BULETIN INFORMASI METEOROLOGI EDISI VI BULAN JUNI 2019 … mali_Juni_2019.pdf · cuaca cenderung...
Transcript of BULETIN INFORMASI METEOROLOGI EDISI VI BULAN JUNI 2019 … mali_Juni_2019.pdf · cuaca cenderung...
BULETININFORMASI METEOROLOGI EDISI VI
BULAN JUNI 2019
TIM REDAKSI
Penanggung Jawab :
AGUSTINUS BOLILERA
Pemimpin Redaksi :
ERWIN ANDREW KARIPUI
Redaktur :
THOMAS Y. BLEGUR, S.TrSAMSUL DAKA, S.Tr
MUHAMMAD FUADZ, S.TrRICARDA R. LILIANA, A.Md
MARGI CANDA W. WICAKSONO, A.Md
Alamat RedaksiSTASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR
Jl. Soekarno - Hatta, Bandar Udara Mali - AlorTelp./Fax : (0386) 2222820
Email: [email protected] ;[email protected]
Website : www.meteoalor.id
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga “Buletin Informasi Meteorologi edisi VI Bulan Juni 2019” ini
dapat tersusun.
Buletin Informasi Meteorologi ini dibuat sebagai salah satu sarana penunjang
penyampaian informasi meteorologi dari Stasiun Meteorologi Mali - Alor, baik kepada para
pengguna jasa informasi meteorologi penerbangan dan juga kepada masyarakat umum di
wilayah Kabupaten Alor.
Adapun isi Buletin ini akan mengulas informasi hasil evaluasi cuaca dan iklim
sepanjang bulan Juni 2019, dan informasi prakiraan hujan bulan Juli 2019, serta
prakiraan pasang surut dan informasi waktu terbit dan tenggelam matahari masing-
masing untuk bulan Juli dan Agustus 2019 di wilayah Kabupaten Alor.
Kami sadar bahwa informasi yang disajikan dalam Buletin ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi isi maupaun tampilan, untuk itu kami sangat mengharapkan
adanya masukan, kritik dan saran yang konstruktif untuk penyempurnaan kedepan.
Kalabahi, 04 Juli 2019
KEPALA STASIUN METEOROLOGIMALI - ALOR
AGUSTINUS BOLILERANIP. 19660908 199003 1 001
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
I. RINGKASAN ............................................................................................................... 1
II. PENGERTIAN.............................................................................................................. 2
A. SIFAT HUJAN....................................................................................................................2
B. NORMAL CURAH HUJAN ................................................................................................2
C. INTENSITAS CURAH HUJAN (CH)..................................................................................2
III. ANALISIS CUACA DAN IKLIM ................................................................................... 3
A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER & LAUTAN BULAN JUNI 2019 ..........................................3
B. ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2019...................................................................................9
C. MONITORING HARI TANPA HUJAN (HTH) ..................................................................10
D. ANALISA UNSUR CUACA DI STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR.....................11
1. PENYINARAN MATAHARI...................................................................................... 11
2. SUHU UDARA .........................................................................................................12
3. TEKANAN UDARA PERMUKAAN ..........................................................................13
4. ANGIN PERMUKAAN ............................................................................................. 14
5. PENGUAPAN ..........................................................................................................15
6. KELEMBABAN UDARA .......................................................................................... 15
7. CURAH HUJAN .......................................................................................................16
IV. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JULI 2019 DI WILAYAH KABUPATENALOR......................................................................................................................... 18
V. PRAKIRAAN PASANG SURUT (TIDAL) BULAN JULI DAN AGUSTUS 2019 DIWILAYAH KABUPATEN ALOR ................................................................................ 24
VI. INFORMASI WAKTU TERBIT DAN TENGGELAM MATAHARI DI WILAYAHKABUPATEN ALOR .................................................................................................. 29
VII. PELAYANAN PUBLIK .............................................................................................. 35
1. PELAYANAN PENERBANGAN......................................................................................35
2. LAPORAN PRODUK METEOROLOGI PUBLIK.............................................................35
VIII. LAMPIRAN ................................................................................................................ 37
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 1
I. RINGKASAN
1. Berdasarkan data curah hujan yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Mali (Pos Hujan
Mali), Pos Hujan Kalabahi, dan Pos Hujan Mebung yang diasumsikan mewakili daerah-
daerah di sekitarnya, maka evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan pada bulan
Juni 2019 adalah sebagai berikut:
- Jumlah curah hujan di Mali sebesar 1,4 mm. Hujan yang terjadi pada bulan ini untuk
wilayah Mali dan sekitarnya memiliki sifat Bawah Normal (BN).- Jumlah curah hujan di Kalabahi sebesar 0 mm (TTU). Hujan yang terjadi pada bulan
ini untuk wilayah Kalabahi dan sekitarnya memiliki sifat Bawah Normal (BN).- Jumlah curah hujan di Mebung sebesar 0 mm (TTU). Hujan yang terjadi pada bulan
ini untuk wilayah Mebung dan sekitarnya memiliki sifat Bawah Normal (BN).2. Untuk kondisi atmosfer di bulan Juni 2019 adalah sebagai berikut:
- MJO aktif di wilayah Indonesia pada pertengahan Dasarian I hingga akhir
Dasarian II Juni 2019.
- Rata-rata nilai OLR di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 280 W/M², sedangkan
khusus di wilayah kepulauan Alor bernilai 260 – 270 W/M².
- Suhu muka laut (SML) dan Anomali SML di wilayah perairan sekitar Indonesia
termasuk wilayah perairan Kepulauan Alor menunjukkan kondisi cenderung
mendingin.
3. Prakiraan untuk kondisi atmosfer dan sifat hujan bulan Juli 2019:
- Anomali SST Indonesia umumnya diprediksi normal, kecuali wilayah periaran pesisir
barat daya Sumatera diprediksi mendingin (anomali negatif).
- ENSO diprediksi pada kondisi El Nino Lemah.
- Indeks Dipole Mode diprediksi netral hingga positif (+).
- Pola angin di lapisan 850 mb diprediksi masih didominasi oleh angin timuran untuk
sebagian besar wilayah Indonesia.
- Hasil prakiraan curah hujan tiap dasarian bulan Juli 2019 menunjukkan sifat hujan
di wilayah Kab. Alor pada Dasarian I hingga III adalah Bawah Normal (BN) dengan
kriteria curah hujan rendah (jumlah curah hujan antara 0 – 10 mm). Prakiraan sifat
hujan Bulanan untuk bulan Juli 2019 adalah Bawah Normal (BN) dengan kriteria
hujan rendah (jumlah curah hujan antara 0 – 20 mm).
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 2
II. PENGERTIANA. SIFAT HUJAN
Sifat Hujan adalah Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu
bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.
Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kriteria, yaitu:
1. Di atas normal (AN), jika nilai perbandingannya lebih besar dari 115 %.
2. Normal (N), jika nila perbandingannya antara 85 % - 115 %.
3. Di bawah normal (BN), jika nilai perbandingannya kurang dari 85 %.
B. NORMAL CURAH HUJAN1. RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN:
Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10
tahun.
2. NORMAL CURAH HUJAN BULANAN:
Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.
3. STANDARD NORMAL CURAH HUJAN BULANAN:
Nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun
dimulai dari 1 Januari 1901 s/d 31 Januari 1930, 1 Januari 1931 s/d 31 Januari
1960, 1 Januari 1961 s/d 31 Januari 1990, dan seterusnya.
C. INTENSITAS CURAH HUJAN (CH)
Kriteria CH CH/hari CH/JamSangat Lebat > 100 mm > 20 mmLebat 50 - 100 mm 10 - 20 mmSedang 20 - 50 mm 5 - 10 mmRingan 5 - 20 mm 1 - 5 mm
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 3
III. ANALISIS CUACA DAN IKLIM
A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER & LAUTAN BULAN JUNI 2019
1. Monsun
Pada bulan Juni, matahari dalam penjalarannya telah berada di titik terjauh di
Belahan Bumi Utara (BBU) yakni 23,5°LU yang disebut June Solstice dan bergerak
kembali ke Ekuator dengan pergerakan semu sejauh kurang lebih 0,5° yaitu dari
23,5°LU menuju 23,0°LU. Hal ini tentu berdampak pada peningkatan suhu muka laut di
daerah sekitar BBU dan Equator yang memicu terbentuknya pola-pola tekanan udara
rendah. Selama bulan Juni 2019 teramati hanya terjadi satu gangguan cuaca di BBU
yakni berupa Tropical Cyclone / TC (Siklon Tropis) antara lain TC Vayu. Kejadian siklon
tropis tersebut tidak cukup berdampak signifikan terhadap kondisi cuaca di sekitar
Kepulauan Alor. Kondisi cuaca di sekitar kepulauan Alor pada bulan ini juga sangat
dipengaruhi oleh kondisi lokal serta fenomena regional lainnya (seperti: monsson
Ausrtalia (angin timuran), daerah tekanan tinggi (High Pressure Area), dll).
