BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG...
Transcript of BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG...
BUPATI BADUNG
PERATURAN BUPATI BADUNG
NOMOR 28 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA
UNIT PELAYANAN TERPADU
KABUPATEN BADUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat yang baik sesuai dengan fungsi Aparatur Negara sebagai Abdi
Negara dan Abdi Masyarakat, serta guna mendorong upaya
mengefektifkan sistem tata laksana pelayanan umum, secara simultan dan
terpadu pada satu atap dan satu pintu sehingga pelayanan terpadu
masyarakat dapat diselenggarakan lebih berdaya guna dan berhasil guna;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Peraturan Bupati Badung tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten Badung;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
2
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik;
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN
TATA KERJA UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN BADUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Badung.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Badung.
4. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah Sekretaris Daerah
Kabupaten Badung.
5. Pelayanan Terpadu adalah Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang
diselenggarakan secara terpadu pada satu atap dan satu pintu.
6. Unit Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut UPT adalah
Unit Pelayanan Terpadu Perizinan dan Non Perizinan Kabupaten Badung.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja UPT
Kabupaten Badung.
3
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 3
(1) UPT merupakan Unit Pelayanan Terpadu yang secara operasional
melaksanakan pengkoordinasian pelayanan beberapa jenis perizinan dan
non perizinan pada satu atap dan satu pintu.
(2) UPT dipimpin oleh seseorang Koordinator yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda.
Bagian Kedua
Tugas pokok
Pasal 4
UPT mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Pelayanan Terpadu perizinan
dan non perizinan.
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 5
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, UPT
mempunyai fungsi :
a. perencanaan yaitu melakukan kegiatan perencanaan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan sistem dan proses pelayanan terpadu;
b. pengendalian yaitu melakukan pengendalian proses pelayanan perizinan dan
non perizinan mulai saat pengajuan permohonan sampai dengan
pengambilan naskah pelayanan perizinan dan non perizinan;
c. pengkoordinasian yaitu melakukan koordinasi dengan Unit Organisasi
Teknis terkait dengan pemecahan permasalahan yang timbul selama proses
pelayanan perizinan dan non perizinan, pembahasan pengambilan keputusan
persetujuan / penolakan permohonan serta penyusunan jadwal pengecekan
lapangan / pembahasan final permohonan;
d. monitoring dan evaluasi terhadap hasil proses pelayanan perizinan dan non
perizinan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang petunjuk pelayanan perizinan pemerintah Kabupaten Badung.
4
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
Susunan Organisasi UPT terdiri dari :
a. Koordinator;
b. Tata Usaha;
c. Pelaksana Pelayanan;
d. Loket –Loket Pelayanan terdiri dari :
1. Loket Pelayanan Akte-akte Catatan Sipil, Layanan KK dan KTP;
2. Loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan;
3. Loket Pembayaran;
4. Loket Pengambilan Naskah Pelayanan Perizinan dan non Perizinan;
5. Loket Informasi dan Pengaduan.
Pasal 7
Bagan Susunan Organisasi UPT sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Bupati ini dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 8
(1) Seluruh petugas UPT dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi.
