Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku...

41
Pundi Sumatera atas dukungan Tropical Forest Conservation Act (TFCA) Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro Penulis: Romi Iskandar,SE.,MM. Penyuting: Syafrizaldi Layout: Ahmad Aljufari Copyright (c) 2015, Romi Iskandar BUKU SAKU PENDAMPING LEMBAGA KEUANGAN MIKRO ROMI ISKANDAR, SE,M.M. Penyunting Syafrizaldi

Transcript of Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku...

Page 1: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

Pundi Sumatera atas dukungan Tropical Forest Conservation Act (TFCA)

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro Penulis: Romi Iskandar,SE.,MM. Penyuting: Syafrizaldi Layout: Ahmad Aljufari

Copyright (c) 2015, Romi Iskandar

Buku Saku PendamPing

LemBaga keuangan

mikro

ROMI ISKANDAR, SE,M.M.

PenyuntingSyafrizaldi

Page 2: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

Pengantar Penulis

Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam pelaksanaan program di Pundi Sumatera telah berjalan lama. Bahkan sejak berdirinya lembaga ini tahun 2006, pendampingan terhadap LKM dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangannya telah dilakukan. Keterlibatan Pundi Sumatera tidak hanya pada inisiasi awal pembentukan LKM, melainkan dalam proses tumbuh kembang dan penguatan kelembagaannya pun tidak terlepas dari peran fasilitasi lembaga ini.

Salah satu LKM yang sudah menjadi mitra sejak awal adalah Kopwan Dahlia di Dusun Lubuk Beringin, Kabupten Bungo Provinsi Jambi. Saat ini, Kopwan Dahlia berkembang menjadi koperasi wanita yang mengembangkan usaha simpan pinjam. LKM lainnya yang sejak awal juga menjadi mitra adalah LPN Usaha Mandiri di Nagari Koto Salak Kecamatan Koto Salak Kabupaten Dharmasraya Privinsi Sumatera Barat. LPN Usaha Mandiri kini telah berkembang menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). KJKS Usaha Mandiri pernah mengalami fase jatuh bangun yang cukup ekstrim. Bahkan pada rentang waktu antara tahun 2010 – 2012, lembaga ini sempat ambruk karena kesalahan pengelolaan, terutama dalam aspek pengelolaan administrasi. Sejak tahun 2012 akhir, KJKS Usaha Mandiri mulai perlahan bangkit setelah melakukan restrukturisasi kepengurusan dan keanggotaan.

Saat ini, melalui dukungan dari Tropical Forest Conservation Act(TFCA), Pundi Sumatera menfasilitasi beberapa LKM di desa-desa sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, diantaranya Kopwan Cahayo Alam di Muara Madras Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, LKM Suka Maju dan Simancuang Indah di Simacuang Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat. Lembaga-lembaga ini berkembang dengan jalannya masing-masing, dengan peluang dan tantangan yang juga berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi budaya, sosial kemasyarakatan, geografis, peran perangkat pemerintahan, termasuk juga interaksinya dengan pihak lain.

Dari berbagai model LKM yang menjadi mitra Pundi Sumatera, memberikan pembelajaran yang cukup penting. Pembelajaran yang akan sangat membantu bagi tubuh kembangnya LKM dimasa yang akan datang. Salah satu poin penting adalah lemahnya penguasaan aspek administrasi keuangan oleh LKM. Oleh karenanya, dibutuhkan standar pengelolaan administrasi keuangan. Pundi Sumatera, sebagai pendamping LKM diharapkan memiliki dan mampu memfasilitasi LKM dalam meningkatkan kinerjanya melalui standar pengelolaan administrasi keuangan. Namun, tingkat perkembangan LKM yang beragam juga membutuhkan level penerapan standar yang berbeda-beda. Oleh karenanya, buku ini disusun sebagai panduan untuk menilai tahap perkembangan suatu LKM.

Melalui buku ini, pembaca akan dimudahkan dalam mengetahui materi-materi penting yang akan dijadikan sebagai panduan. Buku ini bermanfaat bagi para pendamping LKM di lapangan dalam meningkatkan kinerja pengelolaan LKM. Pendamping diharapkan dapat terus melakukan penyempurnaan dalam menuju kondisi LKM yang sehat dan bermanfaat. Kiranya buku saku untuk pendamping LKM yang ada di tangan anda saat ini, dapat memberikan kontribusi positifnya terhadap tumbuh kembangnya LKM dimasa yang akan datang.

Penulis Romi Iskandar

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro i Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikroii Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro iii Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikroiv

Page 3: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro i Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikroii Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro iii Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikroiv

Pengantar Pundi Sumatera

Salah satu tantangan utama dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat-khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar hutan- adalah minimnya akses terhadap pendanaan. Banyak potensi kegia-tan ekonomi masyarakat tidak dapat berkembang secara maksimal karena keterbatasan dukungan modal. Lembaga pendanaan formal adalah sesuatu yang “jauh”, baik dalam pengertian fisik karena ja-rak tempat layanannya yang jauh dari kampung-kampung pinggir hutan maupun dalam pengertian jauhnya gap antara kemampuan masyarakat dalam memenuhi standar dan persyaratan yang mer-eka terapkan.

Secara tradisional, sebenarnya masyarakat sudah lama memi-liki system pendanaannya sendiri dalam berbagai bentuk. Arisan, kongsi kematian, wirid yasinan, senam pagi, simpan pinjam dan sejenisnya. Umumnya dasar ikatannya adalah solidaritas sosial da-lam komunitas. Modal sosial yang ada ini sebenarnya dapat dijadi-kan jawaban untuk kemandirian pendanaan di tengah masyarakat. Namun saat bentuk-bentuk ikatan sosial ini ingin didorong lebih jauh menjadi lembaga keuangan ditengah masyarakat, tantangannya tidaklah mudah. Banyak kelompok-kelompok seperti itu yang ke-mudian terjerembab saat berusaha melangkah naik kelas menjadi lembaga keuangan.

Bagi Pundi Sumatera, tantangan tersebut telah lama menjadi keri-sauan dan dirasa sangat penting untuk dicari jawabannya. Keri-sauan ini tidak berlebihan karena akses masyarakat sekitar hutan terhadap pendanaan adalah salah satu isu utama yang menjadi perhatian Pundi Sumatera sejak berdiri. Ditambah lagi, pengala-man bermitra dengan cukup banyak LKM di Sumatera, baik yang berbuah manis berupa keberhasilan maupun yang berbuah pahit dalam berbagai bentuk kegagalan semakin mendorong kami untuk menjawab tantangan ini.

Berangkat dari kondisi itulah buku ini kemudian disusun dan saat ini berada ditangan pembaca yang budiman saat ini. Proses pe-nyusunan buku ini juga sangat terbantu dengan kesediaan penulis

yang memang memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai Lembaga Keuangan Mikro. Untuk itu kepada beliau kami mengu-capkan banyak terimakasih. Ucapan terimakasih juga kami sampai-kan kepada penggiat LKM terutama yang telah menjalin kerjasama dengan lembaga kami di berbagai lokasi serta semua pihak yang telah memungkinkan terwujudnya buku ini. Kami yakin apa yang tertuang masih banyak kekurangannya. Untuk itu kritik dan saran sangatlah diharapkan.

Semoga kehadiran buku saku ini menambah khazanah pengetahuan kita. Sedangkan untuk para penggiat LKM baik pengurus, anggota, pendamping, dinas/instansi pemerintah terkait, serta pihak-pihak lainnya, semoga buku ini dapat membantu dalam menumbuhkan LKM yang kuat ditengah masyarakat.

Jambi, Juni 2015.

Mahendra TaherDirektur Eksekutif

Page 4: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

Cara Praktis Menggunakan Buku Ini

Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam pengembagan LKM. Buku saku ini membantu untuk melihat potret nyata dari LKM yang ada, dapat saling mengukur sejauh mana LKM tersebut telah berkembang dan dapat menilai seberapa besar potensi LKM tersebut memberikan manfaat bagi para anggotanya atau memberikan kondisi yang juga dapat terjadi sebaliknya.

Pendamping dan pelaku LKM hanya tinggal membaca, lalu secara jujur mengevaluasi kondisi LKMnya masing-masing. Selanjutnya tinggal perlahan membenahi dan mendorong hingga dinamikanya mendekati standar yang ada, lalu mengupayakan agar itu semua dapat terus berjalan secara konsisten.

Tapi kembali lagi bahwa yang harus dipahami adalah kelembagaan bukan sesuatu yang stagnan, melainkan dinamis. Dalam prosesnya tidak terhindarkan bahwa akan terjadi turun-naik, jatuh-bangun, sukses atau bahkan gagal.

Buku saku ini dapat menjadi pengingat sekaligus arahan bagi pengelolaan LKM. Dengan membaca buku ini, diharapkan LKM dapat berkembang sesuai dengan kapasitas, potensi dan kondisi-kondisi pemungkinnya untuk berkembang.

Pengantar Penulis ..........................................................................i

Pengantar Pundi Sumatera .......................................................... iii

Daftar Isi .......................................................................................v

Cara Praktis Menggunakan Buku Ini ............................................ vi

Materi 1. Tahapan Pembentukan LKM ..........................................1

Materi 2. Kelengkapan Administrasi dan ......................................3 Kelembagaan LKM

Materi 3. Penilaian Kinerja dan Kesehatan KSP .........................17

Materi 4. Administrasi Keuangan Koperasi .................................19

Materi 5. Rapat Anggota Tahunan ..............................................24

Materi 6. Sisa Hasil Usaha ..........................................................26

Lampiran 1. Keputusan Menteri Negara ....................................27 Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tanggal 14 November 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

daftar isi

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro v Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikrovi Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 1 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro2

Page 5: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

Materi 1 Tahapan Pembentukan LKM

Dibawah ini adalah 3 tahapan penting dalam pembentukan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Pendamping lapangan dan organisasi keuangan di level masyarakat, dapat melihat kembali di level mana sebuah organisasi keuangan masyarakat berada.

1. Kelompok Solidaritas Sosial (KSS) Solidaritas sosial merupakan suatu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama (Durkheim, ahli sosiologi yang hidup antara 1858 - 1917). Kelompok Solidaritas Sosial menekankan pada keadaan hubungan antar individu dan kelompok dan mendasari keterikatan bersama dalam kehidupan dengan didukung nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup dalam masyarakat. Wujud nyata dari hubungan bersama akan melahirkan pengalaman emosional, sehingga memperkuat hubungan antar mereka.

Ini merupakan tahapan awal dimana sekelompok orang berkumpul dengan kegiatan arisan, kongsi kematian, wirid yasinan, senam pagi, simpan pinjam dan sejenisnya. Ikatannya adalah solidaritas sosial dalam komunitas. Aturan pengelolaan kelompok hanya berupa kebiasaan-kebiasaan atau rutinitas yang diterima bersama dan kesepakatan tidak tertulis lainnya.

KSS sudah memiliki tujuan, struktur organisasi, mekanisme pertanggungjawaban, pembagian tugas dan tata kelola organisasi yang jelas untuk setiap penanggungjawab organisasi.

2. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) KSM merupakan tahap lanjut dari perkembangan KSS. Pada tahapan KSM ini aturan dalam pengelolaan kelompok dan kegiatannya sudah tertulis sedemikian rupa yang diakui secara formal, biasanya sudah memiliki

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Jadi KSM merupakan KSS yang sudah memiliki tujuan yang lebih jelas, lebih terorganisir, lebih terstruktur dan mulai terdapat keteraturan dalam administrasi, baik administrasi kelembagaan maupun administrasi keuangan yang tertulis.

Apabila KSM sudah memenuhi 45 indikator penilaian LKM (lihat Materi 2), maka KSM sudah layak memenuhi syarat pembuatan badan hukum secara sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Menurut Otoritas Jasa keuangan (OJK), LKM adalah lembaga keuangan yang secara khusus didirikan dengan maksud untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggotanya dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan.

Berdasarkan aturan dan perundangan, LKM dapat berbentuk koperasi atau bank perkreditan rakyat (BPR). Koperasi diatur oleh UU no. 25/1992 dan BPR diatur oleh UU no. 10/1998 serta BPRS UU. No.21/2008. Pembinaan dan pengawasan koperasi dilakukan melalui Dinas koperasi dan UKM. Pembinaan dan pengawasan BPR sama dengan bank umum lainnya, yaitu dilakukan oleh OJK.

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro v Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikrovi Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 1 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro2

Page 6: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

diatas kertas yang diberi materai yang cukup, serta ditanda-tangani oleh para pendiri ketika pertama kali LKM dinyatakan berdiri.

3 DAFTARANGGOTA PENDIRI

Daftar anggota pendiri, merupakan daftar yang mencantumkan nama dan data orang atau pihak yang ikut mendirikan LKM untuk pertama kalinya. Orang-orang yang termuat dalam daftar anggota pendiri adalah orang secara moral dan komitmen harus paling bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup LKM.

4 ANGGARAN DASAR DAN RUMAH TANGGA

Setiap perkumpulan atau organisasi formal harus memiliki aturan dasar dan mekanisme pengambilan keputusan sebagai pedoman bersama dalam membesarkan organisasi, termasuk dalam hal ini LKM. Oleh karena itu LKM harus memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang sudah disepakati bersama dan menjadi acuan dalam menjalankan kegiatannya.

5 CATATAN UANG MASUK

Catatan uang masuk adalah rekap bukti tertulis seluruh transaksi aliran uang masuk ke kas LKM sesuai dengan urutan tanggal dan bukti terjadinya transaksi baik dari anggota LKM maupun dari pihak lainnya.

6 CATATAN UANG KELUAR

Catatan uang keluar adalah rekap bukti tertulis seluruh transaksi aliran uang keluar dari kas LKM sesuai dengan urutan tanggal dan bukti terjadinya transaksi baik yang ditujukan kepentingan LKM, anggota atau pihak lainnya.

Materi 2 Kelengkapan Administrasi dan Kelembagaan LKM

Kelengkapan administrasi dan kelembagaan yang harus dimiliki koperasi berdasarkan kriteria yang dikembangkan terdiri dari 45 item penilaian. Kesehatan dan kinerja koperasi akan dapat dinilai jika koperasi yang bersangkutan telah memenuhi seluruh item tersebut. 45 kriteria tersebut meliputi:

No ITEM PENILAIAN KETERANGAN

1 BERITA ACARA PENDIRIANBERMATERAI

Berita acara pendirian LKM merupakan kesepakatan tertulis yang hadir dan yang menanda-tangani lembar persetujuan secara formal, dan menyatakan bahwa mereka yang bertandatangan diatas kertas bermaterai tersebut dengan sengaja mendirikan sebuah lembaga dengan maksud baik dan tidak melanggar hukum. Dengan adanya berita acara pendirian LKM dalam selembar kertas bermaterai cukup, membuktikan bahwa para pendiri memiliki komitmen untuk mendirikan dan membesarkan LKM dengan cara-cara bermartabat dan kesediaan LKM sebagai institusi untuk mematuhi perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

2 PERJANJIAN PENDIRIANBERMATERAI

Perjanjian pendirian bermaterai, merupakan butir-butir komitmen bersama para pendiri ketika pertama kali LKM didirikan. Butir-butir komitmen bersama ketika pendirian ini menjadi pengikat moral dan menjadi acuan norma aturan yang akan menjadi pedoman bersama dalam menjalankan kegiatan dan membesarkan LKM. Butir-butir komitmen (perjanjian) dituangkan

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 3 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro4 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 5 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro6

Page 7: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

7 LAPORANKEUANGAN

Laporan keuangan LKM terdiri dari neraca, rugi/laba, perubahan modal dan jika diperlukan dapat juga disusun laporan arus kas. Laporan keuangan disusun minimal setiap tahun kegiatan LKM, tetapi sangat dianjurkan agar lebih mudah dalam melakukan kontrol terhadap LKM laporan keuangan disusun setiap bulan atau semester.