Secara umum rata-rata suhu muka laut di wilayah perairan sekitar Indonesia
pada bulan Juni 2019 berkisar antara 26,0ºC hingga 30,0ºC. Untuk wilayah perairan di
sekitar Kepulauan Alor, suhu muka laut pada kisaran 27,5 ºC (sebelah timur hingga
selatan) hingga 28,0ºC (sebelah utara). Suhu muka laut yang hangat ini
mengindikasikan kandungan uap air yang terkandung di udara cukup banyak. Kondisi
demikian menyebabkan potensi pembentukan awan-awan cukup signifikan dan kondisi
cuaca cenderung berawan di wilayah Kepulauan Alor (jika faktor pendukung lain seperti
pola angin, indeks labilitas udara dan lainnya diabaikan).
Gbr. 1 Peta Rata-rata Suhu Muka Laut Bulan Juni 2019
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 4
Nilai anomali Suhu Muka Laut (SML) pada bulan ini di wilayah perairan Indonesia
umumnya cenderung normal hingga lebih dingin (anomali negatif), kecuali di perairan
sebelah barat Sumatera Utara, Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Barat (wilayah
IOD) menunjukkan anomali positif (menghangat). Anomali SML di sekitar perairan
kepualauan Alor menunjukkan kondisi anomali negatif (lebih rendah / dingin dari rata-
ratanya). Meskipun demikian, suhu muka laut tetap hangat sehingga potensi
pembentukan awan-awan cukup signifikan dan kondisi cuaca cenderung berawan di
wilayah Kepulauan Alor (jika faktor pendukung lain seperti pola angin, indeks labilitas
udara dan lainnya diabaikan).
Gbr. 3. Rata-Rata Tekanan Udara Bulan Juni 2019
Gbr. 2 Peta Anomali Suhu Muka Laut bulan Juni 2019
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 5
Berdasarkan analisa peta rata-rata tekanan udara permukaan laut (Mean Sea
Level Pressure / MSLP, Gbr. 3), pada bulan Juni 2019 terlihat wilayah tekanan udara
rendah terdapat di daratan Asia Timur hingga Afrika (BBU), sedangkan wilayah BBS
(Australia) didominasi wilayah berterkanan tinggi (High Pressure Area). Hal ini
menyebabkan pola pergerakan massa udara bergerak dari wilayah bertekanan tinggi
ke wilayah bertekanan rendah tersebut, sehingga pola angin pada lapisan 850 mb di
sekitar wilayah Indonesia cenderung berhembus dari arah Barat Daya di wilayah
Indonesia sebelah Utara Ekuator, dan Timur hingga Tenggara di sebelah Selatan
Ekuator, yang menyebabkan wilayah Indonesia sekitar ekuator menjadi wilayah
konvergensi dan perlambatan angin (shear). Khusus di wilayah Kepulauan Alor, aliran
massa udara dominan berhembus dari arah Tenggara dengan kecepatan angin rata-rata
berkisar antara 9 - 15 Knot (Gbr.4). Kecepatan angin yang cukup kuat menghambat
proses pembentukan awan di wilayah Kabupaten Alor sehingga menyebabkan kondisi
cuaca cenderung cerah hingga cerah berawan.
Gbr. 4. Rata-rata Angin lapisan 850 mbBulan Juni 2019
2. El Nino - Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD)Indeks ENSO ditunjukkan dalam bentuk SOI (Southern Oscillation Index). SOI
negatif / positif mengindikasikan adanya perkembangan intensitas fenomena El Nino / La
Nina di Samudera Pasifik. Indeks SOI = -10 (negatif) menunjukkan adanya
perkembangan fenomena El Nino yang dapat berdampak cukup signifikan terhadap
kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Indeks SOI = +10 (positif) menunjukkan adanya
perkembangan fenomena La Nina yang dapat berdampak cukup signifikan terhadap
kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Dampak ENSO di bumi sangat luas, dikaitkan dengan pergeseran sirkulasi tropis
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 6
skala luas seperti sel Walker dan sel Hadley. Beberapa area di daerah tropis secara
langsung dipengaruhi oleh kondisi kekeringan atau banjir bergantung pada kejadian fasa
panas ENSO yaitu El Niño, atau fasa dingin ENSO yaitu La Niña jika anomali temperatur
permukaan laut di daerah Niño 3 dan Niño 4 positif atau negatif. Daerah kunci interaksi
atmosfer – ocean dalam ENSO terletak antara Niño 3 dan Niño 4 yang sering disebut
daerah Niño 3.4 yaitu daerah 180ºE – 120ºW, 5ºN – 10ºS (Trenberth, 1996).
ENSO menyebabkan variasi iklim tahunan. Ketika tahun ENSO, sirkulasi zonal di
atas Indonesia divergen, sehingga terjadi subsidensi udara atas. Divergensi massa
udara mengakibatkan awan-awan yang terbentuk bergeser ke Pasifik tengah dan timur,
sehingga di atas Indonesia terjadi defisiensi curah hujan bahkan dapat terjadi bencana
alam kekeringan (Tjasyono, B., 2003)Masing-masing kejadian El Nino adalah unik dalam hal kekuatannya
sebagaimana dampaknya pada pola turunnya hujan maupun panjang durasinya.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (2009), Berdasarkan
intensitasnya El Nino dikategorikan sebagai berikut:
a. El Nino lemah (Weak El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik
ekuator +0.5º C s/d +1,0º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-
turut.
b. El Nino sedang (Moderate El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di
Pasifik ekuator +1,1º C s/d 1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan
berturut-turut.
c. El Nino kuat (Strong El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik
ekuator > 1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
Pada bulan Juni 2019, ENSO berada pada kondisi El Nino Lemah (weak El
Gbr.5. Grafik indeks SST Nino 3.4Bulan Desember 2014 s/d. Juli 2019
Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 7
Nino). Hal ini ditunjukkan dengan indeks anomali SST Nino 3.4 pada minggu awal bulan
sebesar (+0.77) dan akhir bulan sebesar (+0,50), serta nilai SOI pada awal bulan
sebesar (-9,6) dan cenderung flukutiatif hingga pada akhir bulan sebesar (-10,4).
Rata-rata indeks ENSO (gabungan antara indeks atmosfer – Lautan) sebesar (+0,65).
Kondisi demikian kurang berpengaruh signifikan terhadap penambahan atau
pengurangan jumlah curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk wilayah kepulauan Alor.
3. Madden-Jullian Oscillation (MJO)a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Gbr.7. Rata-rata OLR bulan Juni 2019
OLR merupakan suatu radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi
ke luar angkasa. Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi
sampai ke luar angkasa. Awan-awan konvektif adalah salah satu faktor yang menghalangi
Gbr. 6. Grafik indeks ENSO / SOI Bulan Juni 2019
Sumber Data: BoM (http://www.bom.gov.au)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 8
perjalanan gelombang panjang. Jika pada suatu wilayah tertutup hamparan awan
konvektif, maka nilai OLR akan kecil.
Rata-rata nilai OLR pada bulan Juni 2019 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 –
280 W/M², sedangkan khusus di wilayah kepulauan Alor bernilai 260 – 270 W/M². Hal ini
menunjukan bahwa tutupan awan lebih sedikit di wilayah Kepulauan Alor jika dibandingkan
dengan bulan sebelumnya.
b. Fase MJO (Madden - Jullian Oscillation)
MJO pada bulan Juni 2019 aktif pada phase 2 hingga 7 (garis biru) dengan sifat
lemah (weak) hingga kuat (strong). MJO aktif di wilayah Indonesia pada
pertengahan Dasarian I hingga akhir Dasarian II bulan ini sehingga secara umum
cukup berdampak terhadap penambahan curah hujan di wilayah Indonesia,
khususnya sekitar Ekuator hingga sebelah utara Ekuator. MJO berpengaruh
signifikan di wilayah Kepulauan Alor pada bulan ini dengan bertambahnya tutupan
awan (cloud cover).
4. IOD (Indian Ocean Dipole)Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) ditunjukkan dalam bentuk DMI (Dipole Mode
Index). DMI negatif mengindikasikan adanya aliran massa udara dari wilayah Samudera
Hindia bagian barat ke Wilayah Samudera Hindia bagian timur, sedangkan IOD positif
menunjukkan kondisi yang berkebalikan. Indeks IOD –0.5 (negatif) mengindikasikan
Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
Gbr. 8. Fase MJO Bulan Juni 2019
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 9
adanya kontribusi yang cukup signifikan terhadap pembentukan awan di sekitar wilayah
Indonesia.
