Buku Saku Kurikulum

52
1. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum? Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 2. Bagaimanakah perkembangan pelaksanaan kurikulum di Indonesia? 1. Setelah kemerdekaan, dikembangkan kurikulum 1947 yang mana rencana pelajaran dirinci dalam rencana pelajaran terurai. 1

Transcript of Buku Saku Kurikulum

Page 1: Buku Saku Kurikulum

1. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum?

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.

2. Bagaimanakah perkembangan pelaksanaan

kurikulum di Indonesia?

1. Setelah kemerdekaan, dikembangkan kurikulum

1947 yang mana rencana pelajaran dirinci dalam

rencana pelajaran terurai.

2. Tahun 1964 dikembangkan Rencana Pendidikan

Sekolah Dasar.

3. Tahun 1968 diterapkan kurikulum Sekolah Dasar.

4. Tahun 1973 dikembangkan Kurikulum Proyek Perintis

Sekolah Pembangunan.

5. Tahun 1975 dikembangkan Kurikulum Sekolah Dasar.

1

Page 2: Buku Saku Kurikulum

6. Tahun 1984 dikembangkan Kurikulum 1984, dan

tahun 1994 dikembangkan Kurikulum 194.

7. Tahun 1997 dilakukan revisi terhadap Kurikulum

1994.

8. Tahun 2004 dikembangkan Kurikulum berbasis

kompetensi.

9. Tahun 2006 dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

10. Direncanakan tahun 2013 dikembangkan Kurikulum

2013.

3. Ketentuan apakah yang melandasi kurikulum?

1. Pasal 38 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang

menyatakan sbb:

1. Pasal (1) kerangka dasar dan struktur kurikulum

pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh

Pemerintah.

2

Page 3: Buku Saku Kurikulum

2. Pasal (2) kurikulum pendidikan dasar dan

memengah dikembangkan sesuai dengan

relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan

pendidikan dan komite sekolah/madrasah di

bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan

atau kantor departemen agama kabupaten/kota

untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk

pendidikan menengah.

3. Penjelasan bagian umum (KBK):

Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-

undangan ini meliputi ………2. Pengembangan dan

pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.

4. Penjelasan Pasal 35 (Lingkup Kompetensi):

kompetensi lulusan merupakan kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan

standar nasional yang telah disepakati.

5. Apakah yang dimaksud dengan standar isi?

3

Page 4: Buku Saku Kurikulum

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, standar inis

adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,

kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,

dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh

peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan

tertentu.

6. Apakah perlunya pengembangan kurikulum 2013?

1. Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 di bagian umum dijelaskan bahwa strategi

pembangunan pendidikan nasional salah satunya

melalui pengembangan kurikulum berbasis

kompetensi.

2. Selain itu, pada Penjelasan pasal 35 Undang-Undang

Sisdiknas ditegaskan bahwa kompetensi lulusan

merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan

4

Page 5: Buku Saku Kurikulum

sesuai dengan standar nasional pendidikan

sebagaimana PP Nomor 19 Tahun 2005.

3. Apakah landasan pengembangan kurikulum?

Landasan pengembangan kurikulum meliputi aspek

filosofis, aspek yuridis dan aspek konseptual.

1. Pada aspek filosofis, didasarkan bahwa filosofi

pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai

akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

2. Pada aspek yuridis, (a) RPJMN bidang pendidikan

menegaskan bahwa perlunya perubahan metodologi

pembelajaran dan penataan kurikulum (b) Inpres

Nomor 1 Tahun 2010 mengamanatkan perlunya

Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan

Nasional yang meliputi penyempurnaan kurikulum

dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-

nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing

dan karakter bangsa. Pada aspek konseptual

perlunya menekankan pada relevansi pendidikan,

5

Page 6: Buku Saku Kurikulum

pengembangan model kurikulum, mengembangkan

kurikulum bukan semata sebagai dokumen,

menekankan pada proses pembelajaran, aktivitas

belajar, output dan outcome pendidikan, dan dalam

penilaian diarahkan pada kesesuaian teknik penilaian

dengan kompetensi dan adanya penjenjangan

penilaian.

3. Bagaimanakah rasional pengembangan kurikulum

2013?

1. Tantangan Internal

1. Pengembangan Pendidikan Mengacu 8 Standar

Nasional Pendidikan

Saat ini sedang dilaksanakan upaya pemenuhan

standar nasional pendidikan termasuk

penyempurnaan standar isi, standar kompetensi

lulusan, standar proses dan standar penilaian.

2. Bonus Demografi6

Page 7: Buku Saku Kurikulum

Saat ini Indonesia memiliki bonus demografi

yaitu jumlah usia produktif yang sangat besar.

SDM usia produktif tersebut merupakan modal

manusia yang harus dikelola secara efektif

sebagai SDM yang kompeten agar menjadi modal

pembangunan.

3. Tantangan Eksternal

Tantangan kurikulum adalah mewujudkan

kompetensi SDM masa depan yang memiliki:

1. Kemampuan berkomunikasi

2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis

3. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahan

7

Page 8: Buku Saku Kurikulum

4. Kemampuan menjadi warga negara yang

bertanggungjawab.

5. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran

terhadap pandangan yang berbeda

6. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang

mengglobal

7. Memiliki minat luas dalam kehidupan

8. Memiliki kesiapan untuk bekerja

9. Memiliki kecerdasan sesuai bakat dan minatnya

10. Memiliki tanggungjawab terhadap lingkungan

Selain itu tantangan kurikulum adalah menghadapi

perkembangan tuntutan kemajuan zaman baik di bidang

sosial ekonomi, techno sains dan daya saing antar bangsa.

11. Bagaimanakah penyempurnaan pola pikir

perumusan kurikulum 2013?

8

Page 9: Buku Saku Kurikulum

1. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, standar

kompetensi lulusam diturunkan dari standar isi,

sedangkan pada kurikulum 2013 standar kompetensi

lulusan diturunkan dari kebutuhan.

2. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, standar isi

dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran yang

dirinci menjadi standar kompetensi dan kompetensi

dasar Mata Pelajaran, sedangkan pada kurikulum

2013, standar isi diturunkan dari standar kompetensi

lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata

pelajaran.

3. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, ada pemisahan

antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk

keterampilan dan pembentuk pengetahuan

sedangkan pada kurikulum 2013 semua pelajaran

harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,

keterampilan dan pengetahuan.

4. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006 kompetensi

diturunkan dari mata pelajaran, sedangkan pada

9

Page 10: Buku Saku Kurikulum

kurikulum 2013 mata pelajaran diturunkan dari

kompetensi yang ingin dicapai.

5. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006 mata pelajaran

lepas satu sama lain seperti sekumpulan mata

pelajaran terpisah, sedangkan pada kurikulum 2013

semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti

(setiap kelas).

6. Bagaimanakah strategi pengembangan pendidikan

yang akan dilaksanakan pada Kurikulum 2013.

Strategi yang akan ditemouh adalah meningkatkan lama

tinggal peserta didik di sekolah, peningkatkan

pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi dan

meningkatkan efektivitas pembelajaran.

7. Bagaimanakah peningkatan efektivitas

pembelajaran pada Kurikulum 2013?

Dalam aspek efektivitas interaksi pembelajaran akan

dikembangkan melalui penciptaan iklim akademik dan

10

Page 11: Buku Saku Kurikulum

budaya sekolah yang kondusif bagi proses pembelajaran

dan melalui manajemen dan kepemimpinan sekolah yang

mampu memberikan iklim positif. Dalam upaya

efektivitas pemahaman, akan dilakukan melalui

pembelajaran yang mengedepankan pengalaman

personal melalui aktivitas observasi (menyimak, melihat,

membaca, mendengar), bertanya, assosiasi,

menyimpulkan dan mengkomunikasikan Selain itu

ditempuh melalui penilaian yang didasarkan pada

kemampuan proses, nilai dan pengetahuan serta

kemampuan menilai sendiri. Sedangkan dalam rangka

efektivitas penyerapan dilakukan melalui kesinambungan

pembelajaran secara horizontal dan vertikal.

