Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

29
CASE REPORT HERPES ZOSTER THORAKAL DEXTRA PEMBIMBING : dr. Lucky V Waworuntu, SpKK OLEH : Nila Hermawati Sutrisno

description

Case Report Herpes Zoster

Transcript of Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

Page 1: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

CASE REPORTHERPES ZOSTER

THORAKAL DEXTRA

PEMBIMBING :dr. Lucky V Waworuntu, SpKK

OLEH :Nila Hermawati Sutrisno

Page 2: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

PENDAHULUAN

Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Virus Varisela Zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.

Insiden terjadinya herpes zoster 1,5 sampai 3, 0 per 1.000 orang per tahun dalam segala usia dan 7 sampai 11 per 1000 orang per tahun pada usia lebih dari 60 tahun pada penelitian di Eropa dan Amerika Utara. sedangkan di Indonesia kurang lebih 1% pertahun.

Page 3: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

DEFINISI

Herpes zoster (Shingles) atau disebut juga Dampa, Cacar Ular adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Virus Varisela Zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.

Page 4: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

EPIDEMIOLOGI

Penyebaran penyakit ini sama seperti varisela. Penyakit ini : Reaktivasi virus yang terjadi setelah

penderita mendapat varisela. Kadang-kadang varisela ini berlangsung subklinis. Tetapi ada pendapat menyatakan kemungkinan

transmisi virus secara aerogen dari pasien yang sedang menderita varisela atau herpes zoster.

Page 5: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

FAKTOR RESIKO

1. Dewasa 2. Anak – anak3. Pria maupun Wanita

Page 6: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

ETIOLOGI INFEKSI VIRUS VARISELA ZOSTER

Struktur partikel virus Herpes Zoster

Page 7: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

GEJALA KLINIS

1. Daerah torakal ( Tersering), walaupun daerah-daerah lain dapat terjadi.

2. - Gejala Prodromal Sistemik :

a. Demam

b. Pusing dan malaise

- Gejala Prodromal Lokal :

a. Nyeri otot – tulang

b. Gatal

c. Pegal

Page 8: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

GEJALA KLINIS

3. Setelah itu timbul gejala kulit : Eritema dalam waktu singkat vesikel berkelompok dengan dasar yang eritematosa dan edema. Vesikel ini berisi cairan jernih kemudian menjadi keruh dapat menjadi pustul dan krusta. Dapat timbul infeksi sekunder menimbulkan ulkus dan penyembuhan berupa sikatriks.

4. Masa tunas 7-12 hari

5. Lokalisasi penyakit ini adalah unilateral dan bersifat dermatomal

Ruam kulit berupa Papul (berlangsung 24 jam) berubah menjadi vesikel/bula (berlangsung 48 jam) dapat menjadi pustul (berlangsung 96 jam) dan pecah menjadi krusta (berlangsung 7-10 hari).

Page 9: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

GEJALA KLINIS

sekelompok vesikel – vesikel dalam bentuk bervariasi vesikel berumbilikasi dan membentuk krusta

sekelompok vesikel – vesikel berkonfluens pada kasus inflamasi berat Vesikel pecah menjadi krusta dan mungkin dapat menjadi “scar” jika inflamasi berat

Page 10: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

PATOFISIOLOGI

Virus ini berdiam diri di dalam ganglion posterior sususan saraf tepi dan ganglion kranialis. Kelainan kulit yang timbul

memberikan lokasi yang setingkat dengan daerah persarafarn ganglion tersebut.

Page 11: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

PATOFISIOLOGI

Page 12: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

PATOFISIOLOGI

Gambaran perkembangan rash pada herpes zoster diawali dengan:

1. Munculnya lenting-lenting kecil yang berkelompok.

2. Lenting-lenting tersebut berubah menjadi bula-bula.

3. Bula-bula terisi dengan cairan limfe, bisa pecah.

4. Terbentuknya krusta (akibat bula-bula yang pecah).

5. Lesi menghilang.

Page 13: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

PENEGAKAN DIAGNOSA

Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

Temuan lab

histopatologik

Temuan lab

Kultur virus

Deteksi antigen

Uji serologi

PCR (polymeras

e chain reaction)

Tzanck Smear

Direct Fluorescen

t Assay (DFA)

Biopsi Kulit

Page 14: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

KOMPLIKASI

1. Neuralgia pascaherpetik : ≥ 40 tahun.2. Defisiensi imunitas3. Pada Herpes zoster Oftalmikus : ptosis paralitik,

keratitis, skeritis, uveitis, korioretinitis dan neuritis optik

Page 15: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

DIAGNOSIS BANDING

1. Herpes Simpleks2. Pada nyeri yang merupakan gejala

prodromal lokal sering salah diagnosis dengan penyakit rumatik maupun dengan angina pectoris, jika terdapat di daerah setinggi jantung.

Page 16: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

PENGOBATAN

SistemikTerapi sistemik umumnya bersifat simtomatik, untuk nyerinya diberikan analgetik. Jika disertai infeksi sekunder diberikan antibiotic. Obat AntivirusAsiklovir 5X800 mg, selama 7 hari

Page 17: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

LAPORAN KASUS

IDENTITAS Nama : An. Y.G Usia : 8 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Kristen Protestan Suku Bangsa : Moni Alamat : Abepura No.Med Rec : 34.21.90 Tanggal Pemeriksaan : 17 Februari 2016 Kunjungan pertama ke polik Rsud Dok II Jayapura tanggal 17 Februari

2016 pukul ± 11.00 WIT.

