Bumi Itu Bulat

download Bumi Itu Bulat

of 11

Transcript of Bumi Itu Bulat

  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    1/11

    Menjawab Tuduhan Bahwa Al-Qur'an

    Mengatakan Bumi Itu Datar

    Para kafir harby sering kali menuduh Ayat Alquran

    tidak ilmiah berkaitan dengan anggapan bahwa menurut

    Alquran bumi itu datar. Berikut ini dalil Alquran yang

    biasa mereka pakai:

    ARGUMEN PERTAMA:

    firman Allah Subhanahu Wa Taala dalam Al-Quran

    surat Al-Hijr: 19, Dan Kami (Allah) telah

    menghamparkan bumi.. Nah lihatlah, kata mereka,

    bukankah ayat ini dengan gamblang telah menjelaskan

    bahwa bumi itu terhampar, dan tidak dikatakan bulat!Kemudian mereka pun dengan enteng mengkafirkan

    semua orang yang berseberangan faham dengan mereka.

    ARGUMEN KEDUA:

    adalah firman Allah pada surat Al-Baqarah: 22, Dialah (Allah) yang telah menjadikan bumi

    itu sebagai hamparan (firasy) bagimu.

    ARGUMEN KETIGA:

    adalah firman Allah pada surat Qaf:7, Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan

    padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman

    yang indah dipandang mata

    ARGUMEN KEEMPAT:

    adalah firman Allah pada surat An-Naba 78: 6-7, Bukankah Kami telah menjadikan bumi

    itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak?

    ARGUMEN KELIMA

    adalah firman Allah pada surat Al-Ghasyiyah : 20, Dan bumi bagaimana dihamparkan ?

    Memang secara tekstual, bunyi ayat-ayat di atas mengatakan bahwa bumi ini terhampar,

    seumpama firasy, karpet, atau tempat tidur. Namun, apakah sesederhana itu sajakahmemahamkan ayat Al-Quran.? Apakah memahamkan al-Quran yang agung cukup secara

    tekstual saja, kemudian mengabaikan arti kontekstualnya? Kalau demikian, yakni Al-

    Quran hanya difahamkan secara tekstual saja, maka pasti akan hilanglah kehebatan dan

    keagungan Al-Quran itu. Padahal ada banyak ayat suci Al-Quran dan hadis yang

    mendudukkan derajat orang-orang berpengetahuan berada beberapa tingkat di atas orang

    awam. Dalam hal ini, pemahaman kontekstual jelas memerlukan daya nalar yang lebih tinggi

    dibandingkan sekedar pemahaman tekstual saja. Dengan demikian, pantaslah kiranya jika

    Allah dalam Al-Quran dan Nabi dalam banyak hadis beliau, memuji dan menyatakan bahwa

    orang yang berilmu pengetahuan, yang memakai akal dan nalar, memiliki derajat yang tinggi

    jauh berbeda dengan orang awam.

    http://www.lampuislam.org/2013/09/menjawab-tuduhan-bahwa-al-quran.htmlhttp://www.lampuislam.org/2013/09/menjawab-tuduhan-bahwa-al-quran.htmlhttp://www.lampuislam.org/2013/09/menjawab-tuduhan-bahwa-al-quran.htmlhttp://www.lampuislam.org/2013/09/menjawab-tuduhan-bahwa-al-quran.htmlhttp://1.bp.blogspot.com/-W8_gJTlDkn4/UkkxtTYM_tI/AAAAAAAAAvk/RTGZ1fMI-c8/s1600/Bumi.jpg
  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    2/11

