BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk...

16
, ,J , BUPATI MUSI BANYUASIN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR ').(; TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA) DALAM KAB. MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUSIN, Menimbang Mengingat a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 132 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahuil 2014 teiltang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; b. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa; C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu ditelapkan Peraluran Bupali Musi Banyuasin lentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dalam Kabupaten Musi Banyuasin. I. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkal II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 182I); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor I Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5394); 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5495);

Transcript of BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk...

Page 1: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

, ,J ,

BUPATI MUSI BANYUASIN

PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN

NOMOR ').(; TAHUN 2015

TENTANG

PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARANBADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA) DALAM KAB. MUSI BANYUASIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MUSI BANYUSIN,

Menimbang

Mengingat

a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 132 Peraturan PemerintahNomor 43 Tahuil 2014 teiltang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

b. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Desa, PembangunanDaerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 4 Tahun 2015tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan PembubaranBadan Usaha Milik Desa;

C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud padahuruf a dan b, perlu ditelapkan Peraluran Bupali Musi Banyuasinlentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan PembubaranBadan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dalam Kabupaten MusiBanyuasin.

I. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang PembentukanDaerah Tingkal II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 182 I);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);

3. Undang-Undang Nomor I Tahun 2013 tentang LembagaKeuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2013 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5394);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (LembaranNegara RI Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran NegaraNomor 5495);

Page 2: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

Menetapkan

-2-

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana diubah dengnaUndang-Undang Nomor 2 Taun 2015 tentang Penetapan PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014tentang Perubahan Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5657);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007tentang Pembagian Urusan Pemerintah antar Pemerintah,Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota(Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82 TambahanLembaran Negara Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 20 I4tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 123Tambahan Lembaran Negara Nomor 5539);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor I IITahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (BeritaNegara RI Tahun 2014 Nomor 2091);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita NegaraRI Tahun 2014 Nomor 2093);

10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Pendirian,Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha MilikDesa (Berita Negara Republik Indonesia Taun 2015 Nomor 296);

I I. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 2 Tahun2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi KewenanganPemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Daerah Tahun2008 Nomor 33).

MEMUTUSKAN :

PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN TENTANGPENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DANPEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK DESA DALAMKABUPATEN MUSI BANYUASIN.

BABIKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:I. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untukmengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkanprakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalamsistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 3: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

-3-

2. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atausebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasaldari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnyauntuk sebesar-besamya kesejahteraan masyarakat desa.

3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu PerangkatDesa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Desa.

4. Badan Permusyarawatan Desa atau yang disebut dengan lain adalah lembaga yang melaksanakanfungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkanketerwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

5. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara BadanPermusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan Desa untuk menyepakati hal yang bersifatstrategis.

6. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil keputusan dari musyawarah desa dalambentuk kesepakatan yang dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Musyawarah Desa yangditandatangani oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa.

7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelahdibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.

8. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin adalahSatuan Kerja Perangkat Daerah yang melakukan pembinaan, pemantauan dan evaluasi terhadappengembangan manajemen dan sumber daya manusia pengelola BUM Desa.

BAB IIPENDIRIAN BUM DESA

Pasal2

Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomidan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau keJja sarna antar desa.

Pasal3

Pendirian BUM Desa bertujuan:a. Meningkatkan perekonomian Desa;b. Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa;c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa;d. Mengembangkan rencana kerja sarna usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga;e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum

warga;f. Membuka lapangan keJja;g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan

dan pemerataan ekonomi Desa; danh. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa.

Pasal4

(1) Desa dapat mendirikan BUM Desa berdasarkan Peratman Desa tentang Pend irian BUMDesa;

(2) Desa dapat mendirikan BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I) denganmempertimbangkan:a. Inisiatif Pemerintah Desa dan/atau masyarakat Desa;b. Potensi usaha ekonomi Desa;c. Sumberdaya alam di Desa;d. Sumberdaya manusia yang mampu mengelola BUM Desa; dane. Penyertaan modal dari Pemerintah Desa dalam bentuk pembiayaan dan kekayaan Desa

yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari usaha BUM Desa.

