Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

download Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

of 15

Transcript of Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    1/15

    ara Kerja Sistem Starter

    KonvensionalKerja sistem starter ini dibagi menjadi tiga keadaan, yaitu saat kunci kontak pada

    posisi start (ST), saat gigi pinion berhubungan dengan gigi pada roda penerus

    (flywheel), dan saat kunci kontak kembali pada posisi ! atau "#, $erikut akan

    dijelaskan cara kerja sistem starter pada tiap posisi%

    Saat Kunci Kontak &ada &osisi Start (ST)

    Kerja sistem starter saat kunci kontak pada posisi start (ST) Kunci kontak (ignition

    switch) yang diputar pada posisi start menyebabkan terjadinya aliran arus

    kekumparan penarik (pull'in coil) dan kekumparan penahan (hold'in coil) yang

    secara bersamaan berikut adalah aliran arus kemasing'masing kumparan tersebut

    rus dari baterai mengalir ke kunci kontak ''* terminal + pada solenoid ''*

    kumparan pull'in coil ''* terminal C ''* kumparan medan (field coil) ''* sikat

    positif ''* kumparan atmature ''* sikat negatif ''* massa -aka akan terbentuk

    medan magnet pada kumparan pull'in coil

    rus dari baterai mengalir ke kunci kontak ''* terminal + pada solenoid ''*

    kumparan hold'in coil ''* massa -aka akan terbentuk medan magnet pada

    kumparan hold'in coil

    liran arus pada kumparan pull'in coil dan kumparan hold'in coil menyebabkanterjadinya kemagnetan pada kedua kumparan tersebut .etak plunyer di dalam

    solenoid yang tidak simetris atau tidak berada ditengah kumparan menyebabkan

    plunyer tertarik dan bergerak ke kanan melawan tekanan pegas pengembali

    (return spring) Karena ada aliran arus (kecil) dari pull'in coil ke kumparan medan

    dan ke kumparan armature, maka medan magnet yang terbentuk pada kumparan

    medn dan armature lemah sehingga motor starter berputar lambat &ada saat

    http://2.bp.blogspot.com/-iog6A605FD8/TusyBg-W1zI/AAAAAAAAAN0/nj8e0sf8UAo/s1600/gambar37.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    2/15

    plunyer tertarik, tuas penggerak (drive lever) yang terpasang pada ujung plunyer

    juga akan tertarik ke arah kanan $agian tengah tuas penggerak terdapat baut yang

    berfungsi sebagai engsel sehingga tuas penggerak bagian bawah yang berkaitan

    dengan kopling starter (starter clutch) bergerak ke kiri mendorng gigi pinion agarberkaitan dengan ring gear &ada kondisi pluyer tertarik (plat kontak belum

    menempel), motor starter berputar lambat &utaran lambat ini membantu gigi

    pinion agar mudah masuk atau berkaitan dengan ring gear

    Saat #igi &inion $erhubungan /engan 0ing #ear

    Kerja sistem starter saat gigi pinion berhubungan dengan ring gear &lunyer

    bergerak ke kanan pada saat kumparan pull'in coil dan kumparan hold'in coil

    menghasilkan medan magnet #erakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitan

    penuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyer

    menempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga pada terminal 1 dan

    terminal C terhubung rus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal

    tersebut &ada keadaan ini tegangan di terminal + sama dengan tegangan di

    terminal 1 dan terminal C Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan

    di terminal +, maka tidak ada arus yang megalir ke kumparan pull'in coil dan

    kemagnetan di kumparan tersebut hilang Secara rinci aliran arus dalam keadaan

    ini dijelaskan sebagai berikut%

    rus dari baterai mengalir ke teminal + ''* kumparan hold'in coil ''

    * massa Terbentuklah medan magnet pada kumparan hold'in coil

    rus yang besar dari baterai mengalir ke terminal 1 ''* plat kontak ''* terminalC ''* kumparan medan ''* sikat positif ''* kommutator ''* kumparan armature ''

