Catatan Atas Laporan Keuangan

8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan merupakan alat akuntan untuk merinci atau menjelaskan pos-pos yang disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan. Informasi yang berkaitan dengan pos-pos spesifik dari laporan keuangan dapat dijelaskan dalam istilah kualitatif, dan data pelengkap yang bersifat kuantitatif dapat disediakan untuk memperluas informasi dalam laporan keuangan. Walaupun catatan dapat bersifat teknis dan sulit dipahami, namun hal itu memberikan informasi yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan. Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi suatu entitas adalah prinsip serta metode akuntansi spesifik yang digunakan dan dianggap paling tepat untuk menyajikan laporan keuangan entitas tersebut secara wajar. Kebijakan tersebut merekomendasikan bahwa laporan yang menyebutkan kebijakan akuntansi yang dipakai dan diikuti oleh entitas pelapor juga harus disajikan sebagai bagian integral dari laporan keuangan. Pengungkapan ini harus diberikan sebagai catatan awal atau dalam bagian Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan yang terpisah sebelum catatan atas laporan keuangan. Analis memeriksa bagian ikhtisar kebijakan akuntansi dengan cermat untuk menentukan apakah perusahaan menggunakan praktek akuntansi yang liberal atau konservatif. Sebagai contoh, mengamortisasi aktiva tak berwujud selama 40 tahun atau menyusutkan aktiva pabrik selama periode yang luar biasa panjang dianggap sebagai liberal. Di lain pihak, penilaian

description

akl

Transcript of Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 1: Catatan Atas Laporan Keuangan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan merupakan alat akuntan untuk merinci atau menjelaskan pos-pos yang

disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan. Informasi yang berkaitan dengan pos-pos

spesifik dari laporan keuangan dapat dijelaskan dalam istilah kualitatif, dan data pelengkap

yang bersifat kuantitatif dapat disediakan untuk memperluas informasi dalam laporan

keuangan. Walaupun catatan dapat bersifat teknis dan sulit dipahami, namun hal itu

memberikan informasi yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan.

Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi suatu entitas adalah prinsip serta metode akuntansi spesifik yang

digunakan dan dianggap paling tepat untuk menyajikan laporan keuangan entitas tersebut

secara wajar. Kebijakan tersebut merekomendasikan bahwa laporan yang menyebutkan

kebijakan akuntansi yang dipakai dan diikuti oleh entitas pelapor juga harus disajikan

sebagai bagian integral dari laporan keuangan. Pengungkapan ini harus diberikan sebagai

catatan awal atau dalam bagian Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan yang terpisah

sebelum catatan atas laporan keuangan.

Analis memeriksa bagian ikhtisar kebijakan akuntansi dengan cermat untuk

menentukan apakah perusahaan menggunakan praktek akuntansi yang liberal atau

konservatif. Sebagai contoh, mengamortisasi aktiva tak berwujud selama 40 tahun atau

menyusutkan aktiva pabrik selama periode yang luar biasa panjang dianggap sebagai liberal.

Di lain pihak, penilaian persediaan dengan metode LIFO selama periode inflasi biasanya

dipandang sebagai praktek yang konservatif.

Catatan-catatan Umum

Banyak catatan atas laporan keuangan yang telah dibahas dalam seluruh buku. Catatan yang

lebih umum yaitu:

- Persediaan

- Properti, Pabrik, dan Peralatan

- Klaim Kreditor

- Klaim pemengang saham

- Kontijensi dan komitmen

- Pajak yang ditangguhkan, pensiun, dan leasing

- Perubahan Prinsip Akuntansi

Page 2: Catatan Atas Laporan Keuangan

MASALAH PENGUNGKAPAN

Pengungkapan Transaksi atau Peristiwa Khsusus

Transaksi pihak yang terkait, kesalahan dan ketidakwajaran, serta tindakan melawan

hukum merupakan masalah yang sinitif dan sulit. Akuntan / auditor yang bertanggung jawab

atas pelaporan jenis transaksi ini harus sangat berhati-hati untuk memastikan keseimbangan

antara hak perusahaan pelapor dan kebutuhan pemakai laporan keuangan.

