Bumi 100 Tahun Mendatang
-
Upload
s-munawaroh-harahap -
Category
Documents
-
view
216 -
download
2
description
Transcript of Bumi 100 Tahun Mendatang
1
S. MUNAWAROH HARAHAP
15411057
TUGAS MT3036 - PERUBAHAN IKLIM
BUMI 100 TAHUN MENDATANG
Ilmu perencanaan wilayah dan kota adalah ilmu yang membahas tentang
pengembangan wilayah dan kota agar pembangunan wilayah dan kota lebih terarah, serta
menyelesaikan masalah yang ada dan mencegah timbulnya masalah di masa depan. Produk dari
ilmu ini salah satunya adalah rencana tata ruang yang dibuat dengan pemikiran dan
pembahasan komprehensif dari berbagai macam aspek dan keilmuan sehingga ilmu ini bersifat
muli-disiplin ilmu. Mulai dari yang paling dasar yaitu aspek sosial, budaya dan kependudukan
dilanjutkan dengan aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, sarana dan prasarana, pembiayaan
dan kelembagaan. Dalam rencana tersebut diatur berbagai hal, mulai dari manusia, aktivitas
yang dilakukan, serta kegiatan pembangunan yang pada akhirnya membuat wilayah ataupun
kota menjadi aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan (sejalan antara manusia dan
lingkungannya). Rencana tata ruang juga harus memperhatiakn isu yang sedang berkembang di
wilayah yang sedang direncanakan. Baik itu isu yang bersifat internal (dialami oleh wilayah
yang bersangkutan) maupun yang bersifat global (universal).
Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang sedang marak diperbincangkan.
Perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim yang dapat diidentifikasi dengan beberapa
metode dan berlangsung dalam waktu yang lama, dalam dekade atau lebih (IPCC, 2007).
Perubahan iklim dapat terjadi karena disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal atau
alamiah dan faktor eksternal atau buatan. Perubahan iklim karena faktor internal merupakan
perubahan internal di dalam sistem iklim secara alami. Hal ini berarti perubahan iklim
merupakan suatu fenomena yang terjadi di bumi dan bukan merupakan suatu implikasi dari
adanya suatu tindakan. Sementara perubahan iklim secara eksternal merupakan perubahan
iklim yang diakibatkan oleh berbagai aktivitas manusia yang meningkatkan konsentrasi gas
rumah kaca, khususnya gas CO2 dan berkurangnya pepohonan untuk menyerap CO2 tersebut
(UNDP, 2007: IPCC, 2007).
Perubahan iklim internal dan eksternal sebenarnya saling berkaitan. Perubahan iklim
bukan sepenuhnya akibat dari perbuatan manusia yang terlalu mengeksploitasi bumi.
Perubahan iklim akan tetap terjadi ada dan tiadanya manusia. Yang perlu diantisipasi adalah
perubahan iklim yang berlangsung kian cepat dari seharusnya dan semakin parah akibat ulah
manusia.
Pertumbuhan penduduk dunia yang tidak terkendali dari tahun ke tahun
mengakibatkan sumber daya alam yang ada dieksploitasi semakin tinggi untuk memenuhi
kebutuhan yang ada. Belum lagi berbagai aktivitas manusia yang semakin meningkat untuk
menunjang hal tersebut, misalnya semakin banyak industri, makin tingginya polusi udara dari
adanya pemakaian kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Hingga tahun 2013 lalu, menurut
2
data PBB, bumi dihuni oleh sekitar 7 milyar jiwa dan jumlah ini akan semakin meningkat di
tahun-tahun berikutnya. Tahun 2100, jumlah penduduk bumi mungkin mencapai 11 milyar
jiwa. Setiap tahun pertumbuhan penduduk meningkat sekitar 1.14%. Kelebihan penduduk
dunia akan meningkatkan kebutuhan sumber daya alam yang bersifat terbatas. Begitu ramainya
dunia dengan manusia, akan meningkatkan degradasi lingkungan, berbagai penyakit menular,
kemiskinan, pemanasan global yang membuat perubahan iklim berlangsung kian cepat, dan lain
sebagainya.
Sumber: PBB, 2013
Indonesia telah melakukan berbagai upaya dan strategi jangka pendek, menengah dan
panjang untuk dapat meminimkan resiko perubahan iklim, termasuk pula di negara lainnya.
Kajian resiko sebagai salah satu masukan dalam proses perencanaan adaptasi perubahan iklim
dapat menjadi salah satu jawaban untuk mengatasi tantangan perubahan iklim yang dampak
terparahnya dirasakan oleh kawasan perkotaan yang tingkat aktivitasnya lebih tinggi
dibandingkan dengan perdesaan. Kajian risiko tersebut jika diintegrasikan dalam perencanaan
tata ruang dapat membantu menjaga kualitas lingkungan, kehidupan masyaraknya, dan
keberlanjutan kota maupun wilayah tersebut. Kajian resiko dapat berkedudukan sebagai dasar
penyusunan perencanaan wilayah dan kota serta perencanaan pembangunan, maupun
perencanaan sektoral. Kajian risiko perubahan iklim yang terdiri dari analisis bahaya,
kerentanan, dan risiko merupakan masukan utama dalam tahap perumusan rencana tata ruang
kota dan wilayah. Masukan tersebut pada nantinya akan secara langsung mempengaruhi
komponen-komponen atau muatan rencana tata ruang kota dan wilayah. Selain itu, dibuat pula
suatu rencana aksi nasional adaptasi perubahan iklim (RAN-API) sebagai bentuk usaha
merespon adanya perubahan iklim ini.
Dengan adanya kajian resiko perubahan iklim, rencana tata ruang, dan RAN-API
setidaknya mampu mendukung terselenggaranya sistem pembangunan yang berkelanjutan dan
memiliki ketahan tinggi terhadap dampak perubahan iklim. Tujuan tersebut akan dapat tercapai
dengan membangun ketahanan ekonomi, ketahanan tatanan kehidupan, baik fisik maupun
ekonomi dan sosial, dan menjaga ketahanan ekosistem serta ketahanan wilayah khusus untuk
mendukung sistem kehidupan.