Business Plan Manpem
Click here to load reader
-
Upload
zuliyan-agus -
Category
Documents
-
view
89 -
download
0
Transcript of Business Plan Manpem
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3
terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi masyarakatnya. Karena besarnya jumlah penduduk yang
dimiliki, menjadikan masyarakat Indonesia sebagai pasar barang dan jasa
yang sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan nasional maupun
multinasional. Oleh karena itu, setiap perusahaan terus berlomba untuk
merebut pasar tersebut dengan menggunakan berbagai macam strategi
pemasaran yang dapat mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
Mie kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Tanpa melihat
status ekonomi, mie dengan cepat meraih pangsa pasar yang besar di
Indonesia. Tingkat pertumbuhan produksi mie instan mencapai angka
triliunan rupiah per tahun. Hal tersebut dapat dilihat dari potensi pasar yang
terus mengalami peningkatan. Sejak 1999 hingga tahun 2004, angkanya terus.
Dewasa ini banyak produk makanan pedas beermunculan,
dikarenakan makanan pedas membuat seseorang akan merasa penasaran.
Target makanan pedas banyak ditujukan pada kalangan muda, karena
mempunyai perasaan penasaran yang tinggi termasuk dalam hal urusan perut.
Selain itu produk mie yang berbahan baku alami juga bemunculan karena mie
sudah dikenal dengan makanan yang berbahaya, dan gaya hidp sehat
sangatlah penting.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan usaha Mie Nyamber ini adalah agar
masyarakat dapat mengkonsumsi mie dari bahan baku yang sehat. Selain itu
juga agar Mie Nyamber dapat memiliki kesan terhadap konsumen untuk
selalu mengingat Mie Nyamber dari rasa yang pedas juga.
2. Gambaran Usaha
Produk Mie Nyamber merupakan salah satu merk yang
fenomenal.Berdirinya produk ini berawal dari gagasan pemilik untuk merebut
peluang bisnis kuliner yang dapat memenuhi permintaan konsumen mie. Mie
nyamber disini adalah mie (nyam), bergizi, enak, dan super.produk mie
dengan inovasi bahan pembuat mie yang baru yaitu dari ubi jalar. Selain itu
adanya penambahan ekstra sayuran wortel sehingga menyehatkan untuk di
konsumsi. Ciri khas dari produk mie ini adalah nuansa cita rasa yang kuat
yang di tanamkan pada masyarakat yakni kesan yang horror dan pedas. Dalam
hal ini, kesan tersebut di proyeksikan pada cita rasa mie yang pedas dari level
satu yang cabenya 12 , hingga level 3 yang cabenya 50.
2.1 Kondisi Pasar
Produk mie nyamber ini berada di daerah yang mudah di
jangkau.prpduk ini terletak di sekitar area kampus dan kos-kosan.Hal ini dapat
di lihat dari lokasi yang sangat strategis yang mudah di jangkau oleh
konsumen yang ingin menikmati mie nyamber. Karena letaknya yang stategis
dan mudah di jangkau, produk ini banyak di datangi oleh konsumen yang
ingin menikmati produk kami yaitu Mie Nyamber.
2.2 Kondisi Pesaing
Produk mie nyamber ini masih baru, sehingga masih mempunyai
peluang dan kesempatan kami dalam menjual produk mie nyamber. Dan juga
masih belum ada pesaing yang menggunakan bahan baku ubi untuk membuat
mie, masih banyak kesempatan dan keuntungan yang bisa di ambil dari
produk mie nyamber ini. Karena belum mempunya banyak pesaing seperti
produk mie yang lainnya seperti mie setan, mie galau, mie butu ijo, dll.Tetapi
dalam hal ini mie harus tetap melakukan inivasi-inovasi dalam menghadapi
para pesaingnya, baik dalam hal promo ataupun yang lainnya.
2.3 Konsumen dan Pasar Potensial
Konsumen dari produk kami ini kebanyakan dari kalangan remaja
yang menyukai pedas, namun kalangan anak-anak dan orang dewasa juga
banyak yang menyukai produk mie nyamber tersebut. Karena rasa dari produk
ini yang enak dan memiliki cita rasa yang kuat yakni kesan yang pedas maka
produk ini banyak di gemari oleh masyarakat.Di lihat dari potensi pasar
produk kami ini terbilang masih baru, sehingga masih membuka peluang dan
kesempatan kami dalam menjual produk mie nyamber. Dan juga masih belum
ada penjual yang menggunakan bahan baku ubi untuk membuat mie, sehingga
pesaing mie nyamber ini bisa di katakana tidak ada.Produk mie nyamber ini
memiliki banyak variasai mosalnya dengan penambahan ekstra sayuran wortel
sehingga menyehatkan untuk di konsumsi.