Transaksi pihak yang terkait terjadi apabila suatu perusahaan melakukan transaksi di

mana salah satu pihak yang melakukan transaksi ini mempunyai kemampuan untuk

mempengaruhi kebijakan pihak lainnya secara signifikan, atau dimana pihak yang tidak

terlibat dalam transaksi mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi kedua pihak yang

melakukan transaksi.

Seorang Akuntan diharapkan untuk melaporkan substansi ekonomi dan bukannya

format hukum dari transaksi tersebut serta membuat pengungkapan yang memadai. FASB

statement No. 57 mengharuskan pengungkapan transaksi pihak terkait yang material:

1) Sifat hubungan pihak yang terlibat.

2) Uraian tentang transaksi (termasuk transaksi di mana tidak ada jumlah atau jumlah

nominal yang terlibat) untuk setiap priode di mana laporan laba-rugi disajikan.

3) Jumlah uang yang terlibat dalam transaksi untuk setiap periode dimana laporan laba-rugi

disajikan.

4) Jumlah yang terhutang dari atau kepada pihak terkait pada setiap tanggal neraca yang

disajikan.

Kesalahan (errors) didefinisikan sebagai kesalahan yang tidak disengaja, sedangkan

ketidakwajaran (irregularities) adalah distorsi laporan keuangan yang disengaja. Tindakan

melawan hukum mencakup hal-hal seperti kontribusi politik yang ilegal, praktek suap,

pemberian komisi, serta pelanggaran hukum dan peraturan lainnya. Dalam situasi ini, seorang

akuntan/auditor harus mengevaluasi kelayakan pengungkapan dalam laporan keuangan.

Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Peristiwa Kemudian)

Catatan atas laporan keuangan harus menjelaskan setiap peristiwa keuangan

signifikan yang terjadi setelah tanggal neraca formal, tetapi sebelum laporan keuangan akhir

diterbitkan. Peristiwa ini sering disebut sebagai peristiwa setelah tanggal neraca, peristiwa

kemudian hingga tanggal neraca, atau secara singkat peristiwa kemudian.

Page 3: Catatan Atas Laporan Keuangan

Dua jenis peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca mungkin

memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan atau mungkin perlu

dipertimbangkan untuk menginterpretasi laporan keuangan secara akurat:

1. Peristiwa yang memberikan bukti tambahan tentang kondisi yang ada pada tanggal

neraca, yang mempengaruhi estimasi yang digunakan dalam penyiapan laporan

keuangan, oleh sebab itu mengakibatkan diperlukannya penyesuaiaan.

2. Peristiwa yang memberikan bukti tentang kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca

tetapi muncul sesudah tanggal neraca dan tidak membutuhkan penyesuaian laporan

keuangan. Berikut ini beberapa peristiwa yang memerlukan pengungkapan (tetapi tidak

perlu penyesuaian):

a) Penjualan obligasi atau modal saham; pemecahan saham atau dividen saham

b) Penggabungan usaha yang tertunda atau terpengaruh

c) Penyelesaiaan tuntutan hukum jika peristiwa yang menyebabkan tuntutan tesebut

terjadi setelah tanggal neraca.

d) Kerugian karena kebakaran atau banjir atas pabrik atau persediaan.

e) Kerugian atas piutang usaha karena kondosi (seperti kerugian utama pelanggan) yang

timbul setelah tanggal neraca.

f) Keuntungan atau kerugian atas sekuritas tertentu yang mudah dipasarkan.

Pelaporan untuk Perusahaan yang Terdiverisifikasi (Kolongmerat)

Dalam beberapa dekade terakhir banyak perusahaan bisnis cenderung

mendiversifikasikan operasi mereka. Sebagai akibat dari usaha diversifikasi tersebut, para

investor dan analisis investasi telah mencari lebih banyak informasi tentang rincian dibalik

laporan keuangan kolongmerat. Berikut ini adalah ilustrasi dari informasi keuangan

segmental tentang perusahaan peralatan kantor dan suku cadang mobil.

