CDI24
Click here to load reader
-
Upload
lovina-tour -
Category
Documents
-
view
354 -
download
1
Transcript of CDI24
a
# 24/2010, Tilem Sasih Kalima
Teratai Sebagai Simbol dan Sarana Yajña Om Swastaystu
Tumbuhan teratai
adalah tumbuhan air menahun yang indah asli d ri daratan Asia. Tanaman air yang tumbuh tegak. Rimpang yang tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun,
bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terkait pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5‐1 cm. Daun menyembul ke permukaan air menjulang tegak seperti perisai. Permukan daun berlilin; warnanya hijau keputihan, dan rata sedangkan bagian tengah agak mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun ke arah tepi, diameter 30‐50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai bungga 75‐200 cm. Diameter bunga 15‐25 cm, benang sarinya banyak dan berwarna kuning, mahkota bunga lebar, ada yang engkel dan ada ynag dobel dengan warna merah jambu, putih atau kuning. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari. Setelah mahkota layu lalu berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga/putik yang akan menjadi bakal buah, bentuknya kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang‐lubang berisi 8‐35 biji, warnanya hijau kekuningan, dan menjadi hijau akhirnya coklat/hitam. Garis tengah 6‐11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang‐lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman, umurnya kira‐kira 1 bulan sejak bunganya mekar. Tinjauan filosofis: Didalam perkembangan Hindu bunga teratai digunakan sebagai upacara/yadnya karena bunga teratai mempunyai banyak makna dan simbol religius. Tanaman teratai yang hidup di tiga alam (darat/tanah, air dan udara) melambangkan tiga dunia (bhur, bhuah dan swah). Walaupun hidupnya di lumpur tetapi daun dan bunganya menjulang hingga diatas air dan bunganya berbau harum. Bunga teratai yang harum dilambangkan sebagai stana Hyang Widhi yang sesuai dengan bentuk buah/putiknya yang berbentuk kerucut berbalik hingga berntuknya seperti altar tempat semadhi. Mahkota bunga teratai menunjuk disegala arah melambangkan arah mata angin (asta dala). Jika kita menghirup aroma bunga teratai tersebut urat syaraf akan terangsang sehingga akan menggetarkan jiwa dan menambah kekhusukan dalam bersamadhi/sembahyang. Efek Kimiawi : Bagian yang digunakan: 1. Biji; sifat kimiawi: kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phopor da besi.
Efek Farmakologisnya: memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal dan menguatkan limpa.
2. Tunas Biji Teratai; sifat kimiawi: Liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, mehylcorypalline, dethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Efek Farmakologisnya: Menghilangkan panas dalam di jantung, menurunkan panas, menghentikan perdarahan, menahan enjekulasi dini.
3. Kulit Biji Teratai; sifat kimiawi: Nuciferine, oxoushinunine, norarmepavine. Efek Farmakologisnya: Menghentikan perdarahan, menghilangkan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab dari usus. Berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan.
4. Benang Sari; sifat kimiawi: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, galuteolin, alkaloid. Efek farmakologisnya: menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan enjekulasi dini dan menghentikan perdarahan.
5. Penyangga Bunga; sifat kimiawi: Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan nelumbine. Efek farmakologisnya: membuyarkan darah beku, menghentikan perdarahan, menolak lembab.
6. Tangkai Daun/Bunga; sifat kimiawi: Roemerine, nonurciferine, resin dan zat tannic. Efek farmakologisnya: menurunkan panas dan memperlancar kencing.
7. Daun; sifat kimiawi: Reomerine, anonaine, nuciferine, nornucerine, armepavine, pronuciferine, N‐nonuciferine, D‐N‐methycoclaurine, lirionenie, quercetine, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic. Efek farmakologisnya: membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menaikkan yang jernih, menguatkan kehamilan, menghentikan perdarahan dan menormalkan menstruasi.
8. Rimpang Pati; sifat kimiawi: protein, asparagine, vitamin C, catechol, d‐gallactachol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase. Efek farmakologisnya: Dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas, mendinginkan darah yang panas dan membuyarkan darah beku. Bila dimasak, berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan, penambah darah, membantu pertumbuhan otot dan menyembuhkan diare.
9. Tepung Rimpang; sifat kimiawi: protein, asparagine, vitamin C, catechol, d‐gallactachol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase. Efek farmakologisnya: Menghentikan perdarahan, menambah darah, mengatur fungsi ginjal dan limpa.
10. Akar; sifat kimiawi: Zat tannic dan asparagine. Efek farmakologisnya: Menghentikan perdarahan, membuyarkan darah beku, penenang. Om Santih Santih Santih Om
Selamat menunaikan Sembahyang Tilem Sasih Kalima, Sabtu 06 Nov 2010. Semoga Hyang Widhi Selalu
memberi Kedamaian bagi Alam semesta dan semua mahluk