By. Tjutjuk Hardianto

70
By. Tjutjuk Hardianto

Transcript of By. Tjutjuk Hardianto

Page 1: By. Tjutjuk Hardianto

By. Tjutjuk Hardianto

Page 2: By. Tjutjuk Hardianto

Peritoneum adalah rongga didalam perut

Didalamnya terdapat selaput yang sangat tipis yang disebut membran peritoneal yang membungkus rongga perut bagian dalam

Membran peritoneal berfungsi sebagai penyaring darah didalam tubuh kita

Page 3: By. Tjutjuk Hardianto

Principles of peritoneal dialysis

Page 4: By. Tjutjuk Hardianto

CAPD is

C – Terus – menerus

A – Bergerak bebas

P – Rongga perut

D – Dialysis / cuci darah

Page 5: By. Tjutjuk Hardianto

Setelah proses pengisian maka kita diamkan cairan dialysat yang baru tersebut didalam rongga perut selama4 jam pada siang hari dan 8-10 jam pada saat malam hari. Pada saat ini terjadi proses pencucian dan pad asaat ini kita dapat melakukan aktifitas seperti biasa

Cairan dialysatyang sudahdigunakandikeluarkan darirongga perut.

Proses ini kira-kira 15 – 20menit

Kemudian kita mengisi rongga peritonium dengan cairan dialisat yang baru.

Proses ini memakan waktu kira-kira 10 menit

Ada 3 tahap

1. Drain 2. Fill 3. Dwell

Page 6: By. Tjutjuk Hardianto
Page 7: By. Tjutjuk Hardianto

Terdapat cairan purulent pada exit site yang berasal pada tunnel Terdapat eritema pada sekitar exit site

Rasa nyeri dirasakan pada exit site dan sepanjang tunnelDaerah exit site dan tunnel teraba hangat dan berwarna

kemerahan

Pasien tidak melaksanakan tehnik pertukaran cairan dan

perawatan exit site sesuai prosedur

• Lakukan perawatan exit site lebih sering ( 1-2x / hari )

• Bersihkan kerak / kulit yang kering pada exit site dengan larutan normal saline

• Jangan mengelupas kerak atau kulit kering pada exit site

• Tutup exit site dengan kassa steril• Periksa kultur cairan purulent exit site• Periksa hitung sel pada cairan pengeluaran• Observasi perkembangan kondisi exit site

dan tunnel• Bila pasien rawat jalan, pasien harus sering

kontrol

Page 8: By. Tjutjuk Hardianto

Cairan pengeluaran berwarna keruhAdanya nyeri perut, terutama saat perut disentuh

Adanya peningkatan suhu tubuh ( > 38 C )Hasil pemeriksaan hitung sel dialisat > 100Ml

Hasil kultur dialisat positif

• Periksa cairan pengeluaran ( hitung sel, pewarnaan gram dan kultur )

• Persingkat waktu dwell time 1 -2 jam• Bila cairam keruh dan terdapat rasa nyeri atau

terdapat demam, maka lakukan pergantian cairan 2-3 kali berturut-turut untuk mengilangkan rasa nyeri

• Segera beri antibiotik pada cairan dialisat• Untuk mencegah sumbatan fibrin, beri heparin

500 – 1000 IU/L• Bila perlu MRS

Kontaminasi pada saat melakukan pergantian cairan, dari alat yang dipakai

Terdapat kebocoran pada kateter

Tutup ujung kateter hilang

Infeksi pada exit site dan tunnel

Page 9: By. Tjutjuk Hardianto

Kuman ada dimana-mana

Kuman tumbuh dan berkembang dengan cepat di

tempat yang lembab

Kuman dapat menyebabkan infeksi

Cairan antiseptik dapat digunakan untuk membunuh

kuman

Page 10: By. Tjutjuk Hardianto

Menjaga kebersihan daerah tempat melakukan pergantian cairan

Kita harus selalu mencuci tangan dan menggunakan masker setiap melakukan pergantian cairan

Kita harus selalu melakukan pergantian cairan sesuai dengan yang telah diajarkan oleh perawat CAPD

Kita harus selalu mandi dan membersihkan daerah exit-site setiap hari

Page 11: By. Tjutjuk Hardianto

Selalu memperhatikan daerah exit-sitesetiap hari

Selalu membersihkan daerah exit-sitesetiap hari

hindari berenang atau mandi denganberendam

Hindari menggaruk atau memberi bedakpada daerah exit-site

Perawatan cateter yang baik akanmenolong kehidupan dari kateter danmencegah terjadinya infeksi

