Catatan Anestesiku

download Catatan Anestesiku

of 37

Transcript of Catatan Anestesiku

CATATAN ANESTHESIOLOGI 1

Disusun oleh: Mohamad Fikih

FK UPN/RSUD Prof.dr.Margono Soekarjo 2009

KATA PENGANTAR1 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 2

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan hidayahNYA sehingga kami dapat menyelesaikan catatan anestesi. Catatan ini merupakan sarana untuk membantu dalam pembelajaran SMF anestesi RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ahmad khailani, Apriyanto, Rifqi, Dwisetyo Arilaksono, Hafis, Budi santoso, Teguh setiawan, Ruth danindia, Femi dwi muthasani, yudha savestila, Ricky, Adhimas, irma NACL dan Intan RL. Terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada seluruh sejawat dokter muda di SMF anestesi yang telah memberikan saran dan kritik dalam penyusunan presentasi kasus ini dan pada pihak lain yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, kami ucapkan terima kasih. Kami menyadari bahwa catatan anestesi ini masih banyak perlu untuk dikaji kembali, namun kami berharap semoga catatan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Purwokerto,

Penulis

2 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 3

Emergency GA

STATICSS: Scope ( laryngoscope, sthetoscope panjang )

T : Tube ( ET dws wanita : 7,0 ; pria : 7,5)( NT : ET oral x 4 + 2 )

A : Airway ( oropharingeal / gudel ; dewasa no 3 -4 ) T : Tape ( plester u/fiksasi mata, ET, NGT ) I: Introducter

C : Connector S : Suction, spuit cuffAlat 1. 2. ET no 7.0 7.5 12 tahun pakai cuff NGT no.16

3 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 4 3. 4. 5. 6. 7. 8. Premedikasi Midazolam (1cc = 1mg) spuit 5cc Sulfat atrofin 0,01 mg/kgBB Urine bag untuk NGT Spuit 3 cc (3); 5 cc (3); 10 cc (3); cuff 10 cc (1) Cairan RL (3) (kristaloid); widahes (1) (koloid) PASANG JALUR INFUS TREE AWAY!!! Gudel no. 3 (cari di IGD umum sampai ketemu !!!!!) SIAPKAN ANIMAX BUAT TRANSFUSI DARAH

Induksi Pentotal + Aqua bidest (2 fl) : 1cc = 20 mg ; u/ RSI (Rapid Square Induction) spuit 10 cc Propofol (1 cc = 10 mg) spuit 10 cc Ketalar (1 cc = 10 mg) spuit 10 cc ; diberikan jika hipotensi Midazolam (1 cc = 1mg) spuit 5 cc

Musce Relaxan Succynil Cholin kalau kalium < 5 spuit 5 cc (1cc = 20mg ) Rocuronium (1cc = 10 mg) spuit 5 cc (1 ampl) Atracurium (1cc = 10 mg) spuit 5 cc (2 ampl)

Analgetik post op spuit 3 cc Ketorolac 30 mg Tramadol 100 mg 4 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 5 Novalgin/antrain (metamizol)

Obat emergency Efedrin 5 mg + 4 cc aqua spuit 5 cc (1 cc = 10 mg) Kalnex 1 ampl = 250 mg (2 ampl) + Vit. K + Vit. C + Adona (Gado-gado)

10 GOLDEN ROLE !!!1. BUATLAH PENILAIAN PRE-OPP YANG BAIK!!! 2. PUASAKAN PASIEN!!! 3. LETAKKAN PASIEN PADA MEJA OPERASI 4. PERIKSA MESIN DAN PERALATAN ANESTESI 5. SIAPKAN SUCTION!!! 6. JAGA AIRWAY SELALU CLEAR!!! 7. SIAPKAN ALAT VENTILASI DAN KONTROL VENTILASI 8. BUKA IV LINE 9. MONITOR NADI DAN TENSI DARAH 10.HARUS ADA ORANG YANG BISA MEMBANTU (contoh: coass anestesi)

BAHAYA ANESTESI 1. REGURGITASI 5 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 6 2. HIPOTENSI 3. HENTI NAFAS / JANTUNG 4. SPASME LARING 5. HIPOTERMI BERAT PADA ANAK HIPOKSIA URUTAN ANESTESI 1. Persiapan 2. Premedikasi 3. Induksi 4. Maintenance Monitoring 5. Terminasi (menutup gas-gas anestesi) 6. Ke RR (ruang pemulihan) tetep harus monitoring

GCSEYE 1. Tidak dpt membuka mata 2. Membuka mata bila dirangsang 3. Membuka mata atas perintah 4. Buka mata spontan Motorik 1. Tidak ada gerakan 2. Ekstensi bila dirangsang 3. Fleksi abnormal 4. Menarik/fleksi 5. Melokalisasi nyeri 6. Mengikuti perintah Verbal 1. Tidak ada suara 2. Suara tak jelas 3. Bicara kacau 4. Bingung 5. Orientasi baik

ANEMIA6 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 7 Dengan adanya proses perkembangan, anemia fisiologis umumnya tidak memerlukan pengobatan selain makanan yang mengandung zat utama untuk entropoesis normal, terutama asam folat, besi dan B12 serta vitamin E. Bayi prematur yang mendapat makanan yang baik dan tumbuh kembang secara normal jarang membutuhkan transfusi, kadang-kadang diperlukan transfusi packed eritosit pada kadar hemoglobin rendah (< 6 g%/dL) atau kondisi medis yang sulit. Pada keadaan demikian, perlu diberikan darah untuk meningkatkan hemoglobin hingga 9 g%/dL.

