Cara Pengecoran Beton-Civil Engineering

1
Cara Penuangan (Pengecoran) Beton Cara penuangan (pengecoran) beton mempunyai peranan yang sangat penting dalam menghasilkan beton dengan mutu yang diinginkan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan antara lain: 1. Beton yang dituang harus sesuai dengan kelecakan (workability) yang diinginkan, agar dapat mengisi bekisting dengan baik dan penuangan harus sedemikian rupa sehingga tidak terjadi segregasi. Segregasi adalah pemisahan butiran agregat kasar dari adukan dan dapat menyebabkan sarang kerikil yang mengakibatkan kekuatan beton berkurang. 2. Harus diperhatikan kesinambungan penuangan beton, penuangan lapisan beton yang baru harus dilakukan sebelum lapisan beton sebelumnya mencapai waktu setting awal (initial setting time). 3. Beton yang telah mengeras sebagian atau seluruhnya dan beton yang telah terkotori oleh bahan lain tidak boleh digunakan lagi. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai cara penuangan beton supaya tidak terjadi segregasi adalah: 1. Beton yang dicor harus pada posisi sedekat mungkin dengan acuan, tinggi jatuh penuangan adukan maksimum 1,5 m. 2. Untuk pengecoran kolom dan dinding penuangan dilakukan melalui pipa penghantar (tremie) sampai di bawah kolom. Bila penuangan dilakukan dari atas dengan ketinggian penuangan mencapai 3 4 m, beton yang dituang akan menumbuk tulangan dan bagian dasar, menyebabkan agregat kasar terlempar keluar dari adukan sehingga terjadi segregasi. 3. Hindari menuang dalam tumpukan yang besar atau miring, karena bahaya pemisahan. 4. Pada kolom setiap lapisan sebaiknya tidak lebih dari 45 cm. Bila lebih tebal dari itu, maka udara lebih terjebak dan dapat keluar, biarkan memakai penggetar. 5. Tiap lapisan harus dipadatkan terlebih dahulu sebelum dituangi lagi lapisan baru. Hindari terbentuknya “sambungan dingin” (cold joint). 6. Tuangkan campuran beton secepat mungkin sesuai kapasitas peralatan . kecepatan menuangkan dan memadatkan harus seimbang, untuk kolom beton yang ekspose, maka kecepatan menuangkan harus lebih 2 m/jam.

description

referensi sipil

Transcript of Cara Pengecoran Beton-Civil Engineering

  • Cara Penuangan (Pengecoran) Beton

    Cara penuangan (pengecoran) beton mempunyai peranan yang sangat penting dalam

    menghasilkan beton dengan mutu yang diinginkan. Beberapa hal penting yang harus

    diperhatikan antara lain:

    1. Beton yang dituang harus sesuai dengan kelecakan (workability) yang diinginkan, agar dapat mengisi bekisting dengan baik dan penuangan harus sedemikian rupa sehingga

    tidak terjadi segregasi. Segregasi adalah pemisahan butiran agregat kasar dari adukan dan

    dapat menyebabkan sarang kerikil yang mengakibatkan kekuatan beton berkurang.

    2. Harus diperhatikan kesinambungan penuangan beton, penuangan lapisan beton yang baru harus dilakukan sebelum lapisan beton sebelumnya mencapai waktu setting awal (initial

    setting time).

    3. Beton yang telah mengeras sebagian atau seluruhnya dan beton yang telah terkotori oleh bahan lain tidak boleh digunakan lagi.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai cara penuangan beton supaya tidak terjadi segregasi

    adalah:

    1. Beton yang dicor harus pada posisi sedekat mungkin dengan acuan, tinggi jatuh

    penuangan adukan maksimum 1,5 m.

    2. Untuk pengecoran kolom dan dinding penuangan dilakukan melalui pipa

    penghantar (tremie) sampai di bawah kolom. Bila penuangan dilakukan dari atas

    dengan ketinggian penuangan mencapai 3 4 m, beton yang dituang akan

    menumbuk tulangan dan bagian dasar, menyebabkan agregat kasar terlempar

    keluar dari adukan sehingga terjadi segregasi.

    3. Hindari menuang dalam tumpukan yang besar atau miring, karena bahaya

    pemisahan.

    4. Pada kolom setiap lapisan sebaiknya tidak lebih dari 45 cm. Bila lebih tebal dari

    itu, maka udara lebih terjebak dan dapat keluar, biarkan memakai penggetar.

    5. Tiap lapisan harus dipadatkan terlebih dahulu sebelum dituangi lagi lapisan baru.

    Hindari terbentuknya sambungan dingin (cold joint).

    6. Tuangkan campuran beton secepat mungkin sesuai kapasitas peralatan . kecepatan

    menuangkan dan memadatkan harus seimbang, untuk kolom beton yang ekspose,

    maka kecepatan menuangkan harus lebih 2 m/jam.