    * sikat negatif ''* massa /an terbentuk medan magnet yang sangat kuat pada

    kumparan medan dan kumparan armature sehingga motor starter berputar

    liran arus yang besar pada kumparan medan dan kumparan armature

    menyebabkan terjadinya medan magnet yang sangat kuat sehingga motor starter

    http://4.bp.blogspot.com/-waY8UYNtwO0/TutD5dUt0hI/AAAAAAAAAOA/Qh_pGeS9FCw/s1600/gambar38.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    3/15

    berputar cepat dan mengahasilkan tenaga kembali yang besar untuk memutarkan

    mesin -edan magnet pada kumparan pull'in coil dalam kondisi ini tidak terbentuk

    karena arus tidak mengalir ke kumparan tersebut Selama motor starter berputar

    plat kontak harus ada dalam kondisi menempel dengan terminal utama padasolenoid leh sebab itu pada kondisi ini kumparan hold'in coil tetap dialiri arus

    listrik sehingga medan magnet yang terbentuk pada kumparan tersebut mampu

    menahan plunyer dan plat kontak tetap menempel /engan demikian, meskipun

    kumparan pada pull'in coil kemagnetannya hilang, plunyer masih dalam kondisi

    tertahan

    Saat Kunci Kontak Kembali ke &osisi ! ("#)

    Kerja sistem starter saat kunci kontak kembali ke posisi ! ("#) Setelah mesin

    hidup, maka kunci kontak dilepas dan posisinya kembali keposisi ! atau "#

    !amun demikian sasaat kunci kontak dilepas, plat kontak masih dalam kondisi

    menempel &ada keadaan ini terminal + tidak akan mendapatkan arus listrik dari

    baterai liran arus listrik pada kondisi ini dijelaskan sebagai berikut%

    rus dari baterai mengalir ke terminal 1 ''* plat kontak ''* terminal C ''

    * kumparan medan '*''* sikat positif ''* kommutator ''* kumparan armature ''

    * sikat negatif ''* massa -asih terbentuk medan magnet yang sangat kuat pada

    kumparan medan dan kumparan armature, motor starter masih berputar

    rus dari baterai ke terminal 1 ''* plat kontak ''* terminal C ''* kumparan pull'in

    coil ''* kumparan hold'in coil ''* massa Kumparan pull'in coil dan kumparan

    hold'in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnya berlawanan

    Seperti dijelaskan pada aliran no2, motor starter masih dialiri arus yang besar

    sehingga pada saat ini motor starter masih berputar liran arus seperti yangdijelaskan pada no3, terjadi juga pada kumparan pull'in coil dan kumparan hold'

    in coil /ari penjelasan dari gambar tentang solenoid tampak bahwa arus dari

    terminal C ke kumparan pada pull'in coil dan kumparan hold'in coil arahnya

    beralawanan sehingga medan magnet yang dihasilkan juga akan berlawanan arah

    kutubnya sehingga terjadi demagnetisasi atau saling menghilangkan medan

    magnet yang terbentuk oleh kedua kumparan tesebut kibatnya, tidak ada

    http://1.bp.blogspot.com/-w2oiWqi0VwI/TutP8A5H79I/AAAAAAAAAOM/ovXj03Gb9PU/s1600/gambar39.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    4/15

    kekuatan medan magnet yang dapat menahan plunyer sehingga plunyer akan

    bergerak ke kiri dan kembali pada posisi semula sehingga plat kontak terlepas dari

    terminal 1 dan terminal C rus yang besar akan berhenti mengalir dan motor

    starter berhenti berputar

    http://ottologi.blogspot.com/2013/05/motor-starter-tipe-konvensional.html

    $agian'$agian -otor Starter Konvensional

    Konstruksi -otor Starter -odel Konvensional

    Solenoid (-agnetic Switch)

