BUKU SAKU HAKA - PenerbitSelarasMediaKreasindo.com
Transcript of BUKU SAKU HAKA - PenerbitSelarasMediaKreasindo.com
HAKA
MANAJEMENPERUSAHAAN
PRAKTIS
MANAJEMEN PERUSAHAAN PRAKTIS
Cobalah Pahami & Terapkan
Penulis : HAKA
Editor : Chamim Th.
Cetakan 1, Mei 2018
ISBN : 978-602-73796-9-5
Diterbitkan oleh :
Penerbit Selaras Media Kreasindo
Perum. Pesona Griya Asri A-11
Malang 65154
E-mail : [email protected]
Anggota IKAPI
Sanksi Pelanggaran Pasal 22Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta:
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidanapenjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/
atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjualkepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkaitsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
i
KATA PENGANTAR
Kunci sukses suatu kegiatan harus
dimulai dengan membuat “para
manusianya” berkualitas. Mereka harus
dibuat “pinter” agar dapat diandalkan
dan menjadi aset perusahaan.
Mahayasa Group sebagai
lembaga bisnis, sangat peduli untuk
membuat para staffnya menjadi “pinter”
agar mereka mampu menyumbangkan
yang terbaik bagi perusahaan.
Untuk memenuhi keperluan
tersebut, maka buku ini ditulis dan
diterbitkan. Harapan saya agar buku ini
menjadi pegangan dimasa-masa yang
akan datang. Buku ini sengaja ditulis
sesederhana mungkin dengan gaya
ii
penulisan ilmiah popular. Hal ini
dimaksudkan demi kemudahan dalam
menangkap, karena rata-rata pendidikan
peserta rendah dan heterogen.
Tulisan ini dibuat sepraktis
mungkin, dengan penyajian yang
mencakup pokok-pokok saja, sehingga
jauh dari sempurna. Segala kekurangan
saya mohon maaf.
Terima kasih kepada mereka yang
membantu hingga terbitnya buku ini.
Mudah-mudahan tetap memberikan
nuansa pengetahuan baru bagi staf
Mahayasa Group dan memberikan
manfaat maksimal.
Tulisan ini teruntuk anak-anakku
tersayang Rindar, Rizaldy dan Rinta.
Pesanku, jadilah engkau sebagai putra
iii
putri yang menyejukkan setiap mata
memandang. Amin.
Terima kasih.
Banyuwangi, 7 April 2018
Penyusun,
General Manager Mahayasa Group
HAKA
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................ii
Daftar Isi ............................................................v
Manusia yang serba kurang.....................................1
Sumber Alam.................................................................2
Faktor Produksi.............................................................4
Sikap Mental Wirausaha............................................5
Manajemen.....................................................................7
Syarat Manajemen.......................................................14
Definisi Manajemen....................................................15
Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni.....................16
Aktivitas Pokok Perusahaan....................................17
Manajemen Pemasaran............................................18
Manajemen Keuangan..............................................21
Analisa Laporan Keuangan......................................24
Manajemen Kas, Piutang dan Stock.....................26
Manajemen Personalia..............................................29
Kompensasi dan Motivasi..........................................33
Manajemen Produksi................................................36
Manajemen Akuntasi dan Pelaporan .................39
Kepemimpinan..........................................................42
Pengambilan Keputusan ...........................................46
Pengawasan.................................................................49
Budaya Kerja Para Pekerja Kita..............................52
v
Pengusaha Asli;Mengapa banyak yang gagal..56
Menggunakan Uang Bank......................................58
Riset dan Kegunaannya Bagi Perusahaan.........62
Langkah-langkah Penelitian.....................................64
vi
vii
Manusia Yang Serba Kurang
Beberapa uang yang dimiliki oleh
seseorang tentu dalam sekejap akan
habis jika kita turuti semua keinginan
kita. Dari situ kita berkesimpulan bahwa
kebutuhan manusia sungguh tak
terbatas, tetapi kekuatan kita untuk
memenuhinya sangat terbatas.
Akhirnya sehari-hari manusia selalu
berfikir bahwa bagaimana agar uang
yang dimi l ik i mencukupi untuk
k e b u t u h a n . C a r a n y a a d a l a h
mengaturnya dengan sebaik-baiknya.
1
Sumber Alam
Demikian juga untuk suatu organisasi
yang lebih besar, misalnya pemerintahan.
Negara memiliki kekayaan alam yang
disebut sumber alam, tenaga kerja dan
modal. Inipun harus diatur dengan baik
demi kemakmuran seluruh bangsa.
Negara harus berusaha agar sumber
alam tersebut dimanfaatkan sebesar-
besarnya demi kemakmuran bangsa
tersebut. Ilmunya disebut ilmu ekonomi,
yakni suatu ilmu yang mempelajari
tentang upaya manusia untuk mencapai
kemakmuran.Untuk itu dikenal adanya
prinsip ekonomi yang mengajarkan
bahwa :
Dengan pengorbanan tertentu
2
untuk memperoleh hasil sebesar-
besarnya atau,
Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya
untuk memperoleh hasil tertentu.
3
Faktor Produksi.
Apalagi sebuah lembaga bisnis yang
terang-terangan berusaha agar
memperoleh laba sebesar-besarnya.
Seorang pengusaha/manager adalah
pengelola bisnis.
Pengusaha/manager/pengelola
sekaligus adalah koordinator faktor-
faktor produksi. Faktor produksi itu
meliputi 8 M yaitu: Man, Market,
Money, Material, Machines, Morale,
Methode, Manajemen. Pengelola harus
memahami keterkaitan satu dengan
yang lain dan selalu berprinsip ekonomi
agar memperoleh hasil maksimal.
4
Sikap Mental Wirausaha
Salah satu elemen penting dalam
mengkoordinasikan 8 M di atas, manusia
sebagai kunci utama pengelola bisnis
harus memiliki sikap mental positif yang
amat diperlukan dalam pengembangan
bisnisnya. Sikap mental itu meliputi:
üSikap mandiri.
üSikap hemat dan memiliki visi.
üSikap jujur, tekun, rajin, disiplin,
teliti.
üSikap menghargai etika dan
moral.
üSikap haus pengetahuan.
üBerani menghadapi resiko yang
diperhitungkan.
üCakap dan mengutamakan prestasi
diri.
5
Sebelum berpikir dan bertindak
ekonomis sikap-sikap ini perlu dimiliki
dan dikembangkan.
6
Manajemen
Dari 8 M tersebut di atas yang paling
harus dipahami oleh para personil
Mahayasa Group adalah Manajemen.
ØMulai Populer
Ilmu ini mulai populer diawal abad 20.
Kini semakin popular dan penting
terutama menyangkut bagaimana
menserasikan faktor-faktor produksi dan
mengelolanya secara sehat, efisien dan
efektif.
ØBisa Gagal
Suatu kegiatan yang dikelola secara
sembrono dikatakan mis manajemen.
Artinya pengelola mengesampingkan
cara-cara pengelolaan secara benar. Di
dalam ilmu manajemen dikenal adanya
7
azas manajemen yang terdiri :
üPenelitian / penyelidikan.
Adalah kegiatan mengamati sesuatu
hal yang akhirnya mendapatkan
kesimpulan untuk bahan pengambilan
keputusan dalam mencapai tujuan
tertentu.
üPerencanaan.
Adalah suatu usaha yang dilakukan
untuk menentukan kegiatan yang akan
dilakukan di masa yang akan datang
guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
üPengorganisasian.
A d a l a h s u a t u u s a h a u n t u k
mengelompokkan/menggolongkan
bidang pekerjaan yang sama ke dalam
satu unit kerja.
8
üPengisian Jabatan
Yaitu merupakan proses/usaha untuk
memperoleh sumber daya manusia
(Personalia) untuk menjadi anggota atau
mengisi struktur organisasi yang telah
d i r u m u s k a n p a d a f u n g s i
pengorganisasian.
üKomando
Suatu instruksi resmi dari seorang
atasan kepada bawahan untuk
m e n g e r j a k a n / m e re a l i s i r t u j u a n
organisasi.
üMotivasi
Seringkali diartikan dengan istilah
dorongan, yang berarti tenaga yang
menggerakkan jiwa dan jasmani untuk
berbuat/ber t ingkah laku da lam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
9
üKoordinasi
Bentuk pengaturan yang tertib dari
kegiatan bersama untuk menjamin
kesatuan tindakan dalam usaha
mencapai tujuan bersama.
üKomunikasi (Hubungan)
Adalah proses pemindahan informasi
dari seseorang ke orang lain atau proses
usaha seseorang untuk memberikan
pengertian sesuatu melalui pengiriman
pesan dengan simbol-simbol kepada
orang lain.
üPengambilan Keputusan
Adalah suatu kegiatan untuk
memutuskan suatu gagasan yang telah
d i s i m p u l k a n m e l a l u i p r o s e s
penelitian/penyelidikan.
10
üKepemimpinan
A d a l a h s u a t u u s a h a u n t u k
menggerakkan seseorang atau lebih
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
üPengamanan/Pengawasan
Adalah proses/kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang (manager)
untuk memperoleh keyakinan bahwa
kegiatan / pelaksanaan yang dilakukan
dalam rangka mencapai tujuan usaha
sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan.
üPelaporan
Adalah suatu kegiatan untuk
memberikan informasi yang diperlukan
oleh atasan atas kegiatan yang telah
dilakukan.
11
Azas ini harus benar-benar dihafal,
dipahami dan harus dipraktekkan
dengan sebaik mungkin.Azas yang
paling sederhana disebut formula
P.O.A.C.
Kesalahan-kesalahan yang bisa
d isebut menyimpang dar i azas
manajemen adalah:
Perencanaan asal jadi
Organisasi yang tidak jelas
Orang-orang yang ditempatkan tidak
tepat
Tekn ik- tekn ik mot ivas i t idak
diterapkan
Yang mengkomando lebih dari satu
orang
Tidak pernah ada komunikasi dan
koordinasi
12
Keputusan tanpa perhitungan
matang
Pemimpinnya tidak bisa memberi
contoh.
Tidak diawasi dengan baik
Pelaporan lambat dan salah dst.
