c7 th - Website Kabupaten Gianyar · c7 th PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG...
Transcript of c7 th - Website Kabupaten Gianyar · c7 th PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG...
/
c7 th
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 72 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN GIANYAR
F E M E R I N T A H KABUPATEN GIANYAR
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN GIANYAR
m
BUPATI GIANYAR
PROVINSI BAL I
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 72 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A DINAS
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN GIANYAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A
BUPATI GIANYAR,
Men imbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan
Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Gianyar, perlu menetapkan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gianyar;
Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Tingkat I I dalam Wilayah Daerah-Daerah
Tingkat I Ba l i , Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kal i , terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipi l (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3546), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang
perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994
tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5 1 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
8. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/ M-
DAG/PER/2/2016 tentang organisasi dan tata kerja
kementerian perdagangan Republik Indonesia;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016
tentang tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 5);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATA K E R J A DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN GIANYAR.
B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupat i ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.
3. Bupat i adalah Bupat i Gianyar.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupat i dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan daerah.
5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian Negara
dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani,
memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.
6. Dinas adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Gianyar.
8. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur
pelaksana Dinas yang melaksanakan kegiatan tehnis operasional dan/atau
kegiatan tehnis penunjang tertentu.
9. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya harus
ada untuk melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah sesuai keahlian
dan kebutuhan.
B A B I I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .
(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas.
Pasal 3
Kepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang Perindustrian dan Perdagangan untuk membantu Bupati dalam
menyelenggarakan pemerintahan daerah.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang aneka industri , industri agro, perdagangan,
perlindungan konsumen, tertib niaga dan pengelolaan pasar;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang aneka industri , industri agro, perdagangan,
perlindungan konsumen, tertib niaga dan pengelolaan pasar;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang aneka
industri , industri agro, perdagangan, perlindungan konsumen, tertib niaga
dan pengelolaan pasar;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang aneka industri, industri
agro, perdagangan, perlindungan konsumen, tertib niaga dan pengelolaan
pasar;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang aneka industri , industri agro, perdagangan, perlindungan konsumen, tertib niaga dan pengelolaan pasar;
f. pelaksanaan administrasi Dinas; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati .
B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas :
a. Sekretariat;
b. Bidang Aneka Industri ;
c. Bidang Industr i Agro;
d. Bidang Perdagangan;
e. Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga;
f. Bidang Pasar;
g. Unit Pelaksana Teknis; dan
h. Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
a. Sekretariat:
1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Bidang Aneka Industri :
1. Seks i Industr i Logam;
2. Seks i Industri Non Logam; dan
3. Seksi Fasi l i tasi Hak Kekayaan Intelektual.
c. Bidang Industri Agro:
1. Seksi Pengembangan Industri Agro;
2. Seks i Pengendalian Industr i Agro; dan
3. Seksi Potensi Agro.
d. Bidang Perdagangan:
1. Seksi Perdagangan Dalam Negeri;
2. Seks i Perdagangan Luar Negeri; dan
3. Seks i Fasi l i tasi Perdagangan.
e. Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga:
1. Seks i Perlindungan Konsumen;
2. Seksi Tertib Niaga; dan
3. Seksi Barang Strategis.
f. Bidang Pengelolaan Pasar:
1. Seksi Sarana Prasarana Pasar;
2. Seksi Manajemen Pengelolaan Pasar; dan
3. Seksi Pembinaan Pasar Modern.
g. Unit Pelaksana Tehnis:
1. Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal.
h. JabatanFungsional.
(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupat i ini .
B A B IV
SEKRETAR IA T
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 6
(1) Sekretariat Dinas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(2) Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris.
Pasal 7
Sekretariat Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi Dinas.
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Sekretariat
Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi kegiatan, penyusunan rencana, program dan anggaran Dinas;
b. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama
hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi;
C. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria kegiatan
Dinas;
d. penyelenggaraan pengelolaan barang milikdaerah dan milik negara dan
layanan pengadaan barang/jasa;
e. pelaksanaan administrasi Sekretariat Dinas;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatandan anggaran Dinas; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 9
Sekretariat terdiri atas :
1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Perencanaan
Pasal 10
Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
penyusunan rencana, program, anggaran, indikator kinerja utama, pemantauan
dan evaluasi, serta penyusunan laporan Dinas.
Pasal 11
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Sub Bagian
Perencanaan, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan perubahan rencana, program dan anggaran Dinas;
c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan indikator kinerja utama Dinas;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pengendalian
pelaksanaan rencana, program dan anggaran Dinas;
e. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan laporan pelaksanaan rencana,
program, anggaran dan akuntabilitas kinerja Dinas;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Perencanaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
Bagian Keempat
Sub Bagian Keuangan
Pasal 12
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan,
barang milik daerah dan milik negara dan layanan pengadaan barang/jasa di
Dinas.
Pasal 13
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan,
pengelolaan akuntansi , u rusan perbendaharaan, dan pelaporan keuangan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang / j a sa ;
c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah dan barang milik negara;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi penerimaan dan
pelaporan penerimaan pendapatan daerah;
e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan dan penyelesaian
kerugian daerah;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
Bagian Kelima
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 14
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi dan
kepegawaian di Dinas.
Pasal 15
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dan
dokumentasi Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan Dinas;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan analisis pendapat umum,
pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan peningkatan
kompetensi pegawai;
e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, analisis jabatan, analisis kinerja
organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata laksana
Dinas;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
B A B V
BIDANG ANEKA INDUSTRI
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 16
(1) Bidang Aneka Industri berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(2) Bidang Aneka Industri dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 17
Bidang Aneka Industr i mempunyai tugas menyelenggarakan kebijakan di bidang
pengembangan Industr i Logam,Industri Non Logam dan Fasi l i tasi Hak Kekayaan
Intelektual.
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang
Aneka Industri menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pengembangan
Industr i Logam, Industri Non Logam dan fasilitasi Hak Kekayaan intelektual;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan Industri Logam, Industri
Non Logam dan fasilitasi Hak Kekayaan intelektual;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan Industr i Logam, Industri Non Logam dan fasilitasi Hak
Kekayaan intelektual;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan Industri
Logam, Industr i Non Logam dan fasilitasi Hak Kekayaan intelektual;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Industr i
Logam, Industr i Non Logam dan fasilitasi Hak Kekayaan intelektual;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Aneka Industri ; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 19
Bidang Perindustrian terdiri atas :
1. Seksi Industr i Logam;
2. Seksi Industr i Non Logam; dan
3. Seksi Hak Kekayaan Intelektual.
Bagian Ketiga
Seksi Industri Logam
Pasal 20
Seksi Industri Logam mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang peningkatan dan penegembangan Industri Logam.
Pasal 21
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Seksi
Industri Logam menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang Industri Logam;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang peningkatan dan pengembangan Industri Logam;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan dan pengembangan Industr i Logam
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang peningkatan dan pengembangan Industri Logam;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Industri Logam;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Industri Logam; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Aneka Industri.
Bagian Keempat
Seksi Industri Non Logam
Pasal 22
Seksi Industri Non Logam mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang
peningkatan dan pengembangan Industri Non Logam
Pasal 23
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Seksi
Industri Non Logam menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang Industri Non Logam;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang Industri Non Logam;;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang Industr i
Non Logam;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Industri Non Logam;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
Industr i Non Logam;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Industri Non Logam; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Aneka Industri.
Bagian Kelima
Seksi Hak Kekayaan Intelektual
Pasal 24
Seksi Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang pelayanan dan Fasi l i tasi Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 25
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi Hak
Kekayaan Intelektual menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang Hak Kekayaan Intelektual;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang Hak Kekayaan Intelektual;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang Hak
Kekayaan Intelektual;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang Hak Kekayaan Intelektual;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang Hak Kekayaan Intelektual;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Hak Kekayaan Intelektual; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Aneka Industri .
B A B VI
BIDANG INDUSTRI AGRO
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 26
1) Bidang Industr i Agro berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
2) Bidang Industr i Agro dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 27
Bidang Industr i Agro mempunyai tugas menyelenggarakan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengembangan Industri Agro, pengendalian Industri Agro
dan potensi Industri Agro.