(2) Hal-hal yang menjadi tugas UPT merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
BAB VI
JENIS PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN
Pasal 9
Jenis Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang diselenggarakan pada UPT :
a. Pelayanan Perizinan terdiri dari :
1. Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) terdiri dari :
a) Membangun Restoran;
b) Membangun Rumah Makan;
c) Membangun Hotel Melati;
d) Membangun Bar;
e) Membangun Jasa Boga;
f) Membangun Rumah Sewa;
g) Membangun Atraksi dan Daya Tarik Wisata;
h) Membangun Kondotel;
i) Pengkaplingan Tanah untuk Pembangunan dan Perumahan;
5
j) Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum;
k) Membangun Pertokoan dan Rumah Toko (Ruko);
l) Membangun Kantor;
m) Membangun Bengkel, Cuci Mobil / Motor;
n) Membangun Rumah Sakit, Balai Pengobatan, dan Klinik;
o) Membangun Balai Diklat / Asrama;
p) Membangun Sekolah / Pendidikan;
q) Membangun Rumah Kost;
r) Membangun Tempat Industri (kecil, sedang, besar);
s) Membangun Tempat Kerja Finishing Meuble;
2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
3. Izin Usaha terdiri dari :
a) Izin Migas;
b) Izin Usaha Ketenagalistrikan;
c) Izin Bahan Galian;
d) Izin Air Bawah Tanah dan Air Permukaan;
e) Izin Penggalian Jalan, Pemancangan Tiang, Merubah Bentuk
Trotoar;
f) Izin Reklame;
g) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);
h) Surat Izin Usaha Perdagangan Minumam Beralkohol
(SIUP – MB);
i) Izin Usaha Industri (IUI);
j) Izin Operasional Menara Telekomunikasi;
k) Izin Usaha Angkutan Umum;
l) Izin Trayek Angkutan Umum;
m) Izin Penyelenggaraan Parkir Kendaraan di jalan Umum;
n) Izin Usaha Restoran;
o) Izin Usaha Rumah Makan;
p) Izin Usaha Hotel Melati;
q) Izin Usaha Pondok Wisata;
r) Izin Usaha Bar;
s) Izin Usaha Jasa Boga;
t) Izin Usaha Rumah Sewa;
u) Izin Usaha Kondotel;
v) Izin Taman Rekreasi;
w) Izin Gelanggang Renang;
x) Izin Padang Golf;
y) Izin Kolam Pancing;
z) Izin Gelanggang Permainan dan Ketangkasan;
aa) Izin Gelanggang Bowling;
bb) Izin Rumah Billyard;
cc) Izin Panti Pijat dan Refleksiologi;
dd) Izin Panti Mandi Uap;
ee) Izin Karaoke;
ff) Izin Panggung Terbuka;
gg) Izin Panggung Tertutup;
hh) Izin Salon Kecantikan dan Spa;
ii) Izin Pusat Kebugaran;
jj) Izin bioskop;
kk) Izin Pusat Seni dan Pameran;
ll) Izin Taman Pentas Pertunjukan Satwa;
mm) Izin Dunia Fantasi;
nn) Izin Rekreasi Air;
6
oo) Izin Wisata Agro;
pp) Izin Tracking;
qq) Izin Bungy Jumping;
rr) Izin Menunggang Gajah;
ss) Izin Menunggang Kuda;
tt) Izin Menunggang Onta;
uu) Izin Surfing;
vv) Izin Futsal
ww) Izin escyting;
xx) Izin Skateboard;
yy) Izin Pemotongan Ternak;
zz) Izin Pengusaha Daging;
aaa) Izin Penampungan, Pergaraman, Pengeringan Kulit, Tulang, Bulu,
Dan Lemak;
bbb) Izin Angkutan Daging;
ccc) Izin Pelayanan Medik dasar;
ddd) Izin Pelayanan Medik Spesialis;
eee) Izin Pelayanan Medik Penunjang;
fff) Izin Pengobatan Tradisional atau Surat Terdaftar Pengobatan
Tradisional;
ggg) Izin Pembuangan Limbah;
hhh) Izin Hinder Ordenantie (HO);
iii) Surat Izin Tempat Usaha (SITU);
jjj) Surat Izin Usaha Penyosohan Beras (SIUP PB);
kkk) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) khusus Minuman Beralkohol.
b. Pelayanan Non Perizinan terdiri dari :
1. Layanan Akte – akte Catatan Sipil;
2. Pelayanan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
3. Sertifikat atau Rekomendasi Bidang Kesehatan;
4. Rekomendasi UKL / UPL dan Amdal;
5. Rekomendasi Penjualan Tanah Pelaba Pura;
6. Rekomendasi Pameran;
7. Tanda Daftar Perusahan (TDP);
8. Tanda Daftar Industri (TDI);
9. Tanda Daftar Gudang (TDG);
10. Pembentukan Badan Hukum Koperasi;
11. Pas Kecil Kapal di Bawah 7 GT;
12. Informasi Tata Ruang (ITR);
7
BAB VII
URAIAN TUGAS
Bagian Kesatu
Koordinator
Pasal 10
(1) Koordinator mempunyai tugas :
a. menetapkan program kerja UPT berkaitan dengan penyelenggaraan
pelayanan terpadu;
b. melakukan koordinasi dengan Unit Organisasi Teknis / unsur terkait
berkaitan dengan :
1. perumusan kebijakan penyelenggaraan pelayanan terpadu;
2. pemecahan masalah yang timbul selama proses penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu;
3. penyusunan jadwal pengecekan kelapangan dan jadwal pembahasan
dalam mengambil keputusan persetujuan / penolakan permohonan
yang telah diproses dalam sistem pelayanan terpadu;
4. pengambilan keputusan persetujuan / penolakan permohonan yang
telah disampaikan dan diproses dalam sistem pelayanan terpadu;
c. melakukan pengendalian proses pelayanan perizinan dan non perizinan;
d. memonitor dan mengevaluasi hasil proses pelayanan perizinan dan non
perizinan;
e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas sesuai
dengan bidangnya masing-masing;
f. memberikan petunjuk dan bimbingan serta melakukan pengawasan
kepada petugas bawahan;
g. membuat laporan pertanggungjawaban kinerja kepada Bupati;
h. melakukan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan;
i. merumuskan kebijakan perizinan dan non perizinan serta mengantisipasi
segala bentuk pengaduan masyarakat berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
(2) Koordinator dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda.
