Cara Kerja Bios Pada Komputer

download Cara Kerja Bios Pada Komputer

of 9

description

Bios

Transcript of Cara Kerja Bios Pada Komputer

  • CARA KERJA BIOS PADA KOMPUTER

    Begitu PC dihidupkan, BIOS akan memeriksa hampir SEMUA KOMPONEN. Kali ini, Saya

    akan mengulas proses yang terjadi dan bagaimana Anda dapat mempercepat PC hanya

    dengan beberapa setting BIOS. BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System.

    BIOS: 14 Tahun Tanpa Perubahan Besar

    Sistem booting yang seragam dimulai sejak 11 Januari 1996. Beberapa perusahaan sepakat

    membuat sebuah standar BIOS dalam BIOS Boot Specification. Sampai saat ini, standar

    yang menjadi sistem operasi untuk sistem (bootstrap loader) tersebut masih digunakan untuk

    mengatur sistem operasi.

    BIOS saat INI:

    Bila sistem operasi senantiasa ditawarkan dengan feature-feature baru, BIOS masih tetap

    seperti dahulu. Kondisi tersebut memang disengaja. Menurut sumber saya, produsen tidak

    i-ngin menawarkan feature yang aneh-aneh di BIOS karena tidak jarang hal tersebut

    dapat menimbulkan kerusakan.

    MASA DEPAN beragam:

    EFI-BIOS terbaru mendukung native 64 bit dan memiliki interface grafis. Namun, sampai

    saat ini, jarang sekali PC yang dilengkapi dengan EFI karena tidak kompatibel dengan

    motherboard yang ada. Hanya Apple yang menggunakan BIOS jenis ini sejak 2006. Saya

    akan menunjukkan bagaimana Anda dapat meng-install Mac OS pada PC dengan sebuah

    EFI-Trick. Bila semuanya berjalan lancar, Anda sekilas akan mendengar suara beep. Bagi

    kebanyakan pengguna, sinyal ini merupakan tanda bahwa komputer dalam keadaan baik

    dan PC sudah siap menjalankan sistem operasi. Namun, jarang ada yang mengetahui apa

  • saja yang terjadi sepanjang detik pertama sampai bunyi beep terdengar. Suplai listrik,

    CPU, RAM, koneksi hard disk, controller, dan mainboard; semuanya diperiksa oleh BIOS

    (Basic Input Output System). Kali ini, kita melihat lebih dekat, apa saja yang diperiksa oleh

    BIOS sebelum komputer menjalankan sistem operasi yang sebenarnya.

    BIOS yang digunakan oleh komputer terbaru sekalipun sebenarnya sudah berumur tahunan,

    tetapi masih tetap yang terbaik. Penerusnya memang sudah tersedia, yaitu EFI (Extensible

    Firmware Interface) yang mendukung sistem 64 bit sehingga cocok untuk generasi PC masa

    depan. Berkat graphical user interface, EFI lebih mudah dikonfigurasi daripada komputer

    dengan BIOS saat ini. Super-BIOS baru ini baru digunakan oleh komputer Mac dan hanya

    sedikit PC yang menggunakannya. Bagaimana protokol BIOS yang digunakan hampir oleh

    90 persen komputer saat ini, semuanya diulas di sini.

    0,0300 detik

    Begitu sistem dihidupkan, tahap pertama BIOS, yaitu POST-Test (Power-On Self-Test) akan

    diaktifkan. Tahap ini memeriksa komponen inti komputer, apakah sudah berfungsi dengan

    benar. Selanjutnya, BIOS akan mengenali chipset komputer.

    1,7300 detik

    Yang pertama sekali dilakukan BIOS adalah mereset CPU. Di sini, BIOS akan memutus NM-

    Interrupt-Line (non maskable Interrrupt) ke CPU. Untuk itu, BIOS akan mengeset bit ke-7

    pada I/O-Port 70h.

    Dalam waktu yang hampir bersamaan, keyboard controller juga direset dengan Hard Reset

    Bits yang sesuai setelah tegangan tersedia. Dengan Reset-Determination, BIOS juga

    memeriksa apakah controller tersebut hanya memerlukan sebuah Soft-Reset. Untuk itu,

    BIOS akan membaca bit yang sesuai dalam keyboard controller. Keuntungannya, Soft-Reset

  • berlangsung lebih cepat beberapa milidetik karena sistem hanya menguji memori sampai 64

    KByte.

    2,6100 detik

    BIOS sekarang memeriksa sistemnya sendiri dengan cara membuat checksum yang terdiri

    atas semua bit pada chip. Dengan angka yang sudah ditentukan, BIOS harus menghasilkan

    00. Selanjutnya, PC mengirim sebuah instruksi ke keyboard controller. PC akan melakukan

    tes lain dan mendefinisikan sebuah data buffer untuk programming command. Di sini, BIOS

    akan menulis sebuah command byte dan memeriksa internal keyboard controller.

    4,1100 detik

    Sekarang, masuk ke bagian chip CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Di sini

    tersimpan semua user-defined setting untuk BIOS. Setiap kali boot, BIOS akan membaca

    konfigurasi tersebut dari chip CMOS. Namun, data dan setting tersebut hanya tersimpan

    dalam chip selama masih terhubung dengan baterai, sama seperti RAM.

    Di sini, sistem juga menguji checksum chip CMOS, bagian yang dapat ditulis pada BIOS.

    Selain itu, sebuah checksum pun akan dibuat. Proses ini akan mendeteksi apakah baterai

    komputer sudah rusak. Bila baterai sudah lemah, tegangannya tidak cukup untuk memasok

    komponen tertentu dalam chip CMOS. Pengguna pun akan mengetahui bahwa user-defined

    setting pada BIOS dan system time sudah direset.

    4,6200 detik

    Pada langkah selanjutnya, POST menguji fungsi dari Interrupt-Timer yang bertugas

    memperbaiki fungsi pengalokasian IRQ. IRQs (Interrupt Requests) merupakan perintah yang

    akan dikirim ke CPU, misalnya oleh hard disk atau graphics card agar prosesor mengetahui

  • bahwa data-data untuk processing sudah tersedia. Request ini selalu disertai dengan latency

    time yang akan menyesuaikan waktu antara IRQ-Signal dan awal pemrosesan data.

    Selanjutnya, BIOS mengatur IRQ Vector-Table dan me-load user-defined setting BIOS ke

    dalam CMOS-Memory. Interrupt-Query dari perangkat pertama sekali diterima oleh

    Programmable Interrupt Controller kemudian diteruskan ke CPU. Prosesor kemudian

    menghentikan perintah yang sedang berjalan dan mengonfirmasi interrupt pada Controller.

    Kemudian, CPU membaca angka IRQ (Vektor) yang sesuai dari Controller dan

    menggunakannya sebagai index dalam Interrupt-Vector-Table. Tabel ini berisi alokasi yang

    sesuai untuk setiap IRQ, misalnya proses mana yang telah dijalankan khusus untuk

    perangkat tertentu. Lantaran jumlah IRQ yang tersedia terbatas, pada sistem-sistem yang

    modern, beberapa perangkat saling berbagi interrupt (Interrupt Sharing).

    Masalahnya, routine untuk sebuah interrupt yang demikian pasti dijalankan oleh semua

    driver perangkat yang telah mengaktifkan interrupt tersebut. Ini dapat menimbulkan

    masalah bila driver terlalu lama aktif (lantaran driver tidak diprogram secara optimal).

    Sementara itu, perangkat lain kemudian menulis ke dalam buffer, yang dengan cepat akan

    penuh dan terjadi overflow mulai waktu tertentu. Proses ini dapat menyebabkan data-data

    menjadi hilang.

    Oleh sebab itu, pada perangkat periferal yang modern, sistem operasi memberikan nomor

    IRQ secara dinamis.

    Selanjutnya, BIOS mengatur IRQ Vector-Table dan me-load user-defined setting BIOS ke

    dalam CMOS-Memory. Interrupt-Query dari perangkat pertama sekali diterima oleh

    Programmable Interrupt Controller kemudian diteruskan ke CPU. Prosesor kemudian

    menghentikan perintah yang sedang berjalan dan mengonfirmasi interrupt pada Controller.

  • Kemudian, CPU membaca angka IRQ (Vektor) yang sesuai dari Controller dan

    menggunakannya sebagai index dalam Interrupt-Vector-Table. Tabel ini berisi alokasi yang

    sesuai untuk setiap IRQ, misalnya proses mana yang telah dijalankan khusus untuk

    perangkat tertentu. Lantaran jumlah IRQ yang tersedia terbatas, pada sistem-sistem yang

    modern, beberapa perangkat saling berbagi interrupt (Interrupt Sharing).

    Masalahnya, routine untuk sebuah interrupt yang demikian pasti dijalankan oleh semua

    driver perangkat yang telah mengaktifkan interrupt tersebut. Ini dapat menimbulkan

    masalah bila driver terlalu lama aktif (lantaran driver tidak diprogram secara optimal).

    Sementara itu, perangkat lain kemudian menulis ke dalam buffer, yang dengan cepat akan

    penuh dan terjadi overflow mulai waktu tertentu. Proses ini dapat menyebabkan data-data

    menjadi hilang. Oleh sebab itu, pada perangkat periferal yang modern, sistem operasi

    memberikan nomor IRQ secara dinamis.

    PC Lebih Kencang: Dengan Trik BIOS

    Lebih baik menggunakan BIOS baru daripada membeli PC baru. Umumnya, BIOS-Chip

    menggunakan Flash-EEPROMS (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)

    dan dapat di-update melalui software. Namun, Anda harus berhati-hati. Upgrade cukup

    berisiko. Bila proses update tidak berjalan mulus, hardware Anda akan rusak. Di sisi lain,

    update BIOS dapat memberikan kinerja yang jauh lebih cepat.

    BIOS RECOVERY:

    Banyak motherboard yang dilengkapi dengan sebuah emergency system dalam BIOS. Bila

    proses update rusak, system recovery akan berjalan. Dari sini, Anda dapat menjalankan file

    recovery.

    BIOS-TUNING:

    Dengan setting yang tepat dalam BIOS, Anda dapat meningkatkan kinerja PC secara

    signifikan. Umumnya, dengan melakukan overclock pada CPU. Masukkan sebuah nilai pada

    menu Advanced | JumperFree Configuration | CPU Frequency, misalnya 20 MHz lebih tinggi

    daripada yang ditampilkan dalam BIOS. Dengan peningkatan ini, suhu CPU tidak akan

    mencapai lebih dari 60 derajat Celcius, sedangkan pada beban peak, suhunya tidak melebihi

    90 derajat Celcius. Peningkatan kinerja juga diperoleh dengan setting RAM yang tepat.

  • Masuklah ke menu Advanced | Chipset | North Bridge Configuration dan turunkan CAS

    Latency menjadi 3. Bila Windows tidak bisa booting, kembalikan nilainya menjadi 4.

    Dengan cara yang sama, ubah juga nilai RAS# to CAS# Delay dan RAS# Precharge.

    Atur RAS# Activate to Precharge ke nilai 10. Prinsipnya, semakin rendah nilainya,

    semakin cepat kinerja komputer.

    4,8200 detik

    BIOS akan menguji apakah terdapat error dalam Allocation Channel dan Address Channel

    pada MByte pertama RAM. Untuk itu, POST menulis sampel data ke dalam RAM kemudian

    membandingkannya. Saat ini, sistem memeriksa Video Adapter dan menginisialisasi graphics

    card. Pertama, BIOS menguji tipe Video Adapter dan menjalankan sederetan tes pada

    adapter serta monitor. Bila ada, pesan error akan ditampilkan pada layar.

    5,0200 detik

    Selanjutnya, giliran DMA-Controller (Direct Memory Access). CPU dan RAM saling terhubung

    dengan databus motherboard melalui sebuah Host-Bridge. Transaksi pada bus umumnya

    terjadi antara bridge dan perangkat periferal. Agar periferal dapat memproses data dengan

    cepat, periferal dapat mengakses hostbridge secara langsung, tanpa harus melalui RAM.

    Untuk pengujian, BIOS kembali menggunakan sampel data. Sistem akan menulisnya ke

    dalam memory. Perangkat keyboard juga harus diuji. BIOS sekarang dapat mendeteksi

    keyboard yang tidak berfungsi. Tombol NumLock yang berada di area kanan keyboard

    akan aktif.

    7,6300 detik

    Sekarang, BIOS masuk ke tes terakhir. BIOS kembali memeriksa disk drive, hard disk, dan

    koneksi, sebelum sistem menyerahkan kendali ke boot loader interrupt-19. Interrupt ini

    bertugas untuk me-load sistem operasi dan memantau data transfer hard disk beserta

    controller-nya. Banyak versi BIOS menawarkan feature untuk menonaktifkan IRQ19 ini.

    Namun, feature tersebut hanya efektif bila komputer dilengkapi dengan sebuah drive

    controller tambahan, misalnya sebuah PCI-RAID-Controller.