Page 12: By. Tjutjuk Hardianto

Selalu memfiksasi kateter

Jangan menarik atau memutar kateter

Selalu merawat daerah kateter sesuai dengan

yang telah diajarkan oleh perawat CAPD

Page 13: By. Tjutjuk Hardianto

Kemerahan didaerah exit-site

Bengkak disekitar daerah exit-site

Rasa sakit saat disentuh di daerah exit-site

Ada nanah/pus

Jika terjadi tanda-tanda tersebutseperti diatas maka segeralahmenghubungi dokter atau unitCAPD

Page 14: By. Tjutjuk Hardianto

Peritonitis adalah infeksi pada rongga peritonium yang

disebabkan oleh kuman-kuman yang masuk ke dalam rongga

peritonium

Page 15: By. Tjutjuk Hardianto

Selalu melakukan pergantian cairan seperti yang talah diajarkan oleh perawat CAPD

Selalu mencuci tangan dan mengeringkan tangan dengan segera saat melakukan pergantian cairan

Selalu menjaga kebersihan pada daerah tempat melakukan pergantian cairan

Jangan ada binatang peliharaan didalam ruangan saat melakukan pergantian cairan

Hindari terjadinya konstipasi Rawat selalu daerah exit-site

Page 16: By. Tjutjuk Hardianto

Panas

Nyeri pada perut

Cairan berwarna keruh

Perasaan tidak nyaman

Hubungi segera dokter atau unit CAPD

jika terdapat tanda-tanda seperti diatas.

Dan simpan cairan yang berwarna keruh dan bawacairan tersebut saat mengunjungi unit CAPD

Page 17: By. Tjutjuk Hardianto

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

( IDO )

PADA PASIEN CAPD

Page 18: By. Tjutjuk Hardianto

RS

Tugas utamanya memberikan Pelayanan Kesehatan yang Komprehensif

PromotifPreventif Kuratif

Rehabilitatif

Page 19: By. Tjutjuk Hardianto

Tindakan Pembedahan

Prosedur pemasangan alat – alat Invasif

Memberi peluang terjadinya transmisi mikroorganisme

Infeksi IDO

Manajemen PPI di Unit CAPD

Standar akreditasi JCI dan KARS

Page 20: By. Tjutjuk Hardianto

• PERENCANAAN • PELAKSANAAN• PENGAWASAN• EVALUASI• PEMBINAAN

Page 21: By. Tjutjuk Hardianto

• Menerapkan Kewaspadaan Isolasi

• Pendidikan dan pelatihan

• Pengendalian antimikroba

• Surveilans

• Pencegahan infeksi pada pemakain alat

Page 22: By. Tjutjuk Hardianto

Penerapan Kewaspadaan Isolasi terdiri

dari :

Kewaspadaan Standard

Kewaspadaan berdasarkan transmisi

Kewaspadaan Standar:

Page 23: By. Tjutjuk Hardianto

• Pasien• Petugas• Lingkungan• Peralatan

Page 24: By. Tjutjuk Hardianto

• Jika menemukan ada tanda-tanda infeksi, sembuhkan terlebih dahulu infeksinya sebelum hari operasi elektif, dan jika perlu tunda hari operasi sampai infeksi tersebut sembuh.

• Tidak mencukur rambut, kecuali bila rambut terdapat pada sekitar daerah operasi dan atau akan menggangu jalannya operasi.

Page 25: By. Tjutjuk Hardianto

• Bila diperlukan mencukur rambut, lakukan di kamar bedah beberapa saat sebelum operasi dan sebaiknya menggunakan pencukur Elektric Clippers

(Bila tidak ada pencukur listrik gunakan silet baru) Kategori IA

• Mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes dan menghindari kadar gula darah yang terlalu rendah sebelum operasi.

Page 26: By. Tjutjuk Hardianto

Studi yg melibatkan > 700 pasien, mendapatkan bahwa koloni bakteri menurun 9x lipat dengan 2x mandi chlorhexidine ( Garibaldi, 1988 ).

Chlorhexidine dianjurkan dibanding povidone-iodineaktivitasnya lebih superior dan memberikan keuntungan antimikroba maksimum sesudah beberapa kali pemakaian. Oleh karenanya, pasien harus mandi malam sebelum ( Malam ) dan pagi hari menjelang operasi ( Rabih O. et al, 2010 ).

