Bumi Kita

44
Juni 2009 No. 02 Profil: Bambang DH, Walikota Surabaya >> hlm 20 Launching BJGC di Banjarmasin >> hlm 09 Tips "Menghemat Air di Rumah" >> hlm 35 Jakarta Green Office 2009 >> hlm 04 - 05 ISSN:1907 - 9311

Transcript of Bumi Kita

Page 1: Bumi Kita

Juni 2009

No. 02

Profil: Bambang DH,Walikota Surabaya >> hlm 20

Launching BJGC di Banjarmasin >> hlm 09

Tips "Menghemat Air di Rumah" >> hlm 35

Jakarta Green Office 2009 >> hlm 04 - 05

ISSN:1907 - 9311

Page 2: Bumi Kita

daftar isi

Tim RedaksiPenanggung Jawab Sinta Kaniawati

Pemimpin UmumSilvi Tirawaty

Pemimpin RedaksiNana Kurnia A. Adha

Redaktur PelaksanaFajar, Dian

Kontributor TetapTim Motivator Lingkungan

Koresponden AreaSaharuddin Ridwan, Bernadeta W.

Alamat PenerbitYayasan Unilever Indonesia

Alamat RedaksiGraha Unilever, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 15, Jakarta Selatan 12930Telepon: 021 526 2112

Daftar Isi 02Suara Anda 03RedaksiSalam Redaksi 03Berita UtamaJakarta Green Office 2009 04Program "Bandung Green and Clean" Diluncurkan 07Sosialisasi Banjarmasin Green and Clean 08Launching Banjarmasin Green and Clean 09Antusiasme Seluruh Camat Banjarmasin Menyambut BjGC 10Gong MGC 2009 Kembali Ditabuh di Pantai Losari 11KegiatanYogyakarta Green and Clean 2009 12Medan Green and Clean 14Launching Trashion "From Waste to Style" di Surabaya 16Reward Bagi Kader Aktif 18Talkshow Gerakan Sekali Bilas Surabaya 2009 19ProfilWalikota Surabaya, Drs. Bambang Dwi Hartono 20KegiatanWorkshop Fasilitator Makassar Green and Clean 22Benahi Lingkungan, Saweran Seratus Rupiah di Makassar 23Gebrakan dari Paguyuban Jakarta 24BJGC Perdana diikuti 61 RT 25Pahlawan Lapangan Jakarta Green School 26KaryaTandon Resapan Jumbo 3F Karya Warga Surabaya 28Briket dari Sampah 29Inovasi Kombipor oleh Warga Medan 30PotretAsri Hardini - Fasilitator dan Enterpreuner Trashion Surabaya 31Lurah Duri Kosambi Benahi Wilayah 33Soewardjiman - Tak Pernah lelah Mengolah Sampah 34TipsMenghemat Air Dalam dan Energi 35Wawasan Pohon dan Kehidupan Manusia 36Mengenal Lebih Dekat Tanda Daur Ulang 38UsahaPropuri - Bapak Sukamto 40Gabungan Kelompok Tani 41Galeri 42

1204

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 3: Bumi Kita

Apa kabar pembaca Bumi Kita!

Semoga Anda dalam kondisi terbaik dan siap melakukan hal-hal terbaik kepada lingkungan di sekitar. Think Big kami angkat sebagai tema edisi kali ini, dengan kumpulan tulisan mengenai perjalanan program Green and Clean yang awalnya bermula dari satu daerah kecil di Jambangan, Surabaya hingga kini dilakukan di tujuh kota besar di empat pulau besar di Indonesia.

Bermimpi besar adalah modal awal kita. Dan kita bekerja keras untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.

Kami ajak Anda untuk menelusuri perjalanan Green and Clean yang semoga memacu semangat kita untuk terus menghasilkan karya terbaik dimanapun Anda berada.

Selamat membaca!

suara anda

redaksi

35

Adrai Fasilitator Medan Kel. Glugun Kota

Ahmad Sese Fasilitator Kelurahan Karang Anyar, Makassar

Program Green and Clean telah berhasil menggugah kesadaran warga untuk mau mengelola lingkungannya. Di wilayah saya, tidak hanya gerakan penghijauan yang digalakkan. Berbagai cara dilakukan untuk

meningkatkan motivasi warga. Kini, warga semakin aktif membuat kerajinan tangan

juga mengolah sampah basah menjadi kompos sebagai pupuk tanaman.

Bergabungnya Rase FM sebagai mitra Green and Clean adalah suatu bentuk aktualisasi dan ekspresi Rase FM yang prihatin terhadap keadaan Bandung yang pernah dijuluki ”Kota

Sampah”. Semoga berjalannya program CSR ini akan menjadi suatu stimulus positif

bagi kita sebagai warga Bandung untuk menjaga kota Bandung tetap asri.

Saya sangat mendukung dengan diadakannya program Green and Clean di Kota Banjarmasin. Dengan kerjasama

antara pemerintah dan pihak swasta, Banjarmasin yang makin hijau dan bersih tidak lagi terhenti sebatas wacana saja. Kita semua memiliki kesempatan untuk menciptakannya!

Setelah mengikuti pelatihan program Medan Green and Clean, sekarang saya sedang menggiatkan pembuatan "kombipor" atau kompos kombinasi biopori di lingkungan

sekitar untuk mengatasi masalah sampah.

Shanti AffilawatiStation Manager 102,3 RASE FM

Ahmad YaniCamat Banjarmasin Barat

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 4: Bumi Kita

berita utama

4 green & clean

Oleh Jabbar Afiudin

Komunitas perkantoran berkomitmen untuk bertindak menyelamatkan bumi dari kantor saat peluncuran JGO, Mei lalu

Jakarta Kembali Menggelar "Green Office 09"Selamatkan Bumi Mulai dari Meja Kita Sendiri

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 5: Bumi Kita

green & clean 5

Program yang digagas oleh tim “Jakarta Green and Clean” terdiri dari Radio Delta FM, Unilever, Republika, Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) DKI Jakarta bertujuan menciptakan lingkungan perkantoran yang ramah lingkungan.

Diawali pada tahun 2008, program JGO diikuti oleh 24 komunitas perkantoran yang ada di Jakarta. Mereka melakukan program di lingkungan kantor masing-masing setelah mengikuti pelatihan yang diberikan oleh WWF Indonesia tentang hal-hal apa saja yang berkontribusi pada upaya pencegahan dampak Global Warming.

Program JGO ini memiliki kesan yang baik bagi peserta di tahun 2008, seperti yang diungkapkan pemenang JGO 2008 Tim Keslink R.S Dharmais Jakarta : “Program JGO memacu kami untuk mewujudkan “Green Hospital”, rencana rumah sakit yang hijau dengan menularkan “Green Behaviour” atau kebiasaan ramah lingkungan ini kepada seluruh karyawan dan turut melibatkan warga yang bermukim di sekitar tempat kerja kami untuk ikut menjaga

kebersihan lingkungannya.” tutur salah satu wakil dari RS Dharmais.

Penilaian program ini dititikberatkan pada penghematan penggunaan energi listrik, air, kertas, pengelolaan sampah, peran aktif dan partisipasi rekan-rekan sekerja di kantor, kreativitas pelaksanaan program, serta penerapannya secara praktis di lingkungan kantor yang dipantau langsung oleh tim JGO.

JGO untuk kedua kalinya bisa menjadi inspirasi bagi komunitas perkantoran lain yang ada di Jakarta dan Indonesia untuk melakukan gerakan yang sama demi kelestarian lingkungan.

Tidak ada hal yang terlalu sulit untuk dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan. Ini kami buktikan dengan JGO. Mulai dari hal yang mudah karena sekecil apapun yang kita lakukan akan berdampak positif pada bumi, tambah Sinta Kaniawati, GM Yayasan Unilever Indonesia kepada peserta yang datang saat peluncuran JGO 2009.

enciptakan lingkungan yang lebih baik dapat dimulai dari hal sederhana yang dilakukan dalam keseharian. Salah satunya di tempat kerja. Lewat JGO, Jakarta Green Office, komunitas

perkantoran diajak untuk merealisasikan upaya peduli lingkungan dalam aksi nyata yang dikemas melalui sebuah program sekaligus sebagai ajang kompetisi.

M

Duta JGO saat menyerahkan kenang-kenangan kepada narasumber dari PLN.

GM YUI Memasangkan PIN Jakarta Green Office secara simbolis kepada salah satu peserta

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 6: Bumi Kita

6 green & clean

berita utama

Lomba Penanganan Sampah Antar RW

Mengubah Paradigma Masyarakat Tentang SampahOleh Nurhafifah

ampah yang kerap dianggap mengganggu dan tidak bernilai

sebenarnya memiliki nilai yang bisa dimanfaatkan. Baik sampah organik dan maupun non organik, memiliki manfaat yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan. Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam penanganan sampah maka diluncurkan program Bandung Green and Clean (BGC) di lapangan Balai Kota Bandung akhir April lalu.

BGC adalah program pemberdayaan masyarakat untuk mengelola lingkungan secara mandiri se- Kota Bandung yang digagas oleh Yayasan Unilever Indonesia bekerja

sama dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup(BPLH)Kota Bandung, Lembaga Penerapan Teknologi Tepat Guna (LPTT), Harian Pikiran Rakyat Bandung dan radio RASE FM .

“Kami berupaya mengubah paradigma penanganan sampah melalui Bandung Green and Clean 2009 “, ujar Environment Program Manager Yayasan Unilever Indonesia Silvy Tirawati pada acara jumpa pers.

Menurut Silvy, BGC 2009 menitikberatkan pada pengelolaan sampah di tingkat RW yang berbasis pemberdayaan masyarakat.

Setiap RW akan dilihat tingkat pemilahan sampahnya mulai dari lingkungan rumah tangga

Sementara itu , kepala BPLH Kota Bandung, Dandan Riza Wardana berharap melalui program BGC ini, masalah sampah yang ada di kota Bandung dapat ditangani dengan tepat.

Program BGC ini akan diikuti oleh 100 RW dari 30 Kecamatan di kota Bandung. Setiap kecamatan mengirimkan 3 RW dan 3 orang warganya sebagai perwakilannya untuk mengikuti pelatihan pengelolaan sampah. Dari merekalah ilmu mengelola sampah akan ditularkan sehingga peran serta masyarakat akan sangat diperlukan untuk menciptakan kota Bandung yang bersih dan hijau.

SInisiator BGC saat menjelaskan program ke rekan media dalam acara konferensi pers

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 7: Bumi Kita

green & clean 7

berita utama

Peluncuran Program "Bandung Green and Clean 2009"

Ciptakan Kota Hejo dan Resik

etiap Rukun warga (RW) yang ikut serta dalam Program

Bandung Green and Clean (BGC)2009 berperan sebagai embrio bagi RW-RW lainnya. Diharapkan, RW yang ikut serta program BGC dapat menularkan sistem pengelolaan sampah yang baik kepada RW lainnya sehingga kota Bandung hijau dan bersih dapat terwujud”, ujar Bpk. Ayi Vivananda, Wakil Walikota Bandung dalam acara peluncuran BGC.

Beliau juga menegaskan, perubahan alam yang terjadi saat ini, mulai dari perubahan iklim, peningkatan suhu, polusi udara, pencemaran air, hingga masalah sampah merupakan ancaman yang harus segera ditanggulangi. Pengabaian terhadap perubahan alam itu hanya akan

mempercepat datangnya bencana.“Perbaikan hidup harus segera dilakukan dan jadi agenda utama” tambahnya.

Menurutnya, program BGC menitikberatkan pada pengelolaan sampah yang berbasis pada masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri. Tujuan utama program ini bukan untuk mencari juara , namun menjadi salah satu upaya untuk membudayakan kesadaran warga akan pentingnya kebersihan.

Direktur HR&CR PT Unilever Indonesia Tbk. Josef Bataona mengatakan program Bandung Green and Clean ini diharapkan dapat menyiapkan masa depan lingkungan yang lebih hijau dan sehat .

Josef menegaskan, program BGC adalah program jangka panjang yang akan dilakukan terus menerus dan secara bertahap.