Rumus transfusi :Untuk darah lengkap (WB) V= (Hb target Hb kini ) x 80 x BB 12

V = Volume darah donor dalam mL Untuk PRC V= (Hb target Hb kini ) x 80 x BB 22

1. Pre OPERASI Kunjungan dilakukan sehari sebelum pembedahan Pada saat kunjungan dilakukan wawancara dan pemeriksaan fisik Pada wawancara ditanyakan penyakit apa saja yang pernah diderita, penyakit keturunan, alergi obat dan pernahkah mengalami tindakan pembedahan.

7 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 8 Dari hasil kunjungan ini dapat diketahui kondidi pasien dan dinyatakan dengan status ASA I V.

Tujuan pra anestesi Mempersiapkan mental dan fisik pasien secara optimal dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium dan pemeriksaan fisik lain. Merencanakan dan memilih tekhnik serta obat-obat anestesi yang sesuai keadaan fisik dan kehendak pasien. Dengan demikian kompilikasi yang mungkin terjadi dapat ditekan seminimal mungkin Menentukkan klasifikasi yang sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik, dalam hal ini dipakai klasifikasi ASA (American Society of Anesthesiology) sebagai gambaran prognosis pasien secara umum.

A. Anamnesis & Pemeriksaan Fisik Untuk menjaga kebugaran penderita yang akan dioperasi haruslah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan terlebih dahulu. Anamnesis tersebut mencakup antara lain riwayat tentang apakah penderita pernah mendapat anestesi sebelumnya. Hal ini menjadi hal yang penting karena untuk mengetahui apakah penderita mengalami alergi, mual-muntah, nyeri otot, gatal-gatal atau sesak nafas pasca bedah. Selain hal yang berhubungan dengan riwayat anestesi dan riwayat bedah sebelumnya, anamnesis juga diperlukan untuk mengetahui apakah penderita memiliki riwayat penyakit sistemik lain seperti Diabetes Melitus atau Hipertensi. Karena penderita dengan penyakit tersebut harus mendapatkan perhatian khusus. Pemeriksaan fisik yang penting untuk diperhatikan adalah keadaan gigi-geligi, keadaan lingkungan mulut, dan tindakan buka mulut. Hal-hal tersebut sangatlah penting karena untuk memprediksi apakah tindakan laringoskopi akan mengalami kesulitan atau tidak. B. Pemeriksaan Laboratorium Rekomendasi pada persiapan pemeriksaan laboratorium sebelum operasi pada anak antara lain: Pemeriksaan darah tepi lengkap rutin (Hb, 8 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 9 Ht, leukosit, hitung jenis, trombosit) dilakukan pada anak usias2, Reg, M(-), G (-), TD: 120/80mmHg, N:72x/menit D: GCS 11 Galih riwayat dari pasien dan keluarga pasien!!! Riwayat Alergi (makan ikan laut gatal, obat-obatan) Riwayat Asma (kalo dingin suka sesak ada mengi dan batuk) Riwayat Darah tinggi (HT) Riwayat DM (penyakit gula, kencing manis) Riwayat operasi

Hasil LAB Hb (bila Hb < 10 tanyain sedia darah atau tidak), Ht, Leu, Tromb, LED, APTT, PT, (Na, K, Cl, Ca jika ada gangguan elektrolit beri NACL dan Oksigen terus minta cek lab ulang elektrolit terbaru), ureum darah, kreatinin darah (jika kenaikan>5X dari Normal sudah termasuk ASA III). Ada foto thorak atau foto abdomen (Tulis hasil pembacaan kesan dari Radiologi) Kesimpulan ASA I NB: Bila usia >40tahun harus ada EKG. Bila

sito

tanyakan

makan-minum terakhir

apalagi SC (lambung penuh), laporkan ke konsulen/residen terus beri

10 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 11 Metoclorpropamid 1 ampul secara IV pelan-pelan dan atau Ranitidin/simetidin sebelum operasi. Jika mual beri ondansetron (premedikasi). Bila anak kecil batuk dan pilek operasi ditunda untuk perbaikan KU. Ingat anak-anak penting BATUK DAN PILEK (Danger) Bila pasien ASMA perbaiki KU terlebih dahulu JIKA panas konsulkan ke INTERNA/ANAK untuk perbaikan KU Bila Hasil Lab tidak sesuai dengan klinis, cek ulang LAB terbaru preoperasi dan monitor dan laporkan ke konsulen. Berikan kepada keluarga (apalagi ASA I), galih terus riwayat penyakit ASMA jangan sampai kecolongan ternyata ada riwayat ASMA atau alergi. Bila tensi darah tinggi misal 190/100 mmHg konsulkan ke konsulen beri diazepam jam 22.00 dan jam 06.00 (perawat yang melakukan) (lihat table dosis diazepam).