Page 18: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

ANAMNESIS (Alloanamnesis pada tanggal 17 Februari 2016 pukul ± 11.00 WIT) Keluhan Utama :

Timbul lepuh di dada sebelah kanan dan daerah belakang sejak ± 2 hari yang lalu. Riwayat Perjalanan Penyakit :

Kisaran tiga hari yang lalu timbul bintik merah seukuran ujung jarum pentul pada dada kanan dan belakang sebelah kanan disertai gatal hilang timbul. Bintil merah menjadi lepuh berisi cairan jernih. Kisaran 2 hari yang lalu lepuh di dada kanan serta belakang semakin banyak.

Kemudian orang tua pasien memutuskan untuk berobat ke Polik Rsud Dok II Jayapura. Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat dengan keluhan lepuh dan bercak merah sebelumnya tidak ada

Riwayat kontak dengan penderita dengan keluhan sama seperti ini tidak ada

Page 19: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga :Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama pada keluarga pasien tidak ada

Riwayat Alergi : Alergi obat, makanan di sangkal.

Riwayat sosial ekonomi :Pasien adalah seorang anak dari 3 bersaudara. Pasien merupakan anak ke

tiga. Pasien juga didiagnosa di polik anak sebelumnya dengan diagnose Retardasi Mental.

Kesan: Sosial ekonomi rendah

Page 20: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

PEMERIKSAAN FISIK (Pada tanggal 17 februari pukul ± 11.30 WIB)

Status Generalis Keadaan Umum : baik Keadaan Sakit : sakit ringan Kesadaran : composmentis Nadi : 100 x/menit Suhu : 37,0 °C Pernapasan : 28 x/menit Berat Badan : 15 kg

Page 21: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

FOTO KLINIS

REGIO THORAKAL ANTERIOR DEXTRA

REGIO THORAKAL POSTERIOR DEXTRA

Page 22: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

STATUS DERMATOLOGI

Distribusi : Regioner Lokasi : Regio Thorakal Dextra Anterior dan

Posterior Efloresensi : Distribusi regioner pada regio torakal

anterior dan torakal posterior; unilateral; tampak lesi

multipel herpetiformis; ukuran lentikuler; berupa vesikel-vesikel dengan

dasar eritematous.

Page 23: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

DIAGNOSA Herpes Zoster Thorakal Dextra

DIAGNOSA BANDING

- Herpes Simpleks

Page 24: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

PENATALAKSANAAN

1. MEDIKAMENTOSA Sistemik :

- Asiklovir, 4 x 200 mg p.o selama 7 hari Topikal :

- Asam Fundisat 2 % cream2. NON MEDIKAMENTOSA

- Mengurangi sementara aktivitas fisik, jangan digaruk walaupun terasa gatal, hindari lepuh yang pecah, jangan berdekatan dengan anak-anak/orang lain yang belum pernah mengalami cacar air sebelumnya. Konsumsi obat harus teratur, sehingga sangat perlu bantuan orang tua serta keluarga.

- Makan makanan bergizi, untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat.

Page 25: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

PROGNOSIS

1. Quo Ad vitam : Ad Bonam2. Quo Ad functionam : Ad Bonam3. Quo Ad sanationam : Ad Bonam

Page 26: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

PEMBAHASAN

1. Bagaimana pasien didiagnosa Herpes Zoster?Pada kasus ini dapat disimpulkan bahwa pasien An. YG

berusia 8 tahun didiagnosa dengan Herpes Zoster. Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis. Dari hasil anamnesis bersifat alloanamnesis, sejak ± 2 hari yang lalu pasien mengeluh muncul lepuh-lepuh berkelompok dengan dasar kemerahan berisi cairan bening yang terasa gatal di dada kanan dan belakang. Awalnya, sekitar ± seminggu lalu pasien terlihat menggaruk-garuk di daerah dada kanan tepatnya 2 jari di bawah puting susu serta munculnya lesi hanya pada daerah torakal saja.

Page 27: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

2. Bagaimana Tatalaksana pada pasien ini

Tatalaksana pada kasus An. YG ini diberikan Asiklovir 4x200 mg per hari, selama 7 hari. Pada pasien herpes zoster terapi sistemik dapat mengurangi tingkat keparahan dan lamanya nyeri serta mengurangi komplikasi. Kemudian salep antibiotik Asam Fusidat agar mencegah infeksi sekunder yang mungkin dapat terjadi, karena permukaan kulit menjadi rentan terhadap infeksi sekunder.

Page 28: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

3. Bagaimana Prognosis pada pasien iniPrognosis Herpes zoster umumnya baik. Pada kasus ini, prognosis yang mungkin timbul adalah:

Quo ad Vitam : Ad Bonam

Penyakit ini tidak mengancam hidup, sehingga prognosis untuk vital sign baik. Quo ad Fungtionam : Ad Bonam

Pasien ini terinfeksi virus yang menyerang saraf kranial, perifer dan kulit dan sifatnya yang dapat bereaktivasi jika kondisi imun pasien menurun. Sehingga tergantung pada kondisi tubuh pasien. Neuralgia pascaherpetik muncul pada usia di atas 40 tahun. Sedangkan usia pasien adalah 8 tahun. Maka kemungkinan mendapat komplikasi ini relatif rendah. Quo ad Sanationam : Ad Bonam

Pasien tidak akan bisa terserang penyakit Herpes Zoster lagi. Namun, pasien harus beristirahat yang cukup dan kondisi daya tahan tubuh menjadi baik.

Page 29: Case Report Herpes Zoster Thorakal Dextra

TERIMA KASIH