8 BUKTI RAPAT TAHUNAN ANGGOTA

Bukti rapat tahunan anggota adalah bukti tertulis bahwa LKM mengadakan rapat tahunan anggota, minimal diadakan satu kali pertahun akuntansi. Rapat tahunan anggota merupakan forum sosialisasi dan laporan pertanggungjawaban, musyawarah, penetapan program kerja, kebijakan umum dan strategis LKM.

9 BUKTI RAPATANGGOTA DILUAR RAPAT TAHUNAN

Bukti rapat anggota diluar rapat tahunan adalah bukti tertulis bahwa LKM mengadakan rapat anggota yang jumlah (rapat)nya tidak dibatasi dalam periode satu tahun akuntansi. Rapat anggota dapat menjadi forum sosialisasi dan diskusi, musyawarah, pengevaluasian program kerja, dan penampungan ide-ide anggota.

10 BUKTITRANSAKSIANGGOTA

Bukti transaksi anggota merupakan bukti-bukti tertulis yang menerangkan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan (dibayarkan) oleh anggota ke LKM untuk mendapatkan pelayanan dari LKM sesuai dengan kepentingan dan kesepakatan antara anggota dengan pihak LKM. Bukti harus mencantumkan hari/tanggal, jumlah biaya, keterangan kegunaan dan tanda tangan anggota yang bersangkutan.

11 BUKTI IURAN ANGGOTA

Bukti iuran anggota merupakan bukti tertulis yang menerangkan iuran yang dikeluarkan (dibayarkan) oleh anggota ke LKM karena kewajibannya kepada LKM sesuai dengan kepentingan dan kesepakatan antara anggota dengan pihak LKM. Bukti harus mencantumkan hari/tanggal, jumlah iuran, keterangan iuran dan tanda tangan anggota yang bersangkutan.

12 BUKTIPEMBAGIANHASIL UNTUK YANG BERHAK

Bukti pembagian hasil usaha untuk yang berhak adalah bukti tertulis yang menerangkan bahwa LKM telah mengeluarkan (membayarkan) sisa hasil usaha satu tahun akuntansi kepada anggota sesuai dengan haknya dan aturan yang berlaku. Bukti pembagian hasil usaha untuk anggota harus mencantumkan nama anggota, hari/tanggal, jumlah iuran, keterangan iuran dan tanda tangan anggota yang bersangkutan.

13 TATA CARA UNTUK MENJADI ANGGOTA

Tata cara untuk menjadi anggota merupakan aturan, prosedur, persyaratan, kegiatan dan bukti tertulis bagaimana seseorang dapat menjadi anggota LKM. Semua tata cara untuk menjadi anggota LKM harus dibuat secara tertulis dan disosialisasikan kepada calon anggota secara jujur, transparan, sesuai dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

14 TATA CARA MEMBAYARIURAN/ TABUNGAN

Tata cara membayar iuran/tabungan merupakan aturan, prosedur, persyaratan, kegiatan, dan bukti tertulis bagaimana seseorang dapat membayar iuran/tabungannya

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 3 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro4 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 5 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro6

Page 8: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

anggota secara jujur, transparan, sesuai dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

18 BUKTI TATA CARAMEMBAYARIURAN/TABUNGAN

Bukti tata cara membayar iuran/tabungan anggota merupakan seluruh alat peraga yang menunjukan aturan, prosedur, persyaratan, kegiatan, dan bukti tertulis bagaimana seseorang dapat membayar iuran/tabungan sebagai anggota LKM. Semua bukti tata cara untuk membayar iuran/tabungan tersebut harus dapat dibuktikan secara fisik atau tertulis, didokumentasikan dan disosialisasikan kepada anggota secara jujur, transparan, sesuai dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

19 BUKTI TATA CARAMENDAPATKANPINJAMAN

Bukti tata cara untuk mendapatkan pinjaman sebagai anggota LKM merupakan seluruh alat peraga yang menjelaskan aturan, prosedur, persyaratan, kegiatan, dan bukti tertulis bagaimana seorang mendapatkan pinjaman sebagai anggota LKM. Semua bukti tata cara untuk mendapatkan pinjaman tersebut harus dapat dibuktikan secara fisik atau tertulis, didokumentasikan dan disosialisasikan kepada anggota secara jujur, transparan, sesuai dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

20 BUKTITATA CARA PEMBAYARANPINJAMAN

Bukti tata cara untuk membayar/melunasi pinjaman sebagai anggota LKM merupakan seluruh alat peraga yang menjelaskan aturan, prosedur, persyaratan, kegiatan dan bukti

sebagai anggota LKM. Semua tata cara untuk membayar iuran/tabungan tersebut harus dibuat secara tertulis dan disosialisasikan kepada anggota secara jujur, transparan, sesuai dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

15 TATA CARA MENDAPATKANPINJAMAN

Tata cara mendapatkan pinjaman merupakan aturan, prosedur, persyaratan, kegiatan, dan bukti tertulis bagaimana seseorang mendapatkan pinjaman dari LKM sebagai anggota. Semua tata cara untuk mendapatkan pinjaman tersebut harus dibuat secara tertulis dan disosialisasikan kepada anggota secara jujur, transparan, sesuai dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

16 TATA CARA PEMBAYARANPINJAMAN

Tata cara pembayaran/pelunasan pinjaman merupakan aturan, prosedur, persyaratan, kegiatan, dan bukti tertulis bagaimana seseorang membayar/melunasi pinjaman dari LKM sebagai anggota. Semua tata cara untuk membayar/melunasi pinjaman tersebut harus dibuat secara tertulis dan disosialisasikan kepada anggota secara jujur, transparan, sesuai dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

17 BUKTI TATA CARA UNTUK MENJADI ANGGOTA

Bukti tata cara menjadi anggota merupakan seluruh alat peraga yang menggambarkan aturan, prosedur, persyaratan, kegiatan, dan bukti tertulis bagaimana seseorang dapat menjadi anggota LKM. Semua bukti tata cara untuk menjadi anggota LKM harus dapat dibuktikan secara fisik atau tertulis, didokumentasikan dan disosialisasikan kepada calon

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 7 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro8 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 9 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro10

Page 9: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

tertulis bagaimana seorang dapat membayar/melunasi pinjaman sebagai anggota LKM. Semua bukti tata cara untuk membayar/melunasi pinjaman tersebut harus dapat dibuktikan secara fisik atau tertulis, didokumentasikan dan disosialisasikan kepada anggota secara jujur, transparan, sesuai dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

21 BENTUKLAPORANKEUANGAN

Bentuk laporan keuangan yaitu kerangka isi dari laporan neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal dan laporan arus kas yang memenuhi syarat peraturan dan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) yang berlaku. Bentuk laporan keuangan dapat dibuktikan secara fisik dan tertulis sesuai dengan keadaan yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya, didokumentasikan dan disosialisasikan kepada anggota secara jujur, transparan, sesuai dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

22 BENTUKSTRUKTUR ORGANISASI

Bentuk struktur organisasi yaitu susunan garis kewenangan dan pertanggungjawaban LKM secara organisasi yang sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan tidak melanggar peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Bentuk struktur organisasi LKM dapat dibuktikan secara fisik dan tertulis yang mencerminkan keadaan sebenarnya, didokumentasikan dan disosialisasikan kepada anggota secara jujur, transparan, sesuai

dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

23 PEMBAGIANTANGGUNGJAWAB DAN TUGAS

Pembagian tanggungjawab dan tugas yaitu pembagian tanggungjawab, tugas dan kewenangan untuk menjalankan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan tidak melanggar peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Pembagian tanggungjawab, tugas dan kewenangan dalam organisasi LKM harus dapat dibuktikan secara fisik dan tertulis yang mencerminkan keadaan sebenarnya, didokumentasikan dan disosialisasikan kepada seluruh pengurus dan anggota secara jujur, transparan, sesuai dengan aturan dan tanpa diskriminasi.

24 JUMLAH ASET Jumlah aset yaitu jumlah keseluruhan harta kekayaan yang dimiliki oleh LKM secara sah dan dapat dibuktikan menurut peraturan dan prinsip akuntasi yang berlaku. Perkembangan jumlah aset dari setiap periode tahun akuntansi mencerminkan kemajuan yang diperoleh oleh LKM dan menjadi prestasi pengurus bersama anggota.

25 JUMLAH ANGGOTA

Jumlah anggota yakni jumlah keseluruhan anggota LKM yang tercatat secara sah dan dapat dibuktikan menurut Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan yang berlaku. Perkembangan jumlah anggota dari setiap periode tahun akuntansi mencerminkan kemajuan LKM dalam memberi manfaat kepada anggota, sehingga menarik

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 7 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro8 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 9 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro10

Page 10: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

kemudian dikurangi dengan pajak. Perkembangan jumlah simpanan dari setiap periode tahun akuntansi jumlah laba tahun lalu mencerminkan pertambahan kekayaan LKM secara internal dari satu periode akuntansi.

30 RENCANAJUMLAH ASET TAHUN LALU

Rencana jumlah aset tahun lalu yaitu jumlah keseluruhan harta kekayaan yang dimiliki oleh LKM secara sah, dapat dibuktikan menurut peraturan dan prinsip akuntansi berlaku, yang direncanakan pada tahun lalu dengan harapan realisasinya terjadi pada akhir tahun. Perbandingan jumlah realisasi aset yang direncanakan tahun lalu dengan realisasi jumlah aset pada akhir dari setiap periode tahun akuntansi mencerminkan pertambahan kekayaan yang diperoleh oleh LKM dan menjadi ukuran kinerja pengurus dalam mengelola LKM.

31 RENCANAJUMLAH ANGGOTA TAHUN LALU

Rencana jumlah anggota tahun lalu merupakan jumlah keseluruhan anggota LKM yang tercatat secara sah yang direncanakan tahun lalu untuk direalisasikan sampai akhir tahun berikutnya. Perbandingan jumlah anggota yang direncanakan dengan jumlah realisasi diakhir tahun mencerminkan kemajuan jumlah penerima manfaat atas keberadaan LKM.

32 RENCANAJUMLAH KARYAWANTAHUN LALU

Rencana jumlah karyawan tahun lalu adalah jumlah orang yang bekerja dan menerima gaji/upah/bonus/imbalan lainnya, tercatat secara sah pada LKM yang direncanakan tahun lalu untuk di realisasikan sampai akhir tahun. Perbandingan jumlah karyawan

masyarakat mendaftar untuk menjadi anggota LKM.

26 JUMLAH KARYAWAN

Jumlah karyawan yakni jumlah keseluruhan karyawan LKM yang bekerja dan menerima gaji/upah/bonus/imbalan lainnya, tercatat secara sah dan dapat dibuktikan menurut peraturan yang berlaku. Perkembangan jumlah karyawan dari setiap periode tahun akuntansi mencerminkan kemajuan aktivitas dan beban kerja LKM dalam memberikan pelayanan kepada anggota.

27 JUMLAH PINJAMAN

Jumlah pinjaman adalah jumlah semua pinjaman yang telah dikucurkan kepada anggota yang tercatat menurut aturan akuntansi dan dapat dibuktikan menurut peraturan yang berlaku. Perkembangan jumlah pinjaman dari setiap periode tahun akuntansi mencerminkan kemajuan volume dan kapasitas keuangan LKM dalam memberikan pelayanan kepada anggota.

28 JUMLAH SIMPANANANGGOTA

Jumlah simpanan anggota adalah jumlah total simpanan anggota yang tercatat menurut aturan akuntansi dan dapat dibuktikan menurut peraturan yang berlaku. Perkembangan jumlah simpanan dari setiap periode tahun akuntansi mencerminkan kewajiban dan kapasitas internal keuangan LKM dalam memberikan pelayanan kepada anggota.

29 JUMLAH LABA TAHUN LALU

Jumlah laba tahun lalu adalah jumlah sisa hasil usaha yang diperoleh oleh LKM secara sah yang dihitung dari selisih pendapatan dengan biaya,

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 11 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro12 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 13 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro14

Page 11: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

yang direncanakan dengan jumlah realisasi diakhir tahun mencerminkan kemajuan jumlah penerima manfaat terutama gaji/upah/bonus/imbalan lainnya atas keberadaan LKM.

33 RENCANAJUMLAH PINJAMAN ANGGOTA TAHUN LALU

Rencana jumlah pinjaman anggota tahun lalu adalah jumlah semua pinjaman yang direncanakan untuk dikucurkan kepada anggota sampai akhir tahun berjalan. Perbandingan jumlah pinjaman yang direncanakan dengan jumlah realisasi dari setiap periode tahun akuntansi mencerminkan kemampuan manajerial LKM untuk meningkatkan volume dan kapasitas keuangan LKM dalam memberikan pelayanan pinjaman kepada anggota.

34 RENCANAJUMLAH SIMPANANANGGOTA TAHUN LALU

Rencana jumlah simpanan anggota tahun lalu adalah jumlah semua simpanan anggota yang direncanakan sampai akhir tahun berjalan. Perbandingan jumlah simpanan yang direncanakan dengan jumlah realisasi simpanan dari setiap periode tahun akuntansi mencerminkan kemampuan manajerial LKM untuk meningkatkan volume, kapasitas keuangan LKM dan meningkatkan kepercayaan anggota.

35 RENCANAJUMLAH ASET TAHUN DEPAN

Rencana jumlah aset tahun depan yaitu jumlah keseluruhan harta kekayaan yang dimiliki oleh LKM secara sah, dapat dibuktikan menurut peraturan dan prinsip akuntansi berlaku, yang direncanakan pada untuk akhir tahun depan. Perkiraan dan rencana aset tahun depan mencerminkan pertambahan kekayaan yang

diperoleh oleh LKM dan menjadi ukuran kinerja pengurus dalam mengelola LKM dalam kegiatan tahun depan.

36 RENCANAJUMLAH ANGGOTA TAHUN DEPAN

Rencana jumlah anggota tahun depan adalah jumlah keseluruhan anggota LKM yang tercatat secara sah yang direncanakan untuk tahun depan. Perkiraan pertambahan jumlah anggota yang direncanakan mencerminkan optimisme pengurus akan kemajuan jumlah penerima manfaat atas keberadaan LKM pada tahun depan.