Page 4: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

-4-

Pasal5

(I) Pendirian BUM Desa sebagairnana dirnaksud dalarn pasal 4 disepakati rnelalui MusyawarahDesa.

(2) Pokok bahasan yang dibicarakan dalarn Musyawarah Desa sebagairnana dirnaksud pada ayat (I)rneliputi:a. Pcndirian BUM Desa sesuai dengan kondisi ekonorni dan sosial budaya rnasyarakat;b. Organisasi pengelola BUM Desa;c. Modal usaha BUM Desa; dand. Anggaran Dasar dan Anggaran Rurnah Tangga BUM Desa.

(3) Hasil kesepakatan Musyawarah Desa sebagairnana dirnaksud pada ayat (I) rnenjadi pedornanbagi Pernerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk rnenetapkan Peraturan Desatentang Pend irian BUM Desa.

Pasal6

(I) Dalarn rangka keIja sarna antar Desa dan pelayanan usaha antar Desa dapat dibentuk BUMDesa bersarna yang rnerupakan rnilik 2 (dua) Desa atau lebih.

(2) Pendirian BUM Desa bersarna sebagairnana dirnaksud pada ayat (I) disepakatirnelalui Musyawarah antar-Desa yang difasilitasi oleh badan kerja sarna antar Desa yangterdiri dari:a. Pernerintah Desa;b. Anggota Badan Permusyawaratan Desa;c. Lernbaga kernasyarakatan Desa;d. Lernbaga Desa lainnya; dane. Tokoh rnasyarakat dengan rnernpertirnbangkan keadilan gender.

(3) Ketentuan rnengenai Musyawarah Desa sebagairnana dirnaksud dalarn Pasal 5 berlakusecara mlilatis mlilandis terhadap pendirian BUM Desa bersarna.

(4) BUM Desa bersarna ditetapkan dalarn Peraturan Bersarna Kepala Desa tentang PendirianBUM Desa bersarna.

BAB IIIPENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA

Bagian KesatuBentuk Organisasi BUM Desa

Pasal7

(I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan hukurn.(2) Unit usaha yang berbadan hukurn sebagairnana dirnaksud pada ayat (I) dapat berupa

lernbaga bisnis yang kepernilikan saharnnya berasal dari BUM Desa dan rnasyarakat.(3) Dalarn hal BUM Desa tidak rnernpunyai unit-unit usaha yang berbadan hukurn, bentuk

organisasi BUM Desa didasarkan pada Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa.sebagairnana dirnaksud dalarn Pasal 5 ayat (3).

Page 5: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

-5-

Pasal8

BUM Desa dapat membentuk unit usaha meliputi:a. Perseroan Terbatas sebagai persekutuan modal, dibentuk berdasarkan peIjanjian, dan

melakukan kegiatan usaha dengan modal yang sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuaidengan peraturan perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas; dan

b. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60 (enam puluh) persen,sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang lembaga keuangan mikro.

Bagian KeduaOrganisasi Pengelola BUM Desa

Pasal9

Organisasi pengelola BUM Desa dalam Kabupaten Musi Banyuasin terpisah dari orgamsaslPemerintahan Desa.

Pasal 10

(I) Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa terdiri dari:a. Penasihat;b. Pelaksana Operasional; danc. Pengawas.

(2) Penamaan susunan kepengurusan organlsasl sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapatmenggunakan penyebutan nama setempat yang dilandasi semangat kekeluargaan dankegotongroyongan.

Pasal 11

(I) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a dijabat secara ex officio oleh KepalaDesa yang bersangkutan.

(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (I) berkewajiban:a. Memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan

pengelolaan BUM Desa;b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi

pengelolaan BUM Desa; danc. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.

