Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan … (disebut drum dryer), panas ditiupkan dalam...
-
Upload
vuongnguyet -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan … (disebut drum dryer), panas ditiupkan dalam...
Cara pengeringan
Cara pengeringan akan menentukan
kualitas hay dan biaya yang diperlukan.
Prinsip pengeringan adalah CEPAT agar
penurunan kualitas dapat ditekan.
1. Sinar matahari.
• Untuk daerah tropis, pengeringan macam ini murah biayanya, mudah dikerjakan dan meningkatkan kandungan vitamin D pada hay yang dihasilkan
• Agar pengeringan berjalan cepat, hijauan setelah mendapat perlakuan fisik ditumpuk tipis di tempat penjemuran dan dibalik-balik.
• Kelemahannya tergantung pada cuaca, padahal saat hijauan berlebih terjadi pada musim hujan.
Cara pengeringan
2. Mesin Pengering (dryer)
• Umumnya mesin berbentuk silindris bersuhu 600oC (disebut drum dryer), panas ditiupkan dalam ruangan dan hijauan di balik-balik agar panas merata menyentuh permukaan hijauan yang telah dipotong-potong.
• Pengeringan singkat, sehingga hasil hay berwarna hijau, mengandung vitamin A & E lebih tinggi.
• Kekurangnya adalah memerlukan biaya mahal dan kandungan vitamin D rendah.
Cara pengeringan
3. Panas fermentasi
• Panas yang digunakan berasal dari fermentasi hasil penumpukan hijauan itu sendiri.
• Fermentasi sebagai akibat proses respirasi (panas dan air), sehingga mikro-organisme dapat tumbuh dengan baik.
• Untuk menghindari kebakaran akibat panas yang berlebihan, maka hijauan dibalik-balik dan dalam ruangan dialiri udara.
• Warna hay coklat, kualitas jelek karena banyak nutrient tanaman yang terbongkar akibat respirasi & aktifitas mikro-organisme
Cara pengeringan
Cara penyimpanan
Hay merupakan jenis bahan yang bulky
(densitas rendah) jadi untuk penyimpanan
memerlukan ruangan yang besar.
Hay merupakan bahan organik yang
sewaktu-waktu dapat rusak akibat bahan
yang kurang kering serta tumbuhnya
mikro-organisme akibat ruangan tempat
penyimpanan yang lembab.
Untuk mengurangi tempat penyimpanan,
dan memudahkan penanganannya, hay
dapat disimpan dalam bentuk kemasan.
Terdapat beberapa bentuk kemasan :
Bale
• Setelah hijauan dipotong, dikeringkan di biarkan kering di lapangan.
• Setelah kering, hijauan digulung dengan alat (baler)
• Hay dalam bentuk bale siap diangkut untuk disimpan
Stacks
• Setelah hijauan kering
pada hamparan,
ditumpuk pada suatu
tempat
• Selanjutnya hijauan
dipres hidrolis.
• Hay padat berbentuk
seperti lempengan-
lempengan kemudian
diankut pada tempat
penyimpanan
Evaluasi Hay
1. Fisik : Tekstur
Warna
Jamur
Imbangan batang daun
2. Kimia : Besarnya penurunan nutrient
Kandungan nutrient
3. Biologi : Palatabilitas
Kecernaan
Tekstur
Evaluasi tekstur menyangkut :
• tingkat kekeringan, dapat dilihat di laboratorium atau dicampur dengan bahan yang higroskopis, apabila bahan-bahan tersebut menempel pada hay berarti hay masih belum layak disimpan.
• Kerapuhan, hay apabila diremas hancur, untuk rumput berindikasi sudah terjadi kelapukan akibat serangan mikro-organisme sedangkan untuk leguminosa maka sebaiknya poses dilanjutkan kepenggilingan untuk dijadikan tepung daun.
Warna
Hay yang baik berwarna hijau terang. Warna hijau menunjukkan bahwa
pengeringan berjalan dengan cepat, sehingga kehilangan nutrisi dapat
diperkecil. Warna kuning atau coklat menunjukkan bahwa proses respirasi
berjalan lama dan panas yang ditimbulkan dari respirasi sel tanaman bersama-sama dengan aktifitas mikro-organisme merusak
chlorophil tanaman dan adanya indikasi karamelisasi.