37 RENCANAJUMLAH KARYAWANTAHUN DEPAN

Rencana jumlah karyawan tahun depan adalah jumlah orang yang bekerja dan menerima gaji/upah/bonus/imbalan lainnya, tercatat secara sah pada LKM yang direncanakan untuk tahun depan. Pertambahan jumlah karyawan yang direncanakan mencerminkan kemajuan jumlah penerima manfaat terutama gaji/upah/bonus/imbalan lainnya atas keberadaan LKM untuk tahun depan.

38 RENCANAJUMLAH PINJAMAN ANGGOTA TAHUN DEPAN

Rencana jumlah pinjaman anggota tahun depan adalah jumlah semua pinjaman yang direncanakan untuk dikucurkan kepada anggota pada kegiatan tahun mendatang. Pertambahan jumlah pinjaman yang direncanakan dari setiap periode tahun akuntansi mencerminkan kemampuan dan harapan manajerial LKM untuk peningkatan volume dan kapasitas keuangan LKM dalam memberikan pelayanan pinjaman kepada anggota.

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 11 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro12 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 13 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro14

Page 12: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

43 LSMMitra kerja dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), merupakan bentuk kerjasama formal dengan LSM yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Adanya kerjasama dengan LSM mencerminkan pengakuan terhadap kredibilitas dan eksistensi LKM di tengah masyarakat.

44 SUDAH ADA MENGGUNAKAN KOMPUTER ATAU BELUM

Komputer merupakan alat yang sangat berguna dalam pengelolaan administrasi LKM. Diharapkan degan penggunaan komputer administrasi LKM lebih rapi dan tertata dengan baik.

45 SUDAH PAKAI SOFTWAREATAU BELUM

Software atau pranti lunak merupakan alat operasi komputer yang sangat berguna dalam pengelolaan administrasi LKM terutama administrasi keuangan. Diharapkan degan penggunaan software administrasi keuangan LKM lebih rapi, tertata dengan baik dan tepat waktu dalam penyelesaian laporan keuangannya.

39 RENCANAJUMLAH SIMPANANANGGOTA TAHUN DEPAN

Rencana jumlah simpanan anggota tahun depan adalah jumlah semua simpanan anggota yang direncanakan dapat dicapai pada tahun mendatang. Pertambahan jumlah simpanan yang direncanakan mencerminkan kemampuan optimis dari manajerial LKM untuk meningkatkan volume, kapasitas keuangan LKM dan meningkatkan kepercayaan anggota terhadap LKM.

40 SUDAH ADA MITRA KERJA SELAINANGGOTA: PERUSAHAAN

Mitra kerja dengan perusahaan merupakan bentuk kerjasama formal dengan pihak ketiga yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Adanya kerjasama dengan pihak perusahaan baik swasta ataupun Badan Usaha Milik Negara mencerminkan kredibilitas LKM sebagai entitas bisnis.

41 BANKMitra kerja dengan bank merupakan bentuk kerjasama formal dengan pihak bank yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Adanya kerjasama dengan pihak bank baik swasta ataupun bank milik negara mencerminkan kredibilitas LKM sebagai lembaga keuangan.

42 PEMERINTAH Mitra kerja dengan pemerintahan merupakan bentuk kerjasama formal dengan pihak pemerintah/dinas terkait yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Adanya kerjasama dengan pihak pemerintah mencerminkan pengakuan terhadap kredibilitas dan eksistensi LKM sebagai organisasi yang ada dalam wilayah hukum negara.

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 15 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro16 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 17 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro18

Page 13: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

Materi 3 Penilaian Kinerja dan Kesehatan KSP

Koperasi simpan pinjam (KSP) merupakan lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran dana dari dan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya. KSP perlu dikelola secara profesional sesuaidengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan lembaga keuangan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat di sekitarnya.

Penilaian kesehatan dan kinerja koperasi dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008. Tentang pedoman penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam. Ruang lingkup Penilaian Kesehatan KSP meliputi penilaian terhadap beberapa aspek sebagai berikut:

a. Permodalan; Penilaian pada rasio modal sendiri, rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang berisiko, dan rasio kecukupan modal

b. Kualitas aktiva produktif; Penilaian rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman yang diberikan, rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah dan rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan

c. Manajemen; Aspek manajemen yang dinilai dari aspek manajemen umum, kelembagaan, manajemen permodalan, manajemen aktiva, dan manajemen likuiditas

d. Efisiensi; Penilaian pada rasio operasi pelayanan terhadap partisipasi bruto, rasio beban usaha terhadap partisipasi netto, dan rasio efisiensi pelayanan.

e. Likuiditas; Penilaian pada rasio kas dan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

f. Kemandirian dan pertumbuhan; Penilaian pada rentabilitas asset, rentabilitas modal sendiri dan kemandirian operasional pelayanan

g. Jatidiri koperasi. Penilaian pada rasio partisipasi bruto dan rasio promosi ekonomi anggota.

Setiap aspek penilaian kesehatan tersebut diberikan bobot penilaian yang menjadi dasar perhitungan penilaian kesehatan KSP. Penilaian terhadap setiap aspek tersebut dilakukan dengan menggunakan sistem nilai yang dinyatakan dengan nilai 0 sampai dengan 100. Perincian mengenai bobot setiap aspek yang dinilai serta persyaratan dan tatacara penilaian kesehatan KSP menggunakan pedoman sebagai mana terdapat dalam lampiran 1 dalam Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tanggal 14 November 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam (Lampiran 1)

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 15 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro16 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 17 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro18

Page 14: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

Setiap transaksi keuangan dijelaskan secara detil dalam kartu pencatatan transaksi keuangan atau kartu jurnal:

Kartu Pencatatan Transaksi Keuangan

tanggal: no. nota:

Uraian Transaksi Keuangan

Pengesahan Penerimaan/Pengeluaran Tunai

dibayar oleh: di terima oleh: diketahui oleh:

(.......................) (.......................) (.......................)

Penjurnalan Transaksi Debit Kredit

jurnal disiapkan oleh: jurnal diperiksa oleh:

(.......................) (.......................)

Materi 4 Administrasi Keuangan Koperasi

Proses administrasi keuangan bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan, yang meliputi neraca dan laporan laba rugi. Di dalam sebuah proses administrasi keuangan yang baik telah tercakup didalamnya mekanisme kontrol internal. Kontrol internal terletak dalam sistem dan prosedur yang menyusun proses administrasi keuangan.

Buku Pembantu Koperasi yang harus ada dalam pengelolaan koperasi antara lain :

1. Buku kas kasir Yakni buku untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran uang kas, contohnya penerimaan (penerimaan tagihan/piutang, penerimaan simpanan pokok,wajib dan sukarela, penerimaan bunga pinjaman, denda, dll) serta Pengeluaran (bayar hutang, bayar pinjaman, biaya listrik,air, telepon, pembayaran operasional koperasi dll)

BUKU BESARKode Akun :

Nama Akun: lembar ke

Uraian Tanggal no. Nota Debit Kredit Saldo

=== saldo pemindahbukuan ===

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 19 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro20 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 21 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro22

Page 15: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

Untuk mempermudah sistem akutansi, dibuat daftar akun keuangan sederhana:

DAFTAR AKUN KEUANGAN SEDERHANASisi Debit Sisi Kredit

1. Aset 2. Kewajiban1.1.00 Kas ditangan 2.1.00 Kewajiban pada anggota1.2.00 Bank 2.2.00 Hutang usaha1.3.00 Piutang 2.3.00 Kewajiban jangka panjang1.4.00 Persediaan1.5.00 Investasi 3. Modal1.6.00 Peralatan dan inventaris 3.1.00 Modal anggota1.7.00 Tanah dan bangunan 3.2.00 Modal hibah1.9.00 Aset lainnya 3.3.00 Modal penyertaan

3.4.00 SHU yang belum dibagi5. Biaya

5.1.00 Biaya umum 4. Pendapatan5.2.00 Biaya simpan pinjam 4.1.00 Pendapatan simpan pinjam5.3.00 Biaya bunga 4.2.00 Pendapatan sewa5.4.00 Biaya atas aset yang disewakan 4.3.00 Penjualan5.5.00 Biaya atas pendapatan jasa 4.4.00 Pendapatan jasa5.6.00 Biaya atas penjualan 4.5.00 Pendapatan pengolahan produk5.7.00 Biaya atas jasa pengolahan 4.9.00 Pendapatan lainnya5.9.00 Biaya lainnya

Lebih jelasnya, daftar akun keuangan sederhana dapat dikembangkan menjadi daftar akun keuangan standar:

DAFTAR AKUN KEUANGAN STANDARSisi Debit Sisi Kredit

1. Aset 2. Kewajiban1.1.00 Kas ditangan 2.1.10 Dana sosial anggota1.2.10 Bank 2.1.20 Simpanan sukarela1.2.20 Deposito di bank 2.2.10 Hutang pada karyawan1.3.10 Piutang simpan pinjam anggota 2.2.20 Hutang jangka pendek1.3.20 Piutang simpan pinjam non anggota 2.3.00 Kewajiban jangka panjang1.3.30 Piutang usaha1.4.10 Persediaan kantor 3. Modal1.4.20 Persediaan produksi 3.1.10 Simpanan pokok1.4.30 Persediaan bahan produksi 3.1.20 Simpanan wajib1.4.40 Persediaan barang dagang 3.2.00 Modal hibah1.5.00 Investasi 3.3.00 Modal penyertaan1.6.10 Peralatan kantor 3.4.00 SHU yang belum dibagi1.6.20 Peralatan produksi1.6.30 Peralatan gudang 4. Pendapatan1.6.40 Kendaraan 4.1.10 Pendapatan bunga simpan pinjam1.7.00 Tanah dan bangunan 4.1.20 Pendapatan denda1.9.00 Aset lainnya 4.1.30 Pendapatan administrasi pinjaman

4.2.00 Pendapatan sewa5. Biaya 4.3.00 Penjualan

5.1.00 Biaya umum 4.4.00 Pendapatan jasa5.2.00 Biaya simpan pinjam 4.5.00 Pendapatan pengolahan produk5.3.00 Biaya bunga 4.9.00 Pendapatan lainnya5.4.00 Biaya atas aset yang disewakan5.5.00 Biaya atas pendapatan jasa5.6.00 Biaya atas penjualan5.7.00 Biaya atas jasa pengolahan5.9.00 Biaya lainnya

2. Buku Simpanan anggota Buku simpanan anggota merupakan buku tempat mencatat simpanan dari masing – masing anggota. Buku simpanan ini dibuat untuk setiap anggota. Pada buku simpanan ini dicatat juga saldo awal, penambahan dan pengurangan simpanan.

Daftar Simpanan Pokok & Simpanan Wajib Anggota Tahun ...........lembar ke

SW awal jan feb mar apr mei jun jul agt sep okt nov des jumlah SW

jumlah SP pada lembar ini Rp jumlah SW pada lembar ini Rp

Simpanan WajibSimpanan Pokok

NamaNomor

Anggota

Daftar Pembayaran Iuran Sosial Anggota Tahun ...........lembar ke

jan feb mar apr mei jun jul agt sep okt nov des Jumlah

=============== saldo iuran sosial tahun sebelumnya ==========================

jumlah iuran sosial pada lembar ini

Nomor Anggota

NamaIuran Sosial Yang Diterima Dari Anggota

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 19 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro20 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 21 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro22

Page 16: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

Materi 5 Rapat Anggota Tahunan (RAT)

RAT merupakan lembaga tertinggi dalam koperasi sebagai media bagi pengurus dan pengawas dalam mempertanggunjawabkan kinerjanya selama satu tahun buku serta media bagi anggota untuk melakukan pengawasan dan pengambilan keputusan untuk pengembangan usaha koperasi.

Persiapan RAT Yang perlu dipersiapkan agar RAT dapat berjalan lancar dan sukses antara lain:

1. Laporan keuangan dalam bentuk neraca, 2. Laporan Rugi/laba, 3. Laporan Daftar pembagian SHU. 4. Pembentukan Panitia yang akan memfasilitasi RAT. 5. Persiapan tempat, konsumsi dan pengeras suara. 6. Daftar pihak yang harus diundang hadir.

Agenda RAT 1. Acara pembukaan; 2. Laporan pertanggungjawaban pengurus dan pernyataan:

a. Diterima, b. Diterima dengan catatan, c. Ditolak oleh anggota. Laporan pertanggungjawaban pengurus adalah: Laporan yang menyampaikan perkembangan kegiatan usaha koperasi selama 1 tahun. Contoh : Laporan terkait bidang organisasi (perihal anggota, pengurus dan pengawas), Laporan bidang usaha (perihal kegiatan simpan pinjam atau asset barang), Neraca, Laporan SHU, alokasi SHU, pembagian SHU, program kerja tahunan.

3. Laporan pertanggungjawaban pengawas dan pernyataan: a. Diterima, b. Diterima dengan catatan, c. Ditolak oleh anggota. Laporan pertanggungjawaban pengawas adalah, laporan hasil pengawasan/pemeriksaan seluruh rangkaian kegiatan koperasi yang berdasarkan pada rencana kerja,

3. Buku Piutang Buku pembantu yang berisi rincian pinjaman pada tiap-tiap anggota

form pencatatan transaksi hutang/piutang

tahun lembar ke

Jan feb mar apr mei jun jul a gt sep okt nov des

jumlah bunga pada lembar ini Rp jumlah pinjaman pada lembar inijumlah cicilan diterima bulanan

jumlah denda diterima bulanan

Pembayaran Angsuran Pinjaman Dan Denda Saldo Akhir Pinjaman

Surat Perjanjian

Nama Kreditur/Debitur Jumlah/Sisa

PinjamanBunga

dibayarRp / x Cicilan

Uraian Pinjaman

4. Buku Hutang Buku pembantu yang berisi rincian utang koperasi kepada pihak kreditur / pihak ke 3

form pencatatan transaksi hutang/piutang

tahun lembar ke

Ja n feb ma r apr mei jun jul a gt sep okt nov des

jumlah pada lembar ini Rp Rpjumlah cicilan diterima bulanan

jumlah denda diterima bulanan

Jumlah Bunga

Surat Perjanjian

Nama Kreditur/Debitur

Uraian Pinjaman Pembayaran Angsuran PinjamanSaldo Akhir

PinjamanJumlah/Sisa

PinjamanBunga per

cicilanRp / x Cicilan

5. Buku aktiva tetap (inventaris) Buku pembantu yang berisi rincian barang inventaris koperasi dan informasi mengenai barang-barang inventaris seperti : alat-alat, mobil, mesin, bangunan)

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 23 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro24 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 25 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro26

Page 17: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta aturan pendukung lainnya. Contoh : keanggotaan, kekayaan anggota, bidang administrasi, pembagian kerja dan hubungan kerja, bidang usaha, bidang keuangan

4. Penyampaian rencana pengurus untuk satu tahun ke depan dan masukan anggota.

5. Pemilihan/pergantian pengurus atau pengawas (jika ada) 6. Pembagian SHU (jika ada)

Materi 6 Sisa Hasil Usaha (SHU)

SHU adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lain termasuk pajak dalam satu tahun buku yang bersangkutan