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Bidang
Industri Agro menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pengembangan
Industri Agro, Pengendalian Industri Agro, dan Potensi Industr i Agro;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan Industr i Agro,
Pengemndalian Industr i Agro, dan Potensi Industri Agro;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan Industri Agro, Pengendalian Industri Agro, dan Potensi Industr i Agro;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan Industri
Agro, Pengemndalian Industr i Agro, dan Potensi Industri Agro ;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Industri Agro,
Pengemndalian Industri Agro, dan Potensi Industri Agro;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Industri Agro; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 29
Bidang Industri Agro terdiri atas :
1. Seksi Pengembangan Industr i Agro;
2. Seksi Pengendalian Industr i Agro; dan
3. Seksi Potensi Industr i Agro.
Bagian Ketiga
Seksi Pengembangan Industri Agro
Pasal 30
Seksi Pengembangan Industri Agro mempunyai tugas melaksanakan tugas di
bidang Pengembangan Industri Agro.
Pasal 31
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi
Industri Non Logam menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang Pengembangan Industr i Agro;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang Pengembangan Industri Agro;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
Pengembangan Industri Agro
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Pengembangan Industri Agro;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pengembangan Industri Agro;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengembangan Industr i Agro; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Industri Agro.
Bagian Keempat
Seksi Pengendalian Industr i Agro
Pasal 32
Seksi Pengendalian Industri Agro mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang Pengendalian Industri Agro.
Pasal 33
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi
Pengendalian Industri Agro menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang Pengendalian Industri Agro;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang Pengendalian Industri Agro;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
Pengendalian Industri Agro;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang Pengendalian Industri Agro;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
Pengendalian Industri Agro;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengendalian Industri Agro; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Industri Agro.
Bagian Kelima
Seksi Potensi Industri Agro
Pasal 34
Seksi Potensi Industri Agro mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang
Potensi Industr i Agro.
Pasal 35
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi
Potensi Industr i Agro menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang Potensi Industr i Agro;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang Potensi Industr i Agro;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang Potensi
Industri Agro;
c. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Potensi Industri Agro;
d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Potensi Industr i Agro;
e. pelaksanaan administrasi Seksi Potensi Industr i Agro; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Industri Agro.
B A B VI I
BIDANG PERDAGANGAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 36
1) Bidang Perdagangan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
2) Bidang Perdagangan dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 37
Bidang Perdagangan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan, pengendalian perdagangan
dalam negeri, perdagangan luar negeri dan fasilitasi Perdagangan.
Pasal 38
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37,
Perdagangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pengembangan,
pengendalian perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri dan
fasilitasi Perdagangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan, pengendalian
perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri dan fasilitasi
Perdagangan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan, pengendalian perdagangan dalam negeri, perdagangan luar
negeri dan fasilitasi Perdagangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan,
pengendalian perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri dan
fasilitasi Perdagangan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan,
pengendalian perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri dan
fasilitasi Perdagangan;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Perdagangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 39
Bidang Perdagangan terdiri atas :
1. Seksi Perdagangan Dalam Negeri;
2. Seksi Perdagangan Luar Negeri; dan
3. Seksi Fasi l i tasi Perdagangan.
Bagian Ketiga
Seksi Perdagangan Dalam Negeri
Pasal 40
Seksi Perdagangan Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan tugas di
bidang pengembangan dan pengendalian Perdagangan Dalam Negeri.
Pasal 41
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi
Perdagangan Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang pengembangan dan pengendalian Perdagangan Dalam Negeri;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang pengembangan dan pengendalian Perdagangan Dalam
Negeri;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan dan pengendalian Perdagangan Dalam Negeri;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pengembangan dan pengendalian Perdagangan Dalam Negeri;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidangi
pengembangan dan pengendalian Perdagangan Dalam Negeri;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Perdagangan Dalam Negeri; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perdagangan
Bagian Keempat
Seksi Perdagangan Luar Negeri
Pasal 42
Seksi Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang
pengembangan dan pengendalian Perdagangan Luar Negeri.
Pasal 43
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Seksi Perdagangan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pengembangan dan pengendalian Perdagangan Luar Negeri;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang pengembangan dan pengendalian Perdagangan Luar
Negeri;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan dan pengendalian Perdagangan Luar Negeri
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pengembangan dan pengendalian Perdagangan Luar Negeri;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengembangan dan pengendalian Perdagangan Luar Negeri;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Perdagangan Luar Negeri; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perdagangan
Bagian Kelima
Seksi Fasil itasi Perdagangan
Pasal 44
Seksi Fasi l i tasi Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang
Fasi l i tasi promosi Perdagangan.