    JAWABAN

    Pada surat Al-Hijr ayat 19 dikatakan bahwa Allah telah menghamparkan bumi. Disitu tidak

    ada dikatakan bagian yang dihamparkan adalah bagian bumi tertentu, tetapi yang terhampar

    adalah bumi secara mutlak. Sehingga dengan demikian, jika kita berada di suatu tempat dibagian manapun dari pada bumi itu (selatan, barat, utara, dan timur), maka kita akan melihat

    bahwa bumi itu datar saja, SEOLAH-OLAH TERHAMPAR di hadapan kita. Kemudian jika

    kita berjalan dan terus berjalan dengan mengikuti satu arah yang tetap, maka bumi itu akan

    terus menerus kita dapati terhampar di hadapan kita sampai suatu saat kita kembali ke tempat

    semula saat awal berjalan. Hal ini telah jelas membuktikan bahwa justru bumi itu bulat

    adanya. Sebaliknya, jika saja bumi itu berbentuk kubus, misalnya, maka pasti hamparan itu

    suatu saat akan terpotong, dan kita akan menuruni suatu bagian yang menjurang, menurun,

    TIDAK LAGI TERHAMPAR..!

    Selanjutnya, jika bumi itu adalah sebuah hamparan seperti karpet atau tikar, maka jika ada

    orang yang melakukan perjalanan lurus satu arah secara terus menerus, maka orang itu padaakhir perjalanannya akan sampai pada ujung bumi yang terpotong, dan tidak akan pernah

    kembali ke tempatnya semula, di mana dia memulai perjalanannya yang pertama dulu.

    Penelitian dan pengalaman manusia telah membuktikan bahwa perjalanan yang dilakukan

    secara terus menerus ke satu arah tertentu tidak pernah menemukan ujung dunia yang

    terpotong, melainkan terus menerus yang ditemukan hanyalah hamparan demi hamparan di

    tanah yang dilalui, untuk kemudian perjalanan itu berakhir pada tempat semula saat

    perjalanan pertama dimulai. Hal ini tidak mungkin dapat terjadi jika saja bumi itu tidak bulat

    keberadaannya.

    Penjelasan yang lebih gamblang adalah pada surat Al-Baqarah ayat 22: Dia (Allah) yang

    telah menjadikan bumi itu firasy (hamparan, kapet) BAGIMU Perhatikan kata-kata

    bagimu. Al-Quran dalam hal ini, tidak sekedar mengatakan bahwa bumi itu hamparan

    umpama karpet saja, kemudian berhenti pada kalimat itu, tapi ada kata tambahan lain yaitu

    bagimu. Artinya, bagi kita manusia yang tinggal di atas permukaan bumi ini, bumi terasa

    datar. Walaupun, bumi itu pada kenyataannya adalah tidak datar. Hanya TERASA DATAR

    bagi kita manusia. Terasa datar bukan berarti benar-benar datar, bukan.?

    Penjelasan kata karpet (firasy) bagimu bukankah bisa diartikan sebagai sesuatu yang

    berfungsi untuk diduduki atau dipakai tidur, dengan aman dan nyaman?. Kata firasy dalam

    bahasa Indonesia dapat diartikan karpet, atau ranjang adalah sesuatu yang nyaman dan aman

    dan dipakai untuk tidur. Nampaknya arti seperti ini dapat dipakai, sebab keberadaan strukturbumi ini memang berlapis-lapis. Bagian intinya sangat panas dengan suhu ribuan derajat

    celcius yang mematikan. Namun demikian, pada bagian LAPISAN YANG PALING ATAS,

    ada sebuah lapisan keras setebal 70 kilometer, disebut lapisan kerak bumi yang paling aman

    dan nyaman, dengan suhu yang aman pula bagi kehidupan. Seolah-olah lapisan bumi bagian

    atas itu adalah karpet atau ranjang yang terbentang luas dan melindungi manusia serta

    seluruh makhluk Allah yang berada di atasnya, aman dari bahaya lapisan bumi bagian dalam

    yang cair, yang sangat panas lagi mematikan itu.

    Kemudian dalam QS.Qaf:7, Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya

    gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang

    indah dipandang mata

  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    3/11

    Perhatikan gambaran bumi dalam ayat lainnya:

    waal-ardha bada dzaalika dahaahaa[79:30] Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

    tejemahan bahasa Indonesia kembali menyaakan kata ini dengan hamparan.

