BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG...

13
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang baik sesuai dengan fungsi Aparatur Negara sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, serta guna mendorong upaya mengefektifkan sistem tata laksana pelayanan umum, secara simultan dan terpadu pada satu atap dan satu pintu sehingga pelayanan terpadu masyarakat dapat diselenggarakan lebih berdaya guna dan berhasil guna; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Badung tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten Badung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah- daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

Transcript of BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG...

BUPATI BADUNG

PERATURAN BUPATI BADUNG

NOMOR 28 TAHUN 2008

TENTANG

PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA

UNIT PELAYANAN TERPADU

KABUPATEN BADUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan peningkatan pelayanan kepada

masyarakat yang baik sesuai dengan fungsi Aparatur Negara sebagai Abdi

Negara dan Abdi Masyarakat, serta guna mendorong upaya

mengefektifkan sistem tata laksana pelayanan umum, secara simultan dan

terpadu pada satu atap dan satu pintu sehingga pelayanan terpadu

masyarakat dapat diselenggarakan lebih berdaya guna dan berhasil guna;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

perlu menetapkan Peraturan Bupati Badung tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten Badung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor

2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4844);

2

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan

Pelayanan Publik;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN

TATA KERJA UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Badung.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Badung.

4. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah Sekretaris Daerah

Kabupaten Badung.

5. Pelayanan Terpadu adalah Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang

diselenggarakan secara terpadu pada satu atap dan satu pintu.

6. Unit Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut UPT adalah

Unit Pelayanan Terpadu Perizinan dan Non Perizinan Kabupaten Badung.

BAB II

PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja UPT

Kabupaten Badung.

3

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bagian Kesatu

Kedudukan

Pasal 3

(1) UPT merupakan Unit Pelayanan Terpadu yang secara operasional

melaksanakan pengkoordinasian pelayanan beberapa jenis perizinan dan

non perizinan pada satu atap dan satu pintu.

(2) UPT dipimpin oleh seseorang Koordinator yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda.

Bagian Kedua

Tugas pokok

Pasal 4

UPT mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Pelayanan Terpadu perizinan

dan non perizinan.

Bagian Ketiga

Fungsi

Pasal 5

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, UPT

mempunyai fungsi :

a. perencanaan yaitu melakukan kegiatan perencanaan yang berkaitan dengan

penyelenggaraan sistem dan proses pelayanan terpadu;

b. pengendalian yaitu melakukan pengendalian proses pelayanan perizinan dan

non perizinan mulai saat pengajuan permohonan sampai dengan

pengambilan naskah pelayanan perizinan dan non perizinan;

c. pengkoordinasian yaitu melakukan koordinasi dengan Unit Organisasi

Teknis terkait dengan pemecahan permasalahan yang timbul selama proses

pelayanan perizinan dan non perizinan, pembahasan pengambilan keputusan

persetujuan / penolakan permohonan serta penyusunan jadwal pengecekan

lapangan / pembahasan final permohonan;

d. monitoring dan evaluasi terhadap hasil proses pelayanan perizinan dan non

perizinan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur

tentang petunjuk pelayanan perizinan pemerintah Kabupaten Badung.

4

BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 6

Susunan Organisasi UPT terdiri dari :

a. Koordinator;

b. Tata Usaha;

c. Pelaksana Pelayanan;

d. Loket –Loket Pelayanan terdiri dari :

1. Loket Pelayanan Akte-akte Catatan Sipil, Layanan KK dan KTP;

2. Loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan;

3. Loket Pembayaran;

4. Loket Pengambilan Naskah Pelayanan Perizinan dan non Perizinan;

5. Loket Informasi dan Pengaduan.

Pasal 7

Bagan Susunan Organisasi UPT sebagaimana tercantum dalam Lampiran

Peraturan Bupati ini dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Bupati ini.

BAB V

TATA KERJA

Pasal 8

(1) Seluruh petugas UPT dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip

koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi.

(2) Hal-hal yang menjadi tugas UPT merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan.