Pasal 45
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Seksi
Fasi l i tasi Perdagangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang fasilitasi promosi perdagangan;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang fasilitasi promosi perdagangan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi
promosi perdagangan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang fasilitasi promosi perdagangan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
fasilitasi promosi perdagangan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Fasi l i tasi Perdagangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perdagangan
B A B VII I
BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN T E R T I B NIAGA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 46
(1) Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 47
Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
Perlindungan Konsumen, Tertib Niaga dan pengawasan barang strategis.
Pasal 48
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Bidang
Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang perlindungan
konsumen, tertib niaga dan pengawasan barang strategis;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan konsumen, tertib niaga dan
pengawasan barang strategis;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perlindungan
konsumen, tertib niaga dan pengawasan barang strategis;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perlindungan
konsumen, tertib niaga dan pengawasan barang strategis;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perlindungan konsumen,
tertib niaga dan pengawasan barang strategis;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga;
dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 49
Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga terdiri atas :
1. Seksi Perlindungan Konsumen;
2. Seksi Tertib Niaga; dan
3. Seksi Pengawasan Barang Strategis.
Bagian Ketiga
Seksi Perlindungan Konsumen
Pasal 50
Seksi Perlindungan Konsumen mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang
Perlindungan Konsumen dan pengawasan kemetrologian.
Pasal 51
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Seksi
Perlindungan Konsumen menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang Perlindungan Konsumen dan pengawasan kemetrologian;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang Perlindungan Konsumen dan pengawasan kemetrologian;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang Perlindungan
Konsumen dan pengawasan kemetrologian;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang Perlindungan Konsumen dan pengawasan kemetrologian;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
Perlindungan Konsumen dan pengawasan kemetrologian;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Perlindungan Konsumen; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Perlindungan Konsumen
dan Tertib Niaga
Bagian Keempat
Seksi Tertib Niaga
Pasal 52
Seksi Tertib Niaga mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang tertib niaga, pemantauan peredaran barang /jasa dan regulasi usaha dagang.
Pasal 53
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Seksi
Tertib Niaga menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang tertib niaga, pemantauan peredaran barang /jasa dan regulasi
usaha dagang ;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kreteria di bidang tertib niaga, pemantauan peredaran barang /jasa dan regulasi usaha dagang;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang tertib
niaga, pemantauan peredaran barang /jasa dan regulasi usaha dagang;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tertib niaga, pemantauan peredaran barang /jasa dan regulasi usaha dagang;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
tertib niaga, pemantauan peredaran barang /jasa dan regulasi usaha dagang;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Tertib Niaga; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan
Konsumen dan Tertib Niaga
Bagian Kelima
Seksi Barang Strategis
Pasal 54
Seksi Barang Strategis mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang pengawasan peredaran barang strategis dan monitoring harga.
Pasal 55
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Seksi Barang Strategis menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang pengawasan peredaran barang strategis dan monitoring harga;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang pengawasan peredaran barang strategis dan monitoring
harga;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan peredaran barang strategis dan monitoring harga;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pengawasan peredaran barang strategis dan monitoring harga;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengawasan peredaran barang strategis dan monitoring harga;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Barang Strategis; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan
Konsumen dan Tertib Niaga
B A B IX
BIDANG PASAR
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 56
(1) Bidang Pasar berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Pasar dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 57
Bidang Pasar mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sarana dan prasarana pasar, pemeliharaan ketertiban, keamanan pasar dan pemungutan retribusi pasar.
Pasal 58
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, Bidang Pasar menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pengembangan
sarana dan prasarana pasar, pemeliharaan ketertiban, keamanan pasar dan
pemungutan retribusi pasar.
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sarana dan prasarana
pasar, pemeliharaan ketertiban, keamanan pasar dan pemungutan retribusi
pasar
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan sarana dan prasarana pasar, pemeliharaan ketertiban,
keamanan pasar dan pemungutan retribusi pasar;
d. bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan sarana dan
prasarana pasar, pemeliharaan ketertiban, keamanan pasar dan
pemungutan retribusi pasar
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan sarana dan
prasarana pasar, pemeliharaan ketertiban, keamanan pasar dan pemungutan
retribusi pasar
f. pelaksanaan administrasi bidang Pasar; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasa l59
Bidang Pasar terdiri atas :
1. Seksi Sarana dan Prasarana Pasar;
2. Seks i Managemen Pengelolaan Pasar; dan
3. Seksi Pembinaan Pasar Modern.
Bagian Ketiga
Seksi Sarana dan Prasarana Pasar
Pasal 60
Seksi Sarana dan Prasarana Pasar mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang pengembangan, penataan, pengaturan, pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar.