13
Syarat Manajemen
Hampir seluruh aktivitas perlu
sentuhan manajemen. Secara umum
pelaksanaan menejemen mengenal 6
syarat:
?Adanya kegiatan
?Dilaksanakan oleh 2 orang atau
lebih
?Menyelaraskan faktor-faktor
produksi
?Adanya motivasi
?Adanya tujuan
?Cara yang ditempuh adalah
e f i s i e n s i d a n e f e k t i f i t a s
(ekonomis).
14
Definisi Manajemen
Kalau begitu secara sederhana
manajemen dapat diartikan sebagai
pengaturan, pengelolaan, penghandelan
atau pengendalian. Jika didefinisikan
secara umum sebagai berikut:
Manajemen adalah ilmu atau seni
untuk mengajak orang lain bersama-
s a m a ( d a l a m m o t i v a s i d a n
kepemimpinan yang baik) dengan
menggunakan P.O.A.C. untuk mencapai
tujuan yang disepakati secara efektif dan
efesien.
15
Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Setiap orang berpeluang bisa
melaksanakan manajemen dengan baik
melalui proses belajar. Tetapi orang tanpa
belajarpun bisa juga menerapkan
mene jemen mela lu i bakat dan
pengalamannya. Statemen pertama
mengajarkan menejemen sebagai ilmu,
yang kedua sebagai seni karena bakat,
coba-coba dsb.
16
Aktivitas Pokok Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki aktivitas
pokok yang terdiri dari :
?Aktivitas Pemasaran
?Aktivitas Keuangan/pembelanjaan
?Aktivitas Personalia
?Aktivitas Produksi
?Aktivitas Akutansi dan Pelaporan
dll.
K e l i m a h a l d i a t a s h a r u s
dimanajemeni dengan baik.
17
Manajemen Pemasaran
Inti sukses perusahaan adalah
aktivitas pemasaran. Jika pemasaran
mampu dimanajemeni dengan baik
maka akan sukses. Pemasaran yang
disebut sukses paling tidak ada hal-hal
yang harus diprioritaskan yaitu:
?Berorientasi pada kepentingan
pembeli/pelanggan/konsumen.
?Mampu membuat penjualan terus
meningkat/repeat order.
?M e r a i h ke u n t u n g a n y a n g
ditetapkan.
?Memperbaiki terus-menerus
t e k n i k - t e k n i k
penjualan/pemasaran.
18
S u k s e s p e m a s a r a n t e t a p
ber tumpu pada pelaksanaannya.
Pelaksanaannya harus pro aktif, dalam
penjualan. Ia juga harus kreatif mencari
cara-cara baru agar penjualan dari
periodeke periode dapat ditingkatkan.
Keluhan-keluhan konsumen harus
ditampung. Jika ada kelemahan harus
segera diperbaiki. Pengelola harus
mampu juga memperkecil resiko piutang
(jika ada).
Pemasaran yang baik harus mampu
menserasikan unsur-unsur seperti
(formula 5 P):
?Jenis Produk dan mutu (Product)
?Harga (Price, Policy, & service)
?Saluran Penjualan (Place)
?P r o m o s i y a n g D i t e m p u h
19
(Promotion)
?Kekuatan berupa keahlian, uang
dan sebagainya (Power)
Kelima hal tersebut di atas harus
dipadukan sedemikian rupa (Marketing
Mix).
20
Manajemen Keuangan
Titik sentral dari manager keuangan
hanya 2 hal:
?Dari mana sumber dana didapat
?Untuk apa dana te r sebut
dibelanjakan dan bagaimana cara
membelanjakannya.
Keduanya harus mendapatkan hasil
yang ditetapkan dengan biaya paling
minimal.
Berbicara sumber dana harus dicari
sumber yang paling murah. Apakah
pinjam dari bank atau memanfaatkan
kredit supplier ataupun sumber lain.
B e r b i c a r a m e n g e n a i c a r a
membelanjakan harus diperhitungkan
seperti:
21
üUntuk Apa?
üBerapa Hasilnya?
üBerapa Titik Impasnya?
üBerapa Tahun Kembalinya?
üApa resikonya ? dan seterusnya.
Semuanya ini dilakukan dengan
suatu perhitungan matang. Feasibility
study report salah satu bentuk report
untuk mengukur kelayakan suatu
proyek/bisnis. Mengukur suatu kegiatan
layak atau yang tidak diperlukan
perhitungan-perhitungan matematis
mulai yang sederhana hingga yang
rumit, mulai dari kegiatan kecil hingga
kegiatan raksasa. Misalnya payback
period method.
Membelanjakan juga mengenal
obyek. Untuk dibelikan aktiva tetap
22
apakah untuk modal kerja. Yang untuk
modal kerja apakah untuk kas. Piutang
atau stok. Semuanya memiliki sifat yang
berbeda dan berisiko teknis dan
ekonomis yang berbeda pula. Jika
dipakai untuk kas mungkin mudah setiap
saat dipakai. Tetapi jika uang tertanam di
stok atau piutang tentu persoalannya
sangat berbeda. Karena itu setiap
p e n e m p a t a n u a n g h e n d a k n y a
diperhitungkan secara matang dan perlu
analisa keuangan.