    Solenoid disebut juga dengan magnetic switch &ada solenoid terdapat 1 buah

    terminal, yaitu terminal 1, terminal + dan terminal C Terminal + adalah

    terminal yang dihubungkan dengan ST (starter) pada kunci kontak Terminal 1

    adalah terminal yang langsung di hubungkan dengan positif baterai dengan

    menggunakan kabel yang cukup besar agar arus yang besar dapat mengalir saat

    di' start &ada model yang lain solenoid kadang mempunyai 4 buah terminal yaitu

    http://1.bp.blogspot.com/-uIrXtT26nyw/TuIXusZaY3I/AAAAAAAAAI8/Gw6Kq346skk/s1600/gambar11.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Iyw5J-2i5t8/TuIXuT5fICI/AAAAAAAAAIw/FRUxCEwBctg/s1600/gambar10.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    5/15

    terminal 1,+,C dan $ Terminal $ biasanya dipasangkan dengan terminal $ pada

    koil pengapian yang mempunyai terminal $ /i dalam solenoid terdapat dua buah

    kumparan yang disebut hold in coil dan pull in coil

    Kumparan penarik (pull in coil) kumparan ini menghubungkan terminal + dan

    terminal C, bila kunci kontak dalam keadaan tertutup, arus mengalir dari terminal

    + ke kumparan pull in coil kemudian ke terminal C lalu ke massa (melalui

    kumparan pada motor starter) &ada saat yang sama arus juga mengalir dari

    terminal + ke kumparan hold in coil kemudian ke massa kibatnya akan terjadi

    medan magnet pada pull in coil dan hold in coil sehingga plunyer tertarik

    Tertariknya pluyer terutama di akibatkan oleh medan magnet yang di hasilkan oleh

    pull in coil

    Kumparan pull dan hold in coil yang di aliri arus &lunyer dapat tertarik pada saat

    pull in coil di aliri arus, karena posisi pluyer tidak simetris atau tidak ditengah

    kumparan sehingga saat terjadi medan magnet pada pull in coil, plunyer akan

    tertarik dan bergerak (ke kanan) sehingga plat kontak menempel menghubungkan

    terminal utama (1) dan terminal penghubung (C) /engan kejadian ini, maka

    terminal 1 dan terminal C akan terhubung secara langsung melalui plat kontak

    &ada sisi sebelah kiri plunyer dihubungkan dengan tuas penggerak (drive lever)

    yang ikut tertarik oleh plunyer saat pull in coil bekerja untuk mendorong gigi

    pinion bergerak maju berkaitan dengan roda gigi penerus (fly wheel)

    http://4.bp.blogspot.com/-MValR3kBA1s/TuIe6rTdoxI/AAAAAAAAAJU/wjHQH9N4FQA/s1600/gambar13.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-_jgA2bKElrQ/TuIcop-hDKI/AAAAAAAAAJI/7DrcQ_gwkws/s1600/gambar12.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    6/15

    &lat kontak menempel dan arus mengalir dari terminal 1 ke C, kumparan

    penahan (hold in coil) kumparan ini menghubungkan terminal + dan bodi

    solenoid yang berfungsi untuk menahan plunyer sehingga plat kontak tetap dapat

    menempel dengan terminal utama dan terminal penghubung (menghubungkan

    terminal 1 dan terminal C) 5old in coil diperlukan karena pada saat plat kontak

    terhubung dengan terminal 1 dan terminal C, maka tegangan di terminal C sama

    dengan tegangan di terminal + dan terminal 1 5al ini menyebabkan arus tidak

    mengalir dari terminal + ke pull in coil dan kemagnetan pada pull in coil menjadi

    hilang 6ntuk mempertahankan posisi plat kontak tetap menempel maka hold in

    coil berperan dengan tetap menghasilkan medan magnet sehingga arus yang besar

    tetap dapat mengalir ke motor starter lewat plat kontak (motor starter tetap

    berputar

    Saat kunci kontak terbuka apabila kunci kontak dibuka (mesin sudah hidup), maka

    tidak ada arus yang mengalir ke terminal +, pada saat ini plat kontak masih

    menempel dan menghubungkan terminal 1 dan terminal C rus mengalir dari

    terminal C ke kumparan pull in coil, ke kumparan hold in coil, kemudian ke massa

    rah aliran arus pada ke dua kumparan tersebut berlawanan sehingga

    menghasilkan medan magnet yang saling berlawanan, hal ini menyebabkan

    terjadinya demagnetisasi atau saling menetralkan medan magnet sehingga plunyer

    akan kembali keposisi asalnya karena terdorong oleh pegas pengembali

    verrunning lutch (Kopling Starter)