8. Apakah rasionalitas penambahan Jam Pelajaran di

sekolah?

Rencana penambahan jam pelajaran di sekolah

didasarkan pemikiran (a) perubahan proses

pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa

mencari tahu) dan proses penilaian (dari berfokus pada

11

Page 12: Buku Saku Kurikulum

pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis

kemampuan melalui penilaian proses dan output)

memerlukan penambahan jam pelajaran (b) adanya

kecenderungan akhir-akhir ini di banyak negara

menambah jam pelajaran (c) perbandingan dengan

negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di

Indonesia lebih singkat sehingga perlu ditambah.

9. Apakah kesenjangan kurikulum yang berlaku saat

ini dengan kondisi ideal yang diharapkan?

1. Pada aspek kompetensi lulusan, saat ini belum

sepenuhnya menekankan pendidikan karakter,

belum menghasilkan keterampilan yang dibutuhkan

serta cenderung menghasilkan pengetahuan –

pengetahuan yang tidak terkait. Idealnya kurikulum

menghasilkan karakter mulia, mengembangkan

keterampilan yang relevan dan menghasilkan

pengetahuan-pengetahuan yang saling terkait.

2. Pada materi pembelajaran, saat ini belum relevan

dengan kompetensi yang dibutuhkan, beban belajar

12

Page 13: Buku Saku Kurikulum

terlalu berat dan terlalu luas serta kurang mendalam.

Idealnya harus sesuai dengan kompetensi yang

dibutuhkan, mencakup materi esensial dan sesuai

dengan tingkat perkembangan anak.

3. Pada proses pembelajaran, saat ini masih berpusat

pada guru, sifatnya berorientasi pada buku teks dan

buku teks hanya memuat materi bahasan. Idealnya,

berpusat pada siswa, sifat pembelajaran kontekstual

dan buku teks memuat materi, proses pembelajaran,

sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan.

4. Pada penilaian saat ini lebih menekankan aspek

kognitif dan test masih menjadi peniaian yang

dominan. Idealnya, penilaian menekankan pada

aspek kognitif, psikomotorik dan afektif secara

proporsional dan penilaian test dan portofolio saling

melengkapi.

5. Pada pendidik dan tenaga kependidikan, saat ini

cenderung memenuhi kompetensi saja dan hanya

fokus pada ukuran kinerja penilaian tindakan kelas

(PTK). Idealnya memenuhi kompetensi profesi,

13

Page 14: Buku Saku Kurikulum

paedagogi, sosial dan personal serta memiliki

motivasi mengajar.

6. Pada pengelolaan kurikulum, saat ini satuan

pendidikan mempunyai kebebasan dalam

pengelolaan kurikuum, masih adanya kecederungan

satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa

mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan,

kebutuhan peserta didik dan potensi daerah dan

Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi di

mata pelajaran. Idealnya, Pemerintah Pusat dan

Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan

KTSP, satuan pendidikan harus mampu menyusun

kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta

didik, dan potensi daerah serta Pemerintah

menyiapkan semua komponen kurikulum sampai

buku teks dan pedoman.

7. Apa alasan pengembangan kurikulum 2013?

Alasan pengembangan kurikulum 2013 ada empat hal,

pertama fenomena yang mengemuka di masyarakat

14

Page 15: Buku Saku Kurikulum

seperti adanya perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,

plagiarism, kecurangan UN dan adanya gejolak dalam

masyarakat. Kedua, persepsi masyarakat etrhadap

kurikulum seperti terlalu menitikberatkan pada aspek

kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan kurang

bermuatan karakter. Ketiga, kompetensi masa depan

seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir

jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi

oral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga

negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba

mengerti dan toleran terhadap pandangan yang

berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang

mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan,

memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan

sesuai bakat dan minatnya dan memiliki tanggungjawab

terhadap lingkungan. Keempat, tantangan masa depan

seperti globalisasi, maslah lingkungan hidup, kemajuan

ipteks, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis

pengetahuan, kebangkitan industry kreatif dan budaya,

pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan

imbas tekhnosains, tuntutan mutu, investasi dan

15

Page 16: Buku Saku Kurikulum

transformasi pada sector pendidikan dan hasil-hasil

pengukuran TIMMS dan PISA.

