CAHAYA

34
CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna. Di dalam ruang hampa warna –warna mempunyai kecepatan perambatan yang sama, tetapi frekuensi dan panjang gelombang masing-masing warna berbeda-beda. Persamaannya memenuhi : c = . = 3x10 8 m/s Sifat Gelombang Cahaya yang akan kita pelajari adalah 1. Pemantulan cahaya 2. Pembiasan cahaya 3. Jalannya cahaya pada alat – alat optik.

description

CAHAYA. Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of CAHAYA

Page 1: CAHAYA

CAHAYA

Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa.

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna.

Di dalam ruang hampa warna –warna mempunyai kecepatan perambatan yang sama, tetapi frekuensi dan panjang gelombang masing-masing warna berbeda-beda.

Persamaannya memenuhi :c = . = 3x108 m/s

• Sifat Gelombang Cahaya yang akan kita pelajari adalah1. Pemantulan cahaya2. Pembiasan cahaya3. Jalannya cahaya pada alat – alat optik.

Page 2: CAHAYA

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen)

2. Berkas Menyebar ( divergen)3. Berkas Sejajar.

Page 3: CAHAYA

Pemantulan Cahaya• Pemantulan cahaya ada 2 yaitu :

1. Pemantulan Difuse ( pemantulan cahaya baur) yaitu : pemantulan cahaya kesegala arah

2. Pemantulan cahaya teraturyaitu pemantulan cahaya yang mempunyai arah teratur

Page 4: CAHAYA

• Bila seberkas cahaya jatuh pada suatu permukaan maka cahaya ada yang dipantulkan oleh permukaan tersebut

• Sifat-sifat pemantulan berkas cahaya itu diselidiki oleh Willebord Snellius(1581-1626). Dari hasil penyelidikan ini dapat dihasilkan suatu hukum yang disebut Hukum Pemantulan snellius; yang berbunyi :

1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p)

i p

Page 5: CAHAYA

Pemantulan cahaya oleh cermin• Pemantulan cahaya oleh cermin berlangsung

secara teratur, sehingga menghasilkan pantulan yang jelas. Hukum pemantulan dari huggen :

1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p)

i p

Page 6: CAHAYA

Sifat-sifat banyangan pada pemantulan oleh cermin datar

1. S’ = S2. H’ =h3. Banyangan bersifat manya dan tegak

Page 7: CAHAYA

Lukisan pembentukan banyangan oleh cermin datar

h

B

S O

D

C

S’

h’

B’

Dari sifat kesebangunan OAB dengan OA’B’ diperoleh :

AB = A’B’ atau h = h’

OA = OA’ atau s=s’

Page 8: CAHAYA

Pembesaran banyangan

1hh' M

Page 9: CAHAYA

Pemantulan cahaya oleh cermin lengkung

• Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya lengkung. Ada dua jenis cermin lengkung yaitu :

1. cermin cekung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian dalamnya. bersifat mengumpulkan sinar yang datang padanya

2. cermin cembung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian luarnya.bersifat menyebarkan sinar yang datang padanya

Page 10: CAHAYA

Hubungan antara jarak benda, jarak banyangan dan jarak fokus

Hubungan antara jarak benda (s), jarak banyagan (s’), dan jarak fokus (f) pada cermin lengkung adalah :

R

f2

s'1

s1

1s'1

s1

Page 11: CAHAYA

Dengan ketentuan sebagai berikut :• Bila benda nyata (didepan cermin), maka s

bertanda (+)• Bila benda maya (dibelakang cermin), maka s

bertanda (–)• Bila bayangan nyata (didepan cermin), maka s’

bertanda (+)• Bila bayangan maya (dibelakang cermin), maka s’

bertanda (–)• Bila f dan R di depan cermin (cermin cekung),

maka f dan R bertanda (+)• Bila f dan R di belakang cermin (cermin

cembung), maka f dan R bertanda (-)

Page 12: CAHAYA

Lukisan pembentukan bayangan oleh cermin cekung

• Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus

• Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

• Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan akan dipantulkan melalui titik pusat cermin

Page 13: CAHAYA

h

h’

fO

M

S

S’

hh’

fO

M

S

S’

Page 14: CAHAYA

Lukisan pembentukan bayangan oleh cermin cembung

• Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus

• Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

• Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan akan dipantulkan seolah-olah datang dari titik pusat cermin

Page 15: CAHAYA

S

hh’ f

OR

S’

13

2

Page 16: CAHAYA

Analisis banyangan pada cermin lengkung

• Untuk mempermudahkan kita dalam menganalisis banyangan pada cermin lengkung dibagi dalam beberapa wilayah sebagai berikut :

IV I II III IV I II III

Page 17: CAHAYA

• Dengan pembagian wilayah tersebut , sifat-sifat bayangan yang terjadi pada cermin lengkung dapat ditentukan dengan mudah. Sistem penentuannya sebagai berikut :– Jumlah nomor ruang bayangan dan benda selalu 5– Benda yang terletak di ruang II dan III akan

menghasilkan bayangan nyata dan terbalik– Benda yang terletak di ruang I dan IV akan

menghasilkan bayangan maya dan tegak– Bila nomor ruang benda lebih kecil daripada nomor

ruang bayangan, maka bayangan diperbesar– Bila nomor ruang benda lebih besar daripada nomor

ruang bayangan, maka bayangan diperkecil

Page 18: CAHAYA

Perbesaran bayangan pada cermin lengkung

• Pembesaran bayangan pada cermin lengkung dapat dirumuskan sebagai berikut :

ss'

hh' M

Page 19: CAHAYA

Pembiasan cahaya

• Pengertiancahaya yang melalui bidang batas antara dua medium, akan mengalami perubahan arah rambat atau pembelokan.