Jamur
Hay yang berjamur mengindikasikan
bahwa kadar air masih tinggi atau
tempat penyimpanan yang kurang baik
(lembab). Apabila hay ini disimpan terus
maka akan terjadi proses fermentasi
yang dapat menyebabkan kebakaran,
atau paling tidak akan menurunkan
kualitas, tidak disukai ternak dan bahkan
mungkin bisa meracuni ternak.
Imbangan batang dan daun
• Daun secara umum mempunyai kualitas yang
lebih baik dari batang, oleh karena itu fraksi
daun diharapkan lebih banyak pada hay.
• Untuk leguminosa pohon, umumnya helai daun
terpisah dari tangkainya. Selama
penyimpanan/transportasi bagian daun
menumpuk pada bagian bawah, oleh karena itu
sebaiknya pemberian pada ternak dicampur
dengan rumput agar ternak mudah
mengkonsumsinya dan menghindarkan
selektifitas ternak.
Besarnya penurunan nutrient
• Pembuatan hay pada dasarnya akan
menurunkan nutrient dalam hijauan. Hay
yang baik apabila penurunan nutrient
kecil.
• Penurunan nutrient yang besar
mengindikasikan adanya kesalahan dalam
proses pengeringan, penanganan bahan
baku atau penyimpanan.
Cara menghitung penurunan nutrient
Hijauan segar sebanyak 100 kg dengan kandungan BK 20%; (BO 85%; PK 9 % dalam BK) dibuat hay
Setelah jadi hay beratnya tinggal 30 kg dengan kandungan BK 85 %; (BO 83% dan PK 9,5%)
Artinya
Bahan baku awal yang dibuat hay BK 0,20 x 100 kg = 20 kg; BO 0,85 x 20 kg = 17 kg dan PK 0,09 x 20 kg =1,8 kg
Setelah jadi hay BK 0,85 x 20 kg = 17 kg; BO 0,83 x 17 kg = 14,11 kg dan PK 0,095 x 17 kg = 1,615 kg
Dengan demikian penurunan BK 20 – 17 = 3 kg atau (3/20 x 100% = 15%); BO 17 – 14,11 = 2,89 kg (2,89/17 x 100% = 17%) dan PK 1,8 – 1,615 = 0,185 (0,185/1,8 x 100% =
10,28%)
Kandungan Nutrient
• Dalam pembuatan hay memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang cukup banyak, oleh karena itu dalam pembuatan hay diharapkan dari bahan-bahan baku yang berkualitas tinggi. Hay dari bahan baku yang berkualitas kualitas tinggi diharapkan akan menghasilkan kualitas hay yang tinggi pula.
• Kandungan nutrient ditentukan berasarkan analisis laboratorium, yang dapat dikerjakan dengan analisis proksimat atau analisis serat Van Soest.
Palatabilitas• Merupakan tingkat kesukaan ternak
terhadap hay yang diberikan. Palatabilitas ini merupakan tingkat konsumsi ternak. Hay yang baik mempunyai tingkat konsumsi yang tinggi.
• Palatabilitas merupakan gabungan dari dari beberapa faktor : warna, tekstur, bau dan rasa dari hay yang direspon oleh ternak. Namun demikian palatabilitas juga merupakan faktor kebiasaan dari ternak dan hal ini bisa dilatih.
Kecernaan
• Kecernaan merupakan suatu gambaran
berapa jumlah nutrient dari hay yang
dapat diserap oleh alat pencernaan
setelah hay tersebut dikonsumsi ternak.
• Hay yang baik adalah hay yang
mempunyai kecernaan tinggi, dengan
harapan hasil pencernaan tersebut dapat
digunakan untuk produksi ternak
Macam dan bentuk hay
• Loose hay
• Standing hay
• Choppered / shredded hay
• Mash (tepung daun)
Loose hay
• Hay yang berbentuk panjang-panjang.
• Dibuat dengan cara setelah hijauan dipenen dibiarkan kering di lapangan.