2.4 Kapasitas Produksi
Menurut data asumsi penentuan pasar potensial dan kapasitas dalam 1
tahun, kita akan memproduksi mie sekitar 53.760 porsi dengan dalam satu
tahun dilakukan produksi sebanyak 48 kali produksi dengan jumlah satu kali
produksi 1.120 porsi. Produksi kami lakukan seminggu satu kali untuk
menjaga kualitas mie sebelum dilakukannya proses. Jumlah kapasitas
produksi mie nyamber memang lebih kecil dari asumsi sebelumnya, namun
kami menetapkan target 53.760 dalam satu tahun untuk mengukur bagaimana
mie nyamber ini dapat menarik minat konsumen seiring perkembangan waktu
dan persaingan. Asumsi tersebut berdasarkan penentuan pasar potensial di
kota Malang dengan target pasar 30%.
2.5 STP
Segmentasi dari mie nyamber ini adalah untuk segala usia kecuali
balita. Hal ini dikrenakan mie nyamber memang diperuntukkan bagi penyuka
rasa pedas dan bagi yang tidak suka rasa pedas, kita menawarkan mie cerah
dengan komposisi tanpa menggunakan cabai. Untuk target pasar sendiri
adalah untuk semua kalangan, dimana dengan harga Rp 10.000,- sudah cukup
sepadan dengan kualias mie yang ditawarkan. Untuk positioning, Mie
Nyamber menargetkan sebagai market challenger, dimana mie nyamber akan
menguasi pangsa pasar mie di Malang sebesar 30% dan kami yakin mie
nyamber ini akan mampu bersaing dengan usaha mie basah lainnya yang
sudah ada di pasaran.
2.6 Diagram Alir
Dikupas
Dicuci
Dikeringkan
Digiling
Kulit
Air Kotoran
Air
Ubi Jalar Kuning 160kg
Dicampur Tepung
terigu, Telur, Wortel
Dipipih dan
Dipotong
Direbus
TepungUbiJalar
Adonan Mie UbiJalar
Mie UbiJalar
Air Panas
Mie Nyamber
Ditiriskan
Ditambah bumbu
Ditambah toping
2.7 Neraca Massa
N
o
In Out
1. Pengupasan ubi jalar kuning
62,5kg
Kulit = 5kg
Daging ubi jalar = 57,5kg
-------------------------+
Total 62,5kg
2. Pengeringan daging ubi jalar
57,5kg
Daging ubi jalar kering =
50kg
Sisa Air
Cabesesuaiselera, bawangmerah, bawangputih,
garam
Potonganayamcrispi, bawanggoreng, daunseledri
Penyusutan = 7,5kg
-------------------------+
Total 57,5kg
3. Penggilingan daging ubi jalar
= 50kg
Tepung ubi jalar 50kg
4. Tepung ubi jalar =
50kg
Pencampuran tepung
terigu = 83kg
Telur = 17kg
Wortel = 46kg
---------------------------------
+
Total 196kg
Adonan mie = 196kg
5. Pencetakan adonan mie
196kg
Mie ubi jalar196kg
6. Perebusan mie ubi jalar
= 196kg
Air = 400kg
---------------------------------
-+
Total 596kg
Mie ubi jalar = 196kg
Air yang terserap = 200kg
Air yang terbuang =
200kg
--------------------------------+
Total 596kg
7. Mie ubi jalar 396kg
Bumbu 44kg +
Total 440kg
Mie ubi jalar yang sudah
diberi bumbu 440kg
8. Mie ubi jalar yang
sudah diberi bumbu =
440kg
Toping ayam = 8kg
Mie nyamber = 448kg
2.6 Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan dalam pembuatan produk ‘Mie Nyamber’ meliputi
mesin pengaduk adonan, mesin penepung, mesin pendingin dan mesin pembuat mie
ubi jalar. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam usaha ini yaitu mangkok
piring, sendok dan garpu, gelas, dan beberapa peralatan pendukung lainnya seperti
pisau, bak, meja, kursi, alat memasak dan sebagainya. Mesin dan peralatan tersebut
sangat mendukung dalam jalannya usaha Mie Nyamber ini, tentunya setiap mesin
maupun peralatan mempunyai perawatan rutin dan penyusutan. Hal-hal yang terkait
dengan perawatan dan penyustan sudah kami anggarkan sebagai biaya tetap (variable
cost) usaha.