    Kopling starter (overrunning clutch atau starter clutch) ketika mesin dihidupkan

    pinion pada motor starter dan fly wheel (ring gear) satu sama lainnya saling

    berkaitan dengan fly wheel maka sekarang fly wheel dapat memutarkan motor

    starter Karena roda gigi pada fly wheel jumlahnya jauh lebih banyak maka putaran

    http://2.bp.blogspot.com/-F7FQMa346Qw/TuImG4LiHwI/AAAAAAAAAJs/nokbf3r_8Tw/s1600/gambar15.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-rx0l3_2maQM/TuIiJ9dDSbI/AAAAAAAAAJg/fglZnMSPdLs/s1600/gambar14.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    7/15

    gigi pinion pada motor starter menjadi sangat tinggi 5al ini dapat merusak motor

    starter terutama pada bagian armature, bantalan (bearing), kommutator dan sikat

    (brush)6ntuk mencegah kerusakan tersebut, maka dipasang kopling starter yang

    bisa berputar dengan arah satu saja rtinya pada saat motor starter berputar gayaputar poros motor starter dapat di salurkan ke fly wheel sehingga poros engkol

    dapat berputar, tetapi saat mesin sudah hidup, mesin tidak dapat memutarkan

    motor starter, kopling starter akan membebaskan putaran dari fly wheel ke motor

    starter da beberapa tipe kopling starter, yaitu%

    tipe roller

    tipe plat banyak

    tipe sprag

    Kerja kopling starter pabila motor starter bekerja, poros armature akanmemutarkan rumah kopling searah jarum jam&egas pada kopling starter akan

    mendorong plunyer dan roller bergerak ke kiri berlawanan dengan gerakan putar

    rumah kopling kibatnya, roller akan terjepit di daerah yang sempit antar lubang

    roller pada rumahh kopling dan inner race Karena roller terjepit, maka inner race

    akan terkunci dan ikut berputar bersama'sama dengan rumah kopling Karena

    inner race menjadi satu kesatuan dengan gigi pinion, maka gigi pinion akan

    berputar berputar dan menggerakkan fly wheel 7ika mesin sudah hidup dan gigi

    pinion masih berhubungan dengan fly wheel, maka sekarang fly wheel akan

    memutarkan gigi pinion dan inner race #erakan putar inner race ini menyebabkan

    roller terdorong dan bergerak ke arah kanan sehingga berada pada daerah lubang

    roller yang longgar 5al ini menyebabkan roller dapat berputar dengan bebas

    (roller tidak terjepit) sehingga rumah kopling tidak ikut berputar, dengan demikian

    kopling akan membebaskan8memutuskan putaran mesin ke motor starter

    http://4.bp.blogspot.com/-MVtzv6ZyPWw/TuIv7qIdYDI/AAAAAAAAAKc/7umy3sqTsUo/s1600/gambar19.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-MxPvdIA4Ga4/TuIvUysvIeI/AAAAAAAAAKQ/SHtDTr7XeAc/s1600/gambar18.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    8/15

    Kopling Starter Tipe &lat $anyak

    Spline dibentuk sesuai dengan poros armature untuk menyesuaikan bentuk spline

    yang ada disisi dalam advance sleeve dan dapat bergerak meluncur &lat kopling

    penggerak digabungkan ke groove (ulir) pada advance sleeve Cara kerja kopling

    tipe plat banyak adalah sebagai berikut% pinion motor starter di dorong ke fly

    wheel oleh tuas pemindah (shift lever) /alam keadaan ini jika pinion tertahan,

    maka putaran poros armature disalurkan ke advaance sleeve sehingga advance

    sleeve terdorong ke arah pinion melalui spilne #aya dorong ini diteruskan dari

    adavance sleeve ke pegas penggerak (driving spring) melalui plat kopling sehingga