Page 27: By. Tjutjuk Hardianto

Desinfeksi Kulit pasienIntra operative

Pembersihan pembedahan awal kulit ( Desinfeksi ) pasien itu dengan menggunakan desinfektan chlorhexidine - alkohollebih superior dan memberikan keuntunganantimikroba maksimumdari pada iodine -povidone untuk mencegah infeksi daerah operasi terutama pada jenis operasi : bersih terkontaminasi

Page 28: By. Tjutjuk Hardianto

Pastikan kondisi kesehatan tim bedah dan CAPD

Menjaga agar kuku selalu pendek dan janganmemakai kuku palsu (Kategori I B)

Membersihkan sela-sela dibawah kuku setiap harisebelum cuci tangan bedah yang pertama. (KategoriIB)Tidak memakai perhiasan di tangan atau lengan.(Kategori IB)

Tidak ada rekomendasi mengenai pemakaian catkuku, namun sebaiknya tidak memakai.

Page 29: By. Tjutjuk Hardianto

Mendidik dan biasakan anggota tim bedah dan capd agarmelapor

Jika mempunyai tanda dan gejala penyakit infeksi dansegera melapor kepada petugas pelayan kesehatankaryawan.

Larangan bekerjauntuk anggota tim bedah dan capd yang memiliki luka

pada kulit, hingga infeksi sembuh atau menerima

terapi yang memadai.

Page 30: By. Tjutjuk Hardianto

Bagi anggota tim bedah dan

capd yang terkolonisasi

mikroorganisme seperti

S.Aureus atau Stertococcus

grup A tidak perlu dilarang

bekerja, kecuali bila ada

hubungan epidemiologis

dengan penyebaran

Mikroorganisme tersebut

dirumah sakit

Page 31: By. Tjutjuk Hardianto

Menyusun satu kebijakan mengenai perawatan pasien bilakaryawan mengidap infeksi yang kemungkinan dapatmenular.Kebijakan ini mencakup:Tanggung jawab karyawan untuk melaporkan penyakitnya.Pelarangan bekerja untuk yang sakitIjin untuk kembali bekerja setelah sembuh penyakitnya.Petugas yang berwewenang untuk melakukan pelarangan bekerja

Page 32: By. Tjutjuk Hardianto

ENAM LANGKAH

KEBERSIHAN TANGAN

HAND HYGIENE

Page 33: By. Tjutjuk Hardianto

1. Kebersihan tangan petugas : Terutama operator, Dokter Anastesi, perawat yang kontak langsung dengan pasien

2. Dengan melakukan kebersihan tangan yang tepat dan benar dapat menurunkan infeksi 50 %

3. Catatan : penggunaan sarung tangan bersih tidak menjadi jaminan mencegah transmisi mikroorganisme

Pastikan kebersihan tangan tim bedahCuci tangan bedah

(surgical Scrub) dengan antiseptik yang sesuai. Keringkan dengan handuk steril.

Kategori IB

Page 34: By. Tjutjuk Hardianto

Wajib hukum nya semua pasien CAPD diajarkan tehnik

cuci tangan yang benar semakin lama pembelajar

semakin turun tingkat infeknya

Sebelum ganti cairan CAPD pasien harus cuci tangan

Setelah ganti cairan CAPD pasien harus cuci tangan

Setelah membersihkan lingkungan tempat pergantian

harus cuci tangan

Page 35: By. Tjutjuk Hardianto

• Pembatasan jumlahpersonil

• OK Besar maksimal 10 orang

• OK Kecil 7 Orang

Page 36: By. Tjutjuk Hardianto

Pastikan pemakaian APD tim bedah dan capd tepat dan benar

Pakai Tutup kepala, semua rambut harus

tertutup,Gaun, Masker, Sarung tangan

Segera lepas alat pelindung diri jika tidak

diperlukan lagi

Catatan :

Tidak di komendasikan mengalungkan masker di leher

Page 37: By. Tjutjuk Hardianto

: Pakai masker yang menutupi seluruh mulut dan hidung , bila memasuki kamar bedah pada saat operasi akan mulai atau sudah selesai, atau apabila ada alat bedah yang dibuka. Pakai masker sepanjang operasi (IB)

Pakai topi yang menutupi seluruh rambut kepala dan

wajah waktu masuk kamar bedah ( IB ). Jangan memakai “shoe cover” untuk mencegah

IDO. ( IB )

Baju Bedah dan “drapes

Page 38: By. Tjutjuk Hardianto

:

. Pakai sarung tangan steril sesudah cuci tangan.

