caisson disease.docx
-
Upload
mumu-guevara -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of caisson disease.docx
8/11/2019 caisson disease.docx
http://slidepdf.com/reader/full/caisson-diseasedocx 1/6
BAGIAN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Makassar, Oktober 2014
CAISSON DISEASE
Disusun Oleh :
Muchlis Yusuf 110 207 0097
BAGIAN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014
8/11/2019 caisson disease.docx
http://slidepdf.com/reader/full/caisson-diseasedocx 2/6
A. PENGERTIAN
Caisson Disease adalah suatu penyakit/kelainan yang disebabkan oleh
pelepasan dan pengembangan gelembung-gelembung gas dari fase larut dalam
darah/jaringan akibat penurunan tekanan di sekitarnya. Fenomena ini sering
terjadi di daerah kepulauan yang banyak memiliki sumber daya manusia sebagai
penyelam alam, dimana dengan keterbatasan pengetahuan sering terjadi
kecelakaan penyelaman. Kecelakaan ini sering tidak teratasi lantaran kurangnya
pengetahuan dan tenaga ahli medis dibidang penyakit dekompresi, sehingga
banyak jiwa yang tidak tertolong dan mengidap penyakit dekompresi yang
membawa cacat pada organ tubuh manusia“.
B. ETIOLOGI
Caisson disease terjadi ketika reduksi tekanan dengan kecepatan tinggi,
mis: selama peningkatan tekanan pada saat menyelam, menyebabkan gas terlarut
dalam darah atau jaringan membentuk gelembung-gelembung pada pembuluh
darah.
C. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi kliniknya bervariasi dan dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
1. Tipe I : golongan ini menyerang kulit, sistem limfatic, dan muskuloskeletal.
Gejala pada kulit yaitu pruritus, kemerahan, mottling, dan ruam pada kulit.
Pada sistem limfatik gejalanya adalah lymphadenopathy, sedangkan pada
muskuloskeletal berupa nyeri sendi yang hebat (bertambah setelah 24 jam)
dan timbul kelelahan..
2. Tipe II : golongan ini menyerang sistem kardiovaskuler, respirasi, dan sistem
saraf pusat.
8/11/2019 caisson disease.docx
http://slidepdf.com/reader/full/caisson-diseasedocx 3/6
D. DIAGNOSIS
Adanya riwayat penyelaman dihubungkan dengan gejala klinis yang
diperoleh maka diagnosis segera dapat ditegakkan. Pada kebanyakan kasus, gejala
timbul setelah 24 jam, maka umumnya tidak akan didiagnosis sebagai penyakit
dekompresi, namun pernah dilaporkan paling lama 36 jam .
Penelitian Larn dan Whistler (dikutip Dario 29), onset gejala sebagai
berikut : 50 % kasus mempunyai onset 30 menit, 85 % kasus mempunyai onset 1
jam, 95 % kasus mempunyai onset 3 jam dan hanya 1% kasus mempunyai onset
lebih dari 6 jam.
Data dari U.S. Navy for developing decompression models sama dengan
The Naval Diving and Salvage Training Center sebagai berikut : 42% terjadi
dalam 1 jam, 60% terjadi dalam 3 jam, 63 % terjadi dalam 8 jam dan 98% terjadi
dalam 24 jam.
Bila diagnosis tidak pasti, dapat dilakukan tes rekompresi yaitu penderita
dimasukkan dalam RUBT diberi tekanan 2,8 ATA untuk 20-40 menit, inhalasi
oksigen 100% dan 10 menit udara biasa. Bila keluhan tidak berubah atau tetap,
maka ini bukan penyakit dekompresi, tetapi bila ada perubahan (nyeri berkurang
atau bertambah) maka ini berarti penyakit dekompresi dan dapat dilakukan
pengobatan rekompresi.
E. PENATALAKSANAAN
Walaupun kasus-kasus yang ringan dapat diobati dengan menghirup oksigen
100% pada tekanan permukaan, namun pengobatan terpenting ialah rekompresidan oksigen.
1. Tindakan dini
Berikan oksigen 6-10 L/mm dengan masker. Berikan analgesik sedang sesuai
kebutuhan. Jika tidak terdapat gagal jantung kongestif, berikan cairan
8/11/2019 caisson disease.docx
http://slidepdf.com/reader/full/caisson-diseasedocx 4/6
intravena 15% dextrosa dalam normal saline atau ringer laktat untuk
mengoreksi dehidrasi dan mempertahankan hidrasi normal.