    plat penggerak tertekan hal ini akan menghasilkan tekanan pada permukaan

    kedua kopling dan menyalurkan gaya putar hasil gesekan pada keduanya Setelah

    mesin hidup, gaya putar pada pinion akan lebih cepat dari poros armature,

    sehingga advance sleeve akan berputar dengan arah yang berlawanan dengan

    pinion dan kedua plat kopling terbebas sehingga gaya putar mesin tidak akan

    tersalurkan ke poros armature

    Kopling Starter Tipe Sprag

    Kopling tipe ini digunakan untuk mesin'mesin berat, cara kerjanya adalah sebagai

    berikut% outer race digerakkan oleh poros armature motor starter Ketika mesin

    dihidupkan, outer race dan inner race akan menyatu karena gerakan outer race

    akan menyebabkan sprag terjepit diantara inner dan outer race 5al ini

    menyebabkan inner race berputar secara bersamaan dengan outer race Saat

    mesin hidup dan fly wheel menggerakkan pinion, inner race akan berputar lebih

    cepat dibanding outer race, sehingga sprag akan terdorong oleh inner race dan

    menyebabkan sprag tidak terjepit diantara inner dan outer race kibatnya inner

    http://3.bp.blogspot.com/-tz8oNffUK28/TucvcUe0yMI/AAAAAAAAAK0/yzY3MmAvJDU/s1600/gambar21.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-DpnJSGf_5ZE/TuciKJpp_eI/AAAAAAAAAKo/XsluWX_KPyc/s1600/gambar20.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    9/15

    dan outer race akan saling terbebas dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke

    motor starter

    rmature

    rmature terdiri dari beberapa bagian yaitu poros armature, kumparan, inti

    armature dan kommutator &lat besi yang tipis digabung menjadi satu bentuk inti

    armature Kumparan dililitkan pada inti armature dan dihubungkan dengan inti

    kommutator Setiap segmen kommutator diisolasi dari segmen'segmen yang

    berada didekatnya Sebuah poros baja dipasangkan pada lubang tengah inti

    armature Kommutator terpasang pada poros tersebut dengan diberi isolasi Kedua

    ujung poros ditopang oleh bantalan dan dapat berputar dengan bebas didalam

    yoke Shaft pada armature terbuat dari baja khusus agar tidak mudah patah,

    bengkok atau berubah akibat adanya gaya yang besar &oros armature mempunyai

    ulir atau spline dimana pinion bisa meluncur

    rmature pada daerah luar armature ada slot isolator untuk kumparan armature

    dengan tujuan agar inti besinya tidak overheating "nti besi pada armature akan

    memperkuat medan magnet yang di hasilkan oleh kumparan armature $esar

    kecilnya kumparan armature akan mempengaruhi besar kecilnya arusyang

    mengalir ke kumparan armature $esar kecilnya arus akan mempengaruhi kuat

    medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan armature sehingga akan

    mempengaruhi besar kecilnya gaya putar yang dihasilkan

    Kumparan armature dialiri arus yang besar sehingga terbuat dari konduktorpersegi yang digulung Kumparan disisipkan kedalam slot yang sudah diisolasi

    dimana satu ujung kumparan disolder ke satu segmen kommutator dan satu ujung

    lainnya ke satu segmen kommutator lain Karena itulah gaya putar yang dihasilkan

    dari masing'masing kumparan pada saat arus nya mengalir akan menyebabkan

    armature berputar $entuk inti besi nya ditunjukkan pada gambar dibawah

    http://2.bp.blogspot.com/-f5q7qLqzSNw/Tulqt_DP5fI/AAAAAAAAALk/a_qvZj-GnZw/s1600/gambar23.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-3HDIXTLiKTc/TulpRGS3SFI/AAAAAAAAALA/E2gOzCvgm1E/s1600/gambar22.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    10/15

    umumnya dua kumparan disisipkan kedalam satu slot $ahan untuk membungkus

    kumparan armature adalah kertas mika, fiber, atau plastik

    macam'macam bentuk inti besi

    Kommutator

    Kommutator berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan melalui sikat

    positif ke kumparan armature dan dari kumparan armature ke sikat negatif $entuk

    kommutator yang terbuat dari plat tembaga yang disusun dalam bentuk melingkar

    dengan isolator (mika) diantara plat'plat tersebut Kumparan armature disolder

    pada plat kommutator /engan cara tersebut maka arus dapat mengalir dari sikat

    dalam satu arah kekumparan armature $agian dalam kommutator lebih tipis daribagian luarnya 6ntuk mencegah agar tidak mudah lepas, maka kommutator