Pasal 61
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, Seksi
Sarana dan Prasarana Pasarmenyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang pengembangan, penataan, pengaturan, pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Pasar;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang pengembangan, penataan, pengaturan, pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Pasar;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan, penataan, pengaturan, pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pasar;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pengembangan, penataan, pengaturan, pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Pasar;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengembangan, penataan, pengaturan, pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pasar;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Sarana dan Prasarana Pasar; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasar
Bagian Keempat
Seksi Manajemen Pengelolaan Pasar
Pasal 62
Seksi Manajemen Pengelolaan Pasar mempunyai tugas melaksanakan tugas di
bidang manajemen pengeloloan pasar.
Pasal 63
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Seksi
Manajemen Pengelolaan Pasar menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang manajemen pengeloloan pasar;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang manajemen pengeloloan pasar;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
manajemen pengeloloan pasar;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang manajemen pengeloloan pasar;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
manajemen pengeloloan pasar;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Manajemen Pengelolaan Pasar; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasar
Bagian Kelima
Seksi Pembinaan Pasar Modern
Pasal 64
Seksi Pembinaan Pasar Modern mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang pembinaan pasar modern.
Pasal 65
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64, Seksi Pembinaan Pasar Modern menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang pembinaan pasar modern;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kreterian di bidang pembinaan pasar modern;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan pasar modern;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pembinaan pasar modern;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi, pelaporan di bidang
pembinaan pasar modern;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pembinaan Pasar Modern; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasar
B A B X
UPT
METROLOGI L E G A L
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 66
(1) UPT Metrologi Legal berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(2) UPT Metrologi Legal dipimpin oleh Kepala UPT.
Pasal 67
UPT Metrologi Legal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan tera, tera ulang
alat-alat ukur , takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP), ketatausahaan dan
pelayanan kemetrologian legal.
Pasal 68
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 UPT Metrologi Legal mempunyaifungsi:
a. penyusunan rencana, program dan anggaran kegiatan di bidangpelayanan tera, tera ulang alat-alat ukur , takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP), ketatausahaan dan pelayanan kemetrologian legal;
b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidangpelayanan tera,
tera ulang alat-alat ukur , takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP),
ketatausahaan dan pelayanan kemetrologian legal;
c. pelaksana kebijakan di bidangpelayanan tera, tera ulang alat-alat ukur ,
takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP), ketatausahaan dan pelayanan
kemetrologian legal;
d. pemberian bimbingan teknis di bidangpelayanan tera, tera ulang alat-alat
ukur , takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP), ketatausahaan dan
pelayanan kemetrologian legal;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidangpelayanan
tera, tera ulang alat-alat ukur , takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP),
ketatausahaan dan pelayanan kemetrologian legal;
f. pelaksanaanadministrasi di Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal, dan;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 69
UPT Metrologi Legal terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 70
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi
kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang mil ik daerah dan milik
negara.
Pasal 71
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik negara;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana,
keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta
pengelolaan barang milik daerah dan milik negara;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang administrasi
kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah
tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan
milik negara;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan,
tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang
milik daerah dan milik negara;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata
usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang
milik daerah dan milik negara;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis
Metrologi Legal
B A B X I
UPT
PASAR KECAMATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 72
(1) UPT Pasar Kecamatan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(2) UPT Pasar Kecamatan dipimpin oleh Kepala UPT.
Pasal 73
UPT Pasar Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan
dan mengendalikan semua kegiatan pasar di Kecamatan.
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 UPT Pasar Kecamatan mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran kegiatan pelaksanaan pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan pasar;
b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pelaksanaan pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan pasar;
c. pelaksana kebijakan di bidang pelaksanaan pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan pasar;
d. pemberian bimbingan teknis di bidang pelaksanaan pengkoordinasian dan
pengendalian kegiatan pasar;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang pelaksanaan
pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan pasar;
f. pelaksanaan administrasi di Unit Pelaksana Teknis Pasar Kecamatan, dan;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 75
UPT Pasar Kecamatan terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 76
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi
kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik
negara.