Aturan Pembagian SHU

Aturan pembagian SHU sesuai dengan peraturan pembagian SHU yang diatur dalam AD/ART masing-masing LKM, meliputi: 1. Cadangan modal

Merupakan penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan

2. Dana untuk pengurus Merupakan bonus yang diberikan kepada pengurus koperasi karena telah memberikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk mengelola koperasi

3. Dana sosial Merupakan dana yang dialokasikan untuk berbagai kegiatan sosial di lokasi koperasi tersebut beroperasi

4. Jasa Anggota sebagian SHU yang dikembalikan kepada anggota atas jasa-jasa yang telah diberikannya kepada koperasi

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 23 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro24 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 25 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro26

Page 18: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

1

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DANUSAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 20/Per/M.KUKM/XI/2008

TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNITSIMPAN PINJAM KOPERASI

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAHREPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan PinjamKoperasi merupakan lembaga koperasi yang melakukankegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran dana daridan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atauanggotanya, yang perlu dikelola secara profesional sesuaidengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan KoperasiSimpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi,sehingga dapat meningkatkan kepercayaan danmemberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepadaanggota dan masyarakat di sekitarnya;

b. bahwa untuk mewujudkan Koperasi Simpan Pinjam danUnit Simpan Pinjam Koperasi yang sesuai dengan denganprinsip kehati-hatian dan kesehatan sebagaimanadimaksud pada huruf a, maka Keputusan Menteri KoperasiPengusaha Kecil dan Menengah Nomor194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk PelaksanaanPenilaian Koperasi Simpan Pinjam dan Unit SimpanPinjam sudah tidak sesuai sehingga perlu dilakukanpenyempurnaan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan MenteriTentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi SimpanPinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

Mengingat : 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentangPerkoperasian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1992 Nomor 116; Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3502);

Draft Htl MaharaniAgustus 2008

2

2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentangPersyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendiriandan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 8.Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3540);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994 tentangPembubaran Koperasi oleh Pemerintah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 24.Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3549);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun l995 tentangPelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam olehKoperasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1995 Nomor 19. Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3501);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998 TentangModal Penyertaan Koperasi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1998 Nomor 47; Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3744);

6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005 TentangPerubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;

7. Instruksi Presiden Nomor 18 Tahun 1998 TentangPeningkatan Pembinaan dan PengembanganPerkoperasian.

8. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor: 98/Kep/M.KUKM/X/2004tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi

9. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor: 123/Kop/M.KUKM/X/2004tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dalamrangka Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan AnggaranDasar dan Pembubaran Koperasi pada Provinsi danKabupaten/Kota;

10. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor : 124/KEP/M.KUKM/X/2004tentang Penugasan Pejabat yang berwenang untukMemberikan Pengesahan Akta Pendirian, PerubahanAnggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi di TingkatNasional;

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 27 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro28 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 29 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro30

Page 19: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

3

11. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah nomor 1/Per/M.KUKM/I/2006 tentang PetunjukPelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendiriandan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

12. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor19.5/Per/M.KUKM/VIII/2006 tentang Pedoman UmumAkuntansi Koperasi Indonesia.

13. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor: 33/Per/M.KUKM/VIII/2007 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.

14. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Nomor: 33/Per/M.KUKM/VIII/2008 tentangPedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan PinjamOleh Koperasi.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHAKECIL DAN MENENGAH TENTANG PEDOMAN PENILAIANKESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNITSIMPAN PINJAM KOPERASI

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsipkoperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asaskekeluargaan.

2. Koperasi Simpan Pinjam yang selanjutnya disebut KSP adalah Koperasi yangkegiatannya hanya usaha simpan pinjam.

3. Unit Simpan Pinjam Koperasi yang selanjutnya disebut USP Koperasi adalahunit usaha koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, sebagaibagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.

4. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota,koperasi lain, dan atau anggotanya kepada KSP dan atau USP dalam bentuktabungan, dan simpanan koperasi berjangka.

5. Simpanan berjangka adalah simpanan di KSP dan atau USP Koperasi yangpenyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukanpada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dan KSP dan atauUSP yang bersangkutan.

4

6. Tabungan KSP dan atau USP adalah simpanan di KSP dan atau USP yangpenyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapatdilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penabung dengankoperasi yang bersangkutan dengan menggunakan buku tabungan koperasi.

7. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakandengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjamantara KSP dan atau USP dengan pihak lain yang mewajibkan pihakpeminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertaidengan pembayaran sejumlah imbalan.

8. Kesehatan KSP dan USP adalah kondisi atau keadaan koperasi yangdinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidaksehat.

9. Modal sendiri KSP adalah jumlah dari simpanan pokok, simpanan wajib dansimpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan simpanan wajib,hibah, cadangan yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha dan dalam kaitannyadengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan maksimal 50% modalpenyertaan.

10. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) adalah hasil perkalian nilai nominalaktiva yang ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-masing komponenaktiva.

11. Modal sendiri USP adalah modal tetap USP, terdiri dari modal yang disetorpada awal pendirian, modal tetap tambahan dari koperasi yang bersangkutan,cadangan yang disisihkan dari Hasil Usaha USP Koperasi dan dalamkaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan maksimal50% modal tidak tetap yang berasal dari modal penyertaan.

12. Pinjaman yang diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana tersebutmasih ada di tangan peminjam atau sisa dari pinjaman pokok tersebut yangmasih belum dikembalikan oleh peminjam.

13. Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh KSPdan atau USP kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yangmemadai dan atau jaminan dari penjamin atau avalis yang dapat diandalkanatas pinjaman yang diberikan tersebut.

14. Penjamin adalah anggota yang dapat diandalkan termasuk kelompok anggotayang bersedia menjamin pelunasan dan atau dengan tanggung renteng.

15. Tanggung renteng adalah tanggung jawab bersama diantara anggota ataudisatu kelompok atas segala kewajiban mereka terhadap koperasi denganberdasarkan keterbukaan dan saling percaya.

16. Aktiva produktif adalah kekayaan koperasi yang mendatangkan penghasilanbagi koperasi yang bersangkutan.

17. Risiko pinjaman bermasalah adalah perkiraan risiko atas pinjaman yangkemungkinan macet atau tidak tertagih.

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 27 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro28 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 29 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro30

Page 20: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

5

18. Batas Maksimum Pemberian Pinjaman (BMPP) adalah plafon pinjaman baikuntuk anggota, calon anggota, koperasi lain dan anggotanya maupunpengurus dalam rangka meminimalisasi terjadinya pinjaman bermasalah.

19. Cadangan adalah dana yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha (untuk KSP)atau Hasil Usaha (untuk USP Koperasi) yang terdiri atas cadangan umum dancadangan risiko.

20. Cadangan Umum adalah cadangan yang dimaksudkan untuk pemupukanmodal dan pengembangan usaha.

21. Cadangan Tujuan Risiko adalah cadangan yang dimaksudkan untuk menutuprisiko apabila terjadi pinjaman macet atau tidak tertagih.

22. Likuiditas adalah kemampuan KSP dan atau USP Koperasi untuk memenuhikewajiban jangka pendek.

23. Return on Asset (tingkat pengembalian aktiva) adalah perbandingan antarasisa hasil usaha sebelum pajak yang diperoleh dengan kekayaan yang dimilikiKSP dan atau USP Koperasi.

24. Rentabilitas adalah kemampuan KSP untuk memperoleh sisa hasil usaha danatau kemampuan USP Koperasi untuk memperoleh hasil usaha.

25. Kemanfaatan koperasi adalah kemampuan KSP dan atau USP Koperasi untukmemberikan manfaat kepada anggota, calon anggota, koperasi lain dananggotanya.

26. Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dinilaidengan uang, yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah danmemperkuat struktur permodalan KSP dan atau USP dalam meningkatkankegiatan usahanya.

27. Manfaat Ekonomi Partisipasi Pemanfaatan Pelayanan (MEPPP) adalahmanfaat yang bersifat ekonomi yang diperoleh anggota dan calon anggotapada saat bertransaksi dengan KSP atau USP Koperasi.

28. Manfaat Sisa Hasil Usaha adalah Sisa Hasil Usaha (SHU) bagian anggotayang diperoleh satu tahun satu kali, berdasarkan perhitungan partisipasianggota dalam pemanfaatan pelayanan KSP atau USP Koperasi.

29. Promosi Ekonomi Anggota (PEA) adalah Manfaat MEPPP ditambah ManfaatSHU.

30. Pejabat Penilai Kesehatan KSP dan atau USP Koperasi yang selanjutnyadisebut Pejabat Penilai adalah pejabat yang ditetapkan oleh Menteri NegaraKoperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat yang berwenanguntuk memberikan penilaian kesehatan.

31. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri NegaraKoperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat yang berwenanguntuk dan atas nama Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah memberikan Pengesahan Akta Pendirian dan PerubahanAnggaran Dasar Koperasi.

32. Deputi adalah Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Negara Koperasi danUsaha Kecil dan Menengah.

6

33. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang koperasi

BAB IITUJUAN, SASARAN DAN LANDASAN KERJA

Pasal 2

Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi bertujuan untukmemberikan pedoman kepada pejabat penilai, gerakan koperasi, dan masyarakatagar KSP dan USP Koperasi dapat melakukan kegiatan usaha simpan pinjam,berdasarkan prinsip koperasi secara profesional, sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan danmemberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat disekitarnya .

Pasal 3

Sasaran Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi adalah :a. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang sehat dan mantap

sesuai dengan jatidiri koperasi .b. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang efektif, efisien, dan

profesional.c. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi lain dan

atau anggotanya.

Pasal 4

Landasan Kerja Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi adalah sebagaiberikut:a. KSP dan USP Koperasi menyelenggarakan kegiatan usahanya berdasarkan

nilai-nilai, norma dan prinsip Koperasi sehingga dapat dengan jelasmenunjukkan perilaku koperasi.

b. KSP dan USP Koperasi adalah alat dari rumah tangga anggota untuk mandiridalam mengatasi masalah kekurangan modal (bagi anggota pengusaha) ataukekurangan likuiditas (bagi anggota rumah tangga) sehingga berlaku asasmenolong diri sendiri (self help).

c. Maju mundurnya KSP dan USP Koperasi menjadi tanggung jawab seluruhanggota sehingga berlaku asas tanggung jawab pribadi (self responsibility)

d. Anggota pada KSP dan USP Koperasi berada dalam satu kesatuan sistem kerjaKoperasi, diatur menurut norma-norma yang terdapat di dalam AD dan ARTKSP atau Koperasi yang menyelenggarakan USP.

e. KSP dan USP Koperasi wajib dapat memberikan manfaat yang lebih besarkepada anggotanya jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan olehlembaga keuangan lainnya.

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 31 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro32 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 33 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro34

Page 21: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

7

f. KSP dan USP Koperasi berfungsi sebagai lembaga intermediasi dalam hal iniKSP dan USP Koperasi bertugas untuk melaksanakan penghimpunan dana darianggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya serta pinjamankepada pihak-pihak tersebut.

BAB IIIRUANG LINGKUP PENILAIAN KESEHATAN

Pasal 5

(1) Ruang lingkup Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi meliputi penilaianterhadap beberapa aspek sebagai berikut:a. Permodalan;b. Kualitas aktiva produktif;c. Manajemen;d. Efisiensi;e. Likuiditas;f. Kemandirian dan pertumbuhan;g. Jatidiri koperasi.

(2) Setiap aspek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan bobot penilaianyang menjadi dasar perhitungan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi.

(3) Penilaian terhadap setiap aspek sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan dengan menggunakan sistem nilai yang dinyatakan dengan nilai 0sampai dengan 100.

(4) Perincian mengenai bobot setiap aspek yang dinilai serta persyaratan dan tatacara penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) menggunakan pedoman sebagaimana terdapat pada lampiran 1Peraturan ini.

BAB IVPENETAPAN KESEHATAN KSP DAN USP KOPERASI

Pasal 6

(1) Skor yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap aspek-aspek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dipergunakan untuk menetapkanpredikat tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi yang dibagi dalam 5 (lima)golongan yaitu:a. Sehat;b. Cukup sehat;c. Kurang sehat;d. Tidak sehat; atau;e. Sangat tidak sehat.

(2) Penetapan predikat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berdasarkan skor sebagai berikut:a. Skor penilaian sama dengan 80 sampai 100, termasuk dalam predikat

”Sehat”;

8

b. Skor penilaian sama dengan 60 sampai lebih kecil dari 80, termasuk dalampredikat ”Cukup Sehat”;

c. Skor penilaian sama dengan 40 sampai lebih kecil dari 60, termasuk dalampredikat ”Kurang Sehat”;

d. Skor penilaian sama dengan 20 sampai lebih kecil dari 40, termasuk dalampredikat ”Tidak Sehat”;

e. Skor penilaian lebih kecil dari 20, termasuk dalam predikat ”Sangat TidakSehat”;

(3)Predikat kesehatan KSP dan USP Koperasi ditetapkan berdasarkan KeputusanMenteri atau pejabat yang berwenang.

Pasal 7

(1) Penetapan kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagaimana dimaksud dalamPasal 6 ayat (3) dilakukan setiap tahun.

(2) KSP dan USP Koperasi yang dinilai kesehatannya adalah :a. KSP yang telah beroperasi paling sedikit 1 (satu) tahun buku dan telah

melaksanakan Rapat Anggota Tahunan.b. USP Koperasi, yang telah beroperasi paling sedikit 1 (satu) tahun buku dan

telah dikelola secara terpisah serta membuat laporan keuangan yangterpisah dari unit usaha lainnya.

(3) Pelaksanaan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi dilaksanakan padaposisi setiap akhir tahun buku.

Pasal 8

(1) Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi dilakukan oleh pejabat penilaikesehatan KSP dan USP Koperasi yang diangkat oleh Menteri dan bertugaspada Instansi yang membidangi Koperasi ditingkat Pusat, Provinsi, Kabupatendan Kota.

(2) Setiap KSP dan USP Koperasi yang telah dinilai diberikan sertifikat predikattingkat kesehatan dengan pengaturan sebagai berikut :a. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya di Kabupaten atau Kota yang

bersangkutan oleh Bupati atau Walikota atau pejabat yang berwenang atasnama Menteri

b. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya sekurang-kurangnya 3 (tiga)Kabupaten atau Kota dalam satu Provinsi oleh Gubernur atau pejabat yangberwenang atas nama Menteri.

c. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya sekurang-kurangnya 3 (tiga)Provinsi oleh Deputi atas nama Menteri

(3) Hasil penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi oleh pejabat yang berwenangpada tingkat Provinsi dan Kabupaten atau Kota dilaporkan kepada Deputi,dengan dilengkapi :

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 31 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro32 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 33 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro34

Page 22: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

9

a. Kertas kerja penilaian KSP dan USP Koperasi yang bersangkutan.b. Laporan keuangan KSP dan USP Koperasi yang bersangkutan.c. Salinan atau fotocopy sertifikat predikat kesehatan KSP dan USP Koperasi.

(4) Tatacara pelaksanaan teknis penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi diaturlebih lanjut oleh Deputi.