Pada bulan Juni 2019, DMI pada kondisi Positif (+), dengan nilai DMI pada
minggu awal dan akhir bulan masing-masing sebesar (+0,77) dan (-0,21) dengan rata-
rata sebulan sebesar (+0,69). Hal ini mengindikasikan aliran massa udara dari wilayah
Samudera Hindia bagian barat ke wilayah Samudera Hindia bagian timur cukup
signifikan, sehingga secara umum IOD berpengaruh terhadap pengurangan peluang
pertumbuhan awan dan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
****
B. ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2019Berdasarkan data curah hujan bulan Juni 2019 yang diperoleh dari Stasiun / pos
hujan yang diasumsikan mewakili daerah-daerah di sekitarnya, maka evaluasi jumlah
curah hujan dan sifat hujan bulan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Curah Hujan dan Sifat HujanBulan Juni 2019
* Keterangan: Pos Hujan Kalabahi dan Mebung belum memiliki nilai rata-rata (Normal) curah hujan,sehingga nilai Normal yang dipakai adalah Normal CH Mali (Stasiun Meteorologi Mali)
Dari tabel di atas tampak bahwa pada bulan Juni 2019, kriteria sifat hujan untuk
wilayah Alor yang diasumsikan diwakili oleh wilayah Mali, Kalabahi, dan Mebung sebagai
berikut:
Lokasi Total CH (mm) Rata-Rata (mm) Sifat Hujan \ KriteriaMali 1,4 24 Bawah Normal \ Rendah
*Kalabahi 0 (TTU) 24 Bawah Normal \ Rendah*Mebung 0 (TTU) 24 Bawah Normal \ Rendah
Gbr.9. Grafik IOD Bulan Desember 2014 s.d. Juli 2019
Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 10
- Wilayah Mali, Kalabahi, dan Mebung sama-sama memiliki variabilitas sifat hujanhujan Bawah Normal (BN) dengan kriteria rendah.
Evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan tiap dasarian untuk bulan Juni
2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Analisis Curah Hujan dan Sifat HujanTiap Dasarian Bulan Juni 2019
* Keterangan: Pos Hujan Kalabahi dan Mebung belum memiliki nilai rata-rata (Normal) curah hujan,sehingga nilai Normal yang dipakai adalah Normal CH Mali (Stasiun Meteorologi Mali)
Dari tabel di atas tampak bahwa kriteria dan sifat hujan tiap dasarian untuk bulan Juni
2019 secara umum yang mewakili wilayah Alor adalah sebagai berikut:
- Wilayah Mali, Kalabahi, dan Mebung pada Dasarian I hingga III sama-samamemiliki variabilitas sifat hujan Bawah Normal (BN) dengan kriteria curah hujanrendah.
***
C. MONITORING HARI TANPA HUJAN (HTH)Hari tanpa hujan berturut-turut dihitung dari hari terakhir pengamatan, jika hari
terakhir tidak hujan, maka dihitung sesuai dengan Kriteria. Sedangkan jika hari terakhir
pengamatan ada hujan ( 1 mm) langsung dikategorikan Hari Hujan (HH). Adapun
kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 – 5 Sangat Pendek6 – 10 Pendek11 – 20 Menengah21 – 30 Panjang31 – 60 Sangat Panjang> 61 Kekeringan EkstrimHH Masih ada hujan
Hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) berdasarkan data hasil penakaran curah
hujan dari pos-pos hujan (Mali, Kalabahi, dan Mebung) yang diasumsikan mewakili wilayah
Kabupaten Alor hingga akhir bulan (30 Juni 2019) sebagai berikut:
Lokasi Dasarian Total CH(mm)
Rata-Rata(mm) Sifat Hujan \ Kriteria
MaliI 0 (TTU) 5 Bawah Normal \ RendahII 0 (TTU) 6 Bawah Normal \ RendahIII 1,4 13 Bawah Normal \ Rendah
*KalabahiI 0 5 Bawah Normal \ RendahII 0 (TTU) 6 Bawah Normal \ RendahIII 0 (TTU) 13 Bawah Normal \ Rendah
*MebungI 0 5 Bawah Normal \ RendahII 0 (TTU) 6 Bawah Normal \ RendahIII 0 13 Bawah Normal \ Rendah
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 11
- Wilayah Mali dikelompokkan dalam kriteria pendek (HTH antara 6 – 10 hari),sedangkan wilayah Mebung dan Kalabahi dikelompokkan dalam kriteria sangatpanjang (HTH antara 31 – 60).
***
D. ANALISA UNSUR CUACA DI STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR
1. PENYINARAN MATAHARI
Penyinaran matahari yang diamati dibagi dalam dua jenis yaitu meliputi
lamanya penyinaran matahari (durasi penyinaran matahari) dan Intensitas radiasi
matahari. Durasi penyinaran matahari selama periode tertentu adalah jumlah pada
periode itu untuk pemancaran radiasi matahari melampaui 120Wm-2 (WMO,2006).
Sedangkan intensitas radiasi matahari adalah besarnya energi yang dipancarkan oleh
matahari persatuan waktu.
Intensitas dan lamanya penyinaran matahari berbanding terbalik terhadap
jumlah tutupan awan dan berbanding lurus terhadap suhu udara dan penguapan,
dimana makin pendek durasi penyinaran matahari, makin besar jumlah tutupan awan
yang menutupi langit maka suhu udara cenderung menurun sehingga makin kecil
pula jumlah penguapan yang terjadi atau sebaliknya.
Penyinaran matahari diukur untuk mengetahui lama / durasi penyinaran
matahari yang terjadi selama 1 (satu) hari (12 jam) yakni jam 06.00 – 18.00 waktu
setempat. Satuan untuk mengukur durasi penyinaran matahari dinyatakan dalam
persen (%) dan Jam. Untuk satuan dalam persen (%) digunakan untuk kepentingan
Klimatologi dan satuan dalam jam digunakan untuk kepentingan Meteorologi. Alat
untuk mengukur durasi penyinaran matahari adalah Campbell Stokes.
Gbr.10. Grafik Penyinaran Matahari Bulan Juni 2019di Mali – Alor
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 12
Pada bulan Juni 2019, durasi penyinaran matahari berkisar antara 8,3%
hingga 84,2% atau sekitar 1,0 – 10,1 jam. Hari dengan dengan durasi penyinaran
terpendek (tersingkat) tersebut terjadi pada tanggal 03 Juni 2019; sedangkan durasi
penyinaran terpanjang (terlama) terjadi pada tanggal 06 dan 19 Juni 2019, dengan
rata-rata durasi penyinaran matahari selama satu bulan sebesar 68,6% atau ± 8,2 jam
per hari. Hal ini mengindikasikan bahwa tutupan awan di wilayah Kabupaten Alor
pada bulan ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
2. SUHU UDARASuhu adalah jumlah fisik yang mencirikan rata-rata gerakan acak dari molekul-
molekul pada benda fisik (WMO, 2006). Suhu udara permukaan yang diukur pada
ketinggian 1.20 – 1,25 m dari permukaan tanah. Suhu udara didefinisikan sebagai
keadaan pada pada suatu benda dan atau luasan pada suatu saat dan waktu. Faktor
utama yang menjadi penyebab adanya suhu udara adalah sinar matahari terhadap
benda/bidang atau luasan tertentu.
Satuan suhu udara permukaan dinyatakan dalam derajat Celcius (oC). Alat
ukur yang digunakan untuk mengukur suhu udara permukaan adalah Thermometer.
Suhu udara permukaan diukur dengan menggunakan alat Thermometer Bola Kering.
Suhu Udara Maximum adalah suhu udara tertinggi yang diamati dan dicatat,
yang terjadi pada hari itu. Suhu udara maximum diamati sekali dalam 1 hari. Untuk
suhu udara maximum diamati pada jam 12:00 UTC (20:00 WITA) pada hari itu juga.
Alat untuk mengukur suhu udara maximum dipergunakan Thermometer Maximum
dan satuannya dinyatakan dalam derajat celcius (oC).
Suhu Udara Minimum adalah suhu udara terendah yang diamati dan dicatat,
yang terjadi pada 1 hari itu. Suhu udara minimum diamati sekali dalam 1 hari yaitu
pada jam 00:00 UTC (08:00 WITA). Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara
minimum adalah Thermometer Minimum dan satuannya dinyatakan dalam derajat
Celcius (oC)
Pada bulan Juni 2019, suhu udara rata-rata harian berkisar antara 24,6°C
hingga 28,3°C. Suhu udara terendah (minimum absolut) dalam bulan ini sebesar
19,0°C pada tanggal 26 Juni 2019 pagi hari, sedangkan suhu udara tertinggi
(maksimum absolut) sebesar 32,2°C terjadi pada tanggal 12 Juni 2019 siang hari.
Suhu udara rata-rata pada bulan ini tercatat sebesar 26,4°C, rata-rata suhu
maksmimum sebesar 31,3°C dan rata-rata suhu minimum sebesar 21,4°C. Dengan
demikian suhu udara pada bulan ini cenderung lebih rendah jika dibandingkan bulan
sebelumnya.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 13
Gbr.11 Grafik Suhu Udara Bulan Juni 2019di Mali – Alor
3. TEKANAN UDARA PERMUKAANTekanan udara didefinisikan sebagai gaya persatuan luas yang disebabkan
oleh berat udara diatasnya (BMG, 2006). Satuan tekanan udara dinyatakan dalam
satuan milibar (mb), 1 milibar (mb) = 1 hektopascal (HPa). Alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan udara permukaan adalah Barometer.
Gbr.12 Grafik Rata-Rata Tekanan Udara PermukaanBulan Juni 2019 di Mali – Alor
Pada bulan Juni 2019, rata-rata tekanan udara permukaan laut harian berkisar
antara 1010,0 hingga 1014,5 mb (hPa). Rata-rata tekanan udara permukaan laut
harian terendah tersebut terjadi pada tanggal 02 dan 03 Juni 2019, serta tertinggi
terjadi pada tanggal 25 Juni 2019 dengan rata-rata tekanan udara sebulan sebesar
1012,2 mb (hPa).
