cara membuat garis sayatan

14
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Interpretasi Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi. Dari peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat secara akurat. Cara menginterpretasikan peta topografi berbeda dengan peta umum karena simbolsimbol yang digunakan berbeda. Sebelum menginterpretasikan peta topografi, lakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Siapkan peta topografi yang akan diinterpretasikan, misalnya peta Pulau Jawa. 2. Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta. 3. Perhatikan persebaran data pada wilayah tersebut. 4. Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui apakah peta tersebut masih relevan atau tidak. Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan relief muka bumi. Peta topografi menunjukkan bentuk- bentuk muka bumi. Bentuk-bentuk muka bumi tersebut adalah sebagai berikut:

description

berisi tentang cara membuat garis sayatan pada peta topografi kontur

Transcript of cara membuat garis sayatan

Page 1: cara membuat garis sayatan

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Interpretasi Peta Topografi

Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi. Dari peta

topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat secara akurat. Cara menginterpretasikan

peta topografi berbeda dengan peta umum karena simbolsimbol yang digunakan berbeda.

Sebelum menginterpretasikan peta topografi, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Siapkan peta topografi yang akan diinterpretasikan, misalnya peta Pulau Jawa.

2. Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta.

3. Perhatikan persebaran data pada wilayah tersebut.

4. Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui apakah peta tersebut masih relevan

atau tidak.

Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan relief muka bumi. Peta

topografi menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk-bentuk muka bumi tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Lereng

Page 2: cara membuat garis sayatan

b. Cekungan (Depresi)

Cekungan (Depresi) pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini!

c. Bukit

Bukit pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini!

d. Pegunungan

Pegunungan pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini!

Page 3: cara membuat garis sayatan

3.2 Titik Ketinggian

Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi

suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada

peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-lin). Garis kontur adalah garis yang

menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches,

garis tinggi dan garis lengkung horisontal.

Contoh garis kontur yang menunjukan titik ketinggan

Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai

ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.

Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan

bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya

dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan

sesuai skala peta.

Jadi kontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar melalui titik –titik

yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu. Garis ini merupakan

tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi

atau garis khayal yang menghubungkan titik – titik yang mempunyai ketinggian yang

Page 4: cara membuat garis sayatan

sama.Penarikan garis kontur bertujuan untuk memberikan informasi relief ( baik secara relative

maupun absolute )

3.3 Garis Kontur

Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai

ketinggian yang sama terhadap bidang refrensi yang digunakan. Kecuraman dari suatu lereng

(stepness) dapat ditentukan dengan adanya interval kontur dan jarak antara dua kontur,

sedangkan jarak horizontal antara dua garis kontur dapat ditentukan dengan cara interpolasi.

Garis kontur tidak boleh saling berpotongan satu sama lain. Selain itu garis kontur harus

merupakan garis yang tertutup baik di dalam maupun di luar peta.

Gambar Contoh Garis Kontur

Sifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut:

1.      Garis kontur selalu merupakan garis tertutup (loop), kecuali pada batas peta.

2.      Dua buah garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin saling berpotongan.

3.  Garis kontur tidak mungkin bercabang (dalam hubungannya dengan keaslian alam, kecuali

buatan manusia).

Page 5: cara membuat garis sayatan

4.   Garis kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu, kecuali pada bagian

tanah yang vertikal akan digambarkan sebagai garis yang berimpit.

5.      Semakin miring keadaan tanah, kontur akan digambarkan semakin rapat.

6.      Semakin landai kondisi tanah, kontur yang digambarkan semakin jarang.

7.      Garis kontur yang melalui tanjung/lidah bukit akan cembung kearah turunnya tanah.

8.      Garis kontur yang melalui lembah atau teluk akan cembung kearah titik atau hulu lembah.

9.      Garis kontur yang memotong sungai akan cembung kearah hulu sungai.

10.  Garis kontur yang memotong jalan akan cembung kearah turunnya jalan.

Garis kontur  merupakan ciri khas yang membedakan peta topografi dengan peta lainnya

dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya permukaan bumi yang

dipetakan. Dari pengertian di atas dapat dipahami betapa pentingnya garis kontur antara lain

untuk pembuatan trace jalan/rel dan menghitung volume galian dan timbunan.

