buku saku tiara.docx

17
Tahapan Labeling Tahapan akhir dengan memberikan labelnama pada preparat yang dibuat. A. Pap smear a. Defenisi Pap smear Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim dengan menggunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, serta hasil yang akurat (Wijaya, 2010). Pap smear merupakan cara yang mudah, aman dan untuk mendeteksi kanker serviks melalui pemeriksaan getah atau lendir di dinding vagina (Dianada, 2008). Sedangkan samadi, 2010 mengatakan Pap smear merupakan salah satu deteksi dini terhadap kanker serviks, yang prinsipnya mengambil sel epitel yang ada di leher rahim yang kemudian dilihat kenormalannya. Setiap wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear ke dokter, baik bagi mereka yang telah melakukan pertama kali berhubungan seksual maupun yang sudah sering melakukan hubungan seksual (sudah menikah). Begitupun bagi mereka yang sama sekali yang belum pernah berhubungna seksual. Karena pemeriksaan Pap Smear ini dapat mendeteksi samapai 90% kasus kanker serviks secara akurat dengan biaya yang tidak terlalu mahal, dan sangat efektif untuk menurunkan angka kematian pada wanita yang menderita kanker serviks.

Transcript of buku saku tiara.docx

Tahapan LabelingTahapan akhir dengan memberikan labelnama pada preparat yang dibuat.

A.Pap smeara.Defenisi Pap smearPap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim dengan menggunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, serta hasil yang akurat (Wijaya, 2010). Pap smear merupakan cara yang mudah, aman dan untuk mendeteksi kanker serviks melalui pemeriksaan getah atau lendir di dinding vagina (Dianada, 2008). Sedangkan samadi, 2010 mengatakan Pap smear merupakan salah satu deteksi dini terhadap kanker serviks, yang prinsipnya mengambil sel epitel yang ada di leher rahim yang kemudian dilihat kenormalannya.Setiap wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear ke dokter, baik bagi mereka yang telah melakukan pertama kali berhubungan seksual maupun yang sudah sering melakukan hubungan seksual (sudah menikah). Begitupun bagi mereka yang sama sekali yang belum pernah berhubungna seksual. Karena pemeriksaan Pap Smear ini dapat mendeteksi samapai 90% kasus kanker serviks secara akurat dengan biaya yang tidak terlalu mahal, dan sangat efektif untuk menurunkan angka kematian pada wanita yang menderita kanker serviks.