  • Bila terjadi error dalam self test ini, sinyal beep akan terdengar beberapa kali dan pesan

    error ditampilkan di layar. Untuk memahami kode SOS BIOS ini, sebuah tabel sudah tersedia

    di Internet (www.computerhope.com/beep.htm). Dengan tabel tersebut, Anda dapat

    membatasi sumber error. Bila ingin memastikan komponen yang rusak, Anda dapat

    menggunakan sebuah Diagnose Card. Kartu ini dipasang ke slot yang masih kosong pada

    motherboard dan akan menampilkan error dalam bentuk kode angka. Sebuah tabel kode

    digunakan untuk mencari komponen yang rusak.

    12,4300 detik

    Bila semuanya berjalan baik, komputer hanya berbunyi singkat kemudian mencari sistem

    operasi yang bootable pada media booting. Bila di sini terjadi error, biasanya disebabkan

    oleh gagalnya MBR (Master Boot Record). Anda dapat mencoba mengembalikan sistem ini

    dengan menjalankan DVD instalasi Windows. Bila PC menggunakan Windows XP, booting-

    lah dengan CD instalasi dan jalankan Repair Console. Kemudian, jalankan perintah fixmbr

    dan restart. Bila menggunakan Vista, jalankan DVD instalasi dan pilih opsi System Repair

    dalam Setup. Apabila cara ini tidak berhasil, lakukan prosedur seperti pada XP dan buka

    Repair Console. Kemudian, jalankan perintah bootrec /fixmbr.

    Kalau cara ini juga tidak berhasil, jangan langsung memutuskan untuk meng-install ulang.

    Pada Vista, pesan peringatan NTLDR sering kali ditandai dengan berkedipnya kursor di layar

    yang berwarna hitam. Dalam kasus ini, masuklah ke Repair Console dan berikan perintah

    berikut ini:

    c: , cdboot , attribc:\boot\bcd-s-h-r , renc:\boot\bcdbcd.old , bootrec/rebuild

    Bila menggunakan Windows 7, Anda dapat memasukkan Bootable DVD dan me-recovery

    boot sector yang benar melalui feature Repair. Perhatikan urutan proses booting BIOS yang

  • benar. Di sini, IRQ19 akan menemukan sistem yang benar serta menjalankan sistem operasi

    yang sebenarnya.

    Produsen memang kurang termotivasi dengan penerus BIOS ini. EFI (Extensible Firmware

    Interface) sudah lama diterapkan pada komputer Mac, sedangkan sistem PC masih tertatih-

    tatih. Vendor hardware, MSI, baru memiliki dua motherboard yang dilengkapi dengan EFI.

    Sementara itu, ASUS baru hanya menampilkan video konsep mereka dengan EFI pada

    November lalu. CHIP menunjukkan bagaimana menggunakan EFI pada komputer Anda

    sekarang. Kelebihannya, Anda dapat segera mencoba untuk menginstall OS lain pada PC.

    Mac OS X pun tidak masalah!

    BAGAIMANA PC MENJADI MAC:

    Dengan EFI-X-Module (www.efi-x.com, sekitar US$ 200), Anda dapat menggunakan sebuah

    BIOS versi baru. Modul ini merupakan sebuah internal USB-Dongle khusus yang akan

    mengecoh komputer sehingga PC tersebut dianggap sebagai sebuah komputer Apple. Mac

    OS X pun dapat di-install pada semua PC walaupun di dalamnya tidak tersedia EFI-BIOS.

    Tanpa trik seperti ini, instalasi tidak akan berhasil. Modul EFI-X memerlukan hardware

    khusus, antara lain sebuah CPU Intel. Selain itu, motherboard komputer disyaratkan harus

    dari Gigabyte atau DFI. Untuk graphics card, Nvidia atau ATI sudah cukup. Bila ingin

    menggunakan modul EFI-BIOS pada port USB, Anda masih memerlukan adapter tambahan

    yang mudah diperoleh di toko-toko komputer. Harganya sekitar sekitar US$ 4. Sekarang,

    Anda harus menjalankan Mac OS X dari DVD instalasi (www.apple.com). Selesai.

  • Sebagai informasi, Firmware chip EFI-X mudah untuk di-update. Update untuk chip tersebut

    dapat diperoleh di Internet. Nantinya, lebih banyak komponen hardware yang dapat

    dioperasikan dengan chip EFI tersebut.