3.4 Sungai

3.4.1 Pengertian sungai

Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi

ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau atau sungai yang lebih

besar. Arus air di bagian hulu sungai (umumnya terletak di daerah pegunungan) biasanya lebih

deras dibandingkan dengan arus sungai di bagian hilir. Aliran sungai seringkali berliku-liku

karena terjadinya proses pengikisan dan pengendapan di sepanjang sungai. Sungai merupakan

jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain.

Sungai juga salah satu bagian dari siklus hidrologi.

Page 6: cara membuat garis sayatan

Dengan melalui Sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk

mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau.

Air dalam Sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air,

limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es /

salju.

Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai.

Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya

berbatasan dengan saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai

di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.

3.4.2 Proses terbentuknya sungai

Air yang berada di permukaan daratan, baik air hujan, mata air, maupun cairan gletser,

akan mengalir melalui sebuah saluran menuju tempat yang lebih rendah. Mula-mula saluran

yang dilalui ini relatif sempit dan pendek. Namun, secara proses alamiah aliran ini mengikis

daerah-daerah yang dilaluinya. Akibatnya, saluran ini semakin lama semakin lebar dan panjang,

dan terbentuklah sungai.

3.4.3 Jenis-jenis Sungai

a. Menurut Jumlah Airnya

1. Sungai Permanen

Gambar Sungai Permanen

Page 7: cara membuat garis sayatan

Sungai Permanen adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.

Contoh :

Sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di  Kalimantan.

Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.

2. Sungai Periodik

Gambar Sungai Periodik

Sungai Periodik adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada

musim kemarau airnya kecil.

Contoh :

Sungai Bengawan Solo dan Sungai Opak di Jawa Tengah.

Sungai Progo dan Sungai Code di DI Yogyakarta.

Sungai Brantas di Jawa Timur.

3. Sungai Episodik

Sungai Episodik adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim

hujan airnya banyak.

Contoh : Sungai Kalada di Pulau Sumba.

Page 8: cara membuat garis sayatan

3.4.4 Menurut Pola Alirannya

Gambar macam-macam pola aliran sungai

1. Dendritik: seperti percabangan pohon, percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut

yang beragam. Berkembang di batuan yang homogen dan tidak terkontrol oleh struktur,

umunya pada batuan sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan

batuan kristalin yang homogen.

2. Rectangular : Aliran rectangular merupakan pola aliran dari pertemuan antara alirannya

membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku. Pola aliran ini berkembang pada

daerah rekahan dan patahan.

3. Paralel: anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungai-

sungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di lereng

yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling sejajar

dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai.

4. Trellis: percabangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak lurus, sungai-sungai

utama sejajar atau hampir sejajar. Berkembang di batuan sedimen terlipat atau terungkit

dengan litologi yang berselang-seling antara yang lunak dan resisten.

Page 9: cara membuat garis sayatan

5. Deranged : pola aliran yang tidak teratur dengan sungai dengan sungai pendek yang

arahnya tidak menentu, payau dan pada daerah basah mencirikan daerah glacial bagian

bawah.

6. Radial Sentrifugal: sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik. Berkembang pada

vulkan atau dome.

7. Radial Centripetal: sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah. Berkembang di

kaldera, karater, atau cekungan tertutup lainnya.

8. Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir

tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.

9. Pinnate : Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk

sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang

lerengnya terjal.

10. Memusat/Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama,

melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada topografi karst. Tabel 1.

merupakan pola pengaliran dengan karaktersitiknya.

3.5 Morfologi Sungai

Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri (bentuk dan ukuran),

jenis, sifat dan perilaku sungai dengan segala aspek dan perubahannya dalam dimensi ruang dan

waktu. Dengan demikian, morfologi sungai ini akan menyangkut juga sifat dinamik sungai dan

lingkungannya yang saling terkait.

3.6 Manfaat Sungai

Page 10: cara membuat garis sayatan

Air sungai dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan,misalnya untuk

mencuci, memasak, mandi, irigasi pertanian, dan sebagai sumber air minum. Hewan dan

tumbuhan membutuhkan air untuk kehidupannya. Selain itu, sungai-sungai besar digunakan

sebagai sarana transportasi yang menghubungkan wilayah satu dengan wilayah lainnya. Air

sungai juga dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA).