CAlienum

5
SOP PENDAFTARAN PASIEN SOP No. Dokumen : No. Revisi : 00 Tanggal terbit : Halaman : 1/5 PUSKESMAS SEMPU Plt. Kepala Puskesmas Hadi Kusairi, SKM NIP: 19640705 198802 1 004 1. Pengertia n Pengambilan Corpus Alienum di telinga dan hidung adalah Memberikan tindakan pertolongan akibat adanya benda padat atau binatang yang masuk kedalam telinga dan hidung 2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pengambilan Corpus Alienum 1. Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut 2. mengembaliukan fungsi indera 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Klinis 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer 5. Alat dan Bahan PERSIAPAN ALAT : Streril 1. Bak instrumen a. Spuit irigasi 50 cc b. Pinset anatomis c. Pinset chirrugis d. Arteri klem 2. THT shet 3. Kassa dan depres dalam tromol 4. Handschone / gloves steril 5. Neerbeken (bengkok) 6. Lampu kepala 7. Kom kecil/ sedang 8. Tetes telingga 9. Cairan pencuci luka dan disinfektan (Cairan NS) Non Streril 1. Schort / gown 2. Perlak + alas perlak / underpad 3. Handschone / gloves bersih 1/3

description

sop corpus alienum

Transcript of CAlienum

Page 1: CAlienum

SOP PENDAFTARAN PASIEN

SOP

No. Dokumen :

No. Revisi : 00Tanggal terbit :

Halaman : 1/4

PUSKESMAS SEMPU

Plt. Kepala Puskesmas

Hadi Kusairi, SKMNIP: 19640705 198802 1 004

1. Pengertian Pengambilan Corpus Alienum di telinga dan hidung adalah Memberikan tindakan pertolongan akibat adanya benda padat atau binatang yang masuk kedalam telinga dan hidung

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pengambilan Corpus Alienum 1. Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut2. mengembaliukan fungsi indera

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer

5. Alat dan Bahan

PERSIAPAN ALAT :Streril

1. Bak instrumena. Spuit irigasi 50 ccb. Pinset anatomisc. Pinset chirrugisd. Arteri klem

2. THT shet3. Kassa dan depres dalam tromol4. Handschone / gloves steril5. Neerbeken (bengkok)6. Lampu kepala7. Kom kecil/ sedang8. Tetes telingga9. Cairan pencuci luka dan disinfektan (Cairan NS)

Non Streril1. Schort / gown2. Perlak + alas perlak / underpad3. Handschone / gloves bersih4. Sketsel / tirai5. Neerbeken / bengkok

6. Prosedur / langkah langkah

1. Petugas melakukan anamnesa dan mendapatkan keluhan pasien berupa rasa nyeri dan adanya sumbatan pada telinga atau hidung, gejala lain yang dapat ditemui termasuk diantaranya penurunan kemampuan mendengar pada telinga yang sakit, dan kesulitan bernapas pada hidung yang sakit.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik telinga dan hidung

a. Dengan menggunakan otoskop untuk telinga dan spekulum untuk hidung pada inspeksi akan terlihat benda asing yang menyumbat liang telinga maupun lubang hidung

1/3

Page 2: CAlienum

SOP PENDAFTARAN PASIEN

SOP

: : 00:

: 2/4

b. Liang telinga atau lubang hidung berwarna kemerahan (jika ada infeksi)

c. Adanya cairan berbau yang keluar dari liang telinga maupun lubang hidung (apabila terjadi radang dan infeksi).

3. Petugas menegakkan diagnosa setelah melakukan pemeriksaan tersebut.

4. Perawat menetukan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan letak dan jenis benda yang masuk ke telingga / hidung antara lain :

a.    Benda PadatBiji-bijian dan  Benda kotaka)      Perawat memakai alat sonde telingga / hidung (ukuran sonde

sesuai dangan ukuran biji didalam)b)      Perawat memasukan sonde kedalam telinga / hidung dengan

arah masuk melalui bagian luar biji-bijian tersebut.c)      Setelah sonde masuk kedalam telingga / hidung dan posisi

sonde sudah lebih dalam dari pada posisi biji-bijian, maka dilakukan pergerakan untuk mengeluarkan biji-bijian.

d)      Bila biji-bijian belum keluar dilakukan pengulangan mulai dari awal.

b.    Binatanga)      Perawat memasukan sonde kedalam telinga / hidung dengan

arah masuk melalui bagian luar lintah tersebut.b)      Setelah sonde masuk kedalam telingga / hidung dan posisi

sonde sudah lebih dalam dari pada posisi lintah, maka dilakukan pergerakan untuk mengeluarkan lintah

c)      Perawat memakai alat sonde telingga / hidung (ukuran sonde sesuai dangan ukuran lintah didalam)

d)      Bila lintah belum keluar dilakukan pengulangan mulai awal.

5. Konseling dan edukasi a. Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari Corpus

Alienum yang harus diketahui pasien dan keluarganya. b. Tanda-tanda perburukan kondisi harus diberitahu kepada

pasien dan keluarga supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan

c. Peningkatan higiene prorangan

2/4

Page 3: CAlienum

SOP PENDAFTARAN PASIEN

SOP

: : 00:

: 3/4

3. Diagram alir

4. Hal – hal yang perlu diperhatikan

5. Unit Terkait

1. UGD2. Poli umum

6. Dokumen Terkait

12 .Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

3/4

Anamnesa Pemeriksaan fisik

Konseling dan edukasi

Diagnosa

Terapi

Page 4: CAlienum

SOP PENDAFTARAN PASIEN

SOP

: : 00:

: 4/4

4/4