. Pakai sarung tangan sesudah memakai baju steril ( IB )

. Pakai baju bedah dan “drapes” yg kedap air (

IB )

. Ganti baju atau “drapes” yg terkontaminasi

atau tertembus darah atau cairan infeksius ( IB )

. Tidak direkomendasi bagaimana dan dimana untuk

mencuci baju dan “drapes” ( unresolved

Baju Bedah dan “drapes

Page 39: By. Tjutjuk Hardianto

PENGGUNAAN APD

APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari masker, topi, sarung tangan,pelindung wajah, sepatu yang digunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi.

Digunakan sesuai indikasi pada pasien CAPD diwajibkan memakai masker bedah ketika pergantian cairan

Segera dilepas jika sudah selesai tindakan

Page 40: By. Tjutjuk Hardianto

Semua petugas harus mempunyai kesadaran tentang PPI

Page 41: By. Tjutjuk Hardianto

MANAJEMEN LINGKUNGAN

Pastikan lingkungan kamar benar

sudah tepat dan benar

• Pertahankan tekanan udara positif dalam kamarbedah dibandingkan dengan koridor dan ruangan disekitarnya

• Pertahankan minimun 15 - 30 kali pergantian udaraper jam , dengan minimun 3 di antaranya adalahudara segar

• Menjaga dan mempertahankan suhu 20-24 derajat,kelembaban 60-

• Semua udara harus disaring, baik udara segarmaupun udara hasil resirkulasi.

• Semua udara masuk harus melalui langit-langit dankeluar melalui dekat lantai.

Page 42: By. Tjutjuk Hardianto

HOW DOES AIRBORNE CONTAMINATION AND INFECTION OCCURMANAJEMEN LINGKUNGAN

Jangan menggunakan Fogging dan sinar ultra violet di kamar bedah untuk mencegah infeksi IDO, gunakan HEPA Filter

Pintu kamar bedah harus selalu tertutup, kecuali bila di butuhkan untuk lewatnya peralatan, petugas dan pasien.

Batasi jumlah orang yang masuk dalam ruang tindakan capd .

Page 43: By. Tjutjuk Hardianto

• Bila tampak kotoran atau darah atau cairantubuh lainnya pada permukaan benda atauperalatan, gunakan desinfektan untukmembersihkannya sebelum operasi dimulai.

• Tidak perlu mengadakan pembersihan khususatau penutupan kamar bedah setelah selesaioperasi kotor.

• Jangan menggunakan keset berserabut untukkamar bedah ataupun daerah sekitarnya .

MANAJEMEN LINGKUNGAN

Page 44: By. Tjutjuk Hardianto

HOW DOES AIRBORNE CONTAMINATION AND INFECTION OCCURMANAJEMEN LINGKUNGAN

Bersihkan dan keringkan lantai ruang tindakan dan desinfeksipermukaan lingkungan atau peralatan dalam ruangtindakan setelah selesai tindakan terakhir setiap harinyadengan desinfektan.

Tidak ada rekomendasi mengenai desinfeksi permukaanlingkungan atau peralatan dalam tindakan di antara duatindakan bila tidak tampak adanya kotoran.

Tidak ada rekomendasi untuk kultur lingkungan secara rutin(dilakukan hanya untuk epidemiologi study)

Page 45: By. Tjutjuk Hardianto

KEBERSIHANLINGKUNGAN

Bersihkan, Rawat dan Desinfeksi alat dan

perlengkapan dalam ruang perawatan

pasien CAPD secara rutin setiap hari

,inipun harus diajarkan pada pasien

dirumah

Page 46: By. Tjutjuk Hardianto

• Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai

• Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan

• Resiko penularan HIV,HBV,HCV di unit capd terjadi akibat tertusuk benda tajam habis pakai.

• Instumentator setiap memberikan instrumen tajam kepada operator harus selalu menggunakan tray, tidak boleh langsung

Pastikan penanganan limbah tepat dan benar

Page 47: By. Tjutjuk Hardianto

Pastikan penanganan limbah tepat dan benar

• Tidak menekuk atau mematahkan benda tajam

• Tidak meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat

• Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang tersedia

• Selalu buang sendiri oleh sipemakai

Page 48: By. Tjutjuk Hardianto

• Pisahkan limbah sesuai dengan jenisnya• Tempatkan limbah sesuai jenisnya

– Limbah padat infeksius dalam kantong plastik kuning

– Limbah padat non infeksius dalam kantong plastik hitam

– Limbah padat tajam dalam kontainer tahan tusuk dan tahan air

Pastikan penanganan limbah tepat dan benar

Page 49: By. Tjutjuk Hardianto

Kebersihan lantai dengan desinfektan

Pencampuran bahan pembersih/desinfektan dan air bersih dengan perbandingan sbb :