Peristiwa perubahan arah rambat cahaya dapat pada batas dua medium tersebut pada dasarnya disebabkan adanya perbedaan kecepatan merambat cahaya pada satu medium dengan medium yang lain. Peristiwa inilah yang disebut sebagai pembiasan cahaya

Page 20: CAHAYA

Hukum Snellius pada pembiasan

i

r

Sinar datang

Garis normal

Sinar bias

Medium 1Medium 2

N1

N2

v1

v2

Page 21: CAHAYA

Persamaan umum snellius tentang pembiasan adalah :

2

1

1

2

sinsin

vv

nn

ri

Dimana :

* n1 dan n2 menyatakan indeks bias medium 1 dan 2

* v1 dan v2 menyatakan kecepatan merambat cahaya dalam medium 1 dan 2

Page 22: CAHAYA

Pembiasan cahaya pada kaca plan-paralel

i

r

x

Garis normal

r’

udara

kaca

n1

Kaca plan-paraleli’

udara

n2d

Page 23: CAHAYA

rridx

cos)(sin

'sinsin

sinsin

'

'

riri

rin

d = ketebalan kaca plan paralel

X = jarak pergeseran sinar

Page 24: CAHAYA

Pembiasan cahaya pada prisma

A

i1

i2r1

r2D

T

R

Q

P

n1 n2

B

S

U

B

C

Page 25: CAHAYA

• Berlaku :

2 r1

2 Dmin i1

- r1) (i1 Dmin

dan

- ) r2 (i1 D

2sin

))min(21(sin

2sin

)2

min(sin

1sin1sin n

DD

ri

Sudut Deviasi Minimum :

Menurut Snellius :

Untuk sudut Dmin dan β yang kecil, maka :

)1(min

min

2sin

))min(21(sin

n

nD

DD

Page 26: CAHAYA

Pemantulan SempurnaPada sudut kecil boleh dikatakan semua sinar dibiaskan

Ketika sudut bias mencapai 900, seluruh sinar dipantulkan oleh bidang batas

Sudut 900 disebut juga sudut kritis atau sudut batas

Pemantulan sempurna hanya dapat terjadi jika cahaya datang dari zat yang mempunyai kerapatan lebih besar ke zat yang mempunyai kerapatan lebih kecil.

Jika ik menyatakan sudut kritis dan nm menyatakan indeks bias medium, maka :

mk n

i 1sin

Page 27: CAHAYA

ik

Udara

air Pemantulan sempurna

Page 28: CAHAYA

Pembiasan Cahaya oleh Lensa Tipis

• Lensa tipis merupakan benda tembus cahaya yang terdiri atas dua bidang lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar.

• Macam-macam lensa tipis :1. lensa cembung-cembung (bikonveks)2. Lensa Cembung-datar (plan konveks)3. Lensa Cembung-Cekung (konkave konveks)4. Lensa Cekung – Cekung (Bikonkave)5. Lensa Cekung – Datar ( plan Konkave)6. Lensa Cekung – Cembung ( Konveks-konkave)

Page 29: CAHAYA

Gambar

1 2 3 4 5 6

Page 30: CAHAYA

Hubungan antara f, R, dan n pada lensa tipis

)1

12

1()112(11

111

'

'

RRnn

SS

fSS

S = Jarak benda dari lensa

S’ = Jarak banyangan dari lensa

n1 = Indeks bias medium sekitar lensa

n2 = indeks bias medium lensa

R1 = jari-jari lensa pada arah sinar datang

R2 = jari-jari kelengkungan lensa pada arah sinar bias.

Page 31: CAHAYA

Ketentuan nilai :• Bila S berada sepihak dengan sinar datang, diberi

notasi (+)• Bila S berlainan pihak dengan sinar datang, diberi

notasi (-)• Bila S’ berada sepihak dengan sinar bias, diberi

notasi +• Bila S’ berlainan pihak dengan sinar bias, diberi

notasi (-)• Bila R berada sepihak dengan sinar datang, diberi

notasi (-)• Bila R berlainan pihak dengan sinar datang, diberi

notasi (+)

Page 32: CAHAYA

Pembesaran banyangan

SS

hhM

''

metersatuandalamff

P ,1

Kekuatan lensa

Kekuatan lensa ganda

2121 .111

ffffPg

Page 33: CAHAYA

Lukisan pembentukan banyangan oleh lensa tipis

2 f1

2 f2f1

f2A A’

(-)

Page 34: CAHAYA

Gambar sinar lensa cembung (+) ( + )

2 f1

2 f2

f1

f2