CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

133
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 8 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 disusun berdasarkan peraturan perundang- undangan bidang keuangan, meliputi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pasal 31 Ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 menyebutkan bahwa, Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Neraca Daerah, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Selanjutnya pada pasal 101 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa Kepala Daerah menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) paling lambat 6 (enam) bulan setelah Tahun Anggaran berakhir. Laporan Keuangan disusun dan disajikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban Pemerintah Provinsi Banten atas pelaksanaan APBD sebagaimana telah diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Neraca Daerah dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Tujuan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 untuk memberikan gambaran yang komprehensif terhadap pelaksanaan kinerja keuangan, sebagai berikut :

Transcript of CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Page 1: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 8

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 disusun berdasarkan peraturan perundang-

undangan bidang keuangan, meliputi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pasal 31 Ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003

menyebutkan bahwa, Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD terdiri dari Laporan

Realisasi APBD, Neraca Daerah, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Selanjutnya pada pasal 101 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa Kepala Daerah menyampaikan Rancangan Peraturan

Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK-RI) paling lambat 6 (enam) bulan setelah Tahun Anggaran berakhir. Laporan Keuangan

disusun dan disajikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Penyusunan Laporan Keuangan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 dimaksudkan

untuk memenuhi kewajiban Pemerintah Provinsi Banten atas pelaksanaan APBD

sebagaimana telah diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan. Catatan Atas Laporan

Keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Banten Tahun

Anggaran 2014 yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Neraca

Daerah dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Tujuan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun

Anggaran 2014 untuk memberikan gambaran yang komprehensif terhadap pelaksanaan

kinerja keuangan, sebagai berikut :

Page 2: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 9

a. Memberikan informasi secara wajar dan menyeluruh dari kegiatan Pemerintah Daerah,

pencapaian kinerja keuangan daerah dan pemanfaatan sumber daya ekonomi, serta

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan;

b. Membandingkan antara realisasi dengan anggaran, serta penyebab terjadinya selisih

antara realisasi dengan anggarannya;

c. Menyajikan laporan keuangan secara konsisten antara satu periode akuntansi dengan

periode akuntansi sebelumnya;

d. Menjelaskan kebijakan akuntansi yang diterapkan;

e. Menggambarkan transaksi atau kejadian penting yang terjadi setelah tanggal tutup buku

yang mempengaruhi kondisi keuangan; dan

f. Mengungkapkan catatan-catatan terhadap isi laporan keuangan dan informasi tambahan

lainnya yang diperlukan.

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Dasar Tahun 1945;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Propinsi Banten;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan

Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah

diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007

tentang Perubahan ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 Tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

Page 3: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 10

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

17. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten;

18. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014;

19. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan APBD

Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014;

20. Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah

Provinsi Banten sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun

2010 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten;

21. Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2009 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah

Provinsi Banten.

1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 4: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 11

BAB II. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN

TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro

2.2. Kebijakan Keuangan

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

BAB III. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan

BAB IV. KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada

dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

BAB V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. Rincian dan Penjelasan masing-masing pos-pos laporan keuangan

5.1.1. Pendapatan

5.1.2. Belanja

5.1.3. Transfer

5.1.4. Belanja dan Transfer

5.1.5. Surplus/(Defisit)

5.1.6. Pembiayaan

5.1.7. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

5.1.8. Aset

5.1.9. Kewajiban

5.1.10. Ekuitas Dana

5.1.11. Penjelasan Atas Hibah Barang

5.1.12. Komponen-komponen Laporan Arus Kas

5.2. Pengungkapan Atas Pos-pos Aset dan Kewajiban

BAB VI. PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

BAB VII. PENUTUP

Page 5: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 12

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro

Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Banten edisi 5 Februari 2015

perekonomian Banten tahun 2014 tumbuh sebesar 5,47%. Pertumbuhan terjadi pada seluruh

lapangan usaha. Informasi dan Komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami

pertumbuhan tertinggi sebesar 18,71%, diikuti oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 14,30% dan Jasa Lainnya sebesar 13,84%.

Secara regional (ekonomi se-Jawa tahun 2014), laju pertumbuhan ekonomi Banten

sebesar 5,47%, menunjukan peringkat ketiga diatas Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI

Yogyakarta.

Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi se-Jawa Tahun 2014

Struktur perekonomian Banten menurut lapangan usaha tahun 2014 didominasi oleh tiga

lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (34,23%); Perdagangan Besar-Eceran dan

Reparasi Mobil-Sepeda Motor (12,37%) dan Transportasi dan Pergudangan (9,16%).

Lebih jauh berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Banten edisi 5 Februari

2015 secara keseluruhan besaran nominal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banten

tetap mengalami peningkatan, seperti pada tabel berikut:

5,95

5,07

5,47 5,42

5,18

5,86

4,6

4,8

5

5,2

5,4

5,6

5,8

6

6,2

DKI Jakarta Jawa Barat Banten JawaTengah

DIYogyakarta

Jawa Timur

Page 6: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 13

Tabel 2.1

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010

Tahun 2014 (Persen)

Triw IV‐2014  Laju Sumber

Terhadap  Pertumbuhan Pertumbuhan

TWIV‐2013 2014 2014

(1) (2) (3) (4)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.60                 2.64                   0.15                  

B Pertambangan dan Penggalian 13.78               10.24                 0.08                  

C Industri Pengolahan 7.05                 0.23                   0.09                  

D Pengadaan Listrik dan Gas (1.21)               8.31                   0.10                  

EPengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 

dan Daur Ulang7.62                 7.15                   0.01                  

F Konstruksi 4.67                 13.06                 1.12                  

GPerdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 

Mobil dan Sepeda Motor5.96                 5.62                   0.75                  

H Transportasi dan Pergudangan 8.08                 6.28                   0.39                  

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 14.64               11.81                 0.26                  

J Informasi dan Komunikasi 18.77               18.71                 0.86                  

K Jasa Keuangan dan Asuransi 8.20                 3.80                   0.10                  

L  Real Estate 7.65                 9.06                   0.70                  

M,N Jasa Perusahaan 12.97               12.59                 0.12                  

OAdministrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 

Jaminan Sosial Wajib19.07               14.30                 0.24                  

P Jasa Pendidikan 13.11               8.86                   0.25                  

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7.00                 6.34                   0.07                  

R,S,T,U Jasa Lainnya 14.32               13.84                 0.19                  

8.00                 5.47                   5.47                  

Lapangan Usaha

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Banten, Edisi 5 Februari 2015.

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah merupakan indikator untuk mengukur tingkat kemandirian

keuangan daerah serta keberhasilan daerah dalam menggali potensi pendapatan. Rasio

Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Daerah pada tahun 2014 sebesar 69,31%

meningkat dari rasio tahun 2013 sebesar 66,11%.

Page 7: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 14

Grafik 2.2 Perkembangan Nilai PAD Provinsi Banten Tahun 2005-2014 (dalam Miliar Rupiah)

Pendapatan Asli Daerah Provinsi Banten masih didominasi oleh besarnya

penerimaan dari sektor pajak daerah yang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir memberikan

konstribusi rata-rata sebesar 94,39% dari total Pendapatan Asli Daerah dalam APBD

Provinsi Banten. Pada tahun 2014 komposisi ini masih pada kisaran 94%, dimana realisasi

Penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp4.624.337.475.308,00 atau 94,39% dari realisasi

Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp4.899.125.741.756,00.

Komposisi masing-masing objek pendapatan dari kelompok PAD Tahun Anggaran

2014 yaitu: Pajak Daerah sebesar 94,39%, Retribusi Daerah sebesar 0,63%, Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar 0,87% dan Lain-lain PAD yang Sah

sebesar 4,12%.

Grafik 2.3 Komposisi Realisasi PAD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Pajak Daerah 1.037,94 1.071,22 1.246,28 1.601,61 1.617,82 2.208,08 2.769,88 3.257,73 3.943,82 4.624,34

Retribusi Daerah 2,50 2,71 3,05 3,19 2,92 3,20 3,78 6,42 13,67 30,73

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yangDipisahkan

9,36 13,20 17,84 21,48 29,42 37,87 31,53 32,29 38,33 42,42

Lain‐lain PAD yang Sah 20,45 31,02 31,20 34,90 37,59 72,60 90,37 99,44 122,73 201,63

Pendapatan Asli Daerah 1.070,25 1.118,15 1.298,37 1.661,18 1.687,75 2.321,75 2.895,57 3.395,88 4.118,55 4.899,13

0500

100015002000250030003500400045005000

PAJAK DAERAH94,39%

RETRIBUSI DAERAH0,63%

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN 

DAERAH YANG DIPISAHKAN

0,87%

LAIN‐LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH

4,12%

Milyar Rupiah

Page 8: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 15

2.2. Kebijakan Keuangan

Kebijakan keuangan daerah tidak hanya ditujukan untuk mendorong peningkatan

pertumbuhan ekonomi daerah, namun juga diperlukan dalam rangka peningkatan capaian

pendapatan dan mengefektifkan serta efisiensi belanja dan pembiayaan daerah.

Kebijakan keuangan Provinsi Banten tidak terlepas dari Visi Pemerintah Provinsi

Banten yaitu : ”Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa” yang

dijabarkan kepada 7 (tujuh) misi sebagai sarana untuk mewujudkan visi tersebut. Yang

terkait dengan kebijakan keuangan diantaranya adalah misi Melakukan revitalisasi dan

refungsionalisasi lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga kemasyarakatan

menuju tata pemerintahan yang bersih, transparan dan profesional yang berorientasi pada

pelayanan publik yang mempunyai tujuan mewujudkan aparatur yang bersih, profesional,

betanggungjawab serta untuk menciptakan birokrasi yang efisien dan efektif agar dapat

memberikan pelayanan yang bermutu. Selain itu, misi ini juga bertujuan mendorong dan

memfasilitasi lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai mitra dari pemerintahan untuk

melakukan perbaikan-perbaikan dari sisi manajemen, keuangan dan sumberdaya manusia.

Untuk laporan keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 7 Januari

Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun

Anggaran 2014 dan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2014 tanggal 23

September 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi

Banten Tahun Anggaran 2014.

2.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah

Sejalan dengan arah kebijakan penganggaran khususnya kebijakan

pendapatan, tantangan pokok yang dihadapi akan banyak berkaitan dengan upaya

untuk terus meningkatkan pendapatan asli daerah melalui pajak, non pajak daerah

dan bagi hasil pajak pusat dengan tidak menimbulkan biaya ekonomi tinggi bagi

masyarakat guna membiayai prioritas pembangunan yang ditetapkan.

Sasaran dalam peningkatan pendapatan antara lain adalah:

1. Terpeliharanya suatu capaian dan peningkatan pendapatan daerah dari pajak

maupun non pajak. Dalam hal capaian penerimaan pajak, upaya optimalisasi

melalui perluasan jangkauan dan kualitas pelayanan terhadap potensi yang

bersinergi dengan perkembangan perekonomian daerah, serta tidak menghambat

kegiatan ekonomi yang menjadi basis pajak;

2. Target Pendapatan Daerah Tahun 2014 sebesar Rp6,840 Triliun, yang terdiri

dari:

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan sebesar Rp4,662 Triliun, yang

meliputi : (1) Pajak Daerah sebesar Rp4,473 Triliun; (2) Retribusi Daerah

sebesar Rp34.31 Miliar; (3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan sebesar Rp44,78 Miliar serta (4) Lain–Lain PAD Yang Sah

Page 9: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 16

sebesar Rp109,48 Miliar;

b. Pendapatan Transfer ditargetkan sebesar Rp2,177 Triliun, yang meliputi :

Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp419.21 Miliar, Bagi Hasil SDA sebesar

Rp3,32 Miliar, Dana Alokasi Umum ditargetkan sebesar Rp728,49 Miliar,

Dana Alokasi Khusus ditargetkan sebesar Rp16,71 Miliar, Dana

Penyesuaian ditargetkan sebesar Rp1,009 Triliun;

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ditargetkan sebesar Rp1,392 Miliar.

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran tersebut adalah

meningkatkan pendapatan daerah dengan mempertimbangkan perkembangan dunia

usaha dan aspek keadilan masyarakat. Langkah–langkah yang ditempuh antara lain

melalui:

a. Penetapan dasar hukum Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-

lain serta melakukan penyesuaian tarif untuk obyek pajak dan retribusi tertentu;

b. Pengembangan sistem administrasi Pajak Daerah;

c. Koordinasi dan pembinaan pengelolaan pendapatan daerah;

d. Intensifikasi Pajak Daerah;

e. Ekstensifikasi Retribusi Daerah dengan berpegang kepada prinsip keadilan dan

tidak memberatkan masyarakat;

f. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam bidang pendapatan daerah melalui

sosialisasi, penyuluhan dan razia pajak;

g. Peningkatan kompetensi aparatur pemungut pendapatan daerah;

h. Peningkatan jumlah lokasi pelayanan Gerai Samsat;

i. Penataan bidang perencanaan, pelaporan dan evaluasi pendapatan;

j. Dana Perimbangan diharapkan minimal sama besarnya dari realisasi tahun-tahun

sebelumnya dengan asumsi masih terjadi fiscal gap antara pendapatan - belanja

daerah, dengan mengupayakan ketepatan dan kelancaran dalam realisasinya.

Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014

Perubahan kebijakan umum yang dilakukan pada tahun anggaran 2014 untuk

mencapai sasaran, dengan menyesuaikan pendapatan daerah terhadap kondisi makro

ekonomi nasional dan daerah serta terus melakukan upaya peningkatan kuantitas dan

kualitas pelayanan publik melalui :

1. Peningkatan sarana dan prasarana :

a. Rehabilitasi/renovasi Bangunan Gedung UPT;

b. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung disetiap UPT.

2. Peningkatan Sumber Daya Manusia :

a. Bimbingan teknis peningkatan kemampuan aparatur;

Page 10: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 17

b. Pelatihan penerapan Sistem Aplikasi Samsat.

3. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Daerah :

a. Razia Kendaraan Bermotor;

b. Sosialisasi Pajak Daerah melalui media cetak dan media elektronik;

c. Penyuluhan Pajak Daerah di Kecamatan-kecamatan;

d. Koordinasi dengan instansi teknis terkait (SKPD penghasil, Penyedia Bahan

Bakar, GAIKINDO, Lembaga Pembiayaan/Leasing, Kepolisian, dan Jasa

Raharja).

4. Peningkatan pelayanan pada UPT/Kantor Bersama Samsat :

a. Samsat Keliling;

b. Pembentukan Gerai Samsat Baru;

c. Pemeliharaan Kualitas Layanan bagi UPT/Kantor Bersama Samsat yang

telah memperoleh Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008;

d. Mempertahankan dan meningkatkan layanan Informasi Pajak Kendaraan

Bermotor melalui SMS (Short Message Services).

5. Peningkatan Sistem :

a. Maintenance Sistem Aplikasi Samsat;

b. Pengembangan Sistem Samsat Online;

c. Pengembangan Sistem Informasi Pajak Daerah.

2.2.2. Kebijakan Belanja Daerah

Belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja dengan

berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan, oleh karena itu

dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Provinsi Banten

berupaya menetapkan target capaian dan indikator kinerja baik dalam konteks

daerah, satuan kerja, dan kegiatan sejalan dengan urusan yang menjadi

kewenangannya. Selain itu belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan

urusan pemerintah daerah yang menjadi kewenangan provinsi, yang terdiri dari

urusan wajib dan urusan pilihan. Penyusunan belanja untuk pelaksanaan urusan

wajib dimaksud berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah

ditetapkan.

Penerapan azas efisiensi dan efektifitas belanja merupakan langkah-

langkah yang ditempuh dalam mengoptimalkan belanja aparatur daerah dan belanja

pelayanan publik. Total Belanja dalam APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran

2014 ditargetkan sebesar Rp7,872 Triliun, yang dialokasikan untuk membiayai

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp4,351 Triliun dan Belanja Langsung sebesar

Rp3,521 Triliun. Kebijakan Belanja Tidak Langsung terutama lebih difokuskan pada,

Belanja Pegawai, Belanja Hibah dan Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil ke

Kabupaten/Kota dan ke Pemerintah Desa serta Belanja Tak Terduga.

Sementara Belanja Langsung yang merupakan Belanja Program dan

Page 11: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 18

Kegiatan Pembangunan ditargetkan sebesar Rp3,521 Triliun. Belanja Langsung

disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada capaian hasil dari

input yang direncanakan, oleh karena itu dalam APBD Tahun Anggaran 2014,

Pemerintah Provinsi Banten berupaya menetapkan target capaian kinerja setiap

belanja, baik dalam konteks Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah, maupun

program dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas

perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas serta efisiensi penggunaan

anggaran. Disamping itu, program dan kegiatan harus memberikan informasi yang

jelas, terukur, dan memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dari

program dan kegiatan ditinjau dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerja,

prioritas pembangunan daerah Tahun 2014.

Prioritas pembangunan daerah Provinsi Banten Tahun 2014 merupakan gambaran

prioritas pembangunan Tahun 2014 yang diambil dan dikaitkan dengan program

pembangunan daerah (RPJMD) untuk tahun 2012-2017. Sejalan dengan tema RKP

Tahun 2013 “Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan Dan Perluasan

Kesejahteraan Rakyat” maka ditetapkan tema RKPD sesuai dengan Peraturan

Gubernur Nomor 13 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Provinsi Banten Tahun 2014 dan Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2014 tentang

Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2014 yaitu

“Memantapkan Perekonomian Nasional Untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

yang Berkeadilan” dengan prioritas pembangunan sebagai berikut:

1. Memantapkan konektivitas dan daya dukung pusat-pusat pertumbuhan;

2. Revitalisasi investasi, memperluas lapangan kerja baru, dan membentuk Bank

Banten;

3. Optimalisasi peningkatan daya saing SDM;

4. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran;

5. Pelestarian lingkungan hidup dan mitigasi bencana;

6. Pemantapan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan daerah;

7. Mensukseskan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014.

Selanjutnya langkah–langkah kebijakan yang ditempuh, antara lain :

A. Belanja Tidak Langsung

1. Belanja Pegawai

a) Besarnya penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD

disesuaikan dengan hasil rekonsiliasi jumlah pegawai dan belanja

pegawai dalam rangka perhitungan DAU Tahun 2014 dengan

memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD

serta pemberian gaji ketiga belas.

b) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon

PNSD sesuai formasi pegawai tahun 2014.

Page 12: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 19

c) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala,

kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan

memperhitungkan acress yang besarnya maksimum 2,5% dari jumlah

belanja pegawai untuk gaji pokok dan tunjangan.

d) Penganggaran tambahan penghasilan PNSD, baik aspek kebijakan

pemberian tambahan penghasilan maupun penentuan kriterianya harus

ditetapkan terlebih dahulu dengan peraturan kepala daerah dengan

memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai amanat Pasal 63

ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 39

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

21 Tahun 2011.

2. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial

Penganggaran belanja hibah yang diberikan Pemerintah Provinsi Banten

kepada pemerintah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan ditujukan

untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Sedangkan

penganggaran belanja bantuan sosial yang diberikan kepada individu,

keluarga, masyarakat, dan kelompok masyarakat diarahkan untuk

melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.

3. Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota

Penganggaran dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan pemerintah

provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota mempedomani Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009. Tata cara penganggaran dana bagi hasil tersebut

telah memperhitungkan rencana pendapatan pajak daerah dan retribusi

daerah pada tahun 2014, sedangkan pelampauan target TA. 2013 yang belum

direalisasikan kepada pemerintah daerah dan menjadi hak pemerintah

kabupaten/kota atau pemerintah desa ditampung dalam APBD Perubahan

TA. 2014.

4. Belanja Bantuan Keuangan.

Penganggaran bantuan keuangan kepada pemerintah daerah lainnya dan

kepada desa yang didasarkan pada pertimbangan untuk mengatasi

kesenjangan fiskal, membantu pelaksanaan urusan pemerintahan daerah

yang tidak tersedia alokasi dananya, sesuai kemampuan keuangan masing-

masing daerah. Belanja bantuan keuangan diberikan kepada pemerintah

kabupaten dan kota, pemerintah desa, dan partai politik. Belanja bantuan

keuangan kepada kabupaten/kota diarahkan untuk:

a) Jaminan kesehatan daerah;

b) Distribusi bantuan beras untuk masyarakat miskin;

c) Infrastruktur;

d) Sarana dan prasarana pendidikan;

e) Prasarana dan sarana kesehatan;

f) Pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi;

Page 13: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 20

g) Up date data/pelaporan pembangunan.

5. Belanja Tidak Terduga

Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan

mempertimbangkan realisasi TA. 2013 dan kemungkinan adanya kegiatan-

kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan

pengaruh pemerintah daerah. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk

mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi

berulang, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan

bencana alam dan bencana sosial, yang tidak tertampung dalam bentuk

program dan kegiatan pada TA. 2014, termasuk pengembalian atas kelebihan

penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.

B. Belanja Langsung

Belanja langsung yang merupakan belanja program dan kegiatan pembangunan

akan digunakan untuk membiayai pembangunan tahun 2014 yang akan

dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten dengan

kebijakan sebagai berikut:

1) Kewenangan pada tingkat pemerintahan;

2) Tugas pokok dan fungsi SKPD;

3) Evaluasi kinerja SKPD tahun sebelumnya;

4) Capaian target pro job, pro poor, pro growth, pro enviromental, dan MDG’s;

5) Aspirasi masyarakat yang mendesak untuk ditangani;

6) Sinkronisasi perencanaan program dan penganggaran pusat daerah;

7) Belanja hibah barang dan jasa berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan

Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 27 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Hibah dan Bansos sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Gubernur Nomor 10 Tahun 2014.

2.2.3. Kebijakan Pembiayaan

Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa pembiayaan adalah setiap

penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima

kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran

berikutnya. Oleh karena sifatnya lintas tahun, maka pembiayaan merupakan bagian

dari sistem pengelolaan keuangan negara, mencakup penerimaan dan pengeluaran

pada tahun berjalan yang berfungsi menutup defisit atau mengalokasikan surplus

antara pendapatan dan belanja.

Page 14: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 21

Penerimaan pembiayaan tahun 2014 berasal dari Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya yang pada akhirnya menentukan

jumlah SILPA Tahun Berkenaan. Adapun pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk

memperkuat investasi pemerintah daerah yang relatif aman dan produktif, berupa

penyertaan modal baik pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun pada

lembaga keuangan bank/non bank yang aktivitasnya selain berorientasi kepada profit

juga mempunyai misi memperkuat perekonomian daerah, yaitu untuk pendirian Bank

Banten dan penguatan modal pada PD. BPR/LPK.

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Indikator pencapaian target kinerja merupakan hasil perhitungan untuk melihat

perkembangan suatu pekerjaan (kegiatan) dibandingkan dengan target yang hendak dicapai

atau perkembangan periode sebelumnya yang biasanya dilambangkan dengan angka

persentase/indeks/rasio atau klasifikasi dengan skala ordinal dalam suatu kurun waktu

tertentu. Kegunaan indikator adalah sebagai salah satu bahan untuk membuat evaluasi

kemajuan pekerjaan sekaligus dapat dijadikan bahan untuk menyusun perencanaan

kegiatan/program kedepan.

2.3.1. Pendapatan

Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai

penambah nilai kekayaan bersih daerah, dalam APBD Tahun Anggaran 2014

ditetapkan target Pendapatan Daerah Provinsi Banten sebesar

Rp6.878.071.982.000,00 dan target Pendapatan Daerah Provinsi Banten setelah

Perubahan sebesar Rp6.840.986.902.000,00 dengan realisasi mencapai 103,32%

atau sebesar Rp7.068.432.912.654,00. Capaian realisasi Pendapatan Tahun Anggaran

2014 lebih tinggi sebesar Rp838.203.098.855,00 dari Tahun Angaran 2013 sebesar

Rp6.230.229.813.799,00 atau meningkat sebesar 13,45%.

Pemerintah Provinsi Banten sudah menerbitkan beberapa Peraturan Daerah yang

mengatur Pendapatan Daerah, yaitu :

1. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2009 tentang Perubahan

Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Banten Global Development Menjadi

Perseroan Terbatas Banten Global Development;

2. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2007 tentang Penyertaan

Modal ke dalam Modal Saham Perusahaan Daerah PT. Banten Global

Development, Bank Jabar, Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Perkreditan

Kecamatan di Provinsi Banten;

3. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penyertaan

Page 15: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 22

Modal Daerah ke dalam Modal Saham Perusahaan Daerah PT. Banten Global

Development;

4. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penambahan

Penyertaan Modal Daerah ke dalam PD. Bank Perkreditan Rakyat Serang dan

Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Tangerang;

5. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah;

6. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi

Daerah;

7. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penyertaan

Modal Daerah Ke Dalam Modal PT. Bank Bjb Syariah dan Penambahan

Penyertaan Modal Daerah Ke Dalam Modal PT. Banten Global Development;

8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Banten;

9. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan

Perseroan Terbatas Penjamin Kredit Daerah Banten;

10. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2013 tentang Penyertaan

Modal Daerah Ke Dalam Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah Banten;

11. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun 2013 tentang Penambahan

Penyertaan Modal Daerah Ke Dalam Modal Saham Perseroan Terbatas PT.

Banten Global Development Untuk Pembentukan Bank Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi

Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).

Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014 ini berasal dari Pos Pendapatan

Asli Daerah ditargetkan pada APBD sebesar Rp4.675.126.000.000,00 dan pada

Perubahan APBD sebesar Rp4.662.415.387.946,00 tercapai sebesar

Rp4.899.125.741.756,00 atau 105,08%, sedangkan Pendapatan Transfer ditargetkan

pada APBD sebesar Rp2.197.545.982.000,00 dan pada Perubahan APBD sebesar

Rp2.177.178.872.000,00 tercapai sebesar Rp2.161.455.657.122,00 atau 99,28% yang

berasal dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat berupa Dana Perimbangan dan

Dana Penyesuaian, sedangkan Pos Lain-lain Pendapatan Yang Sah ditargetkan pada

APBD sebesar Rp5.400.000.000,00 dan pada Perubahan APBD sebesar

Rp1.392.642.054,00 tercapai sebesar Rp7.851.513.776,00 atau 563,79%.

Secara ringkas realisasi pendapatan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 16: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 23

Tabel 2.2

Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

APBD Murni Perubahan APBD

Rp. Rp. Rp. %1 2 3 4 5 6

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 4.675.126.000.000,00 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08

2 Pendapatan Transfer 2.197.545.982.000,00 2.177.178.872.000,00 2.161.455.657.122,00 99,28

3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 5.400.000.000,00 1.392.642.054,00 7.851.513.776,00 563,79

JUMLAH 6.878.071.982.000,00 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32

No. Kelompok PendapatanRealisasi Tahun Anggaran

2014

Grafik 2.4 Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014

 ‐

 1.000,00

 2.000,00

 3.000,00

 4.000,00

 5.000,00

PAD PendapatanTransfer

Lain‐lainPendapatan yang

Sah

PAD Pendapatan TransferLain‐lain Pendapatan yang

Sah

Target 2014 4.662,42 2.177,18 1,39

Realisasi 2014 4.899,13 2.161,46 7,85

Milyar Rupiah Milyar Rupiah

Page 17: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 24

Grafik 2.5 Komposisi Realisasi Pendapatan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

2.3.2. Belanja

Indikator pencapaian target kinerja APBD untuk tahun berjalan dapat

dicermati melalui: a) optimalisasi capaian kinerja output pada sejumlah input; atau b)

minimalisasi jumlah input yang dikeluarkan untuk menghasilkan sejumlah output.

Jumlah input berdasarkan nilai uang (in monetary term) merupakan batas tertinggi

belanja yang dikeluarkan sebagaimana tercantum dalam APBD Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp5.582.706.520.000,00 dan Perubahan APBD

Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp6.001.971.151.350,00 dengan

realisasi sebesar Rp4.428.131.045.270,00 atau 73,78% dengan rincian sebagai

berikut:

a. Belanja Operasi, yaitu belanja dalam rangka menunjang aktivitas pemerintahan,

mendorong aktivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembiayaan

program pembangunan Kabupaten/Kota ditargetkan pada APBD sebesar

Rp3.883.090.797.597,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp4.257.344.071.261,9

dengan realisasi sebesar Rp3.736.646.652.313,00 atau 87,77%;

b. Belanja Modal, yaitu belanja yang dimaksudkan untuk perolehan aset dengan

manfaat lebih dari satu tahun dalam rangka penyediaan sarana prasarana

pemerintahan dan sarana prasarana publik ditargetkan pada APBD sebesar

Rp1.694.615.722.403,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp1.739.627.080.088,10

dengan realisasi sebesar Rp691.484.392.957,00 atau 39,75%;

c. Belanja Tak Terduga ditargetkan pada APBD sebesar Rp5.000.000.000,00 dan

Perubahan APBD sebesar Rp5.000.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp0,00

atau 0,00%.

Secara ringkas target dan realisasi belanja Tahun Anggaran 2014 seperti yang

tercantum dalam tabel dan gambar sebagai berikut:

Tabel 2.3

PAD69,31%

Pendapatan Transfer30,58%

Lain‐lain Pendapatan yang Sah0.11%

Kelompok Pendapatan Realisasi %PAD 4,899,125,741,756.00 69.31%Pendapatan Transfer 2,161,455,657,122.00 30.58%Lain-lain Pendapatan yang Sah 7,851,513,776.00 0.11%Jumlah 7,068,432,912,654.00 100%

Page 18: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 25

PerbandinganTarget dan Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

APBD Perubahan APBD

Rp. Rp. Rp. %

1 2 3 4 5

Belanja Operasi 3.883.090.797.597,00 4.257.344.071.261,90 3.736.646.652.313,00 87,77

Belanja Modal 1.694.615.722.403,00 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75

Belanja Tak Terduga 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - 0,00

JUMLAH 5.582.706.520.000,00 6.001.971.151.350,00 4.428.131.045.270,00 73,78

BelanjaRealisasi TA 2014

Grafik 2.6 Perbandingan Target dan Realisasi Belanja Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2014

Grafik 2.7 Komposisi Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

 ‐

 5.000,00

BelanjaOperasi Belanja Modal

Belanja TakTerduga

Milyar Rupiah

Belanja Operasi Belanja ModalBelanja TakTerduga

Target 2014 4.257,34 1.739,63 5,00

Realisasi 2014 3.736,65 691,48 ‐

Belanja Operasi 79,47%

Belanja Modal 20,53%

Belanja Tak Terduga  0,00%

Page 19: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 26

2.3.3. Transfer

Realisasi Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota Tahun

Anggaran 2014 ditargetkan pada APBD sebesar Rp1.766.695.512.000,00 dan

Perubahan APBD sebesar Rp1.870.732.614.091,00 dengan realisasi sebesar

Rp1.764.024.522.670,00 atau 94,30%, berdasarkan Peraturan Gubernur Banten

Nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 9

Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintah

Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014. Jumlah tersebut

seluruhnya merupakan realisasi transfer atas Bagi Hasil Pajak Daerah ke

Kabupaten/Kota.

2.3.4 Pembiayaan Daerah

Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2014 ditargetkan sebesar

Rp471.330.050.000,00 dan perubahan APBD sebesar Rp1.031.716.863.441,00

dengan realisasi sebesar Rp1.031.716.863.441,00 atau 100,00% dari jumlah

anggaran. Rincian realisasi pembiayaan netto adalah sebagai berikut:

a. Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan ditargetkan dalam APBD sebesar

Rp759.418.050.000,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp1.069.804.863.441,00

dengan realisasi sebesar Rp1.069.804.863.441,00 atau 100,00% dari jumlah

anggaran. Seluruhnya diperoleh dari Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Tahun

2013.

b. Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan ditargetkan dalam APBD sebesar

Rp288.088.000.000,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp38.088.000.000,00

dengan realisasi sebesar Rp38.088.000.000,00 atau 100,00% dari jumlah

anggaran. Realisasi pengeluaran pembiayaan dialokasikan untuk Penyertaan

Modal Pemerintah Daerah, yaitu pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

dengan jumlah penyertaan modal sebesar Rp10.588.000.000,00, terdiri dari BPR

Kabupaten Serang sebesar Rp4.990.000.000,00 dan BPR Kertaraharja

Kabupaten Tangerang sebesar Rp5.598.000.000,00 dan PT.JAMKRIDA

Rp27.500.000.000,00.

Tabel 2.4

Perbandingan Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2014

Page 20: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 27

APBD Murni Perubahan APBD

Rp. Rp. Rp. %

1 2 3 4 5 6

1 Penerimaan Pembiay aan 759,418,050,000.00 1,069,804,863,441.00 1,069,804,863,441.00 100.00

2 Pengeluaran Pembiay aan 288,088,000,000.00 38,088,000,000.00 38,088,000,000.00 100.00

JUMLAH ( 1 - 2) 471,330,050,000.00 1,031,716,863,441.00 1,031,716,863,441.00 100.00

No. Pembiayaan DaerahRealisasi Tahun Anggaran 2013

Page 21: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 28

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 7 Januari

2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran

2014, target pendapatan daerah Provinsi Banten pada tahun 2014 adalah

Rp6.878.071.982.000,00.

Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tanggal 23

September 2014 tentang Perubahan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014, target

pendapatan daerah Provinsi Banten pada tahun 2014 menjadi Rp6.840.986.902.000,00.

Pendapatan tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer

dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Berdasarkan pengelompokkan belanja menurut

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

target pendapatan tersebut selanjutnya dialokasikan untuk Belanja Tidak Langsung dan

Belanja Langsung.

Alokasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2014 setelah perubahan sebesar

Rp4.351.471.859.360,00 untuk membiayai Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja

Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota, Belanja Bantuan Keuangan

Kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa serta Belanja Tidak Terduga. Sedangkan

alokasi Belanja Langsung setelah perubahan sebesar Rp3.521.231.906.081,00 untuk

membiayai 78 (tujuh puluh delapan) program dan 939 (sembilan ratus tiga puluh sembilan)

kegiatan. Sehingga secara keseluruhan anggaran belanja dialokasikan sebesar

Rp7.872.703.765.441,00.

Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp4.013.607.703.615,00 atau 92,24% dari anggaran, sedangkan realisasi Belanja Langsung

sebesar Rp2.178.547.864.325,00 atau 61,87% dari anggaran.

Rincian realisasi pendapatan dan belanja per SKPD Tahun Anggaran 2014 dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 22: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 29

Tabel 3.1

Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2014

ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 DINAS PENDIDIKAN - - - 308.524.500.000,00 252.330.621.853,00 81,79

2 DINAS KESEHATAN 390.000.000,00 517.805.750,00 132,77 147.787.181.350,00 99.169.033.125,00 67,10

3 RSUD MALINGPING 2.068.050.000,00 3.889.781.083,00 188,09 17.325.298.000,00 16.309.845.228,00 94,14

4 RSUD BANTEN 6.000.000.000,00 7.111.474.049,00 118,52 202.044.000.000,00 132.083.013.347,00 65,37

5 DINAS SUMBER DAYA AIR & PEMUKIMAN 30.000.000,00 14.943.700,00 49,81 520.872.475.700,00 381.820.652.350,00 73,30

6 DINAS BINA MARGA & TATA RUANG 671.265.000,00 423.397.250,00 63,07 1.226.752.000.000,00 391.004.770.599,00 31,87

7 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH - - - 39.136.000.000,00 37.158.722.896,00 94,95

8 DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA 3.203.224.000,00 1.941.558.000,00 60,61 39.885.890.300,00 33.156.232.682,00 83,13

9 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH - - - 22.817.510.000,00 20.853.239.321,00 91,39

10 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & MASYARAKAT DESA - - - 22.983.000.000,00 21.265.638.335,00 92,53

11 DINAS SOSIAL - - - 60.983.000.000,00 59.200.148.262,00 97,08

12 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1.400.000.000,00 1.970.531.109,00 - 38.008.000.000,00 33.765.042.708,00 88,84

13 DINAS KOPERASI & UMKM - - - 27.164.000.000,00 25.596.484.704,00 94,23

14 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH DAN PELAYANAN TERPADU

- - - 19.017.000.000,00 16.500.611.020,00 86,77

15 DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA - - - 34.022.000.000,00 30.902.341.422,00 90,83

16 DINAS PEMUDA & OLAH RAGA - - - 21.685.000.000,00 20.220.858.994,00 93,25

17 BADAN KESATUAN BANGSA & POLITIK - - - 23.071.000.000,00 20.437.660.738,00 88,59

18 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH - - - 33.930.000.000,00 33.581.303.434,00 98,97

19 KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH - - - 6.844.000.000,00 2.510.447.732,00 36,68

20 SEKRETARIAT DPRD - - - 164.619.933.131,00 132.728.666.229,00 80,63

21 BIRO PEMERINTAHAN - - - 14.950.000.000,00 12.688.488.027,00 84,87

22 BIRO HUKUM - - - 5.000.000.000,00 4.757.213.397,00 95,14

23 BIRO ORGANISASI - - - 5.300.000.000,00 4.938.729.112,00 93,18

24 BIRO EKONOMI & ADMINISTRASI PEMBANGUNAN - - - 29.645.000.000,00 27.224.062.305,00 91,83

25 BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT - - - 38.000.000.000,00 35.610.781.060,00 93,71

26 BIRO UMUM - - - 140.228.000.000,00 118.684.624.452,00 84,64

27 BIRO PERLENGKAPAN & ASET - - - 141.300.000.000,00 70.209.144.000,00 49,69

28 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT & PROTOKOL - - - 17.700.000.000,00 16.929.944.710,00 95,65

29 DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 6.806.366.413.000,00 7.037.286.767.162,00 103,39 4.075.395.359.360,00 3.754.478.058.608,00 92,13

30 INSPEKTORAT PROVINSI - - - 27.265.000.000,00 25.496.039.962,00 93,51

31 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH - - - 22.889.405.600,00 15.921.538.695,00 69,56

32 BADAN PENDIDIKAN & PELATIHAN 18.020.000.000,00 11.791.315.000,00 65,43 50.414.000.000,00 38.158.820.130,00 75,69

33 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA - - - 22.385.000.000,00 21.670.018.679,00 96,81

34 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH - - - 17.652.000.000,00 15.927.160.615,00 90,23

35 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - - - 14.912.000.000,00 13.789.096.045,00 92,47

36 KANTOR PENGHUBUNG 70.000.000,00 75.600.000,00 108,00 7.716.000.000,00 7.174.987.680,00 92,99

37 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN - - - 29.723.000.000,00 28.920.484.572,00 97,30

38 SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH - - - 5.652.000.000,00 4.694.071.145,00 83,05

39 BADAN PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH - - - 20.052.712.000,00 18.348.283.192,00 91,50

40 DINAS PERTANIAN & PETERNAKAN 25.000.000,00 32.735.900,00 130,94 48.996.000.000,00 45.122.438.333,00 92,09

41 DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN - - - 32.747.870.000,00 30.932.062.343,00 94,46

42 DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI - - - 59.999.000.000,00 57.787.133.941,00 96,31

43 DINAS KELAUTAN & PERIKANAN 342.950.000,00 294.266.900,00 85,80 36.691.430.000,00 33.433.787.062,00 91,12

44 DINAS PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN 2.400.000.000,00 3.082.736.751,00 128,45 30.618.200.000,00 28.663.264.896,00 93,62

TOTAL 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65

BELANJAPENDAPATANNO SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Page 23: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 30

Selanjutnya 78 (tujuh puluh delapan) program yang dilaksanakan pada Tahun

Anggaran 2014, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Program Yang Dilaksanakan Pada TA 2014

Page 24: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 31

NO PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

1Program Peningkatan Kualitas Tata KelolaPemerintahan Daerah

56.424.989.450,00 51.251.827.137,00 90,83

2Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran

dan Kapasitas Aparatur 524.565.757.444,00 427.854.240.045,00 81,56

3 Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 13.223.330.000,00 12.163.018.100,00 91,98

4 Program Pendidikan Dasar Wajib Belajar 9 Tahun 65.565.268.100,00 48.684.785.515,00 74,25

5Program Pendidikan Menengah Wajib Belajar 12Tahun

64.437.978.600,00 52.835.222.208,00 81,99

6Program Peningkatan Mutu, Kesejahteraan dan

Perlindungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 32.452.220.000,00 27.291.846.650,00 84,10

7 Program Pendidikan Tinggi 14.827.036.000,00 8.788.811.350,00 59,28

8 Program Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFi) 22.361.058.000,00 15.804.473.100,00 70,68

9Program Peningkatan Mutu Tata Kelola dan

Pencitraan Pendidikan 7.631.400.700,00 7.100.738.100,00 93,05

10 Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 11.089.663.900,00 9.301.663.000,00 83,88

11 Program Pembinaan Upaya Kesehatan 128.846.535.200,00 96.407.259.444,00 74,82

12Program Pengendalian Penyakit Dan PenyehatanLingkungan

13.302.578.282,00 9.946.716.709,00 74,77

13 Program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 6.509.955.950,00 5.763.597.350,00 88,54

14Program Pengembangan dan PemberdayaanSumberdaya Manusia Kesehatan

35.762.971.800,00 6.331.647.813,00 17,70

15Program Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan

Masyarakat 38.955.085.260,00 33.487.390.666,00 85,96

16Program Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan 1.195.062.607.750,00 363.205.954.455,00 30,39

17Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber

Daya Air 99.112.016.000,00 73.313.612.074,00 73,97

18Program Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur

Permukiman 384.084.895.300,00 282.412.267.845,00 73,53

19 Program Pembinaan dan Penataan Perumahan 10.663.842.000,00 1.361.934.150,00 12,77

20 Program Penataan Ruang Wilayah dan Kawasan 3.699.025.000,00 3.600.081.900,00 97,33

21Program Perencanaan dan PenganggaranPembangunan Daerah

11.671.975.000,00 11.139.794.458,00 95,44

22 Program Pengendalian Pembangunan Daerah 7.807.000.000,00 6.972.483.400,00 89,31

23 Program Kerjasama Pembangunan Daerah 2.105.000.000,00 1.652.108.191,00 78,48

24Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian 11.211.018.100,00 8.289.375.534,00 73,94

25Program Pengendalian Pencemaran LingkunganHidup

8.025.000.000,00 7.099.734.150,00 88,47

26Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya

Alam dan Lingkungan Hidup 6.001.870.000,00 5.417.448.650,00 90,26

27 Program Penataan Administrasi Kependudukan 1.207.892.900,00 948.135.580,00 78,50

28Program Kesetaraan Gender, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak 5.800.000.000,00 5.270.519.438,00 90,87

29 Program Kependudukan dan Keluarga Berencana 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00

30 Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin 5.996.833.000,00 5.101.653.850,00 85,07

31 Program Rehabilitasi Sosial 9.487.954.000,00 9.332.643.695,00 98,36

32 Program Perlindungan dan Jaminan Sosial 25.020.000.000,00 24.579.672.359,00 98,24

33Program Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan

Keagamaan 34.704.747.200,00 32.486.586.350,00 93,61

34Program Pengembangan Kelembagaan, HubunganIndustrial dan Perlindungan Tenaga Kerja

3.480.228.000,00 3.345.603.500,00 96,13

35Program Peningkatan Produktivitas, Perluasan,

Kesempatan Kerja dan Berusaha 4.456.050.000,00 4.336.502.473,00 97,32

Page 25: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 32

NO PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

36 Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja 1.850.000.000,00 1.758.442.200,00 95,05

37Program Pengembangan Usaha dan Akses

Permodalan K-UMKM 6.454.604.000,00 6.187.906.200,00 95,87

38Program Pengembangan Produk dan Pemasaran K-

UMKM 5.074.150.000,00 4.729.011.600,00 93,20

39Program Peningkatan Daya Saing, Kapasitas

Kelembagaan dan SDM K-UMKM 6.500.000.000,00 6.125.757.180,00 94,24

40 Program Peningkatan Iklim Investasi 4.361.765.800,00 3.528.439.620,00 80,89

41Program Peningkatan Promosi dan KerjasamaInvestasi

5.349.750.000,00 4.178.630.244,00 78,11

42Program Pengelolaan dan Pengembangan

Keragaman, Kekayaan dan Nilai Budaya 7.509.430.800,00 6.678.002.078,00 88,93

43 Program Kepemudaan dan Kepramukaan 3.495.000.000,00 3.378.245.500,00 96,66

44Program Pembinaan. Pembudayaan dan

Pengembangan Olahraga 7.595.000.000,00 6.851.538.306,00 90,21

45Program Pembinaan Kerukunan, Kesatuan Bangsa

dan Politik 11.685.567.088,00 9.826.544.849,00 84,09

46Program Pembinaan. Pemantapan Otonomi Daerah

dan Pemerintahan Umum 60.917.149.500,00 56.476.578.577,00 92,71

47Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan

Perlindungan Masyarakat 9.870.400.000,00 9.600.961.600,00 97,27

48 Program Penanggulangan Bencana 9.012.677.500,00 8.363.039.650,00 92,79

49 Program Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah 111.624.030.000,00 44.470.566.000,00 39,84

50Program Peningkatan Pengelolaan Keuangan danPendapatan Daerah

39.834.143.450,00 32.150.603.522,00 80,71

51Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

Perangkat Daerah 3.724.074.000,00 3.517.935.700,00 94,46

52Program Pembinaan Karir dan Layanan Administrasi

Kepegawaian Daerah 7.425.405.600,00 6.149.954.675,00 82,82

53 Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur 29.901.401.500,00 19.088.693.100,00 63,84

54Program Pembinaan. Pengawasan dan Akuntabilitas

Aparatur 14.698.673.150,00 13.929.203.950,00 94,77

55Program Peningkatan Kapasitas Lembaga PerwakilanRakyat Daerah

122.016.721.757,00 95.332.484.646,00 78,13

56Program Peningkatan Kesadaran dan Pengembangan

Produk Hukum dan HAM 4.550.000.000,00 4.333.695.897,00 95,25

57Program Penelitian, Pengembangan Kebijakan

Strategis Daerah dan IPTEK 2.450.000.000,00 2.282.822.570,00 93,18

58 Program Ketahanan Pangan Masyarakat 7.725.000.000,00 7.524.425.558,00 97,40

59Program Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga

Perdesaan 5.150.000.000,00 4.877.591.000,00 94,71

60 Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah 13.555.841.100,00 12.622.197.120,00 93,11

61 Program Pembinaan Kearsipan Daerah 3.365.451.600,00 3.020.081.900,00 89,74

62Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan

Telematika 5.047.540.000,00 4.314.447.238,00 85,48

63 Program Pengembangan Minat dan Budaya Baca 1.090.099.600,00 983.733.900,00 90,24

64 Program Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan 4.077.271.900,00 3.866.054.341,00 94,82

65Program Peningkatan Produksi, Produktivitas

Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan 32.485.364.350,00 28.201.572.190,00 86,81

66Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran

Produk Peternakan, Perikanan, Pertanian danPerkebunan

10.562.183.000,00 10.120.260.961,00 95,82

67Program Pemberdayaan Kelembagaan dan

Sumberdaya Peternakan, Perikanan, Pertanian danPerkebunan

14.375.900.000,00 13.924.838.300,00 96,86

68Program Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya

Pertanian 2.904.300.000,00 2.381.719.000,00 82,01

69Program Peningkatan daya dukung sumber daya

hutan dan lahan 2.500.000.000,00 2.258.581.100,00 90,34

70 Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi 40.338.251.000,00 39.134.899.349,00 97,02

71Program Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya

Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan MitigasiBencana Geologi

5.909.265.100,00 5.675.280.150,00 96,04

72Program Pengembangan, Pengusahaan Potensi dan

Produk Pertambangan dan Energi 1.445.767.000,00 1.386.153.300,00 95,88

73 Program Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata 8.841.030.000,00 7.708.694.207,00 87,19

74 Program Pengembangan Kemitraan Kepariwisataan 3.273.869.200,00 3.018.739.534,00 92,21

75Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil 1.800.000.000,00 1.516.546.321,00 84,25

76Program Peningkatan dan Pengembangan

Perdagangan 8.284.945.150,00 7.613.210.100,00 91,89

77 Program Peningkatan Daya Saing Industri 4.609.000.000,00 4.425.337.008,00 96,02

78Program Penyiapan, Pengerahan dan PembinaanTransmigrasi

2.037.100.000,00 1.755.094.845,00 86,16

Jumlah Belanja Langsung 3.521.231.906.081,00 2.178.547.864.325,00 61,87

Page 26: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 33

3.2. Hambatan dan Kendala

Secara umum tidak terdapat hambatan dan kendala yang berpengaruh secara

signifikan terhadap pencapaian target yang ditetapkan. Terdapat beberapa realisasi

pendapatan yang tidak melampaui target yang ditetapkan, diantaranya Pendapatan Asli

Daerah yang bersumber dari Retribusi Daerah terealisasi sebesar Rp30.734.862.552,00 atau

89,56% dari target sebesar Rp34.318.000.000,00 dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar Rp42.421.275.504,00 atau 94,72% dari target sebesar

Rp44.785.160.505,00, Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi

Hasil Bukan Pajak yaitu Dana Bagi Hasil Pajak terealisasi sebesar Rp415.270.932.833,00

atau 99,06% dari target sebesar Rp419.211.440.000,00, Dana Alokasi Khusus terealisasi

sebesar Rp12.538.478.000,00 atau 75,00% dari target sebesar Rp16.717.970.000,00 dan

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang bersumber dari Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terealisasi sebesar

Rp1.001.583.024.000,00 atau 99,22% dari target sebesar Rp1.009.433.920.000,00.

Berkaitan dengan pelaksanaan program-program yang telah ditetapkan, secara

umum telah tercapai sesuai dengan sasaran, kecuali beberapa kegiatan yang tidak seluruh

tolok ukurnya dapat dilaksanakan, diantaranya beberapa kegiatan yang realisasinya dibawah

75,00% dari anggaran :

1. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Pendidikan dianggarkan

sebesar Rp11.147.820.000,00 terealisasi sebesar Rp7.795.023.250,00 atau 69,92%, hal

tersebut disebabkan karena Pengadaan Mobil Derek Gerai Pintar, Karoseri Gerai

Pintar dan Display dengan nilai total Rp 1.550.000.000,00 tidak dilaksanakan

dikarenakan tidak tersedia waktu yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

Kemudian Belanja AC Ceilling dengan nilai Rp270.000.000,00 tidak dilaksanakan

karena pada saat akan dilaksanakan lelang, harga barang tersebut mengalami kenaikan

cukup signifikan sehingga pagu anggaran untuk penyediaan sebanyak 10 unit sudah

tidak memadai lagi;

2. Kegiatan Peningkatan Mutu, Akses, dan Tata Kelola Sekolah Dasar pada Dinas

Pendidikan dianggarkan sebesar Rp29.278.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp17.960.728.715,00 atau 61,35%, hal tersebut disebabkan karena jumlah peserta

kegiatan ASMOPS tidak sesuai dengan target di DPA, Kegiatan visitasi hibah barang

tidak dilaksanakan karena kegiatan tersebut sama dengan kegiatan Verifikasi Hibah

Barang, Lomba Tata Upacara Bendera tidak dilaksanakan karena kegiatan tersebut

sudah ada di SKPD Lain (Dinas Pemuda dan Olahraga) dan Pengadaan Sarana

Pembelajaran (Globe Interactive dan Atlas Digital) gagal dilaksanakan karena harga

pasar dengan perencanaan di DPA tidak sesuai;

3. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi pada Dinas Pendidikan

dianggarkan sebesar Rp14.827.036.000,00 terealisasi sebesar Rp8.788.811.350,00

atau 59,28%, hal tersebut disebabkan karena belanja hibah barang/jasa kepada pihak

ketiga (sub kegiatan E-Teaching Digital Multimedia Perguruan Tinggi) dengan pagu

Rp3.315.000.000,00 tidak terserap karena gagal lelang dan Belanja Hibah Barang/Jasa

Page 27: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 34

kepada Pihak Ketiga (Hibah kepada Politeknik Piksi Input Serang/Alat IT) dengan

Pagu Rp 1.500.000.000,00 tidak terserap karena secara administrasi Politeknik Input

sudah mendapatkan bantuan barang pada Tahun 2013, sehingga tidak bisa

mendapatkan bantuan lagi di tahun 2014 (tidak boleh berturut-turut);

4. Kegiatan Gerakan Pemberantasan Buta Aksara pada Dinas Pendidikan dianggarkan

sebesar Rp6.821.083.500,00 terealisasi sebesar Rp3.157.207.500,00 atau 46,29%, hal

tersebut disebabkan karena adanya selisih penawaran harga dan efisiensi sisa kontrak

karena gagal lelang pada pekerjaan Pengadaan Alat Pembelajaran Keaksaraan Usaha

Mandiri sebesar Rp675.000.000 serta tidak terserapnya anggaran kegiatan Bantuan

Operasional Penyelenggaraan Keaksaraan Dasar dan Keaksaraan Usaha Mandiri

Rp2.865.100.000,00 karena tidak ada dalam SBU mengenai honor tutor;

5. Kegiatan Perluasan dan Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan pada Dinas

Pendidikan dianggarkan sebesar Rp3.220.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp1.994.666.400,00 atau 61,95%, hal tersebut disebabkan karena adanya selisih

penawaran harga, efisiensi sisa kontrak dan tidak terserapnya annggaran kegiatan

Bantuan Operasional Penyelenggaraan Paket B dan Bantuan Operasional

Penyelenggaraan Paket C Rp 775.900.000;

6. Kegiatan Pemasyarakatan Minat dan Kebiasaan Membaca Untuk Mendorong

Terwujudnya Masyarakat Pembelajar pada Dinas Pendidikan dianggarkan sebesar

Rp3.070.000.000,00 terealisasi sebesar Rp2.293.433.000,00 atau 74,70%, hal tersebut

disebabkan karena adanya selisih penawaran harga, efisiensi sisa kontrak dan tidak

terserapnya anggaran kegiatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan TBM Penguatan

Rp 600.000.000,-;

7. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Dinas

Kesehatan dianggarkan sebesar Rp509.155.000,00 terealisasi sebesar

Rp260.722.680,00 atau 51,21%, hal tersebut disebabkan karena belanja kursus dan

pelatihan PNS yang seharusnya ada pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur,

sehingga tidak dapat direalisasikan serta efisiensi belanja akomodasi dan rapat di

hotel;

8. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Dinas Kesehatan dianggarkan

sebesar 5.441.526.685,00 terealisasi sebesar Rp4.069.847.429,00 atau 74,79%, hal

tersebut disebabkan karena banyaknya kegiatan belanja barang dan jasa yang di

sesuaikan dengan SSH, Untuk kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan

luar daerah turunnya anggaran tidak sesuai dengan jadwal kegiatan sehingga banyak

yang tidak dapat diserap;

9. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar

Rp816.957.600,00 terealisasi sebesar Rp456.152.010,00 atau 55,84%, hal tersebut

disebabkan karena Tolok Ukur Sosialisasi Informasi Pembangunan Kesehatan

dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan;

10. Kegiatan Pembinaan Kualitas Pelayanan Kesehatan Anak pada Dinas Kesehatan

dianggarkan sebesar Rp2.306.928.900,00 terealisasi sebesar Rp1.724.047.500,00 atau

Page 28: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 35

74,73%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi anggaran pada belanja akomodasi

dan makan minum yang tidak diserap terkait Surat Edaran Menpan RB Nomor 10

Tahun 2014 tentang larangan bagi PNS untuk melakukan rapat atau pertemuan di

hotel serta keterbatasan Waktu dalam pelaksanaan Kegiatan;

11. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan RS Labuan (DAK) pada Dinas Kesehatan

dianggarkan sebesar Rp2.859.148.000,00 terealisasi sebesar Rp6.900.000,00 atau

0,24%, hal tersebut disebabkan karena Rumah Sakit Labuan belum beroperasi,

sehingga pengadaan sarana penunjang alkes di Ruang ICU tidak dilaksanakan;

12. Kegiatan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang pada Dinas Kesehatan

dianggarkan sebesar Rp1.317.210.000,00 terealisasi sebesar Rp885.599.000,00 atau

67,23%, hal tersebut disebabkan karena Pengadaan Alat Penunjang Pemeriksaan

Mikroskop Malaria tidak diserap karena Kenaikan harga mikroskop mengikuti

kenaikan nilai dollar sehingga harga melebihi pagu anggaran;

13. Kegiatan Pembinaan Surveilance Epidemiologi, Imunisasi dan Penanggulangan

Wabah pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp4.908.184.282,00 terealisasi

sebesar Rp3.002.712.020,00 atau 61,18%, hal tersebut disebabkan karena gagal lelang

karena tidak ada yang mengajukan penawaran;

14. Kegiatan Pembinaan, Pengembangan, Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp30.132.015.500,00

terealisasi sebesar Rp1.653.692.111,00 atau 5,49%, hal tersebut disebabkan karena

Penyerapan Belanja Premi Asuransi Kesehatan (Jamkesmaskin) di RSUD Banten dan

RSUD Malingping Kecil (Tidak Sesuai Target);

15. Kegiatan Peningkatan Program Kesehatan Kerja dan Olahraga pada Dinas Kesehatan

dianggarkan sebesar Rp683.315.300,00 terealisasi sebesar Rp377.635.800,00 atau

55,27%, hal tersebut disebabkan karena kegiatan pelatihan tidak sesuai dengan

standarisasi waktunya sehingga tidak dapat dilaksanakan karena harus mengacu pada

modul yang telah ditentukan, sedangkan kegiatan pengukuran kebugaran jasmani bagi

TKHI tidak terlaksana karena perencanaan melewati waktu pelaksanaan ibadah haji;

16. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada RSUD Malingping dianggarkan

sebesar Rp154.410.000,00 terealisasi sebesar Rp71.448.100,00 atau 46,27%, hal

tersebut disebabkan karena pada penyusunan SOP tidak terealisasi karena tidak ada

Pikak Ketiga yang mau melaksanakan pekerjaan tersebut dengan alasan anggaran

yang disediakan kurang;

17. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada RSUD

Banten dianggarkan sebesar Rp226.125.050,00 terealisasi sebesar Rp130.920.620,00

atau 57,90%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efiisensi anggaran dan

penyesuaian dengan analisa standar biaya terutama untuk rekening honor narasumber;

18. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada RSUD Banten dianggarkan

sebesar Rp259.854.000,00 terealisasi sebesar Rp150.379.000,00 atau 57,87%, hal

tersebut disebabkan karena efisiensi honorarium panitia kegiatan, narasumber, makan

Page 29: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 36

minum kegiatan, perlengkapan peserta dan perjalanan dinas dalam daerah;

19. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada RSUD Banten dianggarkan

sebesar Rp13.457.694.950,00 terealisasi sebesar Rp7.558.545.500,00 atau 56,17%, hal

tersebut disebabkan karena terdapat pengadaan barang yang gagal lelang yaitu Genset

sebesar Rp 2.240.000.000 dan penambahan daya listrik sebesar Rp 3.230.000.000;

20. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada RSUD Banten dianggarkan

sebesar Rp5.279.350.000,00 terealisasi sebesar Rp2.647.587.000,00 atau 50,15%, hal

tersebut disebabkan karena terdapat pengadaan barang yang gagal lelang seperti

pemeliharaan gedung dan renovasi atap Rp 2.000.000.000;

21. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada RSUD Banten dianggarkan

sebesar Rp56.067.487.800,00 terealisasi sebesar Rp24.277.167.303,00 atau 43,30%,

hal tersebut disebabkan karena tidak terserapnya uang jasa pelayanan;

22. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada RSUD Banten dianggarkan sebesar

Rp942.700.000,00 terealisasi sebesar Rp424.524.500,00 atau 45,03%, hal tersebut

disebabkan karena terbatasnya tempat dan waktu untuk melaksanakan kegiatan

dikarenakan pertemuan internal tidak boleh dilaksanakan diluar kantor/SKPD

sehingga ada beberapa anggaran yang tidak terserap karena kegiatan tidak terlaksana;

23. Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia RSUD Banten pada RSUD Banten

dianggarkan sebesar Rp385.965.000,00 terealisasi sebesar Rp155.020.500,00 atau

40,16%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pada belanja pengiriman kursus-

kursus/pelatihan dikarenakan jumlah PNS di RSUD Banten masih sedikit sedangkan

peserta pelatihan harus PNS;

24. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada RSUD Banten

dianggarkan sebesar Rp91.810.000,00 terealisasi sebesar Rp41.575.500,00 atau

45,28%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi anggaran honorarium narasumber,

makan minum kegiatan dan perlengkapan peserta serta perjalanan luar daerah;

25. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Dinas Sumber Daya Air dan

Pemukiman dianggarkan sebesar Rp156.880.800,00 terealisasi sebesar

Rp91.242.900,00 atau 58,16%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada

belanja sewa kamar/tempat penginapan, narasumber, tenaga ahli, honorarium pejabat

pengadaan;

26. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pengelolaan Sumber

Daya Air Wilayah Sungai Cidurian - Cisadane pada Dinas Sumber Daya Air dan

Pemukiman dianggarkan sebesar Rp500.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp361.825.401,00 atau 72,37%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada

belanja listrik dan telepon, sewa gedung/ kantor, perjalanan dinas dalam dan luar

daerah, makanan dan minuman kegiatan;

27. Kegiatan Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan

Penampung Air Lainnya pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan

sebesar Rp2.021.129.000,00 terealisasi sebesar Rp908.290.000,00 atau 44,94%, hal

Page 30: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 37

tersebut disebabkan karena putus kontrak dan sisa belanja penunjang;

28. Kegiatan Pengadaan Lahan Pengairan pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman

dianggarkan sebesar Rp9.065.000.000,00 terealisasi sebesar Rp6.741.585.325,00 atau

74,37%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada belanja modal

pengadaan tanah, serta terjadinya batal lelang pada belanja konsultasi;

29. Kegiatan Pengelolaan Kualitas Air Pada Daerah Aliran Sungai pada Dinas Sumber

Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp525.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp322.211.350,00 atau 61,37%, hal tersebut disebabkan karena terjadinya batal lelang

pada belanja konsultasi;

30. Kegiatan Pengendalian Banjir pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman

dianggarkan sebesar Rp18.233.805.000,00 terealisasi sebesar Rp10.259.070.464,00

atau 56,26%, hal tersebut disebabkan karena Pekerjaan terhutang, Pekerjaan melewati

TA. 2014, sisa belanja penunjang;

31. Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan, Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan Lainnya pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar

Rp36.956.942.200,00 terealisasi sebesar Rp25.425.370.357,00 atau 68,80%, hal

tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada belanja ATK, pengiriman peserta

sosialisasi, honor narasumber, tenaga ahli, adanya pekerjaan terhutang, pekerjaan

melewati TA. 2014, sisa Belanja penunjang, terjadi gagal lelang, bahan baku

bangunan, belanja modal Pengadaan peta;

32. Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Sumber Daya Air

dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp2.054.727.300,00 terealisasi sebesar

Rp1.107.175.000,00 atau 53,88%, hal tersebut disebabkan karena Pekerjaan

Terhutang, sisa Pek. Penunjang (Honorarium, SPPD), Pek. Fisik gagal lelang dan

batal lelang (Pengawasan DI. Cilangkahan I dan pengawasan DI. Cipari/Ciwuni dan

Cikarang udik);

33. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor di KP3B pada Dinas Sumber Daya Air dan

Pemukiman dianggarkan sebesar Rp89.628.726.060,00 terealisasi sebesar

Rp59.724.779.837,00 atau 66,64%, hal tersebut disebabkan karena Belanja Modal

Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan Gagal Lelang, Pek. Terhutang TA. 2014,

Pek. Melewati TA. 2014, optimasi, sisa belanja penunjang;

34. Kegiatan Penyelenggaraan dan Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan pada

Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp101.530.383.840,00

terealisasi sebesar Rp54.793.596.550,00 atau 53,97%, hal tersebut disebabkan karena

terdapat efisiensi pada belanja promosi dan publikasi, terjadinya batal lelang dan gagal

lelang, adanya pembatalan kontrak, serta adanya sisa belanja penunjang;

35. Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Pemukiman pada Dinas Sumber Daya Air dan

Pemukiman dianggarkan sebesar Rp10.755.453.400,00 terealisasi sebesar

Rp6.882.299.000,00 atau 63,99%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi belanja

makanan dan minuman kegiatan dan sewa kamar, gagal lelang, pekerjaan fisik batal

Page 31: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 38

lelang, gagal lelang, fisik batal kontrak, sisa belanja penunjang;jm

36. Kegiatan Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang

Mampu pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar

Rp9.665.000.000,00 terealisasi sebesar Rp464.620.700,00 atau 4,81%, hal tersebut

disebabkan karena gagal lelang, efisiensi belanja promosi dan publikasi;

37. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Dinas Bina

Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp450.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp266.601.500,00 atau 59,24%, hal tersebut disebabkan karena:

a) Penyusunan neraca aset dan e-SPT tidak terlaksana sehubungan dengan

terbenturnya Kemenpan tentang Efisiensi Biaya dan Pelanggaran Rapat-Rapat di

hotel.

b) Terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset TA.2014 karena ada data aset hanya dapat terkumpul pada akhir bulan

Desember.

38. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Bina Marga dan Tata

Ruang dianggarkan sebesar Rp3.062.500.000,00 terealisasi sebesar

Rp2.267.483.440,00 atau 74,04%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Terdapat tolok ukur yang tidak terserap yaitu pengadaan 10 unit motor trail senilai

Rp551.000.000,00

b) Pada saat penyusuna anggaran bulan September harga umum (bukan harga plat

merah) motor per unit masih Rp50.000.000,00 kemudian pada saat pengusulan

akhir bulan November 2014 ke ULP untuk motor yang diinginkan yaitu dengan

Spesifikasi kendaraan setara merk Kawasaki jenis Trail 250 cc masih belum

terdapat didalam E-Catalogue dan harga umum pada saat tersebut telah

mengalami kenaikan pada harga Rp55.000.000,00. Pada saat tersebut masih

memungkinkan untuk melaksanakan pengadaan dengan kendaraan yang berbeda

tetapi atas dasar pertimbangan kualitas dan ketersediaan suku cadang tidak

dilaksanakan.

39. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pelaksana Teknis Jalan

dan Jembatan Wilayah Selatan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan

sebesar Rp881.772.750,00 terealisasi sebesar Rp470.455.150,00 atau 53,35%, hal

tersebut disebabkan karena :

a) Pada kegiatan tersebut terdapat kode rekening yang tidak terserap yaitu Belanja

Modal Perbaikan Geometrik Jalan (5.2.3.26.01) senilai RP405.200.000,00 ;

dengan penjelasan sebagai berikut :

1) Terjadinya misskomunikasi bahwa proses lelang untuk tahun 2014

dilaksanakan di balai masing-masing yang pada awalnya semua proses lelang

dilaksanakan oleh Pokja Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten.

2) Belum tersedianya RAB dan DED untuk kegiatan tersebut.

Page 32: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 39

3) Atas kesepakatan antara KPA dan PPTK, tidak melaksanakan proses

pendaftaran lelang ke ULP karena mengingat waktu yang tidak

memungkinkan untuk melaksanakan proses lelang untuk kegiatan tersebut.

b) Adanya sisa anggaran dari sisa kontrak yang tidak terealisasi.

40. Kegiatan Pembangunan Jalan Wilayah Utara pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang

dianggarkan sebesar Rp113.879.547.000,00 terealisasi sebesar Rp35.061.182.550,00

atau 30,79%, hal tersebut disebabkan karena adanya kendala (sebagaimana terlampir)

sehingga tidak terserapnya anggaran Rp78.818.364.450,- (Tujuh Puluh Milyar

Delapan Ratus Delapan Belas Juta Tiga Ratus Enam Puluh Empat Ribu Empat Ratus

Lima Puluh Rupiah ) pada kode rek 5.2.3.21.01 (Belanja Modal Pengadaan Konstruksi

Jalan);

41. Kegiatan Pembangunan Jalan Wilayah Selatan pada Dinas Bina Marga dan Tata

Ruang dianggarkan sebesar Rp70.042.033.000,00 terealisasi sebesar

Rp30.746.439.750,00 atau 43,90%, hal tersebut disebabkan karena adanya kendala

(sebagaimana terlampir) sehingga tidak terserapnya anggaran Rp39.295.593.250,-

(Tiga Puluh Sembilan Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Lima Ratus

Sembilan Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) pada kode rekening

5.2.3.21.01 (Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan);

42. Kegiatan Pembangunan Jembatan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang

dianggarkan sebesar Rp22.872.588.000,00 terealisasi sebesar Rp6.728.392.219,00

atau 29,42%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Untuk kegiatan kontraktual jembatan yang berpotensi perlu dilaksanakan

pemutusan kontrak adalah Kegiatan Pembangunan Jembatan Kedaung Tahap

II,dikarenakan setelah diberikan perpanjangan waktu 50 ( Lima Puluh Hari)

Kalender sesuai dengan Pergub Tentang Penyelesaian Pekerjaan Akhir Tahun

tetap masih belum mencapai progress realisasi fisik yang signifikan, bahkan

proses SCM ( Show Cause Meeting ) Tahap I telah dilaksanakan pada Tanggal 20

Desember 2014 dan SCM Tahap II pada Tanggal 2 Januari 2015 dengan diberikan

Evaluasi Uji Coba Tahap II sampai dengan Tanggal 10 Februari 2015.

b) Untuk kegiatan kontraktual jembatan lainnya yaitu Paket Kegiatan Pelebaran

Jembatan Cibere cs, Pembangunan Jembatan Carenang, Pembangunan Jembatan

Mandalawangi Tahap II dan Pembangunan Jembatan Bangangah Tahap II.

Terdapat keterlambatan proses pengajuan pembayaran untuk paket kegiatan yang

dimaksud di atas adalah karena masih menunggu Berita Acara Hasil Audit

Eksternal dari Inspektorat Provinsi Banten yang belum cukup untuk dijadikan

sebagai dasar penagihan/pembayaran, sekaligus masih menyelesaikan kelengkapan

Laporan Adminstrasi Teknis Proyek Kegiatan jembatan tersebut.

43. Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-Gorong Jalan pada Dinas Bina

Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp12.000.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp7.016.614.376,00 atau 58,47%, hal tersebut disebabkan karena faktor cuaca karena

curah hujan yang tinggi, keterlambatan item U-Ditch dan penutup tiba dilokasi karena

Page 33: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 40

kalalaian pihak pabrikasi dan back-up laporan belum lengkap;

44. Kegiatan Pengadaan Lahan Kebinamargaan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang

dianggarkan sebesar Rp519.087.862.750,00 terealisasi sebesar Rp122.601.365.881,00

atau 23,62 %, hal tersebut disebabkan karena :

a) Kondisi DPA Kegiatan Pengadaan Lahan Kebinamargaan dibagi atas:

1) Pembebasan lahan di atas 5 (hektar) terdiri dari Ruas Jalan Palima-Pasang

Teneng senilai Rp53.507.660.000,00, Ruas jalan Pakupatan-Palima senilai

Rp131.113.950.000,00, Ruas Jalan Saketi-Malingping senilai

Rp721.559.800,00, dan Ruas Jalan Citeras-Tigaraksa senilai

Rp14.627.688.200,00 sebagai berikut:

- Terjadi gagal lelang dalam penetapan appraisial untuk ruas jalan Citeras-

Tigaraksa sehingga pembayaran lahan tidak direalisasikan;

- Untuk Ruas Jalan Palima-Pasang Teneng dan Ruas Jalan Pakupatan-

Palima terkendala atas validasi data kepemilikan lahan yang belum

diverifikasi oleh BPN Kabupaten Serang sehingga dana untuk

pembayaran pembebasan lahan dikembalikan sebagai STS;

- Untuk Ruas Jalan Saketi-Malingping pada DPA perubahan targetnya

hanya penetapan lokasi.

2) Pembebasan Lahan dibawah 5 (Hektar) terdiri dari Ruas Jalan Hasim Ashari

senilai Rp41.740.000.000,00, Ruas Jalan Sp.Muncul-Pamulang-Otista (Batas

DKI) senilai Rp75.000.100.000,00, Ruas Jalan Sempu-Cilaku senilai

Rp175.638.904.750,00, Let.Jidun-Tb.Suwandi senilai Rp14.430.000.000,00

dan KH.Abdul Fatah Hasan-Abdul Hadi senilai Rp12.158.000.000,00. Pada

Ruas Jalan Sempu- Cilaku mengingat dana berada di DPA Perubahan

sehingga terkendala oleh waktu dan personil lapangan kurang.

45. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan pada Dinas Bina Marga dan

Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp6.430.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp1.543.712.000,00 atau 24,01%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Keterlambatan surat penyampaian hasil lelang dari ULP mengakibatkan personil

konsultan yan sudah memang sudah bekerja ditempat lain karena terlalu lama

menunggu kontrak;

b) Desain yang akan dilaksanakan perlu kajian lain terlebih dahulu;

c) Beberapa paket batal dilelangkan karena sisa waktu diprediksi tidak mencukupi,

khususnya paket pada APBD Perubahan;

d) Terdapat lokasi pekerjaan yang akan di disain tetapi sudah ditangani dengan

mengacu pada gambar standar.

46. Kegiatan Pengawasan Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kebinamargaan

pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp12.227.500.000,00

terealisasi sebesar Rp1.550.297.400,00 atau 12,68 %, hal tersebut disebabkan karena :

Page 34: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 41

a) Belum tercapainya hasil penyerapan dengan maksimal pada Anggaran 2014

sangat dipengaruhi oleh kemajuan kegiatan fisik pembangunan jalan dan

jembatan;

b) Untuk proses pencairan konsultan supervisi kegiatan seksi Pengawasan

Pembangunan Jalan dan Jembatan diharuskan melampirkan berita acara serah

terima selesai pekerjaan fisik Pembangunan Jalan dan Jembatan ( PHO),

Sedangkan kegiatan fisik Pembangunan Jalan dan Jembatan masih ada yang

belum diperiksa oleh Tim PHO.

c) Setelah Tim PHO memeriksa hasil kegiatan fisik pembangunan jalan dan

jembatan, pihak Inspektorat dan BPK akan mengadakan pemeriksaan pada

kegiatan sebagai dasar pembayaran kegiatan pembangunan jalan dan jembatan.

47. Kegiatan Pengadaan Alat-alat ukur Kebinamargaan dan Pengujian Kualitas Bahan

pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp867.900.000,00

terealisasi sebesar Rp588.805.200,00 atau 67,84%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Belanja Perjalanan Dinas dalam daerah dan luar daerah sebagian anggaran tidak

terserap dikarenakan :

1) Perjalanan Dinas untuk pengujian bahan cenderung mengikuti kegiatan fisik

konstruksi di Bina Marga, sedangkan realisasi pekerjaan fisik konstruksi

informasinya agak tersendat karena beberapa kali gagal lelang.

2) Personil laboratorium jumlahnya sedikit, dan juga per bulan untuk perjalanan

dinas maksimum 9 (sembilan) kali.

3) Perjalanan Dinas untuk ke lapangan tergantung dari permohonan uji yang

diterima oleh laboratorium.

b) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Ukur Laboratorium terdapat sisa anggaran

dikarenakan :Terdapat sisa anggaran antara Pagu belanja dengan nilai kontrak

yang terealisasi.

c) Pemeliharaan tidak terserap sebagian dikarenakan perbaikan alat mengikuti

kebutuhan perbaikan kerusakan alat.Sebagian alat yang dialokasikan untuk

diperbaiki, ternyata masih belum memerlukan perbaikan, sehingga ada sisa

pemeliharaan.

d) Sebagian sedikit-sedikit sisa anggaran yang tidak terealisasi merupakan sisa

kontrak dari :

a. Kontrak belanja suku cadang alat ukur

b. Kontrak belanja jasa pengujian

c. Kontrak belanja perlengkapan pakaian kerja lapangan

d. Dan sebagian kecil yang lainnya.

48. Kegiatan Pembangunan Jalan Prioritas Tahun Jamak pada Dinas Bina Marga dan Tata

Ruang dianggarkan sebesar Rp322.435.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp48.532.734.250,00 atau 15,05%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Pembangunan Jalan Citeras-Tigaraksa:

1) Proses Lelang memakan waktu kurang lebih selama 5 bulan (april s/d agustus)

sehingga menyisakan waktu waktu untuk Tahun Anggaran 2014 tinggal 139

Page 35: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 42

hari kalender dan dikurangi masa persiapan selama 60 hari kalender maka

waktu optimal hanya 79 hari kalender ;

2) Lahan belum bebas menyebabkan sulitnya melaksanakan satu link pekerjaan;

3) Penyedia jasa hanya mampu menyerap Anggaran sebesar

Rp20.299.213.350,00.

b) Pembangunan Jalan Saketi-Banjarsari:

1) Proses Lelang memakan waktu kurang lebih selama 5 bulan (april s/d agustus)

sehingga menyisakan waktu waktu untuk Tahun Anggaran 2014 tinggal 139

hari kalender dan dikurangi masa persiapan selama 60 hari kalender maka

waktu optimal hanya 79 hari kalender;

2) Lahan belum bebas menyebabkan sulitnya melaksanakan satu link pekerjaan;

3) Penyedia jasa hanya mampu menyerap Anggaran sebesar

Rp15.676.011.750,00.

c) Pembangunan Jalan Banjarsari-Sp.Malingping:

1) Proses Lelang memakan waktu kurang lebih selama 5 bulan (april s/d agustus)

sehingga menyisakan waktu waktu untuk Tahun Anggaran 2014 tinggal 139

hari kalender dan dikurangi masa persiapan selama 60 hari kalender maka

waktu optimal hanya 79 hari kalender ;

2) Lahan belum bebas menyebabkan sulitnya melaksanakan satu link pekerjaan;

3) Penyedia jasa hanya mampu menyerap Anggaran sebesar Rp 12.271.377.800.

d) Pembangunan Jalan Palima-Pasang lahannya belum bebas sehingga tidak

dilelangkan pada Tahun Anggaran 2014;

e) Pembangunan Jalan Pakupatan-Palima lahannya belum bebas sehingga tidak

dilelangkan pada Tahun Anggaran 2014.

49. Kegiatan Pemeliharaan Peralatan Kebinamargaan Wilayah Utara pada Dinas Bina

Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp2.039.961.500,00 terealisasi sebesar

Rp1.488.498.300,00 atau 72,97%, hal tersebut disebabkan karena terdapat beberapa

alat baru yang tidak memerlukan biaya pemeliharaan, adapun sisa pagu anggaran yang

ada sebesar Rp419.987.000,- (Empat Ratus Sembilan Belas Juta Sembilan Ratus

Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah) pada kode rekening 5.2.2.01.14 (Belanja Suku

Cadang Alat Bengkel);

50. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp4.540.859.700,00 terealisasi

sebesar Rp3.004.161.100,00 atau 66,16%, hal tersebut disebabkan karena terdapat sisa

kontrak;

51. Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan pada Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp2.130.327.800,00 terealisasi

sebesar Rp1.419.100.585,00 atau 66,61%, hal tersebut disebabkan karena pekerjaan

pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan berupa pengadaan dan pemasangan

pagar pengaman jalan (guardraill) dan pengadaan pemasangan paku jalan tidak dapat

dilaksanakan mengingat acuan penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) Standar

Satuan Harga Barang Jasa (SSHBJ) terlalu rendah dan terdapat beberapa kekeliruan

Page 36: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 43

dalam spesifikasi teknis yang ditentukan;

52. Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Pemeliharaan Fasilitas Jembatan Timbang pada

UPT Tangerang pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan

sebesar Rp650.600.000,00 terealisasi sebesar Rp426.047.700,00 atau 65,49%, hal

tersebut disebabkan karena efisiensi perjalanan dinas dan Sisa Kontrak;

53. Kegiatan Penyelenggaraan Teknik Sarana dan Prasarana Transportasi pada Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp400.000.000,00

terealisasi sebesar Rp239.613.161,00 atau 59,90%, hal tersebut disebabkan karena

efisiensi perjalanan dinas dan Sisa Kontrak;

54. Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan (DAK) pada Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp1.882.890.300,00

terealisasi sebesar Rp667.923.000,00 atau 35,47%, hal tersebut disebabkan karena

Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan perlengkapan jalan berupa pengadaan dan

pemasangan pagar pengaman jalan (guardraill) dan pengadaan pemasangan paku

jalan tidak dapat dilaksanakan mengingat acuan penyusunan harga perkiraan sendiri

(HPS) Standar Satuah Harga Barang Jasa (SSHBJ) terlalu rendah dan terdapat

kekeliruan dalam spesifikasi teknis yang ditentukan;

55. Kegiatan Penguatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa dianggarkan sebesar

Rp1.900.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.389.969.000,00 atau 73,16%, hal tersebut

disebabkan karena efisiensi kontrak karena harga satuan pada DPA terlalu tinggi

(maksimal) sedangkan pada pelaksanaannya berupa kontrak, harganya sesuai standar

serta perjalanan dinas monitoring dan evaluasi tidak dapat direalisasikan karena

waktu pelaksanaan yang terlalu dekat;

56. Kegiatan Pembinaan Pasca Penempatan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi dianggarkan sebesar Rp1.000.100.000,00 terealisasi sebesar

Rp738.726.945,00 atau 73,87%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Pergantian pejabat struktural berpengaruh pada lambatnya proses pengajuan dan

pencairan keuangan dilingkungan dinas tenaga kerja dan transmigrasi.

b) beberapa kegiatan mengalami pergeseran anggaran, sehingga pelaksanaan kegiatan

sedikit terhambat yang seharusnya dilaksanakan pada tw III digeser ke tw IV.

c) Proses perubahan anggaran yang tertumpu dipenghujung tahun berdampak pada

tidak terlaksananya beberapa kegiatan mengingat waktu yang sangat terbatas.

57. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana pada Balatkop pada Dinas Koperasi dan

UMKM dianggarkan sebesar Rp14.000.000,00 terealisasi sebesar Rp9.802.100,00

atau 70,02%, hal tersebut disebabkan karena adanya kelebihan penganggaran di

rekening 5220505 Belanja STNK dan 5220507 Belanja Pajak Kendaraan Bermotor

dan BPKB;

58. Kegiatan Fasilitasi Percepatan Realisasi Ijin Usaha Tetap Penanaman Modal pada

Page 37: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 44

Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu dianggarkan sebesar

Rp733.765.800,00 terealisasi sebesar Rp544.411.900,00 atau 74,19%, hal tersebut

disebabkan karena adanya efisiensi tiket perjalanan dinas serta efisiensi kontrak hasil

pengadaan terhadap pagu anggaran;

59. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata dianggarkan sebesar Rp527.447.000,00 terealisasi sebesar

Rp385.522.400,00 atau 73,09%, hal tersebut disebabkan karena terdapat 1 (satu) tolok

ukur partisipasi perencanaan yang tidak terserap sebesar Rp127.483.300,00 serta

adanya efisiensi kontrak dan beberapa rincian objek belanja yang tidak digunakan;

60. Kegiatan Pengelolaan Destinasi Wisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

dianggarkan sebesar Rp2.410.135.000,00 terealisasi sebesar Rp1.588.775.530,00 atau

65,92%, hal tersebut disebabkan karena terdapat 1 (Satu) tolok ukur kegiatan yang

tidak dilaksanakan yaitu Revitalisasi Banten Lama dengan jumlah sebesar

Rp158,675,000,- serta kode rekening pada belanja penginapan, ruang rapat/meeting

yang tidak dipergunakan;

61. Kegiatan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) pada Dinas Pemuda dan Olahraga

dianggarkan sebesar Rp750.000.000,00 terealisasi sebesar Rp273.177.000,00 atau

36,42%, hal tersebut disebabkan karena Belanja Jasa konsultasi Perencanaan sebesar

Rp 443.295.900,00 tidak bisa diserap karena proses lelang dan pelaksanaan pekerjaan

tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, karena keterbatasan waktu pelaksanaan;

62. Kegiatan Fasilitasi Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik pada Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik dianggarkan sebesar Rp1.889.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp1.212.440.000,00 atau 64,18%, hal tersebut disebabkan karena setelah dievaluasi

tim inspektorat honor panitia rapat tim terpadu tidak sesuai dengan SSH 2014

sehingga tidak dilakukan penyerapan;

63. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Sekretariat DPRD

dianggarkan sebesar Rp3.877.790.000,00 terealisasi sebesar Rp2.197.372.550,00 atau

56,67%, hal tersebut disebabkan karena belanja modal pengadaan mobil dinas untuk

Pimpinan DPRD tidak jadi dilaksanakan dikarenakan atas permintaan Pimpinan

DPRD untuk menggunakan mobil dinas yang sudah ada serta pada belanja modal alat-

alat elektronik pelaksanaan pengadaannya tidak dilanjutkan harga pagu pada

Dokumen Pelaksanaan Anggaran tidak sesuai dengan harga pasar saat itu;

64. Kegiatan Fasilitasi Pengkajian Produk Hukum pada Sekretariat DPRD dianggarkan

sebesar Rp8.979.617.600,00 terealisasi sebesar Rp6.383.036.928,00 atau 71,08%, hal

tersebut disebabkan karena :

a) Pada kegiatan Forkom Bagian hukum sekretariat DPRD Provinsi Banten tidak

dilaksanakan karena baru dianggarkan pada anggaran perubahan, pada bulan

Oktober sampai dengan awal bulan Desember memfasilitasi Kegiatan

Pembentukan Fraksi, Penyusunan Draft Tata Tertib DPRD dan pembahasan 2

(dua) Rancangan Peraturan Daerah usul Gubernur, masih ada waktu untuk

melaksanakan Kegiatan Forkom dari tanggal 4 s.d 31 Desember, namun sesuai

Page 38: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 45

Surat Edaran dari Menpan yang mengintruksikan bahwa aparatur tidak

diperbolehkan melaksanakan kegiatan diluar gedung (hotel) yang diberlakukan

sejak tanggal 1 Desember 2014.

b) Belanja perjalanan dinas dalam daerah Dewan pada kegiatan pengawasan tidak

terserap maksimal karena Pimpinan dan Anggota Dewan melaksanakan persiapan

pelaksanaan pemilihan legislatif.

c) Pada kegiatan pembahasan Prolegda (Balegda), dari 4 (empat) Raperda usul

prakarsa DPRD dan 4 (empat) Raperda usul Gubernur yang terbahas hanya 4

(empat) Raperda usul Gubernur karena Pimpinan dan Anggota DPRD

melaksanakan Pansus 3 (tiga) Raperda diluar Prolegda, yaitu Raperda tentang

Pemberdayaan Pemuda, Raperda tentang Perlindungan Perempuan dan Raperda

tentang Peningkatan Fungsi Lahan Pertanian untuk mendukung Konservasi

Pertanian di Provinsi Banten sehingga 4 (empat) Raperda usul prakarsa DPRD

tidak terbahas karena keterbatasan waktu.

65. Kegiatan Fasilitasi Penyusunan, Persetujuan dan Penetapan Rancangan Peraturan

Daerah dan Keputusan DPRD Provinsi Banten pada Sekretariat DPRD dianggarkan

sebesar Rp22.430.120.000,00 terealisasi sebesar Rp12.824.779.744,00 atau 57,18%,

hal tersebut disebabkan karena terdapat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) usul

Gubernur yang belum dilaksanakan karena tidak cukup waktu untuk dilaksanakan

pembahasan sehingga terdapat anggaran yang tidak terserap dan target tidak tercapai,

efisiensi penyerapan anggaran makan minum rapat yang dilaksanakan diluar gedung

DPRD, dan tidak semua Anggota DPRD menyerap biaya SPPD melalui Panitia

Khusus Pembahasan Raperda, akan tetapi penyerapan dilakukan pada Alat

Kelengkapan Dewan;

66. Kegiatan Fasilitasi Rapat Konsultasi dan Koordinasi Alat Kelengkapan DPRD pada

Sekretariat DPRD dianggarkan sebesar Rp43.318.233.807,00 terealisasi sebesar

Rp31.552.292.727,00 atau 72,84%, hal tersebut disebabkan karena belanja perjalanan

dinas untuk Anggota DPRD dan Staf Pendamping karena proses pembentukan

susunan Alat Kelengkapan DPRD Provinsi Banten untuk masa jabatan 2014-2019

baru terbentuk pada akhir Bulan Oktober Tahun Anggaran 2014, sehingga terjadi

kekosongan kegiatan pada Bulan September s.d pertengahan Bulan Oktober Tahun

Anggaran 2014 yang mengakibatkan anggaran yang tersedia tidak dapat digunakan;

67. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Biro Pemerintahan pada Biro

Pemerintahan dianggarkan sebesar Rp1.023.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp766.060.000,00 atau 74,88%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pada

pelaksanaan Bintek Peningkatan Kapasitas Aparatur Dalam Pengelolaan Penyusunan

Laporan Capaian Program Fisik dan Keuangan sehubungan dengan Surat Edaran

Menpan dan RB Nomor 10 dan 11 Tahun 2014 dan Penyerapan belanja perjalanan

dinas didasarkan atas undangan dari instansi lainnya;

68. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Kerjasama Antar Daerah dan Luar Negeri pada

Biro Pemerintahan dianggarkan sebesar Rp905.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp497.527.100,00 atau 54,98%, hal tersebut disebabkan karena kegiatan yang

Page 39: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 46

dilaksanakan didasarkan kepada undangan dari instansi pemerintah maupun

stakeholder lainnya;

69. Kegiatan Fasilitasi Administrasi Kepala Daerah dan DPRD pada Biro Pemerintahan

dianggarkan sebesar Rp500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp324.485.500,00 atau

64,90%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Sehubungan dengan 2 surat permohonan yang disampaikan oleh Sekretariat

DPRD Kota Tangerang dan 1 surat permohonan yang disampaikan oleh

Sekretariat DPRD Provinsi Banten, maka tolok ukur Pemberhentian Anggota

DPRD dan Pengangkatan PAW yang ditargetkan untuk difasilitasi sebanyak 4 kali

hanya terealisasi 3 kali.

b) Sehubungan dengan 1 surat permohonan yang disampaikan oleh Sekretariat

Daerah Kab. Serang, maka tolok ukur Fasilitasi Ijin ke Luar Negeri Pejabat dan

Anggota DPRD Triwulan I – IV yang ditargetkan untuk difasilitasi sebanyak 4

kali hanya terealisasi 1 kali.

c) Fasilitasi Pengesahan Pimpinan DPRD Provinsi hanya terealisasi sebanyak 1 kali

fasilitasi dari target 4 kali fasilitasi, dengan memperhatikan kepada surat

permohonan yang disampaikan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Banten.

d) Fasilitasi dan Konsultasi Tata Tertib DPRD Kota di Provinsi Banten hanya

terealisasi sebanyak 2 kali fasilitasi dari target 4 kali, dengan memperhatikan

jumlah pelaksanaan Pileg yang dilakukan di Kota Cilegon dan Kota Tangerang.

e) Fasilitasi dan Konsultasi Tata Tertib DPRD Kabupaten di Provinsi Banten hanya

terealisasi sebanyak 2 kali fasilitasi dari target 4 kali, dengan memperhatikan

jumlah pelaksanaan Pileg yang dilakukan di Kab. Pandeglang dan Kab. Serang.

70. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Biro Pemerintahan pada

Biro Pemerintahan dianggarkan sebesar Rp175.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp119.840.000,00 atau 68,48%, hal tersebut disebabkan karena realisasi belanja pada

Pengelolaan Website hanya diserap sebanyak 10 bulan, mengingat data yang dijadikan

bahan untuk informasi dalam website biro baru dilaksanakan input pada bulan Maret

2014 dan belanja narsumber pada penyusunan buku profil tidak direalisasikan

disebabkan karena sifat pekerjaan yang dilaksanakan sebatas kepada cetak buku;

71. Kegiatan Peningkatan dan Pembinaan Budaya Kerja Aparatur pada Biro Organisasi

dianggarkan sebesar Rp300.000.000,00 terealisasi sebesar Rp215.166.800,00 atau

71,72%, hal tersebut disebabkan karena Perubahan Peraturan Perundang-undangan

mengenai budaya kerja sehingga berdampak pada perubahan rancangan peraturan

gubernur;

72. Kegiatan Penyelenggaraan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada

Biro Umum dianggarkan sebesar Rp7.443.620.000,00 terealisasi sebesar

Rp2.605.205.809,00 atau 35,00%, hal tersebut disebabkan karena keluarnya keputusan

Presiden Republik Indonesia Nomor, 38/P Th 2014 tanggal 8 Mei 2014 perihal

Pemberhentian sementara Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE sebagai Gubernur Banten masa

Page 40: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 47

Jabatan 2012-2017, sehinggga pemeberian biaya penunjang operasional KDH/

WKDH sejak awal Januari s.d Desember 2014 hanya diberikan kepada WKDH

sebagai Plt. Gubernur Banten;

73. Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Dinas Pimpinan

Daerah pada Biro Umum dianggarkan sebesar Rp4.572.220.500,00 terealisasi sebesar

Rp3.400.752.424,00 atau 74,38%, hal tersebut disebabkan karena dengan terbitnya

Keputusan Presiden RI Nomor 38/P Tahun 2014 tentang pemberhentian sementara

Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten dan pengangkatan Rano Karno sebagai

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten. Sementara pada tolok ukur yang lain

anggaran terserap sesuai kebutuhan pada saat pelaksanaan kegiatan;

74. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Biro Umum pada Biro

Umum dianggarkan sebesar Rp100.000.000,00 terealisasi sebesar Rp68.320.000,00

atau 68,32%, hal tersebut disebabkan karena Efisiensi dari Honorarium Pejabat

Pengelola Informasi Daerah. Dialokasikan dalam DPA sebanyak 12 Orang Kegiatan,

akan tetapi dalam Standar Satuan Harga TA. 2014 maksimal diberikan hanya untuk 4

Orang Kegiatan untuk 1 Tahun Anggaran;

75. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Biro

Perlengkapan dan Aset pada Biro Perlengkapan dan Aset dianggarkan sebesar

Rp450.000.000,00 terealisasi sebesar Rp303.022.000,00 atau 67,34%, hal tersebut

disebabkan karena terbentur dengan Surat Edaran dari Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2014

tentang pembatasan kegiatan pertemuan/rapat diluar kantor;

76. Kegiatan Penyelesaian TPTGR dan Penghapusan Barang Daerah pada Biro

Perlengkapan dan Aset dianggarkan sebesar Rp1.700.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp1.062.720.600,00 atau 62,51%, hal tersebut disebabkan karena Adanya efesiensi

anggaran dari beberapa kegiatan di tahun 2014, Terdapatnya aturan baru yang

berbenturan dengan aturan sebelumnya sehingga tidak terserap secara maksimal,

adanya kegiatan sensus barang, dan untuk tahun 2014 kegiatan TLHP IRJEN

Kemendagri pada bidang penghapusan tidak ada;

77. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Provinsi Banten pada Biro Perlengkapan

dan Aset dianggarkan sebesar Rp101.636.030.000,00 terealisasi sebesar

Rp36.719.094.150,00 atau 36,13%, hal tersebut disebabkan karena dalam

penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan kepentingan umum pada Biro

Perlengkapan Dan Aset terdapat kendala atau permasalahan diantaranya adalah

sebagai berikut:;

a) Dalam Tahap Pelaksanaan Pengadaan Tanah yang dilakukan oleh Kantor

Pertanahan Kabupaten Serang memerlukan waktu ± 7 (Tujuh) bulan, sehingga

mengakibatkan terlambatnya penyerapan anggaran.

b) Pengadaan Tanah untuk Rencana Pembangunan Waduk Sindangheula terkendala

dengan harus intensnya koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air dan

Page 41: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 48

Pemukiman Provinsi Banten dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung,

Cidurian Kabupaten Serang.

c) Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Sarana Pendukung Kantor Sekretariat

Daerah Provinsi Banten, tertunda akibat adanya 1 (satu) bidang yang tumpang

tindih bukti kepemilikan/ penguasaan.

78. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp1.102.642.000,00 terealisasi

sebesar Rp746.821.300,00 atau 67,73%, hal tersebut disebabkan karena Efisiensi real

cost pada belanja Perjalanan Dinas dan Efisiensi pada belanja ATK, Cetak dan

Belanja Penggandaan serta adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang

peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun

2014 tentang Pembatasan kegiatan Pertemuan/rapat diluar kantor yang tidak

memperbolehkan melakukan kegiatan di luar kantor atau menyewa rapat pertemuan di

hotel;

79. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Malingping

pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar

Rp100.144.500,00 terealisasi sebesar Rp66.451.809,00 atau 66,36%, hal tersebut

disebabkan karena kesulitan untuk meng-SPJ-kan service kendaraan bermotor maupun

service computer karena di Malingping sangat terbatas mengenai suku cadang baik

kendaraan maupun computer dan tidak ada bengkel yang resmi untuk servis sehingga

harus membawa kendaraan/computer ke Serang/Pandeglang dan kurangnya tenaga

administrasi masih terbatas;

80. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT DPPKD Balaraja pada

Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar

Rp3.216.156.414,00 terealisasi sebesar Rp2.260.625.558,00 atau 70,29%, hal tersebut

disebabkan karena penyerapan belanja telepon/Fax/Internet dan belanja listrik tidak

maksimal dikarenakan pagu anggaran Tahun 2014 untuk belanja tersebut dibuat besar

karena pengeluaran belanja tersebut tidak bisa diprediksikan sebelumnya pada saat

pembuatan rencana kerja dan anggaran di Tahun 2014, maka terjadilah kelebihan pagu

anggaran di akhir Tahun sehingga penyerapan menjadi kecil karena pagu anggaran

besar dan penyerapan belanja tersebut kecil dan penyerapan Sewa gedung kantor UPT

Balaraja dan sewa gedung arsip tidak di serap karena pada Tahun dan Bulan yang

sama kita sudah menempati gedung UPT baru yang bertempat di Jalan Tobat sehingga

untuk Belanja sewa gedung tersebut tidak terpakai/tidak direalisasikan dan efisiensi;

81. Kegiatan Koordinasi Konsultasi Keluar dan Dalam Daerah pada Dinas Pendapatan

dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp1.650.000.000,00

terealisasi sebesar Rp1.150.915.339,00 atau 69,75%, hal tersebut disebabkan karena:

a) Penetapan anggaran transport dan penginapan yang terlalu besar.

b) Tidak terserapnya anggaran transport karena adanya sistem at cost.

Page 42: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 49

c) Kegiatan koordinasi konsultasi keluar dan dalam daerah ini merupakan anggaran

perjalanan dinas rutin yang berdasarkan disposisi atas undangan instansi lain.

d) Sehubungan dengan realisasi yang dibawah target tersebut maka anggaran untuk

Tahun 2015 dirasionalkan menjadi Rp1.350.000.000,00 dari semula

Rp1.1650.000.000,00.

82. Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Pajak Daerah pada Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp950.000.000,00 terealisasi

sebesar Rp434.985.100,00 atau 45,79%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Tolok ukur Rekonsiliasi Pajak Daerah Triwulan I, II, III dan IV dengan Pagu

Rp149.580.000,00 tidak dapat terserap karena dikhawatirkan adanya kegiatan

yang sama yang dilaksanakan oleh Bendahara Penerima DPPKD Provinsi Banten

yang melakukan kegiatan Rekonsiliasi Pajak Daerah dengan Bendahara Penerima

Pembantu yang ada di UPT DPPKD Provinsi Banten.

b) Tolok ukur Standar Operasional Pelayanan (SOP) Pajak daerah pada kode

rekening 5.2.2.22.03, Belanja Jasa Konsultasi Pengawasan untuk jasa konsultasi

non fisik penyusunan SOP Pemungutan PKB/BBNKB pada Polda Metro 1 Paket

dengan Biaya Rp50.000.000,00 dan Polda Banten 1 Paket dengan biaya

Rp50.000.000,00 tidak terserap karena SOP Pajak daerah merupakan salah satu

temuan BPK, yang selama ini Provinsi Banten belum memiliki Standar

Operasional Pelayanan (SOP) Pajak Daerah khususnya Pelayanan Pemungutan

Pajak Daerah yang ada di Samsat DPPKD Provinsi Banten, sehingga proses

pembahasan (SOP) Pajak Daerah dilakukan dengan melibatkan Instansi terkait,

Kepala UPT DPPKD dan Kepala Seksi yang ada di UPT DPPKD se-Provinsi

Banten.

c) Tolok Ukur Standar Operasional Pelayanan (SOP) Pajak Daerah pada Belanja

Jasa Konsultasi Software Aplikasi Sistem On-line Aplikasi Alat Berat 1 Paket

dengan biaya Rp50.000.000,00 dikarenakan proses pemungutan Pajak Alat Berat

di Provinsi Banten belum dapat dilaksanakan karena perlu adanya MOU terkait

Alat Berat dengan mekanisme pemungutan pajak alat berat.

83. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Ciledug pada Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar

Rp332.210.000,00 terealisasi sebesar Rp248.048.000,00 atau 74,67%, hal tersebut

disebabkan karena kegiatan penagihan alat berat belum ada payung hukum/peraturan;

84. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Serang pada Dinas Pendapatan

dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp312.710.000,00 terealisasi

sebesar Rp230.315.500,00 atau 73,65%, hal tersebut disebabkan karena kegiatan yang

tidak bisa dilaksanakan antara lain kegiatan penagihan alat berat belum ada payung

hukum/peraturan, dengan sisa anggaran sebesar Rp 82.394.500,00;

85. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Pandeglang pada Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar

Rp407.210.000,00 terealisasi sebesar Rp264.199.040,00 atau 64,88%, hal tersebut

Page 43: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 50

disebabkan karena Kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan antara lain kegiatan

penagihan alat berat belum ada payung hukum/peraturan;

86. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Serpong pada Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar

Rp227.132.000,00 terealisasi sebesar Rp165.439.500,00 atau 72,84%, hal tersebut

disebabkan karena belum adanya dasar hukum dalam pelaksanaan tolok ukur

penagihan tunggakan PKB dan pontensi pajak daerah serta perubahan tolok ukur

tersebut dilakukan melalui mekanisme anggaran perubahan yaitu pada bulan Oktober

Tahun 2014 sehingga waktu pelaksanaan terbatas;

87. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Cikokol pada Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar

Rp442.210.000,00 terealisasi sebesar Rp316.477.709,00 atau 71,57%, hal tersebut

disebabkan karena :

a) Perjalanan Dinas untuk golongan 2 yang sudah dianggarkan tidak dapat diserap

dikarenakan tidak adanya pegawai golongan 2;

b) Untuk Bahan Bakar Minyak Solar Dex penggunaan sudah sangat rasional, namun

dalam penganggaran biaya cukup maksimal;

c) Efektititas dalam biaya honor narasumber untuk eselon 2 dianggarkan

Rp4.000.000,00 namun diserap Rp2.500.000,00 mengingat kegiatan bersifat rapat

persiapan.

88. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Balaraja pada Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar

Rp932.710.000,00 terealisasi sebesar Rp334.438.850,00 atau 35,86%, hal tersebut

disebabkan karena pada kegiatan penagihan tunggakan potensi pajak kendaraan

bermotor dan alat-alat berat tidak direalisasikan dikarenakan kegiatan itu belum ada

peraturan yang mengatur kegiatan penagihan tunggakan potensi Pajak Kendaraan

Bermotor dan Alat-alat berat sehingga pagu anggaran sebesar Rp 492.510.150,00

tidak diserap dan dikembalikan untuk efisiensi;

89. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Malingping pada Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar

Rp252.210.000,00 terealisasi sebesar Rp107.696.000,00 atau 42,70%, hal tersebut

disebabkan karena kesulitan dalam hal pelaksanaan penagihan pajak PKB dan potensi

alat berat dikarenakan tidak ada aturan/payung hukum yang melindungi kegiatan

tersebut sehingga tidak dilaksanakan sepenuhnya, hanya melaksanakan kegiatan Razia

Pajak Kendaraan Bermotor dan Samsat Keliling saja;

90. Kegiatan Pembinaan dan Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota pada Dinas Pendapatan

dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp800.000.000,00 terealisasi

sebesar Rp542.432.422,00 atau 67,80%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Efisiensi pada tolok ukur rapat koordinasi kabupaten/kota dan Penyusunan

Dokumen Berita acara hasil rapat koordinasi alokasi bagi hasil pajak daerah bulan

Januari s.d Desember Ta. 2014. Pada saat dianggarkan untuk 12 bulan, akan tetapi

Page 44: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 51

pada saat pelaksanaannya disesuaikan dengan kesepakatan dari perwakilan

kabupaten/kota untuk dilaksanakan 2 (bulan) sekali, namun demikian hal tersebut

tidak mengurangi Output dan tolok ukur yang telah ditetapkan.

b) Efisiensi penggabungan pada saat pelaksanaan pada tolok ukur rapat koordinasi

dengan kabupaten/kota dan penyusunan dokumen berita acara hasil rapat

koordinasi alokasi BHPD periode 16 s.d 31 Desember TA. 2013 dan Pelampauan

target TA.2013 dan tolok ukur rapat koordinasi dan pembinaan pengelolaan

keuangan daerah kepada kabupaten/kota namun demikian tidak mengurangi

output dan target pelaksanaan.

c) Efisiensi Real Cost pada belanja Perjalanan Dinas.

d) Adanya surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan

Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun 2014

tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang tidak

memperbolehkan melakukan kegiatan di luar kantor atau menyewa rapat

pertemuan di Hotel.

91. Kegiatan Rekonsiliasi Data Penerimaan dan Pengeluaran APBD Provinsi Banten TA

2014 pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar

Rp950.000.000,00 terealisasi sebesar Rp631.350.502,00 atau 66,46%, hal tersebut

disebabkan karena efisiensi dan real cost pada belanja perjalanan dinas serta efisiensi

akomodasi hotel pada kegiatan pemutakhiran data SP2D dan STS pemutakhiran data

SIMDA SKPD serta Pemutakhiran data retribusi daerah di DPA dianggarkan dua hari

efisiensi dilaksanakan satu hari;

92. Kegiatan Penyusunan Laporan Pada Koordinator Unit Akuntansi Perwakilan Wilayah

pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar

Rp750.000.000,00 terealisasi sebesar Rp380.890.870,00 atau 50,79%, hal tersebut

disebabkan karena :

a) Efisiensi terkait honor Gubernur dan Wakil Gubernur tidak dapat direalisasikan

dikarenakan Surat Keputusan Tim kegiatan ditandatangani Gubernur di alihkan

menjadi SK Sekretaris Daerah Provinsi Banten sehingga honorarium yang semula

dianggarkan di DPA tidak bisa direalisasikan untuk Gubernur dan Wakil

Gubernur.

b) Efisiensi pada tolok ukur Rekonsiliasi data triwulan IV Dana Dekonsentrasi dan

dana tugas pembantuan TA. 2014, dikarenakan output data rekonsiliasi triwulan

IV Tahun 2014 sesuai dengan data laporan akhir tahun yang akan dilaksanakan di

Tahun 2015.

c) Adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan

Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun 2014

tentang pembatasan kegiatan pertemuan/rapat di luar kantor tau menyewa rapat

pertemuan di Hotel, sehingga pelaksanaan rapat koordinasi semester II dana

Page 45: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 52

Dekonsentrasi dan tugas pembantuan dilaksanakan di ruang aula rapat DPPKD

Provinsi Banten.

93. Kegiatan Penyusunan Pedoman Anggaran pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan

Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp2.500.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp1.706.163.250,00 atau 68,25%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pada

belanja pegawai karena tidak terserapnya honorarium pengarah dan narasumber pada

tim terkoordinasi serta efisiensi pada belanja barang dan jasa karena pemadatan

kegiatan konsinyering dan tidak diserapnya akomodasi hotel menindaklanjuti surat

edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 11

Tahun 2014 tentang Pembatasan kegiatan pertemuan/rapat di luar kantor;

94. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp450.000.000,00 terealisasi

sebesar Rp294.520.500,00 atau 65,45%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi real

cost pada belanja perjalanan dinas dan efisiensi pada belanja ATK, cetak dan belanja

penggandaan serta adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang peningkatan

Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun 2014 tentang

Pembatasan kegiatan Pertemuan/rapat diluar kantor yang tidak memperbolehkan

melakukan kegiatan di luar kantor atau menyewa rapat pertemuan di hotel;

95. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Inspektorat Provinsi Banten

dianggarkan sebesar Rp749.950.000,00 terealisasi sebesar Rp476.991.370,00 atau

63,60%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi honorarium tim , perjalanan

dinas (dalam dan luar) dan efesiensi kontrak;

96. Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan pada Inspektorat

Provinsi Banten dianggarkan sebesar Rp650.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp258.401.500,00 atau 39,75%, hal tersebut disebabkan karena tidak terserapnya

honorarium tim kegiatan, belanja makan dan minum, serta akomodasi dikarenakan

tidak dapat dilaksanakannya Kegiatan Tunas Integritas yang bekerjasama dengan

Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI)) sehubungan padatnya

jadwal kegiatan pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI);

97. Kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan pada Inspektorat Provinsi

Banten dianggarkan sebesar Rp50.000.000,00 terealisasi sebesar Rp31.939.200,00

atau 63,88%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi biaya akomodasi dan

konsumsi yang tidak dapat dilaksanakan di hotel sehubungan dengan adanya Surat

Edaran MENPAN-RB nomor 10 Tahun 2014 tanggal 4 November 2014 tentang

Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan efesiensi kontrak;

98. Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif pada Inspektorat Provinsi

Banten dianggarkan sebesar Rp419.612.000,00 terealisasi sebesar Rp268.438.600,00

atau 63,97%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi honorarium tim,

efisiensi belanja akomodasi dan konsumsi yang tidak dapat dilaksanakan di hotel

sehubungan dengan adanya Surat Edaran MENPAN-RB nomor 10 Tahun 2014

Page 46: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 53

tanggal 4 November 2014 tentang Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja

Aparatur Negara serta efesiensi kontrak;

99. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Badan Kepegawaian Daerah

dianggarkan sebesar Rp1.980.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.397.101.962,00 atau

70,56%, hal tersebut disebabkan karena dikarenakan terkait efisiensi dari anggaran

perjalanan dinas, efisiensi kontraktual dan adanya unsur pendukung kegiatan

(Pembuatan aplikasi PPID/website) yang dalam pelaksanaannya telah direalisasikan

dibidang Data dan Informasi Kepegawaian sehingga anggaran tidak diserap untuk

menghindari duplikasi anggaran;

100. Kegiatan Fasilitasi Kepangkatan dan Penggajian pada Badan Kepegawaian Daerah

dianggarkan sebesar Rp580.000.000,00 terealisasi sebesar Rp353.958.000,00 atau

61,03%, hal tersebut disebabkan karena dikarenakan terkait Penyerapan anggaran

Khususnya pada honor-honor kegiatan kenaikan pangkat periode april dan oktober

2014 dan Proses Penerbitan SK Penyesuaian Ijazah tahun 2014 belum diterbitkan ,

sehingga pada kegiatan tersebut tidak dilaksanakan atau tidak bisa direalisasikan pada

Tahun anggaran 2014;

101. Kegiatan Pengembangan Jabatan Fungsional dan Sidang Baperjakat pada Badan

Kepegawaian Daerah dianggarkan sebesar Rp1.000.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp739.904.750,00 atau 73,99%, hal tersebut disebabkan karena untuk Kegiatan

Pengembangan Jabatan Fungsional dan Sidang Baperjakat hanya terealisasi 73.99%

dari Pagu Anggaran kegiatan tersebut (Tabel 3), dikarenakan terkait adanya efisiensi

kontraktual dan silpa honor panitia, Alat Tulis Kantor, pengadaan sewa kamar, makan

minum kegiatan, uang transportasi, jasa narasumber dan promosi publikasi;

102. Kegiatan Peningkatan Kompetensi PNS Provinsi Banten pada Badan Kepegawaian

Daerah dianggarkan sebesar Rp635.000.000,00 terealisasi sebesar Rp458.188.500,00

atau 72,16%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pelaksanaan kegiatan (belanja

penggandaan, makan minum kegiatan dan perjalanan dinas), serta pengembalian

honorarium Gubernur, efisiensi jumlah peserta Diklatpim Tk.II yang bisa dikirim;

103. Kegiatan Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) pada Badan

Kepegawaian Daerah dianggarkan sebesar Rp1.715.405.600,00 terealisasi sebesar

Rp1.282.661.400,00 atau 74,77%, hal tersebut disebabkan karena dikarenakan terkait

efisiensi pelaksanaan kegiatan(pengembalian honorarium Gubernur, makan minum

kegiatan, serta sewa gedung), efisiensi kontraktual dan adanya efisiensi pelaksanaan

kegiatan dikarenakan jumlah pelamar tes CPNS yang menysuaikan;

104. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Badan

Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp200.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp114.489.000,00 atau 57,24%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi

untuk rekening perjalanan dinas dalam daerah dari anggaran sebesar

Rp118.350.000,00 hanya terealisasi sebesar Rp 44.350.000,00 atau sebesar 37,47%;

Page 47: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 54

105. Kegiatan Pengembangan Program dan Kerjasama Kelembagaan pada Badan

Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp939.010.000,00 terealisasi sebesar

Rp612.475.200,00 atau 65,23%, hal tersebut disebabkan karena Terdapat dua tolak

ukur yang realisasi anggarannya sangat rendah yaitu Bimbingan Teknis Bagi Kepala

Sekolah Tentang Sekolah Berwawasan Lingkungan (Adiwiyata) yang realisasi

anggarannya 0,00 % dan Pembuatan Sertifikat/STTPP Peserta Diklat dan Bintek

dengan realisasi sebesar 47,44 % serta Bintek Bagi Kepala Sekolah Tentang Sekolah

Berwawasan Lingkungan (Adiwiyata) tidak diselenggarakan disebabkan bintek ini

sudah diselenggarakan oleh kabupaten dan kota di Provinsi Banten sedangkan

pembuatan sertifikat disesuaikan dengan jumlah alumni diklat;

106. Kegiatan Diklat Manajemen Pemberdayaan Lembaga Pemerintah Daerah pada Badan

Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp2.360.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp1.180.319.900,00 atau 50,01%, hal tersebut disebabkan karena pada Tahun

Anggaran 2014 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Banten menyelenggarakan

Diklat Manajemen Pemberdayaan Lembaga Pemerintah Daerah dengan delapan tolak

ukur. Dari 8 (delapan) tolak ukur yang ada, 4 (empat) tolak ukur tidak dapat

diselenggarakan meliputi : Diklat Mitigasi Bencana, Fasilitasi Pola Kontribusi Diklat

Mitigasi Bencana, Fasilitasi Pola Kontribusi Diklat Damkar, dan Fasilitasi Pola

Kontribusi Diklat Satpol PP Pola 100 Jam. Tidak terpenuhinya kuota jumlah peserta

diklat menyebabkan diklat ini tidak diselenggarakan sehingga realisasi anggaran

Kegiatan Diklat Manajemen Pemberdayaan Lembaga Pemerintah Daerah rendah;

107. Kegiatan Diklat Prajabatan Bagi CPNS Daerah Se-Provinsi Banten pada Badan

Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp10.652.060.000,00 terealisasi

sebesar Rp3.002.768.400,00 atau 28,19%, hal tersebut disebabkan karena terdapat dua

tolak ukur kegiatan diklat yang tidak dapat dilaksanakan yaitu Diklat Prajabatan

Golongan III CPNS Provinsi Banten dan Diklat Prajabatan Golongan II CPNS

Provinsi Banten. Diklat ini tidak dapat diselenggarakan dikarenakan SK Pengangkatan

CPNS KI dan K2 Provinsi Banten mengalami keterlambatan dan baru diterima pada

Bulan Desember 2014. Dua tolak ukur lainnya yaitu Diklat Prajabatan Golongan III

dan II Pola Kontribusi target peserta diklat tidak terpenuhi

Selain itu tidak terpenuhinya target peserta diklat ini disebabkan karena adanya

perubahan indek biaya untuk penyelenggaraan diklat khususnya Diklat Prajabatan

Golongan I, II dan III yang berasal dari honorer K I dan II. Lembaga Administrasi

Negara melalui Deputi Diklat Aparatur pada tanggal 19 Oktober 2014 baru

mengeluarkan Surat Edaran Deputi Bidang Diklat Aparatur Nomor

2763/D.2HKM.04.2 tentang Pembiayaan Diklat Prajabatan CPNS Gol. I, II dan III

yang diangkat dari Honorer Kategori I dan II. Sesuai dengan surat edaran ini ada

perbedaan indek biaya untuk penyelenggaraan diklat prajabatan bagi CPNS yang

diangkat dari honorer KI dan KII sementara dalam APBD P TA 2014 Badan

Pendidikan dan Pelatihan menganggarkan untuk penyelenggaraan diklat prajabatan

menggunakan indek biaya yang lama. Hal ini mengingat pada saat penyusunan APBD

P TA 2014 indek biaya diklat prajabatan bagi CPNS golongan I, II dan III bagi

honorer kategori I/II belum diterbitkan. Hal ini menyebabkan realisasi anggaran

Page 48: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 55

Kegiatan Diklat Prajabatan Bagi CPNS Daerah Se-Provinsi Banten rendah;

108. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Sekretariat Komisi Penyiaran

Indonesia Daerah dianggarkan sebesar Rp455.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp199.969.000,00 atau 43,95%, hal tersebut disebabkan karena diputuskan secara

sepihak oleh Toyota karena tidak mampu mengadakan dengan alasan pemesanan

diakhir tahun sehingga stock tidak ada;

109. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Sekretariat Komisi Penyiaran

Indonesia Daerah dianggarkan sebesar Rp150.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp95.670.250,00 atau 63,78%, hal tersebut disebabkan karena berdasarkan Undang-

undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan Peraturan Komisi Penyiaran

Indonesia Nomor 01/KPI/07/2014 tentang Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia

bahwa anggota KPI Daerah dipilih oleh DPRD Provinsi atas usulan masyarakat

melalui uji kepatutan dan kelayakan secara terbuka dan dapat dibantu oleh tim seleksi.

Sampai 31 Desember 2014 SK Penetapan Tim Seleksi belum disusun dan

ditandatangani oleh DPRD Provinsi, sehingga proses rekruitmen tidak bisa berjalan;

110. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan PerIjinan Penyiaran pada Sekretariat Komisi

Penyiaran Indonesia Daerah dianggarkan sebesar Rp350.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp240.448.000,00 atau 68,70%, hal tersebut disebabkan karena permohonan lenbaga

penyiaran yang mengajukan proposal permohonan perijinan, lambat melengkapi

kelengkapan administrasi maka agenda verifikasi factual maupun evaluasi dengar

pendapat menjadi mundur sehingga tidak dapat dilaksanakan. Jadwal yang ditentukan

KPID selalu berubah-ubah, tidak konsisten sehingga pelaksanaan kegitan berbenturan

dengan kegiatan lain dan waktu yang tidak memungkinkan;

111. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Pertanian dan

Peternakan dianggarkan sebesar Rp2.201.302.650,00 terealisasi sebesar

Rp1.575.813.350,00 atau 71,59%, hal tersebut disebabkan karena terjadi gagal lelang

pada pengadaan kendaraan bermotor sehingga belanja modal alat angkut darat

bermotor tidak terserap;

112. Kegiatan Pengembangan Ternak Besar, Kecil dan Unggas pada Dinas Pertanian dan

Peternakan dianggarkan sebesar Rp3.174.750.000,00 terealisasi sebesar

Rp1.995.583.000,00 atau 62,86%, hal tersebut disebabkan karena tidak dicairkannya

dana hibah/bansos dikarenakan penerima hibah/bansos tidak lolos tahap verifikasi;

113. Kegiatan Pengembangan Benih Unggul Bermutu pada Dinas Kehutanan dan

Perkebunan dianggarkan sebesar Rp800.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp560.209.000,00 atau 70,03%, hal tersebut disebabkan karena pelaksanaan

pengadaan bibit yang semula akan dilaksanakan sebesar Rp236.000.000,00, tidak

dapat dilaksanakan terkait dengan proses pengadaan sehubungan batas waktu lelang

yang tidak memungkinkan, sehingga dikhawatirkan adanya keterlambatan

penyelesaian pekerjaan melewati tahun anggaran;

Page 49: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 56

114. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar pada Dinas

Kelautan dan Perikanan dianggarkan sebesar Rp2.350.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp885.440.100,00 atau 37,68%, hal tersebut disebabkan karena berdasarkan hasil

verifikasi hibah sarana dan prasarana 2014 dilapangan secara teknis perikanan,

anggaran kelompok dan administrasi tidak sesuai Pergub 32 Tahun 2012, sehingga

hanya 19 (sembilan belas) kelompok yang memenuhi syarat dari total 65 (enam puluh

lima) kelompok;

115. Kegiatan Pengembangan dan Pendayagunaan Pelabuhan Perikanan pada Dinas

Kelautan dan Perikanan dianggarkan sebesar Rp1.200.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp789.378.700,00 atau 65,78%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Perbaikan dermaga pelabuhan

Belum teranggarkannya jasa konsultan pengawasan sehingga dana yang terserap

hanya (38,67 %).

b) Fasilitasi Gardu Listrik PLN

Terdapat tunggakan pembayaran listrik bulan sebelumnya sehingga kegiatan

tersebut tidak dapat terserap.

3. Fasilitasi Lampu Suar Pelabuhan

Kesalahan ketika penyusunan anggaran nilai satuan harga lebih kecil dari harga

yang sebenarnya dan juga uraian objek yang seharusnya pengadaan Lampu Pandu

yang di anggarkan adalah Lampu Suar jadi anggaran tidak dapat terserap.

116. Kegiatan Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut pada Dinas

Kelautan dan Perikanan dianggarkan sebesar Rp850.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp581.497.500,00 atau 68,41%, hal tersebut disebabkan karena Anggaran perubahan

dengan pagu Rp250.000.000.00 tidak dapat terserap dikarenakan dalam pembahasan

Naskah Akademik dan Perda tidak disetujui oleh Balegda DPRD Banten, dan

pembahasan berhenti di pembahasan Naskah Akademik. Hal ini mengakibatkan

anggaran Perjalanan Dinas sebesar Rp250.000.000.00 tidak dapat terserap sesuai

dengan anggaran perubahan;

117. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana pada Balai Pengembangan Teknologi dan

Standarisasi Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan dianggarkan sebesar

Rp508.340.000,00 terealisasi sebesar Rp357.117.000,00 atau 70,25%, hal tersebut

disebabkan karena terdapat efisiensi belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium

karena barang yang akan dibeli tidak tersedia dipasaran.

Page 50: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 57

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Pemerintah Provinsi Banten adalah merupakan entitas pelaporan yang meliputi

Sekretariat Daerah, Dinas, Badan, Kantor serta Sekretariat DPRD. Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) bertindak sebagai entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban

melaksanakan proses Akuntansi. Termasuk dalam entitas akuntansi adalah Kepala Daerah

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sedangkan SKPD yang bertindak sebagai

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) adalah Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) yang mempunyai tugas diantaranya melakukan

konsolidasi Laporan Keuangan seluruh SKPD.

Proses penyusunan Laporan Keuangan dimulai dari proses akuntansi pada entitas

akuntansi, selanjutnya output dari entitas akuntansi berupa Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan SKPD dikonsolidasikan oleh SKPKD menjadi

Laporan Keuangan Provinsi Banten yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,

Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Provinsi Banten.

Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014 ini didasarkan pada Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan

berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan serta Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Provinsi Banten sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 33

Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten.

4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah

Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 adalah basis kas untuk pengakuan

pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus

Kas, sedangkan basis akrual diterapkan untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana

dalam neraca.

Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan

penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah, serta belanja dan

pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah. Pemerintah daerah

tidak menggunakan istilah laba, melainkan menggunakan sisa (lebih/kurang) pembiayaan

anggaran untuk setiap tahun anggaran. Sisa pembiayaan anggaran merupakan penjumlahan

Page 51: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 58

realisasi surplus/defisit anggaran dengan realisasi pembiayaan netto.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan

dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan

berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah, bukan pada saat kas diterima atau dibayar.

4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah menggunakan nilai

perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai

wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat

sebesar nilai rupiah. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah.

4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar

Akuntansi Pemerintahan.

a. Kebijakan Akuntansi Pendapatan

(01) Pendapatan diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi dan

kelompok;

(02) Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah;

(03) Pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan sebagai pendapatan

daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke Rekening Umum

Daerah, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan bagian dari

Bendahara Umum Daerah diakui sebagai Pendapatan;

(04) Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan

pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai

pengurang pendapatan;

(05) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan

pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai

pengurang pendapatan pada periode yang sama sedangkan apabila terjadi pada

periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada akun

SILPA pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut;

(06) Pendapatan diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya;

(07) Pendapatan Jasa Giro yang diterima pada rekening SKPD dicatat oleh PPKD

selaku BUD pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah.

Page 52: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 59

b. Kebijakan Akuntansi Belanja

(01) Belanja daerah diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi,

program dan kegiatan serta kelompok;

(02) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah;

(03) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada

saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang

mempunyai fungsi perbendaharaan;

(04) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada

periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode

yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran

belanja dibukukan dalam lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

(05) Belanja diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan.

c. Kebijakan Akuntansi Pembiayaan

(01) Pembiayaan diklasifikasikan menurut sumber pembiayaan dan pusat

pertanggungjawaban;

(02) Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat diterima dan

dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.

(03) Akuntansi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan

azas bruto dan tidak mencatat jumlah netto.

(04) Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu

periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Netto;

(05) Selisih lebih/kurang pembiayaan anggaran antara realisasi penerimaan dan

pengeluaran selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Sisa lebih/kurang

pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA).

d. Kebijakan Akuntansi Aset

(01) Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan aset non lancar.

(02) Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh

pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan

handal dan pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya

berpindah.

(03) Piutang diakui pada akhir periode ketika akan di susun Neraca dan diakui sebesar

Surat Ketetapan tentang Piutang yang belum dilunasi, atau pada saat terjadinya

pengakuan hak untuk menagih piutang pada saat terbitnya Surat Ketetapan tentang

Piutang;

(04) Biaya dibayar dimuka dicatat pada akhir periode sebesar sisa pembayaran yang

Page 53: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 60

belum diperoleh prestasinya oleh pemerintah daerah.

(05) Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan

barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka

pelayanan kepada masyarakat.

(06) Persediaan bahan baku yang dimiliki dan akan dipakai dalam pekerjaan

pembangunan fisik yang dikerjakan secara swakelola, tidak termasuk sebagai

persediaan dalam neraca;

(07) Persediaan pada akhir tahun anggaran dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik;

(08) Persediaan disajikan sebesar :

a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi atau rampasan.

(09) Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya

penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada

perolehan persediaan, potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi

biaya perolehan;

(10) Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir

diperoleh;

(11) Persediaan dapat meliputi:

a) Barang Konsumsi;

b) Amunisi;

c) Bahan untuk pemeliharaan;

d) Suku Cadang;

e) Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga;

f) Pita Cukai dan Leges;

g) Bahan Baku;

h) Barang dalam proses/setengah jadi;

i) Alat perlengkapan kantor dan alat peraga untuk dijual atau diserahkan kepada

masyarakat dan/atau pihak lainnya;

j) Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan/atau

pihak lainnya;

k) Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan/atau

pihak lainnya;

l) Hasil pengembangbiakan hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan

kepada masyarakat dan/atau pihak lainnya;

m) perlengkapan dapur, kalkulator, flashdisk, modem.

Page 54: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 61

(12) Investasi Jangka Panjang diakui apabila memenuhi salah satu kriteria :

- Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa

yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;

- Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).

(13) Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu :

- Metode biaya;

Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.

Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan

tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang

terkait.

- Metode Ekuitas;

Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi awal

sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau

rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali deviden dalam

bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi

pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk

mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan

yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.

- Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;

Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk

kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

(14) Metode penilaian investasi tersebut didasarkan pada kriteria sebagai berikut :

- Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;

- Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi

memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;

- Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;

- Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang

direalisasikan.

(15) Pengakuan aset tetap akan sangat handal bila aset tetap telah diterima atau

diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah dan

dinilai dengan biaya perolehan;

(16) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan, apabila penilaian aset tetap dengan

menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap

didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan;

Page 55: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 62

(17) Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya,

termasuk bea import dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung

dalam membawa aset tersebut kekondisi yang membuat aset terrsebut dapat bekerja

untuk penggunaan yang dimaksudkan;

(18) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan

ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan

perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan;

(19) Aset tetap yang dihibahkan pada tahun berkenaan maupun pada tahun berikutnya,

dieliminasi dari Neraca Daerah dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan menggunakan mekanisme penerbitan Naskah Perjanjian Hibah Daerah

(NPHD) dengan mengacu kepada mekanisme penghapusan Aset yang diatur dalam

peraturan perUndang-undang Republik Indonesiaan;

(20) Pencatatan penyusutan tidak dilakukan terhadap Aset Tetap;

(21) Nilai minimum pengakuan aset berupa mesin, peralatan dan inventaris kantor

adalah jumlah pengeluaran untuk per satuan aset tersebut yang jumlahnya sama

dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (Satu Juta rupiah);

(22) Nilai minimum pengakuan aset berupa gedung dan bangunan adalah jumlah

pengeluaran untuk per satuan aset tersebut yang jumlahnya sama dengan atau lebih

dari Rp15.000.000 (lima belas juta rupiah);

(23) Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset yang proses perolehannya dan/atau

pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai;

(24) Aset lainnya adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aktiva lancar,

investasi jangka panjang, aktiva tetap dan dana cadangan;

(25) Aset tidak berwujud adalah aset tetap yang secara fisik tidak dapat dinyatakan atau

tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan

barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan

intelektual. Contoh aset tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, hak merek,

serta biaya riset dan pengembangan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh melalui

pembelian atau dapat dikembangkan sendiri oleh Pemerintah Provinsi Banten;

(26) Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat

dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran,

Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak

Ketiga.

Page 56: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 63

e. Kebijakan Akuntansi Kewajiban/Utang

(01) Utang adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi masa lalu;

(02) Utang dikelompokkan menjadi utang jangka pendek dan utang jangka panjang;

(03) Utang jangka pendek dan utang jangka panjang diukur dengan nilai nominal mata

uang rupiah yang harus dibayar kembali.

f. Kebijakan Akuntansi Ekuitas Dana

(01) Ekuitas Dana adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara jumlah

aset dan kewajiban;

(02) Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas

Dana Cadangan;

(03) Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka

pendek;

(04) Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam

aset non-lancar selain dana cadangan, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang;

(05) Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan

untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai peraturan perundang-

undangan Republik Indonesia.

g. Kebijakan penyajian Laporan Arus kas

(01) Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama

periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset

non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran. Arus kas keluar selama periode

akuntansi serta saldo kas pada awal dan akhir periode akuntansi;

(02) Arus Kas masuk/keluar diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan pada

rekening umum Kas Daerah pada periode berjalan;

(03) Penyajian Laporan Arus Kas dilakukan dengan metode langsung.

Page 57: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 64

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran

2014 mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 struktur belanja pada saat

penganggaran dibagi dalam kelompok Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung, sedangkan

pada saat Penyusunan Laporan Realisasi APBD struktur belanja dibagi dalam kelompok Belanja

Operasi, Belanja Modal dan Transfer sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dengan demikian penyajian laporan keuangan disusun melalui konversi yang mencakup

akun-akun pada struktur APBD serta pengungkapan akun-akun dimaksud. Konversi dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan dilakukan dengan cara menelusuri kembali (trace

back) pos-pos laporan keuangan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah dengan pos-pos laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan.

Gambaran umum mengenai Laporan Keuangan Provinsi Banten Tahun 2014, adalah

sebagai berikut :

Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran (TA) 2014 adalah sebesar Rp7.068.432.912.654,00,

sedangkan realisasi Belanja dan Transfer sebesar Rp6.192.155.567.940,00 terdiri dari Belanja

sebesar Rp4.428.131.045.270,00 dan Transfer kepada Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar

Rp1.764.024.522.670,00.

Berdasarkan Realisasi Pendapatan serta realisasi Belanja dan Transfer tersebut, maka

terdapat Surplus Anggaran pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp876.277.344.714,00. Sementara

itu realisasi Pembiayaan Netto adalah sebesar Rp1.031.716.863.441,00, sehingga Tahun Anggaran

2014 menghasilkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar Rp1.907.994.208.155,00.

5.1. RINCIAN DAN PENJELASAN MASING-MASING POS-POS LAPORAN

KEUANGAN

5.1.1. PENDAPATAN

Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2014 merupakan

rangkuman dari seluruh kegiatan pengelolaan pendapatan daerah yang dilaksanakan oleh

SKPD penghasil dan SKPKD dimana keseluruhan jenis pendapatan didukung oleh dasar

hukumnya.

Page 58: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 65

Secara keseluruhan jumlah realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp7.068.432.912.654,00 atau 103,32% dari target yang direncanakan dalam Perubahan

APBD sebesar Rp6.840.986.902.000,00 sedangkan APBD murni sebesar

Rp6.878.071.982.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp6.230.229.813.799,00, realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014 lebih besar

Rp838.203.098.855,00 atau naik 13,45%.

Tabel 5.1

Perbandingan Realisasi Pendapatan Provinsi Banten Tahun 2013 dan 2014

APBD Murni Tahun

2014

Perubahan APBD

Tahun 2014Realisasi Tahun 2013

Selisih Realisasi TA.

2014 Terhadap TA.

2013

Prosentasi

Naik/(Turun)

Rp. Rp. Rp. % Rp. Rp. %

1 2 3 4 5 6 7=4-6 8=7/6

PENDAPATAN 6.878.071.982.000,00 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 6.230.229.813.799,00 838.203.098.855,00 13,45

Pendapatan Asli Daerah 4.675.126.000.000,00 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08 4.118.551.716.459,00 780.574.025.297,00 18,95

Pendapatan Pajak Daerah 4.473.832.000.000,00 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36 3.943.816.591.566,00 680.520.883.742,00 17,26

Pendapatan Retribusi Daerah 66.970.000.000,00 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 89,56 13.669.633.828,00 17.065.228.724,00 124,84

Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekay aan Daerah y ang Dipisahkan

38.600.000.000,00 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72 38.331.096.525,00 4.090.178.979,00 10,67

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang

Sah

95.724.000.000,00 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17 122.734.394.540,00 78.897.733.852,00 64,28

Pendapatan Transfer 2.197.545.982.000,00 2.177.178.872.000,00 2.161.455.657.122,00 99,28 2.105.148.757.838,00 56.306.899.284,00 2,67

Transfer Pemerintah Pusat -Dana

Perimbangan

1.151.026.982.000,00 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 99,33 1.126.004.171.838,00 33.868.461.284,00 3,01

Dana Bagi Hasil Pajak 402.493.470.000,00 419.211.440.000,00 415.270.932.833,00 99,06 494.140.096.588,00 (78.869.163.755,00) (15,96)

Dana Bagi Hasil Sumber Day a Alam 3.325.530.000,00 3.325.530.000,00 3.573.210.289,00 107,45 4.181.761.250,00 (608.550.961,00) (14,55)

Dana Alokasi Umum 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00 617.081.101.000,00 111.408.911.000,00 18,05

Dana Alokasi Khusus 16.717.970.000,00 16.717.970.000,00 12.538.478.000,00 75,00 10.601.213.000,00 1.937.265.000,00 18,27

Transfer Pemerintah Pusat -Lainnya 1.046.519.000.000,00 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 979.144.586.000,00 22.438.438.000,00 2,29

Dana Otonomi Khusus - - - - - -

Dana Peny esuaian 1.046.519.000.000,00 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 979.144.586.000,00 22.438.438.000,00 2,29

Lain-lain Pendapatan Yang Sah 5.400.000.000,00 1.392.642.054,00 7.851.513.776,00 563,79 6.529.339.502,00 1.322.174.274,00 20,25

Pendapatan Hibah 5.400.000.000,00 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1.290,19 4.670.632.000,00 770.858.000,00 16,50

Pendapatan Dana Darurat - - - - - - -

Pendapatan Lainny a - 970.884.054,00 2.410.023.776,00 248,23 1.858.707.502,00 551.316.274,00 29,66

UraianRealisasi Tahun 2014

Penjelasan lebih rinci mengenai realisasi Pendapatan Daerah dapat diuraikan sebagai berikut :

5.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah

Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp4.899.125.741.756,00 atau 105,08% dari target yang direncanakan dalam APBD

sebesar Rp4.662.415.387.946,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp4.118.551.716.459,00 penerimaan Pendapatan Asli Daerah lebih

besar Rp780.574.025.297,00 atau naik 18,95%. Adapun rincian Pendapatan Asli

Daerah berdasarkan objek pendapatan adalah sebagai berikut :

Page 59: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 66

a. Pendapatan Pajak Daerah

Rekening Pendapatan Pajak Daerah menampung sumber pendapatan dari pajak

daerah sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun

2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi

Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp4.624.337.475.308,00 atau 103,36% dari target yang direncanakan dalam

APBD Perubahan sebesar Rp4.473.832.000.000,00. Dibandingkan dengan

realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp3.943.816.591.566,00 penerimaan

Pajak Daerah Tahun Anggaran 2013 lebih besar Rp680.520.883.742,00 atau naik

17,26%. Adapun rincian jenis penerimaan pajak daerah diuraikan sebagai

berikut:

1) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Realisasi Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun Anggaran 2014

sebesar Rp1.481.113.058.050,00 atau 103,95% dari target yang

direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar 1.424.832.000.000,00.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp1.275.096.181.556,00 penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp206.016.876.494,00 atau naik 16,16%.

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

Realisasi Pendapatan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.991.668.494.700,00 atau 100,67% dari

target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar

Rp1.978.470.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp2.001.823.002.800,00 penerimaan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBNKB) Tahun Anggaran 2014 lebih rendah

Rp10.154.508.100,00 atau turun 0,51%.

3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)

Realisasi Pendapatan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)

Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp779.686.444.128,00 atau 105,15% dari

target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar

Rp741.530.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp640.831.387.897,00 penerimaan Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor (PBBKB) Tahun Anggaran 2014 lebih besar

Rp138.855.056.231,00 atau naik 21,67%.

4) Pajak Pemanfaatan Air Permukaan (AP)

Realisasi Pendapatan Pajak Pemanfaatan Air Permukaan (AP) Tahun

Anggaran 2014 sebesar Rp31.943.434.370,00 atau sebesar 110,15% dari

target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar

Rp29.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

Page 60: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 67

sebesar Rp26.066.019.313,00 penerimaan Pajak Pemanfaatan Air

Permukaan (AP) Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp5.877.415.057,00 atau

naik 22,55%.

5) Pajak Rokok

Realisasi Pendapatan Pajak Rokok Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp339.926.044.060,00 atau sebesar 113,31% dari target yang direncanakan

dalam APBD Perubahan sebesar Rp300.000.000.000,00.

Pada tahun anggaran 2013, tidak terdapat realisasi pendapatan pajak rokok

karena Peraturan Mengenai Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran Pajak

Rokok baru ditetapkan pada tanggal 1 Agustus 2013 yaitu Peraturan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor 115 / PMK.07 / 2013.

Secara ringkas perbandingan pajak daerah Tahun Anggaran 2013 dan 2014

dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 5.2

Perbandingan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2013 dan 2014

APBD Perubahan

Tahun 2014Realisasi Tahun 2013

Selisih Realisasi TA.

2014 Terhadap TA.

2013

Prosentasi

Naik/(Turun)

Rp. Rp. % Rp. Rp. %

1 2 3 4 5 6 7=4-6 8=7/6

1 PKB 1.424.832.000.000,00 1.481.113.058.050,00 103,95 1.275.096.181.556,00 206.016.876.494,00 16,16

2 BBNKB 1.978.470.000.000,00 1.991.668.494.700,00 100,67 2.001.823.002.800,00 (10.154.508.100,00) (0,51)

3 PBBKB 741.530.000.000,00 779.686.444.128,00 105,15 640.831.387.897,00 138.855.056.231,00 21,67

4 PAJAK AP 29.000.000.000,00 31.943.434.370,00 110,15 26.066.019.313,00 5.877.415.057,00 22,55

5 PAJAK ROKOK 300.000.000.000,00 339.926.044.060,00 113,31 - 339.926.044.060,00 -

Jumlah 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36 3.943.816.591.566,00 680.520.883.742,00 17,26

No UraianRealisasi Tahun 2014

Grafik 5.1 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Pajak Daerah Provinsi Banten Tahun

Anggaran 2014

1.424,83 

1.978,47 

741,53 

29,00 

300,00 

1.481,11

1.991,67

779,69

31,94

339,93

 ‐

 500,00

 1.000,00

 1.500,00

 2.000,00

 2.500,00

 PKB  BBNKB  PBBKB  PAJAK AP PAJAKROKOK

Jenis Pajak DaerahAnggaran Realisasi

Page 61: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 68

Grafik 5.2 : Komposisi Realisasi Pajak Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

Grafik 5.3 : Perbandingan Realisasi Pajak Daerah Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2013 dan 2014

b. Pendapatan Retribusi Daerah

Rekening Pendapatan Retribusi Daerah menampung sumber pendapatan berasal

dari retribusi daerah sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor

28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah

Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah.

Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp30.734.862.552,00 atau 89,56% dari target sebesar Rp34.318.000.000,00.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp13.669.633.828,00 penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014 lebih

besar Rp17.065.228.724,00 atau naik 124,84%.

1.275,10

2.001,82

640,83

26,07 ‐

1.481,11

1.991,67

779,69

31,94339,93

0,00

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

 PKB  BBNKB  PBBKB  AP ROKOK

Jenis Pajak DaerahRealisasi Tahun 2013Realisasi Tahun 2014

PKB32,03%

BBNKB43,07%

PBBKB16,86%

AP0,69%

ROKOK7,35%

Page 62: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 69

Adapun Pendapatan Retribusi Daerah dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Retribusi Pelayanan Kesehatan

Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan Tahun Anggaran 2014

sebesar Rp11.111.704.042,00 atau 136,21% dari target sebesar

Rp8.158.050.000,00 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas

Kesehatan sebesar Rp517.677.750,00 atau 132,77% dari anggaran sebesar

Rp390.000.000,00, RSUD Malingping sebesar Rp3.482.424.243,00 atau

196,96% dari anggaran sebesar Rp1.768.050.000,00 dan RSUD Banten

sebesar Rp7.111.474.049,00 atau 118,52% dari anggaran sebesar

Rp6.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp938.398.356,00 penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp10.173.305.686,00 atau naik

1.084,11%.

2) Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang

Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Tahun Anggaran

2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan sebesar Rp3.082.736.751,00 atau 128,45% dari target sebesar

Rp2.400.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp1.633.258.300,00 penerimaan Retribusi Pelayanan Tera/Tera

Ulang Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp1.449.478.451,00 atau naik

88,75%.

3) Retribusi Pelayanan Pendidikan

Realisasi Retribusi Pelayanan Pendidikan Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp11.566.945.000,00 atau 64,26% dari anggaran sebesar

Rp18.000.000.000,00, yang merupakan pendapatan dari penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp7.142.845.000,00 penerimaan Pendapatan dari Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pelatihan Tahun Anggaran 2014 lebih besar

Rp4.424.100.000,00 atau naik 61,94%.

Realisasi tidak mencapai target disebabkan tidak terpenuhinya target peserta

diklat yang diselenggarakan melalui pola kontribusi. Target peserta diklat

melalui pola kontribusi didasarkan pada hasil inventarisasi kebutuhan diklat

kabupaten/kota di Provinsi Banten dan instansi vertikal maupun

provinsi/kabupaten/kota lainnya. Tidak terpenuhinya target pendapatan ini

disebabkan adanya perubahan indeks biaya penyelenggaraan diklat

khususnya Diklat Prajabatan Golongan I, II dan III yang berasal dari honorer

kategori I dan II. Lembaga Administrasi Negara melalui Deputi Diklat

Aparatur pada tanggal 19 Oktober 2014 telah mengeluarkan Surat Edaran

Deputi Bidang Diklat Aparatur Nomor 2763/D.2HKM.04.2 tentang

Pembiayaan Diklat Prajabatan CPNS Gol. I, II dan III yang diangkat dari

Page 63: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 70

Honorer Kategori I dan II. Sesuai dengan surat edaran ini ada perbedaan

indeks biaya untuk penyelenggaraan diklat prajabatan bagi CPNS yang

diangkat dari honorer K-I dan K-II sementara dalam APBD P TA 2014

Badan Pendidikan dan Pelatihan menganggarkan untuk penyelenggaraan

diklat prajabatan menggunakan indeks biaya yang lama. Hal ini mengingat

pada saat penyusunan APBD P TA 2014 indek biaya diklat prajabatan bagi

CPNS golongan I, II dan III bagi honorer kategori I/II belum diterbitkan.

4) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Realisasi Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Tahun

Anggaran 2014 sebesar Rp2.025.564.750,00 atau 76,87% dari target yang

direncanakan dalam APBD sebesar Rp2.635.000.000,00. Dibandingkan

dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp2.607.982.172,00

penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Tahun Anggaran 2014

lebih kecil Rp582.417.422,00 atau turun 22,33%.

Realisasi Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dikelola oleh

Dinas Bina Marga dan Tata Ruang, Dinas Sumber Daya Air dan

Pemukiman, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas

Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta Badan

Pendidikan dan Pelatihan dengan rincian sebagai berikut :

a) Dinas Bina Marga dan Tata Ruang terealisasi sebesar Rp420.848.150,00

atau 62,81% dari anggaran sebesar Rp670.000.000,00 yang terdiri dari

Retribusi Pemakaian Bahu Jalan sebesar Rp269.953.650,00 atau 71,04%

dari anggaran sebesar Rp380.000.000,00, Retribusi Sewa Peralatan

Laboratorium sebesar Rp110.414.500,00 atau 38,07% dari anggaran

Rp290.000.000,00 dan Retribusi Sewa Alat Berat sebesar

Rp40.480.000,00 dari anggaran Rp0,00. Dibandingkan realisasi tahun

2013 sebesar Rp675.774.500,00 penerimaan Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang lebih kecil

Rp254.926.350,00 atau turun 37,72%;

Realisasi Retribusi Pemakaian Bahu Jalan tidak mencapai target

disebabkan karena pada Tahun Anggaran 2014 kewenangan pengelolaan

jalan nasional, retribusi pemanfaatan bahu jalan tidak dikelola lagi oleh

Provinsi melainkan dikelola oleh Pemerintah Pusat sesuai PP nomor 34

tahun 2006 tentang Jalan.

Realisasi Retribusi Sewa Peralatan Laboratorium tidak mencapai target

disebabkan karena :

- Dalam Uji Laboratorium pelaksanaan pengajuan tergantung dari

permintaan uji yang masuk/diterima oleh Laboratorium;

- Permintaan Uji Laboratorium cenderung mengikuti realisasi

pelayanan fisik kontruksi jalan dan jembatan;

Page 64: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 71

- Informasi yang ada tidak utuh karena tersendatnya proses lelang di

Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten sehingga

pelayanan kontruksi menjadi mundur;

- Uji bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan fisik kontruksi tidak

dilakukan uji bahan di Laboratorium Dinas Bina Marga dan Tata

Ruang Provinsi Banten melainkan bisa dilakukan di Laboratorium

Kabupaten/Kota yang mampu melayani uji bahan kontruksi.

b) Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman yaitu Retribusi Pengujian

Kualitas Air pada tahun 2014 terealisasi sebesar Rp14.943.700,00 atau

49,81% dari anggaran sebesar Rp30.000.000,00. Dibandingkan dengan

realisasi tahun 2013 sebesar Rp249.364.972,00 penerimaan Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah pada Dinas Sumber Daya Air dan

Pemukiman lebih kecil Rp234.421.272,00 atau turun 94,01%.

Realisasi Retribusi Pengujian Kualitas Air pada Dinas Sumber Daya Air

dan Pemukiman tidak mencapai target karena sesuai Keputusan Presiden

Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai, kewenangan

wilayah sungai hanya berada di Wilayah Selatan Banten (Pandeglang dan

Lebak) sehingga perusahaan yang melaksanakan Ijin Pipa atau Ijin

Perpanjangan Pipa terutama Perusahaan di wilayah Tangerang semula

ijinnya berada di wilayah Provinsi Banten, sekarang ijinnya beralih ke

Pusat.

c) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika terealisasi sebesar

Rp1.175.406.000,00 atau 67,55% dari anggaran sebesar

Rp1.740.000.000,00 yang terdiri dari Retribusi Jasa Penimbangan

Kendaraan Bermotor sebesar Rp219.851.000,00 atau 25,86% dari

anggaran Rp850.000.000,00 dan Retribusi Jasa Pemeriksaan Mutu

Karoseri Kendaraan Bermotor sebesar Rp955.555.000,00 atau 107,37%

dari anggaran Rp890.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun

2013 sebesar Rp1.417.232.000,00 penerimaan Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

lebih kecil Rp241.826.000,00 atau turun 17,06%.

Realisasi Retribusi Jasa Penimbangan Kendaraan Bermotor tidak

mencapai target disebabkan karena Akses ke Poris Plawad dan Juru Mudi

dibuka, sehingga berdampak pada penurunan pendapatan hingga 50%.

d) Dinas Kelautan dan Perikanan yaitu Retribusi Pengujian Komoditi Hasil

Perikanan terealisasi sebesar Rp157.261.000,00 atau 104,84% dari

anggaran sebesar Rp150.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi

tahun 2013 sebesar Rp136.484.000,00 penerimaan Retribusi Pengujian

Komoditi Hasil Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan lebih besar

Rp20.777.000,00 atau naik 15,22%;

Page 65: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 72

e) Dinas Pertanian dan Peternakan yaitu Retribusi Kesehatan Hewan dan

Kesehatan Masyarakat Veteriner terealisasi sebesar Rp32.735.900,00 atau

130,94% dari anggaran sebesar Rp25.000.000,00. Dibandingkan dengan

realisasi tahun 2013 sebesar Rp25.056.700,00 penerimaan Retribusi

Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas

Pertanian dan Peternakan lebih besar Rp7.679.200,00 atau naik 30,65%;

f) Badan Pendidikan dan Pelatihan yaitu Retribusi Sewa Asrama terealisasi

sebesar Rp224.370.000,00 atau 1.121,85% dari anggaran

Rp20.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar

Rp68.070.000,00 penerimaan Retribusi Sewa Asrama pada Badan

Pendidikan dan Pelatihan lebih besar Rp156.300.000,00 atau naik

229,62%;

5) Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

Realisasi Pendapatan Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

Tahun Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Kantor

Penghubung terealisasi sebesar Rp75.600.000,00 atau 108,00% dari target

sebesar Rp70.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp60.550.000,00 penerimaan Retribusi Tempat

Penginapan/Pesanggrahan/Villa Tahun Anggaran 2014 lebih besar

Rp15.050.000,00 atau naik 24,86%.

6) Retribusi Pelayanan Kepelabuhan

Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan Tahun Anggaran

2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Banten sebesar Rp538.000,00 atau 5,38% dari target sebesar

Rp10.000.000,00. Pendapatan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan baru

dipungut pada Tahun Anggaran 2014.

Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan tidak mencapai

target disebabkan sarana dan fasilitas yang tidak mendukung sehingga

aktivitas tambat labuh kapal berkurang, antara lain:

- Break water yang masih rusak dibeberapa titik, dermaga pelabuhan

masih ada yang rusak sehingga kapal-kapal perikanan masih belum

aman dan nyaman bertambat labuh di PPP Labuhan.

- Fasilitas yang ada seperti pabrik es dan cold storage sudah tidak bisa

operasi lagi karena keadaannya rusak, sehingga tidak ada retribusi yang

didapat dari pabrik es maupun cold storage.

7) Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

Realisasi Pendapatan Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Tahun

Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Kelautan dan

Page 66: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 73

Perikanan Provinsi Banten sebesar Rp102.617.900,00 atau 77,19% dari

target sebesar Rp132.950.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp133.540.000,00 penerimaan Retribusi Penjualan

Produksi Usaha Daerah Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp30.922.100,00

atau turun 23,16%.

Realisasi Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah tidak mencapai target

disebabkan:

- Badai/cuaca buruk disekitar laut menyebabkan gelombang laut tidak

normal/buruk sehingga mempengaruhi budidaya ikan dilaut;

- Infrastruktur PLN hidup-mati, sehingga benih ikan banyak yang mati;

- Masih banyaknya nelayan/warga sekitar yang menggunakan bom ikan

di laut sehingga mengurangi habitat ikan dan membuat air laut menjadi

keruh;

- Kurangnya SDM yang terampil.

8) Retribusi Ijin Trayek

Realisasi Pendapatan Retribusi Ijin Trayek Tahun Anggaran 2014 yang

diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika sebesar Rp764.775.000,00 atau 52,31% dari target sebesar

Rp1.462.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp1.106.175.000,00 penerimaan Retribusi Ijin Trayek Tahun

Anggaran 2014 lebih kecil Rp341.400.000,00 atau turun 30,86%.

Tidak tercapainya realisasi Retribusi Ijin trayek pada Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika disebabkan beberapa hal yaitu :

- pada Ijin Trayek Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) disebabkan

tingginya kenaikan harga unit baru menyebabkan terhambatnya untuk

melakukan peremajaan kendaraan;

- pada Ijin Trayek Taxi disebabkan Pengusaha transportasi susah

mendapatkan unit kendaraan baru terutama jenis sedan;

- adanya kebijakan bahwa kendaraan yang dapat melaksanakan daftar

ulang hanya kendaraan yang berumur dibawah 10 tahun, menyebabkan

banyaknya kendaraan berumur tua yang tidak melakukan daftar ulang.

9) Retribusi Ijin Usaha Perikanan

Realisasi Pendapatan Retribusi Ijin Usaha Perikanan Tahun Anggaran 2014

yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Kelautan dan Perikanan

sebesar Rp33.850.000,00 atau 67,70% dari target sebesar Rp50.000.000,00.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp46.885.000,00 penerimaan Retribusi Ijin Usaha Perikanan Tahun

Anggaran 2014 lebih kecil Rp13.035.000,00 atau naik 27,80%.

Page 67: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 74

Realisasi Pendapatan Retribusi Ijin Usaha Perikanan tidak mencapai target

disebabkan:

- Masa berlaku Perijinan Usaha Perikanan masih mengacu pada Peraturan

Daerah Nomor 9 tahun 2011 tentang Retribusi Daerah dimana masa

berlaku Surat Ijin adalah 3 tahun;

- Kurangnya petugas cek fisik kapal.

10) Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)

Realisasi Pendapatan Retribusi Perpanjangan IMTA Tahun Anggaran 2014

yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Banten sebesar Rp1.970.531.109,00 atau 140,75%

dari target sebesar Rp1.400.000.000,00. Pendapatan Retribusi Perpanjangan

IMTA baru dipungut pada Tahun Anggaran 2014 sesuai dengan Peraturan

Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi

Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).

Tabel 5.3

Perbandingan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2013 dan 2014

Anggaran Tahun 2014

Realisasi Tahun 2013

Selisih Realisasi TA.2014 Terhadap

TA.2013

Persentase Naik / (Turun)

Rp. Rp. % Rp. Rp. %1 2 3 4 5 6 7 = 4 - 6 8 = 7/6

1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 8.158.050.000,00 11.111.704.042,00 136,21 938.398.356,00 10.173.305.686,00 1.084,11

2 Retribusi Pelayanan Tera / Tera Ulang 2.400.000.000,00 3.082.736.751,00 128,45 1.633.258.300,00 1.449.478.451,00 88,75

3 Retribusi Pelayanan Pendidikan 18.000.000.000,00 11.566.945.000,00 64,26 7.142.845.000,00 4.424.100.000,00 61,94

4 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 2.635.000.000,00 2.025.564.750,00 76,87 2.607.982.172,00 (582.417.422,00) (22,33)

5 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa 70.000.000,00 75.600.000,00 108,00 60.550.000,00 15.050.000,00 24,86

6 Retribusi Pelayanan Kepelabuhan 10.000.000,00 538.000,00 5,38 - 538.000,00 -

7 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 132.950.000,00 102.617.900,00 77,19 133.540.000,00 (30.922.100,00) (23,16)

8 Retribusi Izin Trayek 1.462.000.000,00 764.775.000,00 52,31 1.106.175.000,00 (341.400.000,00) (30,86)

9 Retribusi Izin Usaha Perikanan 50.000.000,00 33.850.000,00 67,70 46.885.000,00 (13.035.000,00) (27,80)

10 Retribusi Perpanjangan IMTA 1.400.000.000,00 1.970.531.109,00 140,75 - 1.970.531.109,00 -

Jumlah 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 89,56 13.669.633.828,00 17.065.228.724,00 124,84

No UraianRealisasi Tahun 2014

c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Realisasi Penerimaan Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp42.421.275.504,00 atau 94,72%

dari target sebesar Rp44.785.160.505,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp38.331.096.525,00 penerimaan Pendapatan

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2014 lebih

besar Rp4.090.178.979,00 atau naik 10,67%.

Adapun Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dapat

Page 68: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 75

diuraikan sebagai berikut :

1) Bagian Laba pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bjb.Tbk

Realisasi Bagian Laba pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar

Banten.Tbk Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp40.658.067.754,00 atau

100,00% dari target sebesar Rp40.658.067.754,00. Dibandingkan dengan

realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp35.641.512.930,00 penerimaan

Bagian Laba pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bjb.Tbk Tahun Anggaran

2014 lebih besar Rp5.016.554.824,00 atau naik 14,08%.

2) Realisasi Deviden PT. Banten Global Development (PT. BGD) Tahun

Anggaran 2014 sebesar Rp0,00 atau 0,00% dari target sebesar

Rp2.500.000.000,00. Pada Tahun Anggaran 2013 penerimaan Deviden PT.

Banten Global Development (PT. BGD) terealisasi sebesar

Rp1.500.000.000,00.

3) Deviden BPR/LPK

Realisasi Deviden BPR/LPK Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp1.763.207.750,00 atau 108,37% dari target sebesar Rp1.627.092.751,00.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp1.189.583.595,00, penerimaan Deviden BPR /LPK Tahun Anggaran

2014 lebih besar Rp573.624.155,00 atau naik 48,22%.

Tabel rincian deviden Tahun Anggaran 2014 dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 69: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 76

Tabel 5.4

Rincian Deviden Tahun Anggaran 2014

Deviden Untuk ProvinsiTahun 2014 Tahun 2013

1 2 3 4I PD.BPR Kab.Serang 1.276.950.110,00 823.152.817,00

BPR. Serang 1.276.950.110,00 823.152.817,00 BPR. Kasemen - - BPR. Carenang - - BPR. Cinangka - - BPR. Anyar - - BPR. Pontang - - BPR. Kragilan - -

II PD.BPR LPK. Kab.Tangerang 349.936.196,00 167.672.624,00 BPR Kertaraharja 349.936.196,00 123.602.658,00 LPK Sepatan - 1.125.350,00 LPK Balaraja - 14.701.162,00 LPK Kronjo - 3.308.038,00 LPK Kresek - 10.138.897,00 LPK Pasar Kemis - - LPK Legok - -

LPK Serpong - 1.126.683,00

LPK Curug - 13.669.836,00 III PD.BPR LPK. Kab.Pandeglang 85.074.691,00 128.354.510,00

BPR Saketi 84.868.246,00 92.194.178,00 LPK Cimanuk - - LPK Cibaliung - 2.663.181,00 LPK Cigeulis/Sobang - 17.541.406,00 LPK Pandeglang 206.445,00 9.033.689,00 LPK Cadasari - 4.802.317,00 LPK Labuan - 543.810,00 LPK Bojong - 1.575.929,00

IV PD.BPR LPK. Kab.Lebak 51.246.753,00 70.403.644,00 BPR Warunggunung 30.792.715,00 20.647.693,00

BPR Cipanas - - BPR Malingping - 3.180.302,00 LPK Rangkasbitung - 8.058.960,00 LPK Maja - 1.470.811,00 LPK Cimarga - 8.036.683,00 LPK Leuwidamar - - LPK Muncang 20.454.038,00 21.010.240,00 LPK Gunung Kencana - - LPK Banjarsari - - LPK Panggarangan - 4.400.455,00 LPK Bayah - 3.598.500,00

1.763.207.750,00 1.189.583.595,00 Jumlah

No Nama LembagaDeviden Untuk Provinsi

Secara ringkas realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 5.5

Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Anggaran Tahun

2014

Realisasi Tahun

2013

Selisih Tahun

2014 Terhadap

Tahun 2013

Persentase Naik /

(Turun)

Rp. Rp. % Rp. Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6 7 = 4 - 6 8 = 7 / 6

1 Pendapatan Dev iden dari

Bank BJB

40.658.067.754,00 40.658.067.754,00 100,00 35.641.512.930,00 5.016.554.824,00 14,08

2 Bagian Laba Pada PT.

Perusahaan Daerah Banten

Global Dev elopment

2.500.000.000,00 - 0,00 1.500.000.000,00 (1.500.000.000,00) (100,00)

3 Pendapatan Dev iden dari

BPR/LPK

1.627.092.751,00 1.763.207.750,00 108,37 1.189.583.595,00 573.624.155,00 48,22

Jumlah 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72 38.331.096.525,00 4.090.178.979,00 10,67

No UraianRealisasi Tahun 2014

Page 70: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 77

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Rekening Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan pendapatan

yang tidak dapat diklasifikasikan baik ke dalam Pajak Daerah, Retribusi Daerah

maupun Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan.

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2014

sebesar Rp201.632.128.392,00 atau 184,17% dari target sebesar

Rp109.480.227.441,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp122.734.394.540,00. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

yang Sah Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp78.897.733.852,00 atau naik

64,28%.

Adapun Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dapat diuraikan

sebagai berikut :

1) Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan

Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Tahun Anggaran 2014

terealisasi sebesar Rp407.356.840,00 atau 135,79% dari target sebesar

Rp300.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp123.709.750,00, Pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah Yang

Tidak Dipisahkan Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp283.647.090,00 atau

turun 229,28%. Pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak

Dipisahkan adalah dari Penjualan Hasil Obat-obatan dan Hasil Farmasi pada

RSU Malingping.

2) Jasa Giro

Realisasi Jasa Giro Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp31.491.104.222,00 atau

242,24% dari target sebesar Rp13.000.000.000,00. Dibandingkan dengan

realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp15.554.604.245,00 penerimaan

Jasa Giro Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp15.936.499.977,00 atau naik

102,46%.

Realisasi Jasa Giro sebesar Rp31.491.104.222,00 terdiri dari realisasi Jasa

Giro Kas Daerah sebesar Rp30.374.226.277,00 dan Jasa Giro rekening

bendahara SKPD sebesar Rp1.116.877.945,00.

Secara singkat realisasi Jasa Giro Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat dalam

tabel berikut:

a. Jasa Giro Kas Daerah

Page 71: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 78

Tabel 5.6

Jasa Giro Kas Daerah

2 3 4=2x3x jml hr/365 hr

Januari 1.300.650.245.882,00 3% 3.313.985.558,00

Februari 419.305.324.817,00 3% 1.068.366.992,00

Maret 458.198.880.608,00 3% 1.167.465.641,00

Apri l 712.465.478.887,00 3% 1.815.323.001,00

Mei 1.145.764.433.522,00 3% 2.919.344.995,00

Juni 983.408.131.624,00 3% 2.505.670.034,00

Jul i 1.203.117.055.425,00 3% 3.065.476.333,00

Agustus 1.095.331.227.688,00 3% 2.790.843.950,00

September 1.358.773.965.608,00 3% 3.462.081.611,00

Oktober 1.359.451.304.349,00 3% 3.463.807.433,00

Nopember 1.110.305.971.226,00 3% 2.828.998.776,00

Desember 774.268.844.070,00 3% 1.972.861.953,00 30.374.226.277,00 JUMLAH

BulanSaldo Rata-rata

Harian (Rp.)Suku Bunga Jumlah Jasa Giro (Rp.)

