Buku Saku Ringkasan

5
A. Gangguan Psikofisiologis 1. Pengertian gangguan psikofisiologis Psikofisiologi adalah studi mengenai hubungan dari fenomena mental atau behavioral dengan proses-proses jasmani, khususnya studi mengenai aktivitas spontan dari bermacam-macam oragan jasmaniah seperti dari otak, jantung, dan otot-otot ketika berlangsung perilaku. Gangguan psikofisiologis merupakan gangguan kesehatan yang umum dijumpai di populasi, namun seringkali menimbulkan kesalah pahaman dibidang medis. Gangguan psikofisiologis itu sendiri tidak tercantum dalam DSM-IV-TR, meskipun sebelumnya tercantum dalam versi- versi DSM terdahulu. Implikasi penempatan ini adalah gangguan psikofisiologis bukan merupakan gangguan mental. 2. Macam-macam gangguan psikofisiologis a. Gangguan Kardiovaskular Gangguan kardiovaskular adalah penyakit pada jantung dan sistem sirkulasi darah. Dua macam penyakit kardiovakular yang dipengaruhi oleh stres adalah hipertensi dan penyakit jantung koroner Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, memicu seseorang mengalami atherosclerosis (penyumbatan pembulu darah arteri, serangan jantung, dan stroke, juga dapat menyebabkan kematian melalui gagal ginjal). Faktor pemicu hipertensi diantaranya yaitu kemarahan

description

vtyub

Transcript of Buku Saku Ringkasan

A. Gangguan Psikofisiologis1. Pengertian gangguan psikofisiologisPsikofisiologi adalah studi mengenai hubungan dari fenomena mental atau behavioral dengan proses-proses jasmani, khususnya studi mengenai aktivitas spontan dari bermacam-macam oragan jasmaniah seperti dari otak, jantung, dan otot-otot ketika berlangsung perilaku. Gangguan psikofisiologis merupakan gangguan kesehatan yang umum dijumpai di populasi, namun seringkali menimbulkan kesalah pahaman dibidang medis.Gangguan psikofisiologis itu sendiri tidak tercantum dalam DSM-IV-TR, meskipun sebelumnya tercantum dalam versi-versi DSM terdahulu. Implikasi penempatan ini adalah gangguan psikofisiologis bukan merupakan gangguan mental.

2. Macam-macam gangguan psikofisiologisa. Gangguan KardiovaskularGangguan kardiovaskular adalah penyakit pada jantung dan sistem sirkulasi darah. Dua macam penyakit kardiovakular yang dipengaruhi oleh stres adalah hipertensi dan penyakit jantung koronerHipertensi adalah tekanan darah tinggi, memicu seseorang mengalami atherosclerosis (penyumbatan pembulu darah arteri, serangan jantung, dan stroke, juga dapat menyebabkan kematian melalui gagal ginjal). Faktor pemicu hipertensi diantaranya yaitu kemarahanJantung koroner, jantung koroner terdiri dari dua tipe utama. Pertama anggguna pektoris dan infraksi miokardial atau serangan jantungAnggina pektoris adalah rasa sakit di dada secara berkala, biasanya dibelakang tulang dada dan seringkali menyebar ke punggung dan kadang bahu dan lengan kiri. Penyebab utama serangan rasa sakit yang parah ini adalah kurangnya pasokan oksigen ke jantung. Infraksi miokardial adalah penyakit yang jauh lebih serius. Sama halnya dengan anggina pektoris penyakit ini disebabkan karena kurangnya psokan oksigen ke jantung.a. AsmaSerangan asma terjadi secara mendadak. Penderita asma mengalami penyempitan saluran udara pada paru-paru, yang mana saluran udara tersebut bersifat hipersensitive.1. Terapi untuk gangguan psikofisiologisTerapis yang berorientasi psikoanalisis menggunakan teknik-teknik seperti asosiasi bebas dan analisis mimpi untuk penderita kecemasan. Sedangkan para terapis behavioral dan kognitif, menggunakan serangkaian prosedur untuk mengurangi kecemasan dan kemarahan, contohnya latihan relaksasi

