Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit

7
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN TENAGA PANEN KEBUN KELAPA SAWIT Banyak perkebunan yang dibuka saat ini di Indonesia namun banyak kesulitan yang bagaimana cara menghitung kebutuhan tenaga panen yang dibutuhkan. Utamanya daerah daerah luar jawa yang mesti mendatangkan tenaga dari luar daerah, cara ini cara sederhana dalam menghitung kebutuhan tenaga panen. Untuk menghitung kebutuhan tenaga panen dapat digunakan rumus sebagai berikut : Kebutuhan tenaga panen = (A x B x C x D)/E Keterangan : A = luas ancak yang akan dipanen (ha) B = kerapatan panen C.= rata-rata berat buah (kg) D = populasi tanaman/ha E = kapasitas panen/HK Contoh perhitungan: A = luas areal yang akan dipanen 100 ha B = kerapatan panen I :5 C = rata-rata berat buah 10 kg D = Populasi tanaman 143 batang/ha E = Kapasitas panen 750 kg/HK Keburuhan tenaga panen sebanyak (100 ha x (1 : 5) x I0 kg x 143 batang/ha)/750 kg per HK = 38 pemanen/hari kerja

Transcript of Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit

Page 1: Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN TENAGA PANEN KEBUN KELAPA SAWIT

Banyak perkebunan yang dibuka saat ini di Indonesia namun banyak kesulitan yang

bagaimana cara menghitung kebutuhan tenaga panen yang dibutuhkan. Utamanya daerah

daerah luar jawa yang mesti mendatangkan tenaga dari luar daerah, cara ini cara

sederhana dalam menghitung kebutuhan tenaga panen.

Untuk menghitung kebutuhan tenaga panen dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Kebutuhan tenaga panen = (A x B x C x D)/E

Keterangan :

A = luas ancak yang akan dipanen (ha)

B = kerapatan panen

C.= rata-rata berat buah (kg)

D = populasi tanaman/ha

E = kapasitas panen/HK

Contoh perhitungan:

A = luas areal yang akan dipanen 100 ha

B = kerapatan panen I :5

C = rata-rata berat buah 10 kg

D = Populasi tanaman 143 batang/ha

E = Kapasitas panen 750 kg/HK

Keburuhan tenaga panen sebanyak

(100 ha x (1 : 5) x I0 kg x 143 batang/ha)/750 kg per HK

= 38 pemanen/hari kerja

Page 2: Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit

PROSEDUR SENSUS BUAH PT. AGRO INDOMAS

PT AGRO INDOMAS

PROSEDUR SENSUS BUAH

A. PERIODE SENSUS

Sensus Pelaksanaan Sensus Untuk Periode

Kwartal pertama Akhir Feb Mar – Jun

Kwartal kedua Akhir May Jun – Sep

Kwartal ketiga Akhir Aug Sep – Des

Kwartal keempat Akhir Nov. Des - Mar

SENSUS DILAKUKAN SETIAP PERIODE 4 BULAN. TETAPI UNTUK MELENGKAPI

GAMBARAN RAMALAN 4 BULAN TERSEBUT, TERDAPAT SATU BULAN YANG

SALING OVERLAPPING UNTUK PENYEMPURNAANYA

B. RANCANGAN BARIS SENSUS BUAH / POKOK

1. Untuk sensus buah ini setiap blok harus ada pokok sampel dengan kisaran

mendekati 5 % terhadap jumlah total pokok di dalam blok. Pemilihan

terhadap sampel ini tentu dengan mempertimbangkan juga adanya

variasi-variasi edapik yang didapatkan dalam blok tersebut dan hal ini

musti didistribusikan ke semua pokok sampel yang tersebar dalam blok.

Untuk hal ini, diambil 1 baris untuk mewakili 20 baris dan semua pokok

yang ada dalam barisan ini dihitung. Baris sensus ke 1 harus dimulai pada

baris ke-20 dari batas jalan.

2. Di lapangan, semua barisan sensus harus ditandai dan diberi nomor yang

jelas. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan jalur pokok yang sama

Page 3: Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit

setiap kali diadakan sensus. Juga memudahkan pengecekan secara random oleh Pengawas dan Asisten.

3. Karena barisan sensus akan digunakan secara tetap selama umur

ekonomis kelapa sawit maka barisan ini harus layak dan dapat mewakili.