    Lalu ketika Al-Quran menyebut kata al-ardha atau al-ardhi yang diterjemahkan menjadi

    bumi, bisa juga merujuk kepada permukaan bumi atau lapisan bumi paling luar tempat

    kita berpijak, lihat ayat ini :

    walakum fii al-ardhi mustaqarrun wamataaun ilaa hiinin[2:36] dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu

    yang ditentukan.

    wa-idzaa tawallaa saaa fii al-ardhi liyufsida fiihaa wayuhlika alhartsa waalnnasla

    waallaahu laa yuhibbu alfasaada[2:205] Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan

    kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak

    menyukai kebinasaan

    Ayat-ayat tersebut merupakan sinyal-sinyal ilmiah dari Al-Quran tentang proses

    pembentukan kulit bumi, tempat kita berpijak, disitu ada indikasi terjadinya proses yang

    berangsur-angsur, mulai dari sedikit lalu meluas menjadi seperti permukaan bumi yang ada

    sekarang, ibarat orang menggelar/menghamparkan permadani..

    Kata farsya juga diartikan sebagian para ulama dengan alas atau tunggangan. Sebagian

    ulama tafsir mengartikan sebagai yang disembelih, dalam hal ini adalah terkait dengan

    kambing, domba dan sapi (lihat Tafsir Al-Mishbah Quraish Shihab). Ini menjelaskan bahwa

    hewan yang diembelih tersebut bisa dimanfaatkan, misalnya kulitnya sebagai alas untuk

    tempat duduk.

    wamina al-anaami hamuulatan wafarsyan[6:142] Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang

    untuk disembelih.

    Ini dijelaskan dalam ayat Al-Quran yang lain :

    waallaahu jaala lakum min buyuutikum sakanan wajaala lakum min juluudi al-anaami buyuutan tastakhiffuunahaa yawma zhanikum wayawma iqaamatikum

    wamin ashwaafihaa wa-awbaarihaa wa-asyaarihaa atsaatsan wamataaan ilaa hiinin

    [16:80] Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia

    menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu

    merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan

    (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga

    dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).

    Maka lagi-lagi kata farasy dalam ayat tersebut tidak mengandung unsur datar melainkan

    alas tempat duduk. Tentu saja suatu yang dihamparkan/digelar/dibentangkan akanmembentuk sesuai tempat dimana dia dihamparkan, hamparan akan berbentuk melengkung

  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    4/11

    kalau dasar tempatnya juga melengkung, hamparan akan berbentuk datar kalau dasar

    tempatnya juga datar..

    Kata tersebut juga dipakai dalam ayat lain :

    muttaki-iina alaa furusyin bathaa-inuhaa min istabraqin wajanaa aljannatayni daanin

    [55:54] Mereka bertelekan di atas permadaniyang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat.

    wafurusyin marfuuatin[56:34] dan kasur-kasuryang tebal lagi empuk.

    Ayat tersebut juga tidak menyinggung tentang suatu bidang yang datar, tapi mengenai suatu

    benda yang dibentangkan untuk tempat duduk-duduk atau istirahat.

    alfarasyi dalam ayat ini diartikan sebagai anai-anai/laron yang baru lahir sehingga posisi

    mereka bertumpuk-tumpuk bergerak makin lama makin meluas, maka kata ini diikuti dengan

    al-mabtsuutsi = bertebaran, menyebar makin lama makin luas, dalam kalimat ini juga tidakada korelasi antara kata faraasyi dengan datar, melainkan menjelaskan sesuatu yang

    berkembang meluas. Bisa dilihat dalam ayat ini :

    yawma yakuunu alnnaasu kaalfaraasyi almabtsuutsi[101:4] Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anaiyang bertebaran,

    Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia

    menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-

    buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi

    Allah, padahal kamu mengetahui.

    alladzii jaala lakumu al-ardha firaasyan[2:22] Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparanbagimu

    Farasya = fa-ra-syin

    Kata tersebut berasal dari kata farasya yang berarti : to spread out, extend, stretch forth,

    furnish= menghampar, mempunyai kata turunan : furusy(berbentuk jamak, bentuk

    tunggalnya :firasy). Kata firasy berarti : hamparan yang biasanya digunakan untuk duduk

    atau berbaring. Dari situ kata tersebut juga bisa diartikan : permadani, kasur atau ranjang.Dalam kalimat ini tidak ada kaitan sesuatu yang terhampar dengan datar.

