Case Tinea Cruris Tining

10
Case Report TINEA KRURIS Pembimbing: Dr. Andi Fauziah, Sp.KK Disusun Oleh: Tining Astuti 110.2010.279 BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN 0

description

d

Transcript of Case Tinea Cruris Tining

Page 1: Case Tinea Cruris Tining

Case Report

TINEA KRURIS

Pembimbing:Dr. Andi Fauziah, Sp.KK

Disusun Oleh:Tining Astuti110.2010.279

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIRSUD SUBANG

3 Agustus – 4 September 2015

0

Page 2: Case Tinea Cruris Tining

I. IDENTITAS

Nama : Ny. M

Umur : 46 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMP

Alamat : Karanganyar, Subang

Tanggal Pemeriksaan : 3 Agustus 2015

II. ANAMNESIS (Autoanamnesa)

Seorang pasien perempuan berusia 46 tahun datang ke poliklinik kulit &

kelamin RSUD Subang tanggal 3 Agustus 2015 dengan :

KELUHAN UTAMA

Kulit di daerah bokong menjadi lebih gelap dari kulit sekitar disertai

rasa gatal.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluhan kulit di daerah bokong menjadi lebih gelap dari kulit sekitar

disertai gatal pada bokong dirasakan kurang lebih sejak 8 bulan yang lalu.

Keluhan gatal dirasakan terus menerus namun akan semakin terasa gatal saat

pakaian dalam terasa lembab. Pada awalnya di daerah bokong timbul

beberapa lenting kecil yang tersebar di bokong sebelah kanan dan kiri disetai

kemerahan dan terasa gatal. Karena merasa kurang nyaman pasien

menggaruknya dan timbul lecet serta mengakibatkan pecah pada penonjolan

dan mengeluarkan cairan sehingga terbentuknya keropeng. Semakin lama

daerah yang gatal semakin meluas dan juga memperluas daerah kulit yang

menghitam. Keluhan ini tidak diserta dengan terasa nyeri, panas maupun baal

di daerah penonjolan. Saat menggaruk akan membuat kulit yang kering

menjadi terkepas.

1

Page 3: Case Tinea Cruris Tining

Pasien memiliki kebiasaan menggunakan celana jeans maupun celana

yang ketat sepanjang hari. Kebiasaan ini sudah dilakukan semenjak pasien

belum menikah hingga sekarang. Pasien memiliki riwayat keputihan, namun

menurut pasien keputihannya timbul pada saat sebelum dan setelah haid,

keputihan tidak berbau, dan bewarna bening. Pasien sebelumnya sudah

pernah berkonsultasi dengan dokter umum dan telah dilakukan pengobatan

namun keluhan masih sering berulang.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien mengatakan tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

Pasien tidak memiliki riwayat diabetes mellitus dan hepatitis. Pasien tidak

memiliki riwayat alergi obat maupun makanan.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Di keluarga, pasien mengatakan tidak ada keluarganya yang memiliki

keluhan serupa, tidak ada yang memiliki riwayat diabetes mellitus.

III. PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda vital Tekanan darah : tidak dilakukan

Nadi : 76x/menit

Pernapasan : 24x/menit

Suhu : tidak dilakukan

Berat badan : 65 kg

Kepala : Normocephal, distribusi rambut merata dan rambut tidak

mudah dicabut.

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-)

Tenggorokan : Faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 tenang

2

Page 4: Case Tinea Cruris Tining

KGB : Tidak teraba membesar

Thoraks

Paru-paru : Bunyi nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

Jantung : BJ I & II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas : Akral hangat, edema -/-

STATUS DERMATOLOGIKUS

Distribusi : regioner

Lokasi : intergluteal sampai gluteus

Sifat lesi : lesi multipel konfluens dan diskrit dengan ukuran

bervariasi, batas tegas, bentuk geografis, tepi aktif dengan

sebagian daerah datar dan beberapa menimbul serta bersifat

bilateral

Efloresensi : Tampak makula hiperpigmentasi di bagian gluteal kanan

dan kiri, batas jelas, diatasnya terdapat papul-papul, bula,

krusta, skuama dan dibeberapa bagian tampak erosi serta

tampak likenefikasi.

3

Page 5: Case Tinea Cruris Tining

STATUS VENEREOLOGIKUS

Tidak dilakukan

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rencana Pemeriksaan

- Pemeriksaan lampu Wood

- Usulan pemeriksaan Uji kerokan kulit KOH 10%

V. RESUME

Pasien datang dengan keluhan warna kulit menjadi lebih gelap dari kulit

sekitar disertai rasa gatal di daerah bokong. Keluhan ini dirasakan sejak 8

bulan yang lalu. Keluhan gatal akan semakin dirasakan pada saat pakaian

terasa lembab. Awalnya keluhan berupa beberapa penonjolan bewarna

merah yang tersebar di kedua bagian bokong dan disertai rasa gatal. Pasien

sering menggaruk dan mengakibatkan penonjolan pecah dan

mengeluarkan cairan dan membentuk keropeng serta mengakibatkan kulit

yang kering menjadi terlepa.

Pasien memiliki kebisaan menggunakan celana jeans maupun celana

ketat yang dapat pasien gunakan sepanjang hari. Kebiasaan ini sudah

dilakukan sejak pasien belum menikah hingga saat ini. Pasien memiliki

riwayat keputihan pada saat sebelum dan setelah haid, namun keputihan

4

Page 6: Case Tinea Cruris Tining

tidak berbau dan bewarna bening. Pasien sebelumnya sudah pernah

berkonsultasi dengan dokter umum dan telah diberikan obat, namun

keluhan ini masih terus berulang dirasakan. Di keluarga pasien tidak ada

yang mengeluhkan hal serupa.

Status Dermatologikus

Distribusi : regioner

Lokasi : intergluteal sampai gluteus

Sifat lesi : lesi multipel konfluens dan diskrit dengan ukuran

bervariasi, bentuk geografis, batas tegas, tepi aktif dengan

sebagian daerah datar dan beberapa menimbul serta bersifat

bilateral

Efloresensi : Tampak makula hiperpigmentasi di bagian gluteal kanan

dan kiri, batas jelas, diatasnya terdapat papul-papul, bula,

krusta, skuama dan dibeberapa bagian tampak erosi serta

tampak likenefikasi.

VI. DIAGNOSIS BANDING

- Tinea kruris kronik

- Eritrasma

- Kandidosis intertriginosa

VII. DIAGNOSIS KERJA

Tinea kruris kronik

VIII. PENATALAKSANAAN

TERAPI

a. Terapi Umum

- Melakukan pengobatan sesuai instruksi dokter

- Tidak menggaruk di daerah lesi

- Mengganti pakaian yang sudah terasa lembab

- Menjaga higien diri

5

Page 7: Case Tinea Cruris Tining

- Tidak menggunakan barang-barang bergantian

- Tidak memakai celana yang terlalu ketat

b. Terapi Khusus

1. Topikal : Ketokonazol cream 2% 10 gram 1 x sehari

2. Sistemik : Loratadin 1 x 10 mg/ hari

Ketokonazole 1x 200 mg/hari

IX. PROGNOSIS

- quo ad vitam : ad bonam

- quo ad functionam : ad bonam

- quo ad sanationam : ad bonam

6

Page 8: Case Tinea Cruris Tining

7