2.7 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan
OWNER
(FAUZI)
STAFF PRODUKSI
(MUSTIKA)
(AGUS)
STAFF KEUANGAN
(DOLA)
STAFF DISTRIBUSI
(GIFI)
STAFF PEMASARAN
(FIRZA)
(IRA)
Pada organisasi pemasaran “MIE NYAMBER” terdapat 5
bagian.Yang pertama adalah owner atau pemilik yang nantinya akan bertugas
memahami seluruh para staff yang ada,selain itu juga sebagai pemilik dan
penggerak dalam usaha “MIE NYAMBER”.Owner juga memiliki tanggung
jawab penuh terhadap kepemilikan perusahaan.Pada bagian staff produksi
bertugas untuk membuat produk yang akan di jual,selain itu bagian produksi
juga mengatur seluruh kebutuhan yang akan di produksi.Selanjutnya pada
bagan organisasi di atas juga terdapat staff keuanagan,disini staff keuangan
bertugas untuk mengatur uang yang masuk dan keluar.Selain itu staff
keuangan bertugas melaporkan keuntungan yang ada kepada pemilik atau
owner.Disini staff keuangan berhubungan langsung dengan uang yang
ada,staff keuangan harus membuat suatu laporan keuanagan dalam usaha
“MIE NYAMBER”.Kemudian ada staff distribusi,staff distribusi bertugas
mendistribusikan produk,selain itu staf distribusi juga mengatur bahan-b”
ahan yang akan digunakan dalam pembutan “MIE NYAMBER”.Bagaimana
cara pendistribusian dan kemana akan di distribusikan bagian ini harus
menguasai hal-hal tersebut.Dan yang terakhir ada staff pemasaran,staff
pemasaran disini bertugas memasarkan langsung produk “MIE NYAMBER”
kepada konsumen.Staff pemasaran juga harus membuat laporan penjualan dan
bertanggung jawab terhadap pemilik atau owner.Selain itu juga melayani
pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan dan yang terakhir mengeluarkan
saler order dan surat jalan.
3. Gambaran Produk
3.1 Spesifikasi Produk dan Gambar Produk
Dalam praktikum ini kelompok kami berinovasi dari Mie Setan atau
mie pangsit yang rasanya sangat pedas. Berawal sekelompok pecinta mie,
yang akhirnya tercetus ide untuk mencoba berbisnis dalam bidang makanan.
Dengan mie sebagai mother brandnya maka terciptalah produk mie dengan
nama Mie Setan. Spesifikasi dari Mie Setan adalah rasanya yang sangat pedas,
dengan berbagai tingkatan kepedasannya sehingga menarik perhatian para
konsumen. Mie Setan ini berkonsep seperti resto, sejak awal berdiri belum
pernah mendapatkan kendala berarti sampai sekarang.
Dengan berawal dari Mie Setan, kami berinovasi membuat produk
dengan mother brandnya adalah mie pedas juga. Spesifikasi produk kami
adalah memiliki ciri khas berwarna orange dan berbahan dasar ubi jalar.
Digunakan ubi jalar karena ubi jalar memiliki kandungan nutrisi yang lebih
baik dari tepung terigu. Dan dari warna orangenya, kami menggunakan
ekstrak wortel. Warna orange dari ekstrak wortel selain dapat menarik
perhatian konsumen, juga memiliki kandungan gizi yang baik dibanding
dengan pewarna makanan lainnya. Sehingga mie ubi jalar dengan rasa pedas
ini kami beri nama Mie Nyamber, dengan kepanjangannya yaitu Nyami,
Bergizi, Enak dan Super. Mie nyamber ini kami bedakan dengan 4 tingkatan
yaitu Mie Nyamber Bumi dengan menggunakan 20 cabai per porsinya, Mie
Nyamber Awan dengan menggukan 35 cabai per porsinya, lalu Mie Nyamber
Langit dengan menggukan 50 cabai per porsinya, dan yang terakhir adalah
Mie Cerah, tingkatan ini sangat berbeda dari tingkatan lainnya Mie Cerah ini
tidak menggukan cabai satu pun,sehingga Mie Cerah ini tidak pedas sama
sekali, mie ini sangat cocok bagi konsumen yang tidak suka pedas. Mie
Nyamber kami sajikan per porsinya adalah satu mangkuk mie ubi jalar orange
ditambah bumbu-bumbu yang telah dipilih konsumen, lalu ditambah toping
yang berisikan potongan daging ayam krispi, daun bawang dan daun seledri.