Sementara itu Direktur Utama Pikiran Rakyat H. Syafik Umar mengatakan, masalah sampah akan tertangani dengan baik apabila seluruh warga kota bersama sama dengan pemerintah kota bahu-membahu menjadikan kota Bandung yang kembali hijau dan bersih.

Peluncuran program Bandung Green and Clean 2009 dimeriahkan dengan kegiatan sepeda bebersih yang diikuti tak kurang dari dua ratus peserta yang berasal dari komunitas sepeda dan diikuti oleh masyarakat umum.

S

Oleh NurhafifahSumber Harian Pikiran Rakyat

Inisiator BGC saat peluncuran Bandung Green and Clean

Mengajak komunitas untuk bebersih

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 8: Bumi Kita

berita utama

8 green & clean

BJGC adalah sebuah program kepedulian terhadap kebersihan, penghijauan dan lingkungan kerjasama antara Yayasan Unilever Indonesia, Pemerintah Kota Banjarmasin dan Harian Pagi Radar Banjarmasin yang didukung seluruh masyarakat Kota Banjarmasin. “Program ini bertujuan untuk sosialisasi sekaligus sarana edukasi masyarakat dalam peningkatan kualitas lingkungan”, ujar Muhammad Afifuddin dari Radar Banjarmasin.

Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil Odienk itu menjelaskan, nantinya melalui program pengolahan sampah mandiri, akan dibentuk tokoh penggerak di masyarakat demi menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau. Program ini juga wujud apresiasi bagi masyarakat yang telah menciptakan perubahan dan peningkatan kualitas lingkungan.

Hadir pula Mohamad Fitri Moertiyono, Manager Unilever Area Kalimantan Selatan, serta Sayidin Noor, Kepala Dinas Pertamanan Kota Banjarmasin

dan Nunuk, Program Kordinator mewakili Yayasan Unilever Indonesia.

Dalam sosialisasi dijelaskan tentang mekanisme BJGC. Tahap awal, panitia akan fokus sosialisasi melalui media dan kalangan pemerintahan. Berikutnya adalah pendaftaran tingkat RT dan seleksi tahap pertama (dipilih 50 RT terbaik se-Kota Banjarmasin).

”RT-RT yang dinyatakan masuk ke 50 besar, akan diumumkan di Harian Pagi Radar Banjarmasin. Maka, jangan lupa untuk terus menyimak informasinya dengan setiap hari membaca Radar Banjarmasin,” ujar Fitri.

Selanjutnya, akan dilaksanakan bedah lingkungan dan seleksi seluruh RT yang masuk nominasi. Hingga akhirnya ditentukan RT mana yang akan menjadi jawara lingkungan terhijau dan terbersih.

Moh. Fitri menjelaskan, bahwa penilaian lomba tidak semata melihat fisik penghijauan dan kebersihan suatu wilayah saja. Melainkan,

Sosialisasi Banjarmasin Green and Clean

ebelumnya, warga Banjarmasin hanya mengetahui “Green and Clean” sebatas wacana

saja. Rasa penasaran warga akhirnya terjawab setelah mengikuti Sosialisasi Program Banjarmasin Green and Clean (BJGC) di Aula Kayuh Baimbai, Kantor pemerintah kota Banjarmasin. Sosialisasi program kebersihan dan lingkungan tersebut dihadiri seluruh camat dan lurah se-Kota Banjarmasin serta perwakilan LSM lingkungan di Kota Banjarmasin.

bagaimana perubahan suatu wilayah sebelum dan sesudah mengikuti program ini. ”Jadi, jangan beranggapan bahwa RT terhijau dan terbersih saat ini, memiliki kans lebih besar meraih juara. Sekali lagi, yang kami nilai tidak semata hasil akhir, tapi lebih pada progress wilayah dan perubahan yang terjadi”, tegasnya.

Sayidin Noor menambahkan, ”Berhasilnya program ini adalah tanggung jawab kita bersama. Untuk itu saya mengharapkan dukungan seluruh warga Kota Banjarmasin”. Sejalan dengan Sayidin, Muhammad Fitri mengharapkan kerjasama semua pihak demi suksesnya program ini. “Mari bersama-sama hijaukan dan bersihkan lingkungan kita, nantinya kita juga yang akan merasakan manfaatnya”, ujarnya.

Kita nantikan bersama antusiasme warga Banjarmasin berikut kiat-kiatnya untuk menciptakan lingkungan bersih dan hijau.

Sukses untuk BJGC!

S

Ajak Warga Tingkatkan Kualitas Lingkungan

Inisiator BJGC saat menjelaskan program

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 9: Bumi Kita

Launching Banjarmasin Green and Clean (BJGC)

Menantikan Uniknya BJGC

etelah digulirkan di beberapa kota (Surabaya, Jakarta,

Jogjakarta, Medan dan Makasar), program Green and Clean akhirnya merambah ke Pulau Kalimantan. Banjarmasin dipilih menjadi kota pertama. Bertajuk Banjarmasin Green and Clean (BJGC), program kerjasama Yayasan Unilever Indonesia, Pemerintah Kota Banjarmasin dan Radar Banjarmasin itu diluncurkan di Siring Martapura, pada pertengahan bulan Mei lalu.

Hadir dalam acara tersebut diantaranya Walikota Banjarmasin, H.A Yudhi Wahyuni SE, GM Yayasan Unilever Indonesia, Sinta Kaniawati dan GM Radar Banjarmasin, Suriansyah Ahmad. Camat, Lurah dan LSM lingkungan se Kota Banjarmasin juga ikut hadir saat launching.

Dalam sambutannya, Yudhi Wahyuni mengatakan, ”Tidak ada kata putus asa untuk mensosialisasikan

kebersihan pada masyarakat. Kesadaran masyarakat harus tumbuh dari hatinya, bukan atas dasar terpaksa. Jangan karena ada perda, masyarakat baru mau peduli dengan kebersihan”.

Acara yang diawali dengan senam pagi tersebut, berlangsung cukup meriah. Launching BJGC merupakan puncak dari rangkaian kegiatan pengenalan program Green and Clean di Banjarmasin.

Sebagai puncaknya, dilakukan pelepasan balon yang membawa ikon Banjarmasin Green and Clean ke udara. Seusai acara, Walikota Banjarmasin mengajak rombongan dari Unilever Jakarta dan depo untuk menelusuri pinggiran kota yang dikelilingi sungai tersebut menggunakan speed boat.

Program Green and Clean di Banjarmasin, akan menyajikan

keunikan dibanding dengan bergulirnya program serupa di kota-kota lain. Berpredikat “kota seribu sungai”, ibukota Kalimantan Selatan itu menjadikan sungai sebagai sarana transportasi utama sekaligus keperluan hidup masyarakat sehari-hari. Bahkan di beberapa wilayah, masyarakat lokal mendirikan rumah di atas sungai yang biasa disebut dengan ”lanting”. Tentunya, BJGC akan menyajikan pendekatan yang berbeda pula dibandingkan program Green and Clean lainnya yang ada di darat.

Kita nantikan kejutannya.Ayo, umpatan Banjarmasin Green and Clean!

S

green & clean 9

berita utama

Walikota Banjarmasin saat menyerahkan tong komposter kepada perwakilan camat se-Banjarmasin

Senam di Jumat Pagi membuka prosesi launching BJGC, senam

bersama GM Radar Banjarmasin, tim Pemerintah Kota Banjarmasin

serta LSM dan warga Banjarmasin

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 10: Bumi Kita

10 green & clean

Setidaknya, optimisme ini muncul saat reporter Bumikita di Banjarmasin menanyakan kesiapan para camat menyambut BJGC. Seluruh camat mengaku akan mengerahkan warganya untuk menggelar aksi bersih di lingkungannya masing-masing.

Hal ini terungkap saat acara lauching Banjarmasin Green and Clean 2009 di Siring Martapura pertengahan Mei lalu. Menurut kelima camat tersebut, aksi bersih-bersih akan tetap dilakukan secara berkesinambungan dan bukan hanya saat lomba saja.

Seperti yang diungkapkan Hermansyah, Camat Banjarmasin

Timur bahwa ia telah ”mencuri start”. Ia mengaku sejak beberapa waktu lalu pihaknya bersama penduduk telah melakukan aksi bersih-bersih. ”Sehingga, dengan digelarnya BJGC ini kami tinggal melaksanakannya saja. Kecamatan Banjarmasin Timur siap mendukung serta meramaikan BJGC 2009”, ujarnya.

Kasman, Camat Banjarmasin Selatan pun tak mau kalah. Ia meramu strategi jitu untuk meningkatkan kebersihan di wilayahnya dengan membentuk tim kebersihan di wilayah masing-masing. “Maklum, selama ini kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan memiliki nilai terendah dalam penilaian Adipura,” ungkapnya.

Muncul pula sebuah harapan dari Camat Banjarmasin Tengah, ”Dengan semakin banyaknya perlombaan kebersihan di kota ini, mudah-mudahan Banjarmasin akan terlepas dari predikat kota terkotor. Saya bersyukur, Kota Banjarmasin telah dipilih sebagai kota pertama di Kalimantan untuk menggelar Green and Clean”, ujarnya. Tak kalah semangat dengan camat lainnya, ia

pun akan mempersiapkan RT-RT percontohan untuk menyambut BJGC.

Lain halnya dengan Camat Banjarmasin Utara, Makmur Iswara. Ia cukup percaya diri dan mengatakan bahwa di kawasan Banjarmasin Utara telah ada beberapa wilayah yang menjadi percontohan dalam hal kebersihan. “Dengan adanya BJGC, akan lebih meningkatkan semangat warga untuk melakukan bersih-bersih di lingkungan tempat tinggal masing-masing,” ucapnya.

Respon positif juga muncul dari Ahmad Yani, Camat Banjarmasin Barat. ”Saya sangat mendukung adanya Green and Clean di Kota Banjarmasin,” ujarnya. Ia juga mengimbau kepada pemerintah dan pihak swasta lainnya untuk sering-sering menggelar acara seperti ini, agar tercipta Banjarmasin hijau dan bersih.

Semangat yang terlontar oleh para pemimpin wilayah seperti di atas, merupakan bekal, teladan dan inspirasi yang bagus bagi masyarakat dimanapun program Green and Clean digelar. Semoga Green and Clean akan menjadi gerakan bersama demi peningkatan kualitas lingkungan. Dimanapun itu...

anjarmasin Green and Clean (BJGC) nampaknya akan berjalan mulus dan diterima oleh seluruh masyarakat

Banjarmasin. Bak gayung bersambut, program lingkungan yang mengedepankan kebersihan dan pengolahan sampah ini, disambut hangat oleh lima pemimpin wilayah di Banjarmasin. Ibukota Kalimantan Selatan itu memang dibagi menjadi lima wilayah (Banjarmasin Utara, Selatan, Tengah, Timur dan Barat) yang masing-masing dipimpin oleh seorang camat.

B

GM YUI saat menyerahkan tong komposter

secara simbolis kepada perwakilan camat

Banjarmasin

Walikota Banjarmasin ikut mendukung penuh program Green and Clean

Siap All Out Kerahkan Warga

Antusiasme Seluruh Camat Banjarmasin Menyambut BJGC

berita utama

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 11: Bumi Kita

green & clean 11

berita utama

Walikota Makassar terdahulu, Andi Herry Iskandar dalam sambutannya berharap pelaksanaan Makassar Green and Clean (MGC) 2009 dapat lebih meningkat. “MGC 2008 lalu sudah bagus. Masyarakat sudah bisa mendaur ulang sampah. Bahkan, kegiatan daur ulang sampah yang sukses dilakukan tahun lalu, telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti yang terjadi di Kelurahan Karanganyar,” ujar Herry saat peluncuran MGC 2009 pada Sabtu, 18 April lalu.

Pada kesempatan itu, ia juga mengimbau seluruh camat dan lurah agar lebih aktif memotivasi para ketua

Rukun Warga (RW) dan masyarakat supaya berpartisipasi dalam MGC tahun ini. Ia mengingatkan, bahwa salah satu indikator keberhasilan kegiatan terletak pada tingkat kepedulian dan perhatian camat, lurah beserta seluruh jajarannya.