b.Tujuan pemeriksaan Pap SmearTujuan dari deteksi dini kanker servik atau pemeriksaan Pap Smear ini adalah untuk menemukan adanya kelainan pada mulut leher rahim. Meskipun kanker tergolong penyakit mematikan, namun sebagian besar dokter ahli kanker menyebutkan bahwa dari seluruh jenis kanker, kanker servik termasuk yang paling bisa dicegah dan diobati apabila terdeteksi sejak awal. Oleh karena itu, dengan mendeteksi kanker servik sejak dini diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita kanker serviks (Wijaya, 2010).Beberapa tujuan dari pemeriksaan Pap Smear yang dikemukakan oleh Sukaca, 2009 yaitu :1)Untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi kanker.2)Untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks3)Untuk mendeteksi perubahan prakanker pada serviks4)Untuk mendeteksi infeksi-infeksi disebabkan oleh virus urogenital dan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.5)Untuk mengetahui dan mendeteksi sel abnormal yang terdapat hanya pada lapisan luar dari serviks dan tidak menginvasi bagian dalam.6)Untuk mengetahui tingkat berapa keganasan kanker serviksc.Wanita yang diajurkan Pap smearWanita Usia Subur (WUS) merupakan masa terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun dimana organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 17-45 tahun. Wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear ke dokter, baik bagi mereka yang telah melakukan pertama kali berhubungan seksual maupun yang sudah sering melakukan hubungan seksual (sudah menikah). Begitupun bagi mereka yang sama sekali yang belum pernah berhubungna seksual. Karena pemeriksaan Pap Smear ini dapat mendeteksi samapai 90% kasus kanker servik secara akurat dengan biaya yang tidak terlalu mahal, dan sangat efektif untuk menurunkan angka kematian pada wanita yang menderita kanker serviks.Kehamilan juga tidak mencegah seorang wanita untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear karena prosedur Pap Smear dapat dilakukan secara aman selama kehamilan. Sehingga, wanita hamil juga dapat menjalani test ini. Pemeriksaan Pap Smear tidak direkomendasikan bagi wanita yang telah melakukan histerektomi (dengan pengangkatan serviks) untuk kondisi yang jinak. Wanita yang pernah melakukan histerektomi tetapi tanpa pengangkatan (histerektomi subtotal), sebaiknya melanjutkan skrining sebagaimana halnya wanita yang tidak melakukan histeretomi (wijaya, 2010).Wanita yang dianjurkanuntuk melakukan pemeriksaan Pap Smear sebagai berikut :1)Wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum namun aktivitas seksualnya tinggi.2)Wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita HPV ( Human Papilloma Virus ) atau kutil kelamin.3)Wanita yang berusia diatas 35 tahun.4)Sesering mugkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal5)Sesering mugkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker servik.6)Wanita yang mengunakan pil KB (sukaca, 2009).d.Waktu untuk melakukan Pap smearPemeriksaan Pap Smear dapat dilakukan kapan saja kecuali pada saat haid karena darah atau sel dari dalam rahim dapat mengganggu keakuratan hasil pap smear, namun waktu yang tepat untuk melakukan Pap Smear adalah satu atau dua minggu setelah berakhir masa menstruasi.Untuk wanita yang sudah menopause biasa melakukan pemeriksaan pap smear kapan saja ( Dianada, 2008 ).Adapun waktu untuk melakukan Pap Smear secara teratur yang dikemukan oleh Sukaca, 2009 yaitu :1)Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.2)Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV (Human Papilloma Virus) atau kutil kelamin.3)Setiap tahun untuk wanita yang berumur diatas 35 tahun.4)Setiap tahun untuk wanita yang mengunakan pil KB.5)Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun atau untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker, jika 3 kali berturut-turut hasil pap smear menunjukan negative.6)Setahun sekali bagi wanita yang berumur 40-60 tahun.7)Sesudah 2x pap tes hasilnya negative dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa wanita yang resiko tinggi harus lebih sering menjalakan pap tes .8)Sering mungkin jika hasil pap smear menunjukan abnormal sesering mungkin setelah penilain dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks.

e.Persiapan sebelum untuk melakukan Pap smearAdapun persiapan sebelum melakukan Pap Smear yaitu sebagai berikut :1)24 jam sebelum menjalani pap smear sebaiknya tidak melakukan pencucian atau pembilasan vagina dengan anti septik .2)Sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual 48 jam sebelum pemeriksaan pap smear .3)Informasikan kepada tenaga kesehatan tentang jenis obat yang di minum dalam 24 jam sebelum pemeriksaan pap smear (Nurcahyo, 2010).4)Informasi mengenai haid terakhir, kontrasepsi yang digunakan kepada petugas kesehatan (Purnomo, 2009).5)Pada saat pengambilan lendir, usahakan otot-otot vagina rileks sehigga pada dinding leher rahim dapat terambil cukup tepat untuk pemeriksaan.f.Prosedur pemeriksaan Pap SmearPemeriksaan Pap Smear dilakukan ketika wanita tidak sedang masa menstruasi. Waktu terbaik untuk melakukan skrining adalah antara 10-20 hari setelah hari pertama masa menstruasi. Selama kira-kira dua hari sebelum pemeriksaan, seorang wanita sebaiknya menghindari penggunaan pembersih vagina, karena bahan-bahan ibi dapat menghilangkan atau menyembunyikan sel-sel abnormal.Pemeriksaan Pap Smear dilakukan diatas kursi periksa kandungan oleh dokter atau bidan yang sudah ahli dengan menggunakan alat untuk mambantu membuka kelamin wanita. Ujung leher rahim diusap dengan spatula untuk mengambil cairan yang mengandung sel-sel dinding leher rahim. Usapan ini kemudian diperiksa jenis sel-selnya dibawah mikroskop.Hasil pemeriksaan Pap Smear biasanya keluar setelah dua atau tiga minggu. Pada akhir pemeriksaan Pap Smear, setiap wanita hendaknya menanyakan kapan dia bias menerima hasil pemeriksaan Pap Smearnya dan apa yang harus dipelajari darinya.Pap Smear hanyalah sebatas skirining, bukan diagnosis adanya kanker servik. Jadi apabila hasil pemeriksaan positif yang berarti terdapat sel-sel abnormal, maka harus segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan oleh dokter ahli. Pemeriksaan tersebut berupa kolposkopi yaitu pemeriksaan dengan pembesaran (seperti mikroskop) yang digunakan untuk mengamati secara langsung permukaan serviks dan bagian serviks yang abnormal. Dengan kolposkopi, akan tampak jelas lesi-lesi pada permukaan serviks. Setelah itu, dilakukan biopsy pada lesi-lesi tersebut (wijaya, 2010).

