Cara Penularan Leprae
-
Upload
lucky-fitvita -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of Cara Penularan Leprae
-
7/28/2019 Cara Penularan Leprae
1/5
Penularan Leprae
Penyakit kusta dapat ditularkan dari penderita tipe multi basiler (MB) kepada orang lain
dengan cara penularan langsung. Cara penulaan yang pasti belum diketahui, tetapi sebagian besar
para ahli berpendapat bahwa penyakit kusta dapat ditularkan melalui saluran pernapasan dankulit.
Meskipun cara penularannya yang pasti belum diketahui dengan jelas, penularan di
dalam rumah tangga dan kontak/hubungan dekat dalam waktu yang lama tampaknya sangat
berperan dalam penularan. Berjuta-juta basil dikeluarkan melalui lendir hidung pada penderita
kusta tipe lepromatosa yang tidak diobati, dan basil terbukti dapat hidup selama 7 hari pada
lendir hidung yang kering. Ulkus kulit pada penderita kusta lepromatusa dapat menjadi sumber
penyebar basil. Organisme kemungkinan masuk melalui saluran pernafasan atas dan juga melalui
kulit yang terluka. Pada kasus anak-anak dibawah umur satu tahun, penularannya diduga melalui
plasenta.2
Dua pintu keluar dari Mycobacterium leprae dari tubuh manusia diperkirakan adalah
kulit dan mukosa hidung. Telah dibuktikan bahwa kasus lepromatosa menunjukkan adanya
sejumlah organisme di dermis kulit. Bagaimanapun masih belum dapat dibuktikan bahwa
organisme tersebut dapat berpindah ke permukaan kulit. Walaupun terdapat laporan bahwa
ditemukanya bakteri tahan asam di epitel deskuamosa di kulit, Weddel et almelaporkan bahwa
mereka tidak menemukan bakteri tahan asam di epidermis. Dalam penelitian terbaru, Job et al
menemukan adanya sejumlah Mycobacterium leprae yang besar di lapisan keratin
superfisialkulit di penderita kusta lepromatosa. Hal ini membentuk sebuah pendugaan bahwa
organisme tersebut dapat keluar melalui kelenjar keringat. Pentingnya mukosa hidung telah
dikemukakan oleh Schfferpada 1898. Jumlah dari bakteri dari lesi mukosa hidung di kusta
lepromatosa, menurut Shepard, antara 10.000 hingga 10.000.000 bakteri. Pedley melaporkan
bahwa sebagian besar pasien lepromatosa memperlihatkan adanya bakteri di sekret hidung
mereka. Davey dan Rees mengindikasi bahwa sekret hidung dari pasien lepromatosa dapat
memproduksi 10.000.000 organisme per hari.
Cara-cara penularan penyakit kusta sampai saat ini masih merupakan tanda tanya. Yang
diketahui hanya pintu keluar kuman kusta dari tubuh si penderita, yakni selaput lendir hidung.
Tetapi ada yang mengatakan bahwa penularan penyakit kusta adalah : 1. Melalui sekret hidung,
basil yang berasal dari sekret hidung penderita yang sudah mengering, diluar masih dapat hidup
-
7/28/2019 Cara Penularan Leprae
2/5
27 x 24 jam. 2. Kontak kulit dengan kulit. Syarat-syaratnya adalah harus dibawah umur 15
tahun, keduanya harus ada lesi baik mikoskopis maupun makroskopis, dan adanya kontak yang
lama dan berulang-ulang.
Penyakit kusta dapat ditularkan dari penderita kusta tipe multi basilerkepada orang lain
dengan cara penularan langsung. Penularan yang pasti belum diketahui, tapi sebagian besar para
ahli berpendapat bahwa penyakit kusta dapat ditularkan melalui saluran pernapasan dan kulit.
Timbulnya penyakit kusta bagi seseorang tidak mudah dan tidak perlu ditakuti tergantung dari
beberapa faktor antara lain :
1) Faktor Kuman kusta
Dari hasil penelitian dibuktikan bahwa kuman kusta yang masih utuh (solid) bentuknya,
lebih besar kemungkinan menyebabkan penularan dari pada orang yang tidak utuh lagi
Mycobacterium leprae bersifat tahan asam, bermentuk batang dengan panjang 1-8 mikron dan
lebar 0,2-0,5 mikron, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu, hidup dalam sel
terutama jaringan yang bersuhu dingin. Kuman kusta dapat hidup diluar tubuh manusia antara 1
sampai 9 hari tergantung suhu atau cuaca dan diketahui hanya kuman kusta yang utuh (solid)
saja dapat menimbulkan penularan.4,5
2) Faktor Imunitas
Sebagian manusia kebal terhadap penyakit kusta (95%). Dari hasil penelitian menunjukan
bahwa dari 100 orang yang terpapar, 95 0rang yang tidak menjadi sakit, 3 orang sembuh sendiri
tanpa obat dan 2 orang menjadi sakit. Hal ini belum lagi mempertimbangkan pengaruh
pengobatan.4
3) Keadaan Lingkungan
Keadaan rumah yang berjejal yang biasanya berkaitan dengan kemiskinan, merupakan
faktor penyebab tingginya angka kusta. Sebaliknya dengan meningkatnya taraf hidup dan
perbaikan imunitas merupakan faktor utama mencegah munculnya kusta.
