Buletin Grafika Edisi April 2013

20
O

description

Buletin Grafika edisi April 2013, mengangkat tema 'Udah Putusin Aja', sebagai respon atas menjamurnya budaya pacaran yang mana bertentangan dengan Islam

Transcript of Buletin Grafika Edisi April 2013

Page 1: Buletin Grafika Edisi April 2013

O

Page 2: Buletin Grafika Edisi April 2013

Penanggung Jawab : Teja | Editor : Agus, Hani, Anis | Pimpinan

redaksi: Nouval | Sekretaris : Bilqis | Danus : Sigit (Co) , Roja,

Chalim, Arina | Layouter : Gusta | Produksi : Hayyik, Ilham |

Redaksi : Fauzi, Farida, Tatag, Andhika, Taufiq, lina, Najmi,

Ridwan.

Page 3: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 4: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 5: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 6: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 7: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 8: Buletin Grafika Edisi April 2013

Pada zaman sekarang, pacaran seolah sudah jadi istilah yang dikenal hampir seluruh orang dari semua rentang usia. Bahkan anak SD pun bisa jadi tahu tentang apa itu pacaran. Biasanya istilah ini dinisbatkan untuk hubungan antara laki-laki dan perempuan bukan mahram. Dibilang suami-istri bukan, akad nikah saja belum. Dibilang teman dekat juga katanya lebih dari itu. Jadi intinya ini seperti ikatan baru yang sebenarnya malah tidak jelas.

Sebenarnya ada beberapa alasan orang berpacaran : ada yang karena merasa butuh perhatian, ada yang buat menunjukkan rasa 'cinta'nya, buat penyemangat hidup, penyemangat belajar, sampai ada yang berdalih buat mengenal calon pasangan hidupnya.

Well, kalau dilihat dari kacamata maslahat-manfaat, mungkin ada saja manfaatnya. Lagi pula, manusia itu pada dasarnya punya yang namanya gharizah nau' atau naluri melestarikan keturunan, yang terwujud dalam bentuk rasa suka terhadap lawan jenisnya.

Namun, faktanya pacaran itu sejenis zina terselubung. Selain zina dalam bentuk kiasan, banyak sekali pacaran yang ujung-ujungnya berakhir pada zina. Data KPAI tahun 2008 menunjukkan kalau 62% siswi SMP di Jakarta sudah kehilangan kegadisannya. Data lain menunjukkan kalau di kota-kota besar lainnya, mulai dari Bandung, Yogyakarta, sampai Surabaya, sekitar 30-50% remaja putri sudah pernah berzina.

Walau tidak semua yang pacaran itu berakhir zina, tapi semua zina awalnya dari pacaran. Trust me. Jadi, pacaran adalah gerbang utama dari berzina. Percaya tidak percaya, statistik yang menunjukkan.“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS al-Israa: 32)Kalau mendekati aja dilarang, apalagi melakukan?

Sebenarnya pacaran itu berasal dari kebudayaan Nasrani. Kok bisa? Ya bisa, lah. Orang-orang Nasrani yang Katolik itu tidak boleh cerai, dengan kata lain satu pasangan buat selamanya. Mau cerai harus izin ke Paus dulu di Vatikan, itu juga tidak tahu berapa abad baru dijawab. Makanya, untuk mencegah mereka dapat pasangan yang salah, mereka pacaran dulu, untuk cari tahu apakah calon pasangannya ini baik atau tidak. Tapi ya itu, interaksinya sudah seperti orang yang sudah nikah. “Barangsiapa mengikuti suatu kaum, maka ia termasuk di dalamnya.” (HR Abu Dawud)

Page 9: Buletin Grafika Edisi April 2013

Jelas kan sekarang, kalau pacaran itu haram?Tapi kita pacarannya Islami, kok! Di bawah bedug, diawali basmalah,

diakhiri doa kifaratul majlis, dan sejenisnya. Kalau itu sih namanya nambah maksiat! Sudah tahu haram, coba dipoles pake yang berkesan Islami. Jangan-jangan nanti ada lagi yang namanya 'zina Islami' atau 'riba Islami'. Sesuatu yang sudah haram hukumnya, ya akan tetap haram, mau dipoles sedemikian rupa tidak akan merubah hukumnya.Terus gimana? Kita juga manusia, punya naluri suka sama lawan jenis?

Islam tidak mengekang naluri seperti itu. Tapi harus disalurkan dengan tepat, tidak sembarangan seperti ayam atau kucing. Ada beberapa saran (tips) untuk mengatasi masalah ini :

1. Jaga pandangan. Pepatah dari mata turun ke hati itu bukan sembarang pepatah, namun benar adanya. Jadi jaga baik-baik matanya, jangan dipakai buat lirik cewek bening atau cowok ganteng didepan mata. Dan lagi, itu juga untuk menjaga kehormatan masing-masing.

2. Jaga interaksi. Islam pada dasarnya memisahkan interaksi antara laki-laki dan perempuan, kecuali dalam perkara yang memang perlu aja, misalnya muamalah. Tujuannya supaya tidak pada galau. Jadi tidak usah sering-sering berinteraksi sama lawan jenis, seperlunya aja. Dan juga, jangan cari-cari alasan untuk komunikasi, itu sih cari kesempatan namanya.

3. Banyak berpuasa. Puasa itu untuk melatih mengekang hawa nafsu, jadi bisa diaplikasikan buat yang udah galau tapi masih belum bisa nikah. Efeknya : Mengamankan dari syahwat terhadap lawan jenis, dapat pahala puasa itu sendiri, dan bisa ngirit uang saku buat beli makan.