    Ketahuilah wahai saudaraku seiman, bahwa bumi yang kita tempati ini berbentuk bulat

    menurut kesepakatan para ulama. Hal ini mereka nyatakan jauh-jauh hari sebelum para

    ilmuwan barat menyatakan hal ini. Berkata Imam Ibnu Hazm dalam Al-Fishal fil Milal wan

    Nihal (2/97) : Pasal penjelasan tentang bulatnya bumi. Tidak ada satupun dari ulama kaum

    muslimin semoga Allah meridlai mereka- yang mengingkari bahwa bumi itu bulat, dan tidak

    dijumpai bantahan atau satu kalimat pun dari salah seorang dari mereka, bahkan al-Quran dan

    as-Sunnah telah menguatkan tentang bulatnya bumi.

    Hal senada pernah dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dengan menukil perkataanImam Abul Husain Ahmad bin Jafar bin Munadi salah seorang ulama Hanabillah yang sangat

  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    5/11

    masyhur di zamannya- berkata : Demikianlah juga para ulama sepakat bahwasanya bumi

    dengan segala gerakannya, baik di darat maupun di laut itu bulat [Lihat Majmu Fatawa

    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah 25/159] Dan Syaikhul Islam pun menukil adanya ijma para

    ulama mengenai hal ini dari Imam Ibnu Hazm dan Abul Faraj Ibnul Jauzi. [Lihat Majmu

    Fatawa 6/586]

    Berkata Imam Ibnu Hazm : Kita katakan kepada orang yang tidak memahami masalah ini :

    Bukankah Allah mewajikan kepada kita untuk shalat Dzuhur apabila matahari telah bergeser

    ke arah barat (zawal)? Pasti dia akan menjawab : Ya. Lalu tanyakan kepadanya tentang

    makna bergesernya matahari ke arah barat, pasti jawabannya adalah bahwa matahari telah

    berpindah dari tempat pertengahan jarak antara waktu terbitnya dengan waktu tenggelamnya,

    dan ini terjadi di semua waktu dan semua tempat. Maka orang yang mengatakan bahwa bumi

    itu datar dan tidak bulat dia harus mengatakan bahwa orang yang tinggal di daerah bumi

    paling timur harus shalat Dhuhur saat matahari barusan terbit, juga orang yang tinggal di

    daerah paling barat tidak menjalankan shalat Dhuhur kecuali di pengunjung siang dan ini

    adalah sesuatu yang sudah keluar dari ketetapan syariat Islam [Lihat Al-Fishal 2/87 dengan

    diringkas)

    Adapun firman Allah. Artinya : Dan bumi bagaimana dihamparkan? {Al-Ghasyiyah [88] :

    20] Ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa bumi itu datar, karena sebuah benda yang

    bulat kalau semakin besar, maka akan semakin tidak kelihatan bulatnya dan akan nampak

    seperti datar. [Lihat Hidayatul Hairan Fi Masalatid Daurah oleh Syaikh Abdul karim Al-

    Humaid hal. 56]

    Berkata Syaikh Bin Baz : Keberadaan bumi itu bulat tidak bertentangan dengan bahwa

    permukaan bumi itu datar yang layak untuk dijadikan tempat tinggal, sebagaimana firman

    Allah Taala. Artinya : Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan [Al-Baqarah [2] ; 22]

    Juga firmanNya. Artinya : Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan

    gunung-gunung sebagai pasak? [An-Naba [78] : 6-7] Artinya : Dan bumi bagaimana

    dihamparkan ? [Al-Ghasyiyah [88] : 20]

    Kesimpulannya, bumi itu bentuknya bulat namun permukaannya datar agar bisa dijadikan

    tempat tinggal dan dimanfaatkan oleh manusia. Dan saya tidak menemukan dalil naqli dan

    hissi yang menentang masalah ini [Lihat Al-Adilah An-Naqliyah wal Hissiyah oleh Syaikh