Kami sangat optimis produk kami akan mampu bersaing dalam industri bisnis
dan menjadi trend center produk mie.
3.2 Spesifikasi Kemasan dan Gambar Kemasan
Pada dasarnya kami melayani pelanggan langsung dikonsumsi di
rumah makan yang telah tersedia. Tetapi untuk memuaskan pelanggan kami,
kami juga membuat kemasan untuk dapat dibawa pulang atau kemasan untuk
pesanan. Kami mendesain kemasan dengan menggunakan kardus tipis dan di
dalamnya terdapat bungkus mika bening. Kami menggunakan kemasan dobel
agar Mie Nyamber masih tertata rapi dan tidak berceceran saat dibawa
kemana-mana. Kami menggunakan mika bening untuk bungkus pertama, jadi
Mie Nyamber dimasukkan ke dalam mika terlebih dahulu sebelum
dimasukkan ke dalam bungkus kardus. Setelah tertata rapi di dalam bungkus
mika, lalu dimasukan ke dalam bungkus kardus. Kami mendesain bungkus
kardus kami seindah dan semenarik mungkin, ini dilakukan agar menarik
perhatian para konsumen yang belum menetahui keberadaan Mie Nyamber.
4. Strategi Usaha
4.1 4P
1. Product
Produk kami bernama “Mie Nyamber” yang memiliki kepnjangan dari
Nyami, Bergizi, Enak, dan Super. Dan dari kata “Nyamber” sendiri
mengidentikkan dengan rasa pedas. Mie Nyamber ini terbuat dari ubi jalar
kuning yang ditambah dengan ekstrak wortel sehingga menghasilkan mie
yang berwarna orange. Pemilihan ubi jalar kuning dikarenakan ubi jalar
memiliki rasa manis tidak akan menimbulkan rasa dan aroma “sengak”
apabila dipadukan dengan cabe yang sangat banyak. Kemudian pemilihan
warna orange dikarenakan warna orange memiliki warna yang dapat
menggoda selera makan. Untuk pemberian bumbu, kami menggunakan
tingkat kepedasan dengan penamaan level yang menarik yaitu tingkat 1
dengan nama “Nyamber Bumi” dengan cabai 20 biji, tingkat 2 dengan nama
“Nyamber Awan” dengan cabai 35 biji, tingkat 3 dengan nama “Nyamber
Langit” dengan cabai 50 biji, dan Mie Nyamber yang tidak pedas kami beri
nama “Mie Cerah”. Kemudian kami memberikan toping berupa potongan
ayam crispy.
2. Price
Kisaran harga untuk produk “Mie Nyamber” sebagai inovasi kami
adalah Rp 10.000,- per porsinya. Harga tersebut diperoleh dari penentuan
harga mie ubi jalar inovasi kami (Rp ), toping ayam (Rp ), bumbu (Rp ), dan
keuntungan (Rp 1500,-) maka terbentuklah harga jualnya Rp 10.000,- per
porsinya. Untuk keuntungan yang ingin kami capai, kami menargetkan
keuntungan sebesar Rp 2.160.000,- pada bulan pertama. Dimana per harinya
kami memproduksi 50 porsi/hari untuk total waktu produksi per bulannya 30
hari. Maka pada bulan pertama kami memproduksi 1.500 porsi dikalikan
keuntungan per porsinya Rp 1.500,- dan diperoleh keuntungan Rp
2.250.000,-. Total keuntungan tersebut kemudian dikurangi dengan promosi
yang kami lakukan selama 3 hari dengan memproduksi 20 porsi/harinya.
Sehingga total porsi untuk promosi sebanyak 60 porsi dan dikalikan dengan
keuntungan (Rp 1.500,-) dan didapatkan hasil Rp 90.000,- untuk promosi.
Jadi, total keuntungan pada bulan pertama yaitu Rp 2.250.000,- dikurangi Rp
90.000,- untuk promosi sehingga didapatkan Rp 2.160.000,-.