Kalau begitu maka manajemen
keuangan dilakukan dengan melalui
proses manajemen sedemikian rupa agar
uang yang diperoleh dan uang yang
digunakan memberikan keuntungan
yang memadai.
23
Analisa Laporan Keuangan
Untuk mengatakan ak t i f i t a s
keuangan itu dijalankan secara sehat
atau tidak perlu ukuran-ukuran yang kita
tetapkan.
Melalui laporan keuangan yang
dibuat oleh bagian akuntansi dapat
diteliti dan dianalisa lebih lanjut untuk
mengetahui posisi keuangan, apakah
dalam keadaan yang bahaya atau tidak.
Yang perlu diketahui misalnya:
?Berapa kekayaan dan berapa
hutang
?Berapa laba yang diperoleh
?Berapa kesiapan dana lancer
?Berapa kecepatan perputaran
uang dan sebagainya
24
?Berapa kecukupan Modal Kerja
?Semuanya ini harus ditemukan
melalui pisau analisa yang tajam. Bentuk-
bentuk analisa keuangan secara
sederhana disebut analisa ratio meliputi:
?Ratio Profitabilitas
(kemampulabaan)
?Ratio Likuiditas
?Rasio Solvabilitas
?Rasio Turn Over
?Rasio Struktur Modal dan lain-lain
Untuk mengukur rasio-rasio diatas
caranya dengan membandingkan pos-
pos di neraca.
25
Manajemen Kas, Piutang dan Stock
Dalam mengelola dana perusahaan,
kas dinilai dana yang paling lancar tetapi
kas yang terlalu besar bukti manajemen
kas yang jelek. Untuk singkronisasi kas
perlu perencanaan kas yang disebut Cash
Flow.
Piutang pun harus dikelola dengan
baik. Piutang timbul karena nafsu
menjual. Tapi sekaligus selalu timbul
resiko tidak dibayar (dikemplang), harus
diperhitungkan berbagai aspek agar
resiko piutang dapat diperkecil.
Sebe lum p iu tang d ibe r i kan ,
diperlukan analisa 5C yaitu :
* Character = Karakter
* Callateral = Agunan
26
* Capital = Modal dan Kekayaan
* Capasity = Daya Beli dan Jual
* Conneksi = Luasnya hubungan
Stock pun harus dikelola dengan baik,
tujuan penyimpanan stock untuk
menjaga kontinyuitas pemasaran.
Barang yang disimpan harus sesuai
dengan yang diharapkan, tidak boleh
terjadi kerusakan. J ika diproses
memenuhi syarat dan jika dijual tak
kesulitan. Kas, piutang dan stock disebut
aktiva lancar (Modal Kerja). Manajemen
aktiva lancar adalah upaya yang
dilakukan melalui proses manajemen
agar investasi yang tertanam pada aktiva
lancar dilakukan secara efisien dan
efektif.
27
Penyimpanan dan penempatan stock
harus rapi, kebersihan perlu dijaga. Bagi
sebuah toko penempatan yang menarik
bagi calon pembeli amatlah perlu.
28
Manajemen Personalia
Melihat personalia perusahaan bisa
dilihat dari 2 sisi, apakah mereka
dibiarkan sebagai beban ataukah
diperkuat sebagai sumber daya utama
perusahaan. Karyawan yang bodoh,
sering salah, tidak punya ide dan
sebagainya, sesungguhnya mereka
adalah beban bagi perusahaan dalam
jangka panjang. Tetapi jika ia pintar,
trampil , motivasinya t inggi dan
sebagainya maka sesungguhnya mereka
sumber daya utama. Jika mereka
berpotensi sebagai sumber daya utama
maka perusahaan harus memeliharanya
dengan baik , diberikan motivasi,
dihargai, dihormati. Karirnya diperbaiki,
29
masa depannya dipastikan.Tujuan
akhirnya adalah untuk menimbulkan rasa
memiliki.Tetapi jika mereka adalah
beban, lebih baik perusahaan tidak
memeliharanya berlama-lama, lebih baik
diberi pesangon saja.
Menjadikan personil perusahaan
yang “berdaya” maka mereka harus
“diberdayakan”, diarahkan, dibimbing,
diajari, ditraining dan sebagainya. Selain
itu mereka harus diberi kompensasi
s e l a r a s d e n g a n p r e s t a s i n y a ,
ke j u j u r a n n y a , ke d i s i p l i n a n n y a ,
loyalitasnya dan sebagainya. Kalau
mereka sudah “berdaya” maka
sesungguhnya mereka adalah asset
perusahaan.
?Dari mana memulai untuk
30
mendapatkan personil yang bermutu?
Harus dimulai sejak awal yaitu ketika
menarik. Harus dipilih dan dipilah, harus
seleksi secara tepat. Tetapi kita tetap
kesulitan menghadapi :
?Mutu Lulusan
?Kualitas Pendidikan
?Budaya Kerja dan Lingkungannya
Di da lam menar ik kar yawan
sebaiknya diadakan test baik lisan
maupun tertulis. Terkadang perlu
dilakukan spycho test yang meliputi :
a. Achievement Test :
Untuk mengetahui apa yang dapat
dilakukan oleh sipelamar.
b. Attitude Test :
Untuk mengetahui apa sikapnya.