Inform consent

INDIKASI RAWAT ICU1. Pasien perlu bantuan hidup intensif (otak, paru, jantung, metabolic) 2. Pasien perlu terap intensif. Ex.pasien harus dapat AB 4 x 2gr/hari, manitol 4 x 100cc/hari 3. Pasien perlu monitoring intensif 4. Pasien perlu monitoring intensif 5. Pasien perlu perawatan yang rumit. Ex.pasien IGD karena kecelakaan 6. Post bedah mayor dan High risk OP pada hipertensi/stroke

RUMUS BALANCE CAIRAN

DewasaMaintenance (M) Pengganti Puasa (PP) Stress Operasi (SO) 2xkgBB/jam 6xM Ringan 4cc/kgBB

Pediatrik10kg I : 4cc/kg 10kg II: 2cc/kg 10kg III: 1cc/kg 4xM Ringan 2cc/kgBB

Neonatus10kg I : 4cc/kg 10kg II: 2cc/kg 10kg III: 1cc/kg 4xM Ringan 2cc/kgBB

11 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 12 Sedang 6cc/kgBB Berat 8cc/kgBB Pria 70 x BB Wanita 65 x BB 20 % EBV Sedang 4cc/kgBB Berat 6cc/kgBB 80 x BB Ht x EBV x 3 (Ht pasien 30) Sedang 4cc/kgBB Berat 6cc/kgBB 90 x BB Ht x EBV x 3 (Ht pasien 30)

EBV ABL

Kebutuhan cairan

Jam I Jam II

= PP +M + SO = PP + M + SO = Jam II = m + SO

Jam III Jam IV

Kompartemen cairan tubuhTotal air -Didalam sel -Diluar sel -plasma -intersis ial Pria 60 40 20 4 16 Wanita 50 30 20 4 16 Bayi 75 48 29 4 25 Neonatus 90 30 60 Manula 45 25 20 5 15

2.PREMEDIKASITujuan Premedikasi 1. Memberikan rasa nyaman kepada pasien: menghilangkan rasa kwatir, memberikan ketenangan, membuat amnesia, memberikan analgesia dan mencegah muntah 2. Memudahkan atau memperlancar induksi 3. Mengurangi dosis obat anestesi 4. Menekan reflex yang tidak diharapkan 5. Mengurangi sekresi: saluran nafas, saliva 12 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 13 6. Mengurangi resiko aspirasi 7. Merupakan salah satu tehnik anestesi

Obat premedikasiGol.Hipnotic -sedatif Atropin (SA) Barbiturat Scopolamin (Phenobarbita Glycopyrolate l) Benzodiazepn (Diazepam, midazolam) Sulfat Atropine Midazolam: Premed: 0,01 mgKG i.m 0,05 0,2 Reverse:0,02 mg/kg iv mg/kg i.m sebelum neostigmin. premed Intoksikasi pestisida:10,20,4 2mg mg/kg i.v Tujuannya: induksi -Mengurangi sekresi 0,03-0,2 saliva mg/kg/jam -Melindungi muscarinic effect dari obat cholinergic yang digunakan pada reverse non depolarizing muscle relaxant -Mengatasinya bradicardia pada high spinal block -Cycloplegia Gol.Anticholinergic Gol.Analgeticnarcotic Morphine Phetidin 1/6-1/10 morphine (1 ampul = 2ml = 100mg) Premed:25-100mg Analgesia pasca operasi: 50-100 mg i.m/p.o Mengurangi tachypnea selama operasi: 1020mg i.v Dewasa: 1mg/kgBB Gol.antihist amin Phenothiazin e Chlorpromazi ne:largactil

Gol. neuroleptic Droperidol Dehydrobenzoperidol Hindari narkotik karena dapat menyebabkan peningkatan PaCO2 akibat efek depresi nafas dan menimbulkan mual-muntah yang keduanya akan meningkatkan tekanan intracranial. Premedikasi sebaiknya dengan diazepam (0,1-0,2 mg/kgBB peroral), lorazepam, atau midazolam (0,5-0,1 mg/kgBB im). Pada anak-anak dapat diberikan midazolam 0,5-0,75

13 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 14 mg/kgBB peroral, yang diberikan 30menit sampai 1jam sebelum induksi anestesi.

Table.benzodiazepin Obat Midazolam Diazepam Lorazepam Triazolam Chlordiazepoxid e Flurazepam Oxazepam Prazepam Temazepam Alprazolam Induks i ++ + Medikasi pre- Sedasi intra- Amnesia op operatif +++ +++ +++ + ++ +++ ++ +++ ++ + + ++ + + ++ + Night Hypnotic +++ ++ +++ ++ -

Tabel.Penggunaan klinis Obat Midazolam 1 ampul: 5mg Dosis 0,05 0,2 mg/kg i.m premed 0,20,4 mg/kg i.v induksi 0,03-0,2 mg/kg/jam Komentar Shortest duration 20 menit of hypnosis after induction KI: SC dan inpartu Cepat melewati barrier placenta 0,1 0,2 mg/kg p.o Postoperatives sedation may premed last for several hours 0,20,6 mg/kg i.v induksi Dapat menyebabakan mengantuk, dpt mengontrol kejang, mengurangi rasa takut dan cemas, tidak menyebabkan mual-muntah. Menimbulkan amnesia anterograde dengan durasi 10menit setelah penyuntikan i.v, tidak meningkatkan LCS

Diazepam

14 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 15 ATROPIN Pemberian Atropin sebagai pencegah BRADIKARDi lebih efektif bila diberikan segera sebelum diperlukan tindakan antisipasi secara intravena. Vagal respons pada anak lebih aktif, sehingga sebaiknya atropine diberikan segera sebelum induksi anestesi.