(3) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:a. Meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang menyangkut

pengelolaan usaha Desa; danb. Melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kineIja BUM Desa.

Pasal 12

(I) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf mempunyai tugasmengurus dan mengelola BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga.

(2) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (I) berkewajiban:a. Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang melayani

kebutuhan ekonomi danlatau pelayanan umum masyarakat Desa;b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan

Pendapatan Asli Desa; danc. Melakukan keIjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa lainnya.

Page 6: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

-6-

(3) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (I) berwenang:a. Membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;b. Membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;c. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada masyarakat Desa

melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam I (satu) tahun.

Pasal 13

(I) Dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2), PelaksanaOperasional dapat menunjuk Anggota Pengurus sesuai dengan kapasitas bidang usaha,khususnya dalam men gurus pencatatan dan administrasi usaha dan fungsi operasional bidangusaha.

(2) Pelaksana Operasional dapat dibantu karyawan sesuai dengan kebutuhan dan harus disertaidengan uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian peran dan aspekpembagian kerja lainnya.

Pasal 14

(I) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:a. Masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;b. Berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;c. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi Desa; dand. Pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat;

(2) Pelaksana Operasional dapat diberhentikan dengan alasan:a. Meninggal dunia;b. Telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga BUM Desa;c. Mengundurkan diri;d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat perkembangan

kinerja BUM Desa;e. Terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pasal IS

(I) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (I) huruf c mewakili kepentinganmasyarakat.

(2) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari:a. Ketua;b. Wakil Ketua merangkap anggota;c. Sekretaris merangkap anggota;d. Anggota.

(3) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (I) mempunyai kewajiban menyelenggarakanRapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa sekurang-kurangnya I (satu) tahun sekali.

(4) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (I) berwenang menyelenggarakanRapat Umum Pengawas untuk:a. Pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2);b. Penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa; danc. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana Operasional.

(5) Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDesa.

Page 7: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

-7-

Pasal 16

Susunan kepengurusan BUM Desa dalam Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana dimaksuddalam Pasal 9 dipilih oleh masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa.

Bagian KetigaModal BUM Desa

Pasal 17

(I) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.(2) Modal BUM Desa terdiri atas:

a. Penyertaan modal Desa; danb. Penyertaan modal masyarakat Desa.

Pasal 18

(I) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a terdiriatas:a. Hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau

lembaga donor yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;b. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;c. Kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan

dan/atau lembaga donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dandisalurkan melalui mekanisme APB Desa;

d. Aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan tentang Aset Desa.

(2) Penyertaan modal masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf bberasal dari tabungan masyarakat dan atau simpanan masyarakat.

Bagian KeempatAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Pasal 19

(I) Pelaksana operasional BUM Desa menyusun dan menetapkan anggaran dasar dan anggaranrumah tangga setelah mendapatkan pertimbangan Kepala Desa.

(2) Anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (I) memuat paling sedikit nama, tempatkedudukan, maksud dan tujuan, modal, kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya BUM Desa,Organisasi Pengelola, serta tata cara penggunaan dan pembagian keuntungan.

(3) Anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (I) memuat paling sedikit hak dankewajiban, masa bakti, tata cara pengangkatan dan pemberhentian personel organisasipengelola, penetapan jenis usaha, dan sumber modal.

(4) Kesepakatan penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dilakukan melalui musyawarah desa.

(5) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkanoleh Kepala Desa.

Page 8: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

-8-

Bagian KelimaKlasifikasi Jenis Usaha BUM Desa

Pasal20

(I) BUM Desa dapat menjalankan bisnis sosial (social business) sederhana yangmemberikan pelayanan umwn(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh keuntunganfinansial.

(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat memanfaatkansumber daya lokal dan teknologi tepat guna, meliputi:a. Air minum Desa;b. Usaha listrik Desa;c. Lumbung pangan; dand. Sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.