Bagian Kedua
Tata Usaha
Pasal 11
(1) Tata Usaha mempunyai tugas :
a. menyelenggarakan administrasi perkantoran;
b. memberikan pelayanan administrasi kepada satuan-satuan UPT;
c. melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga, sarana dan prasarana
UPT;
d. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas;
e. memberikan petunjuk dan bimbingan serta melakukan pengawasan
kepada petugas;
f. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
8
(2) Tata Usaha dipimpin oleh seorang Petugas Tata Usaha yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Koordinator UPT.
Bagian Ketiga
Pelaksana Pelayanan
Pasal 12
(1) Pelaksana Pelayanan mempunyai tugas :
a. melaksanakan pemeliharaan dan pengawasan terhadap program aplikasi
pelayanan terpadu serta hardware pada UPT;
b. melaksanakan pemeliharan data base sistem pelayanan terpadu pada
UPT;
c. melakukan evaluasi untuk pengembangan program aplikasi pelayanan
terpadu;
d. memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang sistem
pelayanan terpadu;
e. menerima dan menyiapkan tindak lanjut pengaduan / keluhan
masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan perizinan UPT;
f. melakukan pengendalian proses pelayanan terpadu mulai saat
penerimaan permohonan sampai dengan pengambilan naskah perizinan;
g. memberikan petunjuk dan bimbingan serta melakukan pengawasan
kepada petugas;
h. mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan hasil kinerja;
i. membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan perizinan dan non
perizinan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada
atasan;
j. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
(2) Pelaksana Pelayanan dipimpin oleh seorang petugas Pelaksana Pelayanan
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Koordinator UPT.
Bagian Keempat
Loket-Loket Pelayanan
Paragraf 1
Loket Pelayanan Akte-Akte Catatan Sipil,
Layanan KK dan KTP
Pasal 13
(1) Loket Pelayanan Akte-Akte Catatan Sipil, Layanan KK dan KTP
mempunyai tugas :
a. menerima permohonan pelayanan akte-akte catatan sipil, KK dan KTP
dari pemohon;
b. memeriksa kelengkapan administrasi permohonan;
c. memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon bagi
permohonan yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan
mengembalikan berkas permohonan yang tidak memenuhi persyaratan
administrasi;
9
d. melanjutkan berkas permohonan yang telah memenuhi persyaratan
administrasi kepada SKPD yang menangani untuk diproses lebih lanjut
sesuai dengan mekanisme prosedur yang berlaku, bila telah disetujui
dan diputuskan lanjut ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang;
e. memberikan informasi kepada pemohon terhadap perkembangan proses
permohonan;
f. menyiapkan dokumen penyerahan naskah pelayanan akte-akte yang
telah ditandatangani pejabat berwenang;
g. membuat laporan berkala jumlah permohonan yang diterima, ditolak
dan yang telah diselesaikan / diserahkan kepada pemohon;
h. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
(2) Loket Pelayanan Akte-Akte Catatan Sipil Layanan KK dan KTP dipimpin
oleh seorang Petugas Loket yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Petugas Pelaksana Pelayanan;
Paragraf 2
Loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Pasal 14
(1) Loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mempunyai tugas :
a. menerima permohonan pelayanan perizinan dan non perizinan dari
pemohon;
b. memeriksa kelengkapan administrasi permohonan;
c. memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon bagi
permohonan yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan
mengembalikan berkas permohonan yang tidak memenuhi persyaratan
administrasi;
d. melanjutkan berkas permohonan yang telah memenuhi persyaratan
administrasi kepada unit organisasi teknis pengelola pelayanan
perizinan dan non perizinan untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan
mekanisme prosedur yang berlaku, bila telah disetujui dan diputuskan
lanjut ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang;
e. memberikan informasi kepada pemohon terhadap perkembangan proses
permohonan;
f. menyiapkan dokumen penyerahan naskah pelayanan perizinan dan non
perizinan yang telah ditandatangani pejabat berwenang;
g. membuat laporan berkala jumlah permohonan yang diterima, ditolak
dan yang telah diselesaikan / diserahkan kepada pemohon;
h. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
(2) Loket-loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dipimpin oleh seorang
Petugas Loket yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Petugas
Pelaksana Pelayanan.