    Ibnu Baz hal. 103]

    LANGITPUN BULAT

    Adapun mengenai keberadaan bahwa langit itu bulat, maka ini pun sesuatu yang telah

    disepakati oleh para ulama Islam. Berkata Imam Ibnu Katsir : Imam Ibnu Hazm, Ibnul

    Munadi dan Ibnu Jauzi serta para ulama lainnya telah menukil adanya ijma bahwa langit itu

    bulat [Lihat Al-bidayah wan Nihayah 1/69 tahqiq DR Abdullah At-Turki, lihat juga Al-Fishal

    1/97-100]

    Dan ini pula yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : Telah kami jelaskan bahwa

    langit itu bulat menurut para ulama dari kalangan sahabat dan tabiain, bahkan tidak hanya

    satu orang ulama yang mana mereka adalah orang paling mengetahui tentang riwayat

    menyatakan bahwa langit itu bulat, seperti Abul Husain bin Munadi, Ibnu Hazm dan IbnulJauzi [Majmu Fatawa 25/195]

  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    6/11

    Dalil mengenai masalah ini sangat banyak, di antaranya adalah firman Allah Artinya :

    Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului

    siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya [Yasin [36] : 40] Berkata Hasan Al-

    Bashri bahwa maksudnya adalah berputar, berkata Ibnu Abbas : Berputar pada falak seperti

    falkah mighzal Falkah mighzal adalah kayu berbentuk bulat yang digunakan untuk menenunkain. Juga firman Allah. Artinya : Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap yang terjaga [Al-

    Anbiya : [21] : 32]

    Keberadaan langit sebagai atap bumi, sedangkan bumi itu bulat maka langit pun bulat.

    Berkata Syaikhul Islam ibnu Taimiyah : Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam

    mengkhabarkan bhawa Arsy itu seperti kubah, dan ini adalah sebuay isyarat bahwa langit itu

    bulat. Kemudian setelah ini, pahamilah wahai saudaraku, bahwa bumi kita ini adalah pusat

    alam semesta. Dia berada persis di tengah-tengah lingkaran langit. Hal ini adalah sesuatu

    yang disepakati oleh para ulama sebagaimana dinukil oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

    dalam beberapa tempat dalam Majmu Fatawa beliau. Beliau berkata : Bahwasanya bumi

    terletak di tengah bulatan langit. Yang menunjukkan hal ini adalah bahwasanya semua bendalangit itu terlihat dari bumi di segala penjuru langit dalam jarak yang sama, ini semua

    menunjukkan bahwa jauhnya antara bumi dan langit itu sama dari segala sisi, dan ini dengan

    tegas menunjukkan bahwa bumi itu terletak persis di tengah-tengah [Lihat Majmu Fatawa

    25/195]

    Ilmuan Eropa, Galileo Galilei (1546-1642) mengatakan dengan tegas bahwa bumi berbentuk

    bulat. Pernyataannya ini oleh otoritas Gereja dianggap menyimpang sehingga dia harus

    dihadapkan pada hukuman mati.

    Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebenaran pernyataan

    Galileo tersebut pun semakin jelas. Belakangan, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa

    dialah orang pertama yang menemukan teori bulatnya bumi.

    Bagaimana Pendapat Ulama Islam?

    Sebenarnya jauh-jauh sebelum Galileo, sudah banyak ulama dan ilmuan yang mengatakan

    bahwa pelanet bumi ini berbentuk bulat.

    Lebih jelasnya mari kita lihat beberapa perkataan ulama Islam berikut ini:Ilmuan Islam, Ibnu

    Khaldun (1332 1406 M / 732H 808 H): Ketahuilah, sudah jelas di kitab-kitab para

    ilmuan dan peneliti tentang alam bahwa bumi berbentuk bumi. (Muqaddimah IbnuKhaldun, Kairo).