BAB VKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 9

(1) Pengangkatan pejabat penilai kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal8, dilaksanakan dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak tanggalberlakunya peraturan ini.

(2) Selama pejabat penilai kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagai manadimaksud dalam Pasal 8 belum diangkat oleh Menteri, maka penilaiankesehatan terhadap KSP dan USP Koperasi diselenggarakan oleh Deputi ataupenilai yang ditugaskan oleh Deputi.

BAB VPENUTUP

Pasal 10

(1) Dengan diberlakukannya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri Koperasi danPembinaan Pengusaha Kecil Nomor 194/KEP/M/X/1998 tentang PetunjukPelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit SimpanPinjam Koperasi dinyatakan tidak berlaku.

(2) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 November 2008

Menteri Negara,

TTD

Suryadharma Ali

10

Lampiran.1 : Keputusan Menteri Negara KoperasiPengusaha Kecil Dan Menengah

Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008Tanggal : 14 November 2008Tentang : Petunjuk Pelaksanaan Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam DanUnit Simpan Pinjam

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPANPINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM

I. BOBOT PENILAIAN ASPEK DAN KOMPONEN1. Dalam melakukan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi, maka

terhadap aspek yang dinilai diberikan bobot penilaian sesuai denganbesarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi tersebut.

2. Penilaian aspek dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakandalam angka 0 sampai dengan 100.Bobot penilaian terhadap aspek dan komponen tersebut ditetapkansebagai berikut:

No Aspekyg

DinilaiKomponen

BobotPenilaian

1 Permodalan 15

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset

Modal sendiriTotal Asset

x 100%

b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko

Modal sendiriPinjaman diberikan yang beresiko

100%x

c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Modal tertimbangATMR

100%x

6

6

3

2 Kualitas Aktiva Produktif 25

a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan

Volume pinjaman pada anggotaVolume pinjaman

100%x

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Volume Pinjaman

Pinjaman bermasalahVolume pinjaman

100%x

10

5

5

10

Lampiran.1 : Keputusan Menteri Negara KoperasiPengusaha Kecil Dan Menengah

Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008Tanggal : 14 November 2008Tentang : Petunjuk Pelaksanaan Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam DanUnit Simpan Pinjam

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPANPINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM

I. BOBOT PENILAIAN ASPEK DAN KOMPONEN1. Dalam melakukan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi, maka

terhadap aspek yang dinilai diberikan bobot penilaian sesuai denganbesarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi tersebut.

2. Penilaian aspek dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakandalam angka 0 sampai dengan 100.Bobot penilaian terhadap aspek dan komponen tersebut ditetapkansebagai berikut:

No Aspekyg

DinilaiKomponen

BobotPenilaian

1 Permodalan 15

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset

Modal sendiriTotal Asset

x 100%

b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko

Modal sendiriPinjaman diberikan yang beresiko

100%x

c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Modal tertimbangATMR

100%x

6

6

3

2 Kualitas Aktiva Produktif 25

a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan

Volume pinjaman pada anggotaVolume pinjaman

100%x

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Volume Pinjaman

Pinjaman bermasalahVolume pinjaman

100%x

10

5

5

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 35 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro36 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 37 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro38

Page 23: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

11

c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

Cadangan risikoPinjaman bermasalah

100%x

d. BMPP terhadap calon anggota, koperasi lain dan anggotanya terhadap volumepinjaman

BMPPVolume pinjaman

x 100%

5

3 Manajemen: 15

a. Manajemen Umumb. Kelembagaan,c. Manajemen permodaland. Manajemen Aktivae. Manajemen Likuiditas.

33333

4 Efisiensi 10

a. Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto

Biaya Operasional PelayananPartisipas i bruto

100%x

4

b. Rasio aktiva tetap terhadap total aset

Aktiva tetapTotal asset

100%x

4

c. Rasio efisiensi pelayanan

Biaya gaji dan Honorarium karyawanvolume pinjaman

100%x

2

5. Likuiditas 15

a. Rasio KasKas + Bank

Kewajiban lancar100%x

10

b. Rasio volume pinjaman terhadap dana yang diterima

Volume pinjamanDana yang diterima

100%x

5

6. Kemandirian dan Pertumbuhan 10

a. Rentabilitas aset

SHU sebelum bunga dan pajakTotal asset

100%x

3

b. Rentabilitas Modal SendiriSHU bagian anggotaTotal modal sendiri

100%x

3

12

c. Kemandirian Operasional Pelayanan

SHU kotorBeban usaha + beban perkoperasian

100%x

4

7. Jatidiri Koperasi 10

a. Rasio partisipasi brutoPartisipasi bruto

Volume pinjaman100%x

7

b. Rasio promosi ekonomi anggota (PEA)

PEASimpanan pokok + simpanan wajib

100%x

PEA = MEPPP + SHU Bagian Anggota

3

Jumlah 100

II. CARA PENILAIAN UNTUK MEMPEROLEH ANGKA SKOR

1. PERMODALAN

1.1Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset

Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total assetditetapkan sebagai berikut:1. Untuk rasio antara modal sendiri dengan total asset lebih kecil

atau sama dengan 0% diberikan nilai 0.2. Untuk setiap kenaikan rasio 1 % mulai dari 0 % nilai ditambah 5

dengan maksimum nilai 100.3. Nilai dikalikan bobot sebesar 6 % diperoleh skor permodalan.

Tabel 1. Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asetadalah sebagai berikut:

Rasio Modal(%)

Nilai Bobot(%) Skor

< 0 0 6 00 < X < 5 25 6 1.50

5 < X < 10 50 6 3.0010 < X < 15 75 6 4.5015 < X < 20 100 6 6.00

Untuk memperoleh angka skor, diberikan ilustrasi perhitungan sebagai berikut:

12

c. Kemandirian Operasional Pelayanan

SHU kotorBeban usaha + beban perkoperasian

100%x

4

7. Jatidiri Koperasi 10

a. Rasio partisipasi brutoPartisipasi bruto

Volume pinjaman100%x

7

b. Rasio promosi ekonomi anggota (PEA)

PEASimpanan pokok + simpanan wajib

100%x

PEA = MEPPP + SHU Bagian Anggota

3

Jumlah 100

II. CARA PENILAIAN UNTUK MEMPEROLEH ANGKA SKOR

1. PERMODALAN

1.1Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset

Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total assetditetapkan sebagai berikut:1. Untuk rasio antara modal sendiri dengan total asset lebih kecil

atau sama dengan 0% diberikan nilai 0.2. Untuk setiap kenaikan rasio 1 % mulai dari 0 % nilai ditambah 5

dengan maksimum nilai 100.3. Nilai dikalikan bobot sebesar 6 % diperoleh skor permodalan.

Tabel 1. Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asetadalah sebagai berikut:

Rasio Modal(%)

Nilai Bobot(%) Skor

< 0 0 6 00 < X < 5 25 6 1.50

5 < X < 10 50 6 3.0010 < X < 15 75 6 4.5015 < X < 20 100 6 6.00

Untuk memperoleh angka skor, diberikan ilustrasi perhitungan sebagai berikut:

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 35 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro36 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 37 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro38

Page 24: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

13

KOPERASI SIMPAN PINJAM ‘ SEJAHTERA’PERHITUNGAN HASIL USAHA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

UNTUK PERIODE YG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007

PARTISIPASI ANGGOTAPartisipasi bruto anggota:Partisipasi jasa simpanan anggota 853.750Partisipasi jasa provisi 30.000Jumlah partisipasi bruto anggota 883.750Beban pokok:Biaya bunga simpanan anggota 176.875Partisipasi neto anggota 706.875PENDAPATAN ANGGOTAPendapatan bunga 273.000Harga pokok 22.389Laba kotor dengan non-anggota 250.611Sisa Hasil Usaha KotorBEBAN OPERASIBeban usaha:Biaya bunga pinjaman 187.500Honor karyawan 100.000Biaya perlengkapan 85.000Biaya asuransi 50.000Biaya listrik, air, dan telepon 90.000Kerugian Pinjaman Yang Diberikan 105.750Penyusutan bangunan 62.500Penyusutan inventaris 30.000Macam-macam biaya 50.000Jumlah bean usaha 760.750Jumlah beban usaha anggota (76,4%) 581.213Beban perkoperasian 100.000Sisa Partisipasi Anggota (SPA) 25.662Jumlah Beban Usaha Non Anggota (23,6%) 179.537Laba Usaha 71.074 96.736SPA + Laba UsahaPendapatan dan beban Lain-lainPendapatan Lain-lain:Pendapatan deviden 100.000Pendapatan sewa 300.000Jumlah pendapatan lain-lain 400.000Sisa Hasil Usaha sebelum pajak 496.736Pajak penghasilan -96.736Sisa Hasil Usaha setelah pajak 447.062

14

KOPERASI SIMPAN PINJAM ‘SEJAHTERA’NERACA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

PER 31 DESEMBER 2007

Aktiva lancar KEWAJIBAN

Kas dan Bank 5.167.000 Hutang Pajak 59.673,6Pinjaman yang diberikan pada anggota 16.650.000 Tabungan anggota 5.213.375Pinjaman yang diberikan pada calon 4.500.000 Tabungan 1.122.389anggota, Koperasi lain dan anggotanya Biaya yang masih harus dibayar 1.300.000Piutang Bunga 551.250 pendapatan sewa diterima di muka 3.300.000Piutang Lain-Lain 1.000.000 Simpanan berjangka anggota 8.500.000Jumlah 22.701.250 Simpanan berjangka Calon anggota, Koperasi 1.500.000Penyisihan pinjaman yang diberikan tidak (1.105.750) lain dan anggotanyatertagih Hutang biaya 100.000

Pinjaman diberikan yang diperkirakan dapat 21.595.500 Jumlah kewajiban lancar 21.095.437,6Tertagih

kewajiban jangka panjangPremi Asuransi 950.000 Hutang Bank 14.687.500Perlengkapan 590.000Jumlah Aktiva Lancar 28.302.500

EkuitasPenyertaan Simpanan pokok 1.150.000Penyertaan pada non koperasi 1.000.000 Simpanan wajib 2.690.000

Modal sumbangan 13.800.000Aktiva Tetap Cadangan umum 1.200.000Tanah 10.000.000Bangunan 15.000.000 SHU belum dibagi 1.597.062,4Akumulasi penyusutan bangunan (1.662.500) 13.337.500Inventaris 4.000.000 jumlah ekuitasAkumulasi penyusutan inventaris (430.000) 3.570.000Jumlah Aktiva Tetap 26.907.500 20.527.062,4

56.210.000

AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Jumlah Aktiva Total Kewajiban dan Modal

Jumlah Ekuitas

56.210.000

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 39 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro40 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 41 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro42

Page 25: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

15

Rasio modal sendiri terhadap total aset adalah:

%36,52100%x56.210.000

,4020.527.062x100%(TA)Total(MS)SendiriModal

Asset

Karena rasio MS terhadap TA adalah 36,52% (lebih dari 20%) makanilainya adalah 100, dan skor untuk rasio modal sendiri terhadap totalasset adalah 6 (lihat tabel 1).

1.2Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko

Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikanyang berisiko, ditetapkan sebagai berikut :1. Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko lebih kecil atau sama dengan 0% diberi nilai 0.2. Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai ditambah 1

dengan nilai maksimum 100.3. Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor permodalan.

Tabel 2. Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadapPinjaman Diberikan yang Berisiko

Rasio Modal(dinilai dalam %)

Nilai Bobot(dinilai

dalam %)Skor

< 0 0 6 00 < x <10 10 6 0,6

10 < x <20 20 6 1,220 < x <30 30 6 1,830 < x <40 40 6 2,440 < x <50 50 6 3,050 < x <60 60 6 3,660 < x <70 70 6 4,270 < x <80 80 6 4,880 < x <90 90 6 5,4

90 < x <100 100 6 6,0

dari contoh kasus, diperoleh Rasio Modal Sendiri terhadap pinjamandiberikan yang berisiko adalah sebagai berikut:

%90,42100%x22.701.250

,4020.527.062100%xBerisikoPinjaman

SendiriModal

16

Karena rasio modal sendiri terhadap pinjaman berisiko adalah 90,42%(berada pada kisaran angka antara 90 hingga 100) maka nilainyaadalah 100, dan skor untuk rasio modal sendiri terhadap total assetadalah 6 (lihat tabel 2).

1.3 Rasio Kecukupan Modal Sendiri Terhadap ATMR1. Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara Modal

Tertimbang dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)dikalikan dengan 100 %.

Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponenmodal KSP/USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobotpengakuan risiko.

ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP danUSP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuanrisiko.

Tabel 3. Contoh Perhitungan Modal Tertimbang KSP

No Komponen Modal Nilai(Rp)

BobotPengakuanRisiko (%)

ModalTertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)I. MODAL SENDIRI

1. Modal anggota

a. Simpanan pokok 1.150.000,00 100 1.150.000,00

b. Simpanan wajib 2.690.000,00 100 2.690.000,002. Modal penyetaraan

0100

03. Modal penyertaan 0 50 04. Cadangan umum 1.200.000,00 100 1.200.000,005. Cadangan tujuan risiko 1105 750,00 50 552 875,506. Modal sumbangan 13 800 000,00 100 13 800 000,00

7. SHU belum dibagi 1.597.062,40 50 798.531,20

II. KEWAJIBAN8. Tabungan koperasi 6.335.764,00 50 3.167.882,00

9. Simpanan berjangka 10.000.000,00 50 5.000.000,0010. Beban yang masih

harus dibayar 100.000,0050

50.000,0011. Dana yang diterima

14.687.500,00 50 7.343.750,0012. Kewajiban lain-lain

- 50 0Modal Tertimbang 35 753 038.74

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 39 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro40 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 41 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro42

Page 26: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

17

2. Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkanhasil perkalian nilai nominal aktiva yang ada dalam neracadengan bobot risiko masing-masing komponen aktiva.

Komponen Perhitungan ATMR KSP

No Komponen Modal Nilai(Rp)

BobotRisiko

(%)

AktivaTertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)1. Kas/Bank 5.167.000,00 0 02. Tabungan dan

simpanan berjangka 0 20 0

3.Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yangdiberikan pada anggota 16 650 000,00 100 16 650 000,00

5. Pinjaman yangdiberikan pada calonanggota, Koperasi laindan anggotanya

4.500.000,00 100 4.500.000

6. Penyertaan padakoperasi, anggota danpihak lain

1000.000,00 100 1000.000,00

7.Pendapatan yangmasih harus diterima 551 250,00 50 275 625,00

8. Aktiva tetap 26.907.500,00 70 18.835.250,00ATMR 41.260 875,00

3. Rasio kecukupan modal sendiri dapat dihitung/diperoleh dengancara membandingkan nilai modal tertimbang dengan nilai ATMRdikalikan dengan 100 %.

Tabel 5. Standar Perhitungan Rasio kecukupan modal sendiri

RasioModal (%)

Nilai Bobot (%) Skor

< 4 0 3 0,004 < X < 6 50 3 1.506 < X < 8 75 3 2.25

> 8 100 3 3.00

%65,85%10041.260.87535.753.038100%

ATMRTertimbangModalendiriupanModalSRasioKecuk

Rasio kecukupan modal sendiri = 85,65 %; lebih dari 8 %, mendapat nilai100 dengan skor 3 (Lihat tabel 5).