8. Bagaimanakah kerangka kerja pengembangan

kurikulum 2013?

Kerangka kerja pengembangan kurikulum 2013

didasarkan pada peran kurikulum sebagai integrator

sistem nilai, pengetahuan dan keterampilan dalam

membentuk watak dan perilaku peserta didik. Melalui

proses pembelajaran, kurikulum yang di dalamnya

terkandung sistem nilai diarahkan pada penguasaan

kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam

implementasinya peserta didik diharapkan mampu

mengaktualisasi dan menginternalisasikan sistem nilai

tersebut dalam bentuk perilaku dan watak mulia.

9. Apakah langkah-langkah penguatan tata kelola

kurikulum ?

16

Page 17: Buku Saku Kurikulum

1. Menyiapkan buku pegangan pembelajaran bagi guru

dan siswa.

2. Menyiapkan agar aguru memiliki pemahaman

tentang pemanfaatan sumber belajar yang telah

disiapkan dan sumebr lain yang dapat dimanfaatkan.

3. Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan

oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran.

4. Bagaimanakah kondisi kemampuan siswa Indonesia

dibandingkan negara-negara lainnya?

1. Berdasarkan pemeringkatan PISA 2009 diketahui

bahwa hamper semua siswa Indonesia hanya

menguasai pelajaran pada level 3 saja, sementara

negara-negara lain banyak yang telah sanpai level 4,

5 bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua

manusia diciptakan sama, intepretasi dari hasil ini

hanya satu yaitu yang kita ajarkan berbeda dengan

17

Page 18: Buku Saku Kurikulum

tuntutan zaman sehingga diperlukan penyesuaian

kurikulum.

2. Berdasarkan pemeringkatan TIMSS diketahui bahwa :

1). Dalam bidang matematika, lebih dari 95 % siswa

Indonesia hanya mampu sampai level menengah,

sementara hamper 50 % siswa Taiwan mampu

mencapai level tinggi dan advance. Dengan

keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama,

kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di

Indonesia berbeda dengan yang diujikan di

internasional.

2). Dalam bidang sains, lebih dari 95 % siswa

Indonesia hanya mampu sampai level menengah,

sementara hamper 40 % siswa Taiwan mampu

mencapai level tinggi dan advance. Dengan

keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama,

kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di

Indonesia berbeda dengan yang diujikan di

internasional.

18

Page 19: Buku Saku Kurikulum

3). Dalam bidang bahasa, lebih dari 95 % siswa

Indonesia hanya mampu sampai level menengah,

sementara hamper 50 % siswa Taiwan mampu

mencapai level tinggi dan advance. Dengan

keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama,

kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di

Indonesia berbeda dengan yang diujikan di

internasional.

Keterangan : bahwa TIMSS dan PIRLS membagi soal-

sola menjadi empat kategori yaitu :

1. Low mengukur kemampuan level knowing

2. Intermediate mengukur kemampuan level applying

3. High mengukur kemampuan sampai level reasoning

4. Advance mengukur kemampuan sampau level

reasoning with incomplete information.

19

Page 20: Buku Saku Kurikulum

5. Bagaimanakah penguatan proses pada kurikulum

2013?

1. Kerangka kompetensi abad XXI dibutuhkan

kehidupan dan karir, pembelajaran dan inovasi, serta

informasi, media dan teknologi. Kerangka ini

menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak

cukup hanya untuk meningkatkan pengetahuan

melalui core subject saja, melainkan harus

dilengkapi dengan kemampuan kreatif (kritis),

berkarakter kuat dan kemampuan memanfaatkan

informasi dan berkomunikasi.

2. Dalam rangka pengembangan proses pembelajaran

perlu dikembangkan :

1. Latihan pembelajaran, dukungan SDM dan

infrastruktur.

2. Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi,

berbagi pengalaman dn integrasinya di kelas.

20

Page 21: Buku Saku Kurikulum

3. Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang

relevan dengan konteks dunia.

4. Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam

pembelajaran baik langsung maupun on line.

5. Bagaimanakah proses pembelajaran yang mampu

mengembangkan kreativitas dalam kurikulum

2013?

Diperlukan rumusan kurikulum berbasis proses

pembelajaran yang mengedepankan pengalaman

personal melalui proses mengamati, menanya, menalar,

dan mencoba (observation based learning) untuk

meningkatkan kreativitas peserta didik. Di samping itu

peserta didik harus dibiasakan untuk bekerja dalam

jejaringan melalui collaborative learning.

Kemampuan kreativitas dapat doperoleh melalui :

6.Observing (mengamati)

21

Page 22: Buku Saku Kurikulum

7.Questioning (menanya)

8.Associating (manalar)

9.Exsperimenting (mencoba)

10. Networking (membentuk jejaring)

11. Bagaimanakah langkah-langkah yang perlu

dilakukan dalam penguatan proses ?

1. Menggunakan pendeatan saintifik melalui

mengamati, menanya, mencoba, menalar.

2. Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak

pembelajaran untuk semua mata pelajaran.

3. Menuntun siswa untuk mencari tahu bukan diberi

tahu.

4. Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat

komunikasi, pembawa ilmu pengetahuan dan

berpikir logis, sistemati dan kreatif.

22

Page 23: Buku Saku Kurikulum

5. Bagaimanakah penguatan penilaian dalam

kurikulum 2013?

1. Dalam rangka penilaian perlu mendukung

keseimbangan antara tes standar, penilaian

normative dan sumatif. Menakankan pada

pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja

peserta didik dan membolehkan pengembangan

portopolio.

2. Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak

hanya test saja tetapi dilengkapi dengan penilaian

lain seperti portopolio siswa dan dukungan

lingkungan pendidikan yang memadai.

3. Bagaimanakah proses penilaian yang mendukung

kreativitas dalam kurikulum 2013 ?

Perlu dirumuskan kurikulum yang mencakup penilaian

yang menekankan pada proses dan hasil sehingga

diperlukan penilaian berbasis portopolio (pertanyaan

yang tidak memiliki jawaban tunggal, member nilai

23

Page 24: Buku Saku Kurikulum

jawaban yang kurang lazim, menilai proses

pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian

spontanitas dan sebagainya.

4. Bagaiamanakah langkah penguatan penilaian dalam

kurilum 2013?

1. Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari yang

rendah sampai tinggi.

2. Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan

pemikiran mendalam bukan sekedar hafalan.

3. Mengukur proses kerja siswa bukan hanya hasil kerja

siswa.

4. Menggunakan portopolio pembelajaran siswa.

5. Apakah elemen pengembangan kurikulum 2013

terkait dengan kompetensi lulusan?

Dalam aspek kompetensi lulusan, diharapkan lulusan

semua jenjang pendidikan mampu meraih peningkatan 24

Page 25: Buku Saku Kurikulum

dna keseimbangan soft skills dan hard skill yang meliputi

aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.

6. Apakah elemen pengembangan terkait kedudukan

mata pelajaran?

Pada aspek kedudukan mata pelajaran, kompetensi yang

semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi

mata pelajaran dikembangkan menjadi kompetensi.

7. Terkait dengan pendekatan, kompetensi apakah

yang dikembangkan pada masing-masing jenjang

pendidikan?

Pada SD ditekankan pada tematik integratif dalam semua

mata pelajaran, Pada SMP melalui mata pelajaran. Pada

SMA melalui mata pelajaran wajib dan pilihan dan pada

SMK melalui mata pelajaran wajib, pilihan dan vokasi.

25

Page 26: Buku Saku Kurikulum

8. Terkait dengan struktur kurikulum, bagaimanakah

rencana pengembangan kurikulum di SD?

1. Berorientasi pada holistik integratif berfokus pada

alam, sosial dan budaya.

2. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan

sains.

3. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6.

4. Jumlah jam bertambah 4 jam per minggu akibat

pendekatan pembelajaran (dari 32 jam menjadi 36

jam).

5. Bagaimanakan pengembangan struktur kurikulum

2013 di SMP?

1. TIK menjadi media semua pelajaran

26

Page 27: Buku Saku Kurikulum

2. Pengembangan diri terintegrasi pada setiap mata

pelajaran dan ekstrakurikuler.

3. Jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10.

4. Jumlah jam bertambah 6 jam pelajaran/minggu

akibat pendekatan pembelajaran (dari 32 menjadi

38).

5. Bagaimana pengembangan kurikulum 2013 di SMA?

1. Perubahan sistem, ada mata pelajaran wajib dan

pilihan.

2. Terjadi pengurangan mata pelajaran yang harus

diikuti siswa.

3. Jumlah jam bertambah 2 jam per minggu akibat

pendekatan pembelajaran.

4. Bagaiamanakah pengembangan kurikulum 2013 di

SMK?

27

Page 28: Buku Saku Kurikulum

1. Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektruk

kebutuhan saat ini.

2. Penyeragaman mata pelajaran dasar umum.

3. Mapel produktif disesuaikan dengan trens

perkembangan industry.

4. Pengelompokan mata pelajaran produktif sehingga

tidak terlalu rinci pembagiannya.

5. Bagaimana pengembangan kurikulum 2013 pada

proses pembelajatan di semua jenjang pendidikan?

1. Standar proses yang semula berfokus pada

eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dilengkapi

dengan mengamati, mengolah, menalar,

menyajikan, menyimpulkan dan mencipta.

2. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga

di lingkungan sekolah dan masyarakat.

3. Guru bukan satu-satunya sumber belajar

28

Page 29: Buku Saku Kurikulum

4. Sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui

contoh dan teladan.

5. Bagaimana pengembangan kurikulum 2013 terkait

penilaian?

1. Penilaian dilaksanakan berbasis kompetensi.

2. Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur

kompetensi pengetahuan) menuju penilaian otentik

(mengukur semua kompetensi, sikap, keterampilan

dan penilaian).

3. Memperkuat Penilaian Acuan Patokan yaitu

pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor

yang diperolehnya terhadap skor ideal.

4. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat

siswa sebagai instrument utama penilaian.

5. Bagaimanakah tahapan sosialisasi pengembangan

kurikulum 2013?

29

Page 30: Buku Saku Kurikulum

Tahapan pengembangan kurikulum 2013 :

1. Penyusunan dokumen kurikulum oleh Tim Pakar

Nasional

2. Pemaparan di hadapan Wapres dan DPRRI

3. Uji Publik Kurikulum (sampai dengan bulan Maret

2013)

4. Uji Coba Terbatas (mulai bulan Juli 2013)

5. Pelaksanaan secara massal (mulai tahun 2016).

6. Bagaiamanakah pola implementasi kurikulum 2013?

Dari beberapa pola dimungkinkan pengembangan

kurikulum mulai tahun 2013 diterapkan pada Kelas I, IV,

VII dan X secara serentak se Indonesia. Dan tahun 2016

baru secara keseluruhan siswa menerima kurikulum

tahun 2013.

30

Page 31: Buku Saku Kurikulum

7. Apakah kunci keberhasilan implementasi kurikulum

2013 ?

1. Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran bagi

siswa dan guru.

2. Ketersediaan buku pedoman penilaian

3. Adanya kesiapan guru dalam implementasi kurikulum

4. Adanya dukungan manajemen (Kepala Sekolah,

Pengawas dan Tenaga Administrasi)

5. Adanya dukungan dari iklim sekolah dan budaya

akademik.

6. Bagaimana alokasi muatan lokal dalam kurikulum

2013?

Muatan lokal dalam kurikulum 2013 dialokasikan melalui

mata pelajaran seni budaya.

31

Page 32: Buku Saku Kurikulum

7. Apakah dasar yuridis pelaksanaan muatan lokal

Bahasa Jawa di Jawa Tengah?

