Business Plan KRUPUK SUSU

download Business Plan KRUPUK SUSU

of 22

description

PERENCANAAN BISNIS KERUPUK SUSUSYAPURA P2DA11013PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2012Executive SummaryKerupuk susu memiliki kadar air rata-rata 10,64 %, protein 6,05 %, abu 3,55 % dan lemak 3,29 % (Sirait et al., 2001). Pengolahan susu menjadi kerupuk susu mampu mengawetkan produk hingga beberapa 3-4 bulan. Peluang usaha pembuatan kerupuk susu, selain mudah dalam proses pembuatannya juga tidak dibutuhkan biaya banyak namun memiliki

Transcript of Business Plan KRUPUK SUSU

PERENCANAAN BISNIS KERUPUK SUSU

SYAPURA P2DA11013

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2012

Executive Summary

Kerupuk susu memiliki kadar air rata-rata 10,64 %, protein 6,05 %, abu 3,55 % dan lemak 3,29 % (Sirait et al., 2001). Pengolahan susu menjadi kerupuk susu mampu mengawetkan produk hingga beberapa 3-4 bulan. Peluang usaha pembuatan kerupuk susu, selain mudah dalam proses pembuatannya juga tidak dibutuhkan biaya banyak namun memiliki potensi untuk mendatangkan profit atau hasil yang besar. Minat masyarakat mulai dari kalangan bawah sampai industri terhadap produk ini sangat tinggi, sehingga terdapat prospek yang cukup menjanjikan dari usaha ini. Kerupuk dapat dipasok dari warung kecil hingga supermarket di mana masyarakat mudah dalam memperoleh produk tersebut. Usaha yang akan dijalankan ini memproduksi kerupuk susu sebesar 129,600 kg/tahun. Berdasarkan hasil analisis financial, usaha kerupuk susu layak dijalankan karena berdasarkan analisis financial memiliki nilai R/C Ratio 1,11>1. Rentabilitas 9,22 %> suku bunga bank (6,32%) dan PBP 2,27.

I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Usaha Susu merupakan cairan putih khas yang dihasilkan oleh berbagai hewan atau ternak mamalia seperi sapi, kambing, kerbau dan lain-lain. Susu sapi dalam kondisi murni atau belum diolah mengandung 3,5% total protein, yaitu 2,8% casein (protein utama susu berbentuk gumpalan) dan 0,7% whey (protein utama susu berbentuk cair). Susu juga berisi 3,7% lemak, 4,8% karbohidrat, dan 0,7% abu. Kandungan utama susu segar yaitu air, lemak, protein, laktosa, dan mineral. Susu juga memiliki sejumlah zat lain macam enzim, vitamin, dan fosfolipid (zat berbahan seperti lemak). Laktosa merupakan jenis gula yang hanya terdapat dalam susu. Laktosa merupakan karbohidrat sederhana yang membantu penyerapan kalsium dalam tubuh. Masalah umum persusuan di Indonesia adalah tidak adanya keseimbangan antara produksi dan daya serap pasaran. Produksi susu di Indonesia sebagian besar diperoleh dari peternakan sapi perah. Selain peralatan yang kurang memadai juga pengetahuan tentang teknologi lepas panen yang dimiliki para peternak masih kurang. Akibatnya sering dihasilkan susu dengan kualitas rendah yang menyebabkan terjadi kasus penolakan susu oleh penampungan susu di tingkat kelompok peternak maupun di tempat pengolahan atau pendinginan susu Koperasi Unit Desa (KUD) sebelum sampai ke Industri Pengolahan Susu (IPS) dan pada akhirnya menjadi terbuang sia-sia. Konsumsi s usu masyarakat Indonesia juga masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu sekitar 8 liter per kapita per tahun. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pola pikir masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa mengonsumsi susu adalah mulai dari bayi sampai balita sedangkan orang dewasa tidak terlalu penting untuk mengonsumsi susu, tingkat pendapatan masyarakat Indonesia yang masih rendah dan tidak mampu untuk membeli susu dan terdapat sebagian orang yang kurang suka mengonsumsi susu bahkan ada yang anti minum susu artinya jika mengonsumsi susu dapat menyebabkan diare (lactose intolerant). Selain itu, susu merupakan produk