BAB VI

JENIS PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

Pasal 9

Jenis Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang diselenggarakan pada UPT :

a. Pelayanan Perizinan terdiri dari :

1. Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) terdiri dari :

a) Membangun Restoran;

b) Membangun Rumah Makan;

c) Membangun Hotel Melati;

d) Membangun Bar;

e) Membangun Jasa Boga;

f) Membangun Rumah Sewa;

g) Membangun Atraksi dan Daya Tarik Wisata;

h) Membangun Kondotel;

i) Pengkaplingan Tanah untuk Pembangunan dan Perumahan;

5

j) Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum;

k) Membangun Pertokoan dan Rumah Toko (Ruko);

l) Membangun Kantor;

m) Membangun Bengkel, Cuci Mobil / Motor;

n) Membangun Rumah Sakit, Balai Pengobatan, dan Klinik;

o) Membangun Balai Diklat / Asrama;

p) Membangun Sekolah / Pendidikan;

q) Membangun Rumah Kost;

r) Membangun Tempat Industri (kecil, sedang, besar);

s) Membangun Tempat Kerja Finishing Meuble;

2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

3. Izin Usaha terdiri dari :

a) Izin Migas;

b) Izin Usaha Ketenagalistrikan;

c) Izin Bahan Galian;

d) Izin Air Bawah Tanah dan Air Permukaan;

e) Izin Penggalian Jalan, Pemancangan Tiang, Merubah Bentuk

Trotoar;

f) Izin Reklame;

g) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

h) Surat Izin Usaha Perdagangan Minumam Beralkohol

(SIUP – MB);

i) Izin Usaha Industri (IUI);

j) Izin Operasional Menara Telekomunikasi;

k) Izin Usaha Angkutan Umum;

l) Izin Trayek Angkutan Umum;

m) Izin Penyelenggaraan Parkir Kendaraan di jalan Umum;

n) Izin Usaha Restoran;

o) Izin Usaha Rumah Makan;

p) Izin Usaha Hotel Melati;

q) Izin Usaha Pondok Wisata;

r) Izin Usaha Bar;

s) Izin Usaha Jasa Boga;

t) Izin Usaha Rumah Sewa;

u) Izin Usaha Kondotel;

v) Izin Taman Rekreasi;

w) Izin Gelanggang Renang;

x) Izin Padang Golf;

y) Izin Kolam Pancing;

z) Izin Gelanggang Permainan dan Ketangkasan;

aa) Izin Gelanggang Bowling;

bb) Izin Rumah Billyard;

cc) Izin Panti Pijat dan Refleksiologi;

dd) Izin Panti Mandi Uap;

ee) Izin Karaoke;

ff) Izin Panggung Terbuka;

gg) Izin Panggung Tertutup;

hh) Izin Salon Kecantikan dan Spa;

ii) Izin Pusat Kebugaran;

jj) Izin bioskop;

kk) Izin Pusat Seni dan Pameran;

ll) Izin Taman Pentas Pertunjukan Satwa;

mm) Izin Dunia Fantasi;

nn) Izin Rekreasi Air;

6

oo) Izin Wisata Agro;

pp) Izin Tracking;

qq) Izin Bungy Jumping;

rr) Izin Menunggang Gajah;

ss) Izin Menunggang Kuda;

tt) Izin Menunggang Onta;

uu) Izin Surfing;

vv) Izin Futsal

ww) Izin escyting;

xx) Izin Skateboard;

yy) Izin Pemotongan Ternak;

zz) Izin Pengusaha Daging;

aaa) Izin Penampungan, Pergaraman, Pengeringan Kulit, Tulang, Bulu,

Dan Lemak;

bbb) Izin Angkutan Daging;

ccc) Izin Pelayanan Medik dasar;

ddd) Izin Pelayanan Medik Spesialis;

eee) Izin Pelayanan Medik Penunjang;

fff) Izin Pengobatan Tradisional atau Surat Terdaftar Pengobatan

Tradisional;

ggg) Izin Pembuangan Limbah;

hhh) Izin Hinder Ordenantie (HO);

iii) Surat Izin Tempat Usaha (SITU);

jjj) Surat Izin Usaha Penyosohan Beras (SIUP PB);

kkk) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) khusus Minuman Beralkohol.

b. Pelayanan Non Perizinan terdiri dari :

1. Layanan Akte – akte Catatan Sipil;

2. Pelayanan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP);

3. Sertifikat atau Rekomendasi Bidang Kesehatan;

4. Rekomendasi UKL / UPL dan Amdal;

5. Rekomendasi Penjualan Tanah Pelaba Pura;

6. Rekomendasi Pameran;

7. Tanda Daftar Perusahan (TDP);

8. Tanda Daftar Industri (TDI);

9. Tanda Daftar Gudang (TDG);

10. Pembentukan Badan Hukum Koperasi;

11. Pas Kecil Kapal di Bawah 7 GT;

12. Informasi Tata Ruang (ITR);

7

BAB VII

URAIAN TUGAS

Bagian Kesatu

Koordinator

Pasal 10

(1) Koordinator mempunyai tugas :

a. menetapkan program kerja UPT berkaitan dengan penyelenggaraan

pelayanan terpadu;

b. melakukan koordinasi dengan Unit Organisasi Teknis / unsur terkait

berkaitan dengan :

