuk cabang-cabang yang kompak

bentuk konidia Gliocladium sp. kecil, tidak simetris dan berwarna

hijau cerah.

tumbuh baik pada suhu 20–35oC, suhu optimum untuk

pertumbuhannya pada suhu 25 oC,

pH optimum antara 6,4 – 8.

sangat toleran terhadap CO2.

koloninya berwana hijau muda dengan miselia panjang dan halus,

diameter 5-8 cm dalam waktu 5 hari di medium OA

Page 9: Cendawan Gliocladium sp.

bersifat mikroparasit terhadap jamur pathogen (tular tanah)

yang membunuh jamur dengan enzim-enzim atau bersifat

racun

cara kerja jamur ini adalah dengan memarasit, memproduksi

antibiotik dan secara aktif membunuh atau melawan

pathogen penyakit

Antibiotik gliotoksin dan viridin yang bersifat

fungistik. Gliotoksin dapat menghambat bakteri dan

cendawan, sedangkan viridin dapat menghambat

cendawan

Gliocladium sp. ...,

Page 10: Cendawan Gliocladium sp.

adalah Gliostar-P., yang memarasit, melawan atau membunuh pathogen

penyakit, diantaranya :

• busuk hitam,

• rebah kecambah,

• layu oleh Fusarium sp.,

• Pythium sp.,

• Rhyzoctonia sp.,

• Sclerotium sp.

• antraknosa,

• bercak daun, dan

• embun tepung pada tanaman semangka, ketimun, melon, cabe,

tomat, kentang, kobis, jeruk, mangga dll.

Produk beredar...,

Page 11: Cendawan Gliocladium sp.

Kasus didalam 2 penelitian...,

Efektifitas Gliocladium sp. dalam pengendalian layu Fusarium pada

tanaman krisan.

Layu fusarium adalah penyakit utama pada krisan yang

mengakibatkan daun menguning dan kelayuan permanen pada

tanaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gliocladium sp. efektif

mengendalikan perkembangan layu fusarium pada krisan.

Penggunaan inokulum antagonis (Trichoderma & Gliocladium)

dalam menekan penyakit busuk pelepah pada jagung.

Penyebab penyakit busuk pelepah pada tanaman jagung adalah

cendawan patogen Rhizoctonia solani.

Hasil penelitian di rumah kaca menunjukkan cendawan

antagonis cendawan antagonis Gliocladium sp. dapat menekan

penyakit busuk pelepah

Page 12: Cendawan Gliocladium sp.

Kesimpulannya....

Dalam pengendalian OPT disarankan dengan pengendalian

hayati yang menggunakan agen biologi yang lebih dikenal

dengan nama APH (Agen Pengendali Hayati).

APH dapat berupa bakteri, jamur/cendawan, actinomycetes atau

virus.

Salah satu contoh APH dari golongan jamur/cendawan adalah

Gliocladium sp. dengan cara kerja memarasit, memproduksi

antibiotik dan secara aktif melawan atau membunuh pathogen

penyakit.

Gliocladium merupakan jamur sebagai agen pengendali hayati

pathogen tular tanah

Produk Gliocladium yang tersebar dipasaran adalah Gliostar-P

Page 13: Cendawan Gliocladium sp.

Anonim 2014. Gliostar-P (Bahan Aktif Gliocladium sp.). http://agrikencanaperkasa.com. Diakses pada tanggal

14 april 2014.

Anonim 2014. Macam-macam Jamur Antagonisme. http://www.slideshare.net. Diakses pada 16 April 2014.

Hartal, Misnawaty, dan Indah Budi 2010. Efektivitas Trichoderma Sp. Dan Gliocladium Sp. Dalam

Pengendalian Layu Fusarium Pada Tanaman Krisan. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia.

Jumar 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta

Purnomo, Hari 2010. Pengantar Pengendalian Hayati. Andi Offset. Yogyakarta.

Rukmana R. dan Sugandi 2002. Hama Tanaman dan Teknik Pengendaliaanya. Kanisius. Yogyakarta.

Sembel, Dantje T. 2010. Pengendalian Hayati Hama-hama Serangga Tropis dan Gulma. Andi Offset.

Yogyakarta.

Soenartiningsih, Pabbage Dan Nurasiah Djaenuddin 2011. Penggunaan Inokulum Antagonis (Trichoderma Dan

Gliocladium) Dalam Menekan Penyakit Busuk Pelepah Pada Jagung. Seminar Nasional Serealia. Balai

Penelitian Tanaman Serealia

Untung 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gajah Mada University Press. Yoyakarta

DAFTAR PUSTAKA