31
c. Intellegence Test :
Un tuk mengetahu i t i ngka t
intelegensinya.
d. Interest Test :
Untuk mengetahui minatnya.
e. Personality Test :
Untuk mengetahui sifat atau
characternya.
Pemilihan harus dilakukan secara
teliti, setiap yang dipilih harus tetap
berprinsip pada orang yang tetap pada
posisi yang tepat. Ingat bahwa menarik
karyawan itu berpikir sekali, jika tidak
cocok, kemudian diberhentikan harus
berpikir sepuluh kali.
32
Kompensasi dan Motivasi
Setiap karyawan harus didorong
untuk berprestas i dan dicegah
sedemikian rupa dari segala macam
penyimpangan. Bersama-sama prestasi
mereka harus diberikan secara seksama
upaya-upaya untuk memberikan
kompensasi secara optimal. Kompensasi
itu bisa berupa kenaikan upah, gaji,
insentif, bonus, ekstra dan sebagainya
sesuai kemampuan perusahaan.
Pemberian motivasi tidak hanya
berupa materi, tapi yang tidak kalah
penting adalah penghargaan berupa non
materi seperti penghargaan, pengakuan
a t a s h a s i l k e r j a y a n g p o s t i f ,
memanus iakan mereka dengan
33
mel ibatkan dalam pengambi lan
keputusan dan lain-lain.
Pendeknya, motivasi bagi karyawan
yang baik harus tetap dijaga dan
diupayakan jangan ada tindakan-
tindakan yang mengurangi motivasi
karyawan sehingga mereka cenderung
“loyo” atau kurang bergairah.
Jika demikian kegiatan personalia
(SDM) adalah suatu kegiatan manajemen
yang dilakukan sedemikian rupa untuk
menempatkan para personil dimulai dari
penarikan, pengetesan, pemilihan,
hingga penempatan serta pemberian
kompensasi agar para personil tetap
memiliki nilai ekonomis bagi perusahaan.
Di dalam kegiatan personalia perlu
diadakan penilaian terhadap setiap
34
karyawan. Dengan demikian setiap
karyawan memiliki recording atas
prestasi individualnya atau secara team.
35
Manajemen Produksi
Aktivitas perusahaan yang juga harus
mendapat perhatian seksama adalah
kegiatan produksi. Pada hakekatnya
kegiatan produksi dilakukan untuk
mengolah barang-barang/jasa sehingga
memiliki nilai kegunaan dan bermanfaat
dengan cara yang paling ekonomis.
Kajian-kajian yang berhubungan
dengan manajemen produksi antara lain
menyangkut :
a. Perencanaan pendirian suatu
pabrik di suatu daerah tertentu,
a d a k a h k e u n t u n g a n
ekonomisnya?
b. Tata letak dan tata ruang pabrik
c. Proses produksinya
36
d. Pengawasan mutu
e. Jumlah dan mutu tenaga
f. Upah buruh
g. Penempatan dan pemeliharaan
barang
h. dan lain-lain
Semuanya tetap diarahkan agar :
?Barang yang diproduksi bernilai
ekonomis tinggi
?Menjamin kelancaran arus barang
keluar masuk
?Memudahkan pengawasan
?Kontinuitas proses produksi dan
lain-lain.
Kalau begitu maka manajemen
produksi diarahkan agar dengan melalui
proses manajemen maka barang-barang
37
yang diproduksi benar-benar memiliki
nilai ekonomis tinggi dari sudut bentuk,
waktu dan tempat.
38
Manajemen Akuntansi dan Pelaporan
Bagian yang juga penting untuk
dikelola dengan baik adalah kegiatan
catat mencatat yang disebut kegiatan
akuntansi.
Sistem akuntansi yang dibuat harus
menjamin kebenaran data keuangan.
Setiap transaksi ditentukan prosedurnya
dan dicatat, dikelompokkan, diproses
kemudian hasil akhirnya menjadi data
keuangan yang lengkap dan memadai,
kemud ian d iman faa tkan un tuk
kebutuhan pelaporan.
Laporan yang lengkap tersebut
merupakan kebutuhan manajemen.
Bentuknya bisa berupa laporan
manajemen atau laporang keuangan.
39
Dari laporan tersebut manajemen akan
memanfaatkannya untuk :
ØPerencanaan keuangan dan
aktivitas dalam arti yang luas
ØPengawasan keuangan dan
aktivitas dalam arti yang luas
ØPe n g a m b i l a n ke p u t u s a n -
keputusan keuangan baik yang
bersifat tehnis ataupun strategis.
Syarat suatu pelaporan adalah :
Benar, tepat waktu, akurat/terpecaya,
terpakai, singkat, up to date, mudah
dipahami dan sebagainya.
Penyajian pelaporan ini semakin
penting jika data yang dibuat bermacam-
macam dan setiap manager memiliki
kebutuhan dan bentuk serta selera yang
40
berbeda dalan tehnis penyajiannya.