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 14
4. ANGIN PERMUKAANAngin adalah udara yang bergerak horizontal terhadap permukaan bumi
(United Kingdom Civil Aviation Authority, 2001). Arah angin adalah dari mana
datangnya angin bertiup (BMG, 2006). Kecepatan angin adalah jumlah vector tiga
dimensi dalam fluktuasi skala kecil yang acak pada ruang dan waktu yang berpadu
pada aliran skala besar yang teratur (WMO, 2006).
Arah dan Kecepatan angin permukaan diukur pada ketinggian 10 meter dari
permukaan tanah (BMG, 2006). Arah angin diukur dalam satuan derajat yang diukur
searah jarum jam mulai dari titik Utara yang sebenarnya (True North). Kecepatan
angin dinyatakan dalam Knot (KT), 1 Knot = 1,85 km/jam. Alat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan angin adalah Anemometer.
Selama periode bulan Juni 2019, angin permukaan (10 meter dari permukaan)
secara umum didominasi berturut-turut dari arah Barat sebanyak 16,94% (122 jam
kejadian), disusul dari arah Timur sebanyak 15,14 % (109 jam kejadian) dan dari arah
Timur Laut sebanyak 13,47% (97 jam kejadian). Dominasi arah angin menunjukkan
pada bulan ini wilayah Kabupaten Alor telah memasuki periode musim kemarau,
sehingga telah tampak dominasi siklus harian (diurnal) yakni angin darat (dari arah
barat) dan angin laut (dari timur) wilayah kabupaten Alor.
Untuk kategori kecepatan angin, distribusi frekuensi kejadian didominasi oleh
angin dengan kecepatan rata-rata antara 1 – 4 knot (± 1,85 – 7,4 km/jam) sebesar 36,4
% (262 jam kejadian); disusul kategori angin teduh (calm) sebesar 28,6% (206 jam
kejadian); disusul kecepatan antara 4 – 7 knot (± 7,4 – 12,95 km/jam) sebesar 18,1%
(130 jam kejadian), disusul antara 7 – 11 knot (± 12,95 – 20,35 km/jam) dengan
Gbr.13. Wind Rose Angin PermukaanBulan Juni 2019 di Mali – Alor
Gbr.14. Distribusi Frek. Angin PermukaanBln. Juni 2019 di Mali – Alor
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 15
distribusi frekuensi sebesar 18,1%, (90 jam kejadian). Angin dengan kecepatan
signifikan (>11 knot atau > 20,35 km/jam) sebesar 4,4 % (32 jam kejadian).
Arah dan kecepatan angin maksimum (Gust) terekam berhembus dari arah
Timur (70º) dengan kecepatan sebesar 20,1 knot (± 37,19 km/jam), terjadi pada tanggal
12 Juni 2019 jam 13:01 UTC (jam 21:01 WITA).
5. PENGUAPANPenguapan atau evaporasi adalah jumlah air yang menguap dari permukaan
air yang terbuka atau dari tanah (WMO, 2006). Untuk menghitung jumlah penguapan
yang ada maka dapat diperoleh dari jumlah selisih tinggi air hari kemarin dengan hari
ini ditambah curah hujan. Pengukuran jumlah penguapan dilakukan satu kali dalam
satu hari pada jam 00:00 UTC. Satuan penguapan yang digunakan adalah milimeter
(mm). Alat yang digunakan untuk mengukur penguapan adalah panci penguapan
terbuka (Open Pan Evaporimeter).
Gbr.15 Grafik Penguapan Bulan Juni 2019di Mali – Alor
Pada bulan Juni 2019, jumlah penguapan yang terukur berkisar antara 2,6
mm hingga 6,1 mm. Jumlah penguapan terendah tersebut terjadi pada tanggal 02
dan 03 Juni 2019 dan tertinggi pada tanggal 18 Juni 2019 dengan total penguapan
sebulan sebesar 140,0 mm dan rata-rata penguapan sebesar 4,2 mm per hari.
6. KELEMBABAN UDARALembab nisbi atau kelembapan relatif adalah perbandingan antara massa uap
air yang ada di dalam satu satuan volume dengan massa uap air yang diperlukan
untuk menjenuhkan satu aatuan volume udara tersebut pada suhu yang sama (BMG,
2006). Satuan yang digunakan untuk mengukur lembab nisbi dinyatakan dalam
Persen (%). Alat yang digunakan untuk menentukan lembab nisbi adalah Screen
Psycrometer / Psycrometer Sangkar Tetap (Thermometer Bola Kering dan
Thermometer Bola Basah)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 16
Kelembapan nisbi atau kelembapan relatif berubah sesuai dengan tempat dan
waktu, dipengaruhi oleh ketinggian tempat, kerapatan udara, tekanan udara dan
radiasi matahari. Jika cuaca normal, menjelang tengah hari kelembapan nisbi
berangsur-angsur turun kemudian pada sore hari sampai menjelang pagi bertambah
besar.
Gbr.16. Grafik Rata-Rata Kelembaban Udara Bulan Juni 2019di Mali – Alor
Pada bulan Juni 2019, rata-rata kelembaban udara harian berkisar antara
67% hingga 79%. Kelembaban udara terendah mutlak sebesar 43% terjadi pada
tanggal 18 Juni 2019 jam 02:00 UTC (10:00 WITA), sedangkan kelembaban udara
tertinggi mutlak sebesar 94% terjadi pada tanggal 01 dan 10 Juni 2019 jam 20:00
UTC (04:00 WITA), serta pada tanggal 21 – 23 Junil 2019 jam 23:00 UTC (07:00
WITA). Rata-rata kelembaban udara selama satu bulan sebesar 73%. Dengan
demikian kondisi udara pada bulan ini relatif lebih rendah (kering) jika dibandingkan
bulan sebelumnya (Mei 2019).
7. CURAH HUJANCurah hujan adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir (BMKG,
2009). Satuan curah hujan dinyatakan dalam millimeter (mm). Alat yang digunakan
adalah penangkar hujan biasa (Tipe Obs) dan penangkar hujan tipe Helman.
7.1 Curah Hujan Stasiun Meteorologi Mali – Alor (Pos Hujan Mali)
Berdasarkan hasil pengukuran (penakaran) curah hujan di Stasiun
Meteorologi Mali (Pos Hujan Mali), pada bulan Juni 2019 diketahui terdapat 1 (satu)
hari hujan Terukur dan 3 (tiga) hari hujan Tidak Terukur (TTU). Jumlah curah hujan
jumlah curah hujan satu bulan sebanyak 1,4 mm.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 17
Gbr.17. Grafik Curah Hujan Stasiun MeteorologiMali-Alor Bulan Juni 2019
7.2 Pos Hujan Kecamatan Teluk Mutiara (Pos Hujan Kalabahi)Berdasarkan hasil pengukuran (penakaran) curah hujan di Pos Hujan
Kalabahi, pada bulan Juni 2019 diketahui terdapat 3 (tiga) hari hujan Tidak Terukur
(TTU). Jumlah curah hujan satu bulan sebanyak 0 mm (TTU).Gbr.18. Grafik Curah Hujan Pos Hujan Kalabahi
Bulan Juni 2019
7.3 Pos Hujan Kecamatan Alor Tengah Utara (Pos Hujan Mebung)Berdasarkan hasil pengukuran (penakaran) curah hujan di Pos Hujan Mebung, pada
bulan Juni 2019 diketahui terdapat 2 (dua) hari hujan Tidak Terukur (TTU). Jumlah curah
hujan satu bulan sebanyak 0 mm (TTU).
Gbr.19. Grafik Curah Hujan Pos Hujan Mebung Bulan Juni 2019
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 18
IV. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JULI 2019 DI WILAYAH KABUPATENALOR
A. DINAMIKA LAUT & ATMOSFER1. Suhu Muka Laut
Pada bulan Juli 2019, SST wilayah Indoensia diprediksi normal, sedngkan
wilayah Samudera Hindia didominasi anomali positif di bagian tengah dan barat,
dan anomali negatif diperkirakan muncul di perairan barat daya Sumatera hingga
bulan November 2019. Wilayah Nino 3.4 diprediksi tetap hangat.
Gbr.20. Prediksi Spasial Anomali Suhu Muka LautBulan Juli 2019
2. ENSO (El Nino-Southern Oscillation)
Gbr.21. Prediksi ENSO Periode Juli s/d. Januari 2020
Sumber: BMKG (http://www.bmkg.go.id)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 19
ENSO merupakan salah satu fenomena cuaca skala global yang
mempengaruhi penambahan curah hujan (fase La Nina) maupun pengurangan
curah hujan (fase El Nino) di wilayah Indonesia. Analisa ENSO pada bulan Juni
2019 teramati dalam kondisi El Nino Lemah, dengan indeks ENSO bernilai
(+0,98).