3.INDUKSIBerikan oksigen 100% terlebih dahulu, lalu fentanil (Narkotik analgetik terpilih untuk bedah saraf) dengan dosis 1-3 g/kgBB pelan-pelan dalam waktu satu menit, jangan sampai pasien batuk. Berikan 1/10 dosis pelumpuh otot non depolarizing yang akan dipakai, lalu berikan pentotal 5mg/kgBB (tidak ada riwayat ASMA!!!): setelah reflex bulu mata negative (pengecualian yang sudah koma/GCS 50 mmHg

15 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 16 Succynilcholine memberikan kondisi intubasi yang baik, akan tetapi, kerugiannya adalah meningkatkan tekanan intracranial walaupun hanya selintas, kita tidak punya waktu untuk melakukan hiperventilasi yang berguna untuk menurunkan tekanan intracranial, ada kemungkinan straining saat pertama kali mencoba ventilasi, serta pada dosis besar ada kemungkinan terjadi penurunan tekanan darah. Succynilcholin dapat dipakai untuk intubasi pasien dengan cedera kepala berat di emergenci dengan sebelumnya diberikan lidokain 1-1,5mg/kgBB intravena.

Obat-obat INDUKSI1. Pentotal (KI=ASMA boss),(1 vial = 0,5 gram), diencerkan 20cc aquabidest 1cc = 25mg 2. Propofol (putih susu), ambil 10cc dengan spuit 10cc, 1cc = 10mg 3. Ketalar/ketamin (KI=DM boss),(1 cc = 10mg)ambil spuit 10cc, diberikan jika hipotensi 4. Midazolam (1 ampul = 5 mg) (sedasi),(1cc = 1mg) spiut 5cc 5. Fentanil (analgetik) (1 ampul = 100g (2ml)1cc=50 g NB: Pentotal: mendepresi pernafasan, menurunkan TD, reaksi anafilaksis, spasme LARING KI:ASMA Propofol menurunkan aliran darah otak (sebanyak 30%), CMRO (30%) dan tekanan intracranial, tetapi tekanan perfusi otak juga menurun disebabkan oleh propofol menurunkan tekanan darah yang hebat. Ketamin (baik untuk syok) menyebabkan TD naik, CVD, Dekomp, Midriasis, nistagmus, hiperlakrimasi, dilatasi bronkus (Baik untuk ASMA).

Tabel OBAT PELUMPUH OTOT 16 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 17

Non depolarisasi Tidak ada fasikulasi otot Berpotensi dengan hipokalemia,

Depolarisasi Fasikulasi otot Berpotensi dengan antikolinesterase Kelumpuhan pemberian obat berkurang pelumpuh dengan otot non

hipotermia, obat anestetik inhalasi eter, halotan, enfluran, isofluran Menunjukkan atau tetanik Dapat diantagonis oleh kelumpuhan yang

depolarisasi, dan asidosis Tdk menunjukkan pd kelumpuhan yg

bertahap pada perangsang tunggal

bertahap

perangsangan

tunggal

maupun tetanik Belum dapat diatasi dengan obat

antikolinesterase. Contoh non depolarisasi:

spesifik. Contoh: Succynilcholin

rocuronium (roculax, 1 ampul = 5ml50mg), 1cc = 10mg

4.TEKNIK ANESTESI INHALASIPada jenis anestesi umum, salah satu induksi anestesi yang digunakan adalah dengan cara inhalasi. Cara induksi ini dikerjakan pada bayi atau anak yang belum terpasang jalur vena atau pada dewasa yang takut disuntik. Selain itu, ada beberapa hal menapa induksi ini digunakan, yaitu antara lain apabila lama operasi tidak dapat diprediksi. Pada induksi anestesi ini, obat anestesi dihirup bersama udara pernapasan ke dalam paru-paru, masuk ke dalam darah dan sampai di jarigan otak mengakibatkan narkose.5 Intubasi trakea adalah tindakan memasukkan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima glotis, sehingga ujung distal berada kira-kira di pertengahan trakea antara pita suara dan bifurkasio trakea. Indikasi dari intubasi trakea adalah:5 Menjaga patensi jalan napas oleh sebab apapun Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi

17 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 18 Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi

Sebelum melakukan intubasi sesudah pasien diberikan sedatif, atau pada saat pasien tidur dalam namun diberiikan juga muscle relaxan. Ukuran diameter endotracheal tube disesuaikan dengan umur pasien untuk mencegah trauma, dan sesuai dengan ukuran laring Pada pemeliharaan anestesi pada anak-anak dan bayi diperlukan alatalat dan teknik khusus. Alat-alat yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:6 Tahanan terhadap pernapasan harus seminimal mungkin Dead space mekanik seminimal mungkin Pengeluaran CO2 harus efisien Mudah untuk melakukan assisted atau respirasi terkendali