G. Persiapan sebelum pap smear:1. Pada saat pengambilan lendir, usahakan otot-otot vagina rileks2. Tidak melakukan hubungan suamiistri48 jam sebelum pengambilan lendir mulut Rahim3. Waktu yang paling baik untuk pengambilan lendir adalah 2 minggu setelah selesai haid4. Jangan menggunakan pembasuh antiseptic atau sabun antiseptic di sekitar5. vagina selama 72 jam sebelum pengambilan lender6. Jika sudah menopause, papsmear dapat dilakukan kapan saja, tetapi jika kandung rahidan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy) atau operasi pengangkatankandung rahim dan leher Rahim tidak perlu lagi melakukan papsmear karena sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim.7. Tidak sedang haid

H. Alasan Harus melakukan Papsmear1. Menikah pada usia muda (dibawah 20 tahun)2. Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun3. Pernah melahirkan lebih dari 3 kali4. Pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau kontrsepsi hormonal5. Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual6. Mengalami keputihan atau gatal pada vagina7. Sudah menopause dan mengeluarkandarah pervagina8. Berganti-ganti pasangan dalamsenggama

I Waktu untuk melakukan Pap smear

1. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.2. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV (Human Papilloma Virus) atau kutil kelamin.3. Setiap tahun untuk wanita yang berumur diatas 35 tahun.4. Setiap tahun untuk wanita yang mengunakan pil KB.5. Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun atau untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker, jika 3 kali berturut-turut hasil pap smear menunjukan negative.6. Setahun sekali bagi wanita yang berumur 40-60 tahun.

j. Waktu untuk melakukan Pap smear

1. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.2. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV (Human Papilloma Virus) atau kutil kelamin.3. Setiap tahun untuk wanita yang berumur diatas 35 tahun.4. Setiap tahun untuk wanita yang mengunakan pil KB.5. Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun atau untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker, jika 3 kali berturut-turut hasil pap smear menunjukan negative.6. Setahun sekali bagi wanita yang berumur 40-60 tahun.7. Sesudah 2x pap tes hasilnya negative dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa wanita yang resiko tinggi harus lebih sering menjalakan pap tes .8. Sering mungkin jika hasil pap smear menunjukan abnormal sesering mungkin setelah penilain dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks.

k. Persiapan Sebelum Pemeriksaan Pap Smear Lakukan Pemeriksaan Pap Smear ketika anda Tidak sedang haid atau ada perdarahan. Lakukan Pemeriksaan Jika tiga hari sesudah haid selesai. Tidak boleh berhubungan seksual, minimal tiga hari (3x24 jam). Tidak boleh memakai douch, cairan pembersih vagin atau antiseptik sejenisnya yang dimasukkan ke dalam vagina (Namun untuk membersihkan daerah bagian luar vagina masih diperbolehkan). Tidak sedang hamil. Lakukan pemeriksaan pap smear sebaiknya dilakukan dua atau tiga bulan setelah melahirkan, atau ketika darah nifas sudah bersih.

