Catatan Kuliah ISR 2

3
Dalam mengamati penampang seismic, yang pertama dilihat adalah 1. Amplitudo 2. Time (2-way travel time) Rock physics disini mempelajari sifat fisik batuan reservoir, seperti density dan porosity. Pada dasarnya setiap reservoir pasti punya pori. Yang dilihat juga apa fluida yang mengisi reservoir tersebut. Ada 3 fluida yang biasa mengisi pori batuan reservoir. Air, gas, dan oil. Kandungan fluida pada batuan reservoir pada batuan tidak hanya diisi 1 fluida saja, tergantung saturasinya. Porositas berhubungan dengan sortasi batuan reservoir, sortasi baik -> porositas baik. Matriks dari batuan reservoir jenis mineralnya bermacam-macam. Reflectivity adalah kontras akustik impedance lapisan atasnya dibandingkan dengan penjumlahan akustik impedance 2 lapisan diatasnya. Amplitudo gelombang seismic bergantung pada reflectivitynya, karena amplitude gelombang seismic adalah hasil konvolusi reflectivity dengan wavelet. Untuk bisa mendapatkan reflectivity, perlu diketahui nilai acoustic impedance, untuk memperoleh acoustic impedance diperlukan nilai densitas dan velocitynya. Untuk mendapatkan velocity dan densitas suatu batuan, diperluka ilmu rock physics untuk membantu kita menghitungnya. Dengan menentukan grafik Saturasi vs Densitas dan menghitung Sensitivity, kita bisa menentukan metode seismic apa yang akan kita lakukan. Biasanya sensitivitas itu diambil pada angka 10% sebagai nilai ambang. Kalau >=10% sensitivity nya, maka kita bisa melihat perubahan fluida ini menggunakan densitas, karena sensitivity densitasnya lebih dari 10%. Sehingga ketika syarat ini terpenuhi, Metode seismic yang bisa menghasilkan densitas yakni 1. Simultaneous inversion, elastic impedance inversion 2. Geostatistical Multi-Attributes Di kelas ini, hanya mempelajari yang dasar, yakni seismic stratigrafi. Sifat rock physics yang mempengaruhi densitas tersaturasi?

description

Catatan Kuliah Interpretasi Seismik Refleksi pertemuan kedua.

Transcript of Catatan Kuliah ISR 2

Page 1: Catatan Kuliah ISR 2

Dalam mengamati penampang seismic, yang pertama dilihat adalah

1. Amplitudo2. Time (2-way travel time)

Rock physics disini mempelajari sifat fisik batuan reservoir, seperti density dan porosity. Pada dasarnya setiap reservoir pasti punya pori. Yang dilihat juga apa fluida yang mengisi reservoir tersebut. Ada 3 fluida yang biasa mengisi pori batuan reservoir. Air, gas, dan oil. Kandungan fluida pada batuan reservoir pada batuan tidak hanya diisi 1 fluida saja, tergantung saturasinya.

Porositas berhubungan dengan sortasi batuan reservoir, sortasi baik -> porositas baik. Matriks dari batuan reservoir jenis mineralnya bermacam-macam.

Reflectivity adalah kontras akustik impedance lapisan atasnya dibandingkan dengan penjumlahan akustik impedance 2 lapisan diatasnya. Amplitudo gelombang seismic bergantung pada reflectivitynya, karena amplitude gelombang seismic adalah hasil konvolusi reflectivity dengan wavelet. Untuk bisa mendapatkan reflectivity, perlu diketahui nilai acoustic impedance, untuk memperoleh acoustic impedance diperlukan nilai densitas dan velocitynya. Untuk mendapatkan velocity dan densitas suatu batuan, diperluka ilmu rock physics untuk membantu kita menghitungnya.

Dengan menentukan grafik Saturasi vs Densitas dan menghitung Sensitivity, kita bisa menentukan metode seismic apa yang akan kita lakukan. Biasanya sensitivitas itu diambil pada angka 10% sebagai nilai ambang. Kalau >=10% sensitivity nya, maka kita bisa melihat perubahan fluida ini menggunakan densitas, karena sensitivity densitasnya lebih dari 10%. Sehingga ketika syarat ini terpenuhi, Metode seismic yang bisa menghasilkan densitas yakni

1. Simultaneous inversion, elastic impedance inversion2. Geostatistical Multi-Attributes

Di kelas ini, hanya mempelajari yang dasar, yakni seismic stratigrafi. Sifat rock physics yang mempengaruhi densitas tersaturasi?

1. Jenis Hidrokarbon, kalau kita punya gas kemungkinan seismic bisa lihat, tapi kalo minyak seismic sulit membedakannya dengan air.

2. Porosity3. Matrix Density

Setelah menghitung densitas, kita menghitung kecepatan. Rumus dasarnya adalah rumus Vp dan Vs yang dipelajari di seismologi pak afnimar. Shear modulus tidak dipengaruhi oleh porositas dan jenis fluida, namun dipengaruhi oleh jenis matriksnya. Sedangkan apabila bulk modulus dipengaruhi oleh jenis fluidanya. Kecepatan gelombang P dipengaruhi oleh 9 faktor.

1. Fluid Density2. Lithology3. Age/Depth4. Water-Saturation->Gas5. Cementation

Page 2: Catatan Kuliah ISR 2

6. Pore Pressure7. Overburden Pressure

Untuk reservoir clastic, ada 2 persamaan yakni

1. Biot Gassman, membutuhkan data petrophysics yang lengkap, data well log juga.2. Wyllie Equation, bisa digunakan untuk prediksi tren saja. Prediksi trennya hanya nilai relatifnya,

besar-kecilnya. Namun jika ingin yang absolut pake Biot-Gassman. Asumsi wylie disebut dengan persamaan waktu rata-rata karena dia mengasumsikan hanya ada satu waktu yang melewati matriks dan satu waktu melewati fluida. Biasanya menghitung pake wylie hanya untuk kecepatan gelombang P.

Menggunakan brine (air formasi), air yang memiliki salinitas. Kalau kita punya gas, itu akan mempengaruhi kecepatan gelombang seismic jauh daripada pengaruhnya minyak, sehingga amplitude seismiknya juga akan terpengaruh, kalo terisi minyak belom tentu bisa membedakan minyak & air. Tergantung sensitivitas.

Reservoir Delineation

1. Time Structure Map2. Depth Structure Map3. Facies Depositional System Map, kita bisa tahu matriks batuan dari analisis seismic stratigrafi.

Dan akan belajar pelan-pelan. Interpretasi kuantitatif dari analisis seismic yakni penentuan fluidanya apa, batuannya apa, dimana titik bornya. Sebagai geophycisist harus bisa melakukan analisis kuantitatif tersebut. Kalo kualitatif udah cukup geologist saja. Makanya sebagai geophysicist harus ngambil rock physics juga. Harus bisa geologi juga, karena interpretasi seismic itu interpretasi geologi (stratigraphy, structural, and sedimentology). Harus juga bisa menterjemahkan makna dari rumus ke geologinya.