Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

110

description

Buku Saku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga (AD ART) Partai Rakyat Demokratik (PRD)Kunjungi: http://www.prd.or.id

Transcript of Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Page 1: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik
Page 2: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik
Page 3: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik
Page 4: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Pengantar Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik 1

Pengantar Ketua Umum

Partai Rakyat Demokratik

Page 5: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik2

Bangkit, Tinggalkan Alam Liberal Ini,

Bersatu,Tegakkan Trisakti,

Menuju Indonesia Yang Adil Makmur!

Dengan sumber daya alam serta jumlah penduduk yang besar, Indonesia mestinya menjadi negara kuat, maju dan makmur. Namun kekayaan alam yang berlimpah ruah tersebut belum dikelola sepenuhnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bukan karena kemampuan sumber daya manusianya, tetapi akibat dari para Pemimpin negara yang tidak memiliki kepercayaan serta keberanian dalam bergotong royong membangun Indonesia yang berdaulat, mandiri serta berkepribadian, dengan kekuatan sendiri, dengan kemampuan serta daya upaya dari dalam bangsa sendiri, sehinggga selalu menempatkan modal asing menjadi sandaran utama dalam membangun bangsa.

Akibat dari hilangnya kepercayaan diri tersebut, menjadikan kemerdekaan yang merupakan jembatan emas bagi bangsa Indonesia menuju masyarakat yang adil makmur, yang sudah diperjuangkan serta dipertahankan dengan begitu banyak pengorbanan, akhirnya roboh, dihantam dasyatnya gelombang imperialisme yang kembali menjajah bangsa Indonesia.

Sejak Bung Karno dijatuhkan dari kekuasaan, imperialisme dengan wajah barunya, telah

Page 6: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Pengantar Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik 3

bergerilya menancapkan kuku-kuku tajamnya, dan sekarang telah berkuasa secara nyata, mengubur filosofi, dasar negara, UUD 1945, haluan Indonesia Merdeka, di bawah perlindungan agen-agen di dalam negeri Indonesia.

Tanpa terasa tiba-tiba semua sudah berubah, liberalisme, yang tidak sepenuhnya cocok bagi kehidupan bangsa menjadi sistem yang berlaku di Indonesia.

Dalam gelap dan pengapnya kepungan asap imperialisme, Indonesia kini laksana kapal yang terombang ambing tanpa arah, dihempas ganasnya angin serta gelombang samudera, yang seolah tidak bertepi. Pemimpinnya bingung, negara kehilangan haluan, rakyat hidup menderita tanpa daya, tiada lagi kedaulatan, kemandirian, apalagi kepribadian bangsa.

Kita harus ingat, di tengah perkembangan masyarakat di dunia, setiap bangsa memiliki perjalanan sejarah sendiri, demikian juga bangsa Indonesia, bangsa Indonesia memiliki dialektikanya sendiri yang tentunya berbeda dengan bangsa lain.

Menurut Bung Karno, cita-cita mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur atau masyarakat sosialis, sudah lama terdapat di Indonesia. Gambaran masyarakat ideal tersebut sudah sangat populer sejak dulu kala, misalnya tentang Ratu

Page 7: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik4

Adil, Satrio Piningit ataupun dalam kisah-kisah pewayangan, seperti gambaran kehidupan Pandawa di negara Amarta, atau Kresna di negara Dwarawati, yang mencerminkan suatu masyarakat ideal.

Negaranya termasyur sehingga berkumandang sampai ke luar negeri, dengan kewibawaan tinggi sekali “pandjang pundjung, pandjang potjapane, pundjung kewibawane”.

