Cek List Keterampilan Klinis

18
Ceklis Keterampilan Manajemen Aktif Kala III Nama : ______________________________ Unit Kerja : _____________________________ Fasilitas : _________________________ Tanggal Penilaian : _______________________________ NO. SISTEM KINERJA KRITERIA VERIFIKASI Y/T/ CATATAN TD 1. • Cuci tangan menggunakan sabun, air mengalir dan keringkan • Menyangga badan bayi ketika lahir • Memasang klem dan memotong tali pusat 2. Tentukan apakah tenaga kesehatan melakukan hal-hal berikut: • Memberikan oxytocin 10 IU IM segera • Menggeser klem pada tali pusat lebih dekat dengan perineum Tenaga kesehatan menolong persalinan bayi dengan benar Tanyakan kepada tenaga kesehatan: “Seorang ibu berada dalam partus kala dua. Saat dilakukan pemeriksaan, terlihat kepala bayi. Anda • Pakai sarung tangan steril, celemek, masker, kacamata, sepatu • Siapkan suntikan steril berisi oksitosin 10 U di dalam set • Menempatkan satu tangan di atas kepala, satu tangan dibawah, untuk menopang lahirnya bahu anterior lebih dahulu, kemudian • Menempatkan bayi di atas handuk bersih di atas perut ibu dan mengeringkan dengan cepat untuk menstimulasi bayi menangis • Memastikan bayi hangat, terjadi kontak kulit ibu dengan kulit bayi dan kepala/bagian belakang badan bayi hingga bagian kepala tertutup kain kering dan kain basah diganti dengan yang kering Tenaga kesehatan melaksanakan manajemen aktif kala tiga persalinan (AMTSL) • Secara lembut melakukan palpasi abdomen dengan dialasi kain bersih untuk menentukan apakah ada janin lain (jika kembar jangan melakukan AMTSL sampai bayi kedua lahir) • Menempatkan jarum pada baki instrument dekat tempat tidur hingga ada waktu untuk memasukkan jarum dan spuit ke dalam wadah • Menempatkan satu tangan pada kasa atau handuk bersih di atas tulang pubis ibu dan menahan uterus dengan melakukan tekanan berlawanan arah selama penegangan tali terkendalipusat • Mempertahankan penegangan tali pusat terkendali dan menunggu kembalinya kontraksi uterus yang kuat (2-3 menit) • Saat tali pusat memanjang, secara lembut menariknya kearah bawah keluar sambil tetap memberikan tekanan berlawanan arah pada • Jika plasenta tidak turun selama 30-40 detik setelah memulai penegangan tali pusat terkendali, jangan lanjutkan tapi tunggu • Saat kontraksi berikutnya, ulangi penegangan tali pusat terkendali dan lahirkan plasenta

description

askep gerontik

Transcript of Cek List Keterampilan Klinis

Page 1: Cek List Keterampilan Klinis

Ceklis Keterampilan Manajemen Aktif Kala III

Nama : ______________________________Unit Kerja : _____________________________Fasilitas : _________________________Tanggal Penilaian : _______________________________

NO. SISTEM KINERJA KRITERIA VERIFIKASIY/T/

CATATANTD

1.

• Cuci tangan menggunakan sabun, air mengalir dan keringkan• Pakai sarung tangan steril, celemek, masker, kacamata, sepatu boot• Siapkan suntikan steril berisi oksitosin 10 U di dalam set partus

• Menyangga badan bayi ketika lahir

• Memasang klem dan memotong tali pusat2. Tentukan apakah tenaga kesehatan melakukan hal-hal berikut:

• Memberikan oxytocin 10 IU IM segera

• Menggeser klem pada tali pusat lebih dekat dengan perineum

Tenaga kesehatan menolong persalinan bayi dengan benar

Tanyakan kepada tenaga kesehatan: “Seorang ibu berada dalam partus kala dua. Saat dilakukan pemeriksaan, terlihat kepala bayi. Anda harus:”

• Menempatkan satu tangan di atas kepala, satu tangan dibawah, untuk menopang lahirnya bahu anterior lebih dahulu, kemudian bagian posterior

• Menempatkan bayi di atas handuk bersih di atas perut ibu dan mengeringkan dengan cepat untuk menstimulasi bayi menangis