Pada bulan kedua dan seterusnya, kami meningkatkan produksi
menjadi 80 porsi/hari. Sehingga jika dikalikan dengan 30 hari, berarti kami
memproduksi 2.400 porsi/bulan. 2.400 porsi/bulan tersebut kemudian
dikalikan dengan keuntungan per porsi (Rp 1.500,-) sehingga didapatkan
keuntungan untuk bulan kedua sampai bulan kedua belas adalah Rp
3.600.000,- per bulannya. Jadi akumulasi laba untuk 1 tahun pertama yaitu
total keuntungan pada bulan pertama sebesar Rp 2.160.000,- ditambahkan
dengan keuntungan 11 bulan (bulan kedua sampai bulan kedua belas) yaitu Rp
39.600.000,- yang diperoleh dari 11 bulan dikalikan keuntungan per bulan
(Rp 3.600.000,-). Jadi total keuntungan pada 1 tahun pertama yaitu Rp
2.160.000,-, ditambah Rp 39.600.000,-, sehingga didapatkan hasil Rp
41.760.000,-.
Penetapan harga jual yang tepat dapat mempengaruhi perkembangan
usaha. Dengan mengetahui keinginan konsumen dan melihat kesempatan yang
ada merupakan hal yang menentukan penetapan harga tersebut. Harga “Mie
Nyamber” adalah Rp 10.000,- per porsinya, dimana harga tersebut ditetapkan
dengan melihat latar belakang produk lama juga. Maka dari itu, kami
berinovasi agar dapat menciptakan kepuasan konsumen yaitu konsumen
mendapatkan produk yang sesuai dengan harga yang ditetapkan yakni produk
“Mie Nyamber” yang enak dan bergizi.
3. Place
Dalam penyaluran produk “Mie Nyamber” kepada konsumen, kami
membuat rumah makan “Mie Nyamber”. Kami mendirikan rumah makan
“Mie Nyamber” di daerah yang strategis dan potensial untuk dikunjungi
konsumen yaitu di pusat Kota Malang. Seperti yang diketahui, Kota Malang
sangat ramai dan masyarakatnya selalu ingin mencoba sesuatu yang baru.
Selain itu, di daerah Malang juga mudah untuk mendapatkan bahan-bahan
untuk memproduksi produk “Mie Nyamber”. Apabila keuntungan yang kami
peroleh dari penjualan “Mie Nyamber” meningkat atau semakin besar, kami
berencana untuk membuka cabang lain di daerah Malang, sehingga konsumen
daerah Malang yang jauh dari pusat kota dapat menemukan dan menikmati
produk kami tanpa perlu pergi jauh-jauh. Selain membuka cabang di daerah
Malang sendiri, kami juga berkeinginan untuk membuka cabang di kota lain.
4. Promotion
“Mie Nyamber” adalah inovasi produk mie yang baru dan tentu saja
banyak orang atau konsumen yang belum mengenalnya. Dengan target
pemasaran yaitu semua usia kecuali balita, kami melakukan promosi dengan
menyebarkan brosur ke tempat-tempat yang strategis seperti sekolah-sekolah,
universitas-universitas, dan juga perkantoran. Selain itu, kami juga
menempelkan pamflet di jalan-jalan. Hal tersebut kami lakukan agar
konsumen mengetahui secara langsung mengenai produk baru “Mie
Nyamber” ini. Kemudian kami juga menggunakan media internet untuk
mempromosikan produk kami, seperti website dan situs jejaring sosial. Hal
tersebut kami lakukan karena zaman sekarang merupakan zaman teknologi
dan banyak orang yang sudah mengerti dan sering membuka internet, dan
juga sekarang sudah banyak sekali orang yang bergabung dengan situs-situs
jejaring sosial. Selain itu, kami juga memberikan promosi berupa taster
kepada konsumen selama 3 hari dengan produksi 20 porsi per harinya. Hal ini
dilakukan agar konsumen merasakan produk baru buatan kami, dan jika
konsumen menyukai produk kami pasti konsumen akan kembali untuk
membeli produk kami.
4.2 Kontrol
Dalam perkembangan usaha baru kami ini, harus memperhatikan
unsur kontrol atau pengendaliannya. Hal-hal yang kami lakukan dalam
pengendalian usaha baru ini yaitu adanya rencana tahunan, penerimaan biaya
(income), dan strategi perbaikan dalam pencapaian perkembangan usaha ini.