Kebanyakan model memprediksi ENSO akan tetap berada dalam kondisi
El Nino Lemah pada 3 periode ke depan yakni bulan Juli hingga September
mendatang. Berdasarkan prediksi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pada
bulan Juli 2019, ENSO kurang signifikan berpengaruh terhadap pengurangan
jumlah curah hujan di wilayah Indonesia termasuk di wilayah Kepulauan Alor.
3. Prediksi Angin 850 mbGbr.22. Prediksi Angin Lapisan 850 mb
Prediksi angin lapisan 850 mb pada Dasarian I Juli 2019 menunjukkan
aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi angin timuran dan semakin
meluas di wilayah Indonesia, kecuali Sumatera bagian utara angin berasal dari
baratan. Belokan angin terdapat di perairan bagian barat Sumatera Utara. Di
wilayah Kabupaten Alor, arah angin cenderung berhembus dari arah Tenggara,
serta tidak terdapat gangguan pada pola arus angin sehingga potensi
pembentukan awan hujan tidak signifikan pada periode Dasarian I Juli
mendatang.
Prediksi angin lapisan 850 mb pada bulan Juli 2019 menunjukkan angin
timuran mendominasi wilayah Indonesia, kecuali Sumatera bagian utara, dan
Kalimantan berhembus dari arah baratan. Belokan angin terbentuk di sepanjang
ekuator dari Sumatera hingga Kalimantan. Di wilayah Kabupaten Alor, arah angin
cenderung berhembus dari arah Tenggara, serta tidak terdapat gangguan pada
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 20
pola arus angin sehingga potensi pembentukan awan hujan tidak signifikan pada
bulan Juli 2019.
4. Prediksi Indeks MonsunGbr.23. Analisis dan Prediksi Indeks Monsun
Monsun Asia pada dasarian III Juni 2019 berada pada kisaran
klimatologisnya, kemudian diprediksi tidak aktif hingga dasarian III Juli 2019,
sehingga menyebabkan pembentukan awan hujan berkurang khususnya di
wilayah Indonesia bagian utara hingga dasarian III Juli 2019. Sedangkan Monsun
Australia pada Dasarian III Juni 2019 aktif dan diprediksi melemah hingga
dasarian III Juli 2019 sehingga berpotensi menghambat pembentukan awan di
wilayah Indonesia bagian Selatan hingga dasarian III Juli 2019 mendatang.
5. MJO (Madden-Julian Oscillation)Analisis tanggal 30 Juni 2019 menunjukkan MJO tidak aktif dan diprediksi
mulai aktif di phase 1 dan 2 (wilayah Afrika dan Samudera Hindia bagian barat)
pada pertengahan dasarian I Juli 2019. Berdasarkan peta prediksi spasial
anomali OLR, pada dasarian I Juli 2019 terdapat wilayah subsiden / kering di
wilayah Indonesia bagian barat dan diprediksi akan semakin meluas terutama di
wilayah Indonesia bagian utara hingga akhir dasarian I Juli 2019. Sehingga dapat
dikatakan pada bulan Juli 2019, MJO kurang mempengaruhi penambahan curah
hujan di wilayah Indonesia, khususnya wilayah Indonesia bagian utara.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 21
6. Dipole Mode / IOD (Indian Ocean Dipole)
Gbr. 25. Prediksi Indeks Dipole Mode dari BoM, NASA, NNME,dan BMKG periode Juli s/d. Desember 2019
Sumber: BMKG (http://www.bmkg.go.id)
Fenomena cuaca global terakhir yang juga mempengaruhi peluang
hujan di Indonesia, khususnya Indonesia Bagian Barat, adalah Dipole Mode.
Sumber: NCEP-NOAA (http://www.cpc.ncep.noaa.gov)
Gbr. 24. Grafik Fase MJO dan Anomali OLR pada Bulan Juni2019 dan Prakiraan Bulan Juli 2019
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 22
Rata-rata indeks IOD bulan Juni 2019 berada pada kondisi Positif (+) dengan
nilai (+0,69). Ini berarti perpindahan aliran massa uap air dari wilayah
Indonesia bagian barat ke wilayah Samudera Hindia cukup signifikan,
sehingga peluang pembentukkan awan dan hujan di wilayah Indonesia bagian
barat menjadi berkurang.
Prediksi Indeks Dipole Mode (IDM) oleh BMKG, NASA, NMME, dan
BOM/POAMA menyatakan pada bulan Juli 2019 IDM berada pada kondisi Netral
hingga Positif (+). sehingga cukup berpengaruh terhadap pengurangan jumlah
curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya wilayah Indonesia bagian Barat.
7. Tinjauan KlimatologisKondisi unsur cuaca bulan Juli di Alor berdasarkan data klimatologis
selama 30 tahun (1981-2010) diketahui sebagai berikut:
Tabel 3. Data Normal Unsur Cuaca Kabupaten AlorBulan Juli Tahun 1981 - 2010
Secara klimatologis, rata-rata curah hujan pada bulan ini menunjukkan
bahwa wilayah Kepulauan Alor telah berada pada periode musim kemarau,
sehingga peluang curah hujan sangat sedikit.
***
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 23
B. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JULI 2019 DI WILAYAHKABUPATEN ALOR
1. Prakiraan Hujan Dasarian
Berdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi
ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) yang telah divalidasi dan
mempertimbangkan kondisi fisis dinamika atmosfer-lautan sampai dengan akhir
Juni 2019, maka prakiraan curah hujan dan sifat hujan tiap Dasarian untuk bulan
Juli 2019 di wilayah Kabupaten Alor sebagai berikut:
Tabel 4. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan DasarianBulan Juli 2019
Sesuai dengan kriteria sifat hujan dalam dasarian, maka hasil prakiraan
menunjukkan secara umum sifat hujan pada Dasarian I hingga III bulan Juli
2019 adalah Bawah Normal (BN) dengan kriteria rendah (jumlah curah hujan
antara 0 – 10 mm.
2. Prakiraan Hujan Bulanan
Berdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi
ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) yang telah divalidasi dan
mempertimbangkan kondisi fisis dinamika atmosfer-lautan sampai dengan akhir
Juni 2019, maka prakiraan curah hujan dan sifat hujan untuk bulan Juli 2019 di
wilayah Kabupaten Alor sebagai berikut:
Tabel 5. Prakiraan Curah Hujan (CH) dan Sifat Hujan BulananBulan Juli 2019
Sesuai dengan kriteria sifat hujan bulanan, maka hasil prakiraan
menunjukkan secara umum sifat hujan pada bulan Juli 2019 adalah BawahNormal (BN) dengan kriteria hujan rendah (jumlah curah hujan: 0 – 20 mm)
Sifat Hujan Curah Hujan (mm) /Kriteria
Dasarian Pertama Bawah Normal 0 - 10 / Rendah
Dasarian Kedua Bawah Normal 0 - 10 / Rendah
Dasarian Ketiga Bawah Normal 0 - 10 / Rendah
Dasarian Pertama Atas Normal 116.2 mm
Dasarian Kedua Atas Normal 80.2 mm
Dasarian Ketiga Atas Normal 156.8 mm
Sifat Hujan Jumlah Curah Hujan
Wilayah Prediksi CH (mm)/ Kriteria
Normal CH(mm) Sifat Hujan
Mali, Alor 0 - 20 / Rendah 9 Normal
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 24
V. PRAKIRAAN PASANG SURUT (TIDAL) BULAN JULI DAN AGUSTUS 2019DI WILAYAH KABUPATEN ALOR
1. PendahuluanPasang surut air adalah gelombang yang mirip dengan gelombang air yang
terjadi akibat tiupan angin. Pasang surut memiliki panjang gelombang yang
panjang, seperti yang terdapat pada laut dalam namun terjadi untuk air dangkal, ini
berarti pasang surut dibiaskan oleh keadaan topografi kedalaman bawah air.
Periodenya pun cukup panjang, dalam orde jam. Pasang surut air terjadi disebabkan
oleh gaya gravitasi dan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh gerakan bumi, bulan,
dan matahari.
2. Pola Pasang SurutDi seluruh dunia pasang surut berbeda baik ketinggian paras air maupun
waktu kejadiannya. Area pantai yang hanya punya satu pasang surut tertinggi dan
terendah setiap hari disebut diurnal tide (air pasang harian). Wilayah yang
mengalami dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari disebut mempunyai
semi-diurnal tide. Jika semi-diurnal tide mempunyai ketinggian air pasang yang
dicapai berbeda dan saat surut juga level air tidak sama disebut semi-diurnal mixed
tide.
Pola pasang surut dapat dijelaskan secara gelombang dengan grafik yang
menunjukkan paras air untuk sumbu vertikal dan sumbu horisontal menyatakan
waktu hari. Pengamatan pasang surut dalam jangka waktu yang lama digunakan
untuk menghitung rata-rata ketinggian pasang. Dengan nilai rata-rata ini dapat
dihitung anomali pasang naik dan pasang surut air.