• Memastikan bayi hangat, terjadi kontak kulit ibu dengan kulit bayi dan kepala/bagian belakang badan bayi hingga bagian kepala tertutup kain kering dan kain basah diganti dengan yang kering

Tenaga kesehatan melaksanakan manajemen aktif kala tiga persalinan (AMTSL) • Secara lembut melakukan palpasi abdomen dengan dialasi kain bersih untuk

menentukan apakah ada janin lain (jika kembar jangan melakukan AMTSL sampai bayi kedua lahir)

• Menempatkan jarum pada baki instrument dekat tempat tidur hingga ada waktu untuk memasukkan jarum dan spuit ke dalam wadah anti bocor

• Menempatkan satu tangan pada kasa atau handuk bersih di atas tulang pubis ibu dan menahan uterus dengan melakukan tekanan berlawanan arah selama penegangan tali terkendalipusat

Page 2: Cek List Keterampilan Klinis

2.

• Memeriksa keutuhan plasenta dengan teliti• Memastikan uterus berkontraksi penuh sebelum menghentikan masase

• Menjelaskan temuannya kepada ibu• Menjelaskan perlunya menjahit robekan, jika perlu

3. Tentukan apakah tenaga kesehatan melakukan hal-hal berikut ini:

• Menempatkan semua benda tajam sekali pakai dalam wadah anti bocor

• Mencuci pelindung mata dan celemek dengan larutan klorin 0.5%

Tenaga kesehatan melaksanakan manajemen aktif kala tiga persalinan (AMTSL)

• Mempertahankan penegangan tali pusat terkendali dan menunggu kembalinya kontraksi uterus yang kuat (2-3 menit)

• Saat tali pusat memanjang, secara lembut menariknya kearah bawah keluar sambil tetap memberikan tekanan berlawanan arah pada uterus

• Jika plasenta tidak turun selama 30-40 detik setelah memulai penegangan tali pusat terkendali, jangan lanjutkan tapi tunggu dulu

• Saat kontraksi berikutnya, ulangi penegangan tali pusat terkendali dan lahirkan plasenta

• Memegang plasenta dalam kedua belah tangan dan putar secara perlahan untuk mengeluarkan selaput ketuban

• Menempatkan plasenta di dalam mangkuk di samping tempat tidur untuk pemeriksaan lebih lanjut

• Segera memberitahu ibu bahwa tenaga kesehatan akan melakukan masase uterus (dengan tangan di atas kain bersih pada perut) untuk membantu uterus berkontraksi

• Menjelaskan pada ibu bahwa perineumnya akan diperiksa dan kemudian secara lembut memeriksa perineum dan vagina secara seksama untuk melihat adanya robekan

• Mengganti sarung tangan dengan yang baru dan melanjutkan menjahit robekan (jika ada) dengan prosedur steril

Tenaga kesehatan memperlihatkan praktek pencegahan infeksi yang tepat setelah persalinan • Mengambil semua linen yang kotor dan menaruhnya di wadah yang tepat untuk

linen yang terkontaminasi darah

• Merendam semua instrument dalam ember berisi larutan klorin 0.5% selama 10 menit dan kemudian membilasnya untuk proses sterilisasi nanti

• Membuka sarung tangan dan merendamnya dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit

Page 3: Cek List Keterampilan Klinis

Pengelolaan Pre Eklampsia Berat/Eklampsia

Nama : ______________________________Unit Kerja : _____________________________Fasilitas : _________________________Tanggal Penilaian : _______________________________

NO. SISTEM KINERJA KRITERIA VERIFIKASIY/T/

CATATANTD

1.

Pre-eklampsia berat:• Tekanan darah diastolic lebih atau sama dengan 110 mm Hg• Usia kehamilan > 20 minggu• Proteinuria 2+ atau lebih

Eklampsia:• Kejang• Tekanan darah diastolic 90 mm Hg atau lebih• Usia kehamilan > 20 minggu• Proteinuria 2+ atau lebih

2.