ternak yang mudah rusak baik secara fisik, biologis maupun kimiawi. Sifat susu yang mudah rusak menyebabkan banyaknya susu dibuang karena tidak laku dijual. Kenyataan mengenai susu yang ada di Indonesia, maka diperlukan teknologi pengolahan susu yang berbasis pada pengolahan pangan dari bahan dasar susu, salah satunya dengan dibuat menjadi kerupuk susu. Kerupuk susu memiliki cita rasa susu yang sangat cocok bila dijadikan pelengkap makan ataupun camilan alternatif sehat dan bisa disajikan kapan saja. Pengolahan menjadi kerupuk susu diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan susu sebagai protein hewani asal ternak dan memperluas tingkat konsumsi masyarakat. Disamping itu, olahan susu umumnya mempunyai sifat yang lebih awet bila dibandingkan susu segar. Masyarakat yang peka terhadap unsur laktosa (mules atau sakit perut jika minum susu), dengan diversifikasi susu menjadi kerupuk susu memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan kandungan gizi dalam susu. Proses pembuatan kerupuk susu pada umumnya sama dengan proses pembuatan kerupuk lain. Perbedaannya terletak pada penambahan susu sebagai tambahan rasa baru di dalamnya. Penambahan susu memiliki manfaat sebagai sumber protein dan mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti kalsium dan fosfor. Sehingga dengan mengonsumsi kerupuk susu maka diharapkan konsumen tidak hanya memperoleh karbohidrat, tetapi juga kandungan protein, kalsium dan mineral yang terkandung di dalamnya. Kerupuk susu tidak menyebabkan kegemukan bagi para konsumen. Hal tersebut terkait dengan protein pada susu yang tidak menyebabkan kegemukan. Kerupuk susu memiliki kadar air rata-rata 10,64 %, protein 6,05 %, abu 3,55 % dan lemak 3,29 % (Sirait et al., 2001). Pengolahan susu menjadi kerupuk susu mampu mengawetkan produk hingga beberapa 3-4 bulan. Peluang usaha pembuatan kerupuk susu, selain mudah dalam proses pembuatannya juga tidak dibutuhkan biaya banyak namun memiliki potensi untuk mendatangkan profit atau hasil yang besar. Minat masyarakat mulai dari kalangan bawah sampai industri terhadap produk ini sangat tinggi,

sehingga terdapat prospek yang cukup menjanjikan dari usaha ini. Kerupuk dapat dipasok dari warung kecil hingga supermarket di mana masyarakat mudah dalam memperoleh produk tersebut. Ketersediaan bahan baku yang cukup, memungkinkan keberlanjutan usaha pembuatan kerupuk susu. Strategi manajemen pengolahan produk dan manajemen pasca pengolahan akan sangat menentukan dan membantu kelancaran usaha ini. Kerupuk susu dengan cita rasa yang khas, cara pemasaran yang baik ditambah dengan kualitas yang optimal serta higienis diharapkan diminati dan diterima oleh masyarakat. B. Tujuan Menarik minat masyarakat untuk lebih banyak lagi mengkonsumsi kerupuk susu, karena kerupuk susu merupakan salah satu makanan ringan yang bergizi tinggi. Memenuhi kebutuhan protein masyarakat dengan mengkonsumsi kerupuk susu.

C. Gambaran Umum Usaha Identitas Perusahaan a) Nama Perusahaan b) Nama Brand c) Lokasi Perusahaan d) Pemilik Perusahaan e) Telepon Perusahaan Identifikasi Produk a) Produk b) Bentuk Product c) Jenis Produk : KERUPUK : KEMASAN PLASTIK : Kerupuk susu mentah dan siap konsumsi : PT. MURAH REJEKI : FILZA CHIPS MILK : Jalan TGK. FAKINAH NO 2 ACEH : SYAPURA : 085296516422

d) Variasi Rasa yang ditawarkan : Rasa Original, Coklat, Keju, Pedas Manis, Jagung. e) Manfaat Produk : Kerupuk mengandung protein yang tinggi, mineral dan vitamin yang sangat baik bila dikonsumsi dan tidak menyebabkan batuk bila dikonsumsi dengan benar.

II.