Sampel yang tidak mewakili akan menyebabkan kesalahan penghitungan yang besar.

C. METODE PENCATATAN DALAM MENGHITUNG BUAH

1. Sensus paling baik dilakukan diantara pusingan panen terakhir dibulan yang

bersangkutan dan pusingan panen pertama pada bulan berikutnya. Secara umum

sensus harus diselesaikan dalam waktu yang singkat untuk mendapatkan gambaran

yang sebenarnya yaitu dalam waktu 10 hari, dalam hal ini harus tersedia tenaga yang

mahir (yaitu harus sesuai dengan bobot tugas dan tingkat produktivitas yang

diinginkan), yang sudah diberi training untuk melaksanakan tugasnya.

2. Petugas catat/sensus (orang yang telah ditunjuk untuk melakukan pencatatan

penghitungan buah) harus telah diberikan training yang cukup dan training ulangan

juga supaya diberikan sebelum memulai sensus, untuk menjamin bahwa mereka tahu

mana buah yang akan masak dalam 4 bulan dan paham betul apa yang harus dilakukan.

3. Semua catatan penghitungan buah supaya dipisahkan untuk setiap bloknya dan

dianjurkan dimasukan dalam buku catatan sensus oleh petugas pencatat ke dalam

format berikut :

ESTATE :_________ DIVISI :_________ BLOK:____________

TGL. SENSUS :_____________ TGL. PANEN TERAKHIR;__________

PETUGAS :_____________ DIPERIKSA OLEH :_____________

Page 4: Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit

Blanko sensus diisi lengkap kemudian diperiksa dan dibuat ringkasannya oleh Asisiten

setiap sore. Jumlah pokok yang dihitung, titik kosong ( V ), sisipan ( S ) harus

dibandingkan dengan data sensus yang lalu. Kerani Panen juga harus melakukan

pemeriksaan secara acak terhadap kebenaran data sensus yang dilaksanakan petugas

sensus, dan hasil pemeriksaan ini harus dicatat di blanko sensus atau buku sensus.

Jika ada perbedaan yang nyata, harus segera dilaporkan dan dilakukan sensus ulang.

Petugas sensus yang sering melakukan kesalahan (datanya tidak akurat) tidak

dibenarkan lagi untuk melanjutkan pekerjaan sensus.

D. METODE PENGHITUNGAN RAMALAN BUAH

Adapun total kwantitas dari TBS yang dipanen di 4 bulan mendatang dapat dihitung

dengan menggunakan rumus :

Hasil TBS di 4 bln ke depan : BJR (4 bln ke depan) x Rata2 jlh

tdn/pk x total pk. dlm blok

1. RATA-RATA BERAT TANDAN

Lihat/check BJR pada periode sebelumnya, selanjutnya lihat perbedaan diantara

angka-angka tersebut, BJR yang ada adalah untuk mengganti periode 4 bulan

kedepannya, perbedaan ini dinyatakan dengan tanda +/- pada angkanya. Ambil BJR

bulanan yang telah diketahui dan tambahkan. Atau sebagai pedoman/dasar dari hal

ini adalah perbedaan BJR dari tahun sebelumnya, sebagi contoh :

Sensus buah untuk periode Maret – Juni 2005

A. BJR Februari yg lalu. : 14 Kg (Feb’ 2004)

B. BJR Mar.-Juni yg lalu. : 14.5 Kg (Mar-Juni’ 04)

C. BJR Februari : 15 Kg (Feb’ 05)

D. Perbedaan BJR antara A & B (+/-) : + 0.5 Kg

E. Estimasi BJR Mar – Juni 2005 : C + D = 15 + 0.5

= 15.5 Kg

Page 5: Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit

Metode tersebut di atas juga dengan mempertimbangkan adanya fluktuasi BJR

musiman. Di tempat-tempat yang baru pertama kali panen ataupun tempat yang tidak

terdapat data BJR di tahun sebelumnya, maka sebagai pedoman digunakan BJR bulan

terakhir. Dalam hal ini mungkin dengan pertimbangan/kebijaksanaan, para EM dapat

mengubah BJR yang diperoleh dari cara tersebut di atas, jika memang EM percaya

bahwa perubahan yang dilakukannya dapat menjadi lebih akurat.