• Umumnya dibuat dari jenis rumput penggembalaan (Cynodon, Digitaria, Brachiaria)
• Umumnya dikeringkan menggunakan panas matahari. Hijauan dibalik tiap periodik bisa menggunakan mekanisasi atau manual.
• Setelah kering bisa dibuat stack, bale atau disimpan begitu saja
Stack hay yang dibuat dari loose hay
Bale yang dibuat dari loose hay
Loose hay tanpa pengepresan, hanya diikat kemudian
ditumpuk. Agar tidak berjamur diberi alas agar tidak
menyentuh lantai/tanah
Standing hay
• Hay yang dibuat dengan cara mematikan hijauan yang ada di lapangan tanpa dipotong terlebih dahulu,
• Untuk mematikan hijauan dilakukan dengan cara tidak mengairi padang rumput pada saat udara panas atau membiarkan hijauan semusim setelah melewati fase generatif.
• Setelah hijauan kering baru dimanfaatkan, bisa dengan ternak dilepas di areal standing hay atau dipotong untuk disimpan.
• Selain sebagai pakan cadangan, standing hay ini bertujuan untuk memberikan istirahat pada lahan agar produksi rumput berikutnya tinggi.
Standing hay pada tanaman jagung. Jagung dibiarkan
tua di lahan sampai menguning, sehingga begitu buah
dipanen sudah kering (tidak perlu menjemur buah) dan
jeraminya siap disimpan untuk pakan ternak
Chopped / shredded hay
• Hay yang dibuat dari hijauan setelah mendapatkan perlakuan fisik (dipotong kecil-kecil / dicabik)
• Umumnya dari rumput potongan yang memiliki batang besar (R Gajah, Jagung, R Benggala)
• Umumnya dikeringkan dengan mesin pengering dalam suatu ruangan.
• Untuk menghemat ruangan penyimpanan, maka hay dipres dalam bentuk Wafer (chopped hay) dan cube (shredded hay)
Wafer
Wafer adalah hay yang berbentuk balok yang disusun dari lembaran-lembaran yang padat.
Umumnya 1 lembar beratnya 5 kg untuk 1 ekor sapi.
Wafer
• Wafer umumnya dibungkus jaring (net)
atau karung agar rontokannya tidak
tercecer.
• Untuk mengurangi kerontokan biasanya
sebelum dipres, hay disemprot dengan
perekat seperti molasses.
• Untuk pemberian pada ternak sangat
praktis, 1 ekor diberi 1 lembaran.
Cube
• Hay yang dicetak dalam bentuk kubus, ukuran kubus besar 5 x 5 x 5 cm dan yang kecil 3 x 3 x 3 cm.
• Setelah hijauan di cabik dengan shredder, terus dikeringkan.
• Serat kering yang lembut dipres dalam mesin cube.
• Cube biasanya mengandung konsentrat sebagai pakan lengkap yang digunakan sebagai pakan saat transportasi.
QuickTime™ and aTIFF (Uncompressed) decompressor
are needed to see this picture.
QuickTime™ and aTIFF (Uncompressed) decompressor
are needed to see this picture.
Cube Hay
Tepung daun
• Hay dari daun leguminosa pohon (turi,
lamtoro, kaliandra) cepat sekali kering.
• Saat proses pengeringan akan terjadi
kerontokan daun dari tangkainya.
• Daun yang kering, teksturnya sangat
remah, jadi penanganan yang ideal adalah
dilanjutkan ke penggilingan untuk
dijadikan tepung.
• Untuk daun yang mempunyai serat kasar
rendah, seperti lamtoro, alfafa/lucerne
digunakan sebagai pakan unggas, sedangkan
yang mempunyai serat kasar tinggi digunakan
untuk pakan ruminansia.
• Agar mudah pemberiannya pada ternak, maka
tepung daun ini diproses lagi menjadi pellet.
• Umumnya Pellet tepung daun ini sudah
dicampur dengan konsentrat (bahan-bahan
pakan lain) sebagai pakan lengkap.
Tepung daun
QuickTime™ and aTIFF (Uncompressed) decompressor
are needed to see this picture.
QuickTime™ and aTIFF (Uncompressed) decompressor
are needed to see this picture.
Tepung daun
Pelet