Sedangkan, pemilhan obat-obat anetesi pada induksi anestesi inhalasi antara lain:6 i. Bentuk gas: 1. o o o o 2. o o o o o o o o ii. N2O Efek toksik sedikit dan cepat dieliminasi Analgetik cukup kuat, relaksasi tidak ada Perbandingan pmberian N2O dengan O2 pada anak adalah 2/3:1/3 Biasanya relaksasi Cyclopropane Obat-obat anestesi yang cukup kuat dan tidak ada iritasi Cepat dan mudah dieliminasi sehingga pasien cepat sadar Tdiak toksis untuk hepar maupun ginjal Baik untuk penderita dengan ikterus maupun peyakit ginjal Depresi pernapasan cukup kuat Sensitivitas terhadap adrenalin cukup tinggi Mahal dan mudah terbakar Dapat terjadi muntah dikombinasikan dengan halothane, ether, obat-obat

Bentuk volatile:

18 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 19 Ether o o o o o o Murah dan mudah didapat Respirasi bisa spontan dengan relaksasi cukup dan analgetik Mengiritasi jalan napas Dapat menimbulkan muntah pasca operasi Mudah terbakar Pemberian lama dapat menekan fungsi hepar dan ginjal

cukup

Halothane o o o o o Tidak berbau dan tidak merangsang Tidak mudah terbakar Induksi bisa cepat dan smooth Menyebabkan hipotensi dan bradikardi Sensitivitas jantung terhadap adrenalin meninggi

Contoh

GA elektif

diagnosa

SOL

tindakan

Kranotomi

(dengan riwayat Batuk)Nama Umur Jenis kelamin BB : An.G : 11 bulan : Laki laki : 12,5 kilogram : Sulfat Atrofin 0,01 mg/KgBB (0,125 mg) Dexametason 5 mg Induksi : Fentanil 25 g (dosis 1-2g) Sevofluran 2%

Premedikasi anestesi

19 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 20 Relaksasi : Roculax 7,5 mg (0,6 mg/kgBB)

Pemeliharaan anestesi : Sevofluran + O2 Analgetik Teknik anestesi : ketoprofen supp 50mg : Semiopen dengan menggunakan Jackson Rees.

Induksi intravena dengan Fentanil 25 g dan induksi inhalasi dengan Sevofluran 2% Intubasi dengan ET no.4 (tanpa cuff) dengan laringoskop blade lengkung no.1 1/2 didahului oleh pelumpuh otot Roculax 5 mg Maintenance dengan Sevofluran + O2 Respirasi Posisi Infus Status fisik batuk) Induksi mulai Operasi mulai Operasi selesai Berat badan pasien Durasi operasi Pasien puasa Terapi cairan Maintenance = 10 kg I = 4 cc/KgBB/jam = 4 cc x 10 Kg/jam = 40 cc/jam = 10 kg II = 2 cc x 2,5 kg/jam = 5 cc/jam + : 09.05 WIB : 09.20 WIB : 10.30 WIB : 12,5 Kg : 1 jam 10 menit : 4 jam : Kendali + T-Jackson Rees : Supine : KAEN 1B (Mikro drip = Anak kecil !!!!) : ASA II (pasien anak-anak dan ada riwayat

20 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 21 45cc/jam Pengganti puasa = puasa x maintenance = 4 jam x 45 cc/jam = 180 cc Stress operasi = 4 cc/KgBB/jam = 4 cc x 12,5 Kg/jam = 50 cc/jam EBV = 80 cc/KgBB = 80 cc x 12,5 = 1000 cc ABL = Ht x EBV x 3 100 = (37-30) x 1000 x 3 100 = 210 cc Jadwal pemberian cairan (lama operasi 1 jam) Jam I = PP + SO + M = 90 + 50 + 45 = 185cc Jam II = PP + SO + M = 45 + 50 + 45 = 140cc Jam III = PP + SO + M

21 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 22 = 45 + 50 + 45 = 140cc Jam IV = M + SO = 45 + 50 = 95cc Input durante operasi KAEN IB = x 500 = 250 cc = 250 cc

Total Cairan yang masuk durante operasi Output durante operasi Urin Tampung Perdarahan - Tabung Suction - Kassa : 50 cc : 20 cc

