By. Tjutjuk Hardianto
Transcript of By. Tjutjuk Hardianto
By. Tjutjuk Hardianto
Peritoneum adalah rongga didalam perut
Didalamnya terdapat selaput yang sangat tipis yang disebut membran peritoneal yang membungkus rongga perut bagian dalam
Membran peritoneal berfungsi sebagai penyaring darah didalam tubuh kita
Principles of peritoneal dialysis
CAPD is
C – Terus – menerus
A – Bergerak bebas
P – Rongga perut
D – Dialysis / cuci darah
Setelah proses pengisian maka kita diamkan cairan dialysat yang baru tersebut didalam rongga perut selama4 jam pada siang hari dan 8-10 jam pada saat malam hari. Pada saat ini terjadi proses pencucian dan pad asaat ini kita dapat melakukan aktifitas seperti biasa
Cairan dialysatyang sudahdigunakandikeluarkan darirongga perut.
Proses ini kira-kira 15 – 20menit
Kemudian kita mengisi rongga peritonium dengan cairan dialisat yang baru.
Proses ini memakan waktu kira-kira 10 menit
Ada 3 tahap
1. Drain 2. Fill 3. Dwell
Terdapat cairan purulent pada exit site yang berasal pada tunnel Terdapat eritema pada sekitar exit site
Rasa nyeri dirasakan pada exit site dan sepanjang tunnelDaerah exit site dan tunnel teraba hangat dan berwarna
kemerahan
Pasien tidak melaksanakan tehnik pertukaran cairan dan
perawatan exit site sesuai prosedur
• Lakukan perawatan exit site lebih sering ( 1-2x / hari )
• Bersihkan kerak / kulit yang kering pada exit site dengan larutan normal saline
• Jangan mengelupas kerak atau kulit kering pada exit site
• Tutup exit site dengan kassa steril• Periksa kultur cairan purulent exit site• Periksa hitung sel pada cairan pengeluaran• Observasi perkembangan kondisi exit site
dan tunnel• Bila pasien rawat jalan, pasien harus sering
kontrol
Cairan pengeluaran berwarna keruhAdanya nyeri perut, terutama saat perut disentuh
Adanya peningkatan suhu tubuh ( > 38 C )Hasil pemeriksaan hitung sel dialisat > 100Ml
Hasil kultur dialisat positif
• Periksa cairan pengeluaran ( hitung sel, pewarnaan gram dan kultur )
• Persingkat waktu dwell time 1 -2 jam• Bila cairam keruh dan terdapat rasa nyeri atau
terdapat demam, maka lakukan pergantian cairan 2-3 kali berturut-turut untuk mengilangkan rasa nyeri
• Segera beri antibiotik pada cairan dialisat• Untuk mencegah sumbatan fibrin, beri heparin
500 – 1000 IU/L• Bila perlu MRS
Kontaminasi pada saat melakukan pergantian cairan, dari alat yang dipakai
Terdapat kebocoran pada kateter
Tutup ujung kateter hilang
Infeksi pada exit site dan tunnel
Kuman ada dimana-mana
Kuman tumbuh dan berkembang dengan cepat di
tempat yang lembab
Kuman dapat menyebabkan infeksi
Cairan antiseptik dapat digunakan untuk membunuh
kuman
Menjaga kebersihan daerah tempat melakukan pergantian cairan
Kita harus selalu mencuci tangan dan menggunakan masker setiap melakukan pergantian cairan
Kita harus selalu melakukan pergantian cairan sesuai dengan yang telah diajarkan oleh perawat CAPD
Kita harus selalu mandi dan membersihkan daerah exit-site setiap hari
Selalu memperhatikan daerah exit-sitesetiap hari
Selalu membersihkan daerah exit-sitesetiap hari