4) Faktor Umur
Penyakit kusta jarang ditemukan pada bayi. Incidence Rate penyakit ini meningkat sesuai
umur dengan puncak pada umur 10 sampai 20 tahun dan kemudian menurun. Prevalensinya juga
meningkat sesuai dengan umur dengan puncak umur 30 sampai 50 tahun dan kemudian secara
perlahan-lahan menurun.4
-
7/28/2019 Cara Penularan Leprae
3/5
5) Faktor Jenis Kelamin
Insiden maupun prevalensi pada laki-laki lebih banyak dari pada wanita, kecuali di
Afrika dimana wanita lebih banyak dari pada laki-laki. Faktor fisiologis seperti pubertas,
monopause, Kehamilan, infeksi dan malnutrisi akan mengakibatkan perubahan klinis penyakit
kusta.4
Sebagian besar manusia kebal terhadap penyakit kusta. Dari hasil penelitian
menunjukkan gambar sebagai berikut dari 100 orang yang terpapar, 95 orang tidak menjadi sakit,
3 orang sembuh sendiri tanpa obat, 2 orang menjadi sakit, hal ini belum lagi memperhitungkan
pengaruh pengobatan. Tidak semua orang yang terinfeksi oleh kuman Mycobacterium leprae
menderita kusta.3
Patogenesis
Timbulnya penyakit kusta pada seseorang tidak mudah sehingga tidak perlu ditakuti. Hal
ini bergantung pada beberapa faktor, antara lain sumber penularan, kuman kusta, daya tahan
tubuh, sosial ekonomi, dan iklim.
Sumber penularan adalah kuman kusta utuh (solid) yang berasal dari pasien kusta tipe
MB (Multi Basiler) yang belum diobati atau tidak teratur berobat. Bila seseorang terinfeksi
Mycobacterium Leprae, sebagian besar (95%) akan sembuh sendiri dan 5% akan menjadi
indeterminate. Dari 5% interminate, 30% bermanifestasi klinis menjadi determinate dan 70%
sembuh . Setelah Mycobacterium Leprae masuk kedalam tubuh, perkembangan penyakit kusta
bergantung pada kerentanan seseorang. Respon tubuh setelah masa tunas di lampaui tergantung
pada system imunitas selular (cellular mediated immune) pasien. Kalau sistem imunitas selular
tinggi, penyakit berkembang ke arah Tuberkuloid dan bila rendah berkembang kearah
Lepromatosa.1
Pengaruh Mycobacterium leprae terhadap kulit bergantung pada faktor imunitas
seseorang, kemampuan hidup Mycobacterium leprae pada suhu tubuh yang rendah, waktu
regenerasi yang lama, serta sifat kuman yang avirulen dan nontoksis.2
Mycobacterium leprae merupakan parasit obligat intraseluler yang terutama terdapat
pada sel makrofag di sekitar pembuluh darah superfisial pada dermis atausel Schwan di jaringan
saraf. Bila kuman Mycobacterium leprae masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan bereaksi
-
7/28/2019 Cara Penularan Leprae
4/5
mengeluarkan makrofag (berasal dari sel monosit darah, sel mononuklear, histiosit) untuk
memfagositnya.2
Pada kusta tipe LL terjadi kelumpuhan sistem imunitas selular, dengan demikian
makrofag tidak mampu menghancurkan kuman sehingga kuman dapat bermultiplikas i dengan
bebas, yang kemudian dapat merusak jaringan.2
Pada kusta tipe TT kemampuan fungsi sistem imunitas selular tinggi, sehingga
makrofag sanggup menghancurkan kuman. Sayangnya setelah semua kuman di fagositosis,
makrofag akan berubah menjadi sel epiteloid yang tidak bergerak aktif dan kadang-kadang
bersatu membentuk sel datia langhans. Bila infeksi ini tidak segera di atasi akan terjadi reaksi
berlebihan dan masa epiteloidakan menimbulkan kerusakan saraf dan jaringan disekitarnya.2
-
7/28/2019 Cara Penularan Leprae
5/5
REFERENSI
1. Arif mansjoer,2000. Morbus Hansen.FK UNIVERSITAS SUMATRA UTARA.
2. Daili, dkk. 2003.Kusta. Balai penerbit FKUI. Jakarta.
3. Dinkes Prop.Sumsel. (2003). Modul pemberantasan penyakit kusta. Palembang : tidak
diterbitkan.
4. Leisinger, KM. (2005). Leprosy in the year 2005: Impressive success with the treatment
of a biblical disease http://novartisfoundatin.com/en/about/organization/board/klaus-
leisinger.htm
5. WHO. (2002). Elimination of Leprosy as a Public Health Problem. retrieved January 14,
2005 from http://who.int.com/lep/stat2002/global02.htmLlast update: January 10, 2005
http://novartisfoundatin.com/en/about/organization/board/klaus-leisinger.htmhttp://novartisfoundatin.com/en/about/organization/board/klaus-leisinger.htmhttp://who.int.com/lep/stat2002/global02.htmhttp://novartisfoundatin.com/en/about/organization/board/klaus-leisinger.htmhttp://novartisfoundatin.com/en/about/organization/board/klaus-leisinger.htmhttp://who.int.com/lep/stat2002/global02.htm