Menurutnya, penghargaan kota terbersih yang selama ini menjadi tolak ukur dalam mengelola kebersihan, bukanlah tujuan utama MGC. Tapi bagaimana menanamkan pola pikir dan pola hidup masyarakat, agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya supaya menjadi lebih hijau, bersih dan sehat.

Gong MGC 2009 Kembali Ditabuh di Pantai Losari

Optimis Bakal Lebih SuksesOleh Sahar

etelah mendapat respon luar biasa di tahun 2008 lalu, gong Makassar Green and Clean (MGC) kembali ditabuh di tahun

2009 ini. Untuk kedua kalinya, gaung MGC kembali digelorakan masyarakat dan pemerintah kota Makassar di anjungan Pantai Losari.

Yonki Suatan, perwakilan Unilever di makasar yang hadir saat launching menjelaskan bahwa, terpilihnya Makassar sebagai kota penyelenggara Green and Clean setelah Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Palembang memang sangat strategis.

“Keberhasilan MGC 2008 juga menjadi acuan karena animo warga Makassar yang cukup besar. Malah, kini sudah terbentuk 43 fasilitator di 53 kelurahan. Maka itu kami lanjutkan lagi program ini,” paparnya.

Launching MGC edisi kedua ini juga menampilkan parodi kocak dari Grup Petta Puang dan Tari Pakarena dari empat etnis di Sulsel yang ikut memeriahkan acara tersebut.

Peluncuran MGC 2009 ini ditutup dengan penandatanganan gerakan bersama dan kampanye “Siap-siap Makassar Green and Clean 2009”.

S

Walikota Makassar menandatangani MOU program MGC

Unilever Makassar yang berkomitmen penuh

untuk mewujudkan Makassar Hijau dan Bersih

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 12: Bumi Kita

12 green & clean

Tim Yogyakarta Green and Clean:

Perkuat Komitmen untuk Sukseskan YGC 2009

emi mensukseskan program Yogyakarta Green and Clean (YGC) 2009, tim YGC melakukan audiensi ke Pemerintah Propinsi DIY dan 5 Kabupaten/Kota untuk menggalang dukungan.

Diawali audiensi dengan Bupati Gunungkidul H Suharto SH, Selasa (19/5).

Tim YGC diwakili oleh Widiandayani dari Sanggar Padmaya, selaku Project Officer YGC, didampingi Nana Kurnia Adha dari Yayasan Unilever Indonesia dan S Pri Hartini, Kabag Promosi PT BP Kedaulatan Rakyat (KR) saat beraudiensi ke Bupati Gunungkidul.

Bupati Gunungkidul H Suharto sangat mendukung program YGC untuk menciptakan lingkungan hijau dan bersih, karena sejalan dengan program Kabupaten Gunungkidul. ”Untuk wilayah Gunungkidul,

penghijauannya sudah namun kebersihannya perlu ditingkatkan lagi dan perlu pendampingan”, ujarnya.

Untuk menciptakan Yogyakarta hijau dan bersih, Tim YGC akan memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pengelola gerakan penghijauan dan kebersihan lingkungan untuk 50 dusun se-Gunungkidul. Selanjutnya 50 dusun tersebut akan diikutkan dalam lomba penghijauan dan kebersihan lingkungan, dan pemenangnya akan diikutkan dalam lomba tingkat Propinsi DIY.

”50 dusun di Kabupaten Gunungkidul dengan kategori kepadatan penduduk tinggi maupun rendah akan diberi pelatihan dan pendampingan oleh Tim YGC yang terdiri dari Padmaya, Yayasan Unilever, KR Group, RBTV dan Radio Sonora”, ujar Widiandayani.

Roadshow berlanjut, giliran berikutnya adalah Kabupaten Kulon Progo. Senada dengan Kabupaten Gunungkidul, Pemkab Kulon Progo juga antusias menyambut YGC. Tim YGC yang ketika itu, Rabu (27/5)

D

Tim Yogyakarta Green and Clean saat audensi dengan walikota Gunung Kidul

kegiatan

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 13: Bumi Kita

green & clean 13

diwakili Sanggar Padmaya diterima oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB), Drs Krissutanto di aula Wabup.

“Adanya YGC, sangat membantu kami dalam mewujudkan keindahan dan penghijauan lingkungan. Pemkab sendiri melalui berbagai programnya, juga telah melakukan program yang mendukung kelestarian lingkungan dan pengolahan sampah secara modern”, ujar Krissutanto.

Ia menjelaskan, saat ini Pemkab sedang gencar melakukan berbagai program untuk mewujudkan ”Kulon Progo Go International”. Salah satu upaya untuk mendukungnya adalah melakukan penataan kawasan sehingga menjadi Green and Clean.

Selain berkunjung kedua kabupaten (Gunungkidul dan Kulon Progo), Tim YGC pun juga ”sowan” ke Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku

Buwono X. Kali ini, Tim YGC hadir ”full team”. Rombongan diterima di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Senin (25/5).

Dalam kesempatan itu, Sri Sultan mengungkapkan dukungannya terhadap program YGC. Beliau menghimbau agar masyarakat semakin memperbanyak pembuatan sumur resapan di sekitar permukiman. ”Sekecil apapun sumur resapan tersebut, akan sangat berarti bagi upaya pelestarian lingkungan utamanya penyediaan air”, ujar Raja Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat tersebut. Beliau menambahkan, jika setiap rumah memiliki sumur resapan, diharapkan kelestarian lingkungan di DIY bisa terjaga dengan baik. Program YGC sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan di bidang lingkungan.

Melalui kegiatan ”roadshow” ini, diharapkan perhelatan YGC 2009 akan melampaui kesuksesan program

serupa di tahun sebelumnya. Menurut Widiandayani, selaku Project Officer YGC, program ini tahun lalu telah disambut luar biasa oleh masyarakat. Selain juga telah mampu mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, sehingga tercipta lingkungan DIY bersih dan hijau. Tahun ini, tiap kabupaten/kota akan mengusulkan 50 Dusun/RW di wilayahnya. Sehingga, YGC 2009 akan melibatkan 250 Dusun/RW di seluruh Provinsi DIY.

Kita nantikan suksesnya YGC 2009.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X (tiga dari kanan), saat foto bersama para mitra program Yogjakarta Green and Clean (media Kedaulatan rakyat, Unilever, Radio Sonora, Padmaya)

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 14: Bumi Kita

14 green & clean

ertempat di walikota Medan, Selasa 12 / 5, sebanyak 42

fasilitator wilayah berkembang mengikuti sosialisasi program Medan Green and Clean (MDGC). Dalam sosialisasi tersebut, hadir pula seluruh mitra program MDGC yaitu Didik Hadi Pryiono dari Unilever Medan, Dewi Purnama, Kepada Badan Lingkungan Hidup, Pemko Medan, Dewi Budiati Teruna Jasa Said dari Yayasan Bumi Hijau Lestari dan Armin Nasution dari Harian Waspada.

”Program Green and Clean diawali di kota Surabaya dan digelar juga di kota besar lainnya. Yang sukses itu termasuk di Surabaya dan Makassar. Kita berharap Medan pun bisa menyaingi kesuksesan program Green and Clean seperti di daerah

tersebut,” ujar Didik. Tantangan di awal untuk masuk ke kota Medan cukup berat, namun semangat yang ditunjukkan oleh mitra program temasuk dukungan pemerintah kota Medan ternyata sangat besar sehingga langkah menuju Medan Green and Clean semakin mantap. Dalam kesempatan tersebut, Didik juga mengajak seluruh fasilitator untuk mengambil peran aktif penjadi perintis untuk menciptakan kota Medan yang hijau dan bersih. Sebagai mitra pemerintah, kami akan terus mendampingi program ini sehingga berjalan baik dengan komitmen tinggi,” tandas Didik.

Sementara Dewi Purnama menegaskan program ini merupakan salah satu program yang mendapat

prioritas utama Pemko Medan. ”Walikota benar-benar serius agar program ini diterima dan berjalan dengan baik . Sebab masalah lingkungan termasuk masalah sampah adalah tanggungjawab kita bersama,” ujarnya. Menurut Dewi, sejak diluncurkan pada pertengahan Maret lalu, keaktifan warga Medan sudah mulai terlihat hasilnya. ”Kita didukung oleh mitra yang benar-benar peduli dengan masalah lingkungan. Ada Unilever dari Jakarta, kemudian ada Ibu Dewi Budiati yang tak segan turun tangan untuk bersosialisasi dengan masyarakat secara langsung, serta Harian Waspada yang kerap memberi porsi positif terhadap pemberitaan program ini,” tambah Dewi. Tidak mudah bagi pemerintah kota Medan untuk mendapatkan

B

Kota Medan Berbenah untuk Mendukung Green and Clean

kegiatan

Kreasi warga Kelurahan Pekan Labuhan dalam memanfaatkan sampah kering

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 15: Bumi Kita

green & clean 15

mitra yang memiliki visi dan misi yang sejalan untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Oleh karena itu, Dewi menyambut baik kemitraan MDGC yang terbentuk ini. ”Kemitraan yang sudah baik ini tentunya tidak dapat berjalan tanpa adanya partisipasi dari masyarakat oleh sebab itu tentu saja masyarakat pun harus mau terlibat.

Atas dasar itu, dia mengatakan Pemko Medan akan terus memonitor perkembangan program ini. Termasuk memberi instruksi kepada lurah dan camat terkait agar segera mensosialisasikan MDGC ke jajaran yang terkait lainnya. ”Kita tidak mau aparat kita bekerja setengah hati untuk memberantas sampah. Medan ini harus bersih. Apalagi atas dukungan banyak pihak,” Dewi

ketiga memperbanyak lubang resapan air. Ini hanya beberapa tips yang bisa diterapkan oleh warga Medan untuk mengubah wajah lingkungan tempat tinggal menjadi tempat yang lebih asri dan bersih.

Perjalanan MDGC masih panjang namun berbekal dengan kemitraan yang kuat serta partisipasi aktif warga, bukan tidak mungkin Medan akan menjadi inspirasi bagi kota lain di Sumatra.

menambahkan. Untuk memotivasi warga masyarakat, program MDGC 2009 pun dilombakan antar RW sehingga lingkungan yang paling bersih dan hijau akan mendapatkan hadiah.

Dewi Budiati Teruna Jasa Said mengatakan ada beberapa tips agar kelurahan dan kepala lingkungan bisa memenangkan kompetisi ini. Pertama menganjurkan warga memilih sampah basah dan kering.” Sampah basah bisa langsung diolah menjadi kompos. Sampah kering bisa dikumpulkan dan dijual ke pemulung.” Kedua, membentuk kader lingkungan untuk membantu mengatasi masalah lingkungan dan memaksimalkan pertemuan dengan warga seperti bergotong royong,

Salah satu lokasi program Medan Green and Clean di kelurahan Bantan

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 16: Bumi Kita

16 green & clean

ampanye penyelamatan lingkungan makin gencar. Salah satunya adalah melalui pengolahan sampah plastik. Kenapa

plastik ? Ya, karena jika tidak diolah dengan baik dan benar, limbah yang baru bisa hancur selama ratusan tahun tersebut berpotensi mencemari lingkungan.

Launching Trashion "From Waste to Style"

Memberdayakan Perempuan, Nilai Ekonomi Datang

kegiatan

K

Unilever, sebagai salah satu perusahaan yang concern terhadap permasalahan lingkungan, menggagas cara pemanfaatan plastik agar tidak mencemari lingkungan. Selain dapat memberikan nilai ekonomis.

Bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Komunitas Ibu Bersinar Sunlight, Yayasan Unilever Indonesia, melaunching TRASHION “From Waste To Style”. Bertempat di Center Point, Royal Plasa Surabaya, 30 April lalu, merk dagang produk daur ulang Surabaya tersebut resmi diperkenalkan secara luas.

Acara launching dikemas bak peluncuran produk baru layaknya merk-merk terkenal. Tak heran, acara

tersebut menyita perhatian para pengunjung mall. Hampir setiap pengunjung yang melintas, selalu mampir ke booth yang mendisplay produk-produk Trashion.

Sepertinya mereka penasaran, seperti apa produk daur ulang yang berbahan dasar ”sampah” tersebut. ”Lho, ini kan bungkusnya Sunlight”, ujar salah satu pengunjung saat mengamati shopping bag (tas belanja, Red) di salah satu booth. Panitia memang sengaja mendisplay produk-produk Trashion sejak pagi sebelum mall dibuka.

Kampanye lingkungan melalui daur ulang sampah plastik, nampaknya mendapat perhatian besar dari Pemerintah Kota Surabaya. Walikota

Surabaya, Bambang DH hadir di acara Launching Trashion beserta jajaran Pemkot terkait lainnya. Diantaranya Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Ir Hidayat Syah, Kepala BPLH Ir Togar Arifin Silaban, Kepala Disperindag Surabaya, Endang Tjaturwati dan perwakilan dari Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Surabaya.

Dari Yayasan Unilever Indonesia, hadir Silvy Tirawaty selaku Environtment Program Manager. Dua artis ibukota, Krisna Mukti dan Meisya Siregar didaulat sebagai MC di acara tersebut.

Acara tersebut juga menyajikan Talkshow seputar Kampanye Penyelamatan Lingkungan melalui Pemberdayaan Perempuan. Bambang

Peluncuran Trashion Surabaya Walikota Surabaya saat berdialog dengan sentra Trashion

Para model memperagakan Trashion

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 17: Bumi Kita

green & clean 17

Walikota Surabaya secara resmi membuka launching Trashion Peragaan Trashion oleh model

DH, Silvy Tirawati, dan Asri Hardini, salah satu entrepreneur perwakilan UKM Trashion Surabaya mengulas potensi ekonomi dari kegiatan daur ulang Trashion.

Menurut Bambang, esensi dari pemberdayaan masyarakat adalah adanya kemandirian. ”Dengan adanya Trashion, masyarakat diajak menyelamatkan lingkungan sekaligus memperoleh nilai ekonomi untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Selain itu, kota juga diuntungkan dengan adanya pengurangan sampah plastik”, ujar orang nomor satu di Surabaya tersebut.

Lebih lanjut, Silvy menjelaskan, ”Program ini merupakan

pengembangan dari program lingkungan Yayasan Unilever Indonesia, dengan menggandeng Sunlight yang memiliki social mission berupa pemberdayaan perempuan”, ujarnya.

Selaku entreprenuer Trashion, Asri juga tak mau ketinggalan. Ia mengaku, penghasilannya dari penjualan produk Trashion berkisar 1-3 juta rupiah sebulan. ”Saya ucapkan banyak terima kasih pada Unilever yang selama ini telah membina saya”, ujarnya.

Selain talkshow, acara juga dimeriahkan peragaan oleh model. Pengunjung pun bergemuruh, tatkala beberapa model profesional silih berganti melenggak-lenggok di

catwalk mengenakan produk-produk Trashion.

Pemkot Surabaya tak mau ketinggalan andil dalam mendukung program Trashion. Salah satu wujudnya adalah penyerahan bantuan berupa 10 mesin jahit high speed, untuk UKM Trashion Surabaya melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Di akhir acara, Walikota Surabaya, Bambang DH didampingi Silvy Tirawaty menekan sirine menandai Launching Trashion “From Waste To Style”. Serentak, ratusan balon berjatuhan dari atap venue sekaligus membuka tabir tas raksasa berlabel Trashion “From Waste To Style”.

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 18: Bumi Kita

18 green & clean

kegiatan

Reward Bagi Kader Aktif

ekuatan kader sebagai ujung tombak perbaikan lingkungan

Kota Surabaya, tak perlu diragukan lagi. Bertempat di Integratted Outdoor Campus Ubaya Training Center, Trawas, Mojokerto,240 kader lingkungan Surabaya mendapatkan ”Pendidikan dan Pelatihan Kilat Kader Lingkungan Aktif (Diklatif ) 2009”.

Pesertanya adalah perwakilan kader lingkungan di tiap kelurahan yang selama ini dinilai aktif dalam gerakan peningkatan kualitas lingkungan. ”Reward” ini merupakan apresiasi dan motivasi bagi kader lingkungan Surabaya.

Pemkot Surabaya, yang selama ini menjadi mitra utama program Surabaya Green and Clean mendukung penuh kegiatan ini. Kehadiran Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono dan Wakil

Walikota Surabaya, Arif Afandi adalah wujudnya.

Pada gelombang pertama, Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono hadir untuk memberi motivasi kepada para kader. ”Untuk merubah lingkungan, para kader tidak hanya dituntut kepeduliannya, namun juga harus cerdas”, ujarnya. Dalam kesempatan itu, slide-slide yang merekam perubahan lingkungan Surabaya dari waktu ke waktu juga ditampilkan.

Ia pun mengaku salut dan bangga pada kader lingkungan. ”Berkat peran Bapak Ibu sekalian, sampah yang dibuang ke TPA semakin berkurang. Bahkan, banyak tamu dari beberapa kota di Indonesia study banding ke Surabaya dan mereplikasi program Green and Clean di wilayah masing-masing”, tambahnya.

Hal senada disampaikan oleh Wawali, Arif Afandi yang mendapat giliran di hari kedua. Ia pun beberapa kali memberi pujian dan acungan jempol atas peran kader lingkungan. ”Program lingkungan akan dikatakan berhasil, jika mampu menggerakkan partisipasi aktif masyarakat. Anda semua telah membuktikan hal tersebut”, ujarnya seraya disambut tepuk tangan peserta.

Di akhir kegiatan, setiap peserta mendapat ”oleh-oleh” dari Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan berupa sekeranjang sayuran dan buah-buahan organik. ”Saya sangat senang dan berterima kasih kepada Unilever dan Pemkot yang telah mengadakan acara ini”, ujar salah seorang peserta.

K

Foto 1,2 dan 3Rangkaian kegiatan pelatihan bagi ujung tombak pengubah kualitas lingkungan kota Surabaya

1

2

3

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 19: Bumi Kita

green & clean 19

kegiatan

Talkshow Program Hemat Air Kota Surabaya 2009

Bijak Gunakan Airntuk menunjang Program Hemat Air yang merupakan bagian

dari program Gerakan Sekali Bilas Molto di Surabaya, diadakanlah acara Talkshow Program Hemat Air Kota Surabaya 2009. Program baru Yayasan Unilever Indonesia bekerjasama dengan PDAM Kota Surabaya. Bertempat di Ruang Seminar Gedung PDAM Kota Surabaya, Kamis (04/06/09), para fasilitator program tersebut mendapatkan pengarahan langsung dari Dirut PDAM Kota Surabaya, Muhammad Selim tentang berbagai upaya menghemat air.

Tak hanya itu, Walikota Surabaya, Bambang DH juga hadir memberi motivasi dan pengarahan kepada para fasilitator, sebagai bekal untuk menjalankan program di masyarakat. ”Program hemat air bukan hanya diarahkan untuk meminimalisasi tagihan PDAM, namun air sebagai kebutuhan vital masyarakat memang

harus dimanfaatkan secara bijaksana”, ujar Bambang DH. Ia mengaku telah menerapkan program hemat air di rumahnya. ”Setiap mandi, saya menggunakan air PDAM, tapi jika untuk mencuci kendaraan, saya gunakan air sumur. Bapak Ibu sekalian juga bisa mengawali sosialisasi program ini sejak dari rumah tangga”, tambahnya. Ia juga berharap, program hemat air ini dapat menyusul kesuksesan program sampah mandiri yang lebih dulu digulirkan di Surabaya.

Sejalan dengan Walikota, Selim mengatakan, ”Jika program ini nantinya berhasil, maka PDAM juga diuntungkan, bahkan bisa berhemat hingga 3 milyar setahun. Hal ini nantinya juga akan kembali ke masyarakat”, ujarnya.

Lewat acara ini, juga diadakan technical meeting pelaksanaan

lomba hemat air. Berbagai kriteria dipaparkan oleh Nunuk Maghfiroh, selaku koordinator program lingkungan Yayasan Unilever Indonesia. ”Silakan Bapak Ibu melakukan berbagai kreasi untuk mengkampanyekan program ini di kampungnya masing-masing, kami tidak membatasi”, ujarnya.

Selain talkshow, para fasilitator juga berkesempatan untuk meninjau langsung Instalasi Penjernihan Air, Karangpilang milik PDAM Kota Surabaya. Disini, mereka diberi pengarahan tentang proses penjernihan air, sejak dari sungai hingga mengalir di kran rumah warga.

Pelajaran bermanfaat lainnya adalah, peserta juga diberi pengarahan tentang sistem penjernihan air sederhana yang bisa diterapkan di kalangan rumah tangga.

U

Foto 2Staf PDAM saat memimpin fasilitatorGSB meninjau instalasi PDAMKarangpilang

Foto3Walikota Surabaya memberikan selamat kepada seluruh fasilitatorGerakan Sekali Bilas Molto Ultra

Foto 1Walikota Surabaya saat menjelaskan tentang pentingnya menghemat airdalam acara Talkshow

1 2

3

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 20: Bumi Kita

20 green & clean

profil

Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan, sebenarnya apa yang harus menjadi prioritas utama?

Kuncinya adalah membangun kesadaran. Berbekal kesadaran dari semua pihak, kerja kita dalam memperbaiki lingkungan menjadi ringan. Setelah itu baru kita menentukan strategi agar dapat mencapai apa yang kita harapkan bersama.

Bagaimana tantangan yang dihadapi dan peluangnya?

Untuk menggulirkan program ini, awalnya memang sangat berat. Namun saat ini kondisinya sudah berbeda. Sekarang telah banyak pihak yang melibatkan diri dalam usaha Pemkot untuk memperbaiki lingkungan. Terlebih, saat ini sudah ada undang-undang No. 40 Tahun 2007 yang salah satu pasalnya

mewajibkan perusahaan untuk menyisihkan sebagian keuntungan untuk CSR (Corporate Social Responbility). PT Unilever, melalui Yayasan Unilever Indonesia bisa menjadi panutan yang baik bagi lainnya. Unilever telah membuktikan komitmen dan keseriusannya menjadi mitra Pemkot Surabaya untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan.

Bagaimana dapat merangkul dukungan berbagai pihak untuk berkomitmen terhadap peningkatan kualitas lingkungan Surabaya?

Itu semua tergantung dari pendekatan yang dilakukan. Pemerintah setempat harus memberikan contoh

dan dukungan nyata. Baik pada warga, jajaran pemerintahan, LSM, swasta dan berbagai pihak lainnya.

Dengan begitu, semua pihak dapat melihat sejauh mana komitmen kita dalam perbaikan lingkungan. Selain itu, regulasi berkaitan dengan

lingkungan harus proporsional. Sehingga, tidak ada alasan bagi siapapun juga untuk tidak ikut serta mendukung program lingkungan.

Partisipasi warga kota untuk menjaga lingkungan terus meningkat seiring bertambahnya kader lingkungan. Bagaimana apresiasi terhadap hal ini?

Saya sangat mendukung dan menaruh apresiasi tinggi dengan adanya kader lingkungan. Melalui

Jika berbicara mengenai kualitas lingkungan Kota Surabaya, tidak mungkin melewatkan figur yang satu ini. Perannya sebagai orang nomor satu di Surabaya dalam perubahan lingkungan tak perlu diragukan lagi. Beliau adalah Drs Bambang Dwi Hartono MPd, Walikota Surabaya.

Ketika Yayasan Unilever Indonesia menggulirkan program lingkungan pertama kali di Surabaya, beliau menyambut antusias. Hingga kini, kemitraan antara Unilever dan Pemkot Surabaya dalam mengawal program ini pun terjalin makin erat.

Berikut ini adalah hasil wawancara Redaksi Bumikita dengan Walikota Surabaya, Drs Bambang Dwi Hartono.

Inilah prestasi dari kerja keras kita semua dan seluruh warga kota. Apresiasi terhadap kualitas lingkungan Surabaya, tidak hanya dari tingkat nasional, namun juga internasional.