Yang terakhir yang tak boleh lupa
berkaitan dengan pelaporan ini
berkaitan dengan manajemen kearsipan.
Dimana dokumen-dokumen yang ada
harus memberikan kemudahan dalam
pencarian kembali setiap saat jika
dibutuhkan.
Jika demikian, manajemen akuntansi
diarahkan dengan menggunakan proses
akuntansi dilakukan untuk mencatat,
menggolongkan kemudian diproses jadi
laporan yang dilakukan secara efektif,
efesien dan bermanfaat bagi manager
untuk perencanaan, pengawasan dan
pengambilan keputusan.
41
Kepemimpinan
S u k s e s t i d a k n y a s u a t u
organisasi/aktivitas sangat ditentukan
oleh kualitas partisipasi kerjasama
sesama team, kua l i tas k iner ja ,
kekompakan sesama individu atau
kelompok. Lebih dari itu amat diperlukan
peran dan kualitas sang pemimpin
bersama para kolega dan bawahannya.
Fokus utama kualitas kerjasama amat
ditentukan oleh kualitas pemimpin,
proses kepemimpinan serta teknis
memimpin.
U n t u k m e n g e t a h u i a p a
sesungguhnya kepemimpinan itu dapat
d i j e l a s k a n d e f i n i s i b e r i k u t :
Kepemimpinan adalah suatu proses
42
u n t u k m e n g g e r a k k a n a t a u
mempengaruhi orang lain untuk menjadi
pengikut, kemudian secara bersama-
sama mencapai tujuan yang diinginkan
secara efesien dan efektif.
Dari definisi di atas harus diberi garis
tebal adanya kemampuan untuk
menggerakkan atau mempengaruhi
orang lain sehingga orang lain menjadi
pengikut setia, rela menjadi pengikut,
s iap mener ima komando, “ re la
berkorban” dan seterusnya, dan
seterusnya.
Bermacam-macam motivasi orang
lain menjadi pengikut tersebut. Antara
lain sang pemimpin harus berwibawa.
Tuntutan lain dari seorang pemimpin
antara lain cakap, sehat, memiliki
43
kelebihan jasmani dan rohani dan
sebagainya.
Jenis pemimpin ada pemimpin formal
dan informal. Masing-masing memiliki
ciri dan kualitas yang berbeda. Tehnik
memimpin juga pent ing untuk
diperhatikan misalnya kelembutan
seseorang, kemampuan berkomunikasi
dan seterusnya.
Yang menjadi pertanyaan kemudian
adalah apakah seorang pemimpin
dilahirkan atau diciptakan? Semuanya
kini menjadi bahan diskusi yang menarik.
Di dalam memimpin seorang
pemimpin ada yang diktator dan ada
yang demokratis ada juga yang
c a m p u r a n k e d u a n y a . Te h n i k
penerapannya pun tergantung situasi
44
d a n k o n d i s i . J i k a d e m i k i a n ,
kepemimpinan merupakan bagian
daripada proses manajemen dalam
rangka mempengaruhi dan memotivasi
orang lain guna mencapai tujuan secara
efektif dan efesien.
45
Pengambilan Keputusan
Kiranya penting diketahui bahwa
pekerjaan utama sehari-hari seorang
manager adalah mengambil keputusan.
Kata yang mudah diucap tapi cukup sulit
digarap. Setiap pengambilan keputusan
selalu mengandung 2 hal yakni :
ØK e p u t u s a n y a n g d a p a t
memajukan perusahaan
ØK e p u t u s a n y a n g
membangkrutkan perusahaan.
Kedua hal di atas sama-sama penting
harus dikaji dengan baik .Setiap
keputusan selalu mengandung segi
negatif dan positif itupun harus
diupayakan agar keputusan sesuai
dengan keadaan.
46
Jenis keputusan juga bermacam-
macam ada keputusan taktis ada yang
strategis. Sifat keputusan juga bisa
dibedakan antara keputusan yang
rasional dan emosional.
Ada kalanya keputusan juga
menyangkut orang banyak maka harap
diketahui juga suatu keputusan
memuaskan tidak akan bisa memuaskan
semua pihak. Tehnik pengambilan
keputusan meliputi:
?Pelajari kasusnya
?Kumpulkan datanya
?Ketahui faktanya
?Tetapkan masalahnya
?Analisalah sebab akibatnya
?Te t a p k a n p i l i h a n - p i l i h a n
alternative
47
?Pilihlah alternatif yang diyakini
Pengambilan keputusan mengenal
wilayah keputusan, batasan keputusan
d a n m e n y e s u a i k a n h i e r a r k i
organisasi.
48
Pengawasan
Apabila perencanaan penting jauh
lebih penting adalah pengawasaanya.
Pengawasan merupakan kegiatan untuk
mengetahui penyimpangan. J ika
menyimpang harus cepat-cepat
d i p e r ba i k i . U n t u k m e n j a d i k a n
pengawasan efektif tetapkanlah standar-
standar menyangkut biaya, tenaga,
ukuran dan waktu. Dari sana kita bisa
b a n d i n g k a n s t a n d a r t n y a d a n
realisasinya.
Pengawasan yang lemah atau lambat
dapat menggagalkan perusahaan.