hindari berenang atau mandi denganberendam
Hindari menggaruk atau memberi bedakpada daerah exit-site
Perawatan cateter yang baik akanmenolong kehidupan dari kateter danmencegah terjadinya infeksi
Selalu memfiksasi kateter
Jangan menarik atau memutar kateter
Selalu merawat daerah kateter sesuai dengan
yang telah diajarkan oleh perawat CAPD
Kemerahan didaerah exit-site
Bengkak disekitar daerah exit-site
Rasa sakit saat disentuh di daerah exit-site
Ada nanah/pus
Jika terjadi tanda-tanda tersebutseperti diatas maka segeralahmenghubungi dokter atau unitCAPD
Peritonitis adalah infeksi pada rongga peritonium yang
disebabkan oleh kuman-kuman yang masuk ke dalam rongga
peritonium
Selalu melakukan pergantian cairan seperti yang talah diajarkan oleh perawat CAPD
Selalu mencuci tangan dan mengeringkan tangan dengan segera saat melakukan pergantian cairan
Selalu menjaga kebersihan pada daerah tempat melakukan pergantian cairan
Jangan ada binatang peliharaan didalam ruangan saat melakukan pergantian cairan
Hindari terjadinya konstipasi Rawat selalu daerah exit-site
Panas
Nyeri pada perut
Cairan berwarna keruh
Perasaan tidak nyaman
Hubungi segera dokter atau unit CAPD
jika terdapat tanda-tanda seperti diatas.
Dan simpan cairan yang berwarna keruh dan bawacairan tersebut saat mengunjungi unit CAPD
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
( IDO )
PADA PASIEN CAPD
RS
Tugas utamanya memberikan Pelayanan Kesehatan yang Komprehensif
PromotifPreventif Kuratif
Rehabilitatif
Tindakan Pembedahan
Prosedur pemasangan alat – alat Invasif
Memberi peluang terjadinya transmisi mikroorganisme
Infeksi IDO
Manajemen PPI di Unit CAPD
Standar akreditasi JCI dan KARS
• PERENCANAAN • PELAKSANAAN• PENGAWASAN• EVALUASI• PEMBINAAN
• Menerapkan Kewaspadaan Isolasi
• Pendidikan dan pelatihan
• Pengendalian antimikroba
• Surveilans
• Pencegahan infeksi pada pemakain alat
Penerapan Kewaspadaan Isolasi terdiri
dari :
Kewaspadaan Standard
Kewaspadaan berdasarkan transmisi
Kewaspadaan Standar:
• Pasien• Petugas• Lingkungan• Peralatan
• Jika menemukan ada tanda-tanda infeksi, sembuhkan terlebih dahulu infeksinya sebelum hari operasi elektif, dan jika perlu tunda hari operasi sampai infeksi tersebut sembuh.
• Tidak mencukur rambut, kecuali bila rambut terdapat pada sekitar daerah operasi dan atau akan menggangu jalannya operasi.
• Bila diperlukan mencukur rambut, lakukan di kamar bedah beberapa saat sebelum operasi dan sebaiknya menggunakan pencukur Elektric Clippers
(Bila tidak ada pencukur listrik gunakan silet baru) Kategori IA
• Mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes dan menghindari kadar gula darah yang terlalu rendah sebelum operasi.
Studi yg melibatkan > 700 pasien, mendapatkan bahwa koloni bakteri menurun 9x lipat dengan 2x mandi chlorhexidine ( Garibaldi, 1988 ).
Chlorhexidine dianjurkan dibanding povidone-iodineaktivitasnya lebih superior dan memberikan keuntungan antimikroba maksimum sesudah beberapa kali pemakaian. Oleh karenanya, pasien harus mandi malam sebelum ( Malam ) dan pagi hari menjelang operasi ( Rabih O. et al, 2010 ).