    dipasangkan dengan mika berbentuk 9 atau ring penejepit berbentuk 9 -asing'

    masing plat potongan kommutator dibungkus dengan mika yang ketebalannya

    sekitar 2 mm dan diameternya +': mm lebih kecil dari diameter luar

    kommutator Selama berputar kommutator selalu berhubungan dengan sikat yang

    dialiri arus yang besar diantara sikat dan kommutator Karena itulah temperaturnya

    lebih tinggi sehingga mudah aus

    Kumparan -edan (;ield oil)

    Kumparan medan berfungsi untuk menghasilkan medan medan magnet yang

    diperlukan untuk memutarkan armature rus listrik yang mengalir kekumparan

    medan berasal dari terminal C solenoid Kumparan medan adalah kumparan yang

    dililitkan pada inti kutub yang terbuat dari besi untuk menghasilkan medan magnet

    http://3.bp.blogspot.com/-mjV9hAzjsu8/Tul3nwxQKfI/AAAAAAAAAL8/_9S16V1djt8/s1600/gambar25.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-cv3cpqABXvY/TulviS4pfTI/AAAAAAAAALw/8s6jHUrW8QY/s1600/gambar24.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    11/15

    (terbentuk kutub utara dan kutub selatan) pada saat arus besar mengalirinya "nti

    kutub terpasang pada rumah motor starter (yoke) "nti kutub dan rumah starter

    berfungsi juga untuk meningkatkan dan mengkonsentrasikan medan magnet yang

    dihasilkan kumparan medan Kumparan medan terbuat dari kawat tembagapersegi dengan luas penampang yang cukup besar 7umlah kumparan medan pada

    motor starter biasanya 3 buah atau 4 buah 6jung kumparan medan terhubung

    dengan terminal C pada solenoid dan ujung'ujung lainnya dihubungkan dengan

    sikat da 3 macam tipe magnet yang digunakan pada motor starter yaitu

    kumparan medan dengan elektromagnetic dan magnet permanen Konstruksi dan

    komponen'komponen pendukungnya ditunjukkan pada gambar berikut

    da beberapa jenis hubungan antara kumparan medan dan armature yang

    digunakan untuk motor arus searah (/C) yaitu jenis gulungan seri, jenis gulungan

    shunt(paralel), tipe gulungan compound atau campuran, dan sejarang sudah ada

    gulungan yang menggunakan magnet permanen $erikut penjelasan tentang jenis'

    jenis hubungan kumparan medan dan armature yang dipakai pada motor starter

    -otor dengan Kumparan -edan 7enis #ulungan Seri

    #ambar diatas memperlihatkan hubungan seri antara kumparan medan dan

    armature Saat motor starter bekerja arus mengalir melalui kumparan medan

    kemudian ke kumparan armature dan ke massa melalui sikat Ciri khas jenis ini

    adalah dapat memberikan daya putar yang besar namun tidak membuat arus yang

    http://4.bp.blogspot.com/-KMgKSBZYyZs/TumZgMuYEMI/AAAAAAAAAMU/tlXHWeUM4AY/s1600/gambar30.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-ua4JiKvnEkc/TumJjRmgz-I/AAAAAAAAAMI/nhoONXdz4Ts/s1600/gambar29.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    12/15

    berlebihan pada beban tinggi karena kecepatan putarannya dapat diatur secara

    otomatis sesuai dengan besar bebannya !amun demikian tanpa beban kecepatan

    putarannya akan sangat tinggi sehingga motornya harus ditangani dengan benar

    agar tidak rusak Karena itulah jenis motor ini banyak digunakan untuk motorstarter Karakteristik motor ini adalah sebagai berikut $esarnya gaya putar pada