Perbandingan : desinfektan : air

untuk lantai dengan pengotoran berat= 1 : 10 - 1 : 20setiap selesai tindakan

Page 50: By. Tjutjuk Hardianto
Page 51: By. Tjutjuk Hardianto

Serap darah dengan bahan yang dapat

menyerap cairan

Semprot lantai dengan Desinfekatan

Segera bersihkan lantai

Page 52: By. Tjutjuk Hardianto

Waktu PembersihanKegiatan Periode

Pembersihan lantai Setiap pergantian pasien dan bila terlihat kotor

Pembersihan dinding Setiap minggu dan bila terlihat kotor

Pembersihan dinding kaca

Setiap hari dan bila terlihat kotor

Page 53: By. Tjutjuk Hardianto

Ruangan tindakan unit capd harus tetap tertutup, kecuali untuk lewat alat, personal dan pasien

Page 54: By. Tjutjuk Hardianto

Jangan lakukan sampling lingkungan rutin di ruang

tindakan unit capd .

Lakukan sampling Mikrobiologi di permukaan ruang

tindakan capd dan udara hanya sebagai bagian

penelitian epidemiologis

CDC, Centre for Disease Control and Prevention, Guidelines for prevention of Intravascular catheter related Infections, MMWR, 2002: 51 ( No. RR 10 )

Page 57: By. Tjutjuk Hardianto

Steriisasi Alat BedahPERALATAN PERAWATAN

PASIENPastikan penanganan peralatan

perawatan pasien tepat dan benar

• Peralatan disposible setelah dipakai dibuang, khususnya pada pasien penderita HIV,HBV,HCV

• Peralatan yang dapat dipakai ulang dilakukan disinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi sesuai jenis alat medis

Page 58: By. Tjutjuk Hardianto

PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA YANG RASIONAL

• Pemberian profilaksis antimikroba hanya bila di indikasikan, dan pilihlah jenis antimikroba yang paling efektif terhadap patogen yang umum menyebabkan IDO pada operasi jenis tersebut atau sesuai dengan rekomendasi.

• Berikan dosis propilaksis awal melalui intravena pada saat yang sesuai sehingga pada saat operasi dimulai konsentrasi bakterisida pada serum dan jaringan maksimal konsentrasinya. Pertahankan kadarnya dalam serum dan jaringan selama berlangsungnya operasi dan maksimum sampai beberapa jam setelah insisi ditutup

Page 59: By. Tjutjuk Hardianto

Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;pakai tisu

Buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena sekret saluran napas dan

Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik dan air mengalir/ alkohol handrub setelah kontak dengan sekret

Jaga jarak terhadap orang yang ada gejala ISPA dg demam

Page 60: By. Tjutjuk Hardianto

x x x √ √WHOGUIDELINES

Page 61: By. Tjutjuk Hardianto

PENDIDIKAN DAN LATIHANPastikan tim bedah sudah

mendapatkan pelatihan tentang PPI

Berikan pendidikan dan latihan tentang pencegahan dan penggendalian infeksi Rumah Sakit pada setiap individu yang bekerja di UNIT CAPD

Page 62: By. Tjutjuk Hardianto

SURVEILENSPastikan adanya surveilens di kamar bedah

Lakukan surveilens aktif:

– Infeksi daerah operasi– Penggunaan antimikroba– Pola kuman infeksi luka operasi– Karyawan yang tertusuk jarum– Kepatuhan melaksanakan kewaspadaan

standar

Page 63: By. Tjutjuk Hardianto
Page 64: By. Tjutjuk Hardianto
Page 65: By. Tjutjuk Hardianto

• Setiap individu yang bertugas di unit capd

• Petugas kebersihan , perawat ,dokter individu yang ada di unit capd

Page 66: By. Tjutjuk Hardianto
Page 67: By. Tjutjuk Hardianto
Page 68: By. Tjutjuk Hardianto
Page 69: By. Tjutjuk Hardianto

KESIMPULAN

Pencegahan dan pengendalian infeksi di Unit CAPDsangatlah penting oleh karena itu diperlukan kerja sama semua pihak, serta dukungan dan komitmen untuk menerapkan kewaspadaan standar sehingga kualitas pelayanan meningkat terlihat dari penurunan angka Infeksi Rumah Sakit

Page 70: By. Tjutjuk Hardianto