Desinfeksi Kulit pasienIntra operative
Pembersihan pembedahan awal kulit ( Desinfeksi ) pasien itu dengan menggunakan desinfektan chlorhexidine - alkohollebih superior dan memberikan keuntunganantimikroba maksimumdari pada iodine -povidone untuk mencegah infeksi daerah operasi terutama pada jenis operasi : bersih terkontaminasi
Pastikan kondisi kesehatan tim bedah dan CAPD
Menjaga agar kuku selalu pendek dan janganmemakai kuku palsu (Kategori I B)
Membersihkan sela-sela dibawah kuku setiap harisebelum cuci tangan bedah yang pertama. (KategoriIB)Tidak memakai perhiasan di tangan atau lengan.(Kategori IB)
Tidak ada rekomendasi mengenai pemakaian catkuku, namun sebaiknya tidak memakai.
Mendidik dan biasakan anggota tim bedah dan capd agarmelapor
Jika mempunyai tanda dan gejala penyakit infeksi dansegera melapor kepada petugas pelayan kesehatankaryawan.
Larangan bekerjauntuk anggota tim bedah dan capd yang memiliki luka
pada kulit, hingga infeksi sembuh atau menerima
terapi yang memadai.
Bagi anggota tim bedah dan
capd yang terkolonisasi
mikroorganisme seperti
S.Aureus atau Stertococcus
grup A tidak perlu dilarang
bekerja, kecuali bila ada
hubungan epidemiologis
dengan penyebaran
Mikroorganisme tersebut
dirumah sakit
Menyusun satu kebijakan mengenai perawatan pasien bilakaryawan mengidap infeksi yang kemungkinan dapatmenular.Kebijakan ini mencakup:Tanggung jawab karyawan untuk melaporkan penyakitnya.Pelarangan bekerja untuk yang sakitIjin untuk kembali bekerja setelah sembuh penyakitnya.Petugas yang berwewenang untuk melakukan pelarangan bekerja
ENAM LANGKAH
KEBERSIHAN TANGAN
HAND HYGIENE
1. Kebersihan tangan petugas : Terutama operator, Dokter Anastesi, perawat yang kontak langsung dengan pasien
2. Dengan melakukan kebersihan tangan yang tepat dan benar dapat menurunkan infeksi 50 %
3. Catatan : penggunaan sarung tangan bersih tidak menjadi jaminan mencegah transmisi mikroorganisme
Pastikan kebersihan tangan tim bedahCuci tangan bedah
(surgical Scrub) dengan antiseptik yang sesuai. Keringkan dengan handuk steril.
Kategori IB
Wajib hukum nya semua pasien CAPD diajarkan tehnik
cuci tangan yang benar semakin lama pembelajar
semakin turun tingkat infeknya
Sebelum ganti cairan CAPD pasien harus cuci tangan
Setelah ganti cairan CAPD pasien harus cuci tangan
Setelah membersihkan lingkungan tempat pergantian
harus cuci tangan
• Pembatasan jumlahpersonil
• OK Besar maksimal 10 orang
• OK Kecil 7 Orang
Pastikan pemakaian APD tim bedah dan capd tepat dan benar
Pakai Tutup kepala, semua rambut harus
tertutup,Gaun, Masker, Sarung tangan
Segera lepas alat pelindung diri jika tidak
diperlukan lagi
Catatan :
Tidak di komendasikan mengalungkan masker di leher
: Pakai masker yang menutupi seluruh mulut dan hidung , bila memasuki kamar bedah pada saat operasi akan mulai atau sudah selesai, atau apabila ada alat bedah yang dibuka. Pakai masker sepanjang operasi (IB)
Pakai topi yang menutupi seluruh rambut kepala dan
wajah waktu masuk kamar bedah ( IB ). Jangan memakai “shoe cover” untuk mencegah
IDO. ( IB )
Baju Bedah dan “drapes
:
. Pakai sarung tangan steril sesudah cuci tangan.
. Pakai sarung tangan sesudah memakai baju steril ( IB )
. Pakai baju bedah dan “drapes” yg kedap air (
IB )
. Ganti baju atau “drapes” yg terkontaminasi
atau tertembus darah atau cairan infeksius ( IB )
. Tidak direkomendasi bagaimana dan dimana untuk
mencuci baju dan “drapes” ( unresolved
Baju Bedah dan “drapes
PENGGUNAAN APD
APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari masker, topi, sarung tangan,pelindung wajah, sepatu yang digunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi.