1

b. Jasa Giro Rekening Bendahara SKPD

Tabel 5.7

Jasa Giro Rekening Bendahara SKPD

Page 72: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 79

1 2 3

1 DINAS PENDIDIKAN 258.898,00

2 DINAS KESEHATAN 48.970,00

3 RSUD MALINGPING 1.661.443,00

4 RSUD BANTEN 3.215.677,00

5 DINAS SUMBER DAYA AIR & PEMUKIMAN 13.003.346,00

6 DINAS BINA MARGA & TATA RUANG 920.069.229,00

7 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

8 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1.013.506,00

9 DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA 7.378.354,00

10 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 536,00

11 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & MASYARAKAT DESA 669,00

12 DINAS SOSIAL 10.599.697,00

13 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1.344.716,00

14 DINAS KOPERASI & UMKM 3.209.653,00

15 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH DAN PELAYANAN TERPADU

16 DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA 14.821,00

17 DINAS PEMUDA & OLAH RAGA 3.606.858,00

18 BADAN KESATUAN BANGSA & POLITIK 49.620,00

19 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 2.049.524,00

20 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH -

21 KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH

22 SEKRETARIAT DPRD 110.989.011,00

23 BIRO PEMERINTAHAN 1.888.790,00

24 BIRO HUKUM 864.774,00

25 BIRO ORGANISASI 945.712,00

26 BIRO EKONOMI & ADMINISTRASI PEMBANGUNAN 788.452,00

27 BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT 2.987.580,00

28 BIRO UMUM 15.928.920,00

29 BIRO PERLENGKAPAN & ASET 1.642.010,00 30 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT & PROTOKOL 1.552.924,00 31 DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH… 1.216.542,00 32 INSPEKTORAT PROVINSI 45.150,00 33 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 2.481.063,00 34 BADAN PENDIDIKAN & PELATIHAN 1.296.578,00 35 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 1.723.523,00 36 KANTOR PENGHUBUNG - 37 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN 2.562.804,00 38 SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH - 39 BADAN PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH 2.438.595,00 40 DINAS PERTANIAN & PETERNAKAN - 41 DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN - 42 DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI - 43 DINAS KELAUTAN & PERIKANAN - 44 DINAS PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN -

1.116.877.945,00

No SKPD JUMLAH

JUMLAH

3) Pendapatan Bunga

Realisasi Pendapatan Bunga Tahun Anggaran 2014 yang berasal dari

penerimaan Bunga Deposito pada Bank BJB sebesar Rp116.361.643.837,00

atau 181,82% dari target sebesar Rp64.000.000.000,00. Dibandingkan

dengan realisasi pendapatan bunga Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp68.757.534.253,00, realisasi Pendapatan Bunga Tahun Anggaran 2014

lebih besar Rp47.604.109.584,00 atau naik 69,23%.

Rincian Penerimaan Deposito per Bulan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.8

Penerimaan Deposito per Bulan TA. 2014

Bunga Yang

Diterima

Januari 1.250.000.000.000,00 -

Februari 1.250.000.000.000,00 8.219.178.082,00

Maret 1.450.000.000.000,00 9.326.027.397,00

April 1.450.000.000.000,00 9.775.342.466,00

Mei 1.650.000.000.000,00 10.926.027.397,00

Juni 1.650.000.000.000,00 11.134.246.576,00

Juli 1.650.000.000.000,00 10.926.027.397,00

Agustus 1.650.000.000.000,00 11.057.534.247,00

September 1.650.000.000.000,00 11.210.958.905,00

Oktober 1.650.000.000.000,00 10.849.315.068,00

Nov ember 1.650.000.000.000,00 11.210.958.905,00

Desember 1.850.000.000.000,00 11.726.027.397,00

116.361.643.837,00 Jumlah

Jumlah Deposito Bulan

Page 73: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 80

4) Pendapatan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

Realisasi Pendapatan Tuntutan Ganti Rugi tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp89.556.424,00 yang berasal dari Penerimaan Kerugian Barang Daerah

atau 633,19% dari anggaran sebesar Rp14.143.750,00. Dibandingkan dengan

realisasi Pendapatan TGR Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp56.616.000,00,

realisasi Pendapatan TGR lebih besar Rp32.940.424,00 atau naik 58,18%.

5) Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

Realisasi Penerimaan Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan

Pekerjaan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp724.572.911,00 atau 249,86%

dari anggaran sebesar Rp289.986.300,00. Dibandingkan dengan realisasi

Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp828.153.467,00, realisasi Pendapatan

Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Tahun Anggaran 2013

lebih kecil Rp103.580.556,00 atau turun 12,5%.

6) Pendapatan Denda Pajak

Realisasi Pendapatan Denda Pajak Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp30.969.925.269,00 atau 212,12% dari target sebesar

Rp14.600.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp22.127.363.069,00, penerimaan Pendapatan Denda Pajak

Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp8.842.562.200,00 atau naik 39,96%.

Pendapatan Denda Pajak Tahun Anggaran 2014 terdiri dari realisasi

Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar

Rp29.546.593.883,00, Pendapatan Denda Pajak Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBNKB) sebesar Rp1.391.314.350,00, Pendapatan Denda Pajak

Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Rp24.513.145,00, Pendapatan Denda

Pajak Air Permukaan Rp7.503.891,00.

7) Pendapatan Denda Retribusi

Realisasi Pendapatan Denda Retribusi Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp3.926.100,00 atau 157,74% dari anggaran Rp2.489.000,00. Dibandingkan

dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp40.283.761,00,

Pendapatan Denda Retribusi Tahun Anggaran 2014 lebih kecil

Rp36.357.661,00 atau turun 90,25%. Pendapatan Denda Retribusi Tahun

Anggaran 2014 terdiri dari realisasi Pendapatan Denda Retribusi Jasa

Perijinan Tertentu pada Retribusi Ijin Trayek AKDP (Dishubkominfo)

sebesar Rp1.377.000,00 dan pendapatan denda Retribusi Pemakaian Bahu

Jalan sebesar Rp2.549.100,00 (Dinas BMTR).

8) Pendapatan dari Pengembalian

Realisasi Pendapatan dari Pengembalian Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp21.582.473.167,00 dari anggaran sebesar Rp17.273.608.391,00 atau

124,94%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Page 74: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 81

Rp15.246.129.995,00 penerimaan Pendapatan dari Pengembalian Tahun

Anggaran 2014 lebih besar Rp6.336.343.172,00 atau naik 41,56%.

Realisasi pendapatan dari pengembalian terdiri dari : Pengembalian Tindak

Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP)

dan BPK-RI sebesar Rp21.539.549.022,00 dan Kelebihan Setoran sebesar

Rp3.366.445,00 untuk menampung kelebihan setoran yang tidak sesuai

dengan peruntukannya, dan pengembalian kelebihan pembayaran gaji

pensiunan PNS dari PT. Taspen sebesar Rp39.557.700,00.

9) Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan

Realisasi Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan Tahun Anggaran

2014 terealisasi sebesar Rp1.569.622,00 dari target sebesar Rp0,00 yang

berasal dari penerimaan tunggakan ABT.

Secara ringkas realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 5.9

Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Anggaran

Tahun 2014

Selisih Lebih/

(Kurang)

Realisasi

Tahun 2013

Selisih 2014

terhadap 2013

Rp. Rp. % Rp. Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6=4-3 7 8 = 4 - 7 9 = 8/7

1Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak

Dipisahkan 300.000.000,00 407.356.840,00 135,79 107.356.840,00 123.709.750,00 283.647.090,00 229,28

2 Jasa Giro 13.000.000.000,00 31.491.104.222,00 242,24 18.491.104.222,00 15.554.604.245,00 15.936.499.977,00 102,46

3 Pendapatan Bunga 64.000.000.000,00 116.361.643.837,00 181,82 52.361.643.837,00 68.757.534.253,00 47.604.109.584,00 69,23

4 Tuntutan Ganti Rugi 14.143.750,00 89.556.424,00 633,19 75.412.674,00 56.616.000,00 32.940.424,00 58,18

5Pendapatan Denda Atas Keterlambatan

Pelaksanaan Pekerjaan 289.986.300,00 724.572.911,00 249,86 434.586.611,00 828.153.467,00 (103.580.556,00) (12,51)

6 Pendapatan Denda Pajak 14.600.000.000,00 30.969.925.269,00 212,12 16.369.925.269,00 22.127.363.069,00 8.842.562.200,00 39,96

7 Pendapatan Denda Retribusi 2.489.000,00 3.926.100,00 157,74 1.437.100,00 40.283.761,00 (36.357.661,00) (90,25)

8 Pendapatan Dari Pengembalian 17.273.608.391,00 21.582.473.167,00 124,94 4.308.864.776,00 15.246.129.995,00 6.336.343.172,00 41,56

9Pendapatan Dari Angsuran/Cicilan

Penjualan - 1.569.622,00 - 1.569.622,00 - 1.569.622,00 -

Jumlah 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17 92.151.900.951,00 122.734.394.540,00 78.897.733.852,00 64,28

No UraianRealisasi Tahun 2014 Persenatse Naik

/ (Turun)

5.1.1.2. Pendapatan Transfer

Realisasi Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp2.161.455.657.122,00 atau 99,28% dari target yang direncanakan dalam APBD

sebesar Rp2.177.178.872.000. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp2.105.148.757.838,00, penerimaan Pendapatan Transfer Tahun Anggaran

2014 lebih besar Rp56.306.899.284,00 atau naik 2.67%. Adapun rincian Pendapatan

Page 75: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 82

Transfer adalah sebagai berikut :

a. Transfer Pusat – Dana Perimbangan

Realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2014

sebesar 1.159.872.633.122,00 atau 99,33% dari target sebesar

Rp1.167.744.952.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp1.126.004.171.838,00 realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Dana

Perimbangan Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp33.868.461.284,00 atau naik

3,01%.

Penjelasan lebih rinci dari Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan ini

adalah sebagai berikut :

1. Dana Bagi Hasil Pajak

Realisasi Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp415.270.932.833,00 atau 99,06% dari target sebesar

Rp419.211.440.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp494.140.096.588,00 Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014

lebih kecil Rp78.869.163.755,00 atau turun 15,96%.

Rincian Penerimaan dari Bagi Hasil Pajak adalah sebagai berikut :

- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.07/2014

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

202/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Pajak

Tahun Anggaran 2014, alokasi Dana Bagi Hasil Pajak PBB Provinsi

Banten tahun 2014 sebesar Rp18.000.000.000,00. Realisasinya adalah

sebesar Rp24.203.527.704,00 atau 134,46% dari target anggaran.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp161.245.097.792,00 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun

Anggaran 2014 lebih kecil Rp137.041.570.088,00 atau turun 84,99%;

- Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang

Pribadi Dalam Negeri

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202/PMK.07/2013

tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014

Tanggal 30 Desember 2013 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

182/PMK.07/2013 tentang Alokasi Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana

Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang

Pribadi Dalam Negeri dan Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Anggaran

2008, Tahun Anggaran 2009, Tahun Anggaran 2010, Tahun Anggaran

2011 Tanggal 13 Desember 2013, alokasi Dana Bagi Hasil Pajak PPh

Page 76: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 83

pasal 25 dan pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Provinsi

Banten tahun 2014 sebesar Rp401.211.440.000,00. Realisasinya adalah

sebesar Rp391.067.405.129,00 atau 97,47% dari target anggaran.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp332.765.807.524,00 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29

Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Tahun Anggaran 2014 lebih

besar Rp58.301.597.605,00 atau naik 17,52%;

2. Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam

Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam Tahun Anggaran

2014 sebesar Rp3.573.210.289,00 atau 107,45% dari target sebesar

Rp3.325.530.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp4.181.761.250,00 Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam

Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp608.550.961,00 atau turun 14,55%.

Rincian realisasi penerimaan dari Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya

Alam adalah sebagai berikut :

- Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.07/2014

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

1/PMK.07/2014 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber

Daya Alam Kehutanan Tahun Anggaran 2014, alokasi Provisi Sumber

Daya Hutan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp195.000.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp488.330.241,00 atau

250,43% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp272.858.924,00 Provisi Sumber Daya Hutan

(PSDH) Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp215.471.317,00 atau naik

78,97%;

- Iuran Tetap (Landrent)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2014

tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2014, alokasi Iuran Tetap

(Landrent) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp124.562.270,00. Realisasinya adalah sebesar Rp180.847.576,00 atau

145,19% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp114.402.953,00 Iuran Tetap (Landrent) Tahun

Anggaran 2014 lebih besar Rp66.444.623,00 atau turun 58,08%;

- Iuran Eksploitasi (Royalti)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2014

tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2014, alokasi Iuran Eksploitasi

(Royalti) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar

Page 77: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 84

Rp2.881.928.050,00. Realisasinya adalah sebesar Rp2.658.954.072,00

atau 92,26% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp3.670.459.693,00 Iuran Eksploitasi (Royalti)

Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp1.011.505.621,00 atau turun

27,56%.

- Pertambangan Panas Bumi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.07/2014

tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Pertambangan Panas Bumi Tahun Anggaran 2014, alokasi Pertambangan

Panas Bumi Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar

Rp124.039.680,00 . Realisasinya adalah sebesar Rp245.078.400,00 atau

197,58% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp124.039.680,00 Pertambangan Panas Bumi

Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp121.038.720,00 atau naik 97,58%.

3. Dana Alokasi Umum

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014

tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun

Anggaran 2014, alokasi DAU Provinsi Banten tahun anggaran 2014 sebesar

Rp728.490.012.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp728.490.012.000,00

atau 100,00% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp617.081.101.000,00 Dana Alokasi Umum Tahun

Anggaran 2014 lebih besar Rp111.408.911.000,00 atau naik 18,05%.

4. Dana Alokasi Khusus

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

180/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Khusus Tahun

Anggaran 2014, alokasi DAK Provinsi Banten tahun 2014 sebesar

Rp16.717.970.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp12.538.478.000,00

atau 75,00% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp10.601.213.000,00. Dana Alokasi Khusus Tahun

Anggaran 2014 lebih besar Rp1.937.265.000,00 atau naik 18,27%.

Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

180/PMK.07/2013 tentang pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran,

penyaluran DAK dibagi tiga tahap :

- Tahap I sebesar 30%

- Tahap II sebesar 45%

- Tahap III sebesar 25%

Dengan demikian, realisasi pendapatan DAK baru sampai tahap II (75%).

Proses pencairan tahap III (25%) baru bisa diajukan setelah laporan realisasi

pekerjaan mencapai 90% dari dana DAK yang sudah diterima. Namun

karena sampai batas akhir pengajuan Dana Alokasi Khusus tahap III pada

Page 78: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 85

pertengahan bulan Desember 2014, pekerjaan ada yang tidak bisa

dilaksanakan dan tidak mencapai target 90% dari dana DAK yang telah

disalurkan sehingga sisa DAK tahap III (25%) tidak bisa diajukan.

Realisasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2014 terdiri dari:

1). DAK Bidang Kesehatan sebesar Rp2.686.084.774,39;

2). DAK Bidang Kelautan dan Perikanan sebesar Rp8.166.419.473,83;

3). DAK Bidang Kehutanan sebesar Rp1.067.491.254,52;

4). DAK Bidang Keselamatan Transportasi Darat sebesar

Rp618.482.497,25.

Secara ringkas realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 5.10

Anggaran dan Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan Tahun 2014 Realisasi

Tahun 2013

Rp. Rp. % Rp. Rp.

2 3 4 5 6=4-3 7

Dana Bagi Hasil Pajak: 419.211.440.000,00 415.270.932.833,00 99,06 (3.940.507.167,00) 494.140.096.588,00

1.1 PBB 18.000.000.000,00 24.203.527.704,00 134,46 6.203.527.704,00 161.245.097.792,00

1.2 PPh Pasal 25 dan 2p WP Orang

Pribadi Dalam Negeri 401.211.440.000,00 391.067.405.129,00 97,47 (10.144.034.871,00) 332.765.807.524,00

1.3 Cukai Tembakau - - - - 129.191.272,00

Bagi Hasil SDA : 3.325.530.000,00 3.573.210.289,00 107,45 247.680.289,00 4.181.761.250,00

1.1 PSDH 195.000.000,00 488.330.241,00 250,43 293.330.241,00 272.858.924,00

1.2 Landrent 124.562.270,00 180.847.576,00 145,19 56.285.306,00 114.402.953,00

1.3 Royalti 2.881.928.050,00 2.658.954.072,00 92,26 (222.973.978,00) 3.670.459.693,00

1.4 Pertambangan Panas Bumi 124.039.680,00 245.078.400,00 197,58 121.038.720,00 124.039.680,00

Dana Alokasi Umum 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00 - 617.081.101.000,00

Dana Alokasi Khusus 16.717.970.000,00 12.538.478.000,00 75,00 (4.179.492.000,00) 10.601.213.000,00

Jumlah 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 99,33 (7.872.318.878,00) 1.126.004.171.838,00

Selisih Lebih/ (Kur ang)Realisasi Ur aian

Anggar an

b. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2013 tentang

Pedoman Umum dan Alokasi Bantuan Operasional Sekolah tahun Anggaran 2014

Page 79: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 86

dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.07/2014 tentang Tambahan

Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah berasal dari pemerintah pusat

alokasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya – Dana Penyesuaian Provinsi

Banten tahun 2014 sebesar Rp1.009.433.920.000,00. Realisasinya adalah sebesar

Rp1.001.583.024.000,00 atau 99,22% dari anggaran, yang terdiri dari Dana

Penyesuaian Sertifikasi/Tunjangan Profesi/TPPNS Guru terealisasi sebesar

Rp604.500.000,00 dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Satuan Pendidikan

Dasar sebesar Rp1.000.978.524.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp979.144.586.000,00 penerimaan pada Tahun Anggaran

2014 lebih besar Rp22.438.438.000,00 atau naik 2,29%.

5.1.1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Rekening Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah menampung penerimaan yang

berasal dari Pendapatan Hibah dan Pendapatan Lainnya.

Realisasi penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun Anggaran

2014 tersebut terdiri dari :

a. Pendapatan Hibah

Realisasi Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam

Negeri Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp5.441.490.000,00 atau 1.290,19%

dari target sebesar Rp421.758.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp4.670.632.000,00 penerimaan Hibah Tahun

Anggaran 2014 lebih besar Rp770.858.000,00 atau naik 16,50%. Pendapatan

Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri berasal dari

PT.Jasa Raharja.

b. Pendapatan Lainnya

Pendapatan Lainnya terealisasi sebesar Rp2.410.023.776,00 dari target

sebesar Rp970.884.054,00 atau 248,23% yang berasal dari penerimaan-

penerimaan lainnya yang tidak bisa dikelompokkan pada rekening-rekening

sebelumnya, diantaranya pendapatan pengembalian BOS TA 2013 dari

sekolah-sekolah sebesar Rp1.277.728.830,00, Bunga Bank Dana Hibah

Rp123.153.601,00, setoran atas nama lembaga/perorangan sebesar

Rp1.009.141.435,00 yang tidak bisa ditelusuri lebih lanjut sumbernya.

Secara ringkas realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 5.11

Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah

Page 80: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 87

Anggaran

Tahun 2014

Selisih Lebih/

(Kurang)Realisasi Tahun 2013

Rp. Rp. % Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6=4-3 7

1 Badan/Lembaga/Organisasi

Swasta Dalam Negri

421.758.000,00 5.441.490.000,00 1.290,19 5.019.732.000,00 4.670.632.000,00

-PT.Jasa Raharja 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1290,19 5.019.732.000,00 4.670.632.000,00

2 Pendapatan Lainnya 970.884.054,00 2.410.023.776,00 248,23 1.439.139.722,00 1.858.707.502,00

Jumlah 1.392.642.054,00 7.851.513.776,00 563,79 6.458.871.722,00 6.529.339.502,00

No UraianRealisasi Tahun 2014

5.1.2. BELANJA

Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp6.001.971.151.350,00 atau 73,78% dari anggaran yang direncanakan dalam Perubahan

APBD sebesar Rp6.001.971.151.350,00 sedangkan APBD murni sebesar

Rp5.582.706.520.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp3.960.865.642.094,00 realisasi belanja Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar

Rp467.265.403.176,00 atau naik 11,80%. Realisasi Belanja terdiri dari Belanja Operasi,

Belanja Modal dan Belanja Tak Terduga.

Tabel 5.12

Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

Page 81: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 88

APBD Murni

Tahun 2014

Perubahan APBD

Tahun 2014

Realisasi

Tahun 2013

(Audited)

Selisih Realisasi TA.

2014 Terhadap TA.

2013

Prosentasi

Naik/(Turun)

Rp. Rp. Rp. % Rp. Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6 7=4-6 8=7/6

BELANJA 5.582.706.520.000,00 6.001.971.151.350,00 4.428.131.045.270,00 73,78 3.960.865.642.094,00 467.265.403.176,00 11,80

BELANJA OPERASI 3.883.090.797.597,00 4.257.344.071.261,90 3.736.646.652.313,00 87,77 3.147.590.464.979,00 589.056.187.334,00 18,71

Belanja Belanja Pegaw ai 717.781.419.700,00 738.020.102.819,00 626.105.421.399,00 84,84 605.003.141.906,00 21.102.279.493,00 3,49

Belanja Belanja Barang 1.472.890.241.897,00 1.611.952.687.442,90 1.342.286.491.217,00 83,27 983.932.219.941,00 358.354.271.276,00 36,42

Belanja Hibah 1.601.419.136.000,00 1.816.371.281.000,00 1.681.652.739.697,00 92,58 1.522.469.453.132,00 159.183.286.565,00 10,46

Belanja Bantuan Sosial 91.000.000.000,00 91.000.000.000,00 86.602.000.000,00 95,17 36.185.650.000,00 50.416.350.000,00 139,33

BELANJA MODAL 1.694.615.722.403,00 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75 813.275.177.115,00 (121.790.784.158,00) (14,98)

Belanja Tanah 419.006.092.800,00 591.183.862.550,00 136.462.264.956,00 23,08 61.035.171.919,00 75.427.093.037,00 123,58

Belanja Peralatan dan Mesin 238.664.534.267,00 290.699.370.052,10 230.925.635.275,00 79,44 171.324.962.104,00 59.600.673.171,00 34,79

Belanja Gedung dan Bangunan 224.116.408.836,00 218.556.150.836,00 135.796.671.736,00 62,13 140.761.075.785,00 (4.964.404.049,00) (3,53)

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 809.066.533.700,00 633.552.956.350,00 182.951.993.945,00 28,88 432.666.762.382,00 (249.714.768.437,00) (57,72)

Belanja Aset Tetap Lainny a 2.982.396.600,00 4.635.419.100,00 4.434.753.795,00 95,67 7.321.439.925,00 (2.886.686.130,00) (39,43)

Belanja Aset Lainny a 779.756.200,00 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 165.765.000,00 747.308.250,00 450,82

BELANJA TAK TERDUGA 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - - - - N/A

Belanja Tak Terduga 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - - - - N/A

JUMLAH 5.582.706.520.000,00 6.001.971.151.350,00 4.428.131.045.270,00 73,78 3.960.865.642.094,00 467.265.403.176,00 11,80

UraianRealisasi Tahun 2014

5.1.2.1. Belanja Operasi

Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar

Rp3.736.646.652.313,00 atau 87,77% dari anggaran sebesar

Rp4.257.344.071.261,90. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

adalah sebesar Rp3.147.590.464.979,00 realisasi belanja operasi Tahun Anggaran

2014 bertambah sebesar Rp589.056.187.334,00 atau naik 18,71%. Rincian realisasi

belanja operasi sebagai berikut :

A.1.1. Belanja Pegawai

Jumlah Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp626.105.421.399,00 atau 84,84% dari anggaran sebesar

Rp738.020.102.819,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp605.003.141.906,00 realisasi Belanja Pegawai Tahun

Anggaran 2013 bertambah sebesar Rp21.102.279.493,00 atau naik 3,49%

yang terdiri dari:

a. Belanja Pegawai Tidak Langsung dengan realisasi sebesar

Rp481.328.441.248,00 atau 84,69% dari anggaran sebesar

Rp568.367.964.269,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp423.141.043.569,00, realisasi Belanja Pegawai Tidak

Langsung Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar

Rp58.187.397.679,00 atau naik 13,75%. Belanja pegawai tidak langsung

digunakan untuk pembayaran gaji dan tunjangan PNS, Kepala Daerah

Page 82: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 89

dan Wakil Kepala Daerah serta Anggota DPRD;

b. Belanja Pegawai Langsung dengan realisasi sebesar

Rp144.776.980.151,00 atau 85,34% dari anggaran sebesar

Rp169.652.138.550,00. Hal ini berarti realisasi Belanja Pegawai

Langsung Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar

Rp37.085.118.186,00 atau turun 20,39% dibandingkan dengan realisasi

Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp181.862.098.337,00. Realisasi belanja

pegawai langsung digunakan untuk belanja pegawai yang berhubungan

langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

A.1.2. Belanja Barang

Belanja barang meliputi belanja barang dan jasa sebagai penunjang

pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang sifatnya rutinitas dan tidak

menghasilkan aset tetap. Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2014

adalah sebesar Rp1.342.286.491.217,00 atau 83,27% dari anggaran sebesar

Rp1.611.952.687.442,90. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp983.932.219.941,00 realisasi Belanja Barang Tahun

Anggaran 2013 bertambah sebesar Rp358.354.271.276,00 atau naik 36,42%.

A.1.3. Belanja Hibah

Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar

Rp1.681.652.739.697,00 atau 92,58% dari anggaran sebesar

Rp1.816.371.281.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp1.522.469.453.132,00 realisasi Belanja Hibah Tahun

Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp159.183.286.565,00 atau naik 10,46%.

Termasuk dalam Belanja Hibah tersebut adalah Belanja Bantuan Keuangan.

Rincian realisasi belanja hibah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.13

Realisasi Belanja Hibah

Anggaran Tahun 2014 Selisih Lebih/ (Kurang) Realisasi Tahun 2013

Rp. Rp. % Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6 = 4-3 7Belanja Hibah

1.816.371.281.000,00 1.681.652.739.697,00 92,58 (134.718.541.303,00) 1.522.469.453.132,00

1 Bantuan Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Dasar1.008.829.420.000,00 998.148.215.000,00 98,94 (10.681.205.000,00) 985.703.197.500,00

2 Belanja Hibah Kepada Pemerintah 56.221.700.000,00 46.933.845.060,00 83,48 (9.287.854.940,00) 25.539.469.492,00

3 Belanja Hibah Organisasi Kemasyarakatan 194.315.625.000,00 140.176.065.796,00 72,14 (54.139.559.204,00) 65.782.046.209,00

4 Belanja Hibah Kepada Masyarakat 117.092.900.000,00 59.408.515.000,00 50,74 (57.684.385.000,00) 254.694.925.000,00

5 Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota 351.650.636.000,00 348.978.260.000,00 99,24 (2.672.376.000,00) 102.489.000.000,00

6 Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa 86.660.000.000,00 86.590.000.000,00 99,92 (70.000.000,00) 86.660.000.000,00

7 Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 1.601.000.000,00 1.417.838.841,00 88,56 (183.161.159,00) 1.600.814.931,00

No Jenis BantuanRealisasi Tahun 2014

Realisasi Belanja hibah terdiri dari :

1. Belanja Hibah BOS terealisasi sebesar Rp998.148.215.000,00 atau

Page 83: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 90

98,94% dari anggaran sebesar Rp1.008.829.420.000,00. Dibandingkan

dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp985.703.197.500,00

realisasi Belanja Hibah BOS Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar

Rp12.445.017.500,00 atau naik 1,26%.

Rincian Belanja Hibah BOS kepada Satuan Pendidikan Dasar dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.14

Rincian Belanja Hibah BOS Tahun Anggaran 2014

1 2 3 4 5

Hibah BOS kepada Satuan

Pendidikan Dasar

1.008.829.420.000,00 998.148.215.000,00 98,94

1 Kabupaten Lebak 129.173.660.000,00 127.494.025.000,00 98,70

2 Kabupaten Pandeglang 125.682.650.000,00 122.771.982.500,00 97,68

3 Kabupaten Serang 141.456.340.000,00 140.270.060.000,00 99,16

4 Kabupaten Tangerang 258.896.970.000,00 256.717.850.000,00 99,16

5 Kota Serang 64.721.750.000,00 64.412.952.500,00 99,52

6 Kota Cilegon 36.709.840.000,00 36.708.152.500,00 100,00

7 Kota Tangerang 151.453.650.000,00 149.642.517.500,00 98,80

8 Kota Tangerang Selatan 100.734.560.000,00 100.130.675.000,00 99,40

No Ur aian Anggar an Realisasi %

2. Belanja Hibah kepada Pemerintah terealisasi sebesar

Rp46.933.845.060,00 atau 83,48% dari anggaran sebesar

Rp56.221.700.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp25.539.469.492,00 realisasi Hibah kepada Pemerintah

Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp21.394.375.568,00 atau

naik 83,77%. Jumlah penerima hibah Tahun Anggaran 2014

dianggarkan pada 11 (sebelas) instansi pemerintah pusat, namun

Sekretariat KPU Provinsi Banten tidak merealisasikan anggaran

hibahnya.

Rincian Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 5.15

Page 84: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 91

Rincian Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat

Anggar an Tahun 2014Selisih Lebih/

(Kur ang)Realisasi Tahun 2013

Rp. Rp. % Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6 = 4-3 7

1 BPS PROVINSI BANTEN 630.000.000,00 630.000.000,00 100,00 - 600.000.000,00

2 KPU PROVINSI BANTEN 9.094.700.000,00 - 0,00 (9.094.700.000,00) 1.700.000.000,00

3 BADAN NARKOTIKA (BNN) PROVINSI BANTEN 2.902.600.000,00 2.884.222.500,00 99,37 (18.377.500,00) 699.776.000,00

4 POLDA BANTEN 16.500.000.000,00 16.424.890.075,00 99,54 (75.109.925,00) 10.350.000.000,00

5 LANAL BANTEN - - 0,00 - 1.000.000.000,00

6 KOREM 064/MAULANA YUSUF 13.000.000.000,00 13.000.000.000,00 100,00 - 5.000.000.000,00

7 KOREM 052/WIJAYA KRAMA 4.700.000.000,00 4.700.000.000,00 100,00 - 1.989.693.492,00

8 LANUD GORDA BANTEN - - 0,00 - 200.000.000,00

9 GROUP I KOPASSUS 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00 - 500.000.000,00

10 KANWIL HUKUM dan HAM PROVINSI BANTEN - - 0,00 - 2.000.000.000,00

11 UNTIRTA - - 0,00 - 1.000.000.000,00

12 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SMHB - - 0,00 - 500.000.000,00

13 RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) BANTEN 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00 -

14 PANGKALAN UTAMA TNI AL III 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00 -

15 DEWAN PENGURUS KORPRI PROV. BANTEN 2.500.000.000,00 2.400.332.485,00 96,01 (99.667.515,00)

16 KEPOLISIAN DAERAH METRO JAYA 494.400.000,00 494.400.000,00 100,00 -

Jumlah 56.221.700.000,00 46.933.845.060,00 83,48 (9.188.187.425,00) 25.539.469.492,00

No Jenis BantuanRealisasi Tahun 2014

3. Belanja Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan, terealisasi sebesar

Rp140.176.065.796,00 atau 72,14% dari anggaran sebesar

Rp194.315.625.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp65.782.046.209,00 realisasi Hibah kepada Organisasi

Kemasyarakatan Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar

Rp74.394.019.587,00 atau naik 113,09%. Jumlah penerima hibah Tahun

Anggaran 2014 adalah 551 (lima ratus lima puluh satu) organisasi.

Dibandingkan dengan jumlah penerima hibah tahun 2013 sebanyak 72

(tujuh puluh dua) organisasi, jumlah penerima hibah kepada organisasi

kemasyarakatan tahun 2014 bertambah sebanyak 479 (empat ratus tujuh

puluh sembilan) organisasi.

4. Belanja Hibah kepada Masyarakat sebesar Rp59.408.515.000,00 atau

50,74% dari anggaran sebesar Rp117.092.900.000,00. Dibandingkan

dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp254.694.925.000,00

realisasi Hibah kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2014 menurun

sebesar Rp195.286.410.000,00 atau turun 76,67%. Jumlah penerima

hibah kepada masyarakat Tahun Anggaran 2014 adalah 880 (delapan

ratus delapan puluh) masyarakat. Dibandingkan dengan jumlah penerima

hibah tahun 2013 sebanyak 1.986 (seribu sembilan ratus delapan puluh

enam) masyarakat, jumlah penerima hibah kepada masyarakat tahun

2014 bertambah sebanyak 1.106 (seribu seratus enam) masyarakat.

5. Realisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota,

sebesar Rp348.978.260.000,00 atau 99,24% dari anggaran sebesar

Rp351.650.636.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp102.489.000.000,00 realisasi Bantuan Keuangan kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2013 meningkat sebesar

Rp246.489.260.000,00 atau naik 240,50%. Jumlah penerima bantuan

keuangan Tahun Anggaran 2014 adalah 8 (delapan) pemerintah

Page 85: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 92

kabupaten/kota.

Rincian realisasi belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah

Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.16

Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota

Anggaran Tahun 2014Selisih Lebih/

(Kurang)Realisasi Tahun 2013

Rp. Rp. % Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6 = 4-3 7

Bantuan Keuangan Kepada

Kabupaten/Kota

351.650.636.000,00 348.978.260.000,00 99,24% (2.672.376.000,00) 102.489.000.000,00

1 Kabupaten Lebak 90.433.932.000,00 90.433.932.000,00 100,00 - 13.538.000.000,00

2 Kabupaten Pandeglang 26.926.020.000,00 26.926.020.000,00 100,00 - 15.517.000.000,00

3 Kabupaten Serang 105.051.356.000,00 105.051.356.000,00 100,00 - 39.948.000.000,00

4 Kota Serang 53.224.452.000,00 53.224.452.000,00 100,00 - 13.489.000.000,00

5 Kota Cilegon 30.362.944.000,00 30.224.500.000,00 99,54 (138.444.000,00) 5.000.000.000,00

6 Kota Tangerang 13.154.728.000,00 12.586.000.000,00 95,68 (568.728.000,00) -

7 Kabupaten Tangerang 10.286.080.000,00 8.521.000.000,00 82,84 (1.765.080.000,00) 5.000.000.000,00

8 Kota Tangerang Selatan 22.211.124.000,00 22.011.000.000,00 99,10 (200.124.000,00) 9.997.000.000,00

Jumlah 351.650.636.000,00 348.978.260.000,00 99,24 (2.672.376.000,00) 102.489.000.000,00

No Jenis BantuanRealisasi Tahun 2014

Dalam realisasi bantuan keuangan kepada Kabupaten/Kota Tahun

Anggaran 2014 diatas termasuk didalamnya adalah bantuan keuangan

Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), dengan rincian sebagaimana

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.17

Bantuan Keuangan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kepada

Kabupaten/Kota

1 2 3

Bantuan Keuangan Jamkesda

1 Kabupaten Lebak 1.000.000.000,00

2 Kabupaten Pandeglang 1.000.000.000,00

3 Kabupaten Serang 1.000.000.000,00

4 Kabupaten Tangerang 1.000.000.000,00

5 Kota Serang 1.000.000.000,00

6 Kota Cilegon 1.000.000.000,00

7 Kota Tangerang -

8 Kota Tangerang Selatan 1.000.000.000,00

Jumlah 7.000.000.000,00

No Jenis Bantuan Jumlah Bantuan (Rp.)

6. Realisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa sebesar

Rp86.590.000.000,00 atau 99,92% dari anggaran sebesar

Rp86.660.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp86.660.000.000,00 realisasi Bantuan Keuangan kepada

Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar

Rp70.000.000,00 atau turun 0,08%. Jumlah penerima bantuan keuangan

Tahun Anggaran 2014 dianggarkan untuk 1.238 (seribu dua ratus tiga

puluh delapan) pemerintah desa, masing-masing desa mendapat bantuan

sebesar Rp70.000.000,00, namun hanya 1.237 (seribu dua ratus tiga

puluh tujuh) pemerintah desa yang merealisasikan bantuan keuangan. 1

Page 86: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 93

Desa di Kabupaten Tangerang yaitu Desa Pengadegan Kecamatan Pasar

Kemis tidak merealisasikan bantuan keuangan dikarenakan sampai batas

akhir penyampaian proposal bantuan keuangan, desa Pengadegan tidak

menyampaikan kelengkapan proposal bantuan keuangan tersebut.

Rincian Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di 4

(empat) Kabupaten dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.18

Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa

Selisih Lebih/ (Kurang)

Jumlah Desa

Rp.Jumlah

DesaRp. % Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 = 6 - 41. Bantuan Keuangan

Kepada Pemerintah Desaa. Kabupaten Lebak 340 23.800.000.000,00 340 23.800.000.000,00 100,00 - b. Kabupaten Pandeglang 326 22.820.000.000,00 326 22.820.000.000,00 100,00 - c. Kabupaten Serang 326 22.820.000.000,00 326 22.820.000.000,00 100,00 - d. Kabupaten Tangerang 246 17.220.000.000,00 245 17.150.000.000,00 99,59 (70.000.000,00)

Jumlah 1.238 86.660.000.000,00 1.237 86.590.000.000,00 99,92 (70.000.000,00)

No Jenis Bantuan

Anggaran Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014

7. Realisasi Bantuan Keuangan kepada kepada Partai Politik sebesar

Rp1.417.838.841,00 atau 88,56% dari anggaran sebesar

Rp1.601.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp1.600.814.931,00 realisasi Bantuan Keuangan kepada

Partai Politik Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar

Rp182.976.090,00 atau turun 11,43%. Realisasi bantuan keuangan

kepada partai politik dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor

3 Tahun 2006 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik.

Mekanisme besaran bantuan keuangan kepada partai politik adalah

berdasarkan perolehan suara partai politik tingkat Provinsi Banten hasil

Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2009. Jumlah penerima bantuan

keuangan Tahun Anggaran 2014 adalah 16 (enam belas) partai politik.

Rincian Belanja Bantuan Keuangan kepada Partai Politik dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.19

Page 87: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 94

Bantuan Keuangan kepada Partai Politik

No Bantuan Keuangan Kepada Par tai Politik Jumlah Bantuan (Rp.)

1 2 3

1 Partai Demokrat 315.899.974,00

2 Partai Golongan Karya (Golkar) 233.905.840,00

3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) 193.643.830,00

4 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 185.659.959,00

5 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 111.263.243,00

6 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 78.880.869,00

7 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 66.079.167,00

8 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 63.503.609,00

9 Partai Amanat Nasional (PAN) 65.378.087,00

10 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 26.386.859,00

11 Partai Bulan Bintang (PBB) 22.156.855,00

12 Partai Bintang Reformasi (PBR) 19.806.752,00

13 Partai Persatuan Daerah (PPD) 12.919.779,00

14 Partai Damai Sejahtera (PDS) 11.570.115,00

15 Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) 10.783.903,00

16 Partai Persatuan Nahdatul Ummah Indonesia (PPNUI) -

Jumlah 1.417.838.841,00

Tidak termasuk dalam belanja hibah tersebut diatas, pada Tahun Anggaran 2014

terdapat realisasi hibah berupa barang yang dianggarkan pada belanja barang

sebesar Rp231.562.945.714,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.20

Belanja Hibah Barang/Jasa Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

No SKPD ANGGARAN REALISASI %

1 Dinas Pendidikan 57.343.266.000,00 37.308.074.550,00 65,06

2 Dinas Kesehatan 400.000.000,00 327.850.000,00 81,96

3 Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 159.750.212.600,00 142.686.243.200,00 89,32

4 Dinas Sosial 82.000.000,00 81.670.000,00 99,60

5 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 357.840.000,00 354.905.000,00 99,18

6 Dinas Koperasi dan UMKM 2.663.544.500,00 2.195.801.000,00 82,44

7 Dinas Pemuda dan Olah Raga 146.000.000,00 144.859.000,00 99,22

8 Biro Kesejahteraan Rakyat 5.361.260.000,00 4.811.650.000,00 89,75

9 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 221.450.000,00 165.500.000,00 74,73

10 Dinas Pertanian dan Peternakan 4.409.350.000,00 2.972.970.000,00 67,42

11 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 711.898.000,00 604.815.100,00 84,96

12 Dinas Pertambangan dan Energi 30.558.423.150,00 30.127.612.864,00 98,59

13 Dinas Kelautan dan Perikanan 11.330.555.000,00 9.780.995.000,00 86,32

273.335.799.250,00 231.562.945.714,00 84,72 Jumlah

A.1.4. Bantuan Sosial

Realisasi Bantuan Sosial adalah sebesar Rp86.602.000.000,00 atau 95,17% dari

anggaran sebesar Rp91.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp36.185.650.000,00 realisasi Bantuan Sosial Tahun

Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp50.416.350.000,00 atau naik 139,33% yang

dialokasikan untuk Belanja Bantuan Sosial Kepada Individu dan/atau Keluarga,

Page 88: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 95

serta Belanja Bantuan Sosial Kepada Masyarakat. Pada Tahun Anggaran 2014,

penerima Bantuan Sosial kepada Individu dan/atau Keluarga Yang Terencana

berjumlah 32.844 (tiga puluh dua ribu delapan ratus empat puluh empat),

penerima Bantuan Sosial Kepada Individu dan/atau Keluarga yang Tidak

Terencana berjumlah 3.412 ( tiga ribu empat ratus dua belas), penerima Bantuan

Sosial kepada Kelompok Masyarakat berjumlah 153 (seratus lima puluh tiga).

