Cara Praktis Pahami Standar Akreditasi Rs

5
CARA PRAKTIS PAHAMI STANDAR AKREDITASI RS Oleh: Eko Suseno, S.Kep., Ns. Apa yang akan anda lakukan jika anda “terpaksa” masuk tim akreditasi rumah sakit? Anda diminta bekerja ekstra, jauh dari zona nyaman anda. Tentunya akan memangkas banyak waktu luang anda dan tuntutan loyalitas yang luar biasa. Mau nggak mau, siap atau tidak, anda harus terlibat ketika anda bekerja di instansi rumah sakit. Karena proses akreditasi hukumnya wajib bagi setiap rumah sakit. Apakah anda akan mengatakan “maaf saya nggak bisa dan nggak mampu,” atau “maaf IQ saya nggak nyampe untuk mikir gituan.” Tentu akan lebih membantu jika ada sebuah cara praktis pahami standar akreditasi RS. Satu hal yang mungkin perlu anda pertimbangkan baik-baik. Ketika anda diminta terlibat akreditasi maka anda sudah berada satu langkah untuk masa depan rumah sakit. Bayangkan jika semua karyawan enggan terlibat dalam proses akreditasi. Rumah sakit tidak terakreditasi, kemudian kesulitan dalam proses perpanjangan ijin operasional. Yang akibatnya gulung tikar dan anda kehilangan sumber penghasilan. Semoga tidak terjadi, ya. Seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan perijinan rumah sakit. Dalam bab VI pasal 76 ayat 2 disebutkan bahwa Registrasi dan akreditasi merupakan persyaratan untuk perpanjangan Izin Operasional dan perubahan kelas. Ayat tersebut menunjukkan betapa pentingnya akreditasi hingga dapat berpengaruh pada perpanjangan ijin operasional suatu rumah sakit. Lalu apa manfaatnya jika anda dan rekan kerja karyawan berkomitmen baik menjalankan proses akreditasi? Yang anda dan rumah sakit dapatkan adalah perbaikan system pelayanan. Kenapa bisa demikian? Karena standar akreditasi KARS versi 1

description

CARA PRAKTIS PAHAMI STANDAR AKREDITASI RS.docx

Transcript of Cara Praktis Pahami Standar Akreditasi Rs

Page 1: Cara Praktis Pahami Standar Akreditasi Rs

CARA PRAKTIS PAHAMI STANDAR AKREDITASI RS

Oleh: Eko Suseno, S.Kep., Ns.

Apa yang akan anda lakukan jika anda “terpaksa” masuk

tim akreditasi rumah sakit? Anda diminta bekerja ekstra,

jauh dari zona nyaman anda. Tentunya akan memangkas

banyak waktu luang anda dan tuntutan loyalitas yang

luar biasa. Mau nggak mau, siap atau tidak, anda harus

terlibat ketika anda bekerja di instansi rumah sakit.

Karena proses akreditasi hukumnya wajib bagi setiap

rumah sakit. Apakah anda akan mengatakan “maaf saya

nggak bisa dan nggak mampu,” atau “maaf IQ saya

nggak nyampe untuk mikir gituan.” Tentu akan lebih

membantu jika ada sebuah cara praktis pahami standar

akreditasi RS.

Satu hal yang mungkin perlu anda pertimbangkan baik-

baik. Ketika anda diminta terlibat akreditasi maka anda

sudah berada satu langkah untuk masa depan rumah

sakit. Bayangkan jika semua karyawan enggan terlibat

dalam proses akreditasi. Rumah sakit tidak terakreditasi,

kemudian kesulitan dalam proses perpanjangan ijin

operasional. Yang akibatnya gulung tikar dan anda

kehilangan sumber penghasilan. Semoga tidak terjadi,

ya.

Seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi

dan perijinan rumah sakit. Dalam bab VI pasal 76 ayat 2

disebutkan bahwa Registrasi dan akreditasi merupakan

persyaratan untuk perpanjangan Izin Operasional dan

perubahan kelas. Ayat tersebut menunjukkan betapa

pentingnya akreditasi hingga dapat berpengaruh pada

perpanjangan ijin operasional suatu rumah sakit.

Lalu apa manfaatnya jika anda dan rekan kerja karyawan

berkomitmen baik menjalankan proses akreditasi? Yang

anda dan rumah sakit dapatkan adalah perbaikan system

pelayanan. Kenapa bisa demikian? Karena standar

akreditasi KARS versi 2012 atau JCI menitikberatkan pada

standar proses  sehingga seluruh regulasi dituntut untuk

di implementasikan. Untuk itu diperlukan dokumen

regulasi yang dapat di implementasikan dan pelaksanaan

implementasi regulasi yang dikawal terus menerus.

Kenyataan yang ada di rumah sakit menunjukkan bahwa

dokumen regulasi sebenarnya sudah ada, namun belum

terlihat bentuk implementasinya. Meskipun tidak sedikit

pula pelayanan yang di jalankan di rumah sakit namun

belum memiliki regulasi sebagai acuan yang sah. Dengan

adanya proses akreditasi KARS versi 2012 ini perbaikan

system pelayanan dapat diperoleh dengan mengetahui

1

Page 2: Cara Praktis Pahami Standar Akreditasi Rs

regulasi apa saja yang harus ada dan implementasi

seperti apa yang diharapkan.