Pasal 77
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 Sub Bagian
Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan,
tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan
barang milik daerah dan mil ik negara;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana,
keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta
pengelolaan barang milik daerah dan milik negara;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang administrasi
kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah
tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan mil ik negara;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik negara;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan mil ik negara;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasar Kecamatan.
B A B X I I
UPT
DIKLAT INDUSTRI
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 78
(1) UPT Diklat Industr i berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(2) UPT Diklat Industr i dipimpin oleh Kepala UPT.
Pasal 79
UPT Diklat Industr i mempunyai tugas melaksanakan pelatihan industri kecil
dan kerajinan.
Pasal 80
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 UPT Diklat
Industri mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran kegiatan di bidang pelatihan
industri kecil dan kerajinan.
b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelatihan
industri kecil dan kerajinan.
c. pelaksana kebijakan di bidang mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pasar
d. pemberian bimbingan teknis di bidang pelatihan industr i kecil dan
kerajinan.
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang pelatihan industr i kecil dan kerajinan.
f. pelaksanaan administrasi di Unit Pelaksana Diklat Industri , dan;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 81
UPT Diklat Industr i terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 82
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi
kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang mil ik daerah dan milik
negara.
Pasal 83
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 Sub Bagian
Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan,
tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan
barang milik daerah dan mil ik negara;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana,
keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta
pengelolaan barang milik daerah dan milik negara;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang administrasi
kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah
tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan
milik negara;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan,
tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang
milik daerah dan milik negara;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan, dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan mil ik negara;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasar Kecamatan.
B A B X I I I
JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 84
Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 85
Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 86
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 Jabatan
Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Jabatan Fungsional
Pasal 87
Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 terdiri atas :
a. Jabatan Fungsional Arsiparis;
b. Jabatan Fungsional Pranata Komputer;
c. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan;
d. Jabatan Fungsional Auditor;
e. Jabatan Fungsional Pengadaan Barang / J a s a ;
f. Jabatan Fungsional Penyuluh Perindag;
g- Jabatan Fungsional Penera;
h. Jabatan FungsionaL Pengamat Tera; dan
i . Jabatan Pengawas Kemetrologian.
Pasal 88
Masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87
dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas.
Pasal 88
Masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.
B A B X IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 89
Peraturan Bupat i in i mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupat i in i dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.
Ditetapkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
BUPATI GIANYAR,
A.A. G D E AGUNG BHARATA
Diundangkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM
SETDA KABUPATEN GIANYAR,
DEWA MADE APRAMANA
BER ITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 72
LAM PI RAN PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 72 TAHUN-2016
TANGGAL 14 D E S E M B E R 2016
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN
GIANYAR.
Kelompok J a b a t a n
Fungsional
Bidang Aneka Industr i
Seks i Industr i Logam
Seks i Industr i Non
Logam
Seksi Fasi l i tas i Hak
Kekayaan Intelektual
Dinas
Bidang Industri Agro
Seks i Pengembangan
Industr i Agro
Seks i Pengendalian
Industr i Agro
Seks i Potensi Agro
£ UPT Metrologi Legal
Sekretariat
Dinas
Sub Bagian
Perencanaan
Sub Bagian
Keuangan
Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian
Bidang Perdagangan
Seks i Perdagangan
Dalam Negeri
Seks i Perdagangan
Luar Negeri
Seks i Fasi l i tas i
Perdagangan
Bidang Perlindungan
Konsumen dan Tertib
Niaga
Seks i Perlindungan
Konsumen
Seksi Tertib Niaga
Seks i Barang Strategis
Bidang Pasar
Seksi Sarana
Prasarana Pasar
Seksi Manajemen
Pengelolaan Pasar
Seksi Pembinaan Pasar
Modern
UPT Diklat Perindustrian
Sub Bagian Ta ta Usaha
X
UPT Pasar Kecamatan BUPATI GIANYAR,
Sub Bagian Ta ta Usaha Sub Bagian Ta t a Usaha
A. A. G D E AGUNG BHARATA