Realisasi belanja bantuan sosial kepada Kelompok Masyarakat dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 5.21

Realisasi Belanja Bantuan Sosial

Anggaran Tahun 2014

Selisih Lebih/ (Kurang)

Realisasi Tahun 2013

Rp. Rp. % Rp. Rp.1 2 3 4 5 6 =4-3 7

Belanja Bantuan Sosial1 Belanja Bantuan Sosial Kepada

Individu dan/atau Keluarga75.000.000.000,00 73.372.000.000,00 97,83 (61.454.350.000,00) 13.545.650.000,00

2 Belanja Bantuan Sosial Kepada Masyarakat

16.000.000.000,00 13.230.000.000,00 82,69 6.320.000.000,00 22.320.000.000,00

3 Belanja Bantuan Sosial Kepada Lembaga Non Pemerintahan

- - 0,00 320.000.000,00 320.000.000,00

Jumlah 91.000.000.000,00 86.602.000.000,00 95,17 (54.814.350.000,00) 36.185.650.000,00

No Jenis BantuanRealisasi Tahun 2014

Tidak termasuk dalam belanja bantuan sosial tersebut diatas, pada Tahun Anggaran

2014 terdapat realisasi bantuan sosial berupa barang yang dianggarkan pada belanja

barang dan jasa sebesar Rp4.091.482.800,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.22

Belanja Bantuan Sosial Berupa Barang Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

No SKPD ANGGARAN REALISASI %

1 Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 9.257.010.300,00 185.216.000,00 2,00

2 Dinas Sosial 3.446.604.500,00 3.147.294.600,00 91,32

3 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 737.750.000,00 734.972.200,00 99,62 4 Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Masyarakat Desa 24.000.000,00 24.000.000,00 100,00

13.465.364.800,00 4.091.482.800,00 30,39 Jumlah

5.1.2.2. Belanja Modal

Belanja modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap

dan aset lainnya yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi Belanja Modal adalah sebesar Rp691.308.122.957,00 atau 39,74% dari

anggaran sebesar Rp1.739.627.080.088,10. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp813.275.177.115,00, realisasi Belanja Modal Tahun

Anggaran 2014 berkurang sebesar Rp121.967.054.158,00 atau turun 15,00%.

Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut :

1. Belanja Tanah dianggarkan sebesar Rp591.183.862.550,00, terealisasi sebesar

Rp136.462.264.956,00 atau 23,08%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Page 89: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 96

Anggaran 2013 sebesar Rp61.035.171.919,00, realisasi Belanja Tanah Tahun

Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp75.427.093.037,00 atau naik 123,58%;

2. Belanja Peralatan dan Mesin dianggarkan sebesar Rp290.699.370.052,10

terealisasi sebesar Rp230.925.635.275,00 atau 79,44%. Dibandingkan dengan

realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp171.324.962.104,00, realisasi Belanja

Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar

Rp59.600.673.171,00 atau naik 34,79%;

3. Belanja Gedung dan Bangunan dianggarkan sebesar Rp218.556.150.836,00

terealisasi sebesar Rp135.796.671.736,00 atau 62,13%. Dibandingkan dengan

realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp140.761.075.785,00 realisasi Belanja

Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar

Rp4.964.404.049,00 atau turun 3,53%;

4. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan dianggarkan sebesar Rp633.552.956.350,00

terealisasi sebesar Rp182.951.993.945,00 atau 28,88%. Dibandingkan dengan

realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp432.666.762.382,00 realisasi Belanja

Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun Anggaran 2013 berkurang sebesar

Rp249.714.768.437,00 atau turun 57,72%;

5. Belanja Aset Tetap Lainnya dianggarkan sebesar Rp4.635.419.100,00 terealisasi

sebesar Rp4.434.753.795,00 atau 95,67%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp7.321.439.925,00 realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya

Tahun Anggaran 2013 berkurang sebesar Rp2.886.686.130,00 atau turun 39,43%;

6. Belanja Aset Lainnya dianggarkan sebesar Rp999.321.200,00 terealisasi sebesar

Rp913.073.250,00 atau 91,37%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp165.765.000,00 realisasi Belanja Aset Lainnya Tahun Anggaran

2013 meningkat sebesar Rp747.308.250,00 atau naik 450,82%.

Realisasi belanja modal dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 5.23

Realisasi Belanja Modal

Page 90: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 97

Anggaran

Tahun 2014Selisih Lebih/ (Kurang)

Rp. Rp. % Rp.

1 2 3 4 5 6 =4-3

1 Belanja Tanah 591.183.862.550,00 136.462.264.956,00 23,08 (454.721.597.594,00)

a. Belanja Modal Pengadaan Tanah 590.433.512.550,00 136.330.961.506,00 23,09 (454.102.551.044,00)

b. Belanja Modal Sertifikasi Tanah 750.350.000,00 131.303.450,00 17,50 (619.046.550,00)

2 Belanja Peralatan dan Mesin 290.699.370.052,10 230.925.635.275,00 79,44 (59.773.734.777,10)

a. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Berat 19.092.393.500,00 16.506.732.600,00 86,46 (2.585.660.900,00)

b. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor 44.462.938.250,00 35.404.261.400,00 79,63 (9.058.676.850,00)

c. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Tidak

Bermotor

544.090.000,00 538.800.100,00 99,03 (5.289.900,00)

d. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan di Atas Air

Bermotor

120.900.000,00 119.460.000,00 98,81 (1.440.000,00)

e. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Di Atas Air Tidak

Bermotor

79.000.000,00 53.130.000,00 67,25 (25.870.000,00)

f. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Udara 198.912.500,00 198.642.500,00 99,86 (270.000,00)

g. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Bengkel 11.210.674.990,00 8.701.259.000,00 77,62 (2.509.415.990,00)

h. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Pengolahan Pertanian,

Perikanan Dan Peternakan

188.004.500,00 131.450.000,00 69,92 (56.554.500,00)

i. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor 4.976.548.742,00 3.761.140.617,00 75,58 (1.215.408.125,00)

j. Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor 9.872.966.815,00 9.263.873.415,00 93,83 (609.093.400,00)

k. Belanja Modal Pengadaan Komputer 26.141.726.910,10 24.892.469.626,00 95,22 (1.249.257.284,10)

l. Belanja Modal Pengadaan Mebeulair 12.220.953.599,00 10.877.719.195,00 89,01 (1.343.234.404,00)

m. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur dan Rumah

Tangga

14.575.530.713,00 9.427.777.466,00 64,68 (5.147.753.247,00)

n. Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan 4.916.206.440,00 4.686.266.340,00 95,32 (229.940.100,00)

o. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio 9.718.585.949,00 8.132.840.917,00 83,68 (1.585.745.032,00)

p. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Komunikasi 1.574.522.795,00 1.438.891.540,00 91,39 (135.631.255,00)

q. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur 1.832.532.900,00 1.329.127.450,00 72,53 (503.405.450,00)

r. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran 86.365.473.143,00 59.755.262.379,00 69,19 (26.610.210.764,00)

s. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Laboratorium 39.321.377.907,00 32.926.045.730,00 83,74 (6.395.332.177,00)

t. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat 3.085.500.399,00 2.583.805.000,00 83,74 (501.695.399,00)

u. Belanja Modal Alat Percontohan/Peraga/Praktek 200.530.000,00 196.680.000,00 98,08 (3.850.000,00)

3 Belanja Gedung dan Bangunan 218.556.150.836,00 135.796.671.736,00 62,13 (82.759.479.100,00)

a. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan 214.330.300.436,00 133.783.927.501,00 62,42 (80.546.372.935,00)

b. Belanja Modal Media Informasi Dan Publikasi 1.018.704.500,00 549.522.150,00 53,94 (469.182.350,00)

c. Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Jalan 3.207.145.900,00 1.463.222.085,00 45,62 (1.743.923.815,00)

4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 633.552.956.350,00 182.951.993.945,00 28,88 (450.600.962.405,00)

a. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan 536.012.309.200,00 128.834.286.905,00 24,04 (407.178.022.295,00)

b. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan 24.806.982.800,00 6.854.361.019,00 27,63 (17.952.621.781,00)

c. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 68.141.972.400,00 46.077.257.171,00 67,62 (22.064.715.229,00)

d. Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman Dan

Hutan Kota

101.800.000,00 100.766.000,00 98,98 (1.034.000,00)

e. Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan Telepon 4.489.891.950,00 1.085.322.850,00 24,17 (3.404.569.100,00)

5 Belanja Aset Tetap Lainnya 4.635.419.100,00 4.434.753.795,00 95,67 (200.665.305,00)

a. Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan 1.984.548.100,00 1.855.908.945,00 93,52 (128.639.155,00)

b. Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian,

Kebuday aan

193.200.000,00 165.195.000,00 85,50 (28.005.000,00)

c. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Musik 533.068.500,00 527.009.500,00 98,86 (6.059.000,00)

d. Belanja Modal Pengadaan Alat Olahraga 386.600.000,00 374.906.000,00 96,98 (11.694.000,00)

e. Belanja Aset Tetap Renov asi 1.538.002.500,00 1.511.734.350,00 98,29 (26.268.150,00)

6 Belanja Aset Lainnya 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 (86.247.950,00)

a. Belanja Modal Pengadaan Softw are 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 (86.247.950,00)

Jumlah 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75 (1.048.142.687.131,10)

No UraianRealisasi Tahun 2014

Berikut disajikan grafik mengenai komposisi realisasi masing-masing pos Belanja

Modal Tahun Anggaran 2014.

Page 91: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 98

Grafik dan Tabel 5.4 : Komposisi Realisasi Belanja Modal Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2014

5.1.2.3. Belanja Tidak Terduga

Belanja Tidak Terduga dialokasikan untuk mengantisipasi adanya bencana yang

harus segera diatasi dan untuk pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat

diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Provinsi Banten.

Pada Tahun Anggaran 2014 belanja tidak terduga tidak terealisasi atau 0,00% dari

anggaran yang ditetapkan sebesar Rp5.000.000.000,00. Dibandingkan dengan

realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp0,00 realisasi Belanja Tidak Terduga

Tahun Anggaran 2014 tidak berubah.

5.1.3. TRANSFER

Berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan

atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Bagi Hasil

Pajak Daerah Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten Tahun Anggaran

2014 Realisasi Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota se Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.764.024.522.670,00 atau 94,30% dari jumlah anggaran

belanja sebesar Rp1.870.732.614.091,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp1.334.273.509.903,00 realisasi Transfer Tahun Anggaran 2013 meningkat

sebesar Rp270.643.475.145,00 atau naik 20,28%. Realisasi Transfer/Bagi Hasil

Pendapatan ke Kabupaten/Kota Tahun 2014 seluruhnya merupakan bagi hasil pajak dengan

rincian sebagai berikut :

Belanja Tanah19,73%

Belanja Peralatan dan Mesin33,40%

Belanja Gedung dan Bangunan

19,643%

Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan26,465%

Belanja Aset Tetap Lainnya 0,642%

Belanja Aset Lainnya 0,132%

Rp. %

1 2 3 4

1 Belanja Tanah 136.462.264.956,00 19,73

2 Belanja Peralatan dan Mesin 230.925.635.275,00 33,40

3 Belanja Gedung dan Bangunan 135.796.671.736,00 19,64

4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 182.951.993.945,00 26,46

5 Belanja Aset Tetap Lainnya 4.434.753.795,00 0,64

6 Belanja Aset Lainnya 913.073.250,00 0,13

Jumlah 691.484.392.957,00 100,00

No UraianRealisasi Tahun 2014

Page 92: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 99

a. Realisasi Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun 2014 sebesar Rp1.604.916.985.048,00 atau

93,77% dari anggaran sebesar Rp1.711.625.076.469,00. dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.24

Realisasi Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun 2014 Anggar an Tahun 2014

Rp. Rp. %

1 2 3 4 5 6

PKB 11.596.350.000,00 11.034.036.310,00 95,15

BBNKB 19.089.600.000,00 17.598.424.044,00 92,19

AP 55.775.000,00 55.775.000,00 100,00

PBBKB 20.573.700.000,00 20.071.269.574,00 97,56

Pajak Rokok 22.448.211.905,00 21.283.011.375,00 94,81

JUMLAH 73.763.636.905,00 70.042.516.303,00 94,96

PKB 10.665.150.000,00 10.175.380.151,00 95,41

BBNKB 18.662.994.000,00 16.461.490.536,00 88,20

AP 82.450.000,00 82.450.000,00 100,00

PBBKB 22.271.200.000,00 21.803.125.401,00 97,90

Pajak Rokok 21.393.762.250,00 21.228.307.698,00 99,23

JUMLAH 73.075.556.250,00 69.750.753.786,00 95,45

PKB 18.682.200.000,00 18.634.763.246,00 99,75

BBNKB 33.901.500.000,00 33.460.913.225,00 98,70

AP 4.365.000.000,00 4.035.560.898,00 92,45

PBBKB 32.517.310.000,00 32.517.310.000,00 100,00

Pajak Rokok 26.238.364.103,00 26.238.364.103,00 100,00

JUMLAH 115.704.374.103,00 114.886.911.472,00 99,29

PKB 102.878.785.000,00 96.639.644.229,00 93,94

BBNKB 150.156.000.000,00 138.143.640.183,00 92,00

AP 1.940.000.000,00 1.940.000.000,00 100,00

PBBKB 100.492.000.000,00 95.789.609.083,00 95,32

Pajak Rokok 55.247.325.917,00 50.216.502.052,00 90,89

JUMLAH 410.714.110.917,00 382.729.395.547,00 93,19

PKB 21.111.177.000,00 18.474.362.300,00 87,51

BBNKB 27.751.506.000,00 22.989.841.572,00 82,84

AP - - 0,00

PBBKB 79.870.770.000,00 76.547.437.185,00 95,84

Pajak Rokok 7.104.650.637,00 6.872.501.167,00 96,73

JUMLAH 135.838.103.637,00 124.884.142.224,00 91,94

PKB 114.086.650.000,00 106.926.644.938,00 93,72

BBNKB 140.403.135.000,00 129.654.295.728,00 92,34

AP 3.863.025.000,00 3.863.025.000,00 100,00

PBBKB 130.578.490.000,00 123.959.217.032,00 94,93

Pajak Rokok 34.741.906.157,00 31.942.424.827,00 91,94

JUMLAH 423.673.206.157,00 396.345.607.525,00 93,55

PKB 16.587.000.000,00 15.740.895.675,00 94,90

BBNKB 24.880.500.000,00 23.047.741.551,00 92,63

AP 1.590.800.000,00 1.462.405.175,00 91,93

PBBKB 31.980.900.000,00 30.166.579.223,00 94,33

Pajak Rokok 11.080.452.299,00 11.080.452.299,00 100,00

JUMLAH 86.119.652.299,00 81.498.073.923,00 94,63

PKB 119.019.124.469,00 111.961.244.857,00 94,07

BBNKB 160.889.535.000,00 147.060.141.967,00 91,40

AP 2.167.950.000,00 2.167.950.000,00 100,00

PBBKB 85.214.500.000,00 80.390.116.884,00 94,34

Pajak Rokok 25.445.326.732,00 23.200.130.560,00 91,18

JUMLAH 392.736.436.201,00 364.779.584.268,00 92,88

JUMLAH PKB 414.626.436.469,00 389.586.971.706,00 93,96

JUMLAH BBNKB 575.734.770.000,00 528.416.488.806,00 91,78

JUMLAH ABT 14.065.000.000,00 13.607.166.073,00 96,74

JUMLAH AP 503.498.870.000,00 481.244.664.382,00 95,58

JUMLAH Pajak Rokok 203.700.000.000,00 192.061.694.081,00 94,29

1.711.625.076.469,00 1.604.916.985.048,00 93,77

No Kabupaten/kota Ur aianRealisasi Tahun 2014

1 KABUPATEN LEBAK

2 KABUPATEN PANDEGLANG

3 KABUPATEN SERANG

4 KABUPATEN TANGERANG

TOTAL BAGI HASIL PAJAK

8 KOTA TANGERANG SELATAN

5 KOTA CILEGON

6 KOTA TANGERANG

7 KOTA SERANG

b. Realisasi Sisa Bagi Hasil Pajak Desember Tahun 2013 sebesar Rp102.377.180.986,00

atau 100,00% dari anggaran, dengan rincian sebagai berikut :

Page 93: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 100

Tabel 5.25

Realisasi Sisa Hasil Pajak Daerah Tahun 2013 Anggar an Tahun 2014

Rp. Rp. %

1 2 3 4 5 6

PKB - - 0,00

BBNKB - - 0,00

AP - - 0,00

PBBKB 2.795.870.802,00 2.795.870.802,00 0,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 2.795.870.802,00 2.795.870.802,00 100,00

PKB - - 0,00

BBNKB 2.256.697.138,00 2.256.697.138,00 0,00

AP 2.263.803,00 2.263.803,00 0,00

PBBKB 2.490.818.851,00 2.490.818.851,00 0,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 4.749.779.792,00 4.749.779.792,00 100,00

PKB 435.906.824,00 435.906.824,00 100,00

BBNKB 6.216.819.985,00 6.216.819.985,00 100,00

AP 165.045.851,00 165.045.851,00 100,00

PBBKB 1.333.723.945,00 1.333.723.945,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 8.151.496.605,00 8.151.496.605,00 100,00

PKB 399.339.236,00 399.339.236,00 100,00

BBNKB 17.843.145.847,00 17.843.145.847,00 100,00

AP 62.216.538,00 62.216.538,00 100,00

PBBKB 4.178.141.118,00 4.178.141.118,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 22.482.842.739,00 22.482.842.739,00 100,00

PKB 856.743.867,00 856.743.867,00 100,00

BBNKB 2.413.006.153,00 2.413.006.153,00 100,00

AP - - 0,00

PBBKB 3.301.208.853,00 3.301.208.853,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 6.570.958.873,00 6.570.958.873,00 100,00

PKB 543.847.316,00 543.847.316,00 100,00

BBNKB 15.909.990.685,00 15.909.990.685,00 100,00

AP 143.082.705,00 143.082.705,00 100,00

PBBKB 8.114.352.537,00 8.114.352.537,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 24.711.273.243,00 24.711.273.243,00 100,00

PKB - - 0,00

BBNKB 3.328.174.765,00 3.328.174.765,00 100,00

AP 71.460.307,00 71.460.307,00 100,00

PBBKB 2.447.137.190,00 2.447.137.190,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 5.846.772.262,00 5.846.772.262,00 100,00

PKB 1.642.979.315,00 1.642.979.315,00 100,00

BBNKB 18.310.932.985,00 18.310.932.985,00 100,00

AP 82.191.981,00 82.191.981,00 100,00

PBBKB 7.032.082.389,00 7.032.082.389,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 27.068.186.670,00 27.068.186.670,00 100,00

JUMLAH PKB 3.878.816.558,00 3.878.816.558,00 100,00

JUMLAH BBNKB 66.278.767.558,00 66.278.767.558,00 100,00

JUMLAH AP 526.261.185,00 526.261.185,00 100,00

JUMLAH PBBKB 31.693.335.685,00 31.693.335.685,00 100,00

JUMLAH PAJAK ROKOK - - 0,00

102.377.180.986,00 102.377.180.986,00 100,00TOTAL BAGI HASIL PAJAK

8 KOTA TANGERANG SELATAN

5 KOTA CILEGON

6 KOTA TANGERANG

7 KOTA SERANG

2 KABUPATEN PANDEGLANG

3 KABUPATEN SERANG

4 KABUPATEN TANGERANG

No Kabupaten/kota Ur aianRealisasi Tahun 2014

1 KABUPATEN LEBAK

c. Realisasi Pelampauan Target Bagi Hasil Pajak Desember Tahun 2013 sebesar

Rp56.730.356.636,00 atau 100,00% dari anggaran, dengan rincian sebagai berikut:

Page 94: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 101

Tabel 5.26

Realisasi Pelampuan Target Bagi Hasil Pajak Desember Tahun 2013

Anggar an Tahun 2014

Rp. Rp. %

1 2 3 4 5 6

PKB 530.264.099,00 530.264.099,00 100,00

BBNKB 986.041.860,00 986.041.860,00 100,00

AP 9.770.869,00 9.770.869,00 100,00

PBBKB 15.187.928,00 15.187.928,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 1.541.264.756,00 1.541.264.756,00 100,00

PKB 653.578.775,00 653.578.775,00 100,00

BBNKB 1.290.462.780,00 1.290.462.780,00 100,00

AP 309.188,00 309.188,00 100,00

PBBKB 68.090.627,00 68.090.627,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 2.012.441.370,00 2.012.441.370,00 100,00

PKB 2.726.158.277,00 2.726.158.277,00 100,00

BBNKB 4.348.002.690,00 4.348.002.690,00 100,00

AP 512.534.176,00 512.534.176,00 100,00

PBBKB 1.762.213.336,00 1.762.213.336,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 9.348.908.479,00 9.348.908.479,00 100,00

PKB 4.616.302.173,00 4.616.302.173,00 100,00

BBNKB 2.758.409.312,00 2.758.409.312,00 100,00

AP 586.314.665,00 586.314.665,00 100,00

PBBKB 5.613.938.882,00 5.613.938.882,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 13.574.965.032,00 13.574.965.032,00 100,00

PKB - - 0,00

BBNKB - - 0,00

AP - - 0,00

PBBKB 3.211.506.816,00 3.211.506.816,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 3.211.506.816,00 3.211.506.816,00 100,00

PKB 3.685.409.703,00 3.685.409.703,00 100,00

BBNKB - - 0,00

AP 805.627.391,00 805.627.391,00 100,00

PBBKB 8.089.891.699,00 8.089.891.699,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 12.580.928.793,00 12.580.928.793,00 100,00

PKB 1.051.745.781,00 1.051.745.781,00 0,00

BBNKB 748.132.773,00 748.132.773,00 100,00

AP 422.531.280,00 422.531.280,00 100,00

PBBKB 2.193.421.609,00 2.193.421.609,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 4.415.831.443,00 4.415.831.443,00 100,00

PKB 6.120.145.635,00 6.120.145.635,00 100,00

BBNKB - - 0,00

AP 844.467.828,00 844.467.828,00 100,00

PBBKB 3.079.896.484,00 3.079.896.484,00 100,00

Pajak Rokok - - 0,00

JUMLAH 10.044.509.947,00 10.044.509.947,00 100,00

JUMLAH PKB 19.383.604.443,00 19.383.604.443,00 100,00

JUMLAH BBNKB 10.131.049.415,00 10.131.049.415,00 100,00

JUMLAH AP 3.181.555.397,00 3.181.555.397,00 100,00

JUMLAH PBBKB 24.034.147.381,00 24.034.147.381,00 100,00

JUMLAH PAJAK ROKOK - - 0,00

56.730.356.636,00 56.730.356.636,00 100,00

No Kabupaten/kota Ur aianRealisasi Tahun 2014

1 KABUPATEN LEBAK

2 KABUPATEN PANDEGLANG

3 KABUPATEN SERANG

4 KABUPATEN TANGERANG

TOTAL BAGI HASIL PAJAK

8 KOTA TANGERANG SELATAN

5 KOTA CILEGON

6 KOTA TANGERANG

7 KOTA SERANG

5.1.4. TOTAL BELANJA DAN TRANSFER

Anggaran total belanja dan transfer pada Tahun Anggaran 2014 sebesar

Page 95: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 102

Rp7.872.703.765.441,00 dengan realisasi sebesar Rp6.192.155.567.940,00 atau 78,65%.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp5.295.139.151.997,00

realisasi Belanja dan Transfer Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar

Rp897.016.415.943,00 atau turun 16,94%.

5.1.5. SURPLUS/ (DEFISIT)

Surplus/(Defisit) adalah jumlah Pendapatan setelah dikurangi dengan Belanja dan Transfer.

Dalam APBD Tahun Anggaran 2014 Pemerintah Provinsi Banten menganggarkan defisit

sebesar (Rp1.031.716.863.441,00) dengan realisasi surplus sebesar Rp876.277.344.714,00,

hal ini terjadi karena realisasi pendapatan melampaui target serta realisasi belanja dan

transfer dibawah anggaran yang ditetapkan. Tahun Anggaran 2013 terjadi surplus sebesar

Rp935.090.661.802,00. Tabel perhitungan Surplus/(Defisit) dapat digambarkan sebagai

berikut :

Tabel 5.27

Realisasi Perhitungan Suplus/(Defisit)

Rp. Rp. % Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6 =3-4 7

1 PENDAPATAN 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 (227.446.010.654,00) 6.230.229.813.799,00

2 BELANJA DAN TRANSFER 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65 1.680.548.197.501,00 5.295.139.151.997,00

3 SURPLUS/(DEFISIT) (1-2) (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 (84,93) (1.907.994.208.155,00) 935.090.661.802,00

Realisasi Tahun 2013No Uraian

Realisasi Tahun 2014Anggaran Tahun 2014Selisih Lebih/

(Kurang)

5.1.6 PEMBIAYAAN

Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp1.031.716.863.441,00

atau 100,00% dari jumlah anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp134.714.201.639,00, realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2014

bertambah sebesar Rp897.002.661.802,00 atau naik 665,86%. Rincian realisasi

pembiayaan netto adalah sebagai berikut :

a. Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan terealisasi sebesar Rp1.069.804.863.441,00 atau 100% dari

jumlah anggaran. Seluruhnya diperoleh dari Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan

Tahun 2013. Dibandingkan dengan realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp450.814.201.639,00 realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun

Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp618.990.661.802,00 atau naik 137,31%.

b. Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan terealisasi sebesar Rp38.088.000.000,00 atau 100,00% dari

jumlah anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp316.100.000.000,00 realisasi Pengeluaran Pembiayaan Tahun Anggaran 2014

berkurang sebesar Rp278.012.000.000,00 atau turun 87,95%. Realisasi pengeluaran

Page 96: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 103

pembiayaan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp38.088.000.000,00 dialokasikan untuk

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.28

Realisasi Pengeluaran Pembiayaan

N O PER U S AH AAN /L EM B AGA JU M L AH PEN YER TAAN

PR OVI N S I B AN TEN TA. 2014

D asar H u ku m

1 2 3 41 PT. PEN JAM I N K R ED I T D AER AH

B AN TEN (JAM K R I D A) 27.500.000.000,00 Peraturan D aerah Prov insi Banten N omor 4

T ahun 2013 tentang Peny ertaan M odal D aerah Ke D alam M odal PT . Penjamin Kredit D aerah Banten

2 PD . B an k Perkred itan R akyat (B PR ) 10.588.000.000,00

- BPR Kabupaten Serang 4.990.000.000,00

- BPR Ker tarahar ja Kabupaten T angerang 5.598.000.000,00

JU M L AH 38.088.000.000,00

Peraturan D aerah Prov insi Banten N omor 4 T ahun 2009 tentang Penambahan Peny ertaan M odal D aerah ke dalam PD . Bank Perkreditan R aky at Serang dan Bank Perkreditan R aky at Ker ta R ahar ja T angerang.

5.1.7 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) adalah Surplus/(Defisit) ditambah Pembiayaan

Netto. Dengan demikian Tahun Anggaran 2014 diperoleh SiLPA sebesar

Rp1.907.994.208.155,00.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.069.804.863.441,00

SiLPA Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp838.189.344.714,00 atau naik 78,35%.

Perhitungan SiLPA Tahun Anggaran 2014 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.29

Perhitungan SiLPA Tahun 2014

Rp. Rp. % Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6 =4-3 7

1 PENDAPATAN 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 227.446.010.654,00 6.230.229.813.799,00

2 BELANJA DAN TRANSFER 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65 (1.680.548.197.501,00) 5.295.139.151.997,00

3 SURPLUS/(DEFISIT) (1-2) (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 (84,93) 1.907.994.208.155,00 935.090.661.802,00

4 PEMBIAYAAN NETTO 1.031.716.863.441,00 1.031.716.863.441,00 100,00 - 134.714.201.639,00

5 SiLPA (3+4) - 1.907.994.208.155,00 n/a 1.907.994.208.155,00 1.069.804.863.441,00

Realisasi Tahun 2013No Ur aian

Realisasi Tahun 2014Anggar an Tahun 2014 Selisih Lebih/ (Kur ang)

5.1.8. ASET

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh Pemerintah sebagai

akibat peristiwa masa lalu dan mempunyai manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan

diharapkan dapat diperoleh baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Jumlah Aset

Provinsi Banten pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp12.323.530.519.977,00

yang terdiri dari :

5.1.8.1. Aset Lancar

Aset Lancar terdiri dari Kas atau setara kas dan aset lainnya yang diharapkan dapat

Page 97: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 104

segera direalisasikan atau dipakai tidak lebih dari 1 (satu) tahun. Jumlah Aset Lancar

pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.110.192.518.856,05 yang terdiri

dari :

1. Kas

Saldo Kas pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp1.909.221.956.679,00 yang terdiri dari saldo pada rekening Kas Daerah di

Bank bjb cabang Serang sebesar Rp1.907.621.796.822,00, saldo yang berada di

Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.587.994.005,00 dan saldo yang berada di

Bendahara Penerimaan sebesar Rp12.165.852,00

a. Saldo kas pada rekening Kas Daerah sebesar Rp1.907.621.796.822,00

seluruhnya berada pada rekening Giro di Bank bjb cabang Serang dengan

nomor rekening 0070030050306.

b. Saldo kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari:

- Sisa UYHD sebesar Rp360.117.481,00 yakni pada Bendahara

Pengeluaran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa

sebesar Rp354.222.481,00 dan pada Bendahara Pengeluaran Sekretariat

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah sebesar Rp5.895.000,00;

- Pajak yang belum disetor sebesar Rp76.883.508,00 yakni pada

Bendahara Pengeluaran RSUD Malingping sebesar Rp68.170.506,00,

pada Bendahara Pengeluaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

sebesar Rp6.437.549, dan pada Bendahara Pengeluaran Biro Humas

dan Protokol sebesar Rp2.275.453,00;

- Jasa Giro yang belum disetor pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan

Keuangan Daerah sebesar Rp3.577.016,00;

- Saldo kas lainnya sebesar Rp1.147.416.000,00 yakni pada Bendahara

Pengeluaran Pembantu PPKD (Dinas Pendapatan dan Pengelolaan

Keuangan Daerah) di Biro Kesra sebesar Rp1.104.000.000,00 yang

merupakan Sisa Dana Bantuan Sosial, serta saldo kas lainnya pada

Bendahara Pengeluaran Pembantu Biro Ekonomi dan Administrasi

Pembangunan sebesar Rp43.416.000,00 berupa temuan BPK-RI yang

belum disetor ke Kas Daerah.

Rincian saldo Kas di bendahara pengeluaran dapat dilihat pada Tabel I

lampiran Neraca.

c. Saldo kas di Bendahara Penerimaan merupakan saldo kas hasil penerimaan

pendapatan yang belum disetor ke kas daerah, terdiri dari:

Page 98: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 105

- Saldo kas di bendahara penerimaan RSUD Malingping sebesar

Rp3.772.700,00 berasal dari penerimaan retribusi pelayanan kesehatan

sebesar Rp2.284.000,00 dan penerimaan penjualan hasil obat-obatan

dan hasil farmasi sebesar Rp1.488.700,00.

- Saldo kas di bendahara penerimaan RSUD Banten sebesar

Rp8.393.152,00 berasal dari penerimaan retribusi pelayanan kesehatan.

Rincian saldo Kas di bendahara penerimaan dapat dilihat pada Tabel II

lampiran Neraca.

Pada tahun 2014, terdapat dana outstanding pada Bank bjb per 31 Desember

2014 sebesar Rp3.680.932.086,00 Saldo tersebut merupakan pembayaran yang

sudah diakui sebagai belanja Provinsi Banten namun belum dapat dilakukan

pemindah bukuan oleh Bank bjb dikarenakan terdapat rekening yang sudah

ditutup/pasif, dan kesalahan nama pemegang rekening/nomor rekening. Dana

tersebut kemudian sebagian dapat diteruskan pada bulan Januari 2015 sebesar

Rp3.655.932.086,00 terdiri dari :

Tabel 5.30

Dana Outstanding Bank bjb Per 31 Desember 2014

Page 99: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 106

Yang Sudah Diteruskan Kepada Rekening Penerima

1 2 3 4 5

1 CV.YUDA PUTRA UTAMA 88.664.163,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

2 CV. ANKA 88.680.200,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

3 DENI ASRACHUDDIN KESUMA 30.233.750,00 14 Januari 2015 ACCOUNT CLOSING

4 PT PANCA GAGAS CIPTA 43.179.055,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH

5 INDRA NOVIANDIS 30.233.750,00 09 Januari 2015 ACCOUNT CLOSING

6 NUR AZIZAHTUL KHOTIMAH 30.305.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH

7 PT.PANCA GAGAS CIPTA 43.216.233,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH

8 CV.BOMANTARA INDO PRATAMA 88.699.800,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

9 CV.NAC 88.766.618,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

10 CV ADIF PUTRA CONTRACTOR 176.756.363,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

11 CV LENTERA RAYA 176.275.273,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

12 CV LENTERA RAYA 88.671.291,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

13 CV BERKAH MAKMUR 175.212.418,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

14 CV DELIMA JAYA 88.704.254,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

15 CV.KEYSYA ANUGRAH 88.743.454,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

16 CV WARNA PELANGI 88.734.546,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

17 CV.NUSANTARA 88.703.363,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

18 CV UNGGUL 88.684.654,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

19 CV PUTRI SULUNG 88.666.837,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

20 PT PANCA GAGAS CIPTA 43.237.178,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH

21 CV YOENAR PRATAMA 88.723.854,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

22 CV MANSYUR PUTRA MANDIRI 88.713.163,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

23 CV SINAR KADUAGUNG 88.655.254,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

24 CV. UTAMA JAYA 88.764.837,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

25 CV ANEKA MAKMUR 88.658.818,00 07 Januari 2015 NAMA BEDA

26 SAMIMAH 15.000.000,00 14 Januari 2015 NAMA BEDA

27 CV BERKAH MAKMUR 175.212.418,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

28 KAS DESA CIKEDUNG 70.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH

29 KAS DESA BATUKUDA 70.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH

30 SOPIAN 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA

31 AJONG 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA

32 ENTIS SUTISNA 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA

33 ACANG BIN SARNAN 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA

34 MUHAMAD SAHAB 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA

35 RUSDI 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA

36 GANDI SUGANDI 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA

37 GEDUNG DA'WAH MUI BAZDA DAN LPTQ 100.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA

38 ENOK ASIAH 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA

39 CV.PANCA WAHANA SAKTI 88.705.146,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

40 CV. ASTRID 88.710.491,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH

41 MADRASAH TSANAWIYAH AL KHAIRIYAH 100.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING PASIF

42 DKM AN NUR 10.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING PASIF

43 TK AISYIYAH I 50.000.000,00 06 Januari 2015 NAMA BEDA

44 CV IN MEDIA 35.711.569,00 08 Januari 2015 REKENING SALAH

45 KELOMPOK LPDM KAROYA 20.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH

46 YAYASAN MASJID MIFTAHUL FALAH 25.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING PASIF

47 PONPES HIDAYATUL HIKMAH 20.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH

48 MAJLIS TA LIM DARUSSALAM 20.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH

49 PONPES RIADUSSOLIHIN 30.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH

50 KADING QQ MASJID AT TAQWA 1 35.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH

51 CV. TUNGGAL JAYA MOTORINDO 68.370.488,00 07 Januari 2015 REKENING TDK ADA

52 MDA AL BAITS 50.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH

53 PT. KIEC HOTEL & WISATA 16.660.000,00 07 Januari 2015 NAMA BEDA

54 CV. TUNGGAL JAYA MOTORINDO 60.078.248,00 07 Januari 2015 REKENING TDK ADA

55 MATLABUL HIDAYAH 20.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH

56 YAYASAN ANWARUL ABIDIYAH 99.992.500,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH

57 MIRZA ST 19.325.850,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH

58 MUSHOLA AL IKHLAS 50.000.000,00 09 Januari 2015 BEDA NAMA

59 ERIE SUDEWO SETIYADI 30.281.250,00 14 Januari 2015 REKENING SALAH

3.655.932.086 Jumlah

NO PENERIMA NOMINALTanggal Dilanjutkan

Oleh Bank BJBKETERANGAN RETUR

Sedangkan sisanya sebesar Rp15.000.000,00 atas nama penerima BAI BASMAH

sudah dikembalikan ke kas daerah pada tanggal 30 Januari 2015 dikarenakan

perbedaan nama dan sebesar Rp10.000.000,00 atas nama MAJELIS TA’LIM

ASSALAFIAYAH belum dikembalikan ke kas daerah dikarenakan rekening tersebut

pasif dan masih dalam proses penyelesaian.

2. Piutang Pajak

Piutang Pajak merupakan pos untuk menampung saldo tagihan Pajak Daerah.

Page 100: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 107

Piutang Pajak Pemerintah Provinsi Banten adalah sebesar Rp982.839.840,00

dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.31

Piutang Pajak Pemerintah Provinsi Banten

Rincian Piutang Pajak dapat dilihat pada Tabel III Lampiran Neraca.

Mulai tahun 2012 terdapat perubahan kebijakan terkait pengakuan Piutang dari

PKB dan BBNKB. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) ditetapkan setelah

wajib pajak membayar berdasarkan nota perhitungan pajak. Dengan demikian

mulai dari tahun 2013 tidak terjadi penambahan piutang pajak yang berasal dari

PKB dan BBNKB.

3. Saldo Piutang Retribusi per 31 Desember 2014 sebesar Rp6.996.500,00 yang

merupakan piutang retribusi penggunaan kekayaan daerah pada Dinas Sumber

Daya Air dan Pemukiman yang telah diakui sejak TA 2009. Saldo ini

mengalami penurunan dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2013

sebesar Rp11.515.608,00 karena terdapat pembayaran sebesar Rp6.283.108,00

dan adanya penambahan akibat reklasifikasi dari Aset Lainnya ke piutang

retribusi sebesar Rp1.764.000,00 dikarenakan sudah ada dokumen pendukung

yang mendasarinya.

Tabel 5.32 Piutang Retribusi

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

Rp Rp

1 2 3

Piutang Retribusi 6.996.500,00 11.515.608,00

4. Piutang Lainnya

Saldo Piutang Lainnya pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar

Rp5.250.338.044,07 terdiri dari:

a. Saldo Biaya Dibayar Dimuka yang merupakan sisa pembayaran atas biaya

yang telah dibayar pada tahun anggaran 2014, namun sampai dengan akhir

No UraianPer 31 Desember 2014

Rp.Per 31 Desember 2013

Rp.

1 2 3 4

1 Pajak Kendaraan Bermotor 114.027.524,00 114.027.524,00

2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 85.392.975,00 85.392.975,00

3 Air Bawah Tanah 147.744.907,00 147.744.907,00

4 Air Permukaan 635.674.434,00 635.674.434,00

Jumlah 982.839.840,00 982.839.840,00

Page 101: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 108

tahun anggaran belum diperoleh prestasinya oleh Pemerintah Daerah sebesar

Rp5.250.210.044,07, terdiri atas Sewa Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir

sebesar Rp1.844.143.705,38 dan Belanja Premi Asuransi sebesar

Rp3.406.066.338,69.

b. Piutang kepada bank bjb sebesar Rp128.000,00 akibat kesalahan

pemindahbukuan oleh bank bjb.

Rincian Biaya Dibayar Dimuka dapat dilihat pada Tabel IV, Tabel V, dan Tabel

VI Lampiran Neraca.

5. Persediaan

Saldo Persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.33

Saldo Persediaan

Terdapat Koreksi tambah saldo awal persediaan Tahun 2013 sebesar

Rp4.847.381.854.40 dari saldo awal persediaan Tahun 2013 (Audited) sebesar

Rp184.399.050.569,58 menjadi sebesar Rp189.246.432.423,98 yang merupakan

koreksi saldo persediaan pada 3 (tiga) SKPD hasil rekonsiliasi stock opname

yang dilakukan oleh Tim Inspektorat Provinsi Banten yang ditarik mundur ke

tanggal 31 Desember 2014, dengan perincian sebagai berikut :

(1) RSUD Banten, berdasarkan stok opname rekonsiliasi atas persediaan yang

ditarik mundur per 31 Desember 2013 pada didapatkan selisih kurang

sebesar Rp1.215.870.817,60 sehingga saldo akhir rekonsiliasi persediaan

RSUD Banten Tahun 2013 per 31 Desember 2013 adalah sebesar

Rp3.642.262.441,34 (Rp4.858.133.258,94-Rp1.215.870.817,60) sesuai

hasil rekonsiliasi sebagaimana pada Laporan Hasil Rekonsiliasi (LHR)

Inspektorat Provinsi Banten Nomor 700/266.1-Inspektorat/LHR/IX/2014

No Uraian

Saldo Per 31 Desember 

2013 (Audited)             

Rp

Saldo Per 31 Desember 

2014                       

Rp1 2 3 4

PERSEDIAAN

1 ATK 1.148.171.658,80                  1.958.006.967,67                 

2 Alat Listrik dan Elektronik 18.098.243.629,00                193.838.950,00                     

3 Material/Bahan

a. Bahan Baku Bangunan 1.624.963.789,00                  2.998.652.688,00                 

b. Suku Cadang Sarana 100.927.683,00                      746.547.150,00                     

c. Bahan/Bibit Tanaman 801.584.000,00                      501.246.850,00                     

d. Bibit Ternak 172.300.000,00                      ‐                                            e. Obat‐Obatan 32.369.796.496,84              29.232.036.095,91              

f. Bahan Kimia 74.526.400,00                        112.423.785,00                     

g. Alat Kebersihan 106.358.140,00                      329.929.367,00                     

h. Barang Cetakan 16.086.902.208,94                22.666.747.614,00               

i. Alat Kesehatan 1.616.572.300,00                  6.216.456.969,70                 

4 Benda POS

a. Perangko 1.479.500,00                          

b. Materai 114.000,00                              231.000,00                             

c. Kertas Segel ‐                                            

5 Bahan Bakar Minyak 2.877.500,00                           600.000,00                             

6 Bahan Makanan Pokok 1.492.633.130,00                  2.609.609.009,00                 

7 Lainnya 110.701.600.134,00              127.164.061.346,70             

Jumlah 184.399.050.569,58              194.730.387.792,98             

Page 102: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 109

tanggal 1 September 2014 atas Stok Opname Persediaan RSUD Banten per

31 Desember 2013 dan Berita Acara Hasil Rekonsiliasi atas Persediaan per

31 Desember 2013 pada RSUD Banten tanggal 15 Agustus 2014.Koreksi

ini menindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi

Banten atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian

Intern (SPI) Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013Nomor

17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, pada temuan Nomor

6.a. : “Nilai Persediaan Obat dan Alat Kesehatan Pakai Habis pada RSUD

BantenTidak Dapat Diyakini sebesar Rp4.858.133.258,94”.

