CACING HATI

6
CACING HATI ( Platyhelminthes ) Platyhelminthes merupakan filum dalam kelompok Hewan (Animalia). Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dahulunya merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang kini telah dipisahkan. Ciri-ciri plathihelminthes 1. Tubuh bilateral simetris dengan bentuk, hewan triploblestik (lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm). 2. Tidak memiliki rongga tubuh (eselomata). 3. Tidak memiliki sistem sirkulasi. 4. Proses respirasi dilakukan secara difusi oleh seluruh tubuh. 5. Sistem ekskresi menggunakan sel api (flame cell). 6. Sistem saraf berupa sistem tangga tali yang terdiri atas genglion (simpul saraf) dan sepasang tali saraf. 7. Berkembang biak dengan dua cara: - Asek-sual, dengan fragmentasi (membelah diri). - Sek-sual, yaitu dengan perkawinan silang antarindividu, karena bersifat hermafrodit (memiliki dua alat kela-min).

Transcript of CACING HATI

Page 1: CACING HATI

CACING HATI ( Platyhelminthes )

Platyhelminthes merupakan filum dalam kelompok Hewan (Animalia). Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dahulunya merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang kini telah dipisahkan.

Ciri-ciri plathihelminthes

1. Tubuh bilateral simetris dengan bentuk, hewan triploblestik (lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm).

2. Tidak memiliki rongga tubuh (eselomata).3. Tidak memiliki sistem sirkulasi.4. Proses respirasi dilakukan secara difusi oleh seluruh tubuh.5. Sistem ekskresi menggunakan sel api (flame cell).6. Sistem saraf berupa sistem tangga tali yang terdiri atas genglion (simpul

saraf) dan sepasang tali saraf.7. Berkembang biak dengan dua cara:

- Asek-sual, dengan fragmentasi (membelah diri).- Sek-sual, yaitu dengan perkawinan silang antarindividu, karena bersifat hermafrodit (memiliki dua alat kela-min).

Page 2: CACING HATI

Klasifikasi Plathihelminthes

Anggota plathihelminthes diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu:

1. Turbellaria (cacing rambut getar)

Jenis cacing ini merupakan cacing yang hidup bebas dan bergerak dengan bulu getar. Contoh: Planaria.

2. Trematoda (cacing isap)

Seluruh spesies cacing dari kelas ini bersilat parasit, baik pada hewan ternak maupun pada manusia. Tubuh dibungkus dengan kutikula untuk menjaga tubuhnya agar tidak tercerna oleh inangnya. Contoh: Fasciola hepatica (cacing hati pada ternak), Clonorchis sinensis (cacing hati pada manusia).

3. Cestoda (cacing pita)

Cacing ini tidak memiliki alat pencernaan, tubuhnya benias-ruas (disebut proglotid) dan setiap proglotid mengandung alat reproduksi, ekskresi, serta mampu menyerap sari makanan dari inangnya. Contoh: Taenia saginala (cacing pita pada sapi) dan Taenia sollium (cacing pila pada babi).

Page 3: CACING HATI

Ubur-Ubur

Chrysaora quinquecirrha

Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut yang termasuk dalam kelas Scyphozoa. Tubuhnya berbentuk payung berumbai, dapat membuat gatal pada kulit bila tersentuh.

Klasifikasi Ilmiah :Kerajaan: AnimaliaFilum: CnidariaKelas: Scyphozoa OrdoStauromedusaeCoronataeSemaeostomeaeRhizostomae

Klasifikasi Ilmiah :Domain: EukaryotaKerajaan: AnimaliaFilum: Cnidaria

Kelas Hydrozoa (Hydrozoa) Scyphozoa (Scyphozoa) —

ubur-ubur Cubozoa (Cubozoa) — ubur-

ubur kotak Staurozoa (Staurozoa) — ubur-

ubur berjalan Anthozoa (Anthozoa) — koral

dan anemon

Page 4: CACING HATI

Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani “cnidos” yang berarti “jarum penyengat”. Kemampuan menyengat cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka.Ciri khas Cnidaria adalah knidosit, yang merupakan sel terspesialisasi yang mereka pakai terutama untuk menangkap mangsa dan membela diri. Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli, terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel. Mereka memiliki dua bentuk tubuh dasar: medusa yang berenang dan polip yang sesil, keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel berknidosit. Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang jalan masuk yang berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut manus serta rongga tubuh yang digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas. Banyak cnidaria memproduksi koloni yang meruapakan organisme tunggal terdiri atas zooid mirip medusa atau mirip polip atau keduanya. Kegiatan cnidaria dikoordinasikan oleh jaring-jaring saraf tak terpusat serta reseptor sederhana.

Beberapa Cubozoa dan Scyphozoa yang berenang bebas memiliki indera penyeimbang statokista dan ada yang punya ropalia, suatu struktur pengindera kompleks yang dapat termasuk mata pembentuk citra dengan lensa dan retina yang sederhana. Semua cnidaria berkembangbiak secara seksual. Banyak cnidaria memiliki daur hidup yang rumit dengan tingkat perkembangan polip aseksual dan medusa seksual, namun beberapa tidak memiliki polip atau tidak memiliki medusa.

Ciri-ciri khas

Cnidaria membentuk filum hewan yang lebih komplels daripada spons, hampir sekompleks ctenophora (ubur-ubur sisir), dan kurang kompleks dibanding bilateria, yang termasuk hampir semua hewan lain. Akan tetapi, cnidaria dan ctenophora lebih kompleks daripada spons karena mereka memiliki: sel-sel yang diikat oleh penghubung antar-sel dan membran dasar yang mirip karpet; otot; sistem saraf, dan beberapa mempunyai organ pengindera. Cnidaria berbeda dari binatang lain karena memiliki knidosit yang menembak seperti harpun dan digunakan terutama untuk menangkap mangsa dan tambatan pada beberapa spesies.