• Teriak minta tolong dan jangan meninggalkan ibu sendirian• Baringkan ibu pada sisi kirinya untuk mencegah aspirasi• Pastikan jalan nafas ibu terbuka/bebas• Mulai lakukan tindakan resusitasi, bila ibu tidak bernafas• Lindungi ibu dari cedera tetapi jangan menahan terlalu kuat• Berikan Oksigen 4-6 liter/menit melalui sungkup atau kanula

3. Sebelum memberikan dosis awal/pemeliharaan:• Memeriksa reflex patella (+)• Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir• Frekuensi pernafasan >16 kali/menit• Cuci tangan menggunakan sabun, air mengalir dan keringkan

Tenaga kesehatan dapat menyebutkan tanda-tanda dan gejala pre-eklampsia berat dan/atau eklampsia

Tanyakan kepada tenaga kesehatan: “Apakah tanda dan gejala pre-eklampsia berat/eklampsia?”

Tenaga kesehatan bisa melakukan penanganan segera pada ibu hamil yang mengalami kejang

Tanyakan kepada tenaga kesehatan: “Ibu Sari, hamil 39 minggu dan sedang berada dalam persalinan di ruang bersalin. Tiba-tiba dia kejang. Apa yang akan anda lakukan?”

• Pasang infus intravena dengan menggunakan larutan Ringer Laktat atau normal saline

Tenaga kesehatan bisa memberikan antikejang yang sesuai pada ibu hamil dengan Pre-eklampsia berat/eklampsia

Page 4: Cek List Keterampilan Klinis

3.

ALTERNATIF I, dosis awal/pemeliharaan:• Berikan 4 gram IV sebagai larutan 40% selama 5 menit

• Untuk pemeliharaan, MgSO4 1g/jam IV yang diberikan sampai 24 jam postpartum

• Buang jarum dan spuit di dalam tempat jarum tahan bocor• Cuci tangan menggunakan sabun, air mengalir dan keringkan

ATAU ALTERNATIF II, dosis awal/pemeliharaan:• Berikan 4 gram IV sebagai larutan 40% selama 5 menit

• Buang jarung dan spuit di dalam tempat jarum tahan bocor• Cuci tangan menggunakan sabun, air mengalir dan keringkan

Apabila kejang berulang setelah 15 menit:• Berikan 2 g MgSO4 40% I.V. selama 5 menit

Hentikan pemberian MgSO4 jika:• Frekuensi pernapasan <16/menit• Reflex patella (-)• Urin < 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir• Beri kalsium glukonat 1 g (10 ml) dalam larutan 10%) IV

Tenaga kesehatan bisa memberikan antikejang yang sesuai pada ibu hamil dengan Pre-eklampsia berat/eklampsia

• Beritahu ibu bahwa ibu akan merasakan panas pada saat magnesium sulfat diberikan

• Segera di lanjutkan dengan 6 g MgSO4 (40%) IV (15 ml) dalam larutan Ringer Asetat/Ringer Laktat selama 6 jam

• Segera dilanjutkan dengan pemberian 10 g larutan MgSO4 40%, masing-masing 5 g di bokong kanan dan kiri secara I.M. dalam, ditambah 1 ml lignokain 2% pada semprit yang sama

• Untuk pemeliharaan, 5 g MgSO4 40% IM tiap 4 jam di bokong berselang-seling. Lanjutkan pemberian MgSO4 sampai 24 jam pascapersalinan

Page 5: Cek List Keterampilan Klinis

Penatalaksanaan Perdarahan Postpartum/Syok

Nama : ______________________________Unit Kerja : _____________________________Fasilitas : _________________________Tanggal Penilaian : _______________________________

NO. SISTEM KINERJA KRITERIA VERIFIKASIY/T/

CATATANTD

1.

• Teriak minta tolong• Melakukan masase uterus

Pada kasus atonia uteri (uterus lembek, tidak berkontraksi):

2.

• Mengeluarkan secara digital sisa plasenta yang tertinggal di dalam rahim• Jika sisa plasenta tidak bisa dikeluarkan, rujuk atau kolaborasi dengan SpOG

3.

• Ibu diselimuti dan kakinya diangkat lebih tinggi dari posisi jantungnya

Tenaga kesehatan melaksanakan manajemen HPP dengan tepat

Dengan mengunakan model/roleplay/simulasi, minta tenaga kesehatan untuk mendemonstrasikan manajemen HPP. Beberapa langkah harus dilakukan secara simultan dalam tim jika memungkinkan.

