Cacing Cestoda

25
Cestoda, Nematoda, Acanthocephala Roffi G.

Transcript of Cacing Cestoda

Page 1: Cacing Cestoda

Cestoda, Nematoda, Acanthocephala

Roffi G.

Page 2: Cacing Cestoda

Cacing Cestoda (cacing pita)

Page 3: Cacing Cestoda

Cestoda adalah salah satu klas dari Filum Platyhelminthes

Parasit ini menyebabkan kerugian secara ekonomi terutama pada penurunan kualitas hasil perikanan, dan dapat merugikan kesehatan manusia.

Dikenal pula dengan nama Cacing Pita

Kingdom: AnimaliaSubkingdom: EumetazoaSuperphylum: PlatyzoaFILUM: PlatyhelminthesKELAS: Cestoda

Page 4: Cacing Cestoda
Page 5: Cacing Cestoda

Ciri-ciri Cestoda :• Bentuknya pipih panjang seperti pita.• Tubuh dilapisi kutikula dan terdiri dari bagian anterior

yang disebut skoleks yang terdapat bathil isap, leher (strobilus), dan rangkaian proglotid.

• Pada skoleks terdapat alat pengisap. Skoleks pada jenis Cestoda tertentu memiliki kait (rostelum) yang berfungsi untuk melekat pada organ tubuh inangnya dan terbuat dari kitin.

• Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid. Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium).Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri.

Page 6: Cacing Cestoda

Proglotid yang dibuahi terdapat di bagian posterior tubuh cacing.

Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh inang utama bersama dengan tinja.

Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makan dari usus halus inangnya.

Sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut dan pencernaan (usus)

Page 7: Cacing Cestoda

Siklus Hidup

Sparganum bisa menjadi penyebab penyakit pada manusia (sparganosis)

Telur

Oncosphere

CorasidiumPada inang cylops

Procercoid

Pleurocercoid

SparganumPada inang ikan

Dewasa

Page 8: Cacing Cestoda
Page 9: Cacing Cestoda

Siklus hidup Diphylobothrium latum

Page 10: Cacing Cestoda

Taksonomi• Klas Cestoda merupakan terdiri dari dua subklas yaitu

Cestodaria dan Eucestoda. • Subklas Cestodaria terdiri dari 2 (dua) ordo yaitu

Amphilidae dan Gyrocotylidae. • Subklas Eucestoda terdiri dari 5 (lima) orde yaitu

Tetraphalidae, Proteocephalidae, Tryphanorhyncha, Pseudophyllidae dan Cyclophyllidae (Hickman 1967).

• Dari kedua Subklas cestoda tersebut, Euscestoda yang banyak didapatkan baik parasit pada ikan dan manusia.

• Studi tentang identifikasi spesies telah menemukan banyak spesies-speseis baru utamanya didaerah tropik.

Page 11: Cacing Cestoda

THE ASIAN TAPE WORM Bothriocephalus acheilognathii

Spesies Ikan yang menjadi inang : ikan dari famili Cyprinidae, Poecilidae, Cichlidae and Centrarchidae.

Taksonomi, Deskripsi dan Diagnosis

• Infeksi dapat dideteksi dari faeces ikan (identifikasi telur atau residu segmen cacing), atau dengan autopsi pada saluran pencernaan ikan.

• Telur berbentuk oval dengan ukuran 46–48 × 32–34 μm (Korting, 1975), 50–52 × 33–37 μm (Molnar & Murai, 1973) 53–54 × 33–38 μm (Yeh, 1955).

• Cacing pita bervariasi dalam ukuran dan jumlah segmen. Bagian scolex berbentuk hati, pipih

Page 12: Cacing Cestoda

Siklus hidup dari B. acheilognathii membutuhkan definitive host (hospes akhir), yaitu ikan dan intermediate host (copepod).

• Asian tape worm adalah spesies thermofilik (Hoffman, 1980). Suhu rendah dapat menghambat siklus hidup.

• Copepoda yang menjadi inang perantara antara lain Mesocyclops leuckarti, Thermocyclops, Ectocyclops and Paracyclops, namun cladocerans (Daphnia) tidak cocok sebagai inang (Molnar, 1977).

• Mesocyclops leuckarti dapat menjadi inang karena memakan coracidia (larvae bersilia). Sejumlah procercoids dapat tumbuh dalam tubuh copepod setelah 2 minggu.

• Procercoids menjadi cacing dewasa dalam 21–23 hari pada suhu2 8–29°C (Liao & Shih, 1956)

• Cacing pita mampu merubah ukuran sesuai dengan ukuran inangnya! Jumlah proglotid tergantung ukuran inang.

Page 13: Cacing Cestoda

Pathologi

Ikan yang terinfeksi memiliki perut buncit dan gejala dropsy. Terdapat pula perubahan patologis antara lain lesi, radang enteritis, dengan proliferasi jaringan ikat perifer.

Evaluasi dampak patologis pada hewan yang terinfeksi harus terkait dengan cacing, ukuran dan kondisi inang. Cacing pita tidak bisa memilih inang namun tiap inang memiliki kompatibilitas yang berbeda dalam toleransi dan respon pertahanan antara cacing dan spesies ikan yang terinfeksi.

Page 14: Cacing Cestoda

Pengaruh EkonomiKerugian yang diakibatkan oleh Cestoda pada parasit ikan utamanya, pada

industri perikanan. – Di teluk Meksiko banyak dijumpai parasit Poecilancistrium robustum

(Tetrarhynchoidea) yang menginfeksi ikan ekonomis penting seperti “ikan drum” (Pogonius cromis), “Sea trout” (Cyanoscion nebulosus). Setiap ekor ikan yang terinfeksi terdapat ratusan cacing pada ototnya sehingga cestoda ini biasa disebut “spaghetti worms” (Sindermann 1990).

Page 15: Cacing Cestoda

Pada budidaya ikan-ikan salmon yang diinfeksi oleh Eubothrium spp. sering mendatangkan masalah pada hatchery dan keramba jaring apung (net culture).

Pada budidaya ikan “Brown trout” dan “Sea trout” yang diinfeksi oleh cestoda Diphyllobothrium dendriticum di Muonio Fish Farm diperkirakan kerugian yang ditimbulkan dapat mencapai 5-10% dari total populasi (Rahkonen 1998).

Page 16: Cacing Cestoda

• Infeksi yang terjadi pada manusia seperti pada Cestoda dari ikan air tawar, Diphylobothrium latum dapat menyebabkan terjadi anemia dan kekurangan vitamin B12, bahkan dapat menghambat saluran pencernaan.

Obat yang digunakan jika terinfeksi penyakit cacing ini adalah Praziquantel, dan pemberian vitamin B12 mungkin dibutuhkan untuk menutupi kekurangnya. Untuk menghindari parasit ini, ikan sebaiknya dimasak sempurna sehingga mematikan cacing yang terikut (Schistosome Research Group Cam.University 1998).

Page 17: Cacing Cestoda

Cacing NEMATODA

Page 18: Cacing Cestoda

• Nematoda, atau cacing gelang, menginfeksi berbagai spesies ikan akuakultur maupun liar. Jumlah nematoda dalam jumlah kecil sering ditemui pada ikan yang sehat, tetapi prevalensi yang tinggi menyebabkan penyakit atau bahkan kematian.

• Bila menyerang ikan dewasa tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, namun parasit mengurangi kemampuan reproduksi.

• Benih ikan yang terinfeksi oleh nematoda dalam jumlah kecil mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit tapi dapat mengurangi tingkat pertumbuhan.

• Cacing biasanya masuk melalui makanan mendorong pertumbuhan hewan lain yang membawa tahapan infektif nematoda (vektor atau host paratenic) atau mengizinkan nematoda untuk melengkapi siklus hidup mereka (intermediate host).

• Beberapa nematoda dapat ditransmisikan langsung dari ikan ke ikan.

Page 19: Cacing Cestoda

• Nematoda dewasa biasanya ditemukan pada ikan saluran pencernaan.

Pencegahan, identifikasi yang tepat, dan terapi yang tepat diperlukan.

Cacing Capilaria Betina

Page 20: Cacing Cestoda

• Nematoda dari Eustrongylides mampu menginfeksi inang di sekitar organ pencernaan. Memiliki siklus hidup kompleks

Page 21: Cacing Cestoda

Cacing Camallanus

Camallanus mampu menginfeksi ikan pada saluran pencernaan. Ciri2 ikan yang terserang terlihat cacing keluar dari anus.

Page 22: Cacing Cestoda

CACING ACANTOCEPHALA

• Kingdom: AnimaliaSubkingdom: Eumetazoa(unranked): BilateriaSuperphylum: PlatyzoaFilum: Acanthocephala Kelas– Archiacanthocephala– Eoacanthocephala– Palaeacanthocephala

Page 23: Cacing Cestoda

• Seperti cacing pita tidak memiliki mulut dan anus

• Memiliki ciri khas duri kepala dengan fungsi untuk mempertahankan posisi pada hospes

• Secara genetis lebih dekat kekerabtannya dengan rotifer?

• Memiliki

Page 24: Cacing Cestoda

Cacing pomporhynchus pada organ pencernaan blue fish

Page 25: Cacing Cestoda

Gammarus sebagai inang kehilangan indera terhadap hewan predator ataupun mengalami perubahan warna tubuh akibat adanya parasit pomporhynchus