18

2. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF

Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 3 (tiga)rasio, yaitu:a. Rasio antara volume pinjaman kepada anggota terhadap volume

pinjaman diberikanb. Rasio antara rasio pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang

diberikanc. Rasio antara cadangan risiko dengan pinjaman bermasalah.d. BMPP terhadap calon anggota, koperasi lain dan anggotanya

PINJAMAN BERMASALAH TERDIRI DARI:

A. Pinjaman Kurang lancarPinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteriadibawah ini :1. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan angsuran yaitu:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :1) tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum melampaui

2 (dua) bulan bagi pinjaman dengan angsuran hariandan/atau mingguan; atau

2) melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6 (enam)bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkanbulanan, 2 (dua) bulan atau 3 bulan; atau

3) melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12(dua belas) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannyaditetapkan 6 (enam) bulan atau lebih; atau

b. Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut :1) tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum

melampaui 3 (tiga) bulan bagi pinjaman dengan masaangsuran kurang dari 1 (satu) bulan; atau

2) melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6(enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebihdari 1 (satu) bulan.

2. Pengembalian pinjaman tanpa angsuran yaitu :a. Pinjaman belum jatuh tempo

Terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3 (tiga) bulantetapi belum melampaui 6 (enam) bulan.

b. Pinjaman telah jatuh tempoPinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belummelampaui 3 (tiga) bulan.

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 43 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro44 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 45 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro46

Page 27: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

19

Contoh Kasus Pinjaman Bermasalah:a) Pinjaman diberikan pada bulan Januari 2007 sebesar Rp 20 juta,

jangka waktu 10 bulan, bunga 1%, angsuran bulanan.Jika hari ini adalah tanggal 31 Desember 2007, dan angsuranpokok ke-10 (bulan November) belum dibayar maka terdapattunggakan angsuran pokok 1 bulan tetapi belum masuk 2 bulan,termasuk kategori PKL (Pinjaman Kurang Lancar) sebesar Rp 2juta.

b) Jika angsuran ke-11 yang belum dibayar hanya bunganya saja,maka yang masuk PKL pada bulan Desember 2007 hanyasebesar Rp 200.000,00.

c) Jika pinjaman dikembalikan hanya angsuran dan pada bulanDesember belum membayar bunga sejak September, Oktober,dan November, maka terdapat PKL sebesar Rp 600.000,00.

B. PINJAMAN YANG DIRAGUKANPinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yangbersangkutan tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapiberdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa :1. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai

sekurang-kurangnya 75 % dari hutang peminjam termasukbunganya; atau

2. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masihbernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjamtermasuk bunganya.

Contoh Kasus1) Pinjaman yang diberikan (pokok + bunga) masih tersisa dan

masih mempunyai kemungkinan ditagih (masih dapatdiselamatkan) sebesar Rp 1 juta dan piutang tersebut mempunyainilai jaminan dalam penguasaan KSP/USP Koperasi sebesar Rp800.000,00 (80%) dari Tabel piutang, berarti piutang sebesar Rp1 juta tersebut masuk kategori pinjaman yang diragukan (PDR).

2) Pinjaman yang diberikan (pokok + bunga) yang sudah tidak dapatdiselamatkan karena misalnya debitur bangkrut, meninggal,melarikan diri, dan sebagainya sebesar Rp 1 juta, dengan nilaijaminan minimal Rp 1 juta, maka piutang ini dimasukkan dalamkategori Pinjaman Diragukan (PDR).

C. PINJAMAN MACETPinjaman digolongkan macet apabila :1. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan, atau;2. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12 (dua

belas) bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan.

20

3. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepadaPengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian kepadaperusahaan asuransi pinjaman.

Contoh Kasus

Jika terdapat pinjaman sebesar Rp. 500.000,00 sejak Desember 2006digolongkan PDR (pinjaman diragukan) dan hingga Desember 2007belum ada pelunasan maka pinjaman ini digolongkan macet (PM).

2.1. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota Terhadap Total VolumePinjaman DiberikanUntuk mengukur rasio antara volume pinjaman kepada anggotaterhadap total volume pinjaman ditetapkan berikut :

Tabel 6: Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman padaAnggota terhadap Total Pinjaman Diberikan.

Rasio(%) Nilai Bobot

(%) Skor

< 2525 < X < 5050 < X < 75

> 75

05075

100

10101010

0,005,007,50

10,00

Contoh kasus:

Rasio pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman

diberikan = %100xpinjamanVolume

anggotapadapinjamanVolume

%3,73%100250.701.22000.650.16 x

Rasio pinjaman pada anggota terhadap total pinjaman diberikan =73,3% berada di antara 50 hingga 75, berarti nilainya adalah 75, danskor nya adalah 7,50.

2.2 Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap PinjamanDiberikan

Untuk memperoleh rasio antara risiko pinjaman bermasalahterhadap pinjaman yang diberikan, ditetapkan sebagai berikut :a. menghitung perkiraan besarnya risiko pinjaman bermasalah

(RPM) sebagai berikut:1) 50% dari pinjaman diberikan yang kurang lancar (PKL)2) 75% dari pinjaman diberikan yang diragukan (PDR)3) 100% dari pinjaman diberikan yang macet (Pm)

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 43 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro44 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 45 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro46

Page 28: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

21

b. hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan pinjaman yangdisalurkan.

(50% x PKL) + (75% x PDR) + (100 x Pm)RPM = Pinjaman yang diberikan

Perhitungan penilaian:1) Untuk rasio 45 % atau lebih diberi nilai 0;2) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45 % nilai ditambah 2,

dengan maksimum nilai 100;3) Nilai dikalikan dengan bobot 5 % diperoleh skor.

Tabel 7. Standar Perhitungan RPM

Rasio (%) Nilai Bobot(%) Skor

> 4540 < x 4530 < x 4020 < x 3010 < x 20

0 < x 10= 0

01020406080

100

5555555

00,51,02,03,04,05,0

Contoh Kasus

PKL = 2 jutaPDR = 1 jutaPM = 500.000 rupiah

%91,900,250.701.22

)5,075,01(00,250.701.22

)000.500%100()1%75()2%50( 100%jutajutajutajutajutaRPM

Karena Rasio RPM = 9,91%; berada di antara 0 hingga 10, makanilainya adalah 80, dan skor nya adalah 4,0.

2.3. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalahdihitung dengan cara sebagai berikut:a. Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan

penghapusan diberi nilai 0;b. Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 %, nilai ditambah 1

sampai dengan maksimum 100;c. Nilai dikalikan bobot sebesar 5 % diperoleh skor

Tabel 8: Standar Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadapRisiko Pinjaman Bermasalah:

22

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor0

0 < x 1010 < x 2020 < x 3030 < x 4040 < x 5050 < x 6060 < x 7070 < x 8080 < x 90

90 < x 100

0102030405060708090

100

55555555555

00,51,01,52,02,53,03,54,04,55,0

Contoh Kasus

Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah:

%59,31%100000.500.3750.105.1 x

BermasalahPinjamanRisikoCadangan

Rasio cadangan risiko terhadap rasio pinjaman bermasalah adalah31,59 %, berada pada rentang rasio antara 30 dengan 40, makadiperoleh nilai 40 dengan skor 2,0.

2.3. BMPP kepada calon anggota, koperasi lain dan anggotanya

BMPP (Batas Maksimum Pemberian Pinjaman) kepada calonanggota adalah 25 % dari Total dana yang siap dipinjamkan denganketentuan sebagai berikut :

Tabel 9: Standar Perhitungan BMPP:

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor< 25> 25

1000

55

50

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 47 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro48 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 49 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro50

Page 29: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

23

Contoh Kasus

%100diberikanyangpinjaman

anggotanyadanlainkoperasianggota,calonkepadaBMPP

%82,19%10022.701.2504.500.000

BMPP pada contoh kasus = 19,82 % karena kurang dari ketentuan,maksimal yaitu 25, maka nilainya adalah 100, dengan skor 5.

3. PENILAIAN MANAJEMEN

3.1. Penilaian aspek manajemen KSP dan USP koperasi meliputi limakomponen sebagai berikut:a) Manajemen umumb) Kelembagaanc) Manajemen permodaland) Manajemen aktivae) Manajemen likuiditas

Adapun daftar pertanyaan aspek manajemen yang dinilaisebagaimana pada lampiran 2 Peraturan ini.

3.2. Perhitungan nilai didasarkan kepada hasil penilaian atas jawabanpertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen dengankomposisi pertanyaan sebagai berikut (pertanyaan terlampir):a) Manajemen umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai untuk

setiap jawaban pertanyaan “ya”).b) Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5 nilai untuk setiap

jawaban pertanyaan “ya”).c) Manajemen permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai

untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).d) Manajemen aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai untuk

setiap jawaban pertanyaan “ya”).e) Manajemen likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk

setiap jawaban pertanyaan “ya”).

24

3.3.1. Manajemen Umum

Tabel 10. Standar Perhitungan Manajemen Umum

JumlahJawaban Ya Skor

1 0,252 0,503 0,754 1,005 1,256 1,507 1,758 2,009 2,2510 2,5011 2,7512 3,00

Contoh Kasus :

N0 Aspek Nomor UrutPertanyaan Ya/Tidak

1 MANAJEMEN UMUM1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1.9

Apakah KSP/USP Koperasi memiliki visi, misi dan tujuan yangjelas (dibuktikan dengan dokumen tertulis)

Apakah KSP/USP Koperasi telah memiliki rencana kerjajangka panjang minimal untuk 3 tahun ke depan dan dijadikansebagai acuan KSP/USP Koperasi dalam menjalankanusahanya (dibuktikan dengan dokumen tertulis)

Apakah KSP/USP Koperasi memiliki rencana kerja tahunanyang digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha selama1 tahun (dibuktikan dengan dokumen tertulis)

Adakah kesesuaian antara rencana kerja jangka pendekdengan rencana jangka panjang (dibuktikan dengan dokumentertulis)

Apakah visi, misi, tujuan dan rencana kerja diketahui dandipahami oleh pengurus, pengawas, pengelola dan seluruhkaryawan. (dengan cara pengecekan silang)

Pengambilan keputusan yang bersifat operasional dilakukanoleh pengelola secara independent (konfirmasi kepadapengurus atau pengawas).

Pengurus dan atau pengelola KSP/USP Koperasi memilikikomitmen untuk menangani permasalahan yang dihadapi sertamelakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

KSP/USP koperasi memiliki tata tertib kerja SDM yangmeliputi disiplin kerja serta didukung sarana kerja yangmemadai dalam melaksanakan pekerjaan (dibuktikan dengandokumen tertulis dan pengecekan fisik sarana kerja)Pengurus KSP/USP koperasi yang mengangkat pengelola,tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Ya

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 47 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro48 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 49 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro50

Page 30: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

25

N0 Aspek Nomor UrutPertanyaan Ya/Tidak

1.10

1.11

1.12

cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga ataukelompoknya sehingga dapat merugikan KSP/USP Koperasi(dilakukan konfirmasi kepada pengelola dan atau pengawas).

Anggota KSP/USP Koperasi sebagai pemilik mempunyaikemampuan untuk meningkatkan permodalan KSP/USPKoperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (pengecekansilang dilakukan terhadap partisipasi modal anggota)

Pengurus, Pengawas, dan Pengelola KSP/USP Koperasi didalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukanhal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri, keluargadan kelompoknya, atau berpotensi merugikan KSP/USPKoperasi (konfirmasi dengan mitra kerja)

Pengurus melaksanakan fungsi pengawasan terhadappelaksanaan tugas pengelola sesuai dengan tugas danwewenangnya secara efektif (pengecekan silang kepadapengelola dan atau pengawas).

10

11

12

Ya

Ya

Ya

Dari contoh di atas diperoleh sebanyak 8 jawaban “Ya” berarti dari aspekmanajemen umum mendapat skor 2,00.

3.3.2. Manajemen Kelembagaan

Tabel 11. Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan

Jumlah Jawaban Ya Nilai Bobot1 0,502 1,003 1,504 2,005 2,506 3,00

Contoh Kasus :No Aspek Kelembagaan No.

PertanyaanYa/Tidak

2.1

2.2

2.3

2.4

Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruhkegiatan KSP/USP Koperasi dan tidak terdapat jabatan kosongatau perangkapan jabatan.(dibuktikan dengan dokumen tertulismengenai struktur organisasi dan job description)

KSP/USP Koperasi memiliki rincian tugas yang jelas untukmasing-masing karyawannya. (yang dibuktikan dengan adanyadokumen tertulis tentang job specification)

Di dalam struktur kelembagaan KSP/USP Koperasi terdapatstruktur yang melakukan fungsi sebagai dewan pengawas.(yang dibuktikan dengan dokumen tertulis tentang strukturorganisasi)

KSP/USP Koperasi terbukti mempunyai Standar Operasionaldan Manajemen (SOM) dan Standar Operasional Prosedur(SOP ). (dibuktikan dengan dokumen tertulis tentang SOM dan

13

14

15

16

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

26

2.5

2.6

SOP KSP/USP Koperasi)

KSP/USP Koperasi telah menjalankan kegiatannya sesuaiSOM dan SOP KSP/USP Koperasi. (pengecekan silang antarapelaksanaan kegiatan dengan SOM dan SOP-nya)

KSP/USP Koperasi mempunyai system pengamanan yangbaik terhadap semua dokumen penting. (dibuktikan denganadanya system pengamanan dokumen penting berikut saranapenyimpanannya)

17

18

Tidak

Ya

Dari contoh di atas diperoleh sebanyak 2 jawaban “Ya” berarti dari aspekmanajemen kelembagaan mendapat skor 1,00.

3.3.3. Manajemen Permodalan

Tabel 12. Standar Perhitungan Manajemen Permodalan

Jumlah Jawaban Ya Nilai Bobot1 0,602 1,203 1,804 2,405 3,00

Contoh Kasus :

No Aspek Permodalan No.Pertanyaan

Ya/Tidak

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar daritingkat pertumbuhan asset. (dihitung berdasarkan data yangada di Neraca).

Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari anggotasekurang kurangnya sebesar 10 % dibandingkan tahunsebelumnya. (dihitung berdasarkan data yang ada di Neraca)

Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dariseperempat SHU tahun berjalan

Simpanan dan simpanan berjangka koperasi meningkatminimal 10 % dari tahun sebelumnya

Investasi harta tetap dari inventaris serta pendanaan ekspansiperkantoran dibiayai dengan modal sendiri(pengecekan silang dengan laporan sumber dan penggunaandana)

19

20

21

22

23

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Dari contoh di atas diperoleh sebanyak 4 jawaban “Ya” berarti dari aspekmanajemen permodalan mendapat skor 2,40.