: 50 cc dalam 1 jam

SITO SC RA SPINAL Back up GAKeuntungan yang didapat pada pemakaian regional anestesi antara lain tekniknya sederhana, cepat, ibu tetap sadar, bahaya aspirasi minimal, jumlah perdarahan karena tindakan lebih sedikit, mobilisasi dan mulai pemberian makanan lebih cepat, sedangkan keuntungan pada janin yaitu obat yang digunakan tidak melewati sawar plasenta sehingga tidak menyebabkan depresi pernafasan pada janin. Namum adapun kerugiannya yaitu sering menimbulkan mual dan muntah sewaktu pembedahan, sering terjadi hipotensi, dan pasca operasi sering terjadi sakit kepala. Spinal anestesi (anestesi lumbal, blok subarachnoid) merupakan suatu jenis regional anestesi dengan memasukkan obat ke dalam ruang subarachnoid (antara vertebra L2-L3 atau L3-L4 atau L4-L5). Awal kerja pada spinal anestesi lebih cepat dari epidural anestesi, dan mempunyai kualitas yang lebih baik. Efek nyeri yang ditimbulkan lebih pendek dan lebih sedikit. 22 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 23 Anestesi spinal ini dapat menghambat sensasi pada menyeluruh. General anestesi (anestesi umum) adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali (reversible). Komponen anestesi umum terdiri dari hipnotik, analgesia, dan relaksasi otot. Anestesi umum dapat menyebabkan ibu yang akan melahirkan tidak sadarkan diri dan tidak merasakan nyeri. Anestesi umum ini tidak digunakan untuk mengurangi nyeri akibat kontraksi karena bisa menyebabkan bayi tertidur dan memperlambat refleks dan pernafasan bayi, sehingga penggunaannya ditujukan untuk operasi sectio cesarea. Keuntungan yang didapat dari anestesi umum yaitu pelaksanaannya cepat, ibu tidak sadar sehingga baik untuk ibu yang takut, selain itu tidak terdapat bahaya hipotensi karena dalam pelaksanaannya serba terkendali. Sedangkan kerugian yang diperoleh yaitu kemungkinan aspirasi lebih besar, pengaturan jalan nafas sering mengalami kesulitan, dan obat yang digunakan dapat menembus sawar plasenta sehingga dapat menyebabkan depresi pada janin, selain itu anestesi umum mempunyai pengaruh terhadap tonus uterus sehingga dapat menyebabkan perdarahan post partum karena atonia uteri. Sebelum dilakukan pembedahan, maka ahli anestesi harus melakukan pemeriksaan agar pada saat pembedahan komplikasi yang terjadi lebih kecil. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan memberikan kesimpulan terhadap pemeriksaan yan telah dilakukan. spinal cord secara

Ada konsulan dari coass obsgyn (SITO)Follow up Pasien Trombosit, PT, APTT, LED Hipotensi konsulkan Tanyakan Makan Minum Terakhir!!!(waspada ASPIRASI) Lihat dgn teliti LAB dan ELEKTROLIT terbaru23 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

Hb < 10 = sediah darah, Riwayat Operasi,

CATATAN ANESTHESIOLOGI 24

Rencana RA spinal Premedikasi: SITO (Lambung penuh)

Metoclorpropamid 1 ampul masukkan pelan-pelan i.v Ranitidin/simetidin 1 ampul masukkan pelan-pelan i.v Ondansetron jika mual Cairan masuk guyur 1000cc (2RL) monitor jangan sampe udem paru dan 500 HES (maintenance).

Persiapan obat dan ALAT (Monitor dinyalakan) 1. Cek Saturasi 2. Cek Tensi3. Siapkan OBAT SPINAL (Bupivakain/Buvanest), Jarum Spinal No.27

(putih), No.25 (orange), Handscoen No.7, 7,5 dan 8.4. Posisikan pasien/ibu suruh duduk tegak dan dingkluk. 5. SIAPKAN EFEDRIN 10mg/cc (pengenceran ambil 1cc efedrin encerkan

dgn aquadest sebanyak 10cc)6. SIAPKAN OKSITOSIN 2 ampul dan Pospargin

7. SIAPKAN GADO-GADO (takut banyak perdarahan jika Hb 10%, takikardia, nadi tidak teraba, akral dingin, sianosis, atonia, turgor buruk, oliguria, coma, mata sangat cekung, UUK & UUB sangat cekung (bayi), mukosa mulut kering, tidak keluar air mata, kulit kering,diplopia, pandangan gelap,tinitus,anosmia 14.Sebutkan tanda-tanda overhidrasi? Jawab : JVP meninggi, oedem pada berbagai jaringan longgar (palpebra,konjungtiva, paru, omentum, dll ), peningkatan cardiac output, bunyi jantung mengeras dapat terdengar murmur ataupun gallop, H.R meningkat, jika berat terjadi oedem pulmo, poliuri & bening, biasa di sertai hiponatremi 15.Kenapa cairan koloid penting? Apa manfaatnya? Jawab : meningkatkan tekanan onkotik, meningkatkan volume darah, sealing efek, mengembalikan aliran darah regional pada hipovolemia, menurunkan viskositas, mengganggu formasi rouleaux, meningkatkan daya adhesif leukosit, memperbaiki profil penyembuhan selama pembedahan 16.Jelaskan tentang plasma substitude dan contoh-contohnya!