3. Paras Pasang Surut.Ketinggian air tertinggi yang dicapai permukaan air setiap hari disebut High
Water (HW) / Higt Tide (Ht). Titik terendah dimana permukaan air surut disebut Low
Water (LW) / Low Tide. Mengingat Kabupaten Kepulauan Alor sebagian besar
wilayahnya terdiri dari lautan maka fenomena pasang surut air laut sangat besar
pengaruhnya terhadap kegiatan yang berhubungan dengan kelautan seperti
bongkar muat di Pelabuhan Laut, kegiatan para nelayan dan lain sebagainya. Untuk
itu dalam buletin ini kami sajikan prediksi pasang surut di wilayah Kepulauan Alor
yang meliputi 2 (dua) lokasi sebagai berikut:
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 25
a. Wilayah Pelabuhan Kalabahi – Alor
Keterangan:Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 26
Keterangan :Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 27
b. Wilayah Pelabuhan Kabir – Alora
Keterangan :Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 28
****
Keterangan:Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 29
VI. INFORMASI WAKTU TERBIT DAN TENGGELAM MATAHARI DI WILAYAHKABUPATEN ALOR
Data waktu terbit dan tenggelam Matahari di wilayah Kabupaten Alor untuk
bulan Juli dan Agustus 2019 dengan menggunakan software SunCalculator Version
5.1, sebagai berikut:
1. Stasiun Meteorologi Mali(Koordinat: 8.217 LS & 124.571 BT)
Sunrise Sunset Sunrise SunsetWITA WITA WITA WITA
01 July 2019 05:27:36 18:03:21 01 August 2019 05:33:40 18:02:3102 July 2019 05:27:51 18:03:29 02 August 2019 05:33:47 18:02:1703 July 2019 05:28:05 18:03:37 03 August 2019 05:33:52 18:02:0304 July 2019 05:28:20 18:03:45 04 August 2019 05:33:58 18:01:4805 July 2019 05:28:34 18:03:52 05 August 2019 05:34:03 18:01:3206 July 2019 05:28:49 18:03:58 06 August 2019 05:34:07 18:01:1507 July 2019 05:29:03 18:04:04 07 August 2019 05:34:11 18:00:5708 July 2019 05:29:17 18:04:09 08 August 2019 05:34:15 18:00:3909 July 2019 05:29:31 18:04:13 09 August 2019 05:34:18 18:00:2010 July 2019 05:29:45 18:04:17 10 August 2019 05:34:20 18:00:0111 July 2019 05:29:59 18:04:20 11 August 2019 05:34:22 17:59:4012 July 2019 05:30:13 18:04:22 12 August 2019 05:34:24 17:59:1913 July 2019 05:30:26 18:04:24 13 August 2019 05:34:25 17:58:5814 July 2019 05:30:39 18:04:25 14 August 2019 05:34:26 17:58:3515 July 2019 05:30:52 18:04:25 15 August 2019 05:34:27 17:58:1216 July 2019 05:31:05 18:04:25 16 August 2019 05:34:27 17:57:4917 July 2019 05:31:17 18:04:23 17 August 2019 05:34:26 17:57:2418 July 2019 05:31:29 18:04:21 18 August 2019 05:34:25 17:56:5919 July 2019 05:31:41 18:04:19 19 August 2019 05:34:24 17:56:3420 July 2019 05:31:53 18:04:15 20 August 2019 05:34:22 17:56:0821 July 2019 05:32:04 18:04:11 21 August 2019 05:34:20 17:55:4122 July 2019 05:32:14 18:04:05 22 August 2019 05:34:18 17:55:1423 July 2019 05:32:25 18:04:00 23 August 2019 05:34:15 17:54:4624 July 2019 05:32:35 18:03:53 24 August 2019 05:34:11 17:54:1825 July 2019 05:32:44 18:03:45 25 August 2019 05:34:08 17:53:4926 July 2019 05:32:54 18:03:37 26 August 2019 05:34:04 17:53:2027 July 2019 05:33:03 18:03:28 27 August 2019 05:34:00 17:52:5028 July 2019 05:33:11 18:03:18 28 August 2019 05:33:55 17:52:2029 July 2019 05:33:19 18:03:08 29 August 2019 05:33:50 17:51:5030 July 2019 05:33:27 18:02:56 30 August 2019 05:33:45 17:51:1931 July 2019 05:33:34 18:02:44 31 August 2019 05:33:39 17:50:47
JULY 2019 AUGUST 2019
Date Date
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 30
2. Kota Kalabahi(Koordinat: 8.217 LS & 124.518 BT)
Sunrise Sunset Sunrise SunsetWITA WITA WITA WITA
01 July 2019 05:27:49 18:03:33 01 August 2019 05:33:53 18:02:4402 July 2019 05:28:04 18:03:42 02 August 2019 05:33:59 18:02:3003 July 2019 05:28:18 18:03:50 03 August 2019 05:34:05 18:02:1604 July 2019 05:28:33 18:03:58 04 August 2019 05:34:11 18:02:0005 July 2019 05:28:47 18:04:05 05 August 2019 05:34:15 18:01:4406 July 2019 05:29:01 18:04:11 06 August 2019 05:34:20 18:01:2807 July 2019 05:29:16 18:04:17 07 August 2019 05:34:24 18:01:1008 July 2019 05:29:30 18:04:22 08 August 2019 05:34:27 18:00:5209 July 2019 05:29:44 18:04:26 09 August 2019 05:34:30 18:00:3310 July 2019 05:29:58 18:04:30 10 August 2019 05:34:33 18:00:1311 July 2019 05:30:12 18:04:33 11 August 2019 05:34:35 17:59:5312 July 2019 05:30:25 18:04:35 12 August 2019 05:34:37 17:59:3213 July 2019 05:30:39 18:04:37 13 August 2019 05:34:38 17:59:1014 July 2019 05:30:52 18:04:38 14 August 2019 05:34:39 17:58:4815 July 2019 05:31:05 18:04:38 15 August 2019 05:34:39 17:58:2516 July 2019 05:31:18 18:04:37 16 August 2019 05:34:39 17:58:0117 July 2019 05:31:30 18:04:36 17 August 2019 05:34:39 17:57:3718 July 2019 05:31:42 18:04:34 18 August 2019 05:34:38 17:57:1219 July 2019 05:31:54 18:04:31 19 August 2019 05:34:37 17:56:4720 July 2019 05:32:05 18:04:28 20 August 2019 05:34:35 17:56:2121 July 2019 05:32:16 18:04:23 21 August 2019 05:34:33 17:55:5422 July 2019 05:32:27 18:04:18 22 August 2019 05:34:30 17:55:2723 July 2019 05:32:38 18:04:12 23 August 2019 05:34:27 17:54:5924 July 2019 05:32:48 18:04:06 24 August 2019 05:34:24 17:54:3125 July 2019 05:32:57 18:03:58 25 August 2019 05:34:20 17:54:0226 July 2019 05:33:06 18:03:50 26 August 2019 05:34:17 17:53:3327 July 2019 05:33:15 18:03:41 27 August 2019 05:34:12 17:53:0328 July 2019 05:33:24 18:03:31 28 August 2019 05:34:08 17:52:3329 July 2019 05:33:32 18:03:20 29 August 2019 05:34:03 17:52:0230 July 2019 05:33:39 18:03:09 30 August 2019 05:33:57 17:51:3231 July 2019 05:33:46 18:02:57 31 August 2019 05:33:52 17:51:00
JULY 2019 AUGUST 2019
Date Date
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 31
3. Alor Kecil(Koordinat: 8.269 LS & 124.408 BT)
Sunrise Sunset Sunrise SunsetWITA WITA WITA WITA
01 July 2019 05:28:10 18:04:05 01 August 2019 05:34:15 18:03:1402 July 2019 05:28:25 18:04:14 02 August 2019 05:34:22 18:03:0103 July 2019 05:28:39 18:04:22 03 August 2019 05:34:28 18:02:4604 July 2019 05:28:54 18:04:29 04 August 2019 05:34:33 18:02:3105 July 2019 05:29:08 18:04:36 05 August 2019 05:34:38 18:02:1506 July 2019 05:29:22 18:04:43 06 August 2019 05:34:42 18:01:5807 July 2019 05:29:37 18:04:48 07 August 2019 05:34:46 18:01:4008 July 2019 05:29:51 18:04:53 08 August 2019 05:34:50 18:01:2209 July 2019 05:30:05 18:04:58 09 August 2019 05:34:53 18:01:0310 July 2019 05:30:19 18:05:01 10 August 2019 05:34:56 18:00:4311 July 2019 05:30:33 18:05:04 11 August 2019 05:34:58 18:00:2312 July 2019 05:30:47 18:05:07 12 August 2019 05:35:00 18:00:0213 July 2019 05:31:00 18:05:08 13 August 2019 05:35:01 17:59:4014 July 2019 05:31:13 18:05:09 14 August 2019 05:35:02 17:59:1815 July 2019 05:31:26 18:05:09 15 August 2019 05:35:02 17:58:5516 July 2019 05:31:39 18:05:09 16 August 2019 05:35:03 17:58:3117 July 2019 05:31:51 18:05:07 17 August 2019 05:35:02 17:58:0618 July 2019 05:32:03 18:05:05 18 August 2019 05:35:01 17:57:4119 July 2019 05:32:15 18:05:03 19 August 2019 05:35:00 17:57:1620 July 2019 05:32:27 18:04:59 20 August 2019 05:34:58 17:56:5021 July 2019 05:32:38 18:04:55 21 August 2019 05:34:56 17:56:2322 July 2019 05:32:49 18:04:49 22 August 2019 05:34:54 17:55:5623 July 2019 05:32:59 18:04:43 23 August 2019 05:34:51 17:55:2824 July 2019 05:33:09 18:04:37 24 August 2019 05:34:48 17:55:0025 July 2019 05:33:19 18:04:29 25 August 2019 05:34:44 17:54:3126 July 2019 05:33:28 18:04:21 26 August 2019 05:34:41 17:54:0227 July 2019 05:33:37 18:04:12 27 August 2019 05:34:36 17:53:3228 July 2019 05:33:46 18:04:02 28 August 2019 05:34:32 17:53:0229 July 2019 05:33:54 18:03:51 29 August 2019 05:34:27 17:52:3130 July 2019 05:34:01 18:03:40 30 August 2019 05:34:22 17:52:0031 July 2019 05:34:09 18:03:27 31 August 2019 05:34:16 17:51:29