Hapasir hawukir ngadep segara kang bebandaran, hanengenake pasabinan. Bebek ajam radjakaya, endjang medal ing pangonan, surup bali ing kandhange dhewe-dhewe. Wong kang lumaku dagang rinten dalu tan wonten pedote, labet saking tan wonten sangsajaning margi”, yang bermakna negaranya penuh dengan bandar-bandar, sawah-sawah, dan begitu makmurnya hingga tidak ada pencuri. Itik, ayam, ternak pagi-pagi keluar sendiri ke tempat angon, menjelang petang pulang sendiri ke kandangnya. Orang berjalan dagang siang dan malam tidak ada putusnya, karena tidak ada gangguan di jalan. “Tata tentrem, kerta rahardja, gemah ripah, loh djinawi”, negaranya adalah teratur, tenteram, orang bekerja aman, orangnya ramah-tamah, berjiwa kekeluargaan dan tanahnya subur.

Jelaslah kiranya bahwa masyarakat adil makmur, gemah ripah loh jinawi, atau Sosialisme Indonesia sebagai hari depan perjuangan bangsa Indonesia itu bukanlah semata-mata suatu ide ciptaan seseorang

Page 8: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Pengantar Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik 5

“in een slapeloze nacht” (dalam satu malam yang tidak tidur), seperti pernah dikatakan oleh Presiden Sukarno, juga bukan suatu barang yang diimpor dari luar negeri, atau sesuatu yang dipaksakan dari luar masyarakat Indonesia, melainkan suatu suatu kesadaran sosial yang ditimbulkan oleh keadaan sosial Indonesia sendiri, suatu keharusan sejarah.

Itulah harapan masyarakat Indonesia, yang digali dan digali, kemudian ditemukanlah Pancasila, filosofi serta dasar dari Nasionalisme Indonesia, filosofi dan dasar dalam membangun Demokrasi di Indonesia, baik demokrasi politik maupun ekonomi, serta menjadi filosofi dan dasar dalam membangun Budaya bangsa Indonesia, menjadi dasar dalam menyusun UUD Proklamasi 1945 serta Haluan Negara.

Keharusan sejarah itu hanya dapat direalisasikan melalui kesadaran dan tindakan bangsa Indonesia itu sendiri menurut syarat-syarat yang ada.

Untuk itu di tengah derasnya arus globalisasi, pertarungan ekonomi politik negara-negara di dunia, yang semakin menyingkirkan kehidupan bangsa Indonesia, di antara gemuruh benturan politik di dalam negeri, PRD harus benar-benar memahami sejarah serta perjuangan bangsa, memahami persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia, agar bisa membangun hari depan bangsa Indonesia yang gilang gemilang.

Page 9: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik6

PRD harus berdiri tegak laksana karang, yang tegar dalam menghadapi gelombang sekeras apapun, terus dan terus hidup di tengah masyarakat, mengerti, merasakan, meresapi apa yang menjadi persoalan, penderitaan masyarakat, apa sebab musababnya, dengan kesadaran penuh bergotong royong, berjuang untuk mewujudkan harapan-harapan masyarakat tersebut.

PRD harus tetap teguh memegang prinsip-prinsip Perjuangan Partai, Perjuangan untuk mewujudkan cita-cita bersama bangsa Indonesia, Proklamasi 17 Agustus 1945, menegakkan TRISAKTI, membangun Indonesia yang maju, adil dan makmur. Di manapun tempatnya, Kader PRD harus terus menerus menjaga semangat juang, bergotong royong, berdisiplin tinggi, menjunjung tinggi Konstitusi Partai, karena tidak ada jalan perjuangan yang mudah, apalagi untuk mengemban tugas mulia tersebut.

Berjuang mewujudkan masyarakat adil makmur, lahir maupun batin, yang merupakan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, di bawah syarat-syarat perkembangan dan sejarah bangsa Indonesia sendiri, di tengah perkembangan masyarakat yang ada di dunia ini. Itu yang sekarang ini diistilahkan oleh PRD sebagai Republik Indonesia IV.

Mengapa RI IV, PRD mengklasifikasikan perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan setelah

Page 10: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Pengantar Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik 7

Proklamasi 17 Agustus 1945, bahwa kita pernah hidup pada masa Bung Karno (RI I) yang berjuang menegakkan TRISAKTI, sebagai jembatan emas untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil makmur, yang berbeda dengan sistem pada masa Orde Baru (RI II) yang membuka kembali pintu bagi modal asing, dan masa sekarang, Era Reformasi (RI III), di mana modal asing sudah berkuasa penuh atas bangsa Indonesia.

Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan bangsa Indonesia memahami perjalanan sejarah bangsanya sendiri dalam memperjuangkan cita-cita nasionalnya, dan yang terpenting tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada masa lalu, sehingga perkembangan bangsa ini berjalan secara kwallitatif.

JASMERAH, jangan sampai kita hanya paham dan mengagung-agungkan sejarah bangsa lain, tetapi tidak paham perkembangan sejarah bangsanya sendiri. sejarah bangsa kita dalam memperjuangkan apa yang menjadi cita-cita nasional kita bersama.

Dan sejarah telah membuktikan bahwa kita sanggup berjuang hidup tanpa tergantung kepada modal asing, dan sejarah yang baik itu harus diperjuangkan kembali, agar kita benar-benar menjadi bangsa yang besar yang berdiri di atas kaki kita sendiri, agar kita menjadi bangsa yang bermartabat, demokratis, maju di atas kemakmuran serta kesejahteraan.

Page 11: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik8

Dan tentunya hal itu bisa terwujud hanya jika kita memiliki kesadaran dalam memegang teguh filosofi dan dasar negara Pancasila, bersatu, bergotong royong, di atas UUD Proklamasi 1945, walaupun harus disempurnakan dengan semangat asli yang terkandung di dalamnya yaitu anti terhadap kapitalisme, imeperialisme maupun kolonialisme.

Mari kembali bangkitkan semangat serta keberanian kita untuk kembali bersatu, bergotong royong, merebut kedaulatan serta kemandirian bangsa kita, karena hanya dengan syarat itulah bangsa kita bisa hidup, bisa maju, bisa berkembang, adil dan makmur!

Salam Gotong Royong,

Pancasila Dasarnya, Trisakti Jalannya,PRD Partainya,

Republik Indonesia IV : Masyarakat Adil Makmur Tujuannya!

Agus Jabo Priyono

Page 12: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Sekilas Tentang Partai Rakyat Demokratik 9

Sekilas Tentang

Partai Rakyat Demokratik

Page 13: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik10

Pengantar

Partai Rakyat Demokratik (PRD) adalah partai politik berazaskan Pancasila. Partai ini berkomitmen kuat untuk memperjuangkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari di lapangan ekonomi, dan berkepribadian secara budaya sebagai jalan menuju masyarakat Adil dan Makmur.

Sejarah Singkat

Cikal bakal PRD bermula saat pembentukan Persatuan Rakyat Demokratik tanggal 2 Mei 1994. Ini adalah organisasi payung yang menaungi berbagai organisasi rakyat dan mahasiswa yang mulai menentang kediktatoran Orde Baru (Orba).

Pada 15 April 1996, Persatuan Rakyat Demokratik menjadi partai politik, dengan nama: Partai Rakyat Demokratik (PRD). Tidak lama kemudian, pada 22 Juli 1996, PRD mendeklarasikan diri secara terbuka di hadapan rakyat Indonesia. Hari itu juga PRD meluncurkan Manifesto Politik-nya.

Saat itu, untuk mendobrak politik otoriter Orba, PRD mengusung dua tuntutan pokok, yaitu pencabutan 5 paket UU politik 1985 dan pencabutan Dwi Fungsi ABRI. PRD juga mengkritik pendekatan ekonomi Orba yang sangat menghamba pada kapitalisme global atau imperialisme.

Page 14: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Sekilas Tentang Partai Rakyat Demokratik 11

Lima hari setelah PRD dideklarasikan, terjadilah Tragedi 27 Juli 1996, yaitu peristiwa penyerbuan kantor DPP PDI oleh massa yang digerakkan oleh penguasa Orba. Kejadian ini memicu kemarahan massa rakyat. Di sejumlah kota, terutama Jakarta, meletus kerusuhan massa. Ironisnya, penguasa Orba menjadikan momentum itu untuk memukul PRD.