(3) Ketentuan mengenai pemanfaatan sumber daya lokal sebagaimana dimaksud pada ayat(2) diatur dengan Peraturan Desa dan teknologi tepat guna.

Pasal 21

(I) BUM Desa dapat menjalankan bisnis penyewaan (renling) barang untuk melayani kebutuhanmasyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa.

(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat menjalankan kegiatanusaha penyewaan meliputi:a. Alat transportasi;b. Perkakas pesta;c. Gedung pertemuan;d. Rumah toko;e. Tanah milik BUM Desa; danf. Barang sewaan lainnya.

Pasal22

(I) BUM Desa dapat menjalankan usaha perantara (brokering) yang memberikan jasapelayanan kepada warga.

(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat menjalankan kegiatanusaha perantara yang meliputi:a. Jasa pembayaran listrik;b. Pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat; danc. Jasa pelayanan lainnya.

Pasal23

(I) BUM Desa dapat menjalankan bisnis yang berproduksi danlatau berdagang (trading)barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skalapasar yang lebih luas.

(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat menjalankankegiatan perdagangan (trading) meliputi:a. Pabrik es;b. Pabrik asap cair;c. Hasil pertanian;d. Sarana produksi pertanian; dane. Kegiatan bisnis produktif lainnya.

Page 9: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

-9-

Pasal24

(I) BUM Desa dapat menjalankan bisnis keuangan (financial business) yang memenuhi kebutuhanusaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha ekonomi Desa.

(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat memberikan akseskredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh masyarakat Desa.

Pasal25

(I) BUM Desa dapat menjalankan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit-unit usahayang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun kawasan perdesaan.

(2) Unit-unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat berdiri sendiri yang diatur dandikelola secara sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha bersama.

(3) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat menjalankan kegiatanusaha bersama meliputi:a. Pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisasi nelayan kecil

agar usahanya menjadi lebih ekspansif;b. Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok masyarakat;

danc. Kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokallainnya.

Pasal26

Strategi pengelolaan BUM Desa dalam Kabupaten Musi Banyuasin bersifat bertahap denganmempertimbangkan perkembangan dari inovasi yang dilakukan oIeh BUM Desa, meliputi:a. Sosialisasi dan pembelajaran tentang BUM Desa;b. Pelaksanaan Musyawarah Desa dengan pokok bahasan tentang BUM Desa;c. Pendirian BUM Desa yang menjalankan bisnis sosial (social business) dan bisnis penyewaan

(renting);d. Analisis kelayakan usaha BUM Desa yang berorientasi pada usaha perantara

(brokering), usaha bersama (holding), bisnis sosial (social businen), bisnis keuangan(financial business) dan perdagangan (trading), bisnis penyewaan (renting) mencakup aspekteknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumberdaya manusia, aspek keuangan, aspek sosialbudaya, ekonomi, politik, lingkungan usaha dan lingkungan hidup, aspek badan hukum, danaspek perencanaan usaha;

e. Pengembangan keIjasama kemitraan strategis dalam bentuk keIjasama BUM Desa antarDesa atau kerjasama dengan pihak swasta, organisasi sosial-ekonomi kemasyarakatan, danlataulembaga donor;

f. Diversifikasi usaha dalam bentuk BUM Desa yang berorientasi pada bisnis keuangan(financial business) dan usaha bersama (holding).

Bagian KeenamAlokasi Hasil Usaha BUM Desa

Pasal27

(I) Hasil usaha BUM Desa merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil transaksi dikurangidengan pengeluaran biaya dan kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-baranginventaris dalam I (satu) tahun buku.

(2) Pembagian hasil usaha BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I) ditetapkanberdasarkan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah TanggaBUM Desa.

(3) Alokasi pembagian hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat dikelola melaluisistem akuntansi sederhana.