10
Paragraf 3
Loket Pembayaran
Pasal 15
(1) Loket Pembayaran mempunyai tugas :
a. menerima pembayaran pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. melaksanakan tertib administrasi keuangan;
c. membuat laporan berkala penerimaan retribusi pelayanan perizinan dan
non perizinan;
d. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
(2) Loket Pembayaran dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana Pelayanan.
Paragraf 4
Loket Pengambilan Naskah /
Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Pasal 16
(1) Loket Pengambilan Naskah / Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
mempunyai tugas :
a. menyerahkan naskah / pelayanan perizinan dan non perizinan kepada
pemohon yang telah melunasi pajak / retribusi;
b. membuat pembukuan jumlah naskah / pelayanan perizinan dan non
perizinan yang telah diserahkan kepada pemohon;
c. membuat laporan berkala naskah / pelayanan perizinan dan non
perizinan yang telah diserahkan kepada pemohon;
d. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
(2) Loket Pengambilan Naskah / Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana Pelayanan.
Paragraf 5
Loket Informasi dan Pengaduan
Pasal 17
(1) Loket Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas :
a. memberikan informasi kepada pemohon yang datang pada UPT sesuai
dengan Buku Petunjuk Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten
Badung;
b. menerima pengaduan dari masyarakat terhadap pelaksanaan Pelayanan
Terpadu;
c. mengkompilasi dan memilah pengaduan dari masyarakat;
d. memverifikasi dan menganalisis pengaduan serta merumuskan dan
menyampaikan rekomendasi kepada instansi terkait;
e. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
11
(2) Loket Informasi dan Pengaduan dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana
Pelayanan.
BAB VIII
KEPEGAWAIAN
Pasal 18
(1) Para pegawai dilingkungan UPT diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
dengan Surat Perintah Tugas.
(2) Para pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. untuk Koordinator minimal dengan golongan III d;
b. untuk Tata Usaha minimal dengan golongan III c;
c. untuk Pelaksana Pelayanan minimal dengan golongan III a.
(3) Para pegawai dilingkungan UPT yang diangkat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disamping menerima gaji yang telah ditetapkan, juga diberikan
tunjangan khusus atau kompensasi kerja yang akan ditetapkan dengan
Keputusan Bupati
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 19
Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari terbentuknya UPT ini dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Badung.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
12
Pasal 21
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan mengundangkan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Badung.
Diundangkan di Badung
Pada tanggal 26 Agustus 2008
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BADUNG,
ttd.
I WAYAN SUBAWA
BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2008 NOMOR 33
Ditetapkan di Badung
pada tanggal 26 Agustus 2008
BUPATI BADUNG
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
Pada tanggal
13
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BADUNG
TANGGAL : 26 AGUSTUS 2008
NOMOR : 28 TAHUN 2008
TENTANG : PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA
UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN BADUNG
BAGIAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAYANAN TERPADU
KABUPATEN BADUNG
PPPP
BUPATI BADUNG
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
BUPATI BADUNG
KOORDINATOR
PELAKSANA
PELAYANAN
TATA USAHA
LOKET
PELAYANAN AKTA-AKTA
CATATAN SIPIL,
LAYANAN KK DAN KTP
LOKET
PELAYANAN
PERIZINAN DAN
NON PERIZINAN
LOKET
PEMBAYARAN
LOKET
PENGAMBILAN
NASKAH / PELAYANAN
PERIZINAN DAN NON
PERIZINAN
LOKET
INFORMASI DAN
PENGADUAN