Petugas yang kolusi dengan petugas lain
juga dapat melumpuhkan pengawasan.
Pengawasan seringkali disangka
49
sebagai upaya mencari kesalahan orang
lain sehingga yang ada adalah sikap
sungkan, ewuh pakewuh. Akhirnya
sistem pengawasan menjadi mandul.
Kesungguhan sikap petugas pengawas
juga harus diperhatikan. Selain itu harus
disadari bahwa pengawas juga harus
diawasi.
Tehnik-tehnik pengawasan melalui
pelaporan atau langsung ke lapangan
perlu dikembangkan. Juga perlu
dikembangkan “sidak”dan “silang”.
Pengawasan administrasi bisa dibentuk
divisi pengawasan seperti internal
control, internal audit dan sebagainya.
Kualitas pelaporan juga hendaknya
diperhatikan. Ada kalanya laporan dibuat
selalu baik , tujuan hanya untuk
50
menyenangkan atasan (laporan ABS).
J a u h l e b i h p e n t i n g a d a l a h
pengawasan di tingkat operasional.
Pe tugasnya ha rus o rang yang
berpengalaman, jika tidak ia mudah
dibohongi oleh bawahan.
Seorang pejabat pengawas harus
berusaha profesional, berpikir intel, kaya
ide untuk menangkap setiap pelaku yang
akan maupun yang sudah melakukan
penyimpangan dan penyelewengan.
Pengawasan juga bisa menggunakan
feeling.
51
Budaya Kerja Para Pekerja Kita
Setiap pengelola usaha bisnis swasta
diperlukan sikap kerja keras, hanya
dengan kerja keras maka bisnis akan bisa
maju dan berkembang. Jika tidak, bisnis
itu sendiri akan tertinggal oleh jaman
dan ditelan pesaingnya.
Demikian juga didalam mengelola
resiko bisnis. Berbagai resiko muncul
mulai resiko tehnis, resiko operasional,
resiko keuangan sampai pada resiko
kegagalan akibat faktor-faktor yang
serba uncontrollable. Semua resiko ini
harus diantisipasi dengan budaya kerja
tertentu yang dapat menekan resiko
bisnis tersebut, seper t i bekerja
keras/ loya l i tas t ingg i dan la in
52
sebagainya.
Sayangnya untuk mencari calon-
calon pekerja yang mau bekerja keras
relatif sulit. Motivasi dan produktifitas
karyawan di Indonesia rata-rata rendah.
Budaya kerja yang ada berdasarkan
pengamatan penulis adalah budaya kerja
santai, kerja lamban, inisiatif rendah,
masa bodoh, apa kata atasan dan
sebagainya. Tetapi tuntutan mereka pada
pandapatan amat tinggi tanpa melihat
prestasi dirinya.
Ada kecenderungan semakin tinggi
pendidikan semakin tinggi prestise dan
tidak mau lagi bekerja ditingkat
operasional tehnis.
Pekerja rata-rata di Indonesia juga
memiliki semangat disiplin dan loyalitas
53
yang rata-rata rendah (kasus pada
perusahaan kecil sampai menengah
untuk kelompok tenaga kerja tengah ke
bawah) mereka rata-rata hanya takut jika
diawasi dan suka memanfaatkan
kelemahan pengawasan. Mereka-
mereka pun sering memiliki sikap
“mumpung”, mereka kurang jujur, suka
jalan pintas dan orientasi jangka pendek.
Komitmen terhadap mutu hasil kerja juga
rendah (bandingkan dengan negara-
negara di Eropa, Asia, Jepang juga negara
lainnya). Rata-rata diantara mereka
bekerja asal-asalan, ingin cepat selesai
dan suka mengabaikan mutu. Demikian
juga dalam hal kerapian dan kebersihan
masih jauh dari harapan.
Masih banyak lagi sikap-sikap yang
54
tidak mendukung budaya kerja yang
dituntut oleh suatu lembaga bisnis
profesional. Akibat lanjut dari budaya
kerja yang jelek tersebut, usaha-usaha
yang dimiliki pengusaha Indonesia (kecil-
menengah) tidak bisa maju, kerdil atau
bahkan bangkrut.
Kalau kita tarik ke kondisi pekerja
secara nasional dibandingkan dengan
pekerja di negara Thailand, Korea,
Jepang dan sebagainya sungguh sangat
memprihatinkan.
55
Pengusaha Asli Mengapa Banyak
Yang Gagal?
Mungkin ada pertanyaan dibenak
kita mengapa usaha-usaha pengusaha
asli Indonesia tidak bisa berkembang dan
adakalanya juga banyak yang gagal?
Mengapa usaha-usaha non pribumi
(etnis Tionghoa) banyak yang maju?
Disinyalir sebabnya antara lain factor
sikap mental dan budaya kerja yang
dimiliki oleh mereka yang berdampak
jangka panjang terhadap bisnis mereka.