    Ulama Islam, Ibnu Taimiyah (1263-1328 M): Ketahuilah, bahwa mereka (para ulama)

    sepakat bahwa bumi berbentuk bulat. Yang ada di bawah bumi hanyalah tengah. Dan paling

    bawahnya adalah pusat. (Al-Jawab Ash-Shahih li Man Baddala Din Al-Masih).

    Bagi Qazuaini (seorang ilmuan), salah satu bukti bumi berbentuk bulat adalah bintang-

    bintang dan planet-planet yang berbentuk bulat (Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-Bilad).

    Selain mereka, masih banyak ilmuan dan ulama Islam klasik yang menyebutkan di dalam

    bukunya bahwa bumi berbentuk bulat. Di antara buku tersebut adalah:

  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    7/11

    1. Muruj Al-Dzahab wa Maadin Al-Jauhar, oleh Masudi Ali Husain Ali bin Husain (w. 346

    H).

    2. Ahsan Taqasim fi Marifah Al-Aqalim, oleh Al-Maqdisi (w. 375 H)

    3. Kitab Shurah Al-Ardh, oleh Ibnu Hauqal

    4. Al-Masalik wa Al-Mamalik, oleh Al-Ishthikhry

    5. Ruh Al-Maani, oleh Imam Al-Alusi (ulama tafsir Al-Quran)6. Mafatih Al-Ghaib, oleh Fakhru Ar-Razi (ulama tafsir Al-Quran)

    Dan lain-lain.

    Apakah Pendapat Mereka Bertentangan dengan Al-Quran?

    Tentu saja tidak. Justru Dr. Hadi bin Mari dalam bukunya Mausuah Al-Ilmiyah fi Ijaz Al-

    Quranul Karim (Penerbit Attawfiqiah, Kairo) mengambil dalil bumi berbentuk bulat dari

    isyarat Al-Quran. Demikian juga para ahli tafsir lainnya.

    Ada satu ayat Al-Quran lagi yang patut kita perhatikan sebagai tambahan penjelasan

    masalah ini, inilah jawaban telak tentang tuduhan bumi itu datar menurutAlquran:surat Az-Zumar ayat 5

    Dia (Allah) menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia

    memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukan

    matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan.

    Ingatlah! Dialah Yang Maha Mulia, Maha Pengampun. (QS.Az-Zumar:5)

    Kata at-takwir artinya adalah menggulung. Pada ayat di atas dengan jelas Allah berfirman

    bahwa malam menggulung siang dan siang menggulung malam. Kalau malam dan siang

    dapat saling menggulung, pastilah karena keduanya berada pada satu TEMPAT YANG

    BULAT secara bersama-sama. Bagaimana keduanya dapat saling menggulung jika berada

    pada tempat yang datar.? Kalau saja kejadian itu pada tempat yang datar, mestinya akan

    lebih tepat jika dipakai kata MENIMPA atau MENINDIH.

    Dari keterangan ayat di atas juga dapat diperoleh gambaran bahwa pada permukaan bumi ini

    setiap saat, separuh permukaannya senantiasa malam, dan separuh lagi permukaannya adalah

    siang hari. Hal ini dapat digambarkan dari keterangan ayat, dimana seolah-olah bagian kepaladari sang malam itu menggulung bagian ekor dari sang siang, namun pada saat yang sama

    bagian kepala dari sang siang sedang menggulung pula bagian ekor dari sang malam.

    Sebanyak bagian siang yang digulung malam, maka pada saat yang bersamaan, sebanyak itu

    pula bagian malam yang sedang digulung oleh sang siang. Sekali lagi, keterangan ini

    menggambarkan bahwa terjadinya hal menakjubkan tersebut di atas bumi, hanya jika

    permukaan BUMI ITU BULAT adanya!

    Ajaibnya, keterangan-keterangan ini ditulis dalam ayat-ayat Al-Quran pada 14 abad yang

    lalu, disaat orang-orang Eropa dan Amerika masih primitif, dan masih menganggap bumi ini

    datar serta menganggapnya sebagai pusat bagi jagad raya ini.

    Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    8/11

    Wallahualam bishowab.