2. JUMLAH TANDAN RATA-RATA PER POKOK

Ini diperoleh dengan cara membagi jumlah tandan dengan jumlah pokok yang dihitung,

seperti berikut :

Total jumlah tandan yang dihitung : 400

Total jumlah pokok yang dihitung : 300

Rata-rata jumlah tandan per pokok : 400/300

= 1.33

3. TOTAL JUMLAH POKOK DALAM BLOK

Ini bisa didapat dari penghitungan pokok di lapangan. Penghitungan pokok ini perlu

diperbarui (updated) setiap tahunnya pada lima tahun pertama semenjak tanam. Dan

bagi pokok-pokok yang sudah berumur lebih dari 5 tahun, dilakukan sekali dalam 5

tahun.

Page 6: Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit

4. PENGHITUNGAN RAMALAN PRODUKSI

Penghitungan ramalan produksi harus dicatat seperti contoh berikut untuk setiap blok.

F. RAMALAN HASIL TBS PERIODE Maret-Juni 2005.

KEBUN: _______________DIVISI :________ BLOK ____________

1. BERAT TANDAN

a. BJR Februari sebelumya (Feb’2004) : 14 Kg

b. BJR Mar.-Juni sebelumnya (Mar-Juni’2004) : 14.5 Kg

c. BJR Februari 2005. : 15 Kg

d. +/- perbedaan a & b : + 0.5 Kg

e. Perkiraan BJR Mar-Juni 2005 c +/- d : 15.5 Kg

2. JUMLAH TANDAN PER POKOK

a. Total jumlah tandan : 400

b. Total pokok yang dihitung : 300

c. Rata-rata jumlah tandan per pokok : a/b : 1.33

3. HASIL TBS DI 4 BULAN KE DEPAN

a. Total jumlah pokok dalam blok : 2500

b. Total jumlah tandan yang akan dipanen

dalam 4 bulan ke depan : 2500 x 1.33

: 3325

Hasil ramalan TBS di 4 bulan ke depan : 3325 x15.5

: 51537.50 Kg

: 51.54 ton

Ramalan blok demi blok seperti tersebut di atas supaya dibuat ringkasannya dari kebun

pada format berikut (Lampiran B) dan dikirim di minggu ke 1 kepada Plantation

Manager dengan copy ke Agronomy Advisor.

Page 7: Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit

Ramalan terhadap hasil TBS yang berdasarkan pada sensus buah akan dilakukan

pembaharuan (updated) setiap bulan selama periode tersebut (4 bulan) berturut-

turut secara overlapping.

Pembagian hasil secara bulanan meningkat akurasinya dengan cara menghitung secara

teratur antara akhir pusingan panen dibulan yang bersangkutan dan awal pusingan

panen dibulan baru.

G. KESIMPULAN

Cara menghitung tandan seperti yang sudah diterangkan sebelumnya masih dapat

diterima, meskipun keakuratannya besifat relative, ramalan ini kemungkinan

terdapat variasi perbedaan hasil dari kenyataan di lapangan (actual yield) yang

disebabkan oleh variasi musiman dari periode kematangan buah dan juga BJRnya.

Sekalipun begitu dasar perhitungan dari metode yang didapat tersebut telah diteliti,

dijadikan gambaran dan diterima oleh semua perkebunan. Jika ada variasi > 10 % dari

ramalan dalam periode 4 bulan tersebut, maka hal tersebut dinyatakan tidak

memuaskan. Variasi 10 % diambil sebagai standar di PT. Agro Indomas.

Para EM musti melihat kembali (review) terhadap ramalan yang telah dibuat, Jika

variasi > 10 % dari suatu blok, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah meneliti

hal tersebut apakah variasi tersebut disebabkan oleh kesalahan di BJRnya, atau

jumlah rata-rata tandan/pokoknya atau jumlah pokok dalam blok yang tidak

diperbaharui (updated). Kemudian diputuskan perlu tidaknya penyesuaian untuk

pusingan sensus berikutnya. Jika diperlukan supaya berkonsultasi dengan Agronomy

Advisor.

Penghitungan tandan pada TM yang tua (di atas 12 tahun) tidak mudah dan

pemeriksaan terhadap hasil kerja petugas sensus di tempat yang seperti ini harus

lebih sering dan lebih banyak. Hal ini untuk meminimalkan kesalahan penghitungan

yang memang tidak dapat terhindarkan (kecuali menggunakan tangga). Penggunaan

tangga sangat tidak praktis dan tidak dianjurkan.