JULY 2019 AUGUST 2019
Date Date
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 32
4. Kabir(Koordinat: 8.278 LS & 124.197 BT)
Sunrise Sunset Sunrise SunsetWITA WITA WITA WITA
01 July 2019 05:29:00 18:04:57 01 August 2019 05:35:05 18:04:0602 July 2019 05:29:14 18:05:05 02 August 2019 05:35:12 18:03:5203 July 2019 05:29:29 18:05:14 03 August 2019 05:35:17 18:03:3704 July 2019 05:29:43 18:05:21 04 August 2019 05:35:23 18:03:2205 July 2019 05:29:58 18:05:28 05 August 2019 05:35:28 18:03:0606 July 2019 05:30:12 18:05:34 06 August 2019 05:35:32 18:02:4907 July 2019 05:30:27 18:05:40 07 August 2019 05:35:36 18:02:3208 July 2019 05:30:41 18:05:45 08 August 2019 05:35:40 18:02:1309 July 2019 05:30:55 18:05:49 09 August 2019 05:35:43 18:01:5410 July 2019 05:31:09 18:05:53 10 August 2019 05:35:46 18:01:3511 July 2019 05:31:23 18:05:56 11 August 2019 05:35:48 18:01:1412 July 2019 05:31:36 18:05:58 12 August 2019 05:35:50 18:00:5313 July 2019 05:31:50 18:06:00 13 August 2019 05:35:51 18:00:3114 July 2019 05:32:03 18:06:01 14 August 2019 05:35:52 18:00:0915 July 2019 05:32:16 18:06:01 15 August 2019 05:35:53 17:59:4616 July 2019 05:32:29 18:06:00 16 August 2019 05:35:53 17:59:2217 July 2019 05:32:41 18:05:59 17 August 2019 05:35:52 17:58:5818 July 2019 05:32:53 18:05:57 18 August 2019 05:35:51 17:58:3319 July 2019 05:33:05 18:05:54 19 August 2019 05:35:50 17:58:0720 July 2019 05:33:17 18:05:50 20 August 2019 05:35:49 17:57:4121 July 2019 05:33:28 18:05:46 21 August 2019 05:35:47 17:57:1422 July 2019 05:33:39 18:05:41 22 August 2019 05:35:44 17:56:4723 July 2019 05:33:49 18:05:35 23 August 2019 05:35:41 17:56:1924 July 2019 05:33:59 18:05:28 24 August 2019 05:35:38 17:55:5125 July 2019 05:34:09 18:05:21 25 August 2019 05:35:35 17:55:2226 July 2019 05:34:18 18:05:12 26 August 2019 05:35:31 17:54:5327 July 2019 05:34:27 18:05:03 27 August 2019 05:35:27 17:54:2328 July 2019 05:34:36 18:04:53 28 August 2019 05:35:22 17:53:5329 July 2019 05:34:44 18:04:43 29 August 2019 05:35:17 17:53:2230 July 2019 05:34:51 18:04:31 30 August 2019 05:35:12 17:52:5131 July 2019 05:34:58 18:04:19 31 August 2019 05:35:07 17:52:20
JULY 2019 AUGUST 2019
Date Date
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 33
5. Baranusa(Koordinat: 8.358 LS & 124.092 BT)
Sunrise Sunset Sunrise SunsetWITA WITA WITA WITA
01 July 2019 05:29:16 18:05:30 01 August 2019 05:35:24 18:04:3702 July 2019 05:29:31 18:05:39 02 August 2019 05:35:30 18:04:2403 July 2019 05:29:46 18:05:47 03 August 2019 05:35:36 18:04:0904 July 2019 05:30:00 18:05:55 04 August 2019 05:35:42 18:03:5305 July 2019 05:30:15 18:06:01 05 August 2019 05:35:47 18:03:3706 July 2019 05:30:29 18:06:08 06 August 2019 05:35:52 18:03:2007 July 2019 05:30:44 18:06:13 07 August 2019 05:35:56 18:03:0308 July 2019 05:30:58 18:06:18 08 August 2019 05:35:59 18:02:4409 July 2019 05:31:12 18:06:23 09 August 2019 05:36:03 18:02:2510 July 2019 05:31:26 18:06:26 10 August 2019 05:36:06 18:02:0511 July 2019 05:31:40 18:06:29 11 August 2019 05:36:08 18:01:4512 July 2019 05:31:54 18:06:32 12 August 2019 05:36:10 18:01:2413 July 2019 05:32:07 18:06:33 13 August 2019 05:36:11 18:01:0214 July 2019 05:32:20 18:06:34 14 August 2019 05:36:12 18:00:3915 July 2019 05:32:33 18:06:34 15 August 2019 05:36:13 18:00:1616 July 2019 05:32:46 18:06:33 16 August 2019 05:36:13 17:59:5217 July 2019 05:32:59 18:06:32 17 August 2019 05:36:13 17:59:2818 July 2019 05:33:11 18:06:30 18 August 2019 05:36:12 17:59:0219 July 2019 05:33:23 18:06:27 19 August 2019 05:36:11 17:58:3720 July 2019 05:33:34 18:06:23 20 August 2019 05:36:09 17:58:1021 July 2019 05:33:46 18:06:19 21 August 2019 05:36:07 17:57:4422 July 2019 05:33:56 18:06:13 22 August 2019 05:36:05 17:57:1623 July 2019 05:34:07 18:06:07 23 August 2019 05:36:02 17:56:4824 July 2019 05:34:17 18:06:00 24 August 2019 05:35:59 17:56:2025 July 2019 05:34:27 18:05:53 25 August 2019 05:35:56 17:55:5126 July 2019 05:34:36 18:05:44 26 August 2019 05:35:52 17:55:2227 July 2019 05:34:45 18:05:35 27 August 2019 05:35:48 17:54:5228 July 2019 05:34:54 18:05:25 28 August 2019 05:35:44 17:54:2129 July 2019 05:35:02 18:05:14 29 August 2019 05:35:39 17:53:5130 July 2019 05:35:10 18:05:03 30 August 2019 05:35:34 17:53:1931 July 2019 05:35:17 18:04:51 31 August 2019 05:35:29 17:52:48
JULY 2019 AUGUST 2019
DateDate
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 34
6. Maritaing(Koordinat: 8.286 LS & 125.127 BT)
Sunrise Sunset Sunrise SunsetWITA WITA WITA WITA
01 July 2019 05:25:16 18:01:14 01 August 2019 05:31:21 18:00:2302 July 2019 05:25:30 18:01:23 02 August 2019 05:31:28 18:00:0903 July 2019 05:25:45 18:01:31 03 August 2019 05:31:34 17:59:5504 July 2019 05:25:59 18:01:39 04 August 2019 05:31:39 17:59:4005 July 2019 05:26:14 18:01:46 05 August 2019 05:31:44 17:59:2306 July 2019 05:26:28 18:01:52 06 August 2019 05:31:49 17:59:0707 July 2019 05:26:42 18:01:58 07 August 2019 05:31:53 17:58:4908 July 2019 05:26:57 18:02:03 08 August 2019 05:31:56 17:58:3109 July 2019 05:27:11 18:02:07 09 August 2019 05:31:59 17:58:1210 July 2019 05:27:25 18:02:11 10 August 2019 05:32:02 17:57:5211 July 2019 05:27:39 18:02:14 11 August 2019 05:32:04 17:57:3212 July 2019 05:27:52 18:02:16 12 August 2019 05:32:06 17:57:1013 July 2019 05:28:06 18:02:17 13 August 2019 05:32:07 17:56:4914 July 2019 05:28:19 18:02:18 14 August 2019 05:32:08 17:56:2615 July 2019 05:28:32 18:02:19 15 August 2019 05:32:09 17:56:0316 July 2019 05:28:45 18:02:18 16 August 2019 05:32:09 17:55:3917 July 2019 05:28:57 18:02:17 17 August 2019 05:32:09 17:55:1518 July 2019 05:29:09 18:02:14 18 August 2019 05:32:08 17:54:5019 July 2019 05:29:21 18:02:12 19 August 2019 05:32:07 17:54:2420 July 2019 05:29:33 18:02:08 20 August 2019 05:32:05 17:53:5821 July 2019 05:29:44 18:02:04 21 August 2019 05:32:03 17:53:3122 July 2019 05:29:55 18:01:58 22 August 2019 05:32:00 17:53:0423 July 2019 05:30:05 18:01:52 23 August 2019 05:31:58 17:52:3624 July 2019 05:30:15 18:01:46 24 August 2019 05:31:55 17:52:0825 July 2019 05:30:25 18:01:38 25 August 2019 05:31:51 17:51:3926 July 2019 05:30:34 18:01:30 26 August 2019 05:31:47 17:51:1027 July 2019 05:30:43 18:01:21 27 August 2019 05:31:43 17:50:4028 July 2019 05:30:52 18:01:11 28 August 2019 05:31:39 17:50:1029 July 2019 05:31:00 18:01:00 29 August 2019 05:31:34 17:49:3930 July 2019 05:31:07 18:00:49 30 August 2019 05:31:29 17:49:0831 July 2019 05:31:15 18:00:36 31 August 2019 05:31:23 17:48:37
Date
JULY 2019 AUGUST 2019
Date
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 35
VII. PELAYANAN PUBLIK
1. PELAYANAN PENERBANGAN
Berdasarkan hasil data pengamatan cuaca selama bulan Juni 2019, dalam hal
ini banyak hasil observasi cuaca khusus untuk pelayanan penerbangan yang berupa
QAM, SPECI, dan METAR dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 6. Informasi Pelayanan Meteorologi Untuk PenerbanganStasiun Meteorologi Mali – Alor
BULANHASIL PENGAMATAN
QAM SPECIAL METAR SPECI
Juni 2019 187 0 778 6
Keterangan Tabel:
o QAM : merupakan informasi cuaca yang diberikan untuk kepentingan Take Off
(Lepas Landas) dan Landing (Pendaratan) pesawat terbang.