Dari pengalaman sharing dengan beberapa rumah sakit

di Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta tentang

akreditasi, ada beberapa hal yang mungkin perlu

diklarifikasi. Sebagian besar menganggap bahwa di

standar akreditasi KARS versi 2012 yang terpenting

adalah IMPLEMENTASI sehingga terkesan menafikkan

regulasi. Pendapat ini sebenarnya tidak salah, namun

perlu disempurnakan bahwa REGULASI dan

IMPLEMENTASI memiliki posisi yang sama penting dalam

standar akreditasi KARS versi 2012. Karena setiap

implementasi harus berdasarkan regulasi, sebagaimana

yang pernah disampaikan oleh dr. Sutoto, M.Kes. bahwa

“penyiapan dokumen sebagai regulasi merupakan HAL

POKOK dalam akreditasi rumah sakit, karena merupakan

acuan dalam pelayanan rumah sakit.”

Namun yang jadi masalah adalah tidak semua SDM

rumah sakit –dalam hal ini terutama manajer, dapat

memahami standar akreditasi atau menyusun regulasi

dengan baik. Yang dimaksud baik disini adalah regulasi

yang sesuai dengan standar akreditasi sekaligus dapat

diimplementasikan. Bukan hanya baik namun tidak dapat

diimplementasikan, sehingga hanya menjadi macan

kertas atau semacam kembang penghias rak dokumen

rumah sakit belaka.

Ada banyak cara untuk memahami standar akreditasi

rumah sakit Antara lain adalah membaca dan memahami

buku standar akreditasi sebagai acuannya, mengikuti

sosialisasi atau bimbingan akreditasi dari KARS,

membentuk forum diskusi antar rumah sakit, dan study

banding ke rumah sakit yang sudah terakreditasi KARS

versi 2012.

Yang akan saya sampaikan dalam artikel ini adalah cara

praktis yang pernah kami pelajari bersama selama proses

menyiapkan dokumen akreditasi dan setelah mengikuti

proses akreditasi. Hingga rumah sakit kami dinobatkan

sebagai rumah sakit tipe D pertama di Indonesia yang

terakreditasi KARS versi 2012. Alhamdulillah sampai saat

ini komitmen kami masih kuat dan selalu dijaga untuk

melakukan proses perbaikan terus menerus

menyesuaikan layanan terhadap standar akreditasi KARS

versi 2012.

Kunci suksesnya adalah penuhi semua ELEMEN

PENILAIAN dalam STANDAR AKREDITASI, jika

menargetkan untuk lulus paripurna. Setiap rumah sakit

berhak menentukan target kelulusan, mengingat

perbedaan kemampuan dalam memenuhi setiap elemen

2

Page 3: Cara Praktis Pahami Standar Akreditasi Rs

penilaian. Oleh karena itu diperlukan kemampuan dalam

memahami setiap standar, sehingga harapannya setiap

rumah sakit dapat mengidentifikasi di elemen mana saja

bisa lulus. Dari identifikasi inilah target kelulusan bisa

ditentukan dengan mempertimbangkan kemampuan

masing-masing rumah sakit. Hal ini akan dapat

meminimalkan upaya yang sia-sia ketika mencoba

memenuhi elemen penilaian yang sebenarnya memang

tidak mampu dipenuhi.

Lalu cara praktisnya bagaimana? Tentunya sangat

membosankan bagi manajer yang nggak suka baca tapi

disuruh mempelajari buku standar akreditasi yang 237

halaman itu. Tentunya juga akan sangat sulit merubah

kebiasaan orang-orang di pelayanan yang selama ini

bekerja dan sudah menjadi rutinitas sehari-hari ketika

ada regulasi baru.

Cara praktis ini hanya dapat berhasil dengan baik jika

telah terjalin komitmen kuat dalam diri karyawan untuk

terlibat dalam proses akreditasi. Jadi tugas pertama

adalah bangun komitmen terlebih dahulu. Siapkan tim

kerja, bekali motivasi, ilmu dan buku standar akreditasi.

Baru kemudian terapkan cara praktis pahami standar

akreditasi RS.

Cara praktis yang kami maksud adalah:

1. Identifikasi standar dan jumlah elemen penilaian di

setiap bab standar akreditasi.

2. Baca gambaran umum setiap bab dalam standar

akreditasi hingga mampu menyimpulkan ruang

lingkupnya.

3. Pahami maksud dan tujuan perstandar.

4. Pahami setiap elemen penilaian.

5. Identifikasi jenis regulasi dan bukti implementasi yang

dibutuhkan dalam setiap elemen penilaian.

Jika setiap manajer menguasai cara praktis diatas, maka

mereka bisa dikatakan berada pada jalur yang benar

dalam memahami standar akreditasi. Meskipun berkali-

kali mengikuti sosialisai dan bimbingan akreditasi, tapi

jika mereka tidak melakukan cara praktis ini sampai

kapanpun tidak akan paham standar akreditasi secara

utuh. Karena cara praktis ini merupakan kemampuan

dasar yang wajib dimiliki oleh seorang koseptor dokumen

akreditasi.

Jika anda masih ragu-ragu atau perlu bukti terkait

efektifitas cara praktis ini, anda bisa study banding ke

rumah sakit kami dan sharing tentang akreditasi. Sejak

rumah sakit kami tersertifikasi akreditasi KARS versi

2012 dan menjadi rumah sakit tipe D pertama di

Indonesia yang terakreditasi, sampai saat ini sudah ada

3

Page 4: Cara Praktis Pahami Standar Akreditasi Rs

rumah sakit yang pernah study banding dan sharing

tentang akreditasi dengan rumah sakit kami. Baik yang

datang ke rumah sakit kami maupun yang

mendatangkan tim akreditasi rumah sakit kami untuk

sharing.

Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi motivasi

bersama untuk terus meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan di Indonesia. Meski sebagian besar pasien di

rumah sakit adalah pasien dengan jaminan kesehatan,

bukan berarti kita sebagai pemberi pelayanan

mengabaikan mutu dan keselamatan pasien. Mari

bersama-sama wujudkan Indonesia sehat melalui upaya

perbaikan layanan kesehatan.

Salam Indonesia sehat!!

4