PERUSAHAAN PERALATAN KANTOR DAN SUKU CADANG MOBIL

DATA LAPORAN LABA RUGI

(DALAM JUTAAN)

Konsolidasi Peralatan

Kantor

Suku

Cadang Mobil

Penjualan bersih $78,8 $18,0 $60,8

Biaya Manufaktur:

Persediaan, awal 12,3 4,0 8,3

Page 4: Catatan Atas Laporan Keuangan

Bahan dan jasa 38,9 10,8 28,1

Gaji 12,9 3,8 9,1

Persediaan, akhir (13,3) (3,9) (9,4)

50,8 14,7 36,1

Beban penjualan dan administrasi 12,1 1,6 10,5

Total beban operasi 62,9 16,3 46,6

Laba sebelum pajak 15,9 1,7 14,2

Pajak penghasilan (9,3) (1,0) (8,3)

Laba bersih $6,6 $0,7 $5,9

Perusahaan selalu merasa ragu untuk mengungkapkan data segmental karena alasan-

alasan berikut :

(1) Tanpa dilengkapi oleh pengetahuan usaha yang mendalam serta pemahaman atas faktor-

faktor penting seperti lingkungan kompetitif dan kebutuhan investasi modal, seorang

investor mungkin menganggap informasi segmental tidak berarti atau bahkan menarik

kesimpulan yang tidak tepat tentang laba segmen yang dilaporkan.

(2) Pengungkapan tambahan mungkin merugikan perusahaan pelapor karena membantu para

pesaing, serikat pekerja, pemasok, dan badan-badan pemerintah tertentu.

(3) Pengungkapan tambahan mungkin mencegah manajemen untuk mengambil risiko usaha

yang cermat karena segmen yang melaporkan kerugian atau laba yang kurang

memuaskan mungkin menyebabkan rasa tidak puas pemegang saham terhadap

manajemen.

(4) Variasi yang luas diantara perusahaan-perusahaan dalam memilih segmen, alokasi biaya,

dan masalah akuntansi lainnya telah membatasi manfaat informasi segmental.

(5) Para investor melakukan investasi pada perusahaan secara keseluruhan dan bukan pada

beberapa segmen tertentu, sehingga kinerja salah satu segmen bukan merupakan masalah

jika kinerja secara keseluruhan dianggap memuaskan.

(6) Beberapa masalah teknis tertentu, seperti klasifikasi segmen serta alokasi pendapatan dan

biaya segmen merupakan hal yang tidak dapat dihindari.

Tujuan Pelaporan Informasi Segmental

Tujuan dari pelaporan data keuangan segmental adalah untuk memberikan informasi

tentang berbagai jenis aktvitas bisnis yang dilakukan perusahaan dan berbagai lingkungan

ekonomi di mana perusahaan beroperasi, agar membantu pemakai laporan keuangan untuk:

a) Memahami dengan lebih baik kinerja perusahaan.

Page 5: Catatan Atas Laporan Keuangan

b) Menilai dengan lebih baik prospek arus kas bersih di masa depan.

c) Membuat lebih banyak pertimbangan yang cermat tentang perusahaan sercara

keseluruhan.

Prinsip-Prinsip Dasar

Sebuah perusahaan mungkin memenuhi tujuan pelaporan segmental dengan

memberikan seperangkat laporan keuangan yang lengkap dan rinci dalam berbagai cara,

misalnya oleh produk atau jasa, oleh geografis, oleh entitas hukum, atau oleh jenis pelanggan.

Akan tetapi untuk menyediakan semua informasi tersebut dalam setiap laporan keuangan

adalah hal tidak mungkin.

Mengidentifikasi Segmen Operasi

Suatu segmen operasi merupakan komponen perusahaan:

a. Yang bergerak dalam kegiatan usaha yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan

beban.

b. Yang hasil operasinya dikaji secara teratur oleh pembuat keputusan utama perusahaan

untuk menilai kinerja segmen dan mengalokasikan sumber daya kepada segmen tersebut.

c. Yang informasi keuangannya tersedia dan dihasilkan oleh atau didasarkan pada sistem

pelaporan keuangan internal.