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Target Pasar Kerupuk susu apabila dapat dipasarkan Khususnya di Aceh dan sekitarnya akan menjadi satu jenis makanan baru yang termasuk dalam kategori makanan ringan atau camilan. Dibandingkan snack dengan rasa yang manis seperti biskuit, wafer, dan cokelat, snack atau camilan dengan rasa yang asin atau gurih relatif lebih disukai karena camilan jenis tersebut tidak terlalu cepat mengenyangkan dan harganya relatif lebih murah. Proses pembuatan yang sederhana dengan bahan baku yang tersedia melimpah dan murah, serta memiliki daya tahan yang lama (3-4 bulan) merupakan keunggulan dari kerupuk susu. Berdasarkan fakta tersebut, kerupuk susu merupakan produk yang pantas untuk diunggulkan dan dapat bersaing dengan snack atau camilan ringan yang lain. Selain itu, kerupuk susu merupakan produk baru khususnya di Aceh dan sekitarnya sehingga akan banyak konsumen yang ingin mencobanya.

B. Pra Produksi Konsolidasi Manajemen Internal, meliputi : 1. Melakukan survei pasar, baik untuk lokasi penyediaan bahan baku maupun untuk lokasi dan target pemasaran. 2. Penyediaan bahan baku secara kontinu. 3. Melengkapi sarana produksi dan fasilitas penunjang. 4. Membuat struktur kinerja tim yang solid. 5. Menanamkan motivasi kerja dan rasa memiliki pada masing-masing anggota. Strategi pemasaran pasca produksi dilakukan dengan menggunakan saluran distribusi berganda, yaitu selain memasarkan langsung kepada distributor, juga menggunakan tenaga seles, sehingga cakupan distribusi produk dapat lebih luas. Pemasaran kerupuk susu dapat menggunakan metode konsinyasi atau penitipan produk dengan pembayaran pada akhir

penjualan maupun produsen dapat membeli produk dengan pembayaran kontan pada produsen. Berdasarkan Marketing Planning Program, sasaran yang dijadikan target utama dalam pemasaran kerupuk susu dibagi dalam berbagai segmentasi berikut ini : Konsumen Kelas I Terdiri dari konsumen yang membeli produk dari produsen untuk dikonsumsi langsung dan konsumen yang diberi penitipan kerupuk susu dengan kemasan kecil termasuk dalam kelas ini adalah konsumen perumahan dan anak sekolahan. Konsumen Kelas II Terdiri dari konsumen yang membeli produk dari produsen untuk dijual kembali. Termasuk dalam kelas ini adalah warung-warung, toko-toko, dan supermarket makanan. Konsumen Kelas III Terdiri dari konsumen yang relatif lebih besar dibanding konsumen kelas II yang membeli produk dari produsen untuk dijual kembali. Termasuk dalam kelas ini adalah supermarket. Strategi pemasaran yang dijalankan dalam memasarkan kerupuk susu ini menganut sistem Marketing Mix, yang terdiri dari beberapa aspek pemasaran, antara lain : aspek Produk (product), Price (harga), Place (tempat/distribusi pemasaran) dan Promotion (promosi). Strategi yang dapat dijalankan antara lain : a. Aspek Produk Produk yang dihasilkan dari program ini berupa kerupuk susu. Produk secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu kerupuk susu mentah dan kerupuk susu matang. Kerupuk susu mentah direnacanakan akan dikemas menjadi dua ukuran yaitu ukuran besar (500 g) dan kecil (250 g). Sedangkan kerupuk susu matang dikemas dalam bungkusan (250 g). b. Harga Penentuan harga yang kompetitif dan fleksibel, dalam hal ini dimaksudkan agar seluruh lapisan masyarakat mampu membeli produk yang

ditawarkan. Paket A

Adapun beberapa paket harga yang ditawarkan kepada

konsumen antara lain:

Merupakan penawaran harga yang diberikan kepada konsumen kelas I. Kerupuk susu matang dikemas dalam ukuran 500 gram, dengan harga Rp.50.000. Paket B Merupakan penawaran harga yang diberikan kepada konsumen kelas II. Produk yang ditawarkan berupa kerupuk susu mentah, ukuran yaitu ukuran besar (500 g) dan kecil (250 g) masing-masing dengan harga Rp. 50.000,dan Rp. 25.000,-. c. Tempat atau Distribusi Design saluran distribusi yang terstruktur mulai dari produsen, agen, pedagang besar, pengecer hingga sampai pada konsumen terakhir. Distribusi produk dibagi menjadi dua tahap. Tahap I meliputi distribusi untuk wilayah Aceh selanjutnya dilakukan pengembangan dan diterapkan Desain Distribusi Tahap II, yaitu distribusi pada wilayah di luar Aceh. Untuk distribusi tahap I, konsentrasi pemasaran dilakukan pada wilayah yang potensial, terutama wilayah di Aceh yang menjadi pusat pertokoan dan pusat belanja. Wilayahwilayah potensial yang akan menjadi place of target antara lain Kota Kuala simpang, Kota Langsa, Idi dan Lhokseumawe. d. Promosi Sarana promosi yang akan dijalankan antara lain leaflet, dan selebaran dalam bentuk iklan serta dengan mengikuti kegiatan pameran yang diadakan di daerah yang menjadi sasaran pemasaran produk kerupuk susu. Efektivitas promosi yang dilakukan akan terus dievaluasi dan dipantau untuk menetapkan strategi pemasaran ke depan dan membandingkan hasil yang telah diperoleh dengan target-target yang telah ditetapkan.

III.

ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

A. Lokasi dan Lahan Lokasi Kerupuk susu direncanakan akan di buat di Jl. Tgk. Fakinah no. 2 Aceh. Kami memilih lokasi ini karena sangat strategis untuk melakukan suatu usaha dan untuk memanfaatkan tempat yang sudah ada. Akses

transportasi yang tidak sulit didukung dengan ketersediaan lahan industri yang masih banyak memudahkan pendirian tempat usaha di wilayah Aceh. Wilayah strategis dan memiliki prospek pasar yang cukup baik serta didukung dengan cukup tersedianya bahan baku (susu) dari Kota Medan.

Medan

Lokasi Usaha

Jl.Tgk fakinah no 2 POM Bensin Resto Ayam PenyetACEH

B. Skala Produksi Usaha Kerupuk susu berskala industri dengan total produksi kerupuk susu mencapai 129.600 kg per tahun. Adapun bahan baku yang digunakan yakni susu murni, tepung tapioca, telur, bleng, garam, perasa. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk susu antara lain : Susu Segar Tepung Tapioka Telur

Peralatan

Soda Kue atau Pengembang Kue atau Bleng Garam Bawang Putih atau Garlic Powder Merica Ketumbar

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk antara lain : Kompor Gas dan tabungnya MIXER Wajan STEAM Serok Susuk Timbangan Rak dan Wadah menjemur Impulse Sealer atau alat press Pengaduk OVEN ALAT PEMOTONG Freezer DLL

Alur Pembuatan Kerupuk Susu Susu dimasak sampai kental Tahu susu / susu kempal

Campur tepung tapioka, telur dll telur dll Pengulenan sampai homogen Pembungkusan

Pengukusan/perebusan selama 60 menit Kerupuk susu Pendinginan

Pengeringan

Pengirisan

Cara pembuatan kerupuk susu antara lain meliputi : 1. Susu dimasak hingga berbentuk pasta (kental) atau sampai menjadi tahu susu. 2. Mencampur tahu susu ditambah tiga bagian tepung kanji, satu butir kuning telur serta bumbu-bumbu dalam suatu wadah. 3. Menguleni Adonan tersebut sampai homogen (rata)

4 . Membungkus dengan daun pisang seperti membuat lemper 5. 6. 7. 8. 9. Mengukus diatas dandang sampai masak kurang lebih satu jam Mengangkatnya setelah masak kamudian mendinginkannya. Mengiris tipis-tipis Menjemur kerupuk sampai kering Menggoreng Kerupuk setelah benar-benar kering

IV.

ASPEK MANAJEMEN

A. Struktur Organisasi Organisasi dan Manajemen Usaha kerupuk susu dijalankan oleh para pemilik sendiri yang terdiri dari 8 orang , yaitu Manager, Keuangan, produksi, marketing, adminstrasi dan tenaga lepas.

Syapura Fildzah Hulwani Hartanto Kristina Pamularsih

General Manajer Administrasi dan Keuangan Supervisor Produksi Supervisor Pemasaran

B. Sumber Tenaga Kerja Banyaknya tenaga kerja yang dibutuhan oleh perusahaan diharapkan mampu menyerap tenaga professional yang handal, enerjik dan penuh dedikasi. Adapun sumber tenaga kerja akan diprioritaskan berasal dari putra/putri unggulan di wilayah Aceh dan sekitarnya.