B. Gangguan Somatofrom1. Pengertian gangguan somatoformKata somatoform ini di ambil dari bahasa Yunani soma, yang berarti tubuh. Dalam gangguan somatoform, orang memiliki simtom fisik yang mengingatkan pada gangguan fisik, namun tidak ada abnormalitas organik yang dapat ditemukan penyebabnya.Gangguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala fisik (sebagai contohnya, nyeri, mual, dan pusing) di mana tidak dapat ditemukan penjelasan medisMacam-macam Gangguan Somatoform1. Gangguan somatisasiGangguan somatisasi adalah gangguan dengan karakteristik berbagai keluhan atau gejala somatik yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat dengan menggunakan hasil pemeriksaan fisik maupun laboratorium. Diagnosis gangguan somatisasi digunakan untuk individu-individu yang banyak menagalami keluhan-keluhan somatic, berulang-ulang dan berlangsung lama, yang jelas bukan karena suatu penyebab fisik yang actual. Individu-individu dengan gangguan ini menolak pandangan bahwa penyebab dari keluhan-keluhan mereka adalah factor psikologis dan mereka tetap mencari pengobatan.1. HipokondriasisHipokondriasis merupakan kondisi kecemasan yang kronis dimana pendrita selalu merasa ketakutan yang patologik terhadap kesehatannya sendiri. Penderita merasa yakin sekali bahwa dirinya mengidap penyakit yang parah (serius).1. Gangguan konversiMenurut DSM IV, gangguan konversi adalah gangguan dengan karakteristik munculnya satu atau beberapa simtom neurologis (misal: buta, lumpuh, dll) yang tidak dapat dijelaskan secara medis dan diduga faktor psikologis memiliki peranan penting dengan awal dan keparahan gangguan

Penanganan Gangguan SomatoformJika memang terindikasi bahwa kamu adalah penderita somatoform disorder disarankan segara mendatangi psikolog untuk diberikan penanganan terapi agar gangguan dapat berkurang. Pendekatan behavioral untuk menangani gangguan somatofom adalah menghilangkan sumber dari reinforcement sekunder yang dapat di hubungkan dalam keluhan-keluhan fisik. Terapis behavioral dapat bekerja secara lebih langsung dengan penderita gangguan somatofom membantu orang tersebut mengani stres dan kecemassan dengan cara yang lebih adaptif. Sedangkan terapi dalam teknik kognitif behavioral paling sering pemaparan terhadap pencegahan respon anretrukturisasi kognitif. Secara sengaja memunculkan kerusakan yang dipersepsikan didepan umum, dan bukan menutupinya melalui penggunaan rias wajah dan pakaian.

C. GANGGUAN DISOSIATIF1. Pengertian Gangguan DiasosiatifDisosiasi psikologis adalah perubahan kesadaran mendadak yang mempengaruhi memori dan identitas. Para individu yang menderita gangguan disosiatif tidak mampu mengingat berbagai peristiwa pribadi penting atau selama beberapa saat lupa akan identitasnya atau bahkan membentuk identitas baru.2. Macam-Macam Gangguan Disosiatif Amnesia DisosiatifAmnesia disosiatif adalah hilangnya memori setelah kejadian yang penuh stres. Seseorang yang menderita gangguan ini tidak mampu mengingat informasi pribadi yang penting, biasanya setelah suatu episode yang penuh stres. Fugue DisosiatifFugue disosiatif adalah hilangnya memori yang disertai dengan meninggalkan rumah dan menciptakan identitas baru. Dalam fugue disosiatif, hilangnya memori lebih besar dibanding dalam amnesia disosiatif. Gangguan DepersonalisasiGangguan depersonalisasi adalah suatu kondisi dimana persepsi atau pengalaman seseorang terhadap diri sendiri berubah. Dalam episode depersonalisasi, yang umumnya dipicu oleh stres, individu secara mendadak kehilangan rasa diri mereka. Para penderita gangguan ini mengalami pengalaman sensori yang tidak biasa, misalnya ukuran tangan dan kaki mereka berubah secara drastis, atau suara mereka terdengar asing bagi mereka sendiri. Gangguan Identitas DisosiatifGangguan identitas disosiatif suatu kondisi dimana seseorang memiliki minimal dua atau lebih kondisi ego yang berganti-ganti, yang satu samalain bertindak bebas.Penanganan Gangguan DisosiatifTerapi psikoanalisis lebih banyak dipilih untuk gangguan disosiatif dibanding masalah-masalah psikologis lain. Tujuan untuk mengangkat represi menjadi hukum sehari-hari, dicapai melalui penggunaan berbagai teknik psikoanalitik dasar. Terapi Hipnotis umum digunakan dalam penanganan GID. Secara umum, pemikirannya adalah pemulihan kenangan menyakitkan yang direpres akan difasilitasi dengan menciptakan kembali situasi penyiksaan yang diasumsikan dialami oleh pasien. Umumnya seseorang dihipnotis dan didorong agar mengembalikan pikiran mereka kembali ke peristiwa masa kecil.