(2) Apotik UPT Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM) Dinas Kesehatan

Provinsi Banten, berdasarkan stok opname hasil rekonsiliasi atas

persediaan yang ditarik mundur per 31 Desember 2013 pada ApotikUPT

BKKM Dinkes Provinsi Banten didapatkan selisih lebihsebesar

Rp4.062.044,00 sehingga saldo akhir rekonsiliasi persediaan obat pada

ApotikUPT BKKM Dinkes Provinsi Banten per 31 Desember 2013 adalah

sebesar Rp696.659.274,00 (Rp692.597.230,00 +Rp4.062.044,00) dan hasil

rekonsiliasisebagaimana pada Laporan Hasil Rekonsiliasi (LHR)

Inspektorat Provinsi Banten Nomor700/162-Inspektorat/LHR/VIII/2014

tanggal 15 Agustus 2014 atas Stok Opname Persediaan Dinas Kesehatan

(Dinkes) Provinsi Banten pada UPT BKKM Kabupaten Tangerang per 31

Desember 2013 dan Berita Acara Hasil Rekonsiliasi atas Persediaan per 31

Desember 2013 pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten pada UPT

BKKM Kabupaten Tangerang tanggal 8 Agustus 2014.Koreksi ini

menindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Banten

atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan

Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI)

Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013Nomor

17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, pada temuan Nomor

6.b. : “Nilai Persediaan Obat pada Apotik Balai Kesehatan Kerja

Masyarakat Dinas Kesehatan senilai Rp692.597.230,00Tidak Memadai”.

(3) Dinas Pendidikan Provinsi Banten, berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi

Barang Persediaan Pakai Habis tanggal 8 Agustus 2014 yang ditarik

mundur per 31 Desember 2013 didapatkan selisih lebih sebesar

Rp6.059.190.628,00sehingga saldo akhir persediaan hasil rekonsiliasi

persediaan pada Dindik Provinsi Banten per 31 Desember 2013 adalah

sebesar Rp93.859.520.601,00 (Rp87.800.329.973,00+

Rp6.059.190.628,00).Koreksi ini menindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK-

RI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten

Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas

Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi Banten Tahun

2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, pada

Page 103: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 110

temuan Nomor 6.c. :“Nilai Persediaan pada Dinas Pendidikan Provinsi

Banten Tidak Dapat Diyakini sebesar Rp87.800.329.973,00”.

(4) Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten, berdasarkanHasil

Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah

Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan

(LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi

Banten Tahun 2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei

2014, pada temuan Nomor 6.d. : “Nilai Persediaan pada DBMTR Tidak

Dapat Diyakini sebesar Rp1.438.858.112,00”.sampai dengan tanggal 23

Maret 2015 belum selesai ditindaklanjuti oleh DBMTR dan Inspektorat

Provinsi Banten.

(5) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten, berdasarkanHasil

Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah

Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan

(LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi

Banten Tahun 2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei

2014, terdapat temuan pada Nomor 6.e. :Bantuan Bibit Pohon dari

Corporate Social Responsbility (CSR) BUMN pada Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Provinsi Banten Tidak Tercatat sebagai Persediaan serta

Tidak Diketahui Jumlah dan Nilai Perolehannnya” sampai dengan tanggal

23 Maret 2015 belum selesai ditindaklanjuti oleh Dishutbun dan

Inspektorat Provinsi Banten.

Saldo persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar

Rp194.730.387.792,98 terdiri dari persediaan yang digunakan untuk

kegiatan operasional Pemerintah Provinsi Banten hasil perolehan belanja

barang dan jasa sebesar Rp180.878.349.398,98, saldo persediaan barang

yang akan dihibahkan kepada pihak lain sebesar Rp8.206.300.000,00, saldo

persediaan dari APBN (droping) sebesar Rp953.827.154,00, sedangkan

sisanya sebesar Rp4.691.911.240,00 merupakan reklasifikasi dari belanja

modal SKPD.

Rincian Saldo Persediaan masing-masing dapat dilihat pada Tabel VII, Tabel

VIII, Tabel IX, Tabel X dan Tabel XI Lampiran Neraca.

Sesuai Peraturan Gubernur Banten Nomor 33 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten, perlengkapan dapur, kalkulator,

flashdisk dan modem dicatat sebagai persediaan dan tidak dicatat sebagai

aset tetap ekstrakomptable.

5.1.8.2. Investasi Jangka Panjang

Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama

Page 104: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 111

lebih dari 1 (satu) tahun anggaran. Saldo Investasi jangka panjang pada tanggal 31

Desember 2014 sebesar Rp566.544.946.814,85 merupakan penyertaan modal

Pemerintah Daerah, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.34

Investasi Jangka Panjang

Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

Rp. Rp.

1 2 3

Penyertaan Modal pada :

PT. Banten Global Development 365.748.385.591,78 348.020.310.525,54

PT. Bank Jabar Banten 130.147.464.173,00 130.147.464.173,00

PT. Penjamin Kredit Daerah 27.360.544.349,56 -

Bank Perkreditan Rakyat 37.630.335.554,82 24.441.658.774,42

Lembaga Perkreditan Kecamatan 5.658.217.145,70 5.595.873.507,12

Jumlah 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08

Uraian

a. Saldo Investasi Jangka Panjang pada PT. Banten Global Development per 31

Desember 2014 telah memperhitungkan bagian laba/(rugi) Provinsi Banten pada

perusahaan tersebut pada tahun 2014 yaitu laba sebesar Rp17.728.075.066,23.

Penilaian terhadap penyertaan modal pada PT. Banten Global Development

menggunakan metode ekuitas (equity method), yaitu jumlah penyertaan modal

yang telah disetor ditambah atau dikurangi dengan bagian Laba/(Rugi)

Pemerintah Provinsi Banten tahun berjalan pada perusahaan dimaksud serta

dikurangi dengan deviden tunai. Jumlah penyertaan modal sudah sesuai dengan

bukti penyertaan modal dari PT. Banten Global Development.

b. Saldo penyertaan modal pada PT. Bank bjb disajikan dengan metode harga

perolehan (cost method) mengingat persentase kepemilikan Pemerintah Provinsi

Banten dibawah 20%. Jumlah penyertaan modal sudah sesuai dengan bukti

penyertaan modal dari PT. Bank bjb.

c. Saldo Investasi Jangka Panjang pada PT. Penjamin Kredit Daerah per 31

Desember 2014 telah memperhitungkan bagian laba/(rugi) Provinsi Banten pada

perusahaan tersebut pada tahun 2014 yaitu rugi sebesar Rp(139.455.650,44).

Penilaian terhadap penyertaan modal pada PT. Penjamin Kredit Daerah

menggunakan metode ekuitas (equity method);

d. Saldo penyertaan modal pada Bank Perkreditan Rakyat per 31 Desember 2014

sudah memperhitungkan saldo laba/(rugi) pada 3 (tiga) BPR, yaitu BPR Serang,

BPR Kerta Raharja, BPR Malingping, mengingat persentase kepemilikan

Pemerintah Provinsi Banten diatas 20% sehingga metode yang digunakan

adalah metode ekuitas (equity method). Sedangkan penyajian pada BPR lainnya

yaitu BPR Saketi, BPR Cipanas dan BPR Warung Gunung menggunakan

metode harga perolehan (cost method). Pada tahun 2014 metode perhitungan

pengakuan investasi jangka panjang pada BPR Cipanas yang semula

Page 105: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 112

menggunakan equity method (kepemilikan 20,65%) berubah menjadi cost

method (kepemilikan 18,15%) karena adanya penambahan modal oleh investor

pada tahun 2014 sebesar Rp200.000.000,00. Selain itu pengakuan investasi

jangka panjang pada BPR Kerta Raharja yang semula menggunakan cost

method (kepemilikan18,67%), berubah menjadi equity method (kepemilikan

20,49%) dikarenakan Provinsi Banten telah menambah modal pada tahun 2014

sebesar Rp5.598.000.000,00.

e. Saldo penyertaan modal pada LPK per 31 Desember 2014 sudah

memperhitungkan saldo laba/(rugi) pada 17 (tujuh belas) LPK mengingat

prosentase kepemilikan Pemerintah Provinsi Banten diatas 20% sehingga

metode yang digunakan adalah metode equitas (equity method), yaitu pada :

1) Kabupaten Tangerang

- LPK Curug;

- LPK Kronjo;

- LPK Serpong;

- LPK Mauk;

- LPK Legok;

- LPK Sepatan;

- LPK Pasar Kemis; dan

- LPK Tiga Raksa

2) Kabupaten Lebak

- LPK Maja;

- LPK Panggarangan;

- LPK Rangkasbitung;

- LPK Banjarsari;

- LPK Bayah;

- LPK Muncang;

- LPK Leuwidamar;

- LPK Cimarga; dan

- LPK Gunung Kencana.

Sedangkan penyajian pada LPK lainnya yaitu LPK Balaraja, LPK Kresek, LPK

Cadasari, LPK Pandeglang, LPK Cimanuk, LPK Labuan, LPK Cibaliung, LPK

Cigeulis dan LPK Bojong menggunakan metode harga perolehan (cost method).

Jumlah penyertaan modal kepada LPK sudah sesuai dengan bukti penyertaan

modal yang diterbitkan oleh Lembaga Perkreditan Kecamatan adalah berupa

Page 106: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 113

Surat Pengakuan Saham yang ditandatangani oleh Pimpinan Lembaga

Perkreditan Kecamatan.

Rincian Persentase Kepemilikan BUMD dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 5.35

Saldo Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Per 31 Desember 2014

NO PERUSAHAAN/LEMBAGA PROSENTASE PENYERTAAN

MODAL Metode Penilaian

1 2 3 4

1 PT BGD 99.86% Ekuitas

2 PT BJB 5.37% Harga Perolehan

3 PT. JAMKRIDA 96.49% Ekuitas

4 PD BPR SERANG 40.43% Ekuitas

5 PD. BPR KERTA RAHARJA 20.94% Ekuitas

6 PD.BPR LPK SAKETI 16.12% Harga Perolehan

7 PD. BPR LPK MALINGPING 22.90% Ekuitas

8 PD. BPR LPK CIPANAS 18.15% Harga Perolehan

9 PD. BPR‐LPK WARUNGGUNUNG  19.58% Harga Perolehan

10 LPK KABUPATEN TANGERANG

BALARAJA 18.11% Harga Perolehan

LEGOK 25.50% Ekuitas

KRESEK 18.47% Harga Perolehan

TIGARAKSA 26.41% Ekuitas

KRONJO 23.25% Ekuitas

SERPONG 27.08% Ekuitas

CURUG 24.61% Ekuitas

PASAR KEMIS 24.34% Ekuitas

SEPATAN 22.93% Ekuitas

MAUK 26.99% Ekuitas

11 LPK KABUPATEN PANDEGLANG

    CADASARI 14.83% Harga Perolehan

    PANDEGLANG  14.81% Harga Perolehan

    CIMANUK 14.83% Harga Perolehan

    LABUAN 14.68% Harga Perolehan

    CIBALIUNG 14.41% Harga Perolehan

    CIGEULIS/SOBANG 14.47% Harga Perolehan

    BOJONG 14.83% Harga Perolehan

12 LPK KAB LEBAK

    RKS. BITUNG 21.38% Ekuitas

    MAJA 21.09% Ekuitas

    CIMARGA 22.99% Ekuitas

    LW. DAMAR 24.47% Ekuitas

    MUNCANG 22.42% Ekuitas

    GN. KENCANA 22.19% Ekuitas

    BANJAR SARI 24.46% Ekuitas

    PANGGARANGAN  23.36% Ekuitas

    BAYAH 20.22% Ekuitas

Nilai Investasi Jangka Panjang hampir seluruhnya didasarkan pada Laporan

Keuangan yang belum diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, kecuali untuk PT.

Penjamin Kredit Daerah, dan PT. Banten Global Development.

Perhitungan saldo Investasi Jangka Panjang dapat dilihat pada tabel XII Lampiran

Neraca.

5.1.8.3. Aset Tetap

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua

belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh

masyarakat umum. Saldo Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp9.830.444.975.007,53 dengan rincian sebagai berikut :

Page 107: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 114

Tabel 5.34

Aset Tetap

SALDO PER 31 DESEMBER 2014

TAMBAH KURANG

1 2 3 4 5 6 7=3+4-5+61 Tanah 3,495,111,433,984.00 135,789,160,756.00 3,630,900,594,740.00

2 Peralatan dan Mesin 878,631,052,313.15 228,624,727,806.09 3,774,680,157.22 1,103,481,099,962.02

3 Gedung dan Bangunan 943,857,010,080.51 55,271,750,031.20 127,276,584,044.00 1,126,405,344,155.71

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

3,286,585,672,965.00 73,738,774,698.00 13,904,548.00 3,360,338,352,211.00

5 Aset Tetap Lainnya 14,449,307,368.80 2,726,761,195.00 17,176,068,563.80

6 Kontstruksi Dalam Pengerjaan

305,065,325,219.00 414,353,450,600.00 127,275,260,444.00 592,143,515,375.00

Jumlah 8,923,699,801,930.45 910,504,625,086.29 127,290,488,592.00 131,049,940,601.22 9,830,444,975,007.53

NO JENIS ASET TETAPSALDO PER 31

DESEMBER 2013PENAMBAHAN TAHUN 2014

MUTASI LAINNYA

Apabila dibandingkan dengan Saldo Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2013

sebesar Rp8.923.699.801.930,46 terdapat penambahan sebesar

Rp910.504.625.086,29 mutasi tambah sebesar Rp127.290.488.592 mutasi kurang

sebesar Rp131.049.940.601,22

Penjelasan aset tetap dapat diuraikan sebagai berikut :

A. Penambahan Aset Tetap

Penambahan Aset Tetap sebesar Rp910.504.625.086,29 dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Tanah

Penambahan tanah sebesar Rp135.789.160.756,00 berasal dari:

a. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp 6,490.411.325.00

yakni terdiri dari untuk lahan sungai Cilemer Sebesar Rp6.360.061.325,00

Belanja Sertifikat Tanah untuk Sumber Daya Air Tandon Kronjo Sebesar

Rp130.350.000,00

b. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang sebesar Rp121.344.400.081.00 yakni

terdiri dari untuk lahan ruas jalan KH. Hasyim Ashari sebesar

Rp31.503.653.870,00 untuk Pengadaan lahan ruas jalan SP. Muncul –

Pamulang – Otista (Batas DKI) Sebesar Rp66.793.392.981,00 untuk

pengadaan lahan ruas jalan Letnan Jidun – TB. Suwandi (Lingkar Selatan)

sebesar Rp9.116.188.710,00 untuk pengadaan lahan ruas jalan Sempu –

Cilaku Sebesar Rp13.336.043.910,00 untuk pengadaan lahan ruas jalan

KH. Abdul Fatah Hasan – Abdul Hadi Sebesar Rp595.120.610,00

c. Biro Perlengkapan dan Aset Daerah sebesar Rp7,954,349,350.00 yakni

terdiri dari pengadaan lahan penyelesaian KP3B (pembayaran ganti

kerugian sisa tanah dan tegakan diatasnya seluas 2668 M2) sebesar

Rp2.378.234.880,00 dan pembayaran ganti kerugian tanah & tegakan

diatasnya seluas 6.253 M2 di kelurahan Banjar agung cipocok Jaya Serang

Page 108: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 115

BAnten sebesar Rp4.932.801.020,00 serta kapitalisasi tanah Kajati tahun

2013 sebesar Rp643.313.450,00

2. Peralatan dan Mesin

Penambahan peralatan dan mesin sebesar Rp 228.624.727.806,69 berasal dari

seluruh SKPD.

3. Gedung dan Bangunan

Penambahan gedung dan bangunan sebesar Rp 55.271.750.031,20 yang berasal

dari:

a. Dinas Pendidikan sebesar RP 4.261.290.900,00

b. Dinas Kesehatan sebesar Rp344.338.263,00 yakni terdiri dari kapitalisasi

ke nilai gedung farmasi sebesar Rp145241000 dan ke gedung Labkesda

sebesar Rp199.097.263,00

c. RSUD Banten sebesar Rp350.801.000,00 yakni kapitalisasi ke gedung

TPS B3 sebesar Rp59.995.000,00, pembuatan auning sebesar

Rp198.019.000,00 dan pembangunan konstruksi TPS limbah B3 sebesar

Rp92.787.000,00

d. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp34.993.420.225,00

e. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang sebesar Rp992.324.050,00

f. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebesar Rp789.140.185,00

yakni terdiri dari pembangunan pintu gerbang selatan sebesar

Rp34.458.750,00 dan pembangunan pintu gerbang timur sebesar Rp

50.074.515,00 serta kapitalisasi ke nilai gedung utama sebesar Rp

624.282.600,00

g. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebesar

Rp1.176.538.869,20 yakni terdiri dari kapitalisasi nilai gedung kantor

KP3B sebesar Rp 578.599.600,00 dan Rambu Jalan sebesar

Rp163.150.000,00 serta Run Way Traffic Light sebesar Rp434.789.085,00

h. Badan Lingkungan Hidup Daerah sebesar Rp412.703.000,00 yakni terdiri

dari pembangunan kantin sebesar Rp177.844.000,00 dan pembangunan

kanopi parkiran mobil dan motor sebesar Rp150.091.000,00 serta

kapitalisasi nilai gedung KP3B sebesar Rp 84.768.000,00

i. Dinas Sosial sebesar Rp673.148.100,00 yakni tediri dari pengadaan

konstruksi auning/kanopi Rp68.048.100,00 dan kapitalisasi ke nilai

gedung sebesar Rp605.100.000,00

j. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar Rp281.765.000,00 yakni

untuk kapitalisasi ke nilai gedung.

k. Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp87.100.000,00 berupa

pembangunan kanopi parkiran.

l. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp61.315.000,00 berupa

bangunan musholla di area Kampung Banten.

Page 109: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 116

m. Sekretariat Dewan sebesar Rp615.171.000,00 yakni terdiri dari

pembangunan gedung genset sebesar Rp267.150.000,00 dan pembangunan

musholla sebesar Rp199.596.000 serta kapitalisasi ke nilai gedung KP3B

sebesar Rp148.425.000,00

n. Biro Perlengkapan dan Aset Daerah sebesar Rp6.048.493.200,00 yakni

terdiri dari kapitalisasi ke gedung tahun lalu sebesar Rp1.876.411.800,00

dan pembangunan kanopi parkir kendaraan roda empat dan dua, penataan

taman, penataan pagar, pembangunan rumah genset, penataan transering

bronjong sebesar Rp4.172.081.400,00

o. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar

Rp2.006.607.445,00 yakni terdiri dari pembuatan pos jaga sebesar

Rp100.220.000,00 dan kapitalisasi ke nilai gedung sebesar

Rp1.906.387.445,00

p. Badan Pendidikan dan Pelatihan sebesar Rp387.271.000,00 yakni terdiri

dari Pembangunan Kanopi Depan Kantor dengan nilai Rp 29.455.000,00

dan untuk Pembangunan Kantin yang menghabiskan biaya Rp

200.530.000,00 serta kapitalisasi ke bangunan air mancur sebesar Rp

157.286.000,00

q. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah sebesar Rp379.692.000,00 yakni

digunakan untuk bangunan gedung kantor permanen

r. Dinas Pertanian dan Peternakan sebesar Rp476.660.200,00 yakni terdiri

dari Rp9.680.000,00 untuk pemagaran kantor UPT Rp199.900.000,00

untuk belanja renovasi tempat parkir mobil, Rp70.677.900,00 untuk

pembuatan pagar padang penggembalaan Rp39.434.300,00 untuk

pembuatan sanitasi kandang dan pembuatan kandang penjepit

Rp91.900.000,00 untuk revitalisasi gudang pakan dan mess pegawai pada

kegiatan fasilitasi pengembangan kawasan sitandu dan kapitalisasi ke nilai

gedung sebesar Rp65.067.700,00

s. Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebesar Rp498.340.000,00 yakni terdiri

dari Pembangunan Toilet Umum di Tahura Banten sebesar Rp

89.446.000,00, pembangunan pos leket Tahura Banten senilai Rp

74.493.000,00, pembangunan 16 unit shelter Tahura Banten senilai Rp

99.776.000,00, pembangunan kanopi parkir kantor sebesar Rp

96.900.000,00, pembangunan halaman pagar parkir motor senilai Rp

45.375.000,00 dan kapitalisasi ke nilai gedung KP3B sebesar Rp

92.350.000,00.

t. Dinas Pertambangan dan energi sebesar Rp43.790.594,00 yakni terdiri dari

Rp24.635.250,00 untuk bangunan gudang terbuka darurat,

Rp19.155.340,00 untuk gedung garasi/pool semi permanen,

Rp4.777.500,00 untuk bangunan tempat kerja lain-lain.

u. Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp292.240.000,00 yakni terdiri dari

Rp48.048.000,00 untuk gedung pos jaga semi permanen, Rp49.900.000,00

Page 110: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 117

untuk pembuatan garasi permanen Rp194.292.000,00 untuk

mess/wisma/bungalow/tempat peristirahatan permanen.

v. Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebesar Rp99.600.000,00 untuk

Pengadaan Pagar atau Tanda Batas dan Pondasi (TPT).

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Penambahan jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp73.738.774.698,00 yang

berasal dari:

a. Dinas Pendidikan sebesar Rp2.212.766.000,00

b. RSU Malingping sebesar Rp89.173.000,00 yakni untuk pemasangan

paving block jalan dan garasi rumah dinas

c. RSU Banten sebesar Rp180.720.000,00 yakni untuk belanja

pengembangan jaringan LAN dan Internet sebesar Rp75.000.000,00 dan

Rp105.720.000,00 untuk kabel ITC 20 pair indoor

d. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp29.295.614.724,00

e. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Sebesar Rp38.768.952.474,00

f. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebesar Rp47.775.000,00

yakni berupa instalasi penangkal petir manual.

g. Badan Lingkungan Hidup Daerah sebesar Rp56.425.000,00 yakni

pemasangan instalasi LAN

h. Dinas Sosial sebesar Rp104.565.900,00

i. Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp9.866.000,00 yakni berupa

instalasi air

j. Biro Perlengkapan dan Aset Daerah sebesar Rp1.406.701.000,00 yakni

pengaspalan jalan di lingkungan kantor Sekretariat Daerah, pembuatan ram

besi gorong -gorong sebelah selatan setda kp3b Provinsi Banten, penataan

Instalasi air taman dan luar gedung di lingkungan Setda KP3B dan

instalansi genset rumah dinas wakil gubernur

k. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar

Rp128.517.000,00

l. Badan Pendidikan dan Pelatihan sebesar Rp682.527.000,00 yakni Turap

Jembatan Samping Air Mancur sebesar Rp 103.042.000,00, Konstruksi

Saluran Drainase senilai Rp 158.117.000,00, Turap Lapangan senilai Rp

157.786.000,00, Konstruksi Jaringan Air Bersih/Minum (Pemasangan

meteran PDAM) senilai Rp 25.150.000,00 dan Inatalasi Jaringan Lokal

Area Network (LAN) senilai Rp 238.432.000,00

m. Dinas Pertanian dan Peternakan sebesar Rp60.853.600,00 yakni berupa

pembuatan jalan lingkungan kandang kawasan sitandu Provinsi Banten

n. Dinas Pertambangan dan Energi sebesar Rp684.318.000,00 yakni terdiri

dari Rp349.214.500,00 dan Rp335.103.500,00 untuk sumur pantau Kota

Serang

5. Aset Tetap Lainnya

Page 111: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 118

Penambahan aset tetap lainnya sebesar Rp2.726.761.195,00 yang berasal dari:

a. RSUD Banten sebesar Rp100.369.000,00 yakni berupa buku ilmu

pengetahuan kesehatan

b. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebesar Rp26.405.500,00

berupa buku-buku umum,ilmu social, geografi, biografi, sejarah dan lain-

lain

c. Badan Penelitian dan Pengembangan sebesar Rp8.282.000,00 berupa

koleksi buku

d. Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp102.034.000,00 berupa aset tetap

renovasi pada Balai Latihan Koperasi

e. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp265.95.000,00 yakni

Rp69.517.100,00 untuk rumah baduy, Rp14.862.900,00 untuk lumbung

baduy, Rp181.115.000,00 untuk alat musik nasional/daerah

f. Dinas Pemuda dan Olahraga sebesar Rp166.687.000,00 berupa peralatan

olahraga

g. Sekretariat DPRD sebesar Rp41.250.000,00 berupa koleksi buku

h. Biro Hukum sebesar Rp14.320.000 berupa koleksi buku

i. Biro Organisasi sebesar Rp4.488.900,00 berupa koleksi buku

j. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar Rp

433.683.050,00

k. Badan Perpustaakan dan Arsip Daerah sebesar Rp1.271.838.745,00 berupa

koleksi buku

d. Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp291.908.000,00 yakni terdiri dari

untuk aset renovasi.

6. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Pada  tahun 2014  terdapat penambahan Konstruksi Dalam Pengerjaan  sebesar 

Rp414.353.450.600,00 Rincian penambahan dan pengurangan KDP Tahun

Anggaran 2014 dapat dilihat pada Tabel XIV Lampiran Neraca.

Penambahan aset tetap tahun 2014 sebesar Rp910.504.625.086,29 apabila

dibandingkan dengan realisasi belanja modal sebesar Rp691.484.392.957,00

terdapat perbedaan sebesar Rp219.020.232.129,29

Rincian penambahan aset serta perbedaan antara penambahan aset tetap tahun

2014 dengan realisasi belanja modal dapat dilihat pada Tabel XII dan XIII

Lampiran Neraca.

B. Mutasi Lainnya

1. Mutasi Tambah

Mutasi tambah sebesar Rp15.228.148,00 merupakan koreksi saldo awal di Dinas

Pendidikan pada Gedung dan Bangunan sebesar Rp1.323.600,00 dan Jalan,

Page 112: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 119

Irigasi dan Jaringan sebesar Rp13.904.548,00 hal ini dikarenakan adanya denda

keterlambatan pada tahun 2013 yang belum ada pengakuan aset tetapnya.

2. Mutasi Kurang

Mutasi kurang sebesar Rp3.774.680.157,22 terdiri dari reklasifikasi dari

peralatan dan mesin ke aset lain-lain (aset rusak berat) sebesar

Rp3.772.685.265,22 serta pengurangan peralatan dan mesin (ekstrakomptabel)

pada Biro Humas dan Protokol sebesar Rp1.944.892,00.

5.1.8.4. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset non lancar yang tidak dapat dikategorikan dalam Aset

Tetap. Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2014 seperti terlihat dalam tabel.

Tabel 5.37

Aset Lainnya

No UraianPer 31 Desember 2014       

(Rp)

Per 31 Desember 2013       

(Rp)1 2 3 4

1 Tuntutan Perbendaharaan 86.967.586,00                            114.797.210,00                        

2 Tuntutan Ganti Rugi 819.659.353,00                         878.138.262,00                        

3 Aset Tidak Berwujud 15.881.180.061,76                   13.731.477.929,00                  

4 Piutang Pajak Dalawursa 981.515.869,00                         981.515.869,00                        

5 Piutang Retribusi Tidak Lancar ‐                                                 7.304.000,00                             

6 Aset lain‐lain 10.389.812.280,84                   12.901.338.714,92                  

Jumlah 28.159.135.150,60                   28.614.571.984,92                  

Aset Lainnya sebesar Rp28.159.135.150,60 terdiri dari :

1. Saldo Tuntutan Perbendaharaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp86.967.586,00

yang merupakan saldo piutang TP berdasarkan SK pembebanan kerugian

sementara tanggal 3 Agustus 2009. Saldo ini mengalami penurunan dibandingkan

saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp114.797.210,00 karena terdapat

pembayaran sebesar Rp27.829.624,00.

2. Saldo Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2014 sebesar Rp819.659.353,00

yang merupakan saldo piutang TGR berdasarkan Surat Keterangan Tanggung

Jawab Mutlak (SKTJM). Saldo ini mengalami penurunan dibandingkan saldo per

31 Desember 2013 sebesar Rp878.138.262,00 karena terdapat pebayaran sebesar

Rp58.478.909,00

Saldo Piutang TGR belum termasuk kerugian daerah yang masih dalam proses

majelis TP-TGR dan belum dibuatkan SKTJM-nya. Yang belum dicatat dalam

kerugian tersebut akan dicatat sebagai Piutang TGR apabila sudah ada SKTJM.

3. Aset Tidak Berwujud, terdiri dari aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan

tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki dan digunakan dalam menghasilkan

barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya. Aset tidak berwujud milik

Pemerintah Provinsi Banten terdiri dari Software yang diperoleh melalui

Page 113: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 120

kegiatan sampai dengan Tahun Anggaran 2014. Selama tahun 2014 terdapat

penambahan aset tidak berwujud sebesar Rp2.149.702.132,76 dan saldo tahun

2014 menjadi Rp15.881.180.061,76.

Penambahan aset tidak berwujud tersebut berasal dari kapitalisasi Belanja Modal

serta Belanja Barang dan Jasa Konsultasi Software pada 22 SKPD namun tidak

termasuk belanja updating serta pemeliharaan software.

Penambahan aset tidak berwujud terdapat pada SKPD :

Tabel 5.38

Penambahan Aset Tidak Berwujud

1 DINAS PENDIDIKAN 92.834.482,76

2 DINAS KESEHATAN 113.004.000,00

3 RSUD BANTEN 229.185.100,00

4 DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PEMUKIMAN 77.127.050,00

5 DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG 73.435.000,00

6 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 53.670.000,00

7 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 64.631.200,00

8 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 29.800.000,00

9 DINAS SOSIAL 145.870.000,00

10 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 93.850.900,00

11 DINAS KOPERASI DAN UMKM 29.750.000,00

12 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

98.422.500,00

13 SEKRETARIS DPRD 48.620.000,00

14BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH

138.095.000,00

15 BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH 92.638.000,00

16BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH

49.830.000,00

17DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

384.274.600,00

18 INSPEKTORAT 56.550.000,00

19 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 50.760.000,00

20 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH 64.872.300,00

21 BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH 113.700.000,00

22 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 48.782.000,00

2.149.702.132,76 TOTAL

JUMLAHNo. SKPD

Penjelasan lebih lanjut dapat dilhat pada Tabel XVIII Lampiran Neraca.

4. Piutang Pajak Daluwarsa sebesar Rp981.515.869,00 merupakan reklasifikasi

Piutang Pajak yang sudah daluwarsa tetapi belum dilakukan penghapusan dengan

rincian sebagai berikut :

Page 114: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 121

Tabel 5.39

Piutang Pajak Daluwarsa

Per 31 Desember 2014

Per 31 Desember 2013

Rp Rp1 2 3 41 Pajak Kendaraan Bermotor 188,717,275.00 188,717,275.00 2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 82,234,475.00 82,234,475.00 3 Air Bawah Tanah 75,804,285.00 75,804,285.00 4 Air Permukaan 634,759,834.00 634,759,834.00

Jumlah 981,515,869.00 981,515,869.00

No. Uraian

Tidak terdapat mutasi pada tahun 2014. Rincian Piutang Pajak Daluwarsa dapat

dilihat pada Tabel XIX Lampiran Neraca

5. Piutang Retribusi tidak lancar sebesar Rp0,00. Saldo ini mengalami penurunan

dibandingkan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp7.304.000,00 dikarenakan

terjadi mutasi kurang akibat reklasifikasi atas piutang retribusi tidak lancar

menjadi aset lain-lain karena piutang retribusi tidak lancar tersebut tidak

diketahui dasarnya (dokumen dan SKRD tidak ditemukan).

6. Aset Lain-Lain sebesar Rp10.389.812.280,84 terdiri dari :

- Sisa piutang atas Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota

DPRD Provinsi Banten dan Dana Operasional Pimpinan DPRD sebesar

Rp237.655.000,00. Tidak terdapat realisasi penyetoran atas Piutang tersebut

pada tahun 2014;

- Uang Sitaan Kejaksaan yang disita dari anggota DPRD yang menerima

Tunjangan Perumahan masa bakti 1999–2004 per 31 Desember 2014 adalah

sebesar Rp169.000.000,00. Saldo tersebut merupakan sitaan an. JT sebesar

Rp44.000.000,00, R sebesar Rp10.000.000, I sebesar Rp40.000.000,00, ES

sebesar Rp15.000.000,00, dan titipan an. HMS sebesar Rp2.000.000,00, MS

sebesar Rp8.000.000,00, dan AF sebesar Rp50.000.000,00. Tidak terdapat

realisasi penyetoran atas Piutang tersebut pada tahun 2014;

- Aset berupa kajian-kajian sebesar Rp2.843.354.500,00 yaitu pada Badan

Perpustakaan dan Arsip Daerah sebesar Rp46.900.000,00 dan Dinas Kelautan

dan Perikanan sebesar Rp2.796.454.500,00;

- Aset tetap yang kondisinya rusak berat sebesar Rp4.849.516.281,40 yang

tersebar di seluruh SKPD sebagai berikut :

Page 115: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 122

Tabel 5.40

Aset Tetap yang Rusak Berat

No SKPDSaldo AsetRusaak

Berat sd 2013Penambahan Pengurangan

Saldo AsetRusaak

Berat sd 2014

1 2 3 4 5 6=(3+4-5)

1 Dinas Pendidikan -

2 Dinas Kesehatan 44.240.000,00              106.000.000,00 44.240.000,00 106.000.000,00

3 RSUD Malingping 267.520.400,00           267.520.400,00 -

4 RSUD Banten -

5 Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 2.240.000,00                286.001.630,00 2.240.000,00            286.001.630,00

6 Dinas Bina Marga dan Tata Ruang 204.978.621,00           204.978.621,00 -

7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 689.679.670,00           513.945.270,00 175.734.400,00

8Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika

490.547.986,00             - 183.090.000,00 307.457.986,00

9 Badan Lingkungan Hidup Daerah 78.613.000,00              78.613.000,00 -

10Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Masyarakat Desa

83.672.900,00                83.672.900,00 -

11 Dinas Sosial 148.230.000,00           253.768.990,00 7.900.000,00 394.098.990,00

12 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi 10.950.000,00 10.950.000,00

13 Dinas Koperasi Dan UMKM 15.300.000,00              6.300.000,00 9.000.000,00

14Badan Koordinasi Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

100.816.000,00             100.816.000,00 -

15 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 739.104.480,00           890.390.900,00 739.104.480,00       890.390.900,00

16 Dinas Pemuda Dan Olahraga -

17 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik 196.919.750,33           205.473.665,66 196.919.750,33       205.473.665,66

18 DPRD -

19 Kepala Daerah Dan Wakil Daerah -

20 Sekretaris DPRD 165.707.543,35 165.707.543,35

21 Biro Pemerintahan 118.324.150,00           118.324.150,00 -

22 Biro Hukum 20.332.200,00              14.599.780,00 20.332.200,00 14.599.780,00

23 Biro Organisasi 68.729.300,00              68.729.300,00 -

24 Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan 132.508.700,00           132.508.700,00 -

25 Biro Kesejahteraan Rakyat -

26 Biro Umum -

27 Biro Perlengkapan dan Aset 6.342.000,00                62.000.000,00 68.342.000,00

28 Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol 582.536.742,00           81.170.312,00 582.536.742,00 81.170.312,00

29Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPD)

1.656.838.687,00          1.656.838.687,00 -

30 Inspektorat Provinsi 81.335.597,00              6.300.000,00 81.335.597,00          6.300.000,00

31 Badan Kepegawaian Daerah 202.532.000,00           202.532.000,00 -

32 Badan Pendidikan Dan Pelatihan 242.440.300,00 242.440.300,00

33 Satpol PP 60.704.360,00 60.704.360,00

34 Badan Penanggulangan Bencana Daerah -

35 Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah 146.986.250,00 146.986.250,00

36 Kantor Penghubung 18.683.000,00              615.647.000,00 18.683.000,00          615.647.000,00

37 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan -

38 Sekretaris Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 5.000.000,00                24.200.366,66 5.000.000,00            24.200.366,66

39 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 426.483.000,00           426.483.000,00 -

40 Dinas Pertanian dan Peternakan 195.967.500,00           473.988.510,00 44.002.500,00 625.953.510,00

41 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 75.530.000,00              12.170.000,00 75.530.000,00 12.170.000,00

42 Dinas Pertambangan dan Energi 580.941.008,00           239.884.085,33 580.941.008,00       239.884.085,33

43 Dinas Kelautan dan Perikanan -

44 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 127.315.929,40           160.303.202,00 127.315.929,00 160.303.202,40

JUMLAH 7.361.262.620,73 4.058.686.895,00 6.570.433.234,33 4.849.516.281,40

Nilai penambahan aset rusak berat tahun 2014 sebesar Rp4.058.686.895,00

serta pengurangan aset rusak berat yang sudah dihapuskan sebesar

Rp6.570.433.234,33.

- Belanja Penunjang yang akan dikapitalisasi sebesar Rp1.890.634.100,00.

- DED Pembangunan Instalasi Farmasi pada Dinas Kesehatan sebesar

Rp89.155.000,00;

Page 116: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 123

- Kendaraan bermotor yang hilang sebesar Rp253.540.726,00 berada pada Biro

Perlengkapan dan Aset.

- Piutang Retribusi Penggunaan Kekayaan Daerah pada Dinas Sumber Daya Air

dan Pemukiman yang telah diakui sejak TA 2009 namun masih ditelusuri

dokumen yang menjadi dasar pengakuan sebagai piutang retribusi sebesar

Rp56.956.673,44. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan saldo

piutang retribusi tahun 2013 sebesarRp56.736.768,19. Hal ini dikarenakan

terdapat mutasi tambah berupa reklasifikasi dari Piutang Retribusi Tidak

Lancar sebesar Rp7.304.000,00 serta mutasi kurang karena terdapat

pembayaran sebesar Rp5.320.094,75 dan terdapat direklasifikasi ke piutang

retribusi sebesar Rp1.764.000,00 dikarenakan dokumen yang mendasarinya

telah diketahui .

Rincian Aset Lainnya dapat dilihat pada Tabel XV Lampiran Neraca.

5.1.9. KEWAJIBAN

Saldo Kewajiban pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp411.239.835.418,00

yang merupakan utang perhitungan pihak ketiga dan utang jangka pendek lainnya.

Tabel 5.41

Kewajiban

Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013Rp. Rp.

1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga 76.883.508,00 4.863.050,00 2 Utang Jangka Pendek Lainnya 411.162.951.910,00 159.107.537.622,00

Jumlah 411.239.835.418,00 159.112.400.672,00

UraianNo

Utang perhitungan pihak ketiga merupakan pajak yang dipungut oleh Bendahara RSUD

Malingping sebesar Rp68.170.506,00, Bendahara Bappeda sebesar Rp6.437.549,00 dan

Bendahara Biro Humas dan Protokol sebesar Rp2.275.453,00 yang belum disetor ke Kas

Negara sampai dengan 31 Desember 2014, dan telah disetorkan oleh Bendahara Biro

Humas dan Protokol tanggal 2 Januari 2015 sebesar Rp2.275.453,00, oleh Bendahara

Bappeda tanggal 5 Januari 2015 sebesar Rp6.437.549,00, dan oleh Bendahara RSUD

Malingping tanggal 2 Januari 2015 sebesar Rp4.222.500,00, tanggal 5 Januari 2015 sebesar

Rp2.267.452,00, tanggal 6 Januari 2015 sebesar Rp35.038.190,00, tanggal 7 Januari 2015

sebesar Rp16.770.133,00, tanggal 12 Januari 2015 sebesar Rp966.000,00, tanggal 22

Januari 2015 sebesar Rp8.017.521,00, serta tanggal 23 Januari 2015 sebesar Rp888.710,00.

Utang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp411.162.951.910,00 terdiri dari:

1. Utang Bagi Hasil Pajak Kepada Kabupaten/Kota Bulan Desember 2014 sebesar

Rp181.371.891.952,00. Terdiri dari Alokasi Bagi Hasil Pajak Daerah Bulan Desember

Tahun 2014 sebesar Rp101.991.750.117,00 dan pelampauan target bagi hasil pajak

daerah tahun 2014 sebesar Rp79.380.141.835,00 yang akan dibayarkan Tahun

Anggaran 2015.