30 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 31 Jawab : Merupakan koloid isoonkotik(menghasilkan tekanan onkotik dalam intravaskuler) sehingga memberikan ekspansi volume sama dengan yang diinfuskan.(contoh : Kristaloid RL, Asering, NaCl 0,9 %. Koloid Dextran, HAES, Gelatin, plasma albumin, darah) 17.Jelaskan tentang plasma ekspander dan contoh-contohnya! Jawab : Merupakan koloid hiperonkotik dimana tekanan onkotiknya lebih besar dari pada plasma sehingga akan menarik cairan kedalam intravena, dapat terjadi ekspansi volume plasma yang lebih besar dari volume yang diinfuskan.(Contoh : Kristaloid NaCl hipertonik 3%, 5%, 6%. Koloid haes 10%) 18.Bagaimana cara kerja cairan hiperosmolar ? Jawab : Menarik air dari interstitial ke intravaskular. Digunakakn untuk terapi dehidrasi dan udem. Penggunaan dalam waktu yang lama dapat meningkatkan beban jantung sehingga terjadi decom cordis. 19.Jelaskan manfaat efedrin pada terapi cairan! Jawab : Efedrin mempengaruhi kontraktilitas jantung, heart rate,resistensi perifer. Setelah pemberian cairan yang cukup efedrin diberikan untuk kontraksi miocard sehingga peningkatan SV & CO akibatnya terjadi tekanan darah meningkat 20.Apa yang terjadi bila orang/ pasien dipuasakan lebih dari 3 hari hanya dengan infus RL 30 tetes? Jawab : Pasien dapat kekurangan gizi, karena karbohidrat (-), protein (-), kalori(-) 21.Indikasi rawat ICU ? Jawab : pasien yang perlu bantuan hidup intensif, pasien perlu terapi intensif, pasien perlu monitoring intensif, pasien perlu perawatan yang rumit, pasien pasca bedah mayor, pasien dengan resiko tinggi. 22.Jelaskan tentang bantuan hidup intensif ? Jawab : bantuan hidup intensif yaitu pasien yang butuh bantuan hidup lanjut, misalnya pasien dengan depresi nafas, pasien dengan TIK yang meningkat sehingga perlu resusitasi otak, paru, jantung, metabolisme. 23.Jelaskan tentang coctail analgetik (PCA)! Jawab : analgetik yang terdiri atas ketorolac dan pethidin dimasukkan dalam larutan KaEn 3B. Dimana merupakan kombinasi analgetik untuk daerah sentral( penthidin / fenthanyl ) dan perifer( ketorolac)dan pemberiannya secara searing pump. 24.Jelaskan tentang heavy nursing ! Jawab : heavy nursing adalah perawatan rumit untuk pasien-pasien yang menggunakan peralatan yang banyak, seperti monitoring, radiologi, alat-alat 31 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 32 terapi respirasi, alat terapi kardiologi, terapi dialisis, peralatan laboratorium rutin. 25.Kenapa ICU penting untuk pasca RJP? Jawab : karena untuk mempertahankan fungsi organ/ sistem organ agar tidak membuuk sehingga pasien perlu bantuan hidup intensif, terapi intensif, monitoring intensif, dan heavy nursing. 26.Apa beda transfusi dengan darah segar, darah baru dan darah simpan ? Jawab : Darah segar : darah yang baru diambil 3-4 jam atau < 48 jam Darah baru : darah yang baru diambil 3-4 hari atau < 6 hari Darah simpan : darah yang baru diambil 3-4 minggu atau 35 hari

27.Apa beda reaksi transfusi dengan komplikasi transfusi ? Jawab : reaksi transfusi : akibat reaksi Ag Ab yang menyebabkan aglutinasi sehingga terjadi hemolisis, sedangkan komplikasi transfusi : phlebitis, emboli, infeksi,investasi kuman,overload, 28.Mengapa makin lama darah disimpan makin buruk untuk transfusi ? Jawab : eritrosit makin berkurang, sel darah merah banyak yang mati, leukosit banyak yang mati, faktor-faktor koagulan makin berkurang, debris dan kalium bertambah banyak, resiko infeksi besar. 29.Bagaimana mencegah renal insufisiensi atau renal failure pasca transfusi yang banyak ? Jawab : dengan pemberian Forced diuretik (furosemid) dan osmotic diuretic (manitol) 30.Hitung 1 labu darah meningkatkan Hb berapa gram % pada BB 60 kg (Hb=12gr%) ! Jawab : Rumus 250 cc X Hb(n) : 250 cc X 12 = 0,714 gr% Blood volume 4200 cc

31.Bagaimana rute obat anestesi lokal dapat diberikan ? Jawab : spray, topikal (oles, tetes mata), intravena,infiltrasi blok 32.Jelaskan tentang total spinal anestesi ! Jawab : merupakan komplikasi dari spinal anastesi dimana seluruh medulla spinalis dari servical sampai kaudal terblokade sehingga otot-otot pernafasan terkena blokade akibatnya terjadi depresi pernafasan. 33.Jelaskan tentang tingkatan anestesi spinal intratekal/ekstratekal! Jawab : Intratekal menembus duramater masuk ke ruang subarachnoid sedangkan ekstratekal tidak menembus duramater masuk ke ruang subdural