Digunakan sesuai indikasi pada pasien CAPD diwajibkan memakai masker bedah ketika pergantian cairan
Segera dilepas jika sudah selesai tindakan
Semua petugas harus mempunyai kesadaran tentang PPI
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Pastikan lingkungan kamar benar
sudah tepat dan benar
• Pertahankan tekanan udara positif dalam kamarbedah dibandingkan dengan koridor dan ruangan disekitarnya
• Pertahankan minimun 15 - 30 kali pergantian udaraper jam , dengan minimun 3 di antaranya adalahudara segar
• Menjaga dan mempertahankan suhu 20-24 derajat,kelembaban 60-
• Semua udara harus disaring, baik udara segarmaupun udara hasil resirkulasi.
• Semua udara masuk harus melalui langit-langit dankeluar melalui dekat lantai.
HOW DOES AIRBORNE CONTAMINATION AND INFECTION OCCURMANAJEMEN LINGKUNGAN
Jangan menggunakan Fogging dan sinar ultra violet di kamar bedah untuk mencegah infeksi IDO, gunakan HEPA Filter
Pintu kamar bedah harus selalu tertutup, kecuali bila di butuhkan untuk lewatnya peralatan, petugas dan pasien.
Batasi jumlah orang yang masuk dalam ruang tindakan capd .
• Bila tampak kotoran atau darah atau cairantubuh lainnya pada permukaan benda atauperalatan, gunakan desinfektan untukmembersihkannya sebelum operasi dimulai.
• Tidak perlu mengadakan pembersihan khususatau penutupan kamar bedah setelah selesaioperasi kotor.
• Jangan menggunakan keset berserabut untukkamar bedah ataupun daerah sekitarnya .
MANAJEMEN LINGKUNGAN
HOW DOES AIRBORNE CONTAMINATION AND INFECTION OCCURMANAJEMEN LINGKUNGAN
Bersihkan dan keringkan lantai ruang tindakan dan desinfeksipermukaan lingkungan atau peralatan dalam ruangtindakan setelah selesai tindakan terakhir setiap harinyadengan desinfektan.
Tidak ada rekomendasi mengenai desinfeksi permukaanlingkungan atau peralatan dalam tindakan di antara duatindakan bila tidak tampak adanya kotoran.
Tidak ada rekomendasi untuk kultur lingkungan secara rutin(dilakukan hanya untuk epidemiologi study)
KEBERSIHANLINGKUNGAN
Bersihkan, Rawat dan Desinfeksi alat dan
perlengkapan dalam ruang perawatan
pasien CAPD secara rutin setiap hari
,inipun harus diajarkan pada pasien
dirumah
• Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai
• Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan
• Resiko penularan HIV,HBV,HCV di unit capd terjadi akibat tertusuk benda tajam habis pakai.
• Instumentator setiap memberikan instrumen tajam kepada operator harus selalu menggunakan tray, tidak boleh langsung
Pastikan penanganan limbah tepat dan benar
Pastikan penanganan limbah tepat dan benar
• Tidak menekuk atau mematahkan benda tajam
• Tidak meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat
• Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang tersedia
• Selalu buang sendiri oleh sipemakai
• Pisahkan limbah sesuai dengan jenisnya• Tempatkan limbah sesuai jenisnya
– Limbah padat infeksius dalam kantong plastik kuning
– Limbah padat non infeksius dalam kantong plastik hitam
– Limbah padat tajam dalam kontainer tahan tusuk dan tahan air
Pastikan penanganan limbah tepat dan benar
Kebersihan lantai dengan desinfektan
Pencampuran bahan pembersih/desinfektan dan air bersih dengan perbandingan sbb :
Perbandingan : desinfektan : air
untuk lantai dengan pengotoran berat= 1 : 10 - 1 : 20setiap selesai tindakan
Serap darah dengan bahan yang dapat
menyerap cairan
Semprot lantai dengan Desinfekatan
Segera bersihkan lantai
Waktu PembersihanKegiatan Periode
Pembersihan lantai Setiap pergantian pasien dan bila terlihat kotor
Pembersihan dinding Setiap minggu dan bila terlihat kotor
Pembersihan dinding kaca
Setiap hari dan bila terlihat kotor
Ruangan tindakan unit capd harus tetap tertutup, kecuali untuk lewat alat, personal dan pasien
Jangan lakukan sampling lingkungan rutin di ruang
tindakan unit capd .