C. Balas Jasa Tenaga Kerja Bentuk apresiasi dan balas jasa atas kinerja yang dilakukan oleh seluruh staff/karyawan di Kerupuk susu berupa gaji pokok dan insentif yang proporsional. Adapun rincian gaji pokok yang dikeluarkan ialah sebagai berikut. Direktur Karyawan Operator Sekurity Tenaga Lepas : Rp. 2.500.000,00 : Rp. 1.500.000,00 : Rp. 1.500.000,00 : Rp. 1.000.000,00 : Rp 500.000,00

V. ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK

A. Pendapatan Perkapita Masyarakat Pendapatan perkapita masyarakat Indonesia yang diperoleh dari Badan Statistika Nasional tahun 2011 menyebutkan sebesar 27 juta. Dengan demikian, pendapatan perkapita masyarakat cukup tinggi. Meningkatnya pendapatan masyarakat ini mampu mempengaruhi perubahan pola konsumsi makan menjadi pola konsumsi makanan sehat, salah satunya dengan mengkonsumsi kerupuk susu. B. Penyerapan Tenaga Kerja Dengan adanya usaha kerupuk susu memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja. Melalui penyerapan tenaga kerja lokal di sekitar pabrik diharapkan mampu menurunkan angka pengangguran di Aceh dan sekitarnya. Penyerapan tenaga kerja lokal akan meningkatkan kepercayaan masyarakat akan keberadaan usaha ini karena masyarakat merasa terbantu dalam aspek ekonomi, mensejahterakan masyarakat lokal yang tergabung dalam perusahaan. C. Penambahan Devisa Pertumbuhan ekonomi melalui pertumbuhan sektor perindustrian di Indonesia memberikan kontribusi cukup besar dalam pembangunan negara. Dengan adanya usaha Kerupuk susu di Aceh memberikan dampak positif terhadap penambahan devisa daerah maupun nasional secara lebih luas. Hal ini sesuai amanat pemerintah yang mendukung pertumbuhan industry lokal dan pertumbuhan perusahan-perusahaan baru dalam negeri sebagai ladang devisa yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat melalui program pembangunan. D. Keuntungan Transfer Pengetahuan/Teknologi Pendekatan aspek sosial masyarakat dengan adanya Kerupuk susu melalui transfer ilmu pengetahuan atau teknologi industry pembuatan Kerupuk penerapan teknologi dan sains dalam memproduksi kerupuk secara modern diharapkan mampu memberikan rangsangan positif dalam pengembangan pengetahuan masyarakat akan kemajuan teknologi. Aplikasi teknologi

pembuatan kerupuk susu diharapkan dapat dipelajari oleh tenaga kerja sehingga secara tidak langsung masyarakat memperoleh transfer pengetahuan dan teknologi mengenai Industry tersebut. E. Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Proyek Usaha kerupuk susu memberikan respon positif terhadap masyarakat di sekitar lokasi industri. Tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau semakin baik nya kondisi lingkungan fisik tetapi juga kondisi lingkungan psikis masyarakat. Selain itu, persepsi dan sikap positif masyarakat juga ditunjukkan dari bentuk kerjasama masyarakat dengan perusahaan melalui keikutsertaan masyarakat dalam proses produksi sebagai tenaga kerja di kerupuk susu.

