Candida Albicans

5
Candida albicans merupakan contoh ragi yang dapat juga tumbuh sebagai suatu filamen yang terdiri dari sel-sel bulat atau oval yang membelah diri melalui pertunasan (budding) . terlepas dari bentuk raginya, candida albicans bisa membuat pseudohifa yang terdiri dari banyak sel yang tersusun linier atau pada keadaan-keadaan tertentu, membentuk hifa yang bersepta. Salah satu penanda invasi C. albicans adalah perubahan khamir ke dalam bentuk hifa (filamen). Perubahan bentuk khamir ke hifa sangat dipengaruhi oleh lingkungan mikro sel inang yang terdeteksi oleh C. albicans selama proses invasi (BROWN dan GOW, 1999). Candida spp dikenal sebagai fungi dimorfik yang secara normal ada pada saluran pencernaan, saluran pernafasan bagian atas dan mukosa genital pada mamalia.Tetapi populasi yang meningkat dapat menimbulkan masalah. Beberapa spesies Candida yang dikenal banyak menimbulkan penyakit baik pada manusia maupun hewan adalah Candida. albicans. C. albicans merupakan fungi opportunistic penyebab sariawan, lesi pada kulit, vulvavaginistis, candida pada urin (candiduria), gastrointestinal candidiasis yang dapat menyebabkan gastric ulcer, atau bahkan dapat menjadi komplikasi kanker. BIOLOGI C. ALBICANS C. albicans dapat tumbuh pada suhu 37 0 C dalam kondisi aerob atau anaerob. Pada kondisi anaerob, C. albicans mempunyai waktu generasi yang lebih panjang yaitu 248 menit diandingkan dengan kondisi pertumbuhan aerob yang hanya 98 menit. Walaupun C. albicans tumbuh baik pada media padat tetapi kecepatan pertumbuhan lebih tinggi pada media cair dengan digoyang pada suhu 37 0 C. Pertumbuhan juga lebih cepat pada kondisi asam dibandingkan dengan pH normal atau alkali Klasifikasi Kingdom : Fungi

description

bakteri

Transcript of Candida Albicans

Candida albicans merupakan contoh ragi yang dapat juga tumbuh sebagai suatu filamen yang terdiri dari sel-sel bulat atau oval yang membelah diri melalui pertunasan (budding) . terlepas dari bentuk raginya, candida albicans bisa membuat pseudohifa yang terdiri dari banyak sel yang tersusun linier atau pada keadaan-keadaan tertentu, membentuk hifa yang bersepta.Salah satu penanda invasi C. albicans adalah perubahan khamir ke dalam bentuk hifa (filamen). Perubahan bentuk khamir ke hifa sangat dipengaruhi oleh lingkungan mikro sel inang yang terdeteksi oleh C. albicans selama proses invasi (BROWN dan GOW, 1999).