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 33 ayat 2

mengamanatkan bahwa bahasa daerah dapat

digunakan sebagai bahasa pengantar dalam tahap

awal pendidikan apabila diperlukan dalam

penyampaian pengetahuan dan/atau keterampilan

tertentu.

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang

Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu

Kebangsaan, pada pasal 42 ayat 1 mengamanatkan

bahwa Pemerintah Daerah wajib mengembangkan,

membina, dan melindungi bahasa dan sastra daerah

agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya

dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan

perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian

dari kekayaan budaya Indonesia.

3. Berdasarkan Permendiknas nomor 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar

32

Page 33: Buku Saku Kurikulum

dan Menengah, jam pelajaran Muatan Lokal

teralokasi sebanyak 2 (dua) jam pelajaran.

4. Peraturan Daerah Jawa Tengah nomor 9 Tahun 2012

tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa

mengamanatkan bahwa mata pelajaran Bahasa Jawa

wajib diajarkan di sekolah.

5. Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah

nomor : 423.5/5/2010 dan nomor 423.5/27/2011

tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal

Bahasa Jawa, Bahasa Jawa telah ditetapkan sebagai

Muatan Lokal di Jawa Tengah yang diberikan untuk

jenjang SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan

SMA/SMALB/SMK/MA. Dengan terbitnya SK

Gubernur tersebut, saat ini semua jenjang

pendidikan di Jawa Tengah telah melaksanakan

mata pelajaran bahasa Jawa sebagai Muatan Lokal

Wajib di Tingkat Provinsi.

6. Bagaimanakah kesiapan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam pengembangan Kurikulum 2013?

33

Page 34: Buku Saku Kurikulum

Pada prinsipnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap

melaksanakan pengembangan Kurikulum 2013 dengan

tahapan :

1. Sosialisasi pengembangan Kurikulum 2013 kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota, satuan pendidikan dan

pemangku kepentingan pendidikan;

2. Pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan;

3. Optimalisasi peran Pengawas dan Tim Pengembang

Kurikulum Provinsi dan Kabupaten/Kota.

4. Penyiapan dokumen terkait dengan pengembangan

Kurikulum 2013

5. Gubernur Jawa Tengah menyiapkan surat kepada

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait agar

dialokasikan jam pelajaran Muatan Lokal Bahasa

Daerah (Jawa).

Khusus terkait dengan mata pelajaran muatan lokal

Bahasa Jawa, pada tahun 2013 akan dilaksanakan :

34

Page 35: Buku Saku Kurikulum

1. Melakukan analis dan kajian untuk penyusunan

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan mata

pelajaran seni dan bahasa Jawa pada semua

jenjang pendidikan (SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs

dan SMA/SMALB/SMK/MA).

2. Melakukan pelatihan pendidik untuk menyusun

dokumen kurikulum untuk mata pelajaran Seni

Budaya (yang di dalamnya mengintegrasikan mata

pelajaran seni dan bahasa Jawa).

3. Apa harapan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka pengembangan Kurikulum

2013?

1. Dalam masa Uji Publik, masyarakat dipersilahkan

memberikan masukan ke Kementrian Pendidikan

Nasional terkait substansi kurikulum.

2. Para pendidik, tenaga kependidikan, Kepala Sekolah

dan pengawas diharapkan dapat menyiapkan diri

untuk proses pelaksanaan kurikulum dengan

35

Page 36: Buku Saku Kurikulum

meningkatkan kapasitasnya masing-masing. Para

pendidik perlu mengembangkan keterampilan

mengembangkan metode pembelajaran yang aktif

dan menguasai materi pelajaran dengan baik. Kepala

Sekolah meningkatkan manajemen dan

kepemimpinan sekolah dan para pengawas

menyiapkan model supervisi yang efektif.

3. Kepada masyarakat diharapkan tetap memantau

perkembangan belajar putra-putrinya, memberikan

dukungan positif bagi proses pembelajaran di

sekolah dan menjadi partner/mitra yang baik bagi

sekolah.

SELAMAT DAN SUKSES

36