1. perumusan kebijakan penyelenggaraan pelayanan terpadu;

2. pemecahan masalah yang timbul selama proses penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu;

3. penyusunan jadwal pengecekan kelapangan dan jadwal pembahasan

dalam mengambil keputusan persetujuan / penolakan permohonan

yang telah diproses dalam sistem pelayanan terpadu;

4. pengambilan keputusan persetujuan / penolakan permohonan yang

telah disampaikan dan diproses dalam sistem pelayanan terpadu;

c. melakukan pengendalian proses pelayanan perizinan dan non perizinan;

d. memonitor dan mengevaluasi hasil proses pelayanan perizinan dan non

perizinan;

e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas sesuai

dengan bidangnya masing-masing;

f. memberikan petunjuk dan bimbingan serta melakukan pengawasan

kepada petugas bawahan;

g. membuat laporan pertanggungjawaban kinerja kepada Bupati;

h. melakukan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan;

i. merumuskan kebijakan perizinan dan non perizinan serta mengantisipasi

segala bentuk pengaduan masyarakat berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

(2) Koordinator dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda.

Bagian Kedua

Tata Usaha

Pasal 11

(1) Tata Usaha mempunyai tugas :

a. menyelenggarakan administrasi perkantoran;

b. memberikan pelayanan administrasi kepada satuan-satuan UPT;

c. melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga, sarana dan prasarana

UPT;

d. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas;

e. memberikan petunjuk dan bimbingan serta melakukan pengawasan

kepada petugas;

f. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi

dan pertanggungjawaban kepada atasan;

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

8

(2) Tata Usaha dipimpin oleh seorang Petugas Tata Usaha yang berada dibawah

dan bertanggungjawab kepada Koordinator UPT.

Bagian Ketiga

Pelaksana Pelayanan

Pasal 12

(1) Pelaksana Pelayanan mempunyai tugas :

a. melaksanakan pemeliharaan dan pengawasan terhadap program aplikasi

pelayanan terpadu serta hardware pada UPT;

b. melaksanakan pemeliharan data base sistem pelayanan terpadu pada

UPT;

c. melakukan evaluasi untuk pengembangan program aplikasi pelayanan

terpadu;

d. memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang sistem

pelayanan terpadu;

e. menerima dan menyiapkan tindak lanjut pengaduan / keluhan

masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan perizinan UPT;

f. melakukan pengendalian proses pelayanan terpadu mulai saat

penerimaan permohonan sampai dengan pengambilan naskah perizinan;

g. memberikan petunjuk dan bimbingan serta melakukan pengawasan

kepada petugas;

h. mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan hasil kinerja;

i. membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan perizinan dan non

perizinan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada

atasan;

j. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.

(2) Pelaksana Pelayanan dipimpin oleh seorang petugas Pelaksana Pelayanan

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Koordinator UPT.

Bagian Keempat

Loket-Loket Pelayanan

Paragraf 1

Loket Pelayanan Akte-Akte Catatan Sipil,

Layanan KK dan KTP

Pasal 13

(1) Loket Pelayanan Akte-Akte Catatan Sipil, Layanan KK dan KTP

mempunyai tugas :

a. menerima permohonan pelayanan akte-akte catatan sipil, KK dan KTP

dari pemohon;

b. memeriksa kelengkapan administrasi permohonan;

c. memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon bagi

permohonan yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan

mengembalikan berkas permohonan yang tidak memenuhi persyaratan

administrasi;

9

d. melanjutkan berkas permohonan yang telah memenuhi persyaratan

administrasi kepada SKPD yang menangani untuk diproses lebih lanjut

sesuai dengan mekanisme prosedur yang berlaku, bila telah disetujui

dan diputuskan lanjut ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang;

e. memberikan informasi kepada pemohon terhadap perkembangan proses

permohonan;

f. menyiapkan dokumen penyerahan naskah pelayanan akte-akte yang

telah ditandatangani pejabat berwenang;

g. membuat laporan berkala jumlah permohonan yang diterima, ditolak

dan yang telah diselesaikan / diserahkan kepada pemohon;

h. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

(2) Loket Pelayanan Akte-Akte Catatan Sipil Layanan KK dan KTP dipimpin

oleh seorang Petugas Loket yang berada dibawah dan bertanggungjawab

kepada Petugas Pelaksana Pelayanan;