o SPECI : Merupakan informasi cuaca khusus yang harus dilaporkan setiap terjadi
perubahan cuaca yang signifikan (bermakna) seperti: terjadi thunderstorm
(badai guntur), terjadi hujan, terjadi peruban arah kecepatan angin secara
tiba – tiba dan lain – lain. Informasi ini dilaporkan saat keadaan cuaca
mulai terjadi dan setelah cuaca selesai terjadi
o METAR: Merupakan informasi cuaca rutin untuk kepentingan penerbangan
yang dibuat setiap jam atau ½ jam sekali pada jam penuh atau jam
tengahan.
2. LAPORAN PRODUK METEOROLOGI PUBLIKLaporan produk meteorologi publik merupakan laporan informasi mengenai
kegiatan publikasi data – data hasil pengamatan yang di gunakan atau dimanfaatkan
oleh BMKG, instansi di luar BMKG dan masyarakat umum yang membutuhkan. Hasil
produk meteorologi publik dapat di lihat dalam tabel di berikut ini.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 36
Tabel 7. Laporan Produk Meteorologi PublikStasiun Meteorologi Mali – Alor Bulan Juni 2019
No
JenisPublikasi
UnitKerja
INSTANSI PENERIMA PUBLIKASIDI LINGKUNGAN BMKG DI LUAR BMKGUNIT KERJA JML UNIT KERJA JML
1 2 3 4 5 6 71 Data
KlimatologiStamet Mali-
Alor- Deputi Bidang
Meteorologi- Kepala Balai
Besar MKGWil.III
- Koord. BMKGNTT
- Ka. StasiunKlimatologiLasiana Kupang
2 lbr
Sda
Sda
Sda
- -
2 BuletinInformasiMeteorologi
Stamet Mali-Alor
Sestama BMKG
Deputi Bdg.Meteorologi
Deputi BidangKlimatologi
Kepala BiroUmum
Ka. Balai BesarMKG Wil. III
Koord. BMKGNTT
Stamet, Staklim,Stageo se-NTT
1 Exp
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
- Bupati Alor- Ketua DPRD
Kab. Alor- Kepala
BAPEDA kab.Alor- Kepala Dinas
PU kab. Alor- Kepala BPS
kab. Alor- Kepala
DinasPertanian &PerkebunanKab. Alor- Kepala
DinasPerhubungan kab. Alor- Kepala
BadanLingkunganHidupDaerah kab.Alor
1 ExpSda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
3 QAM Stamet Mali-Alor
- - Bandara Malidi Alor 187
4 SPECIAL Stamet Mali-Alor
- - Bandara Malidi Alor 0
4 METAR Stamet Mali-Alor
BMKG viaCMSS
- - 778
5 SPECI Stamet Mali-Alor
BMKG viaCMSS
- - 6
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 37
VIII. LAMPIRAN
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 38
DAFTAR ISTILAH
Anomali : Penyimpangan suatu variabel dari nilai rata-rata
Awan Konvektif : Awan tebal menjulang tinggi yang terbentuk dari pemanasan
vertikal yang membawa uap air. Awan ini mengakibatkan terjadinya
hujan secara tiba-tiba, petir dan angin.
Cold Surge : Aliran udara dingin dari daratan Asia yang menjalar memasuki
wilayah Indonesia bagian barat, cold surge biasa terjadi pada saat
Asia memasuki musim dingin.
Cuaca : Kondisi fisis atmosfer pada suatu wilayah yang sempit pada waktu
tertentu
Dasarian : Periode sepuluh harian
Dipole Mode /IOD (Indian Ocean
Dipole)
: Tingkat ketersediaan uap air akibat perbedaan suhu muka laut
antara Samudera Hindia dan Perairan Pantai Timur Afrika.
DMI (Dipole Mode Index) : Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas Dipole
Mode. DMI yang bernilai negatif akan menambah kandungan uap
air di sekitar wilayah Sumatera, sehingga curah hujannya secara
umum meningkat. Sedangkan nilai positif tidak menambah
kandungan uap air, sehingga curah hujan cenderung berkurang.
Divergensi : Beraian angin, yang mengindikasikan daerah cuaca baik
Eddy : Pusaran angin dengan durasi harian dan biasanya jika suatu
daerah terdapat eddy, maka cenderung banyak hujan.
El Nino : Fenomena memanasnya suhu permukaan laut di Pasifik Timur
sehingga secara umum menyebabkan curah hujan di sebagian
besar wilayah Indonesia berkurang
ENSO (El Nino-Shouthern
Oscillation)
: Fluktuasi musiman antara fase El Nino dan La Nina.
Gelombang : Pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan laut.
Iklim : Kondisi Rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang lama dan
wilayah yang luas.
ITCZ (Intertropical Convergence
Zone)
: Daerah pertemuan massa udara antar benua dengan cakupan
yang luas. Umumnya daerah-daerah yang dilintasi ITCZ berpotensi
terjadi pertumbuhan awan-awan hujan lebat dan cukup lama (bisa
lebih dari satu hari).
Konvergensi : Pumpunan angin, pola angin yang mengumpul
La Nina : Fenomena yang merupakan kebalikan dari El Nino. Secara umum
menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat.
MJO (Madden Jullian Oscillation) : Fluktuasi musiman/osilasi/gelombang tekanan (pola tekanan tinggi-
tekanan rendah) di kawasan tropik yang terkait dengan
Buletin Informasi Meteorologi Edisi VI bulan Juni 2019 Page 39
********
penambahan gugusan uap air yang menyuplai pembentukan
awan hujan dengan periode lebih kurang 48 hari yang menjalar
dari barat ke timur. Biasanya berawal di pantai timur Afrika
kemudian menjalar ke timur dan menghilang di bagian
tengah Pasifik. MJO ini berkaitan dengan OLR (Outgoing
Longwave Radiation)
Monsun : Suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara periodik
pada suatu periode (minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain
polanya akan berlawanan. Di Indonesia dikenal dengan 2
istilah monsun yaitu monsun Asia dan Monsun Australia. Monsun
Asia berkaitan dengan musim hujan di Indonesia, sedangkan
Monsun Australia berkaitan dengan musim kemarau.
Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun,
menggunakan periode waktu yang tidak ditentukan (1971-
2000, 1976-2005, 1978-2007, dsb)
OLR (Outgoing Longwave Radiation) : Radiasi gelombang panjang (infra merah) yang dipancarakan
keluar dari bumi. OLR yang bernilai negatif menunjukkan
tutupan awan konvektis yang banyak. Sedangkan nilai positif
menunjukan tutupan awan konvektif yang sedikit.
Rata-rata : Nilai rata-rata suatu variabel selama minimal periode 10 tahuN
(1971 – 1980, 1976 – 1985, 1996 – 2002, 1995 – 2010, dsb.)
Shearline : Garis atau zona lintasan yang terdapat perubahan arah dan
kecepatan angin secara tiba-tiba.
SOI (Southern Oscillation Index) : Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas El Nino
atau La Nina.
Standar Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan
periode waktu yang sudah ditentukan, dimulai tahun berakhiran 1
dan diakhiri tahun berakhiran 0 (1961-1990, 1971-2000, 1981-2010,
dst)
Konveksi : Pergerakan molekul-molekul pada fluida (cairan atau gas)
Updraft : Pergerakan vertikal ke atas dari suatu kolom udara yang
berhubungan dengan fenomena cuaca