    Sumber:answeringkristen.wordpress.com

    Al Quran Tidak Menyebut Bumi Bulat Penuh

    Pada awalnya, orang percaya bahwa bumi itu datar. Selama berabad-abad, orang-orang tidak

    pernah pergi menjelajahi bumi terlalu jauh, karena mereka takut jatuh dari tepi bumi.

    Mari kita mulai dari beberapa penemuan yang mengungkapkan bahwa bumi itu bulat.

    Tahun 1597 = Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi ini

    bulat,ia berlayar sekitar tahun 1597.

    http://answeringkristen.wordpress.com/menjawab-tuduhan-allah-menciptakan-bumi-datar-quran-sains/http://answeringkristen.wordpress.com/menjawab-tuduhan-allah-menciptakan-bumi-datar-quran-sains/http://answeringkristen.wordpress.com/menjawab-tuduhan-allah-menciptakan-bumi-datar-quran-sains/http://4.bp.blogspot.com/-T3xE6xEG45A/VoT47XSaiyI/AAAAAAAAC9A/CXOQ1N2Vfxs/s1600/wallpaper-bumi.jpghttp://answeringkristen.wordpress.com/menjawab-tuduhan-allah-menciptakan-bumi-datar-quran-sains/
  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    9/11

    Tahun 1600 : Giordano Bruno, seorang filsuf Italia, mengungkapkan teori yang mengatakan

    bahwa bumi itu bulat. Namun, sayangnya ia justru harus dihukum dibakar hidup-hidup oleh

    gereja roma, karena otoritas gereja takut akan ide yang diungkapkannya.

    Lalu bagaimanakah Al-Quran menjelaskan tentang bentuk bumi ? Mari simak ayat berikut

    mengenai silih bergantinya siang dan malam:

    29. tidakkah kamu memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan

    http://3.bp.blogspot.com/-tgJpsfPGF6I/VoT18LCFviI/AAAAAAAAC8k/ocvIjox01HY/s1600/Luqman%2B31%2B29.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-bFa89vETQQk/VoT5EGweN3I/AAAAAAAAC9Q/bgQ5RLMQgoo/s1600/giordano-bruno.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-G_bOqTBSwE4/VoT5EMbgpyI/AAAAAAAAC9M/Az7--4GPVTE/s1600/sir-francis-drake.jpg
  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    10/11

    masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan Sesungguhnya Allah

    Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.[Q.S. Luqman 31:29]

    Di sini dapat disimpulkan bahwa malam secara perlahan dan bertahap berubah ke siang

    dan sebaliknya. Fenomena ini hanya dapat terjadi jika bumi bentuknya bulat.

    Jika bumi itu datar, akan ada perubahan mendadak dari malam ke siang dan dari siang ke

    malam.

    Dan ayat ini menyempurnakan bahwa Bumi tidak persis bulat seperti bola, tapi geo-spherical

    yang lonjong dibagian kutub. Ayat berikut berisi deskripsi bentuk bumi:

    30. dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. [Q.S. An-Naziat 79:30]

    Kata Arab dakhaha, disini jika menurut translasi Indonesia Depag artinya

    adalah dihamparkan. Namun, dilain sisi, ternyata kata arab dakhaha juga bisa berarti

    telur burung unta. Yang mana

    bentuk telur burung unta menyerupai bentuk geo-spherical bumi.

    Telur burung unta

    Bentuk bumi yang sebenarnya

    http://1.bp.blogspot.com/-fCHVK0LaoWM/VoT5O3-stAI/AAAAAAAAC9Y/MKiLMXSbJhg/s1600/telur-burung-unta.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-BPd8kwljaIs/VoT2X8wRz2I/AAAAAAAAC84/FmzSlaO-y-o/s1600/An-Naziat-79-30.png
  • 7/26/2019 Bumi Itu Bulat

    11/11

    Demikianlah Al-Quran menjelaskan tentang bentuk bumi, wallahu a'lam.

    http://2.bp.blogspot.com/-MKIdLUJkJaA/VoT5dRno_7I/AAAAAAAAC9g/xf8ZPCQYtNY/s1600/bentuk-bumi.jpg