• Mencari penyebab HPP (atonia uteri, robeknya vagina/ serviks/ perineum, sisa plasenta)

• Jika perdarahan berlanjut, melakukan kompresi bimanual uterus hingga uterus berkontraksi

• Memberikan oksitosin 20 IU dalam 500 cc RL, 60 tetes/menit IV atau metil ergometrin 0.2 mg IM atau IV (jika ibu tidak mempunyai hipertensi)

• Melanjutkan pemberian oksitosin 20 IU dalam RL 500 cc, 40 tetes/menit, hingga maksimal 1500 cc

• Jika perdarahan berlanjut, rujuk segera atau kolaborasi dengan SpOG sambil melanjutkan kompresi bimanual uterus atau kompresi aorta abdominal

Tenaga kesehatan melaksanakan manajemen HPP dengan sisa plasenta tertinggal di dalam rahim dengan tepat

Jika sisa plasenta tertinggal di dalam rahim (plasenta atau selaput ketuban tidak lengkap):

Tenaga kesehatan melaksanakan manajemen HPP dengan syok dengan tepat

Jika terjadi syok atau dugaan syok (nadi lemah cepat (110 atau lebih per menit), TD sistolik kurang dari 90 mm Hg, pucat, kulit dinging dan berkeringat, napas cepat). Beberapa langkah harus dilakukan secara simultan dalam tim jika memungkinkan:

Page 6: Cek List Keterampilan Klinis

3.

• Memulai oksigen pada 6-8 L/menit• Memasang dua jalur infus dengan jarum ukuran 16-18• Mengambil sampel darah untuk tes hemoglobin, pencocokan island dan pembekuan

• Memulai infus ringer laktat• Memasukkan infus 1 L pada setiap jalur infus dalam waktu 15-20 menit (guyur)

• Memberikan tambahan sedikitnya 2 liter larutan selama satu jam pertama• Melanjutkan penggantian volume melalui infus sesuai dengan jumlah• Menilai kebutuhan transfusi• Melakukan kateterisasi kandung kemih

Tenaga kesehatan melaksanakan manajemen HPP dengan syok dengan tepat

Page 7: Cek List Keterampilan Klinis

Nama : ______________________________Unit Kerja : _____________________________Fasilitas : _________________________Tanggal Penilaian : _______________________________

Inisiasi Menyusu Dini

NO. SISTEM KINERJA KRITERIA VERIFIKASIY/T/

CATATANTD

1.

• Letakkan kepala bayi di antara payudara ibu tapi lebih rendah dari puting• Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi

Tenaga kesehatan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan benar

Menggunakan model/simulasi dan bertanya tenaga kesehatan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD):

• Secara pasca melahirkan, meletakkan bayi di perut bawah ibu lakukan penilaian apakah bayi perlu resusitasi atau tidak

• Jika bayi normal, keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan halus

• Selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat di klem

• Periksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus kemudian suntikkan oksitosin 10 UI intramuscular pada ibu

• Setelah tali pusat dipotong dan diikat, letakkan bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi kontak ke kulit ibu

Page 8: Cek List Keterampilan Klinis

NILAIStandar Proses

0 0.00

Page 9: Cek List Keterampilan Klinis

Perawatan Metode Kanguru

Nama : ______________________________Unit Kerja : _____________________________Fasilitas : _________________________Tanggal Penilaian : _______________________________

NO. SISTEM KINERJA KRITERIA VERIFIKASIY/T/

CATATANTD

1.

• Agar tidak tergelincir, posisi bayi dijaga dengan kain panjang atau pengikat lainnya

• Letakkan ujung pengikat berada tepat di bawah kuping bayi

• Posisi tangan dalam posisi fleksi• Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak tergelincir

○ Tempatkan tangan lainnya di bawah pantat bayi

Tenaga kesehatan melakukan Perawatan Metoda Kangguru dengan benar

Menggunakan model/simulasi dan bertanya tenaga kesehatan melakukan Perawatan Metode Kangguru (PMK):

• Menjelaskan bagaiman cara melakukan Perawatan Metode Kangguru (PMK) termasuk partisipasi ayah dan keluarga lainnya, jika perlu

• Letakkan bayi di antara payudara dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada ibu

• Posisi kepala bayi ke sisi kanan atau kiri, dan dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi)

• Posisi pangkal paha bayi dalam posisi fleksi dan melebar seperti dalam posisi “kodok”

• Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut menutupi dada si bayi. Perut bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu

• Tunjukkan pada ibu bagaimana memasukkan dan mengeluarkan bayi dari gendongan:

○ Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan di belakang leher sampai punggung bayi○

○ Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari lainnya agar kepala bayi tidak tertekuk dan tak menutupi saluran nafas ketika bayi berada pada posisi tegak

Page 10: Cek List Keterampilan Klinis

Resusitasi Neonatus Dasar

Nama : ______________________________Unit Kerja : _____________________________Fasilitas : _________________________Tanggal Penilaian : _______________________________

NO. SISTEM KINERJA KRITERIA VERIFIKASIY/T/

CATATANTD

1. Tentukan apakah tenaga kesehatan telah menyiapkan:• Masker (#1 dan #0)• Ambu bag ukuran bayi baru lahir (Newborn Ambu bag)• Bola karet penghisap lender atau kateter• Tabung oksigen (berfungsi)

2. Tentukan apakah tenaga kesehatan:

• Menjelaskan kepada ibu apa yang sedang terjadi• Memposisikan kepala bayi sehingga leher sedikit extensi• Menghisap lendir di mulut dan kemudian hidung• Jika hal ini tidak membantu (bayi belum menangis/ bernafas), mulai ventilasi aktif

Melakukan resusitasi dengan ambu bag dan masker atau selang dan masker:• Letakkan masker menutupi dagu, mulut dan hidung bayi sesuai ukuran• Memastikan bahwa masker melekat dengan benar menutupi hidung, mulut dan dagu

• Melakukan ventilasi dua kali dan melihat apakah dada naik (percobaan)• Ventilasi 40 kali per menit selama 1 menit• Nilai dan menentukan apakah bayi bernafas spontan

Tenaga kesehatan bisa mempunyai peralatan dasar untuk melakukan resusitasi bayi baru lahir dan sudah tersedia

• Infus set, tetes mata, spuit 1 cc, vit K inj, 2 kain dan topi, identitas bayi dan ibu, blanko kelahiran

Tenaga kesehatan bisa melakukan resusitasi bayi baru lahir dengan tepat • Menempatkan bayi baru lahir terlentang pada permukaan yang bersih, kering dan

keras (meja resusitasi)

• Dengan cepat membungkus atau menyelimuti bayi, kecuali bagian muka dan bagian atas dada

Jika bayi bernafas dan tidak ada tanda sulit bernafas (retraksi intercostal atau megap-megap):

Page 11: Cek List Keterampilan Klinis

2.

• Melanjutkan ventilasi aktif• Memberikan oksigen 6 s/d 8L per-menit• Mengkaji apakah asuhan khusus diperlukan

• Menjelaskan kepada ibu apa yang sedang terjadiJika tidak bernafas setelah ventilasi 20 menit:• Menghentikan ventilasi• Mencatat waktu kematian• Memberikan dukungan moril kepada ibu dan anggota keluarga• Mencatat semua tindakan yang dilakukan di catatan medis ibu

3. Menentukan apakah tenaga kesehatan:

Mencuci tangan setelah membereskan peralatan:

Tenaga kesehatan bisa melakukan resusitasi bayi baru lahir dengan tepat

• Menempatkan bayi dalam keadaan kontak kulit ke kulit dengan ibu dan menyelimutinya

• Memastikan bahwa bayi terus bernafas tanpa kesulitan dan tetap hangat dengan ditutupi selimut

Jika bayi tidak mulai bernafas atau jika bernafas kurang dari 30 per menit, dan ada retraksi intercostal atau megap-megap:

• Segera di lanjutkan dengan 6 g MgSO4 (40%) IV (15 ml) dalam larutan Ringer Asetat/Ringer Laktat selama 6 jam

• Menanyakan apakah ibu mempunyai pertanyaan, dan manjawab dengan bahasa yang mudah dimengerti

Tenaga kesehatan menempatkan instrument yang telah di gunakan dan sampah medis dengan benar setelah resusitasi bayi baru lahir.

• Merendam kateter atau bola penghisap lender atau masker dari Ambu bag di dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit

• Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 detik dan mengeringkannya dengan handuk bersih pribadi, handuk kertas atau mengangin-anginkannya, atau mencuci tengan dengan menggunakan larutan alcohol gliserin