Paragraf 2

Loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Pasal 14

(1) Loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mempunyai tugas :

a. menerima permohonan pelayanan perizinan dan non perizinan dari

pemohon;

b. memeriksa kelengkapan administrasi permohonan;

c. memberikan tanda terima berkas permohonan kepada pemohon bagi

permohonan yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan

mengembalikan berkas permohonan yang tidak memenuhi persyaratan

administrasi;

d. melanjutkan berkas permohonan yang telah memenuhi persyaratan

administrasi kepada unit organisasi teknis pengelola pelayanan

perizinan dan non perizinan untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan

mekanisme prosedur yang berlaku, bila telah disetujui dan diputuskan

lanjut ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang;

e. memberikan informasi kepada pemohon terhadap perkembangan proses

permohonan;

f. menyiapkan dokumen penyerahan naskah pelayanan perizinan dan non

perizinan yang telah ditandatangani pejabat berwenang;

g. membuat laporan berkala jumlah permohonan yang diterima, ditolak

dan yang telah diselesaikan / diserahkan kepada pemohon;

h. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.

(2) Loket-loket Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dipimpin oleh seorang

Petugas Loket yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Petugas

Pelaksana Pelayanan.

10

Paragraf 3

Loket Pembayaran

Pasal 15

(1) Loket Pembayaran mempunyai tugas :

a. menerima pembayaran pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. melaksanakan tertib administrasi keuangan;

c. membuat laporan berkala penerimaan retribusi pelayanan perizinan dan

non perizinan;

d. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

(2) Loket Pembayaran dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana Pelayanan.

Paragraf 4

Loket Pengambilan Naskah /

Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Pasal 16

(1) Loket Pengambilan Naskah / Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

mempunyai tugas :

a. menyerahkan naskah / pelayanan perizinan dan non perizinan kepada

pemohon yang telah melunasi pajak / retribusi;

b. membuat pembukuan jumlah naskah / pelayanan perizinan dan non

perizinan yang telah diserahkan kepada pemohon;

c. membuat laporan berkala naskah / pelayanan perizinan dan non

perizinan yang telah diserahkan kepada pemohon;

d. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

(2) Loket Pengambilan Naskah / Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana Pelayanan.

Paragraf 5

Loket Informasi dan Pengaduan

Pasal 17

(1) Loket Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas :

a. memberikan informasi kepada pemohon yang datang pada UPT sesuai

dengan Buku Petunjuk Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten

Badung;

b. menerima pengaduan dari masyarakat terhadap pelaksanaan Pelayanan

Terpadu;

c. mengkompilasi dan memilah pengaduan dari masyarakat;

d. memverifikasi dan menganalisis pengaduan serta merumuskan dan

menyampaikan rekomendasi kepada instansi terkait;

e. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

11

(2) Loket Informasi dan Pengaduan dipimpin oleh seorang Petugas Loket yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Petugas Pelaksana

Pelayanan.

BAB VIII

KEPEGAWAIAN

Pasal 18

(1) Para pegawai dilingkungan UPT diangkat dan diberhentikan oleh Bupati

dengan Surat Perintah Tugas.

(2) Para pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. untuk Koordinator minimal dengan golongan III d;

b. untuk Tata Usaha minimal dengan golongan III c;

c. untuk Pelaksana Pelayanan minimal dengan golongan III a.

(3) Para pegawai dilingkungan UPT yang diangkat sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) disamping menerima gaji yang telah ditetapkan, juga diberikan

tunjangan khusus atau kompensasi kerja yang akan ditetapkan dengan

Keputusan Bupati

BAB IX

PEMBIAYAAN

Pasal 19

Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari terbentuknya UPT ini dibebankan

pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Badung.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai

pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

12

Pasal 21

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan mengundangkan Peraturan

Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Badung.

Diundangkan di Badung

Pada tanggal 26 Agustus 2008

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BADUNG,

ttd.

I WAYAN SUBAWA

BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2008 NOMOR 33

Ditetapkan di Badung

pada tanggal 26 Agustus 2008

BUPATI BADUNG

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

Pada tanggal

13

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BADUNG

TANGGAL : 26 AGUSTUS 2008

NOMOR : 28 TAHUN 2008

TENTANG : PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA

UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

BAGIAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAYANAN TERPADU

KABUPATEN BADUNG

PPPP

BUPATI BADUNG

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

BUPATI BADUNG

KOORDINATOR

PELAKSANA

PELAYANAN

TATA USAHA

LOKET

PELAYANAN AKTA-AKTA

CATATAN SIPIL,

LAYANAN KK DAN KTP

LOKET

PELAYANAN

PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN

LOKET

PEMBAYARAN

LOKET

PENGAMBILAN

NASKAH / PELAYANAN

PERIZINAN DAN NON

PERIZINAN

LOKET

INFORMASI DAN

PENGADUAN