2. Rekompresi
Tujuan rekompresi : Memperkecil gelembung-gelembung gas, gejala
menghilang saat dekompresi sampai ke permukaan dan gelembung-gelembung
gas larut dengan rekompresi yang diikuti dekompresi secara perlahan-lahan.
Tujuan oksigenasi : Memperbaiki hipoksia jaringan dan mengurangi
tekanan nitrogen yang terlarut dalam darah dan jaringan.
Setelah diagnosis ditegakkan pengobatan harus dilaksanakan secepatnya,
paling lambat 6 jam pertama. Kizer 1982, menganjurkan pengobatan rekompresi
paling lama 12 jam setelah gejala-gejala timbul. Menurut “ The Diver Network”
di USA memberi batas waktu 24 jam untuk penanganan kecelakaan-kecelakaan
penyelam. Namun dari beberapa penelitian menyimpulkan bahwa lebih cepat
diobati, hasilnya akan lebih baik. Untuk menghindari keterlambatan dalam
penanganan penderita maka pengobatan dapat dimulai dari tempat kejadian (untuk
sementara), transportasi ke fasilitas RUBT dan RUBT sendiri.
Rekompresi di tempat kejadian, menurunkan kembali penderita melalui
tali ke air dan memakai oksigen sampai kedalaman 9 meter. Bersama pendamping
memakai “full face mask” dan bernafas dengan oksigen 100% selama 30 menit
untuk kasus ringan dan 60 menit untuk kasus berat. Bila ada perbaikan, naik
kepermukaan dengan kecepatan 1 meter dalam 12 menit. Bila belum, dapat
diperpanjang menjadi 60 menit. Jika dalam perjalanan kepermukaan timbul gejala
maka berhenti selama 30 menit. Setelah tiba dipermukaan penderita harus
menghirup 02 l00% dan udara selama 90 menit, jika gagal maka penderita harus
diangkut ke fasilitas RUBT.
Pengangkutan penderita ke fasilitas RUBT dapat dilakukan dengan kapal
laut, kendaraan darat, pesawat terbang dengan kabin bertekanan 1 atm, bila tidak
ada maka ketinggian maksimum 1000 feet (300 meter). Selama perjalanan
penderita mengisap oksigen 100% 30 menit, udara 5 menit secara berganti.
8/11/2019 caisson disease.docx
http://slidepdf.com/reader/full/caisson-diseasedocx 5/6
F. PENGOBATAN
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, kadang-kadang dibutuhkan
obat-obat tambahan yang tujuannya untuk menanggulangi perubahan-perubahan
sekunder atau kerusakan lanjut akibat dari gelembung nitrogen dalam pembuluh
darah dan jaringan.
o
Cairan dan Elektrolit.
Biasanya digunakan normal saline, ringer laktat atau dekstrose. Bila
rehidiasi tidak berhasil ditambah dengan dekstran 40 atau dekstran 70.
o
Anti Platelet.
o
Kortikosteroid.
o
Gliserol. (Ini bila terjadi edemaserebri).
o
Digitalis.
Digunakan pada syok akibat penyakit dekompresi, dimana dehidrasi
teratasi namun frekwensi jantung tetap cepat. Dilakukan digilitasi cepat
dengan sedilanid 0,8-1,6 mg secara intravena.
o
Antikonvulsan.
Obat pilihan adalah diazepam 10 mg intravena tiap kali dibutuhkan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi respon pengobatan .
Berat ringannya proses patologis dan target organ yang terkena. Makin
besar kesalahan prosedur dekompresi, makin besar volume gas yang dilepas oleh
jaringan. Benda tanpa kelainan neurology lebih mudah disembuhkan daripada
emboli gas arteri (serebri).
Makin lama interval waktu antara mulai timbulnya gejala sampai
mendapat pengobatan rekompresi makin sulit disembuhkan karena menyebabkan
lesi permanen.
Penyakit dekompresi tipe I yang sembuh total dapat menyelam kembali 48
jam kemudian. Namun sebaiknya satu minggu kemudian. Penyakit dekompresi
tipe II yang sembuh sempurna setelah pengobatan, dapat menyelam kembali 2-6
8/11/2019 caisson disease.docx
http://slidepdf.com/reader/full/caisson-diseasedocx 6/6
minggu kemudian dengan rekomendasi dokter penyelam. Jika tetap ditemukan
defisit neurology, dianjurkan untuk tidak menyelam lagi.