32 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 33 34.Apa yang dimaksud dengan obat anestesi lokal yang hipobarik, isobarik, hiperbarik dan berikan contohnya? Jawab : Hiperbarik : BJ > 1,007 (Bupivakain), Isobarik : BJ = 1,007 (), Hipobarik < 1,007 (Bupivakain 0,5 % dilarutkan dalam larutan NaCl hipotonis) 35.Bagaimana efek obat anastesi lokal terhadap central nervous system ? Jawab : Menyebabkan tremor yang mungkin berubah menjadi kejang klonik, dimana di ikuti depresi nafas 36.Bagaimana efek obat anastesi lokal terhadap kardiovaskuler ? Jawab : Depresi automatisasi miokard, depresi kontraktilitas miocard, vasodilatasi arteriol 37.Obat-obat apa saja yang memperkuat obat anastesi lokal ? Jawab : Obat antihipertensi (Clonidin), bila dimasukin ke LCS efeknya memperkuat & memperpanjang analgesia, mengurangi hiperaktivitas simpatis. 38.Ceritakan tentang ILA ( Intratekal Labour Anastesi ) untuk partus normal ? Jawab : merupakan tehnik anestesi spinal intratecal (intradural) dengan menggunakan kateter yang sangat kecil, yang penting pada saat inpartu. Obat diberikan pada saat kala II (pembukaan 4 cm) sehingga pasien tidak merasakan sakit pada saat melahirkan, tetapi pasien masih bisa mengejan. 39.Komplikasi anastesi spinal dan bagaimana mengatasinya (akut dan prolong)? Jawab : Hipotensi, nausea & muntah, PDPH, retensi urin. Berikan infus kristaloid secara cepat 10 15 ml/kgBB, pakai jarum lumbal yang lebih halus, kateter urin 40.Apa kelebihan dan kekurangan anastesi lokal dibanding anastesi umum ? Jawab : tehknik lebih sederhana, cukup efektif dan mudah dikerjakan 41.Jelaskan tentang ASA ? Jawab : ASA adalah American Society of Anasthesology yaitu klasifikasi yang menggambarkan kondisi pasien sesuai anamnesa dan pemeriksaan serta laboratorium 42.Apa manfaat premedikasi ? Jawab : untuk menimbulkan rasa nyaman bagi pasien dimana dapat menghilangkan rasa khawatir, memberikan ketenangan, mencegah mintah, memberikan analgesia, memudahkan/ memperlancar induksi, mengurangi jumlah oabt-obat analgesia, mengurangi sekresi kelenjar saluran nafas. 43.Jelaskan tentang Narkotik dan Diazepam ? Jawab : narkotik adalah golongan opioid, menimbulkan rasa nyaman, adiksi, penghentian pengunaan menimbulkan efek putus obat, sedangkan diazepam golongan benzodiazepin, sebagai penenang, efeknya pada SSP bisa

33 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 34 kehilangan kesadaran, bisa tertidur, bisa juga sebagai pelemas otot, bisa menimbulkan depresi ringan terhadap pernafasan tetapi tidak serius. 44.Jelaskan tentang Balance Anastesi ? Jawab : pemberian obat untuk mencapai trias anastesi ( hipnotik, analgetik, relaksasi otot ) dengan dosis serendah mungkin dengan balance ( imbang ) semaksimal mungkin. 45.Jelaskan tentang Neurolep Anestesia / Analgesia ? Jawab : Neurolep anestesi : dicampur dengan N2O, pada saat operasi dilakukan pembiusan total terapi dangkal. Neurolep analgesia : diberikan pasien yang malu akan operasi 46.Jelaskan Jackson Rees? Jawab : salah satu sirkuit nafas untuk bayi dan anak-anak, dimana merupakan modifikasi dari sirkuit Mapleson E ( ayres T piece atau Y piece ) dimana terdapat kantung cadangan yang berfungsi untuk memonitor nafas spontan atau memudahkan melakukan nafas kendali. 47.Jelaskan tentang MAC ? Jawab :MAC ( Minimal Alveolar Concentration ) yaitu kadar minimal zat anastesi inhalasi yang masuk kedalam alveolus pada tekanan satu atmosfir yang diperlukan untuk mencegah gerakan pada 50 % pasien yang dilakukan insisi strandart. 48.Jelaskan tentang sistem-sistem closed, semiclosed, semiopen, open ? Jawab : pada semiclosed sebagian udara ekspirasi yang mengandung kadar oksigen rendah dihisap kembali oleh pasien, pada semiopen udara inspirasi akan langsung masuk ke dalam paru dan udara ekspirasi akan langsung keluar menuju atmosfir, 49.Jelaskan tentang Antidotum ( reverse ) : Jawab : terhadap relaxan (prostigmin) yaitu : prostigmin mempunyai prinsip kerja memperbanyak jumlah asetilkolin dengan cara menghambat kolinterase menggunakan kolinesterase inhibitor, terhadap narkotik (naloxon), terhadap benzodiazepin 50.Jelaskan tentang Aldrette Score ? Jawab : Scoring sistem yang digunakan pada pasien dewasa untuk menentukan apakah pasien dapat dipindahkan dari ruang pemulihan ke rumah, bangsal, ICU 51.Jelaskan klasifikasi syok ? Jawab : Hypovolemic syok (hemoragik,persisten,nonhemoragik), cardiogenik syok, obstruktif syok, distributif syok (septik, anafilaktik, neurogenik,) 52.Sebutkan tanda-tanda syok ? 34 Mohamad FIKIH FK UPN JAKARTA/RSMS MARGONO

CATATAN ANESTHESIOLOGI 35 Jawab : Penurunan kesadaran (agitasi atau delirium), hipotensi, tekanan systole