Walikota Surabaya Drs Bambang Dwi Hartono

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 21: Bumi Kita

green & clean 21

kader lingkungan, warga dan Pemerintah Kota dapat bersinergi dalam mensukseskan program lingkungan. Peran kader benar-benar telah menjadi agent of change meningkatnya kualitas lingkungan Surabaya dari waktu ke waktu. Kemitraan antara Pemkot dan Yayasan Unilever melalui para motivator, mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas kader lingkungan. Selain kepedulian, saya harapkan kader lingkungan juga harus cerdas dalam mengajak warga di wilayahnya untuk

perbaikan lingkungan.

Bagaimana kebijakan Pemkot, termasuk komitmen jajaran dibawahnya (lurah & camat) dengan adanya program lingkungan?

Karena ketidaktahuan mereka, awalnya memang terdapat keraguan. Seiring berjalannya waktu, aparat saya (lurah dan camat, Red) tertarik dan mendukung sekali terhadap lingkungan di Surabaya. Mereka semakin menyadari bahwa program lingkungan ternytata bisa meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Keberhasilan program lingkungan juga tidak bisa dilepaskan dari peran serta para lurah dan camat. Bagaimanapun, mereka adalah pemimpin wilayah yang lebih mengetahui kondisi warga di lapangan. Namun, kesadaran ini pun

juga harus terus ditingkatkan.

Kota Surabaya, kerapkali mendapat penghargaan di bidang lingkungan. Bagaimana harapan Bapak untuk liingkungan Surabaya ke depan?

Inilah prestasi dari kerja keras kita semua dan seluruh warga

kota. Apresiasi terhadap kualitas lingkungan Surabaya, tidak hanya dari tingkat nasional, namun juga internasional. Adipura, selalu mampir Surabaya setiap tahun. Ada juga penghargaan

dunia internasional, diantaranya Energy Globe Award, Green Apple dan MDGs Award dari Metro TV.

Sedangkan yang terbaru adalah Penghargaan Best Practice dari The Dubai International Awards for Best Practice (DIABP) yang bekerja sama dengan United Nations Human Settlements Programme (UN-Habitat). Melalui program Surabaya Green and Clean, Pemkot Surabaya dinilai berhasil menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, sehingga layak mendapat penghargaan ini.

Kemitraan Strategis adalah Kunci untuk Atasi Masalah Lingkungan

Melalui kader lingkungan, warga dan Pemerintah Kota dapat bersinergi dalam mensukseskan program lingkungan. Peran kader benar-benar telah menjadi agent of change meningkatnya kualitas lingkungan Surabaya dari waktu ke waktu.

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 22: Bumi Kita

22 green & clean

kegiatan

Workshop Fasilitator Makassar Green and Clean

gar program Makasar Green and Clean (MGC) dapat berjalan

maksimal, diadakanlah workshop fasilitator. Bertempat di Sekretariat MGC, Fajar Graha Pena. Senin (11/05/09), workshop fasilitator angkatan ketiga ini digelar.

Workshop hasil kerjasama Yayasan Unilever Indonesia, Pemkot Makasar, Harian Fajar dan Yayasan Peduli negeri ini merupakan kelanjutan dari pembentukan fasilitator di seluruh Kota Makasar. Dengan ini, maka telah terbentuk 143 fasilitator di 14 kecamatan dari 143 kelurahan yang ada di seluruh Makassar. Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin berkesempatan hadir sekaligus membuka workshop pengelolaan sampah mandiri Makassar Green and Clean (MGC) 2009 tersebut. Selain itu, hadir

pula Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Burhanuddin, Kadis Pengelolaan Lingkungan Hidup, Ir Kusayyeng, perwakilan dari Unilever, Rizal Kadir dan Manager Pemasaran Fajar, Abdul Halig.

Dalam sambutannya, Ilham mengatakan, “Saat pertama kali dilantik menjadi walikota periode yang lalu, saya langsung mencanangkan Makassar Bersih. Saya memiliki visi membuat Makassar menjadi kota dunia. Saya menghimbau kepada fasilitator untuk ikut bekerja keras demi kemajuan Makassar”, ujarnya. Ilham berharap, melalui MGC ini kualitas lingkungan yang ada di Makassar dapat meningkat. “Pemkot siap memfasilitasi semua kegiatan MGC” tegasnya.

Pada workshop ini, para fasilitator mendapat berbagai materi baik

mengenai pengolahan sampah maupun leadership dan managerial skill.

Kepada peserta, pemateri menjelaskan tentang sosok pemimpin. “Pemimpin dapat dikatakan berhasil apabila mampu menghilhami orang lain untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik,”. Ada empat langkah untuk memotivasi orang. Yaitu saya melakukan, Anda perhatikan, saya melakukan, Anda membantu, Anda melakukan, saya bantu, dan Anda melakukan saya melihat.

Maklum, setelah para peserta didaulat menjadi fasilitator, mereka akan memimpin dan mengajak warga di wilayahnya untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Sebelumnya pelatihan angkatan kedua telah dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Mei di aula Pemkot Makassar.

A

Oleh Sahar

Antusiasme warga kota Makassar menyambut tahun kedua MGC

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 23: Bumi Kita

green & clean 23

kegiatan

arga RW 03, Kecamatan Mamajang, Kelurahan Karang

Anyar, Makassar, terus berbenah. Jejeran tanaman hias dan toga memenuhi pekarangan rumah warga. Keindahan tersebut didukung pula dengan beragamnya limbah botol air mineral yang memenuhi hampir di setiap tembok lorong. Termasuk di depan tembok rumah warga dan permukaan tiang listrik yang selama ini jarang dilirik.

Seperti pantauan tim MGC, permukaan tembok ditempeli tanaman yang berpot botol air mineral. Untuk satu tembok, malah bisa memuat sekira 100 pot. Fasilitator MGC Ahmad Sese, mengatakan bahwa pengelolaan

limbah sampah itu mulai digalakkan sejak 2005. Ide kreatif ini merupakan keroyokan warga yang juga telah menggalakkan tanaman hias pada 2003 lalu.

“Kami ibarat pemulung yang mengumpulkan botol-botol bekas. Botol itu kita manfaatkan semaksimal mungkin,” paparnya.

Dalam sehari, warganya mampu membuat botol gantung itu sebanyak 30 buah. Botol ini tak hanya diperoleh dari sampah warga, namun juga dari luar kawasan seperti Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Botol-botol yang sudah diolah, kita bagi-bagikan ke warga. Itu dilakukan

hampir tiap hari, jadi tidak ada satu pun botol yang luput diberdayakan,” ungkapnya. Bagaimana cara mengumpulkan uang untuk membeli pot dan bunga? Ahmad dengan santai menjawab, jika semua itu dibeli dari hasil saweran warga seratus rupiah per kepala keluarga.

Tidak hanya puas dengan gerakan penghijauan, wilayah ini pun aktif membuat aneka kerajinan tangan dari pelentiran koran bekas. “Kami juga membuat kompos sebagai pupuk tanaman di sini,” lanjutnya. Menurut Ahmad, apa yang dilakukannya di wilayahnya sudah sangat berhasil menguggah warga untuk mau mengelola lingkungannya.

W

Benahi Lingkungan, Saweran Seratus RupiahOleh Sahar

Foto 1,2 dan 3Berbagai kreatifitas warga bertanam di lahan sempit

1

2

3

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 24: Bumi Kita

kegiatan

Gebrakan dariPaguyuban Jakarta

ami siap mendukung program Jakarta Green and Clean”

tutur salah seorang penggerak di paguyuban kader lingkungan di Jakarta Utara. Inilah bentuk komitmen dan peran nyata masyarakat untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat baik dari pemerintah maupun institusi lainnya. Gebrakan ini terjadi diawali dengan keikutsertaan mereka di dalam program Jakarta Green and Clean 2008, yang mendorong masyarakat untuk bersama-sama melakukan perbaikan lingkungan. Inilah cikal bakal terbentuknya sebuah wadah masyarakat di 5 kota administrasi Jakarta, yang dengan kesadaran penuh mereka ingin mendukung secara penuh program kemasyarakatan khususunya program lingkungan.

Unilever dan mitra JGC lainya menangkap sinyal kuat gerakan ini dan langsung memfasilitasi wadah mereka untuk ikut terlibat aktif dalam

program JGC 2009. Dengan dukungan paguyuban dari 5 kota di Jakarta, diharapkan program JGC tahun ini akan memberikan warna berbeda. Formasi kepengurusan paguyuban ini diambil dari proses screening melalui tahapan – tahapan penilaian dari segi attitude, semangat dan mempunyai loyalitas tinggi dalam program ini,

mereka merupakan fasilitator di tingkat RW, yang pernah mengikuti program Jakarta Green and Clean di tahun sebelumnya.

Pembekalan materi dan program kerja yang mereka buat adalah modal mereka untuk terjun ke wilayah masing –masing ,misalnya paguyuban JALI Two ( Jakarta Aksi Lingkungan Indah ) dari Jakarta Timur. Mereka sudah mempunyai strategi untuk menjalankan program lingkungan yang mereka buat, dari pertemuan pengurus paguyuban se-Jakarta Timur yang membahas rencana kerja dan memperkuat titik penilaian, yaitu pengolahan sampah, penghijauan dan partisipasi warga.

Keberadaan paguyuban JGC di 5 kota administrasi Jakarta memberi semangat baru untuk masyarakat Jakarta agar terus untuk menciptakan lingkungan Jakarta yang lebih hijau dan bersih.

K

Oleh Jabbar Afiudin

24 green & clean

Suasana Paguyuban JGC yang interaktif dalam menyusun program untuk memperkuat peran masyarakat di lingkungan masing-masing

Antusias peserta saat pelatihan fasilitator

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 25: Bumi Kita

green & clean 25

kegiatan

rogram Banjarmasin Green and Clean (BJGC) yang telah

dilaunching 15 Mei lalu, ternyata mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Setidaknya, itulah yang nampak dari suasana pendaftaran lomba kebersihan kerjasama Yayasan Unilever Indonesia, Pemko Banjarmasin dan Radar Banjarmasin tersebut. Di pagelarannya yang pertama, panitia BJGC 2009 mencatat sejumlah 61 RT menyatakan diri ikut berkompetisi.

Ke 61 RT tersebut adalah 8 RT dari Kecamatan Banjarmasin Utara dan Banjarmasin Selatan, 23 RT Kecamatan Banjarmasin Timur, serta

11 RT dari Kecamatan Banjarmasin Tengah dan Banjarmasin Barat.M Afifuddin dari Radar Banjarmasin, selaku project officer BJGC menghimbau kepada seluruh RT yang telah berpartisipasi pada lomba ini agar mempersiapkan diri. ”Tim penilai Banjarmasin Green and Clean akan segera melakukan kunjungan dan penilaian kepada RT-RT yang sudah terdaftar tanpa pemberitahuan sebelumnya,” ujar Odienk, sapaan akrabnya.

Dari pantauan panitia BJGC di lapangan, warga cukup antusias mempersiapkan kampungnya. Seperti yang nampak di RT 21,

RW 02, Kelurahan Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin Barat. Sejak mendaftarkan diri, kampung ini segera melakukan pembenahan di lingkungannya. ”Kapanpun tim penilai datang, kami sudah siap. Warga telah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau,” ujar Zainal Abidin, Koordinator RT 21.

Program Green and Clean ini diharapkan tidak berhenti di sini, tetapi diadakan terus menerus. ”Kebersihan itu bukan untuk dilombakan. Jadi, jangan hanya ada Banjarmasin Green and Clean saja kita mau bersih-bersih”, ujarnya.

P

61 RT Ikuti Banjarmasin Green and Clean Perdana 2009

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 26: Bumi Kita

26 green & clean

kegiatan

K omitmen Unilever Indonesia bersama mitra program

Jakarta Green and Clean untuk menghijaukan kota Jakarta semakin dalam dengan adanya program Jakarta Green School. Program yang didukung oleh pemerintah, LSM dan media korporasi lainnya bertujuan untuk mengedukasi siswa sekolah dasar dan menengah pertama menjadi pahlawan lingkungan dengan cara memberikan pemahaman kepada siswa yang ditunjuk menjadi penggerak (disebut relawan hijau) di sekolahnya serta pelatihan yang praktis yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah. Perilaku yang dikembangkan di sekolah ini diharapkan dapat dibawa ke rumah dan lingkungan sekitar rumah para siswa sekolah tersebut.