    motor adalah sesuai dengan besar arus armature dan kekuatan medan magnet

    Kekuatan medan magnet ditentukan oleh arus kumparan medan dan arus

    armature #rafik karaktristiknya tampak pada gambar dibawah ini &ada saat arus

    armature nya besar maka gaya putarannya akan meningkat,

    rus armature berbanding terbalik dengan gaya elektromotif yang dihasilkan oleh

    motor #aya elektromotif adalah berbanding lurus dengan kecepatan motor atau

    maki cepat putaran motor makin besar gaya elektromptif lawan yang dibangkitkan

    leh karena itulah arus armaturenya adalah berbanding terbalik dengan

    kecepatan motor Seperti terlihat pada grafik, ketika kecepatannya renadah atau

    (bebannya tinggi) gaya putarannya akan tinggi karena arus pada armature naik,

    oleh karena itu gulungan model seri banyak dipakai pada motor starter

    -otor dengan Kumparan -edan 7enis #ulungan Shunt (&aralel)

    Kumparan armature dan kumparan medan pada tipe ini dihubungan secara

    paralel Sumber tegangan diberikan kemasing'masing kumparan dan masing'

    masing kumparan mempunyai massa sendiri Kecepatan putaran motor jenis ini

    dapat di dengan mudah dengan mengatur arus yang mengalir ke kumparan

    medan #ulungan jenis ini dapat digunakan pada motor dengan putaran yang

    tetap dan putarannya tidak akan berubah meskipun bebannya beragam kselerasi

    http://4.bp.blogspot.com/-Os19K8tejT4/Tumdr6wl-5I/AAAAAAAAAMg/9vckNSM0j6M/s1600/gambar31.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    13/15

    dan deselerasi kecepatan motor nya bisa divariasi tergantung dari arus kumparan

    medan motor jenis ini diguanakan untuk window washer, cooling fan, power

    window dan sebagainya

    Skema motor jenis shunt (paralel) Karakteristik motor jenis ini, gaya putarannya

    berbanding lurus dengan arus armature dan kekuatan medan magnet pada

    kumparan medan namun pada tipe ini kekutan medan magnetnya tidak dapat

    diubah sehingga grafiknya akan terlihat seperti gambar grafik diatas, karena itulah

    begitu arus armature nya besar(bebannya tinggi) maka gaya putarannya akan

    meningkat !amun demikian ratio kenaikkannya lebih kecil dibandigkan dengan

    tipe gulungan seri

    Kecepatan putaran motor berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding

    terbalik dengan kekuatan medan magnet Karena itulah ketika sumber power nya

    adalah baterai, maka tegangannnya akan stabil dan medan magnet tidak berubah,

    sebagai akibatnya ketika arus armature naik, maka tegangannya akan sedikit turun

    namun kecepatan putarannya hampir tetap konstan

    -otor dengan Kumparan -edan 7enis #ulungan ampupran ( ompound)

    -otor starter tipe ini kumparan armature dan satu kumparan medan dihubungkan

    secara seri dan dihubungkan juga kekumparan medan lainnya secara paralel rah

    kutub pada kedua kumparan medan ini adalah sama Tipe ini adalah gabungan

    dari karakteristik tipe seri dan tipe paralel

    http://4.bp.blogspot.com/-mAF0i8PsmEs/TummdwQ1zsI/AAAAAAAAAM4/WFBClOb8zD0/s1600/gambar32.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-9sR0_Vfa2Z8/TumiBQTz1MI/AAAAAAAAAMs/7Vlk1K8w_bI/s1600/gambar-33.jpg
  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    14/15

    &ada saat motor starter melakukan start, ,motor ini mempunyai gaya putar yang

    besar seperti yang dimiliki oleh tipe kumparan seri, Setelah di start, motor ini akan

    berputar secara tetap seperti yang telah dimiliki oleh kumparan shunt 7adi motor

    jenis ini struktur nya lebih rumit dibandingkan dengan jenis seri, -otor jenis inibiasanya digunakan untuk jenis wiper

    -otor 7enis -agnet &ermanen

    $eberapa magnet permanen dibuat dari campuran boron, neodinium, dan besi

    yang dipasang pda rumah motor starter &enggunaan magnet permanen dapat

    menghasilkan rangkaian kumparan medan magnet dan mengurangi berat motor

    starter sampai dengan +

  • 7/23/2019 Cara Kerja Sistem Starter Konvensional

    15/15

    +'>