VI. ASPEK REGULASI DAN LEGALITAS

A. Sistem Hukum Yang Berlaku Untuk Pendirian Usaha Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang investasi dan perijinan industri diantaranya adalah Paket Kebijakan Pemerintah tanggal 23 Mei 1995, berisi tentang DNI (Daftar Negatif Investasi). Penjelasan tentang kebijakan ini adalah Industri pengolahan susu dalam negeri ditetapkan sebagai industri yang tertutup bagi penanaman modal kecuali memenuhi persyaratan terpadu dengan peternakan. Perpaduan antara industri pengolahan susu dengan industri peternakan sapi perah diharapkan mampu mendorong terbentuknya sistem agroindustri susu Indonesia berbasis sumber daya lokal. B. Persyaratan Administrasi Pendirian Usaha Persyaratan administrasi untuk memperoleh persetujuan atau ijin yang dikeluarkan pemerintah Aceh sesuai dasar hukum : Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 590/MPP/Kep/10/99 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Usaha Perluasan dan Tanda Daftar Industri, ialah sebagai berikut. 1. Formulir permohonan (ijin industri SP 1 dan PM II) yang telah diisi lengkap dan benar; 2. Foto copy akte pendirian perusahaan dan foto copy surat keputusan berwenang untuk Perusahaan Perseroan; 3. Foto copy akta pendirian koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang untuk perusahaan yang berbentuk koperasi; 4. Foto copy akta pendirian perusahaan yang telah didaftarkan pada pengadilan negeri untuk perusahaan persekutuan; 5. Foto copy KTP penanggungjawab Perusahaan/Koperasi; 6. Foto copy izin gangguan/AMDAL bagi kegiatan usaha perdagangan yang dipersyaratkan; 7. Neraca awal perusahaan; 8. Pas foto penanggungjawab ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar.

Berkaitan dengan aspek regulasi dan legalitas tersebut, PT Murah Rejeki memiliki hukum berdasarkan kelengkapan berkas persyaratan

administrasi pendirian usaha, dan perizinan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan melalui keputusan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia.

VII. ASPEK LINGKUNGAN

A. PENANGANAN TERHADAP LIMBAHPenanganan limbah adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengolah dan menangani sisa-sisa hasil produksi agar tidak mempengaruhi lingkungan dan tidak membahayakan kesehatan manusia. Penanganan limbah pada pembuatan kerupuk susu tidaklah terlalu bermasalah karena tidak mengganggu lingkungan, karena sisa sampah yang di hasilkan bukanlah limbah padat yang menghasilkan bau.

VIII. ANALISIS RESIKO

A. ANALISIS RESIKO USAHA Resiko usaha yang kami hadapi terdapat dalam proses

produksi dan pengadaan bahan baku. Untuk produk kerupuk yang siap saji lebih beresiko karena tidak bisa disimpan terlalu lama.

Selanjutnaya untuk kerupuk mentah apabila terlalu lama dalam distribusi akan mengalami pecah2 sehingga mengurangi minat konsumen untuk membeli.

B. ANTISIPASI RESIKO USAHA Strategi yang dilakukan apabila terjadi hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya dalam hal kemungkinan resiko yang akan dihadap perusahaan adalah melakukan antisipasi sedini mungkin agar dapat meminimalisasi

resiko usaha yang akan dihadapi, sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian yang besar akibat resiko usaha yang terjadi.

PELUANG BISNIS Kerupuk susu di daerah Aceh dan sekitarnya masih belum dikembangkan. Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan di beberapa swalayan, toko pusat oleh-oleh, serta pasar swalayan yang ada khususnya di daerah Aceh. Padahal kerupuk susu merupakan hasil teknologi alternatif dan diversifikasi pangan dengan bahan baku susu yang memiliki kandungan gizi sangat baik. Selain itu, pengolahan susu menjadi kerupuk susu juga dapat memperluas tingkat konsumsi masyarakat yang sangat peka terhadap laktosa susu. Kerupuk susu memiliki cita rasa susu yang sangat cocok bila dijadikan pelengkap makan ataupun camilan alternatif sehat dan bisa disajikan kapan saja. Kerupuk susu dapat dijadikan sebagai oleh-oleh atau bekal bergizi bagi masyarakat yang bepergian. Saat ini kerupuk susu sedang dikembangkan di Aceh. Pengembangan

kerupuk susu khususnya di Aceh dan sekitarnya merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan.

KESIMPULAN

Hasil analisis Break Even Point dalm rupiah menunjukkan bahwa BEP dicapai pada tingkat penerimaan sebesar Rp. 16.417.387.580,30. BEP berdasarkan banyaknya produk yang dihasilkan akan dicapai : 1. Untuk produk kerupuk mentah kemasan , BEP akan dicapai apabila dalam menjual dan menghasilkan sebanyak 164.173,88 kemasan. 2. Payback Periode di capai selama 2,27 tahun.

3. IRR (Indeks Return Ratio) adalah sebesar 9,22% 4. R/C adalah 1,11