Dalam inisiatif program Jakarta Green School kali ini, sebanyak 59 sekolah dasar dan menengah

pertama mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan sampah, pendaurulangan dan skill kepemimpinan yang menjadi ilmu dasar. Para guru dan murid bekerja sama untuk mengembangkan kemampuan yang didapatkan untuk menciptakan solusi-solusi untuk permasalahan lingkungan yang ada di wilayah sekolah masing-masing.

3 sekolah dasar dan 3 sekolah menengah pertama yang menjalankan program Jakarta Green School dengan progress terbaik menerima hadiah senilai 18 juta. Kriteria penilaian program dilihat dari tingkat partisipasi siswa dalam program, penghijauan, pendaurulangan dan pengurangan jumlah sampah.

Sebagai ibu kota, Jakarta menghadapi permasalahan lingkungan yang pelik, termasuk kualitas udara yang buruk,

masalah kepadatan lalu lintas, banjir yang mengindikasikan perlunya inisiatif-inisiatif seperti program Jakarta Green School ini.

”Pemahaman dan kepedulian tentang permasalahan lingkungan harus dibina sedini mungkin sehingga penanggulangannya pun bisa dilakukan sedini mungkin”, ujar Direktur HR & CR Unilever, Josef Bataona. Kita berharap guru dan siswa menjadi agen perubahan di dalam lingkungan mereka, sehingga dampaknya dapat dirasakan ke lingkungan yang lebih luas pula tambah Josef.

Program ini adalah bagian dari program Unilever Green and Clean di kota Jakarta yang diawali sejak tahun 2006.

Pemberian hadiah JGS ke SD 01 Cipayung Pagi

Siswa Sekolah Menjadi Pahlawan Lingkungan

dalam Program Jakarta Green School

Agen perubah muda akan memberi dampak yang lebih besar

Pemberian hadiah JGS ke SMP Negeri 103 Cijantung, Jakarta Timur

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 27: Bumi Kita

green & clean 27

HR & CR Director PT Unilever Indonesia, Josef Bataona saat menyerahkan hadiah secara simbolis kepada pemenang JGS

Sekolah Dasar (SD):1. Juara I: MIN 09 Petukangan Selatan, Jakarta Selatan2. Runner up I: SD Negeri 01 Cipinang, Jakarta Timur3. Runner up II: SD Negeri 12 Benhil, Jakarta Pusat

Sekolah Menengah Pertama (SMP):1. Juara I: SMP Negeri 103 Cijantung, Jakarta Timur2. Runner Up I : SMP Negeri 30 Koja, Jakarta Utara3. Runner Up II : SMP Negeri 111 Kemanggisan,

Jakarta Barat

Daftar pemenang Jakarta Green School

“Pemahaman dan kepedulian tentang masalah lingkungan harus ditanamkan sejak usia dini

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 28: Bumi Kita

karya

Tandon Resapan Jumbo 3F

Cara Sederhana Tingkatkan Kualitas Air

ir, menjadi salah satu kebutuhan vital bagi kehidupan

manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas air, coba digagas oleh kader lingkungan dari Kelurahan Gundih, Surabaya Pusat, yaitu dengan menciptakan alat yang mereka namakan Tandon Resapan Jumbo (TRJ) 3F. Pencetusnya adalah Sugiarto, kader lingkungan RT 7 RW X Kelurahan Gundih dan Fauzan, fasilitator program hemat air Yayasan Unilever Indonesia yang juga bagian dari program Gerakan Sekali Bilas Molto Ultra.

Tandon ini memang dibuat sedemikian rupa untuk mengolah limbah air rumah tangga. Digunakan

yang harus dialui, sebelum air hasil olahan TRJ 3F ini bisa dimanfaatkan. Air limbah dari rumah tangga yang keluar lewat selokan, “ditampung dan dicegat “ di batas akhir sebelum saluran pembuangan ke sungai.

Disinilah terjadi proses penjernihan air melalui tiga sekat (lihat gambar). Yaitu sekat untuk menahan kotoran yang terbawa, penjernihan dan pengendapan hingga menghasilkan air jernih. Bahan yang digunakan adalah arang batok untuk menghilangkan bau, ijuk sebagai penyaring dan batu siolit sebagai penjernih.

Setelah air dijernihkan, barulah disalurkan ke sepuluh kran yang diletakkan sedemikian rupa agar warga satu gang bisa menjangkau. Sejauh ini, air hasil olahan TRJ 3F bisa digunakan untuk menyiram tanaman dan tidak berbau sama sekali. Ini bukan sekedar klaim, namun memang telah teruji secara klinis. Pernah suatu ketika, BPLH bersama peneliti dari Jepang berkunjung ke kampung ini dan meninjau TRJ 3F.

Mereka mengambil sampel air hasil olahan TRJ 3F untuk diuji laboratorium. Hasilnya, air ini dinyatakan layak untuk menyiram tanaman. “Mereka kagum atas kualitas air yang dihasilkan dari teknologi sederhana (TRJ 3F, Red) yang dibuat oleh swadaya warga ini”, ujar

A

28 green & clean

Sugiarto dan Fauzan saat menjelaskan inovasi TRJ 3F di Gundih

untuk satu RT atau satu gang. Di wilayah ini sendiri terdapat 170 KK (Kepala Keluarga). Sedangkan 3 F, artinya TRJ ini memiliki tiga fungsi. Yaitu sebagai resapan, menjaga kebersihan kali dan penghematan air.

Ide awalnya muncul saat mereka mengenal Lubang Resapan Biopori (LRB). Mereka pun tergelitik untuk mencari solusi alternatif hingga akhirnya muncul gagasan untuk membuat TRJ 3F.

Sederhananya, alat ini mengadopsi sistem penjernihan atau filter mirip di aquarium. Ada beberapa tahapan

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 29: Bumi Kita

karya

Briket dari SampahOleh Sri Suyatmi

Tapi, tahukah Anda, sampah ternyata bisa dijadikan bahan bakar pengganti minyak? Jangan buang atau bakar daun yang berjatuhan! Sampah organik itu ternyata bisa diolah menjadi briket atau bahan bakar padat untuk memasak. dengan demikian,Anda tak perlu keluar uang atau pusing mencari minyak tanah atau gas. “Jadi di halaman rumah anda terdapat sampah daun-daunan sebaiknya jangan dibuang begitu saja. Jangan juga cuma dibuat pupuk kompos. Ternyata sampah dedaunan bisa dibuat menjadi briket. Caranya sangat mudah dan hasil penelitian ini bisa diadopsi masyarakat Jakarta.

"Sampah adalah benda tak berguna"

Cara membuat briket sampah

Kumpulkan sampah-sampah daun yang ada di halaman rumah.

Sampah dibakar bersama campuran lem kanji dan arang batok kelapa.

Lamanya pembakaran tergantung dari volume sampah-sampah daun.

Campuran sampah daun, lem kanji, dan batok kelapa jangan sampai jadi arang.

Hasil dari pembakaran dimasukkan ke dalam cetakan pipa paralon.

Cetakan itu dikeringkan 1-2 hari dan hasilnya siap untuk memasak. Biasanya untuk tukang sate.

green & clean 29

Fauzan mengenang hasil lab yang ditunjukkan padanya ketika itu.

Pengamatan fisik juga dilakukan Sugiarto dan Fauzan dengan melakukan eksperimen selama 1,5 bulan. Mereka membandingkan antara tanaman yang disiram dengan air hasil olahan TRJ dan dengan air kran biasa. Hasilnya, tanaman yang disiram dengan air TRJ daunnya lebih hijau dan segar. Sedangkan yang disiram air kran biasa, daunnya cenderung hijau kekuningan.

Tidak hanya itu. Sejak adanya TRJ 3F, resapan air pun meningkat. Sugiarto mengaku, jika sebelumnya saat hujan deras genangan air baru hilang setelah dua jam, kini hanya sepuluh menit. Selokan pun mengalir lancar dengan debit air yang sangat sedikit. Sisa air yang terbuang ke sungai pun bersih tanpa kotoran sedikit pun. ”Selain itu, saya juga telah menghitung tagihan PDAM warga satu RT. Setelah menggunakan air olahan TRJ, secara komulatif warga satu RT dapat menghemat 1,5 juta rupiah dalam sebulan”, timpal Fauzan. Mereka juga berharap, adanya TRJ 3F ini bisa menarik perhatian berbagai pihak terkait. ”Bapak Walikota dan Wakil Walikota Surabaya pernah meninjau langsung dan sangat terkesan dengan TRJ 3F. Bahkan, beliau mengandaikan jika semua kampung di Surabaya memiliki alat seperti ini, Surabaya pasti bebas banjir”, ujar Sugiarto. Selanjutnya, Sugiarto juga berharap mendapatkan bimbingan atau pelatihan untuk mengembangkan TRJ 3F.

Info :Sugiarto : 031 - 700 444 57 : 0817 500 2019Fauzan : 088 1317 38 91

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 30: Bumi Kita

30 green & clean

karya

Kombipor

Kombipor diciptakan oleh Prof. DR. Ir. Abdul Rauf, MP., dosen dari Universitas Sumatera Utara. Sesuai dengan karakter masyarakat Medan yang simple dan praktis, Prof. Rauf menciptakan Kombipor yang fungsi utamanya untuk pembuatan kompos dan resapan air. Hanya masyarakat kota Medan lebih sering menggunakan Kombipor untuk pembuatan kompos.

Kombipor ini menggunakan alat/wadah yang berbentuk ember kecil, atau bisa juga dengan memanfaatkan bagian potongan botol air mineral. Bagian pinggir wadah/diikat dengan kawat panjang hampir seperti pembuatan ember untuk timba air di sumur yang kemudian dimasukan ke dalam lubang yang telah dibuat.

Sampah organik dapat dibuang ke

dalam lubang dan ketika sudah membusuk, siap dipanen sebagai kompos dengan cara menarik kawat ke atas.

Inovasi ini disambut dengan antusias oleh warga kota Medan karena selain praktis, biaya pembuatan Kombipor relatif murah.

Salut untuk kota Medan!

K ombipor adalah kombinasi dari pembuatan kompos dan lubang resapan biopori. Lubang Resapan Biopori (LRB) memiliki fungsi utama sebagai cadangan air tanah dan resapan air

dan bermanfaat untuk menanggulangi masalah banjir.

Inovasi dari Medan Green and Clean

Lubang Kombipor Pengangkatan Kombipor

Panen kompos dengan Kombipor

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 31: Bumi Kita

green & clean 31

potret

Jadikan SampahSebagai Sumber Penghasilan

Asri Hardini fasilitator dan enterpreneur Trashion Surabaya

etiap kali berkunjung ke rumahnya, sepanjang mata

memandang yang nampak adalah produk daur ulang. Ada macam-macam tas, sandal, payung dan lain sebagainya. ”Ya inilah rumah saya, banyak sampahnya”, ujar Asri Hardini saat menyambut kunjungan reporter Bumikita. Tentu, yang ia maksud bukanlah sampah berserakan yang tidak ada manfaatnya. ”Sampah” yang ia maksud disini adalah aneka kerajinan daur ulang yang selama ini diproduksinya bersama anggota UKM daur ulang Mojo.

Asri adalah salah seorang entreprenuer Trashion yang juga fasilitator Kelurahan Mojo, Surabaya Timur. Dulunya ia adalah ibu rumah tangga biasa yang gemar berkegiatan sosial. Hingga pada tahun 2007, ia mengikuti pelatihan dari Yayasan Unilever Indonesia.

Ia pun merasa tersanjung, karena selama ini puluhan tahun suaminya bekerja sebagai karyawan Unilever hingga pensiun. Yang lebih membuatnya bangga dan senang adalah kegiatan ini bekerjasama dengan pemkot Surabaya.

Wanita asli Surabaya ini sangat terkesan, selama tiga hari mengikuti pelatihan pengolahan sampah mandiri ini. ”Saya jadi nambah wawasan juga nambah teman dan saudara. Sejak saat itu, saya semakin mantap dalam memberikan sosialisasi kepada warga di lingkungan saya”, ujarnya.

Ia menjelaskan, dulu di kelurahan Mojo juga ada program kebersihan namun belum berhasil, karena warga belum paham dan sadar dengan kebersihan lingkungan. Banyak sekali sampah berkeliaran, orang-orang membuang hajat dan sampahnya di sungai. Sungguh-sungguh memprihatinkan jika dibiarkan terus. ”Dulu gang ini sangat kumuh-muh, mbak!”, ingatnya.

Pasca pelatihan tersebut, ibu tiga orang anak ini langsung mengadakan sosialisasi dan merekrut kader lingkungan. Akan tetapi, tidak serta merta warga langsung mau dan paham dengan program yang disampaikannya. Banyak yang mencemooh, bahkan dengan terus terang para tetangga bilang ”ayu-ayu kok dadi pemulung!”.

Banyak sekali yang pro kontra, warganya sangat sulit mengerti pentingnya lingkungan yang bersih dan hidup sehat. ”Saya tidak putus asa. Setiap hari saya lakukan monitoring dengan memeriksa bak sampah yang ada disekitar warga”, kenangnya. Hingga pada Januari 2008, ia mengikuti lomba karya daur ulang sampah kering yang diselenggarakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Ketika itu, ia olah bungkus

mie instan menjadi tas cantik. Ia pun berhasil meraih juara 2 pada acara tersebut.

SBersambung ke hal 32

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 32: Bumi Kita

potret

Hal ini menginspirasinya untuk mengolah sampah kering menjadi karya daur ulang. Ibu yang hobi menjahit ini akhirnya punya ”senjata” untuk menggugah kesadaran warga. Ia ingin menunjukkan bahwa sampah apapun jika diolah dengan baik mampu mendatangkan keuntungan.

Seiring berjalannya waktu, warga mulai tergugah untuk mengolah sampah begitu melihat banyak hasil karyanya yang berbahan dasar sampah. Bahkan, warga yang dulu sangat menentangnya, kini menjadi kader lingkungan aktif dan mendukungnya.

”Salah, jika selama ini sampah dianggap jadi masalah. Padahal, apabila bisa kita kelola dengan baik akan menjadi penghasilan”, ujarnya.

32 green & clean

Hingga pada November 2008, ia ditawari untuk mengikuti pelatihan daur ulang yang diselenggarakan oleh Unilever bekerjasama dengan Pemkot. ”Pelatihan ini benar-benar saya rasakan manfaatnya, khususnya bagi ibu-ibu kader di tempat saya”, tambahnya.

Dulu ketika belum memperoleh ilmu jahit menjahit sampah kering, ia membuat tas secara ala kadarnya dan pemasarannya tidak terlalu bagus. Ia mengaku, kini hasilnya jauh lebih baik dan bernilai jual tinggi. Pemasarannya pun tidak hanya lewat kunjungan dan pameran di kampung-kampung saja, tapi sudah masuk di Mall-mall.

”Semua ini tidak lepas dari bimbingan para motivator dan Pemkot Surabaya yang telah memfasilitasi dengan

berbagai pihak. Hingga sampai detik ini, kami para UKM diberi kesempatan untuk menjual karya di ITC dan ROYAL PLAZA. Ia mengaku, omzetnya kini mencapai 2 hingga 3,5 juta perbulan.

”Saya sangat bangga dan merasa terbantu, mbak”, ujarnya dengan mata berbinar-binar. Bahkan, saat acara Launching Trashion di Royal Plaza beberapa waktu lalu, ia mengaku mendapat hasil penjualaan hingga 1,5 juta rupiah.

Hingga kini UKM Mojo yang dipimpinnya, telah memiliki 8 tenaga kerja. Yaitu, tiga orang penjahit, tiga orang bagian potong dan dua orang bagian mencuci bahan. Ia juga bekerja sama dengan pengepul sampah kering untuk mendapatkan bahan, terutama refill. Bahkan pengirimannya juga sudah terjadwal.

Dalam sehari, bersama anggota UKMnya ia bisa memproduksi 2 sampai 5 tas yang dijual seharga Rp. 15.000 – Rp. 95.000. Sebenarnya, ada satu mimpi yang ingin ia wujudkan bersama suami dan anak-anaknya. Suatu saat, ia ingin memiliki stan sendiri di Giant Ahmad Yani atas modal pribadi.

Di akhir wawancara, ia berpesan kepada seluruh kader lingkungan dimanapun berada, ”Teruslah berkarya semaksimal mungkin dan jangan putus asa. Dengan ketelatenan, kita pasti bisa mengajak orang lain untuk memperbaiki lingkungan”.

Terus semangat Bu Asri!

Sambungan dari hal 31

Asri Hardini fasilitator dan enterpreneur Trashion Surabaya

Asri Hardini saat memberikan pelatihan pembuatan daur ulang produk Trashion

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 33: Bumi Kita

potret

ederhana dan ramah adalah sosok yang ada dalam diri ayah 3

anak ini. Ia adalah Lurah di salah satu RW peserta Program Jakarta Green and Clean di Kel. Duri Kosambi.

Walaupun baru beberapa bulan menjabat, perannya sangat besar untuk memajukan daerah di barat Jakarta ini. Ketika pertama kali diperkenalkan Program Jakarta Green and Clean beliau menyambut baik dan mendukung penuh RW yang mengikuti program ini.

Bahkan di beberapa pertemuan yang diadakan oleh fasilitator untuk mensosialisasikan program JGC kepada warga ia sempatkan untuk hadir, disela-sela kesibukannya sebagai lurah. Motivasi yang diberikan sangat berarti bagi warga karena mendapat dukungan penuh dari lurahnya.

Dalam beberapa kesempatan, bapak kelahiran asli Jakarta ini turun serta bersama fasilitator JGC dalam

kegiatan warga untuk penanaman pohon dan pembuatan lubang biopori diwilayahnya, disamping itu ia juga melakukan dialog interaktif kepada warganya dan menampung keluh kesah dan kendala dari warganya mengenai permasalahan lingkungan.

Tidak sampai disitu tetapi ditindaklanjuti dengan program kerja nyata di

RW 03 yang tadinya gersang dan jauh dari kesan asri tetapi sedikit demi sedikit seiring dengan berjalan nya waktu dapat berubah dan ingin menjadikan RW 03 sebagai wilayah percontohan dalam hal program penghijauan, kebersihan dan pemanfaatan sampah.

Dalam setiap kesempatan ia selalu menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat, karena prioritas utama susksesnya program Jakarta Green and Clean adalah membangun kesadaran masyarakat untuk lebih peduli lagi akan pentingnya menjaga lingkungan sekitarnya.

Disamping itu bapak 3 anak ini juga mensinergikan program yang telah ada dengan program kerja beliau sehingga muncul Duri Kosambi ” BERSAHABAT ” yang artinya Bersih Sehat Asri dan Sejahtera tidak hanya sampai disini tetapi beliau berjanji meningkatkan kinerjanya salah satunya mengenai Lingkungan.

S

Lurah Duri Kosambi Turun Langsung Membenahi Wilayah

green & clean 33

kuisBumi Kita

Jawablah pertanyaan di atas dengan benar. 2 (dua) hadiah menarik disediakan untuk pemenang. Silakan kirim jawaban Anda ke alamat Redaksi SUI.

Cantumkan KUIS Bumikita Edisi 2-09 di pojok kiri amplop.

Tulis dengan jelas nama lengkap, alamat dan nomor yang bisa dihubungi pada jawaban. Hadiah akan dikirimkan ke alamat pemenang.

Pertanyaan:

1. Pengelolahan sampah

secara mandiri dapat

dilakukan mulai dari

skala rumah tangga

hingga skala yang

lebih besar (komunal).

Sebutkan sedikitnya

2 cara pengelolaan

sampah yang

dimaksud!

2. Sebutkan sedikitnya

empat kota tempat

program Green and

Clean!

Oleh Harun Pujiratnoko

Lurah Duri Kosambi saat bersama warga membuat lubang Biopori

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 34: Bumi Kita

potret

10 Tahun Berjuang Mengelola Sampah Tanpa LelahOleh Nurhafifah

Soewardjiman

rogram Bandung Green and Clean telah digulirkan di Kota

Kembang. Ternyata potensi warga kota Bandung untuk mengolah sampah patut diacungi jempol. satu diantaranya bahkan sudah lebih dari 10 tahun mengelola sampah secara mandiri.

Soewardjiman adalah salah satu warga yang sudah mengelola sampah dengan memanfaatkan sampah di sekitar Cibangkong. Pengelolaan dilakukan cukup sederhana di sepetak tanah yang biasa kita sebut dengan TPS sementara.

Jangan anggap remeh upaya yang dilakukan pria berumur 56 tahun

ini. Melalui pengolahan sampah mandiri yang digelutinya, sekarang ia mempekerjakan 4 orang anggota tambahan yang membantunya dalam menangani sampah.

Di tahun 2000 saat ia memulai usaha pengolahan sampah ini, banyak warga yang memandang sebelah mata bahkan tak sedikit yang mencemooh. Namun kegigihan yang ia tunjukkan sekarang membuat keluarganya merasa bangga.

"Niat saya awalnya hanya belajar dan syukur-syukur bisa bermanfaat bagi orang lain", tutur Soewardjiman. Niat sederhana yang ia pegang sampai sekarang inilah yang membuahkan

hasil. Kini, tempat pengelolaan sampahnya hampir setiap hari mendapatkan kunjungan dari berbagai instansi, pendidikan untuk siswa - TK maupun Mahasiswa, juga sering di jadikan study banding.

P

34 green & clean

Foto 1 dan 2Kesibukan Soewardjiman sehari-hari mengelola sampah

1

2

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 35: Bumi Kita

tips

Tips Menghemat Air dan EnergiDalam Skala Rumah Tangga

1. Bagi pengguna mesin pencuci piring, pastikan untuk memaksimalkan isi muatan agar penggunaan air lebih efisien.

2. Gunakan kembali air yang telah dipakai untuk mengukus atau merebus sayuran dalam proses memasak lainnya.

3. Gunakan air secukupnya ketika mencuci bahan-bahan makanan, seperti sayuran, misalnya mencuci sayuran di dalam mangkuk atau panci besar.

5. Jangan menutup secara total pada area taman di sekitar halaman rumah untuk menunjang proses resapan air.

6. Pilih dan gunakan peralatan masak elekronik yang hemat dalam mengkonsumsi listrik.

4. Gunakan air secukupnya ketika mencuci alat

rumah tangga dan pastikan untuk memberikan sabun terlebih dahulu pada seluruh alat rumah tangga sebelum membilasnya.

7. Pastikan untuk selalu memonitor pemakaian alat elektronik sehari-hari, seperti mematikan lampu kamar setelah tidak dipergunakan.

8. Jika memiliki alat elektronik audio visual, seperti komputer atau televisi, pastikan untuk selalu mengaktifkan sleep mode ketika ingin menunda proses pemakaian sementara waktu, namun tidak ingin secara total mematikan arus aliran listrik.

9. Pastikan untuk tidak menghidupkan dan mematikan Air Conditioner (AC) secara tiba-tiba dan terlalu sering, karena hal ini menyebabkan AC dapat menyerap energi listrik jauh lebih besar dibandingkan pada saat kondisi AC terus menyala.

green & clean 35

Disadur oleh Sian Berry 50 ways to safe water and energy

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 36: Bumi Kita

36 green & clean

anggal 28 Nopember 2008 ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Hal ini merupakan upaya pemerintah agar masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk menanam

dan memelihara pohon yang terdapat di lingkungan sekitar.

wawasan

Pohon dan Kehidupan Manusia

Kenapa menanam dan memelihara pohon merupakan hal yang penting sehingga pemerintah merasa perlu untuk menetapakan Hari Menanam Pohon Indonesia? Banyak sekali yang akan kita dapatkan dari sebatang pohon. Namun, banyak yang belum mengetahui kegunaan bagi keseimbangan lingkungan.