Candida spp dikenal sebagai fungi dimorfik yang secara normal ada pada saluran pencernaan, saluran pernafasan bagian atas dan mukosa genital pada mamalia.Tetapi populasi yang meningkat dapat menimbulkan masalah. Beberapa spesies Candida yang dikenal banyak menimbulkan penyakit baik pada manusia maupun hewan adalah Candida. albicans. C. albicans merupakan fungi opportunistic penyebab sariawan, lesi pada kulit, vulvavaginistis, candida pada urin (candiduria), gastrointestinal candidiasis yang dapat menyebabkan gastric ulcer, atau bahkan dapat menjadi komplikasi kanker.BIOLOGI C. ALBICANS C. albicans dapat tumbuh pada suhu 370C dalam kondisi aerob atau anaerob. Pada kondisi anaerob, C. albicans mempunyai waktu generasi yang lebih panjang yaitu 248 menit diandingkan dengan kondisi pertumbuhan aerob yang hanya 98 menit. Walaupun C. albicans tumbuh baik pada media padat tetapi kecepatan pertumbuhan lebih tinggi pada media cair dengan digoyang pada suhu 370C. Pertumbuhan juga lebih cepat pada kondisi asam dibandingkan dengan pH normal atau alkali Klasifikasi Kingdom : FungiPhylum : AscomycotaSubphylum : SaccharomycotinaClass : SaccharomycetesOrdo : SaccharomycetalesFamily : SaccharomycetalaceaeGenus: CandidaSpesies : Candida albicans Sinonim : Candida stellatoidea dan Oidium albicansCandida albicans (C. albicans) merupakan salah satu organisme komensal yang bertindak sebagai flora normal pada tubuh manusia dan tidak berbahaya. Tetapi C. albicans juga merupakan jamur yang paling banyak menyebabkan infeksi pada manusia. Infeksinya biasanya bersifat lokal seperti infeksi oral dan vaginal. Pada pasien-pasien penderita immunocompromise, seperti bayi yang lahir prematur, penderita luka bakar, leukemia, dan pasien-pasien penderita penyakit imunodefisiensi seperti AIDS, infeksi Candida dapat bersifat menyeluruh dan berakibat fatal, lebih dari 50% pasien immunocompromise dan imunodefisiensi meninggal akibat infeksi yang disebabkan oleh Candida (Brooks et al, 2004; Kuswadji, 2005; Schmid, 2006; Wikipedia, 2006).Brooks GF, Butel JS, Morse SA. Jawetz, Melnick, & Adelbergs Medical Microbiology. 23rd Edition. Singapore : McGraw-Hill; 2004. 39-40, 58-9, 431-4. KARAKTERISTIK UMUM CANDIDA ALBICANS Candida merupakan flora normal dan banyak tersebar di dalam tubuh terutama di membran mukosa saluran pencernaan (24 %) dan mukosa vagina (5-11 %). Jamur ini bersifat oportunistik dan beberapa spesies Candida dapat menyebabkan infeksi seperti C. tropicalis, C. glablata dan terutama C. albicans sebagai spesies yang paling sering menyebabkan infeksi. Sebanyak 70% infeksi Candida disebabkan oleh spesies ini. Penyakit yang disebabkan oleh jamur ini dikenal sebagai Candidiasis dan sering terjadi pada daerah orofaring dan vagina (Arenas, 2001; Narins et al, 2003; Brooks et al, 2004; Kayser et al, 2005 ). Kayser FH, Bienz KA, Eckert J, Zinkernage RM. Medical microbiology. 10th Edition. Stuttgart : Thieme; 2005. 362-4.Arenas R, Estrada R. Tropical Dermatology. Georgetown : Landes Bioscience; 2001. 17-22.

MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI Pada pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan Gram-positif dapat ditemulan Candida albicans dalam bentuk yeast, berbentuk oval dengan diameter kurang lebih 5m dan bereproduksi dengan membentuk budding. C. albicans sering juga ditemukan dalam bentuk mycelium dengan pseudohyphae dan kadang-kadang dapat ditemukan dalam bentuk septate mycelium (Kayser et al, 2005).C. albicans dapat tumbuh baik pada media agar Saboroud, tetapi dapat juga tumbuh pada media kultur biasa. Setelah proses inkubasi, pada media agar terlihat koloni C. albicans berbentuk bulat, berwarna putih dengan permukaan koloni yang terlihat agak kasar (Arenas, 2001; Kayser et al, 2005)morfologi dan identifikasipada sediaan apus eksudat, candida tampak sebagai ragi lonjong, kecil, berdinding tipis, bertunas, gram positif, berukuran 2-3 x 4-6 m, yang memanjang menyerupai hifa (pseudohifa). Candida membentuk pseudohifa ketika tunas-tunas terus tumbuh tetapi gagal melepaskan diri, menghasilkan rantai sel-sel yang memanjang yang terjepit atau tertarik pada seotasi-septasi diantara sel. Candida albicans bersifat dimorfik, selain ragi-ragi dan pseudohifa, ia juga bisa menghasilkan hifa sejati. Candida berkembang biak dengan budding.Pada agar sabouraud yang dierakan pada suhu kamar atau 37Oc selama 24 jam, spesies candida menghasilkan koloni-koloni halus bewarna krem yang mempunyai bau seperti ragi. Pertumbuhan permukaan terdiri atas sel-sel bertunas lomjong. Pertumbuhan dibawahnya terdiri atas pseudomiselium. Ini terdiri atas pseudohifa yang membentuk blastokonidia pada nodus-nodus dan kadang-kadangklamidokonidia pada ujung-ujungnya.Dua tes morfologi sederhana membedakan C.albicans yang paling patogen dari spesies candida lainnya yaitu setelah inkubasi dalam serum selama sekitar 90 menit pada suhu 37oC, sel-sel ragi C.albicans akan mulai membentuk hifa sejati atau tabung benih dan pada media yang kekurangan nutrisi C.albicans menghasilkan Clamydospora bulat dan besar. Candida albicans meragikan glukosa dan maltosa, menghasilkan asam dan gas; asam dari sukrosa; dan tidak bereaksi dengan laktosa. Peragian karbohidrat ini, bersama dengan sifat-sifat kolonidan morfologi, membedakan candida albicans dari spesies candida lainnya.Brooks G.F., Carrol K.C., Butel J.S., & Morse S.A. Medical Microbiology. 24th ed, Mc Graw Hill, 2007 : 642-5