3.3.4. Manajemen Aktiva

Tabel 13. Standar Perhitungan Manajemen Aktiva

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 51 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro52 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 53 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro54

Page 31: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

27

Jumlah Jawaban Ya Nilai Bobot1 0,302 0,603 0,904 1,205 1,506 1,807 2,108 2,409 2,7010 3,30

Contoh Kasus:

No Manajemen Aktiva No.Pertanyaan

Ya/Tidak

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

Pinjaman dengan kolektibilitas lancar minimal sebesar 90 % daripinjaman yang diberikan (dibuktikan dengan laporanpengembalian pinjaman)

Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yangnilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikankecuali pinjaman bagi anggota sampai dengan 1 juta rupiah.(dibuktikan dengan laporan pinjaman dan daftar agunannya)

Dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besardari jumlah pinjaman macet tahunan. (dibuktikan dengan laporankolektibilitas pinjaman dan cadangan penghapusan pinjaman)

Pinjaman macet tahun lalu dapat ditagih sekurang-kurangnyasepertiganya. (dibuktikan dengan laporan penagihan pinjamanmacet tahunan)

KSP/USP Koperasi menerapkan prosedur pinjaman dandilaksanakan dengan efektif.(pengecekan silang antarapelaksanaan prosedur pinjaman dengan SOP-nya)

KSP/USP Koperasi memiliki kebijakan cadangan penghapusanpinjaman bermasalah (dibuktikan dengan kebijakan tertulis danlaporan keuangan).

Dalam memberikan pinjaman KSP/USP Koperasi mengambilkeputusan berdasarkan prinsip kehati-hatian.(dibuktikan denganhasil analisis kelayakan pinjaman)

Keputusan pemberian pinjaman dan atau penempatan danadilakukan melalui komite. (dibuktikan dengan risalah rapatkomite)

Setelah pinjaman diberikan KSP/USP Koperasi melakukanpemantauan terhadap penggunaan pinjaman serta kemampuandan kepatuhan anggota atau peminjam dalam memenuhikewajibannya. (dibuktikan dengan laporan monitoring)

KSP/USP Koperasi melakukan peninjauan, penilaian danpengikatan terhadap agunannya. (dibuktikan dengan dokumenpengikatan dan atau penyerahan agunan)

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Tidak

Tidak

Ya

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Tidak

28

Dari contoh di atas diperoleh sebanyak 5 jawaban “Ya” berarti dari aspekmanajemen aktiva mendapat skor 1,50.

3.3.5. Manajemen Likuiditas

Tabel 14. Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas

Jumlah Jawaban Ya Nilai Bobot1 0,602 1,203 1,804 2,405 3,00

Contoh Kasus:

5 LIKUIDITAS5.1

5.2

5.3

5.4

5.5

Memiliki kebijaksanaan tertulis mengenai pengendalian likuiditas(dibuktikan dengan dokumen tertulis mengenai perencanaan usaha)

Memiliki fasilitas pinjaman yang akan diterima dari lembaga lainuntuk menjaga likuiditasnya. (dibuktikan dengan dokumen tertulismengenai kerjasama pendanaan dari lembaga keuangan lainnya)

Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk memantaukewajiban yang jatuh tempo. (dibuktikan dengan adanya dokumentertulis mengenai skedul penghimpunan simpanan dan pemberianpinjaman)

Memiliki kebijakan penghimpunan simpanan dan pemberianpinjaman sesuai dengan kondisi keuangan KSP/USP koperasi(dibuktikan dengan kebijakan tertulis)

Memiliki sistem informasi manajemen yang memadai untukpemantauan likuiditas (dibuktikan dengan dokumen tertulis berupasistem pelaporan penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman)

34

35

36

37

38

Ya

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Dari contoh di atas diperoleh sebanyak 3 jawaban “Ya” berarti dari aspekmanajemen likuiditas mendapat skor 1,80.

Dari contoh kasus di atas dapat dibuat rekapitulasi penilaian dari aspekmanajemen sebagai berikut:

No Aspek Manajemen Skor1. Manajemen Umum 2,002. Manajemen Kelembagaan 1,003. Manejemen Permodalan 2,404. Manajemen Aktiva 1,50

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 51 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro52 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 53 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro54

Page 32: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

29

5. Manajemen Likuiditas 1,80Jumlah 8,70

Dengan demikian skor penilaian untuk aspek manajemen adalah 8,70

4. PENILAIAN EFISIENSI

Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio yaitu:a) Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi brutob) Rasio aktiva tetap terhadap total assetc) Rasio efisiensi pelayananRasio-rasio di atas menggambarkan sampai seberapa besar KSP/USPkoperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada anggotanyadari penggunaan asset yang dimilikinya.4.1. Rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto

Cara perhitungan rasio biaya operasional atas pelayanan ditetapkansebagai berikuta. Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 100 diberi nilai 0

dan untuk rasio antara 85 persen hingga lebih kecil dari 100 diberinilai 50, selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 15% nilaiditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian.

Tabel 15. Standar Perhitungan Rasio Biaya Operasional atasPartisipasi Bruto

Rasio Biaya Operasionalterhadap Partisipasi

Bruto (%)Nilai Bobot

(%)

Skor

> 100 0 4 185 < x < 100 50 4 270 < x < 85 75 4 30 < x < 70 100 4 4

Contoh kasus :

Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto =

%67,68%100750.883875.606

%100

x

xbrutoiPartisipas

pelayananloperasionaBiaya

Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto =68,67% berada pada rentang rasio antara 0 hingga 70, maka nilainya100 dengan skor 4 .

4.2. Rasio aktiva tetap terhadap total asset

30

Rasio aktiva tetap terhadap total modal ditetapkan sebagai berikuta. Untuk rasio antara 75% hingga 100% diberi nilai 25 dan untuk

setiap penurunan rasio 25% nilai ditambahkan dengan 25 sampaidengan maksimum nilai 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian:

Tabel 16. Standar Perhitungan Rasio Aktiva terhadap Total Asset.

Rasio aktiva tetap terhadapTotal Asset (%) Nilai Bobot

(%) Skor

75 < x < 100 25 4 150 < x < 75 50 4 225 < x < 50 75 4 30 < x < 25 100 4 4

Contoh Kasus:Rasio Aktiva Tetap terhadap Total Asset:

%100xassetTotaltetapAktiva = %87,47%100

000.210.56500.907.26 x

rasio = 47,87 % berada dalam rentang antara 25 hingga 50, nilainya75 dengan skor 3.

4.3. Rasio efisiensi pelayananPerhitungan rasio efisiensi pelayanan ditetapkan sebagai berikut:a. Untuk rasio lebih dari 15 persen diberi nilai 0 dan untuk rasio

antara 10 persen hingga 15 persen diberi nilai 50, selanjutnyasetiap penurunan rasio 1 persen nilai ditambah 5 sampai denganmaksimum nilai 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% diperoleh skor penilaian.

Tabel 17. Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan:

Rasio Efisiensi(Persen) Nilai Bobot

(%) Skor

< 5 100 2 2,05 < x < 10 75 2 1,510 < x < 15 50 2 1,0

> 15 0 2 0,0

Contoh perhitungan Rasio efisiensi pelayanan adalah sebagai berikut:

Jumlah gaji dan honorarium karyawanVolume Pinjaman X 100%

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 55 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro56 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 57 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro58

Page 33: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

31

100.000957.486 X 100%

= 10,44%

Rasio efisiensi pelayanan adalah 10,44%, berada pada rentang rasioantara 10 hingga 15, mendapat nilai 50 dengan skor 1.

5. LIKUIDITAS

Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas KSP dan USP Koperasi dilakukanterhadap 2 (dua) rasio, yaitu:a. Rasio kasb. Rasio volume pinjaman terhadap dana yang diterima

Kas dan bank adalah alat likuid yang segera dapat digunakan, seperti uangtunai dan uang yang tersimpan pada lembaga keuangan lain.

Kewajiban lancar terdiri atas:a. Simpananb. Simpanan berjangka

Pinjaman terdiri atas:a. Pinjaman produktifb. Pinjaman konsumtifc. Pinjaman lain.

Dana yang diterima terdiri atas:a. Simpananb. Simpanan berjangka

5.1. Pengukuran Rasio kas ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio kas lebih kecil dari 100 % diberi nilai 0, untuk rasioantara 100 % sampai dengan 125 % diberi nilai 50, untuk rasioantara 125 % hingga 150 % diberi nilai 100 sedangkan untukrasio lebih dari 150 % diberi nilai 0.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor penilaian

Tabel 18. Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban lancarRasio Kas

(%)Nilai Bobot

(%)Skor

< 100 0 10 0100 < x < 125 50 10 5125 < x < 150 100 10 10

> 150 0 10 10

32

Contoh kasus

%49,24%1006,437.095.21

000.167.5%100lancarKewajiban

BankKas

Rasio = 24,49 %, berada pada rentang rasio kurang dari 100%,nilainya 0, dengan skor 0.

5.2. Pengukuran rasio pinjaman terhadap dana yang diterimaPengukuran rasio pinjaman terhadap dana yang diterima ditetapkansebagai berikut:a. Untuk rasio pinjaman lebih kecil sama dengan dari 100% diberi

nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 100 % nilai ditambah dengan25 sampai dengan maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian.

Tabel 19. Standar Perhitungan Rasio Pinjaman terhadap Dana yangDiterima adalah sebagai berikut:

RasioPinjaman

(%)Nilai Bobot

(%) Skor

X < 100 25 5 1,25100 < x < 200 50 5 2,50200 < x < 300 75 5 3,75

> 300 100 5 5

Contoh kasus

%68,43%100264.963.51

701250.22%100 xditerimayangDana

diberikanPinjaman

Rasio pinjaman terhadap dana yang diterima = 43,68 %, beradapada rentang rasio kurang dari 50, mendapat nilai 25 dengan skor1,25.

6. KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN

Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3 (tiga)rasio, yaitu rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas, dan kemandirianoperasional.

6.1. Rasio rentabilitas asetRasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkandengan total aset, perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 55 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro56 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 57 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro58

Page 34: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

33

a. Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi nilai 25, untuksetiap kenaikan rasio 2,5% nilai ditambah 25 sampai denganmaksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian

Tabel 20. Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Asset

RasioRentabilitas

Aset (%)

Nilai Bobot(%) Skor

< 5 25 3 0,755 < x < 7,5 50 3 1,50

7,5 < x < 10 75 3 2,25> 10 100 3 3,00

Contoh kasus

%88,0%100000.210.56

736.496%100AssetTotal

pajaksebelumSHU

Rasio rentabilitas asset = 0,88 %, berada pada rentang kurang dari5%, mendapat nilai 25, dengan skor 0,75.

6.2. Rasio rentabilitas modal sendiriRasio rentabilitas ekuitas yaitu SHU bagian anggota dibandingkantotal ekuitas, perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:a. Untuk rasio rentabilitas ekuitas lebih kecil dari 5% diberi nilai 25,

untuk setiap kenaikan rasio 2,5% nilai ditambah 25 sampai denganmaksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian.

Tabel 21. Standar Perhitungan untuk Ratio Rentabilitas ModalSendiri/Ekuitas

RasioRentabilitasEkuitas (%)

Nilai Bobot(%) Skor

< 5% 25 3 0,755 < x < 7,5 50 3 1,50

7,5 5< x < 10 75 3 2,25> 10 100 3 3,00

34

Contoh kasus

%65,0%100000.527.2072,118.134%100

SendiriAnggotaBagian

ModalSHU

Keterangan : digunakan asumsi bahwa SHU yang dibagikan kepadaanggota adalah sebesar 30% dari SHU setelah pajak, yaitu 30% x 447062,40 = 134 118,72

Ratio rentabilitas modal sendiri/ekuitas = 0,65 %, berada pada rentangrasio kurang dari 5 %, mendapat nilai 25, dengan skor 0,75.

6.3. Rasio kemandirian operasional pelayananRasio kemandirian operasional yaitu Sisa Hasil Usaha dibandingkandengan biaya beban usaha ditambah dengan beban perkoperasian,perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:a. Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil atau sama dengan

100% diberi nilai 0, dan untuk rasio lebih besar dari 100 % diberinilai 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor penilaian.

Tabel 22. Standar Perhitungan Ratio Kemandirian Operasional

RasioKemandirian

Operasional (%)Nilai Bobot

(%) Skor

< 100 0 0 0> 100 100 4 4

Contoh kasus

SHU kotor 496.736Beban usaha +

beban perkoperasianx 100% = 860.750 x 100% = 57,70 %

Ratio kemandirian operasional = 57,70 %, berada pada rentang rasiokurang dari 100 %, mendapat nilai 0, dengan skor 0.

7. JATI DIRI KOPERASIPenilaian aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilankoperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomianggota. Aspek penilaian jatidiri koperasi menggunakan 2 (dua) rasio,yaitu:a. Rasio Partisipasi Bruto

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 59 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro60 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 61 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro62

Page 35: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

35

Rasio partisipasi bruto adalah tingkat kemampuan koperasi dalammelayani anggota, semakin tinggi/besar persentasenya semakin baik.Partisipasi bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagaiimbalan penyerahan jasa pada anggota yang mencakup beban pokokdan partisipasi netto.

b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memberikan manfaat efisiensipartisipasi dan manfaat efisiensi biaya koperasi dengan simpananpokok dan simpanan wajib, semakin tinggi persentasenya semakin baik.

7.1. Rasio Partisipasi BrutoPengukuran rasio partisipasi bruto ditetapkan sebagai berikut:a. Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan untuk setiap

kenaikan rasio 25% nilai ditambah dengan 25 sampai denganrasio lebih besar dari 75% nilai maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 7 % diperoleh skor penilaian

Contoh perhitungan sebagai berikut:Rasio

PartisipasiBruto (%)

Nilai Bobot(%) Skor

< 25 0 7 0,0025 < x < 50 50 7 3,50,50 < x < 75 75 7 5,25

> 75 100 7 7

Contoh kasus

883.750= 1.156.750 x 100% = 76,40 %

Rasio = 76,40 % berada pada rentang antara 50 hingga 75, mendapatnilai 75 dengan skor 5,25.

7.2. Rasio Promosi Ekonomi AnggotaPengukuran rasio promosi ekonomi anggota ditetapkan sebagaiberikut:a. Untuk rasio lebih kecil dari 5% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara

5 hingga 7,5 diberi nilai 50. Selanjutnya untuk setiap kenaikan rasio

Partisipasi BrutoRasio PB =Volume pinjaman

x 100% =

36

2,5 %, nilai ditambah dengan 25 sampai dengan nilai maksimum100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3 %, diperoleh skor penilaian

Tabel 23. Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota

RasioPEA (%) Nilai Bobot

(%) Skor

< 5 0 3 0,005 < x < 7,5 50 3 1,50,7,5 < x < 10 75 3 2,25

> 10 100 3 3

Contoh kasus

MEP3 + SHU Bagian Anggota 750.000 + 134.118,72Total SP+ Total SW 1.150.000 + 2.690.000PEA = = 23,02 %=

Rasio PEA = 23,02% berada pada rentang rasio lebih dari 10, nilainya100 dengan skor 3.