Pohon atau tumbuhan penting sekali bagi kelangsungan hidup manusia. Seperempat oksigen di alam ini dihasilkan oleh tumbuhan hijau termasuk dedaunan pada pohon melalui proses fotosintesis. Tumbuhan yang memiliki klorofil memproduksi energi atau nutrisi dan oksigen lewat proses fotosintesis ini. Dengan bahan karbon dioksida dan air serta memanfaatkan energi cahaya, tumbuhan mampu

menghasilkan energi atau nutrisi juga oksigen yang dibutuhkan hampir setiap makhluk hidup di muka bumi.

Dapat dibayangkan jika pepohonan di dunia ini berkurang sedikit demi sedikit setiap harinya, jumlah oksigen yang ada di alam ini setiap hari juga semakin berkurang. Padahal manusia

membutuhkan oksigen untuk proses

respirasi dalam tubuh. Respirasi

bukan hanya sekedar bernapas, tetapi dari respirasi akan dihasilkan energi yang digunakan manusia untuk berbagai kegiatan seperti pertumbuhan, gerak, dan lainnnya. Jika oksigen di alam berkurang, maka manusia akan kesulitan dalam melakukan respirasi. Mungkin saat ini kita belum terlalu merasakan akibatnya, tetapi jika jumlah pohon semakin berkurang suatu saat nanti manusia pasti akan merasakan kekurangan oksigen. Kita mungkin mengamati bahwa udara pada beberapa tahun lalu lebih segar dibandingkan dengan udara saat ini.

Beberapa tahun yang lalu, suplai oksigen di alam ini sangat besar, sehingga udara yang kita hirup lebih segar dan bersih. Tetapi saat ini, saat

TSumber www.koranpendidikan.com

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 37: Bumi Kita

green & clean 37

kita bernapas, udara yang kita hirup terasa panas dan kotor. Beberapa tahun yang lalu, Indonesia dijuluki sebagai paru-paru dunia karena area hutan di Indonesia sangat luas. Banyak sekali suplai oksigen di dunia ini berasal dari hutan Indonesia. Tetapi saat ini Indonesia tidak lagi menyandang predikat sebagai paru-paru dunia, bahkan pada Guinness Book of Record tahun 2008 yang diluncurkan September 2007, Indonesia tercantum sebagai negara penghancur hutan tercepat. Setiap jam Indonesia menghancurkan hutan seluas 300 kali lapangan sepakbola.

Selain itu, kekurangan oksigen akan menyebabkan mikroba dan virus perkembangannya tidak dapat dikontrol. Apa hubungannya antara kurangnya oksigen di alam dengan perkembangan mikroba dan virus yang tidak terkontrol? Menurut Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB Bogor, oksigen, bila terkena sinar ultraviolet dari matahari akan berubah menjadi ozon (O3) dan O-nascend, yang merupakan pembunuh mikroba dan virus yang sangat efektif. Bila oksigen tersebut berkurang, pembunuh virus dan mikroba pun berkurang. Akibatnya mikroba dan virus akan makin berkembang. Hal tersebut yang menyebabkan saat ini ditemukan bermacam-macam penyakit baru yang disebabkan oleh virus dan mikroba.

warming. Peningkatan suhu bumi akan menyebabkan perubahan iklim yang dapat kita amati belakangan ini. Perubahan iklim ini dapat mempengaruhi ekosistem di alam ini. Bahkan jika keadaan ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin kelangsungan hidup manusia di bumi ini akan terganggu.

Itulah sebabnya pemerintah Indonesia mencanangkan Hari Menanam Pohon Indonesia. Untuk mengembalikan predikat Indonesia sebagai Negara Paru-Paru Dunia, melindungi ekosistem yang ada di Indonesia serta ikut berpartisipasi dalam melindungi bumi dari global warming yang sudah menjadi masalah seluruh dunia.

Berkurangnya pepohonan di alam ini selain akan mengakibatkan jumlah oksigen berkurang, jumlah karbon dioksida juga akan meningkat. Bagaimana tidak? Jika jumlah tumbuhan dan pepohonan berkurang maka kemampuan untuk menyerap karbon dioksida untuk digunakan dalam proses fotosintesis juga akan berkurang. Akibatnya jumlah karbon dioksida di alam akan semakin meningkat.

Karbon dioksida di atmosfer merupakan salah satu gas yang mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Dalam jumlah yang normal efek rumah kaca bertujuan untuk menjaga suhu bumi agar perbedaan suhu bumi antara waktu siang dan malam tidak terlalu mencolok. Tetapi jika gas yang meyebabkan efek rumah kaca salah satunya adalah karbon dioksida konsentrasinya terlalu besar di atmosfer, maka suhu permukaan bumi akan meningkat. Dunia menyebutnya sebagai global

Menanam pohon kembali pada area yang telah ditebang, tidak menebangi semua pohon yang ada di hutan, memelihara pohon yang sudah ada adalah cara untuk dapat menjaga lingkungan dan mewariskan Indonesia yang hijau pada anak cucu kita.

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 38: Bumi Kita

38 green & clean

wawasan

Mengenal Lebih Dekat Tanda Daur Ulang

ehidupan manusia tidak dipungkiri sulit lepas dari

keberadaan produk-produk plastik. Padahal dampak dari pembuangan plastik yang baru terurai dalam masa ratusan tahun terus bertambah. Diantaranya semakin meningkatnya jumlah limbah plastik di lingkungan kita tanpa pengolahannya yang baik untuk lingkungan. Upaya terus dicari untuk mencari solusi penanganan limbah plastik, dan salah satu yang dilakukan komunitas lingkungan dunia adalah dengan mendaur ulang plastik atau yang lebih sering kita kenal dengan recycle.

Jika memperhatikan permukaan dasar botol plastik, Anda akan menemukan sebuah simbol tiga panah yang membentuk segitiga. Apakah Anda mengetahui arti simbol tersebut? Bagian yang terpenting justru bukan tiga buah panah itu tetapi justru

angka kecil yang ada ditengah ketiga panah tersebut. Angka-angka tersebut lebih dikenal sebagai sistem kode identifikasi resin yang diperkenalkan pada tahun 1988oleh The Society of the Plastics Industry, Inc. (SPI) (Plastic Factories). Sistem kode resin ini mengelompokkan

botol dan kemasan plastik yang biasa ditemukan pada limbah rumah tangga berdasarkan kandungan resinnya. Sistem kode ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para penyedia jasa daur ulang (Pabrik Plastik) dan memberikan kekonsitenan dan keseragaman sistem pada manufaktur/Pabrik Plastik yang dapat diterapkan secara internasional.

Instansi penyedia jasa daur ulang tidak begitu saja menerima limbah plastik untuk didaur ulang. Mereka memiliki standar yang bervariasi. Sebagai contoh, sebuah instansi membutuhkan plastik-plastik tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis dan dipisahkan dari bahan-bahan yang dapat didaur ulang lainnya; instansi yang lain menerima plastik tetapi tetap terpisah dari bahan-bahan yang dapat didaur ulang lainnya; sedangkan instansi

yang lainnya tidak memiliki masalah menerima plastik dalam keadaan tercampur dengan bahan-bahan lain.

Berikut tanda yang telah di sepakati dan biasa digunakan oleh Pabrik Plastik sebagai acuan daur ulang

Sumber majarimagazine.com

KPolyethylene Terephthalate (PET, PETE) PET transparan, jernih, dan kuat. Biasanya dipergunakan sebagai botol minuman (air mineral, jus, soft drink, minuman olah raga) tetapi tidak untuk air hangat atau panas. Serpihan dan pelet PET yang telah dibersihkan dan didaur ulang dapat digunakan untuk membuat serat benang karpet, fiberfill, dan geotextile. Nama umumnya Polyester.

High Density Polyethylene (HDPE). HDPE dapat digunakan untuk membuat berbagai macam tipe botol. Botol-botol yang tidak diberi pigmen bersifat tembus cahaya, kaku, dan cocok untuk mengemas produk yang memiliki umur pendek seperti

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 39: Bumi Kita

green & clean 39

susu. Karena HDPE memiliki ketahan kimiawi yang bagus, plastik tipe ini dapat digunakan untuk mengemas deterjen dan cairan pemutih. Hasil daur ulangnya dapat digunakan sebagai kemasan produk non-pangan seperti shampo, kondisioner, pipa, ember, dll.

Low Density Polyethylene (LDPE) Biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek (madu, mustard). Barang-barang dengan kode ini dapat di daur ulang dan baik untuk

sangat dihindari untuk mengemas makanan karena bahan styrine dapat masuk ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf manusia.

PolyethyleneTerephthalate

Botol minuman sodaBotol air mineralBotol cairan pencucimulutBotol selai kacang

High DensityPolyethylene

Botol susu dan jusBotol deterjenWadah yogurt danmargarinKantong belanja

Low DensityPolyethylene

Kantong rotiKantong makananbekuBotol selai atau madu yang bisaditekan

Vinyl

Bungkus makanantembus pandangBotol sampo

Polypropylene

Botol sausWadah yogurt danmargarin

Polystyrene

Wadah dagingKarton tempat telurPiring dan gelasplastik

Other

Galon air Beberapa botol jus

1 2PETE HDPE

4LDPE

5PP

6PS

3V

Polyvinyl Chloride (PVC) Memiliki karakter fisik yang stabil dan tahan terhadap bahan kimia, pengaruh cuaca, aliran, dan sifat elektrik. Bahan ini paling sulit untuk didaur ulang dan biasa digunakan untuk pipa dan kontruksi bangunan.

Polypropylene (PP) PP memiliki daya tahan yang baik terhadap bahan kimia, kuat, dan memiliki titik leleh yang tinggi sehingga cocok untuk produk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, tempat obat dan botol minum untuk bayi. Biasanya didaur ulang menjadi casing baterai, sapu, sikat, dll

barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan kode inibisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.

Polystyrene (PS) PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, tempat CD, karton tempat telor, dll. Pemakaian bahan ini

Other PlasticPlastik yang menggunakan kode ini terbuat dari resin yang tidak termasuk enam golongan yang lainnya, atau terbuat dari lebih dari satu jenis resin dan digunakan dalam kombinasi multi-layer.

Dengan mengenal lebih jauh tanda daur ulang di atas, kini anda pun bisa ikut ambil bagian dengan memilah sampah plastik Anda!

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 40: Bumi Kita

40 green & clean

usaha

Bapak SukamtoJl. Lumba-lumba No.2, Cempaka Baru - Jakarta PusatTelepon: 021 420 4565Fax: 021 4288 2082HP: 081 1954 039Email: [email protected]

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 41: Bumi Kita

green & clean 41

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

Made Bersinar

Jl. Raya Made No. 1, Surabaya Kelurahan Made, Kecamatan SambikerepSuliono 031 7233 7758HM Nasikh F 031 7133 3387

• Sayuran Organik• Buah-buahan organik• Pupuk organik cair dan padat• Benih Unggul• Pendampingan dan konsultasi bidang

pertanian dan peternakan

Menyediakan

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 42: Bumi Kita

galeri

42 green & clean

Launching Program Jakarta Green Office 2009 Launching Trashion di Surabaya dibuka oleh Walikota

Direktur HR & CR, Josef Bataona bersama mitra program Bandung Green and Clean

GM Yayasan Unilever Indonesia menyerahkan komposter kepada seluruh camat Banjarmasin saat Launching Banjarmasin Green and Clean

Pemanfaatan sampah kering oleh warga Makassar, untuk

meningkatkan kualitas lingkungan

Penyerahan hadiah Jakarta Green School

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 43: Bumi Kita

green & clean 43

Penerangan program Jakarta Green School di salah satu sekolah

Walikota Makassar memotivasi warganya dalam program

Makassar Green and Clean

Sharing program Lingkungan yang ada di sungai Jingah untuk Banjarmasin Green and Clean

Suasana audiensi Paguyuban JGC dengan Pemerintah kota Jakarta

Paguyuban Jakarta Green and Clean berdiskusi mengenai mengenai penerapan program di lingkungan masing-masing

Salah satu sudut RW Program Green and Clean di kelurahan Sei Putih Timur II

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan

Page 44: Bumi Kita

Pustaka - Bank Sampah Melati Bersih - Kota Tangerang Selatan