Lakukan sampling Mikrobiologi di permukaan ruang
tindakan capd dan udara hanya sebagai bagian
penelitian epidemiologis
CDC, Centre for Disease Control and Prevention, Guidelines for prevention of Intravascular catheter related Infections, MMWR, 2002: 51 ( No. RR 10 )
Pastikan penanganan linen
di unit capd tepat dan benar
• Pemisahan linen kotor terkontaminasi darah atau cairan tubuh dengan linen kotor tidak terkontaminasi.
• Tidak menempatkan linen di lantai• Semua linen infeksius dimasukan ke
dalam kantong dengan kode infeksius (kantong kuning)
• Linen yang terkontaminasi cairan tubuh dibersihkan sebelum proses selanjutnya
Steriisasi Alat BedahPERALATAN PERAWATAN
PASIENPastikan penanganan peralatan
perawatan pasien tepat dan benar
• Sterilkan semua instrumen bedah sesuai petunjuk
• Pelaksanaan sterilisasi kilat hanya untuk instrumen yang harus segera digunakan. Tidak melaksanakan sterilisasi kilat dengan alasan kepraktisan, untuk menghemat pembelian instrumen baru atau untuk menghemat waktu
Steriisasi Alat BedahPERALATAN PERAWATAN
PASIENPastikan penanganan peralatan
perawatan pasien tepat dan benar
• Peralatan disposible setelah dipakai dibuang, khususnya pada pasien penderita HIV,HBV,HCV
• Peralatan yang dapat dipakai ulang dilakukan disinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi sesuai jenis alat medis
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA YANG RASIONAL
• Pemberian profilaksis antimikroba hanya bila di indikasikan, dan pilihlah jenis antimikroba yang paling efektif terhadap patogen yang umum menyebabkan IDO pada operasi jenis tersebut atau sesuai dengan rekomendasi.
• Berikan dosis propilaksis awal melalui intravena pada saat yang sesuai sehingga pada saat operasi dimulai konsentrasi bakterisida pada serum dan jaringan maksimal konsentrasinya. Pertahankan kadarnya dalam serum dan jaringan selama berlangsungnya operasi dan maksimum sampai beberapa jam setelah insisi ditutup
Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;pakai tisu
Buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena sekret saluran napas dan
Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik dan air mengalir/ alkohol handrub setelah kontak dengan sekret
Jaga jarak terhadap orang yang ada gejala ISPA dg demam
x x x √ √WHOGUIDELINES
PENDIDIKAN DAN LATIHANPastikan tim bedah sudah
mendapatkan pelatihan tentang PPI
Berikan pendidikan dan latihan tentang pencegahan dan penggendalian infeksi Rumah Sakit pada setiap individu yang bekerja di UNIT CAPD
SURVEILENSPastikan adanya surveilens di kamar bedah
Lakukan surveilens aktif:
– Infeksi daerah operasi– Penggunaan antimikroba– Pola kuman infeksi luka operasi– Karyawan yang tertusuk jarum– Kepatuhan melaksanakan kewaspadaan
standar
• Setiap individu yang bertugas di unit capd
• Petugas kebersihan , perawat ,dokter individu yang ada di unit capd
KESIMPULAN
Pencegahan dan pengendalian infeksi di Unit CAPDsangatlah penting oleh karena itu diperlukan kerja sama semua pihak, serta dukungan dan komitmen untuk menerapkan kewaspadaan standar sehingga kualitas pelayanan meningkat terlihat dari penurunan angka Infeksi Rumah Sakit