III PENETAPAN KESEHATAN KOPERASI

Berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap 7 komponen sebagaimanadimaksud pada angka 1 s/d 7, diperoleh skor secara keseluruhan. Skordimaksud dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan KSPdan USP Koperasi yang dibagi dalam 5 (lima) golongan yaitu sehat, cukupsehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat.

Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP tersebut adalah sebagaiberikut:

SKOR PREDIKAT80 < x < 10060 < x < 8040 < x < 6020 < x < 40

< 20

SEHATCUKUP SEHATKURANG SEHATTIDAK SEHATSANGAT TIDAK SEHAT

Contoh Kasus:

Dari uraian contoh kasus di atas dapat ditetapkan peringkat kesehatan untukKoperasi Sejahtera sebagai berikut:

No Aspek Penilaian Skor

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 59 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro60 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 61 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro62

Page 36: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

37

1. Permodalan:a. Rasio Modal sendiri thd total Modal.b. Rasio modal sendiri thd pinjaman

diberikan berisikoc. Rasio modal sendiri thd ATMR

6,006,00

3,002. Kualitas Aktiva Produktif:

a. Rasio vol. pinjaman pd anggota thdvolume pinjaman

b. Rasio pinjaman bermasalah thd vol.pinjaman

c. Rasio cadangan risiko thd pinjamanbermasalah

d. Rasio BMPP kepada calon anggota,koperasi lain dan anggotanya thdvolume pinjaman

7,50

4,00

2,00

5,00

3. Manajemen:a. Manajemen Umumb. Manajemen Kelembagaanc. Manajemen Permodaland. Manajemen Aktivae. Manajemen Likuiditas

2,001,002,401,501,80

4. Efisiensia. Rasio Biaya operasional thd

partisipasi brutob. Rasio aktiva tetap thd total assetc. Rasio efisiensi pelayanan

4,00

3,001,00

5. Likuiditas:a. Rasio Kasb. Rasio Pemberian pinjaman thd dana

yg diterima

0,001,25

6. Kemandirian dan Pertumbuhan:a. Rentabilitas assetb. Rentabilitas modal sendiric. Kemandirian operasionald. pelayanan

0,750,750,00

7. Jatidiri Koperasia. Rasio Partisipasi Brutob. Rasio PEA

5,253,00

J u m l a h 61,20

Jumlah skor hasil penilaian kesehatan KSP Sejahtera adalah 61,20 beradapada rentang nilai antara 60 hingga 80, berarti termasuk kriteria cukupsehat

IV. FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI PENILAIANMeskipun kuantifikasi dari komponen-komponen penilaian tingkat kesehatanmenghasilkan skor tertentu, masih perlu dianalisa dan diuji lebih lanjutdengan komponen lain yang tidak termasuk dalam komponen penilaian danatau tidak dapat dikuantifikasikan. Apabila dalam analisa dan pengujian lebihlanjut terdapat inkonsistensi atau ada pengaruh secara materil terhadap

38

tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi maka hasil penilaian yang telahdikuantifikasikan tersebut perlu dilakukan penyesuaian sehingga dapatmencerminkan tingkat kesehatan yang sebenarnya.

PENYESUAIAN DIMAKSUD ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

a. KOREKSI PENILAIANFaktor-faktor yang dapat menurunkan satu tingkat kesehatan KSP danUSP Koperasi antara lain :1) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan intern maupun ekstern

koperasi.2) Salah pembukuan dan atau tertunda pembukuan3) Pemberian pinjaman yang tidak sesuai dengan prosedur.4) Tidak menyampaikan laporan tahunan dan atau laporan berkala 3 kali

berturut-turut.5) Mempunyai volume Pinjaman diatas Rp. 1.000.000.000,- (Satu milyar)

tetapi tidak diaudit oleh akuntan publik.6) Manajer USP belum diberikan wewenang penuh untuk mengelola

usaha.

b. KESALAHAN FATALFaktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat kesehatan KSP dan USPKoperasi langsung menjadi tidak sehat antara lain:1) Adanya perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan

kesulitan dalam koperasi yang bersangkutan.2) Adanya campur tangan pihak diluar koperasi atau kerjasama yang

tidak dilaksanakan dengan baik.3) Rekayasa pembuktian atau window dressing dalam pembukuan

sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap koperasi.4) Melakukan kegiatan usaha koperasi tanpa membukukan dalam

koperasinya.

V. PELAKSANAAN PENILAIAN KESEHATAN1. Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi dilakukan oleh petugas

penilai kesehatan KSP dan USP Koperasi dari Instansi yang membidangiKoperasi baik ditingkat Pusat maupun Daerah.

2. Untuk menjadi Petugas Penilai Kesehatan KSP dan USP Koperasi harusmemenuhi persyaratan sebagai berikut:a) Berpendidikan serendah-rendahnya Sarjana Muda atau yang

disetarakan dengan itu.b) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang simpan pinjam

yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh KementerianNegara Koperasi dan UKM RI.

c) Telah mengikuti pendidikan penilaian kesehatan KSP dan USPKoperasi, yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 63 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro64 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 65 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro66

Page 37: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

39

lembaga yang ditunjuk oleh Instansi yang membidangi koperasi baikdi tingkat pusat maupun daerah.

3. Petugas penilai kesehatan di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten atauKota ditetapkan oleh Menteri.

VI. PENUTUP

Dengan berpedoman pada Petunjuk Pelaksanaan tentang Penilaian TingkatKesehatan KSP dan USP Koperasi sebagaimana telah dikemukakan,diharapkan kepada aparat pembina KSP dan USP Koperasi, dan Gerakanditingkat Pusat maupun Daerah, dapat melakukan penilaian terhadapperkembangan kegiatan usaha KSP maupun USP Koperasi yang ada diwilayahnya masing-masing. Penilai kesehatan wajib membuat saran untukpeningkatan kesehatan setiap KSP dan USP Koperasi yang dinilai.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 November 2008

Menteri Negara,

TTD

Suryadharma Ali

40

Lampiran 2 : Peraturan Menteri Negara Koperasi danUsaha Kecil Dan Menengah

Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008Tanggal : 14 November 2008Tentang : Pedoman Pelaksanaan Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjamdan Unit Simpan Pinjam Koperasi

DATA MANAJEMEN

DAFTAR PERTANYAAN ASPEK MANAJEMEN YANG DINILAI

N0 Aspek Nomor UrutPertanyaan Ya/Tidak

1 MANAJEMEN UMUM1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

Apakah KSP/USP Koperasi memiliki visi, misidan tujuan yang jelas (dibuktikan dengandokumen tertulis)

Apakah KSP/USP Koperasi telah memilikirencana kerja jangka panjang minimal untuk 3tahun ke depan dan dijadikan sebagai acuanKSP/USP Koperasi dalam menjalankanusahanya (dibuktikan dengan dokumentertulis)

Apakah KSP/USP Koperasi memiliki rencanakerja tahunan yang digunakan sebagai dasaracuan kegiatan usaha selama 1 tahun(dibuktikan dengan dokumen tertulis)

Adakah kesesuaian antara rencana kerjajangka pendek dengan rencana jangkapanjang (dibuktikan dengan dokumen tertulis)

Apakah visi, misi, tujuan dan rencana kerjadiketahui dan dipahami oleh pengurus,pengawas, pengelola dan seluruh karyawan.(dengan cara pengecekan silang)

Pengambilan keputusan yang bersifatoperasional dilakukan oleh pengelola secaraindependent (konfirmasi kepada pengurusatau pengawas).

1

2

3

4

5

6

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 63 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro64 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 65 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro66

Page 38: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

41

N0 Aspek Nomor UrutPertanyaan Ya/Tidak

1.7

1.8

1.9

1.10

1.11

1.12

Pengurus dan atau pengelola KSP/USPKoperasi memiliki komitmen untuk menanganipermasalahan yang dihadapi serta melakukantindakan perbaikan yang diperlukan.

KSP/USP koperasi memiliki tata tertib kerjaSDM yang meliputi disiplin kerja sertadidukung sarana kerja yang memadai dalammelaksanakan pekerjaan (dibuktikan dengandokumen tertulis dan pengecekan fisik saranakerja)

Pengurus KSP/USP koperasi yangmengangkat pengelola, tidak mencampurikegiatan operasional sehari-hari yangcenderung menguntungkan kepentingansendiri, keluarga atau kelompoknya sehinggadapat merugikan KSP/USP Koperasi(dilakukan konfirmasi kepada pengelola danatau pengawas).

Anggota KSP/USP Koperasi sebagai pemilikmempunyai kemampuan untuk meningkatkanpermodalan KSP/USP Koperasi sesuaidengan ketentuan yang berlaku (pengecekansilang dilakukan terhadap partisipasi modalanggota)

Pengurus, Pengawas, dan PengelolaKSP/USP Koperasi di dalam melaksanakankegiatan operasional tidak melakukan hal-halyang cenderung menguntungkan diri sendiri,keluarga dan kelompoknya, atau berpotensimerugikan KSP/USP Koperasi (konfirmasidengan mitra kerja)

Pengurus melaksanakan fungsi pengawasanterhadap pelaksanaan tugas pengelola sesuaidengan tugas dan wewenangnya secaraefektif (pengecekan silang kepada pengeloladan atau pengawas)

7

8

9

10

11

12

2 KELEMBAGAAN2.1 Bagan organisasi yang ada telah

mencerminkan seluruh kegiatan KSP/USPKoperasi dan tidak terdapat jabatan kosongatau perangkapan jabatan.(dibuktikan dengandokumen tertulis mengenai struktur organisasi

13

42

N0 Aspek Nomor UrutPertanyaan Ya/Tidak

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

dan job description)

KSP/USP Koperasi memiliki rincian tugasyang jelas untuk masing-masing karyawannya.(yang dibuktikan dengan adanya dokumentertulis tentang job specification)Di dalam struktur kelembagaan KSP/USPKoperasi terdapat struktur yang melakukanfungsi sebagai dewan pengawas. (yangdibuktikan dengan dokumen tertulis tentangstruktur organisasi)

KSP/USP Koperasi terbukti mempunyaiStandar Operasional dan Manajemen (SOM)dan Standar Operasional Prosedur (SOP ).(dibuktikan dengan dokumen tertulis tentangSOM dan SOP KSP/USP Koperasi)

KSP/USP Koperasi telah menjalankankegiatannya sesuai SOM dan SOP KSP/USPKoperasi. (pengecekan silang antarapelaksanaan kegiatan dengan SOM dan SOP-nya)

KSP/USP Koperasi mempunyai systempengamanan yang baik terhadap semuadokumen penting. (dibuktikan dengan adanyasystem pengamanan dokumen penting berikutsarana penyimpanannya)

14

15

16

17

18

3 PERMODALAN3.1

3.2

3.3

3.4

Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama ataulebih besar dari tingkat pertumbuhan asset.(dihitung berdasarkan data yang ada diNeraca).

Tingkat pertumbuhan modal sendiri yangberasal dari anggota sekurang kurangnyasebesar 10 % dibandingkan tahunsebelumnya. (dihitung berdasarkan data yangada di Neraca)

Penyisihan cadangan dari SHU sama ataulebih besar dari seperempat SHU tahunberjalan

Simpanan dan simpanan berjangka koperasimeningkat minimal 10 % dari tahunsebelumnya

19

20

21

22

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 67 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro68 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 69 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro70

Page 39: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam

43

N0 Aspek Nomor UrutPertanyaan Ya/Tidak

3.5 Investasi harta tetap dari inventaris sertapendanaan ekspansi perkantoran dibiayaidengan modal sendiri(pengecekan silang dengan laporan sumberdan penggunaan dana)

23

4 AKTIVA4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

Pinjaman dengan kolektibilitas lancar minimalsebesar 90 % dari pinjaman yang diberikan(dibuktikan dengan laporan pengembalianpinjaman)

Setiap pinjaman yang diberikan didukungdengan agunan yang nilainya sama atau lebihbesar dari pinjaman yang diberikan kecualipinjaman bagi anggota sampai dengan 1 jutarupiah. (dibuktikan dengan laporan pinjamandan daftar agunannya)

Dana cadangan penghapusan pinjaman samaatau lebih besar dari jumlah pinjaman macettahunan. (dibuktikan dengan laporankolektibilitas pinjaman dan cadanganpenghapusan pinjaman)

Pinjaman macet tahun lalu dapat ditagihsekurang-kurangnya sepertiganya. (dibuktikandengan laporan penagihan pinjaman macettahunan)

KSP/USP Koperasi menerapkan prosedurpinjaman dilaksanakan denganefektif.(pengecekan silang antara pelaksanaanprosedur pinjaman dengan SOP-nya)

Memiliki kebijakan cadangan penghapusanpinjaman bermasalah (dibuktikan dengankebijakan tertulis dan laporan keuangan).

Dalam memberikan pinjaman KSP/USPKoperasi mengambil keputusan berdasarkanprinsip kehati-hatian.(dibuktikan dengan hasilanalisis kelayakan pinjaman)

Keputusan pemberian pinjaman dan ataupenempatan dana dilakukan melalui komite.(dibuktikan dengan risalah rapat komite)

24

25

26

27

28

29

30

31

44

N0 Aspek Nomor UrutPertanyaan Ya/Tidak

4.9

4.10

Setelah pinjaman diberikan KSP/USPKoperasi melakukan pemantauan terhadappenggunaan pinjaman serta kemampuan dankepatuhan anggota atau peminjam dalammemenuhi kewajibannya. (dibuktikan denganlaporan monitoring)KSP/USP Koperasi melakukan peninjauan,penilaian dan pengikatan terhadapagunannya. (dibuktikan dengan dokumenpengikatan dan atau penyerahan agunan)

32

33

5 LIKUIDITAS5.1

5.2

5.3

5.4

5.5

Memiliki kebijaksanaan tertulis mengenaipengendalian likuiditas (dibuktikan dengandokumen tertulis mengenai perencanaanusaha)

Memiliki fasilitas pinjaman yang akan diterimadari lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya.(dibuktikan dengan dokumen tertulis mengenaikerjasama pendanaan dari lembaga keuanganlainnya)

Memiliki pedoman administrasi yang efektifuntuk memantau kewajiban yang jatuh tempo.(dibuktikan dengan adanya dokumen tertulismengenai skedul penghimpunan simpanandan pemberian pinjaman)

Memiliki kebijakan penghimpunan simpanandan pemberian pinjaman sesuai dengankondisi keuangan KSP/USP koperasi(dibuktikan dengan kebijakan tertulis)

Memiliki sistem informasi manajemen yangmemadai untuk pemantauan likuiditas(dibuktikan dengan dokumen tertulis berupasistem pelaporan penghimpunan simpanandan pemberian pinjaman).

34

35

36

37

38

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 14 November 2008

Menteri Negara,

TTD

45

Suryadharma Ali

Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 67 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro68 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro 69 Buku Saku Pendamping Lembaga Keuangan Mikro70

Page 40: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam
Page 41: Buku Saku PendamPing LemBaga keuangan mikro - sss.or.id · Cara Praktis Menggunakan Buku Ini Buku saku ini ditujukan untuk para pendamping serta pelaku yang menjalani proses dalam