Untuk rencana tahunan, kami melakukan evaluasi usaha dan juga produk
secara periodik untuk mengetahui bagaimana langkah rencana kedepannya
dan memperbaiki produk serta jalannya usaha selama setahun kemarin yang
kurang. Dalam penerimaan biaya (laba), telah ditentukan target yang ingin
dicapai pada 1 tahun pertama yaitu sebesar Rp 41.760.000,-, dan pada tahun-
tahun berikutnya ditargetkan besarnya keuntungan akan meningkat seiring
dengan meningkatnya jumlah produksi. Hal tersebut dapat tercapai apabila
sesuai perkiraan, namun juga dapat berkurang dari perkiraan. Dan untuk
perkiraan kerugian yaitu jumlah produksi untuk promosi. Promosi dilakukan
selama 3 hari dengan produksi 20 porsi per harinya, sehingga kami
mengalami kerugian 60 porsi untuk promosi. 60 porsi tersebut kemudian
dikalikan dengan harga jual “Mie Nyamber” Rp 10.000.-, sehingga kami
mengalami kerugian Rp 600.000,- dalam satu tahun pertama. Sedangkan
untuk strategi perbaikan yang kami lakukan untuk pencapaian perkembangan
usaha ini, kami akan melakukan variasi pada produk mie, misalnya
penambahan ekstrak sayuran lain selain wortel. Hal tersebut kami lakukan
untuk lebih memenuhi kepuasan konsumen agar mereka tidak bosan dengan
produk yang ditawarkan. Selain itu, hal tersebut dilakukan sebagai upaya
untuk menunjang pencapaian keberhasilan usaha ini.
4.3 Perolehan Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk
diperhitungkan. Bahan baku yang baik dan berkualitas, tentunya akan dapat
menghasilkan produk yang berkualitas pula. Untuk bahan mie ubi jalar yaitu
ubi jalar kuning, kami memperolehnya dari suplier kami yang merupakan
seorang petani ubi jalar di Batu. Untuk bahan ayam yang digunakan sebagai
toping mie dan juga bahan telur, kami memperolehnya dari suplier kami yang
merupakan seorang peternak ayam dan telur di Batu. Untuk bahan wortel
yang digunakan sebagai pewarna mie dan bahan cabai, kami memperolehnya
dari suplier kami yang merupakan pemilik perkebunan sayuran di Batu.
Sedangkan untuk bahan-bahan lain seperti tepung terigu, garam, gula, bawang
putih, bawang merah, dan seledri kami memperolehnya dari pasar.
5. Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan (strength) merupakan kelebihan yang dimiliki oleh
perusahaan. Untuk produk kami yaitu “Mie Nyamber”, kekuatannya adalah
bahan pembuat mie yang berasal dari ubi jalar. Dan seperti yang kita ketahui,
ubi jalar memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan
mie yang terbuat dari tepung terigu biasa. Selain itu juga ada penambahan
ekstrak wortel pada mie yang tentunya wortel memiliki kandungan vitamin A
yang sangat tinggi. Tentunya “Mie Nyamber” aman dan sehat untuk
dikonsumsi oleh konsumen.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan (Weakness) dari produk “Mie Nyamber” ini yaitu tidak
tahan lama. Apalagi mie ini termasuk mie basah sehingga kira-kira hanya bisa
bertahan sampai satu minggu lebih. Selain itu dengan nama (merk) baru, rasa
baru, dan ide usaha yang baru pula, kelemahannya adalah produk kami belum
dikenal oleh konsumen.
3. Opportunity (Kesempatan)
Kesempatan atau lebih dikenal sebagai peluang adalah faktor eksternal
perusahaan. Dimana faktor ini apabila dapat direalisasikan dengan cepat dan
tepat akan dapat mendatangkan keuntungan. Maka untuk produk “Mie
Nyamber” ini dengan inovasi mie yang terbuat dari ubi jalar dan ditambah
dengan ekstrak wortel sehingga menghasilkan mie berwarna orange dengan
level kepedasan sesuai keinginan konsumen, masih belum ada pesaingnya.
4. Threat (Ancaman)
Produk kami yang memiliki inovasi baru untuk produk mie, tentu saja
terdapat ancaman yang akan terjadi. Mie sendiri merupakan makanan yang
cukup diminati oleh masyarakat Indonesia, sehingga banyak sekali produsen-
produsen mie yang bermunculan. Hal tersebut memunculkan ancaman yaitu
meniru atau menduplikasi konsep yang telah kami buat.
6. Analisis Finansial
7. Penutup
7.1 Kesimpulan
Saran