Di antara sikap dan budaya itu antara
lain (sekedar contoh):
?Mau kerja keras
?Tidak konsumtif
?Mengutamakan prestasi daripada
56
prestige
?Amat hati-hati dan sangat
perhitungan sebelum melepas
uang
?T idak mencampuradukkan
Ekonomi Rumah Tangganya
dengan keuangan perusahaan
?Tidak mudah puas diri
?Tidak memiliki sikap mumpung
dapat kredit dari bank
?Tidak boros
?Dan sebagainya, dan sebagainya
57
Menggunakan Uang Bank
Banyak di antara pengusaha kecil
menengah melakukan pinjaman bank,
namun tidak didasari pertimbangan
ekonomis dan rasional. Tetapi mereka
meminjam karena adanya kesempatan
saja. Peminjaman lebih bersifat
emosional dan seringkali digunakan
untuk tujuan-tujuan yang tidak produktif.
Pengusaha tidak memiliki kalkulasi
yang tepat dan sama sekali tidak memiliki
perencanaan keuangan. Setelah uang
kredit dipakai, bercampurlah dengan
kebutuhan-kebutuhan pribadi (bukan
bisnis). Akhirnya mereka kesulitan untuk
membayar kembali.
Terkadang di antara mereka juga
58
tidak kritis dalam perhitungan.Uang
bank seolah-olah dianggap seperti
uangnya sendir i ( tanpa bunga).
Akibatnya mereka harus merugi karena
kalkulasi bunga tidak diperhitungkan
secara tepat.
Karena itu perlu pertimbangan
sebagai berikut :
a. Sebelum meminjam
Per t imbangkan lah matang-
matang uang tersebut dipakai
untuk apa, berapa t ingkat
bunganya dll. Jangan memakai
sebelum dihitung secara tepat.
Jangan melakukan spekulasi
dengan menggunakan uang bank.
59
b.Saat meminjam
P e l a j a r i m a t a n g - m a t a n g
perjanjiannya, syarat-syaratnya,
t i n g k a t b u n g a n y a , w a k t u
pengembaliannya dan sebagainya.
Sifat hutang harus diperhitungkan
apakah untuk jangka pendek atau
jangka panjang.
c. Setelah meminjam
Setelah menerima pinjaman uang,
emosi harus dikendalikan. Jika
tidak,apa saja yang diinginkan
terpikir untuk dibeli. Buatlah
perencanaan keuangan secara
matang sehingga jelas saat
m e m a k a i d a n k a p a n
mengembal ikan. Se la in i tu
diperhatikan apakah pinjaman
60
bank tersebut untuk membiayai
modal kerja ataukah pembiayaan
aktiva tetap.
61
Riset dan Kegunaan Bagi Perusahaan
Riset disebut juga dengan penelitian,
pengamatan atau penyelidikan yang
dilakukan untuk tujuan-tujuan tertentu.
ØU n t u k m e n d u k u n g s u a t u
perencanaan
ØUntuk membantu pengambilan
keputusan
ØUntuk mengevaluasi sesuatu
ØUntuk mencari kebenaran atas
fakta-fakta
ØUntuk meneliti ketepatan lokasi
usaha
ØUntuk memperbaiki strategi
pemasaran
ØUntuk mengetahui efesiensi
produksi
62
ØUntuk memperbaiki pengawasan
dan sebagainya.
Dan masih banyak lagi tujuan-tujuan
riset yang lain. Riset yang sebenarnya
dilakukan untuk mencari kebenaran
ilmiah, sesuai dengan akal sehat atau
rasional. Riset juga ditujukan untuk
menilai sesuatu lebih obyektif.
Bagi kegiatan bisnis yang banyak
mengandung resiko, riset merupakan
upaya yang relatif bisa memprediksi
terhadap resiko yang mungkin muncul
kemudian. Riset juga dapat diarahkan
untuk meramal masa depan karena masa
depan itu sifatnya tidak pasti.
63
Langkah-Langkah Penelitian
Beberapa langkah yang harus
dijalankan adalah :
1. Kumpulkan data/fakta, adakan
pembicaraan , d i skus i dan
wawancara. Lakukan peninjauan
langsung, sebarkan angket,
pemeriksaan lab, mintalah
masukan para ahli, bacalah buku-
buku literatur, adakan pula survey,
pelajari statistik dan sebagainya.
Tidak semua data/fakta dengan
mudah diambil kesimpulan. Oleh
karena itu tetapkan asumsi dan
batasan. Selain itu tetap masih
diperlukan rabaan, dugaan,
ramalan tetapi dalam kontek yang
64
diteliti.
2. Pertimbangkan fakta-fakta tadi.
Dari data yang ada kumpulkan,
beri kode, klasifikasikan. Selain itu
gunakan sistem analisa yang baik.
Misalnya, adakah hubungan data
satu dengan yang lain/berkolerasi
atau tidak?
3. Ambillah kesimpulan. Dari
kesimpulan itu dikembangkan
sub-sub kesimpulan lainnya.
Setelah itu keputusan-keputusan
yang timbul perlu dilakukan test
atas kebenaran hipotesa tersebut.
Akhirnya penelitian merupakan
keharusan bagi perusahaan baik ketika
memulai, saat menjalankan ataupun
65
dalam perbaikan-perbaikan penyusunan
strategi dan policy di masa datang.
---- Manajemen Praktis Perusahaan ----
66