Page 10: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

-10-

Bagian KetujuhKepailitan BUM Desa

Pasal28

(l) Kerugian yang dialami BUM Desa menjadi beban BUM Desa.(2) Dalam hal BUM Desa tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan yang

dimilikinya, dinyatakan rugi melalui Musyawarah Desa.(3) Unit usaha milik BUM Desa yang tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan

yang dimilikinya, dinyatakan pail it sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan mengenai kepailitan.

Bagian KedelapanKetjasama BUM Desa Antar Desa

Pasal29

(I) BUM Desa dapat melakukan kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih.(2) Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih dapat dilakukan dalam satu kecamatan atau

antar kecamatan dalam satu kabupaten/kota.(3) Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih harus mendapat persetujuan masing-

masing Pemerintah Desa.

Pasal30

(I) Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih dibuat dalam naskah perjanjian ketjasama(2) Naskah petjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih paling sedikit memuat:

a. Subyek ketjasama;b. Obyek kerjasama;c. Jangka waktu;d. Hak dan kewajiban;e. Pendanaan;f. Keadaan memaksa;g. Pengalihan aset ; danh. Penyelesaian perselisihan

(3) Naskah petjanjian ketjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih ditetapkan oleh PelaksanaOperasional dari masing-masing BUM Desa yang bekerjasama.

Pasal 31

(I) Kegiatan kerja sama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih dipertanggungjawabkan kepada Desamasing-masing sebagai pemilik BUM Desa.

(2) Dalam hal kegiatan ketjasama antar unit usaha BUM Desa yang berbadan hukum diatur sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas dan Lembaga KeuanganMikro.

Page 11: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

-11-

Bagian KesembilanPertanggungjawaban Pelaksanaan BUM Desa

Pasal32

(I) Pelaksana Operasional melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan BUM Desa kepadaPenasihat yang secara ex-officio dijabat oleh Kepala Desa.

(2) BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerintah Desa dalam membinapengelolaan BUM Desa.

(3) Pemerintah Desa mempertanggungjawabkan tugas pembinaan terhadap BUM Desa kepadaBPD yang disampaikan melalui Musyawarah Desa.

BAB IVPEMBINAAN DAN PENGA WASAN

Pasal34

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin, melakukanpembinaan, pemantauan dan evaluasi terhadap pengembangan Manajemen dan Sumber DayaManusia pengelola BUM Desa.

BAB VKETENTUAN PERALIHAN

Pasal35

(I) BUM Desa atau sebutan yang telah ada sebelum peraturan Bupati ini berlaku tetap dan dapatmenjalankan kegiatannya;

(2) BUM Desa atau sebutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (I) wajib melakukan penyesuaiandengan ketentuan Peraturan Bupati ini paling lama I (satu) tahun terhitung sejak PeraturanBupati ini berlaku.

Page 12: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

-12-

BAB VIKETENTUANPENUTUP

Pasal36

Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini denganpenempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.

Ditetapkan di Sekayupada tanggal, S - \0 ~ 20 I5

jBUPATI MUSI BANYUASINl

/~ H. PAHRJ AZH HI

Diundangkan di Sekayupada tanggal 5 -10- 2015

SEKRET ARIS DAERAH,-1-..H. SOHAN MAJID

BERITA DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2015 NOMOR,1

Page 13: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

. . -13-

LAMPIRANPERATURAN BUPATI MUSI BANYUASINNOMOR TAHUN 2015TENTANGPENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARANBADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESAI DALAM KAB. MUSI BANYUASIN

FORMAT RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANGPENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESAI (Nama BUM Desai

KEPALA DESA (Nama DesaiKABUPATEN MUSI BANYUASIN

PERATURAN DESA .... (Nama DesaiNOMOR TAHUN .

TENTANGPENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa) ..... (Nama BUM DesaI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA ..... (Nama Desa)

Menimbang

Mengingat

a. bahwa sesuai dengan Pasal 2 Peraturan PeraturanBupatiMusiBanyuasin tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan danPembubaran Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dalamKabupatenMusi Banyuasin;

b. bahwa untuk menampung seluruh kegiatan di bidangekonomi dan atau pelayanan umum guna meningkatkanperekonomian desa;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud padahuruf a dan b, perlu ditetapkan Peraturan Desa tentangPendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) (NamaBUM Desa) menjadi Peraturan Desa tentang PendirianBadan Usaha Milik Desa (BUMDesa) (Nama BUM Desa)di Desa (Nama Desa).

1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitandan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 131,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4443);

Page 14: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

,':

Menetapkan

-14-

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang LembagaKeuangan Mikro (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 12, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5394);

3. Undang-Un dang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 7, TambahanLembaran Negara Nomor 5495);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-UndangNomor 6 Tahun 2014 ten tang Desa (Lembaran Negara RITahun 2014 Nomor 123 Tambahan Lembaran Negara Nomor5539);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia NomorIII Tahun 2014 ten tang Pedoman Teknis Peraturan di Desa(Berita Negara RITahun 2014 Nomor 2091);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa(Berita Negara RI Tahun 2014 Nomor 2093);

7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan PembubaranBadan Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik IndonesiaTaun 2015 Nomor 296);

8. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor ..... Tahun 2015ten tang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, danPembubaran Badan Usaha Milik Desa (Lembaran BeritaDaerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2015 Nomor ....).

Dengan Persetujuan BersamaBADAN PERMUSY AWARA TAN DESA .... (Nama Desa)

MEMUTUSKAN

PERATURAN DESA .... (Nama Desa) Tentang PENDIRIANBADANUSAHA MILIKDESA.... (Nama BUM Desa) di Desa ....(Nama Desa).

BABIKTENTUANUMUM

Pasal I

Organisasi ini bemama Badan Usaha Milik Desa .... (Nama BUM Desa) disingkat BUMDesa ..... (Nama BUMDesa).

Pasal2

BUM Desa .... (Nama BUM Desa) berkedudukan di Desa .... (Nama Desa) Kecamatan ....(Nama Kecamatan) Kabupaten Musi Banyuasin.

Page 15: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

" ~-15-

BAB IIPENGURUSANDANPENGELOLAANBUMDESA

Pasal3

Susunan Kepengurusan Organisasi Pengelolaan BUM Desa ... (Nama BUM Desa)sebagaimana dimaksud pasal I tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini.

Pasal4

(I) Pelaksana operasional BUM Desa menyusun dan menetapkan anggaran dasar dananggaran rumah tangga setelah mendapatkan pertimbangan Kepala Desa.

(2) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (4)ditetapkan oleh Kepala Desa.

BABIIIPENUTUP

Pasal 5

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa inidalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa.

Ditetapkan di (Nama Desa)pada tanggal .

KEPALADESA,

.•.•....•........................•....

Diundangkan di (Nama Desa)pada tanggal .

SEKRETARISDESA,

•.......................••..LEMBARANDESATAHUN2015 NOMOR.... DANBERITADESATAHUN2015 NOMOR....

Page 16: BUPATIMUSIBANYUASIN · 2020. 6. 29. · PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa Pasal7 (I) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan

/ . •-16-

Lampiran Peraturan DesaNomorTahunTentang : Pendirian Badan Usaha Milik

Desa ... (Nama BUM Desa)

FORMAT RANCANGANSUSUNAN KEPENGURUSAN ORGANISASI PENGELOLA BADANUSAHA MILIK DESA....

(Nama BUM Desa)

I. Penasihatdijabat secara ex officio

II. Pelaksana Operasionalselaku Direksi

III. Pengawasa. Ketuab. Wakil Ketua merangkap

anggotac. Sekretaris merangkap

anggotad. Anggota

:l.2.

Ditetapkan di (Nama Desa)pada tanggal .

KEPALADESA.

I.