Page 117: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 124

Alokasi Bagi Hasil Pajak Daerah Bulan Desember Tahun 2014 merupakan hak

Kabupaten/Kota dari Bagi Hasil Pajak yang belum dibayarkan oleh Provinsi untuk

periode penerimaan bulan Desember 2014. Jumlah tersebut belum dibayar mengacu

kepada Pasal 9 Peraturan Gubernur Banten nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan

atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Bagi Hasil

Pajak Daerah Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten Tahun

Anggaran 2014.

Rincian Alokasi Bagi Hasil Pajak Bulan Desember 2014 dan pelampauan target

berdasarkan Keputusan Gubernur Banten Nomor 973/kep.125-huk/2015 tanggal 13

Maret 2015 tentang Alokasi Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Untuk Kabupaten/Kota

Se-Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

Page 118: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 125

Tabel 5.42

Rincian Sisa Bagi Hasil Pajak Bulan Desember 2014

Alokasi BHP Bulan Desember 2014

Pelampauan Target Bagi Hasil Pajak

Daerah Tahun 2014

Hak Kabupaten/Kota yang Belum Dibayarkan

Rp. Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6=4+5

PKB 562.313.690,00 624.928.364,00 1.187.242.054,00

BBNKB 1.491.175.956,00 41.893.815,00 1.533.069.771,00

AP - 16.320.276,00 16.320.276,00

Rokok 1.165.200.530,00 2.918.984.470,00 4.084.185.000,00

PBBKB 502.430.426,00 1.498.169.996,00 2.000.600.422,00

JUMLAH 3.721.120.602,00 5.100.296.921,00 8.821.417.523,00

PKB 489.769.849,00 590.922.817,00 1.080.692.666,00

BBNKB 1.272.624.771,00 - 1.272.624.771,00

AP - 14.227.038,00 14.227.038,00

Rokok 165.454.552,00 3.908.545.448,00 4.074.000.000,00

PBBKB 468.074.599,00 1.680.303.099,00 2.148.377.698,00

JUMLAH 2.395.923.771,00 6.193.998.402,00 8.589.922.173,00

PKB 47.436.754,00 1.897.961.073,00 1.945.397.827,00

BBNKB 440.586.775,00 2.591.840.126,00 3.032.426.901,00

AP 329.439.102,00 316.284.049,00 645.723.151,00

Rokok 5.825.379.028,00 5.825.379.028,00

PBBKB 4.476.876.707,00 4.476.876.707,00

JUMLAH 817.462.631,00 15.108.340.983,00 15.925.803.614,00

PKB 6.239.140.771,00 3.930.956.595,00 10.170.097.366,00

BBNKB 12.012.359.817,00 2.179.870.524,00 14.192.230.341,00

AP - 309.228.498,00 309.228.498,00

Rokok 5.030.823.865,00 4.609.443.283,00 9.640.267.148,00

PBBKB 4.702.390.917,00 5.004.623.192,00 9.707.014.109,00

JUMLAH 27.984.715.370,00 16.034.122.092,00 44.018.837.462,00

PKB 2.017.524.127,00 - 2.017.524.127,00

BBNKB 2.287.767.213,00 - 2.287.767.213,00

AP - - -

Rokok 232.149.470,00 1.086.468.530,00 1.318.618.000,00

PBBKB 3.323.332.815,00 2.772.203.983,00 6.095.536.798,00

JUMLAH 7.860.773.625,00 3.858.672.513,00 11.719.446.138,00

PKB 7.160.005.062,00 3.923.256.735,00 11.083.261.797,00

BBNKB 10.748.839.272,00 2.261.084.259,00 13.009.923.531,00

AP - 406.612.031,00 406.612.031,00

Rokok 2.799.481.330,00 3.330.530.670,00 6.130.012.000,00

PBBKB 6.619.272.968,00 5.899.318.566,00 12.518.591.534,00

JUMLAH 27.327.598.632,00 15.820.802.261,00 43.148.400.893,00

PKB 846.104.325,00 1.290.533.056,00 2.136.637.381,00

BBNKB 1.832.758.449,00 783.770.088,00 2.616.528.537,00

AP 49.040.948,00 - 49.040.948,00

Rokok - 3.223.425.660,00 3.223.425.660,00

PBBKB 1.814.320.777,00 1.085.276.529,00 2.899.597.306,00

JUMLAH 4.542.224.499,00 6.383.005.333,00 10.925.229.832,00

PKB 7.057.879.612,00 4.738.195.357,00 11.796.074.969,00

BBNKB 13.214.472.087,00 - 13.214.472.087,00

AP - 444.247.654,00 444.247.654,00

Rokok 2.245.196.172,00 2.207.006.828,00 4.452.203.000,00

PBBKB 4.824.383.116,00 3.491.453.491,00 8.315.836.607,00

JUMLAH 27.341.930.987,00 10.880.903.330,00 38.222.834.317,00

JUMLAH PKB 24.420.174.190,00 16.996.753.997,00 41.416.928.187,00

JUMLAH BBNKB 43.300.584.340,00 7.858.458.812,00 51.159.043.152,00

JUMLAH AP 378.480.050,00 1.506.919.546,00 1.885.399.596,00

JUMLAH Rokok 11.638.305.919,00 27.109.783.917,00 38.748.089.836,00

JUMLAH PBBKB 22.254.205.618,00 25.908.225.563,00 48.162.431.181,00

101.991.750.117,00 79.380.141.835,00 181.371.891.952,00 TOTAL BAGI HASIL PAJAK

5 KOTA CILEGON

6 KOTA TANGERANG

7 KOTA SERANG

8KOTA TANGERANG

SELATAN

2KABUPATEN

PANDEGLANG

3 KABUPATEN SERANG

4KABUPATEN TANGERANG

No Kabupaten/Kota Uraian

1 KABUPATEN LEBAK

Page 119: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 126

2. Pekerjaan yang progres penyelesaian fisiknya belum dibayarkan pada tahun anggaran

2014 sebesar Rp229.791.059.958,00, terdiri dari:

- Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp14.317.899.086,00;

- Dinas Bina Marga dan Tata Ruang sebesar Rp212.072.732.552,00;

- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp1.456.492.000,00;

- RSUD Banten sebesar Rp458.865.000,00;

- Dinas Kesehatan sebesar Rp1.485.071.320,00.

5.1.10. EKUITAS DANA

Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset

dan kewajiban Pemerintah Provinsi Banten. Saldo Ekuitas Dana per tanggal 31

Desember 2014 sebesar Rp11.912.290.684.559,00 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.43

Ekuitas Dana

Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

Rp Rp

1 Ekuitas Dana Lancar 1.698.952.683.438,05 1.101.564.840.409,97

2 Ekuitas Dana Investasi 10.213.338.001.121,00 9.460.519.680.895,46

Saldo Ekuitas Dana 11.912.290.684.559,00 10.562.084.521.305,40

No Uraian

5.1.10.1 Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka

pendek. Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 sebesar

Rp1.698.952.683.438,05 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.44

Ekuitas Dana Lancar

Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

Rp. Rp.

1 2 3 3

1 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

(SILPA)

1.907.994.208.155,00 1.069.804.863.441,00

2 Pendapatan yang ditangguhkan 1.150.993.016,00 16.115.408,00

3 Cadangan Piutang 6.240.046.384,07 6.452.348.613,39

4 Cadangan Persediaan 194.730.387.792,98 184.399.050.569,58

5 Dana yang harus di sediakan untuk

pembayaran utang jangka pendek

(411.162.951.910,00) (159.107.537.622,00)

Saldo Ekuitas Dana Lancar 1.698.952.683.438,05 1.101.564.840.409,97

No. Uraian

Page 120: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 127

5.1.10.2 Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan Pemerintah Provinsi Banten yang

tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi

dengan kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014

sebesar Rp10.213.338.001.121,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.45

Ekuitas Dana Investasi

Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

Rp. Rp.

1 2 3 3

1 Diinvestasikan dalam Investasi

Jangka Panjang

566.544.946.814,85 508.205.306.980,08

2 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 9.618.633.919.155,52 8.923.699.801.930,46

3 Diinvestasikan dalam Aset

Lainnya

28.159.135.150,60 28.614.571.984,92

Saldo Ekuitas Dana Investasi 10.213.338.001.121,00 9.460.519.680.895,46

No. Uraian

5.1.11. KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang

terjadi di Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2014. Penerimaan dan pengeluaran kas

diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan,

Aktivitas Pembiayaan dan Aktivitas Non Anggaran. Saldo awal Kas Pemerintah Provinsi

Banten Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp1.069.618.555.761,00 selama Tahun 2014

terdapat kenaikan bersih kas sebesar Rp838.003.241.061,00 yang berasal dari:

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp1.567.389.326.338,00 yang

bersumber dari selisih antara Arus Kas Masuk dengan dan Arus Kas Keluar, sebagai

berikut :

Tabel 5.46

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Rp Rp

1 3 4

1 Arus Kas Masuk 7.068.420.618.802,00 6.230.229.813.799,00

2 Arus Kas Keluar 5.501.031.292.464,00 4.482.050.138.202,00

Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) 1.567.389.326.338,00 1.748.179.675.597,00

Tahun 2014 Tahun 2013URAIANNo

2

Arus Kas Masuk sebesar Rp7.068.420.618.802,00 bersumber dari Pendapatan Asli

Page 121: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 128

Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah, sedangkan Arus Kas

Keluar sebesar Rp5.501.031.292.464,00 merupakan realisasi Belanja selain Belanja

Modal, serta Uang Persediaan (UP) dan Tambahan UP pada Bendahara yang belum

dikembalikan ke Kas Daerah.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan adalah

(Rp691.484.392.957,00), dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 5.47

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

Rp Rp

1 3 4

1 Arus Kas Masuk - -

2 Arus Kas Keluar 691.484.392.957,00 813.275.177.115,00

Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) (691.484.392.957,00) (813.275.177.115,00)

Tahun 2014 Tahun 2013URAIANNo

2

Arus Kas keluar sebesar Rp691.484.392.957,00 terdiri dari Belanja Modal pengadaan

Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset

Tetap lainnya serta belanja aset lainnya.

3. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan sebesar (Rp37.901.692.320,00) dengan

perhitungan sebagai berikut :

Tabel 5.48

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Rp Rp

1 3 4

1 Arus Kas Masuk 186.307.680,00 369.441.048,00

2 Arus Kas Keluar 38.088.000.000,00 316.100.000.000,00

Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) (37.901.692.320,00) (315.730.558.952,00)

Tahun 2014 Tahun 2013URAIANNo

2

Arus Kas masuk sebesar Rp 186.307.680,00 seluruhnya berasal dari Penyetoran Sisa

UYHD, sedangkan Arus Kas Keluar sebesar Rp38.088.000.000,00 merupakan

penyertaan modal kepada PT Banten Global Development dan PD BPR/LPK.

4. Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Arus kas dari aktivitas non anggaran sebesar Rp00,- dengan perhitungan sebagai

berikut:

Page 122: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 129

Tabel 5.49

Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Rp Rp

1 3 4

1 Arus Kas Masuk 515.583.887.928,00 173.124.953.566,18

2 Arus Kas Keluar 515.583.887.928,00 173.125.097.926,18

Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) - (144.360,00)

Tahun 2014 Tahun 2013URAIANNo

2

Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar sebesar Rp515.583.887.928,00 merupakan

penerimaan perhitungan pihak ketiga sebesar Rp163.414.394.736,00 dan koreksi Bank

bjb sebesar Rp352.169.493.192,00.

Rincian Perhitungan Pihak Ketiga sebagai berikut :

Tabel 5.50

Rincian Perhitungan Pihak Ketiga

Realisasi Tahun 2014

Rp

1 2 31 16.058.768.311,00

2 322.287.000,00

3 2.973.960.665,00

4 19.165.491.672,00

5 6.599.894.947,00

6 5.928.780.501,00

7 100.607.063.691,00

8 281.172,00

9 2.590.042,00

10 289.778.835,00

11 11.465.497.900,00

163.414.394.736,00

Potongan Lain-lain

Pajak Penghasilan Ps. 4 (2)

JUMLAH

Pajak Pertambahan Nilai ( PPN )

Taspen

PFK lainnya

Pajak Penghasilan Ps 21

Pajak Penghasilan Ps 22

Pajak Penghasilan Ps 23

Iuran Wajib Pegawai

Taperum

Askes

No. Uraian

Dengan demikian pada akhir Tahun Anggaran 2014 terdapat saldo akhir kas di BUD (Kas

Daerah) sebesar Rp1.907.621.796.822,00 yang diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:

1. Saldo awal kas di BUD Rp 1.069.618.555.761 ,00

2. Kenaikan Bersih Kas Rp 838.003.241.061,00

3. Saldo akhir kas di BUD (1+2) Rp 1.907.621.796.822,00

Disamping itu terdapat saldo kas di bendahara pengeluaran sebesar Rp1.587.994.005,00

dan saldo kas di bendahara penerimaan sebesar Rp12.165.852,00 sehingga saldo kas

Page 123: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 130

keseluruhan sebesar Rp1.909.221.956.679,00.

Jumlah saldo kas per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.909.221.956.679,00 tidak sama

dengan Sisa Lebih Pembiayaan TA 2014 sebesar Rp1.907.994.208.155,00 atau berbeda

sebesar Rp1.227.748.524,00.

Hal ini disebabkan pada saldo kas terdapat pajak yang belum disetor ke kas negara oleh

Bendahara Pengeluaran sebesar Rp76.883.508,00 yang bukan merupakan bagian dari

SILPA serta saldo kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.150.993.016,00 dan terdapat

piutang kepada bank bjb sebesar Rp128.000,00 akibat kesalahan pemindahbukuan oleh

bank bjb.

Perhitungan rekonsiliasi antara saldo kas pada Neraca atau Laporan Arus Kas dengan

SILPA dapat diuraikan sebagai berikut:

a Saldo Kas pada Neraca 1.909.221.956.679,00Rp

b Hutang Pajak 76.883.508,00Rp

c Kas di Bendahara Pengeluaran 1.150.993.016,00Rp

d Piutang pada Bank BJB (Hak Pemerintah Prov insi Banten

pada Bank BJB akibat kesalahan pemindahbukuan oleh 128.000,00Rp

d SILPA (a-b-c+d) 1.907.994.208.155,00Rp

Saldo Kas di Bendahara pengeluaran sebesar Rp360.117.481,00 yang merupakan sisa

UYHD tahun 2014 telah disetor ke Kas Daerah pada tanggal 6 Januari 2015 sebesar

Rp60.000,00, tanggal 7 Januari 2015 sebesar Rp5.835.000,00 dan tanggal 9 Januari 2015

sebesar Rp354.222.481,00.

Page 124: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 131

BAB VI

INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten tahun 2014 merupakan konsolidasi

dari laporan keuangan SKPD dengan nomenklatur struktur organisasi SKPD berdasarkan Peraturan

Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah

Provinsi Banten, dibentuk :

1. Sekretariat Daerah;

2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

3. Dinas Daerah;

4. Lembaga Teknis Daerah;

5. Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Provinsi Banten

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah, kami senantiasa

melakukan upaya-upaya perbaikan sistem, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan

beberapa hal yang menjadi rekomendasi pemeriksa.

Dalam hal peningkatan pengelolaan aset tetap, telah dilakukan beberapa upaya, antara lain:

1. Pemerintah Provinsi Banten meningkatkan sistem penjaminan mutu (quality assurance) yang

memadai dalam hal penyajian aset tetap di neraca;

2. Melakukan Penghapusan Barang Milik Daerah terutama terhadap barang yang tercatat dalam

Aset Lainnya;

3. Melakukan Sensus Barang Daerah untuk jenis mesin dan peralatan.

Pada tahun 2014, Pemerintah Provinsi Banten telah menggunakan software Pengelolaan

Keuangan Daerah melalui aplikasi SIMDA Keuangan yang sama pada tahun sebelumnya.

Dalam rangka implementasi Akuntansi berbasis Akrual pada tahun 2015, sesuai amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Permendagri 64/2014 tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi Banten

pada tahun 2014 telah menyusun 2 (dua) buah Peraturan Gubernur terkait hal tersebut, yaitu:

1. Peraturan Gubernur Banten nomor 18 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah

Provinsi Banten;

2. Peraturan Gubernur Banten nomor 19 Tahun 2014 tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi

Pemerintah Provinsi Banten.

TINDAK LANJUT HASIL REVIU SEBELUMNYA

Terhadap saldo temuan BPK Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebanyak 195 rekomendasi dengan

nilai total sebesar Rp71.896.352.225,20 per 23 Maret 2015 baru ditindaklanjuti sebanyak 63

rekomendasi atau 32,31% dengan nilai sebesar Rp3.545.286.413,70 atau sebesar 4,93% dan

sisanya sebesar Rp68.351.065.811,50 atau sebesar 95,06% belum selesai ditindaklanjuti,

dengan rincian sebagai berikut:

Page 125: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 132

a. Saldo temuan BPK Tahun 2013 sebanyak 180 rekomendasi dengan nilai total sebesar

Rp68.232.103.534,01 per 23 Maret 2015 baru ditindaklanjuti sebanyak 51 rekomendasi atau

28,33% dengan nilai sebesar Rp2.757.177.634,70 atau sebesar 4,04% dan sisanya sebesar

Rp65.474.925.899,31 atau sebesar 95,95% belum selesai ditindaklanjuti;

b. Terhadap saldo temuan BPK Tahun 2014 sebanyak 15 rekomendasi dengan nilai total sebesar

Rp3.664.248.691,25 per 23 Maret 2015 baru ditindaklanjuti sebanyak 12 rekomendasi atau

80% dengan nilai sebesar Rp788.108.779,00 atau sebesar 21,51% dan sisanya sebesar

Rp2.876.139.912,25 atau sebesar 78,49% belum selesai ditindaklanjuti.

   

Page 126: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 133

BAB VII

PENUTUP

Demikian uraian Catatan Atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, disajikan dengan harapan dapat

memberikan gambaran lebih rinci melalui perangkaan pendapatan, belanja maupun pembiayaan

pada kurun waktu satu tahun anggaran. Catatan Atas Laporan Keuangan Daerah merupakan salah

satu media informasi Keuangan Daerah untuk mengukur kinerja Pemerintah Daerah pada tahun

anggaran berjalan serta sebagai alat kontrol, kendali dan pengawasan.

Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan serta Kemasyarakatan yang dibiayai APBD

tidak mungkin tercapai secara optimal tanpa adanya dukungan, dorongan serta partisipasi aktif dari

seluruh komponen lapisan masyarakat. Oleh karenanya pencapaian kinerja Pemerintah pada Tahun

Anggaran 2014 ini pada hakekatnya adalah keberhasilan masyarakat selaku pelaku pembangunan

secara keseluruhan.

Sebagai akhir laporan ini disampaikan bahwa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun

2014 adalah sebesar Rp1.907.994.208.155,00 terdiri dari :

1. Saldo pada Kas Daerah sebesar Rp1.907.621.796.822,00

2. Saldo UYHD pada Bendahara Pengeluaran sebesar Rp 360.117.481,00

3. Bendahara Penerimaan Rp 12.165.852,00

4. Piutang Bank bjb Rp 128.000,00

Akhirnya dengan senantiasa berserah diri kepada-Nya semoga diberikan petunjuk dan

ridho dari Allah SWT, dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada kita bersama.

Serang, 2015

Plt. GUBERNUR BANTEN,

H. RANO KARNO, S.IP

Page 127: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

1 3 4 5 6=(5/4) 7=(4-5) 8

1 PENDAPATAN 5.1.1

2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 5.1.1.1

3 Pendapatan Pajak Daerah a. 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36 (150.505.475.308,00) 3.943.816.591.566,00

4 Pendapatan Retribusi Daerah b. 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 89,56 3.583.137.448,00 13.669.633.828,00

5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan c. 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72 2.363.885.001,00 38.331.096.525,00

6 Lain-lain PAD yang sah d. 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17 (92.151.900.951,00) 122.734.394.540,00

7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08 (236.710.353.810,00) 4.118.551.716.459,00

8

9 PENDAPATAN TRANSFER 5.1.1.2

10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN a.

11 Dana Bagi Hasil Pajak 1). 419.211.440.000,00 415.270.932.833,00 99,06 3.940.507.167,00 494.140.096.588,00

12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 2). 3.325.530.000,00 3.573.210.289,00 107,45 (247.680.289,00) 4.181.761.250,00

13 Dana Alokasi Umum 3). 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00 - 617.081.101.000,00

14 Dana Alokasi Khusus 4). 16.717.970.000,00 12.538.478.000,00 75,00 4.179.492.000,00 10.601.213.000,00

15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 99,33 7.872.318.878,00 1.126.004.171.838,00

16

17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA b.

18 Dana Otonomi Khusus - - - - -

19 Dana Penyesuaian 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 7.850.896.000,00 979.144.586.000,00

20 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 7.850.896.000,00 979.144.586.000,00

21

22 Total Pendapatan Transfer 2.177.178.872.000,00 2.161.455.657.122,00 99,28 15.723.214.878,00 2.105.148.757.838,00

23

24 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 5.1.1.3

25 Pendapatan Hibah a. 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1.290,19 (5.019.732.000,00) 4.670.632.000,00

26 Pendapatan Dana Darurat - - - - -

27 Pendapatan Lainnya b. 970.884.054,00 2.410.023.776,00 248,23 (1.439.139.722,00) 1.858.707.502,00

28 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 1.392.642.054,00 7.851.513.776,00 563,79 (6.458.871.722,00) 6.529.339.502,00

29 JUMLAH PENDAPATAN 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 (227.446.010.654,00) 6.230.229.813.799,00

30

31 BELANJA 5.1.2

32 BELANJA OPERASI 5.1.2.1

33 Belanja Pegawai A.1.1 738.020.102.819,00 626.105.421.399,00 84,84 111.914.681.420,00 605.003.141.906,00

34 Belanja Barang A.1.2 1.611.952.687.442,90 1.342.286.491.217,00 83,27 269.666.196.225,90 983.932.219.941,00

35 Bunga - - - - -

36 Subsidi - - - - -

37 Hibah A.1.3 1.816.371.281.000,00 1.681.652.739.697,00 92,58 134.718.541.303,00 1.522.469.453.132,00

38 Bantuan Sosial A.1.4 91.000.000.000,00 86.602.000.000,00 95,17 4.398.000.000,00 36.185.650.000,00

39 Jumlah Belanja Operasi 4.257.344.071.261,90 3.736.646.652.313,00 87,77 520.697.418.948,90 3.147.590.464.979,00

40

41 BELANJA MODAL 5.1.2.2

42 Belanja Tanah 1 591.183.862.550,00 136.462.264.956,00 23,08 454.721.597.594,00 61.035.171.919,00

43 Belanja Peralatan dan Mesin 2 290.699.370.052,10 230.925.635.275,00 79,44 59.773.734.777,10 171.324.962.104,00

44 Belanja Gedung dan Bangunan 3 218.556.150.836,00 135.796.671.736,00 62,13 82.759.479.100,00 140.761.075.785,00

45 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 4 633.552.956.350,00 182.951.993.945,00 28,88 450.600.962.405,00 432.666.762.382,00

46 Belanja Aset Tetap Lainnya 5 4.635.419.100,00 4.434.753.795,00 95,67 200.665.305,00 7.321.439.925,00

47 Belanja Aset Lainnya 6 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 86.247.950,00 165.765.000,00

48 Jumlah Belanja Modal 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75 1.048.142.687.131,10 813.275.177.115,00

49

50 BELANJA TAK TERDUGA 5.1.2.3

51 Belanja Tak Terduga 5.1.2.3 5.000.000.000,00 - 0,00 5.000.000.000,00 -

52 Jumlah Belanja Tak Terduga 5.000.000.000,00 - 0,00 5.000.000.000,00 -

53 JUMLAH BELANJA 6.001.971.151.350,00 4.428.131.045.270,00 73,78 1.573.840.106.080,00 3.960.865.642.094,00

54

55 TRANSFER 5.1.3

56 TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KAB/KOTA

57 Bagi Hasil Pajak 1.870.732.614.091,00 1.764.024.522.670,00 94,30 106.708.091.421,00 1.334.273.509.903,00

58 Bagi Hasil Retribusi - - - - -

59 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - - - -

60 JUMLAH TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KAB/KOTA 1.870.732.614.091,00 1.764.024.522.670,00 94,30 106.708.091.421,00 1.334.273.509.903,00

61 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 5.1.4 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65 1.680.548.197.501,00 5.295.139.151.997,00 62

63 SURPLUS/DEFISIT 5.1.5 (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 -84,93 (1.907.994.208.155,00) 935.090.661.802,00

RefREALISASI TAHUN

2013 (AUDITED)

ANGGARAN

TAHUN 2014

REALISASI TAHUN

2014 (AUDITED)

2

SELISIH

ANGGARAN

DENGAN

REALISASI

NO URAIAN

(Dalam Rupiah)

%

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

Page 128: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

1 3 4 5 6=(5/4) 7=(4-5) 8

RefREALISASI TAHUN

2013 (AUDITED)

ANGGARAN

TAHUN 2014

REALISASI TAHUN

2014 (AUDITED)

2

SELISIH

ANGGARAN

DENGAN

REALISASI

NO URAIAN %

64

66 PEMBIAYAAN 5.1.6

67

68 PENERIMAAN PEMBIAYAAN a.

69 Penggunaan SiLPA 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 100,00 - 450.814.201.639,00

70 Pencairan Dana Cadangan - - - - -

71 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - - -

72 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - - - -

73 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -

74 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - -

75 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - -

76 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - - - -

77 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - - - -

78 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - - - -

79 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - - - -

80 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya - - - - -

81 Jumlah Penerimaan 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 100,00 - 450.814.201.639,00

82

83 PENGELUARAN PEMBIAYAAN b.

84 Pembentukan Dana Cadangan - - - - -

85 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 100,00 - 316.100.000.000,00

86 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - - - -

87 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -

88 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - -

89 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - -

90 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - - - -

91 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - - - -

92 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - - - -

93 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - - - -

94 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya - - - -

95 Pembayaran Biaya Pemungutan Pajak Daerah dan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) Terutang - - - - -

96 Penjaminan Pinjaman Daerah - - - - -

97 Jumlah Pengeluaran 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 100,00 - 316.100.000.000,00

98 PEMBIAYAAN NETO 1.031.716.863.441,00 1.031.716.863.441,00 100,00 - 134.714.201.639,00

99 ` ` `

100 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (63+98) 5.1.7 - 1.907.994.208.155,00 n/a (1.907.994.208.155,00) 1.069.804.863.441,00

H. RANO KARNO, S.IP

Plt. GUBERNUR BANTEN

Serang, Juni 2015

Page 129: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

(Dalam Rupiah)

1 2 3 4 5 = 4/3 6 = 3 - 4 7

4 PENDAPATAN DAERAH

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08% (236.710.353.810,00) 4.118.551.716.459,00

4.1.1. Pajak Daerah 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36% (150.505.475.308,00) 3.943.816.591.566,00

4.1.2. Retribusi Daerah 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 89,56% 3.583.137.448,00 13.669.633.828,00

4.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72% 2.363.885.001,00 38.331.096.525,00

4.1.4. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17% (92.151.900.951,00) 122.734.394.540,00

4.2. DANA PERIMBANGAN 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 99,33% 7.872.318.878,00 1.126.004.171.838,00

4.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 422.536.970.000,00 418.844.143.122,00 99,13% 3.692.826.878,00 498.321.857.838,00

4.2.2. Dana Alokasi Umum 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00% - 617.081.101.000,00

4.2.3. Dana Alokasi Khusus 16.717.970.000,00 12.538.478.000,00 75,00% 4.179.492.000,00 10.601.213.000,00

4.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 1.010.826.562.054,00 1.009.434.537.776,00 99,86% 1.392.024.278,00 985.673.925.502,00

4.3.1. Pendapatan Hibah 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1290,19% (5.019.732.000,00) 4.670.632.000,00

4.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22% 7.850.896.000,00 979.144.586.000,00

4.3.6. Pendapatan Lainnya 970.884.054,00 2.410.023.776,00 248,23% -1.439.139.722,00 1.858.707.502,00

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32% (227.446.010.654,00) 6.230.229.813.799,00

5 BELANJA DAERAH

5.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.351.471.859.360,00 4.013.607.703.615,00 92,24% 337.864.155.745,00 3.316.069.656.604,00

5.1.1. Belanja Pegawai 568.367.964.269,00 481.328.441.248,00 84,69% 87.039.523.021,00 423.141.043.569,00

5.1.2. Belanja Bunga - - - -

5.1.3. Belanja Subsidi - - - -

5.1.4. Belanja Hibah 1.376.459.645.000,00 1.244.666.640.856,00 90,43% 131.793.004.144,00 1.331.719.638.201,00

5.1.5. Belanja Bantuan Sosial 91.000.000.000,00 86.602.000.000,00 95,17% 4.398.000.000,00 36.185.650.000,00

5.1.6. Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota 1.870.732.614.091,00 1.764.024.522.670,00 94,30% 106.708.091.421,00 1.334.273.509.903,00

5.1.7. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota dan Pemdes 439.911.636.000,00 436.986.098.841,00 99,33% 2.925.537.159,00 190.749.814.931,00

5.1.8. Belanja Tidak Terduga 5.000.000.000,00 - 0,00% 5.000.000.000,00 -

5.1.9. Belanja Bantuan Pilkada - - - - -

5.2. BELANJA LANGSUNG 3.521.231.906.081,00 2.178.547.864.325,00 61,87% 1.342.684.041.756,00 1.979.069.495.393,00

5.2.1. Belanja Pegawai 169.652.138.550,00 144.776.980.151,00 85,34% 24.875.158.399,00 181.862.098.337,00

5.2.2. Belanja Barang & Jasa 1.611.952.687.442,90 1.342.286.491.217,00 83,27% 269.666.196.225,90 983.932.219.941,00

5.2.3. Belanja Modal 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75% 1.048.142.687.131,10 813.275.177.115,00

JUMLAH BELANJA DAERAH 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65% 1.680.548.197.501,00 5.295.139.151.997,00

Surplus/(Defisit) (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 -84,93% (1.907.994.208.155,00) 935.090.661.802,00

6 PEMBIAYAAN DAERAH 1.031.716.863.441,00 1.031.716.863.441,00 100,00% - 134.714.201.639,00

6.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 100,00% - 450.814.201.639,00

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 100,00% - 450.814.201.639,00

3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - - - -

6.2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 100,00% - 316.100.000.000,00

6.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - - - -

6.2.2 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 100,00% - 316.100.000.000,00

6.2.3 Pembayaran Pokok Utang - - - - -

6.2.5 Penjaminan Pinjaman Daerah - - - - -

6.3 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN - 1.907.994.208.155,00 n/a (1.907.994.208.155,00) 1.069.804.863.441,00

Plt. GUBERNUR BANTEN

H. RANO KARNO, S.IP

ANGGARAN TAHUN

2014

REALISASI TAHUN

2014 (AUDITED)

REALISASI TAHUN

2013 (AUDITED)

SELISIH ANGGARAN

DENGAN REALISASI%

Serang, Juni 2015

NO URAIAN

PROVINSI BANTEN

LAPORAN REALISASI ANGGARANUNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

Page 130: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

(Dalam Rupiah)

1 ASET 5.1.8

2 ASET LANCAR 5.1.8.1

3 Kas 1.909.221.956.679,00 1.069.825.697.539,00

4 - Kas di Kas Daerah 1.907.621.796.822,00 1.069.618.555.761,00

5 - Kas di Bendahara Pengeluaran 1.587.994.005,00 191.026.370,00

6 - Kas di Bendahara Penerimaan 12.165.852,00 16.115.408,00

7 Piutang Pajak 982.839.840,00 982.839.840,00

8 Piutang Retribusi 6.996.500,00 11.515.608,00

9 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi - -

10 Piutang Dana Bagi Hasil - -

11 Piutang Lainnya 5.250.338.044,07 5.458.137.525,39 12 Persediaan 194.730.387.792,98 184.399.050.569,58

13 Jumlah Aset Lancar (4 s/d 12) 2.110.192.518.856,05 1.260.677.241.081,97

14 INVESTASI JANGKA PANJANG 5.1.8.2

15 Investasi Non Permanen - -

16 Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah - -

17 Jumlah Investasi Non Permanen (15) - -

18 Investasi Permanen - -

19 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08

20 Investasi Permanen lainnya - -

21 Jumlah Investasi Permanen (19 s/d 20) 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08

22 Jumlah Investasi Jangka Panjang (17+21) 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08

23 ASET TETAP 5.1.8.3

24 Tanah 3.630.900.594.740,00 3.495.111.433.984,00

25 Peralatan dan Mesin 1.103.481.099.962,02 878.631.052.313,15

26 Gedung dan Bangunan 1.126.405.344.155,71 943.857.010.080,51

27 Jalan Irigasi dan Jaringan 3.360.338.352.211,00 3.286.585.672.965,00

28 Aset Tetap Lainnya 17.176.068.563,80 14.449.307.368,80

29 Konstruksi dalam Pengerjaan 592.143.515.375,00 305.065.325.219,00

30 Akumulasi Penyusutan - -

31 Jumlah Aset Tetap (24 s/d 30) 9.830.444.975.007,53 8.923.699.801.930,46

32 DANA CADANGAN

33 Dana Cadangan - -

34 Jumlah Dana Cadangan (33) - -

35 ASET LAINNYA 5.1.8.4

36 Tuntutan Perbendaharaan 86.967.586,00 114.797.210,00

37 Tuntutan Ganti Rugi 819.659.353,00 878.138.262,00

38 Aset Tidak Berwujud 15.881.180.061,76 13.731.477.929,00

39 Piutang Pajak Daluwarsa 981.515.869,00 981.515.869,00

40 Piutang Retribusi Tidak Lancar - 7.304.000,00

41 Aset Lain-lain 10.389.812.280,84 12.901.338.714,92

42 Jumlah Aset lainnya (36 s/d 41) 28.159.135.150,60 28.614.571.984,92

43 JUMLAH ASET (13+22+31+34+42) 12.535.341.575.829,00 10.721.196.921.977,40

NILAI PER 31 DESEMBER

2014 (AUDITED) NO. U R A I A N Ref

NILAI PER 31 DESEMBER

2013 (AUDITED)

PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

NERACA DAERAH

Page 131: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

NILAI PER 31 DESEMBER

2014 (AUDITED) NO. U R A I A N Ref

NILAI PER 31 DESEMBER

2013 (AUDITED)

44 KEWAJIBAN 5.1.9

45 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

46 Utang Perhitungan Pihak ketiga 76.883.508,00 4.863.050,00

47 Utang Bunga - -

48 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - -

49 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah - -

Lainnya

50 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan - -

Bank

51 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan - -

Bukan Bank -

52 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obligasi - -

53 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya - -

54 Utang Jangka Pendek Lainnya 411.162.951.910,00 159.107.537.622,00

55 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (46 s/d 54) 411.239.835.418,00 159.112.400.672,00

56 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

57 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - -

58 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - -

59 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - -

60 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - -

61 Utang Dalam Negeri - Obligasi - -

62 Utang Jangka Panjang lainnya - -

63 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (57 s/d 62) - -

64 JUMLAH KEWAJIBAN (55+63) 411.239.835.418,00 159.112.400.672,00

65 EKUITAS DANA 5.1.10

66 EKUITAS DANA LANCAR 5.1.10.1

67 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 1.907.994.208.155,00 1.069.804.863.441,00

68 Pendapatan yang Ditangguhkan 1.150.993.016,00 16.115.408,00

69 Cadangan Piutang 6.240.046.384,07 6.452.348.613,39

70 Cadangan Persediaan 194.730.387.792,98 184.399.050.569,58

71 Dana yg harus disediakan utk Pemb Utang Jk Pendek (411.162.951.910,00) (159.107.537.622,00)

72 Jumlah Ekuitas Dana Lancar (67 s/d 71) 1.698.952.683.438,05 1.101.564.840.409,97

73 EKUITAS DANA INVESTASI 5.1.10.2

74 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08

75 Diinvestasikan dalam Aset tetap 9.830.444.975.007,53 8.923.699.801.930,46

76 Diinvestasikan dalam Aset lainnya 28.159.135.150,60 28.614.571.984,92

77 Dana yg harus disediakan utk Pemb Utang Jk Panjang - -

78 Jumlah Ekuitas Dana Investasi (74 s/d 77) 10.425.149.056.973,00 9.460.519.680.895,46

79 EKUITAS DANA CADANGAN

80 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - -

81 Jumlah Ekuitas Dana Cadangan (80) - -

82 JUMLAH EKUITAS DANA (72+78+81) 12.124.101.740.411,00 10.562.084.521.305,40

83 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA (64+82) 12.535.341.575.829,00 10.721.196.921.977,40

Plt. GUBERNUR BANTEN

H. RANO KARNO, S.IP

Serang, Juni 2015

Page 132: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

(Dalam Rupiah)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 5.1.11.1

a. Arus Kas Masuk :

Pajak Daerah 4.624.337.475.308,00 3.943.816.591.566,00

Retribusi Daerah 30.724.057.400,00 13.669.633.828,00

Hasil Pengelolaan Kekayaaan Daerah yang Dipisahkan 42.421.275.504,00 38.331.096.525,00

Lain - Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 201.630.639.692,00 122.734.394.540,00

Dana Bagi Hasil Pajak 415.270.932.833,00 494.140.096.588,00

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak ( Sumber Daya Alam ) 3.573.210.289,00 4.181.761.250,00

Dana Alokasi Umum 728.490.012.000,00 617.081.101.000,00

Dana Alokasi Khusus 12.538.478.000,00 10.601.213.000,00

Dana Penyesuaian 1.001.583.024.000,00 979.144.586.000,00

Hibah 5.441.490.000,00 4.670.632.000,00

Pendapatan Lainnya 2.410.023.776,00 1.858.707.502,00

Jumlah 7.068.420.618.802,00 6.230.229.813.799,00

b. Arus Kas Keluar :

Belanja Pegawai 626.105.421.399,00 605.003.141.906,00

Belanja Barang dan Jasa 1.342.286.491.217,00 983.932.219.941,00

Belanja Hibah 1.681.652.739.697,00 1.522.469.453.132,00

Belanja Bantuan Sosial 86.602.000.000,00 36.185.650.000,00

Belanja Tidak Terduga - 0,00

Belanja Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota 1.764.024.522.670,00 1.334.273.509.903,00

Uang Persediaan dan TUP yang belum dikembalikan 360.117.481,00 186.163.320,00

Jumlah 5.501.031.292.464,00 4.482.050.138.202,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi ( a - b ) 1.567.389.326.338,00 1.748.179.675.597,00

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN 5.1.11.2

c. Arus Kas Masuk :

Pendapatan Penjualan atas Tanah - -

Jumlah - -

d. Arus Kas Keluar :

Belanja Tanah 136.462.264.956,00 61.035.171.919,00

Belanja Peralatan dan Mesin 230.925.635.275,00 171.324.962.104,00

Belanja Gedung dan Bangunan 135.796.671.736,00 140.761.075.785,00

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 182.951.993.945,00 432.666.762.382,00

Belanja Aset Tetap Lainnya 4.434.753.795,00 7.321.439.925,00

Belanja Aset Lainnya 913.073.250,00 165.765.000,00

Jumlah 691.484.392.957,00 813.275.177.115,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan ( c-d ) (691.484.392.957,00) (813.275.177.115,00)

URAIAN 2014 (AUDITED) 2013 (AUDITED)

Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

LAPORAN ARUS KAS

Ref

Page 133: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

URAIAN 2014 (AUDITED) 2013 (AUDITED)Ref

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN 5.1.11.3

e. Arus Kas Masuk :

Penerimaan Pinjaman dan Obligasi - -

Penerimaan Kembali Pinjaman - -

Penerimaan Piutang - -

Penyetoran Sisa UYHD Tahun Lalu 186.307.680,00 369.441.048,00

Jumlah 186.307.680,00 369.441.048,00

f. Arus Kas Keluar :

Pembentukan Dana Cadangan - -

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 38.088.000.000,00 316.100.000.000,00

Pembayaran Pokok Utang - -

Penjaminan Pinjaman Daerah - -

Pengembalian Pendapatan Tahun Lalu - -

Jumlah 38.088.000.000,00 316.100.000.000,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan ( e-f ) (37.901.692.320,00) (315.730.558.952,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN 5.1.11.4

g. Arus Kas Masuk :

Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 163.414.394.736,00 171.479.743.286,18

Koreksi / Kesalahan Setor 352.169.493.192,00 1.645.210.280,00

Jumlah 515.583.887.928,00 173.124.953.566,18

h. Arus Kas Keluar :

Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga 163.414.394.736,00 171.479.743.286,18

Koreksi / Kesalahan Setor 352.169.493.192,00 1.645.354.640,00

Jumlah 515.583.887.928,00 173.125.097.926,18

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran ( g-h ) - (144.360,00)

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode 838.003.241.061,00 619.173.795.170,00

Saldo Awal Kas di BUD / Kas Daerah 1.069.618.555.761,00 450.444.760.591,00

Saldo Akhir Kas di BUD / Kas Daerah 1.907.621.796.822,00 1.069.618.555.761,00

Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 1.587.994.005,00 191.026.370,00

Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 12.165.852,00 16.115.408,00

Saldo Akhir Kas 1.909.221.956.679,00 1.069.825.697.539,00

Plt. GUBERNUR BANTEN

H. RANO KARNO, S.IP

Serang, Juni 2015