4. Isi kegiatan dengan yang bermanfaat, seperti baca buku, ngaji, dakwah, dzikir, dan lain-lain. Pokoknya, ingatlah Allah di manapun.

5. Nikah. Ini solusi paling mantep, dan cuma bisa dilakukan oleh mereka yang berani. Utamanya buat laki-laki, kalau emang beneran LAKI, jangan ngajak pacaran. Datangi orang tua orang yang di taksir, terus bilang, “Pak, saya datang untuk melamar anak Bapak!”

Itu buat yang belum atau tidak pacaran. Dan yang masih pacaran, #UdahPutusinAja. Yang laki-lakinya, jangan merusak masa depan perempuan dengan mengajaknya pacaran, karena perempuan dinilai dari masa lalunya. Dan untuk yang perempuan, kalian adalah makhluk yang begitu berharga, melebihi para bidadari surga (Syarat dan Ketentuan berlaku), maka jangan jual murah kemuliaan kalian pada laki-laki tidak tanggungjawab. Putuskan, lalu pantaskanlah diri untuk menikah.Jadi, mari kita serukan, #UdahPutusinAja

Page 10: Buletin Grafika Edisi April 2013

DETIKKU

Page 11: Buletin Grafika Edisi April 2013

Fenomena zina telah begitu mewabah di seluruh dunia, bahkan telah menjangkiti umat Islam pula. Salah satu evolusi dari zina yang telah 'merakyat' adalah pacaran. Hampir setiap hari kita melihat orang berpacaran, hampir dimana pun. Bahkan ada pula yang minder karena tidak punya pacar karena takut dianggap tidak laku. Pacaran pun berevolusi lagi ke berbagai bentuk, misalnya long-distance relationship (LDR), hubungan tanpa status (HTS), kakak adik, hingga 'pacaran Islami'.

Sebenarnya, apakah pacaran boleh dalam Islam?Di dalam Al Quran memang tidak ada dalil qoth'i yang menyatakan haramnya pacaran.

Banyak yang beralasan, selama tidak melakukan hal hal yang tidak baik, tidak masalah. Alasan ini juga digunakan para pelaku LDR, karena mereka hanya bisa berkomunikasi lewat media (SMS, telepon, internet). Padahal, komunikasi yang mereka lakukan pasti mesra, dengan dibumbui kata 'sayang', 'cinta', bahkan ditambah dengan kata-kata rayuan. Ujung-ujungnya, ketika mereka bertemu, mereka akan menumpahkan segala perasaan mereka dengan perbuatan. Mulai dari bergandengan tangan, bahkan hingga berzina. Astagfirullah.

Dari uraian di atas jelas bahwa pacaran itu adalah salah satu jalan mendekati zina. Padahal di dalam Al Quran ada ayat yang menyatakan larangan mendekati zina

وال تقربوا الزنا إنھ كان فاحشة وساء سبیال “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu

perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro': 32). Dari ayat di atas sudah jelas, bahwa mendekati zina saja sudah tidak boleh, apalagi

sampai berzina. Bahkan sebenarnya berangan-angan bisa bermesraan dengan pasangan saja sudah termasuk zina. Hal ini telah disabdakan oleh Rasulullah SAW,

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)

Hadits di atas menjadi sanggahan terhadap beberapa orang yang membenarkan konsep 'boleh pacaran selama tidak berzina'.

Ada beberapa orang yang bilang bahwa berpacaran agar menjadi pribadi yang lebih shalih, dengan jalan berpacaran dengan orang yang 'dianggap' shalih pula. Jelas ini adalah pendapat yang ngawur, tidak memahami konsep yang ada dalam Al Quran dan hadits. Pendapat ini seperti halnya orang yang melakukan mencuri dengan niat dibagikan kepada fakir miskin. Niat baik, jika dengan proses yang salah maka tidak akan bermanfaat, bahkan berpotensi menambah dosa.

Lalu, bagaimana dengan opini umum yang menyatakan bahwa “Jika tidak berpacaran, maka tidak akan dapat jodoh. Kan jodoh udah diatur, tapi kalo ngga cari ngga bakal nemu”?

Islam datang dengan memberikan solusi kepada manusia. Dalam hubungan pra-nikah, Islam mengenalkan metode taaruf. Taaruf adalah proses mengenal calon pasangan dengan cara mempertemukan calon pria dan calon wanita, tapi tidak berduaan karena harus ada yang mendampingi. Utamanya wali atau dari keluarganya. Jadi dengan proses ini diharapkan masing-masing calon saling mengenal pasangannya tanpa risiko mendapat dosa.

Jadi, masih mau pacaran?

Opini Grafika

10

Page 12: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 13: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 14: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 15: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 16: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 17: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 18: Buletin Grafika Edisi April 2013
Page 19: Buletin Grafika Edisi April 2013

pacaran konvensional

kalo kita pacarankayak orang banyak,

berduaan, malmingan,nge- date gitulah

tapi kita gak macam- macam kok.

“gak macam- macam gimana?lha wong pacaran itu aja udah macam2”

pacaran islami kalo kita pacaran islami,gak pegangan tangan,

gak berduaan,gak malmingan juga,tapi tiap malem telpon

n smsan

“ yang ini lebih berbahaya lagi,pacaran bawa- bawa nama Islam,

namanya zina, tetap zina.”

story : Read_oneart : fitriansyah_T

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.(QS Al Isra: 32)

When You’re single,it means Allah is protecting you for someone special

18

Page 20: Buletin Grafika Edisi April 2013

AZZAMJl. M

on

jali, G

em

aw

an

g u

tara

po

m b

en

sin

IDR

: 8000

kapste

r handal

tem

uka

n g

aya

mu...