l. MENYIAPKAN PASIEN1. Sapalah pasien atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri, serta tanyakan keadaannya, kemudian pasien dipersilakan duduk. 2. Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang pengambilan Pap Smear, tujuan dan manfaat untuk keadaan pasien. 3. Berikan jaminan tentang keamanan atas tindakan yang anda lakukan serta jaminan tentang kerahasiaan yang diperlukan pasien kepada pasien atau keluarganya. 4. Mintalah kesediaan pasien untuk pengambilan Pap Smear, namun barengi dengan penjelasan tentang hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya tentang hak menolak tindakan pengambilan Pap Smear tanpa kehilangan hak akan pelayanan lain. 5. Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas pakaian dalam. 6. Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi dan mengatur pasien pada posisi litotomi. 7. Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan diperiksa.

m. Persiapan Alat dan Bahan Air mengalir Spatula Ayre Sabun cair Pensil kaca (marker) Larutan antiseptik Spekulum Lap Alkohol 95% Larutan hipoklorit Kaca benda (object glass) Lap bersih atau tissue Baskom berisi larutan klorin 0,5% Handuk kecil atau tissue Sarung tangan steril Formulir pemeriksaan Tempat sampah non-medis Tempat sampah medis

SYARAT PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR1. Bahan pemeriksaan harus berasal dari portio serviks (sediaan servikal) dan mukosa endoserviks (sediaan endoservikal) 2. Pengambilan Pap Smear dapat dilakukan setiap waktu di luar masa haid yaltu sesudah hari sikius haid ke tujuh sampai m3. asa premenstruasi. 4. Apabila penderita mengalami gejala perdarahan di luar masa haid dan dicuriigai disebabkan oleh kanker serviks maka sediaan Pap Smear harus dibuat saat itu juga. 5. Alat-alat yang digunakan sedapat mungkin yang memenuhi syarat untuk menghindari hasil pemeriksaan negatif palsu. BAHAN PEMERIKSAAN PAP SMEARBahan pemeriksaan Pap smear terdiri atas sekret vagina, sekret servikal (ektoserviks), sekret endoservikal (endoserviks), sekret endometrial dan forniks posterior. Setiap sekret mempunyai manfaat penggunaan yang khas, dimana untuk pemeriksaan tertentu sediaan Pap Smear yang dibaca harus berasal dan lokasi tertentu pula .

PENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMBUATAN PAP SMEA

R1. Siapkan peralatan dan bahan. 2. Cuci tangan aseptik dengan langkah seperti pada cuci tangan rutin dengan menuangkan kira-kira 5 ml larutan antiseptik pada tangan dan mengeringkan dengan mengangin-anginkan. 3. Pasang sarung tangan steril. 4. Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke aspekus genitalis. 5. Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan perineum. 6. Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri pada introitus vagina (agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit) dan dorong bilah spekulum ke dalam lumen vagina.

7. Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90 derajat hingga tangkainya ke arah bawah. Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci pengatur bilah atas bawah (hingga masing-masing bila menyentuh dinding atas dan bawah vagina). 8. Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas (perhatikan ukuran dan wama porsio, dinding dan sekret vagina dan forniks). 9. Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan secara hati-hati (supaya pengambilan epitel tidak terganggu) 10. Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio diusahakan di daerah squamo-columnair junction. Sampel diambil dengan menggunakan spatula Ayre yang diputar 360.

11. Oleskan sampel pada gelas objek diusahakan tidak terlalu tebal/terlalu tipis. 12. Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Fiksasi ini dapat menggunakan spray yang disemprotkan dari jarak 20-25 cm, atau dengan merendam pada wadah yang mengandung etil alkohol 95% selama 15 menit yang kemudian dibiarkan mengering kemudian diberi label.

13. Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak bilah, kemudian keluarkan spekulum. 14. Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan. Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesal dan persilahkan ibu untuk mengambil tempat duduk. 15. Masukkan tangan yang masih bersarung tangan kedalam baskom berisi larutan klorin 0,5%, gosokkan kedua tangan untuk membersihkan bercak-bercak darah yang menempel pada sarung tangan. 16. Lepaskan sarung tangan. TEKNIK MENGAMBIL BAHAN SEDIAAN PAP SMEAR1. Masukkan spatula Ayre ke dalam kanalis endoserviks sedalam 1 atau 2 cm dari orifisium uteri eksternum.

Keterangan : Gambar A : Cara mengambil sekret seperti ini tepat, karena daerah squamo columnar junction terapus dan sel endoservikal akan dijumpai. Alat : Spatula Ayre modifikasi Gambar B : Cara mengambil sekret seperti ini kurang tepat dan hasilnya akan kurang memadai, karena seringkali sel endoservikal tidak dijumpai. Alat : Spatula Ayre standar 2. Putarlah alat tersebut secara melingkar 360 derajat urituk menghapus permukaan mukosa endoserviks dan daerah squamo columnar junction.

3. Oleskan sekret yang didapat pada gelas obyek secukupnya. 4. Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cairan fiksasi alkohol 95% atau hair spray. 5. Setelah selesai difiksasi minimal 30 menit, sediaan siap dikirim ke Laboratorium patologi Anatomi.

Hal yang Harus Diperhatikan dalamPembuatan Sediaan Apus Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sediaan apus adalah membuat sediaan apusan tipis merata; segera fiksasi sesuai metode pewarnaan PAP; membuat sediaan sedikit mungkin mengandung darah menjaga kebersihan bahan kimia yang merusak sel; menyiimpan ditempat yang bersih, kering dan aman, memberi label pada obyek glas yang digunakan.hasil Paps Smear

Hasil Paps Smear dibagi enam klas, yaitu Klas 0 : tidak dapat dinilai. Harus diulang pengambilan sampel baru. Klas 1 : normal. Klas 2 : proses radang dengan atau tanpa displasi (perubahan sifat sel) ringan. Dilakukan pemeriksaan ulang 3-6 bulan. Klas 3 : Displasi sedang atau berat. Dilakukan pemeriksaan ulang, jika hasilnya sama, dilakukan biopsi (yaitu mengambil sedikit jaringan untuk diperiksa). Klas 4 : Karsinoma in situ. Dilakukan pemeriksaan ulang, jika hasilnya sama, dilakukan biopsi kerucut. Klas 5 : Karsinoma invasif. Diperiksa lebih jauh untuk menentukan stadiumnya.Kesalahan yang sering terjadi :1. Sediaan apus terlalu tipis, hanya mengandung sedikit sel.2. Sediaan apus terlalu tebal dan tidak merata, sel bertumpuk-tumpuk sehingga menyulitkan pemeriksaan.3. Sediaan apus telah kering sebelum difiksasi (terlalu lama diluar, tidak segera direndam di dalam cairan fiksatif).4. Cairan fiksatif tidak memakai alkohol 96 %.PENGIRIMAN SPESIMEN Tanggal pengiriman Tanggal dan jam pengambilan spesimen Data penderita (nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor rekam medik) Identitas pengirim Jenis spesimen : Pap Smear Pemeniksaan laboratorium yang diminta Transport media / pengawet yang digunakan : Alkohol 95% atau hair spray Keterangan klinis: riwayat KB, jumlah anak, keluhan

Manfaat pemeriksaanPap smear

1. Evaluasi sitohormonal2. Mendiagnosis peradangan3. Indetifikasi organisme penyebab peradangan4. Mendiagnosa kelainan pra kanker (displasia) serviks dan kanker serviks dini atau lanjut (karsinoma insitu/invasif )5. Memantau hasil terapi

Gambaran Histologis pada Berbagai Tingkat Sel Kanker Serviks