Tetapi PRD tidak menyerah. Menjelang Pemilu 1997, PRD memotori penyatuan semua kekuatan oposisi, termasuk di tubuh PDI dan PPP, di bawah payung koalisi Mega-Bintang-Rakyat (MBR). PRD juga menginisiasi pembentukan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) sebagai alat untuk memobilisasi partisipasi rakyat untuk mengontrol pemilu 1997.

Tahun 1997, krisis ekonomi melilit Asia, termasuk Indonesia. Keadaan ekonomi makin memburuk: harga kebutuhan pokok meroket, PHK massal, dan lain-lain. Keadaan itu pula yang mendorong ketidakpuasan meluas di tengah rakyat terhadap Orba. Perlawanan rakyat pun mengalami pasang naik. Puncaknya, pada bulan Mei 1998, gerakan mahasiswa dan rakyat berhasil melengserkan Suharto.

Setelah Suharto lengser, kiprah politik PRD tidak surut. Tahun 1999, pemilu bebas pertama sejak 1955 digelar. PRD turut ambil bagian dalam pemilu itu sebagai peserta (kontestan) dengan nomor

Page 15: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik12

urut: 16. Memang, kiprah pertama PRD di medan elektoral ini belum mencapai hasil memuaskan.

Sejak tahun 1999, PRD juga mulai bersuara keras menentang kebijakan neoliberalisme, seperti pencabutan subsidi sosial, privatisasi, liberalisasi perdagangan, dan lain-lain, yang saat itu mulai diterapkan oleh pemerintah Habibie atas desakan Dana Moneter Internasional (IMF). Sayang, kebijakan neoliberal itu makin mengalir deras di bawah pemerintahan Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Jokowi-JK saat ini.

Tujuan dan Pokok-Pokok Perjuangan

Tujuan PRD adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur tanpa penindasan manusia atas manusia dan penindasan bangsa atas bangsa.

Adapun pokok-pokok perjuangan PRD adalah sebagai berikut:1. Membangun kekuasaan politik secara konsti-

tusional untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian.

2. Memimpin dan atau terlibat aktif dalam menuntaskan perjuangan demokrasi nasional.

3. Memimpin dan atau terlibat aktif dalam menggalang persatuan nasional melawan im-perialisme.

Page 16: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Sekilas Tentang Partai Rakyat Demokratik 13

Ideologi

Pada awal berdirinya, PRD mengambil azas Sosial-Demokrasi Kerakyatan (Sosdemkra). Dengan ini, PRD mencita-citakan sebuah bangunan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan sosial.

Pada tahun 2010, melalui kongresnya yang ke-7, PRD mengganti azas Sosdemkra dengan Pancasila. Bagi PRD, Pancasila lebih luas dari Sosdemkra. Sosdemkra hanyalah dua sila dari Pancasila, yaitu sila keempat (demokrasi/mufakat) dan sila kelima (keadilan sosial). Sedangkan Pancasila mencakup lima nilai besar, yakni: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan/Nasionalisme, Perikemanusiaan, Demokrasi/Mufakat, dan Keadilan Sosial.

Slogan Perjuangan

Slogan PRD adalah: Pancasila Dasarnya, Trisakti Jalannya, Republik Indonesia Keempat; Masyarakat Adil-Makmur Tujuannya!

Page 17: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik14

Page 18: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 15

Anggaran Dasar

Partai Rakyat Demokratik

Page 19: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik16

Pembukaan

Bahwa Revolusi Agustus 1945 yang menghantar Bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia sesungguhnya bertujuan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur tanpa penindasan manusia atas manusia dan tanpa penindasan bangsa atas bangsa.

Upaya mewujudkan cita-cita mulia dari pendirian Republik Indonesia tersebut telah terinterupsi oleh berkuasanya orde baru yang membuka pintu bagi kepentingan modal sembari mengekang hak rakyatdengan cara-cara represif,dan selanjutnya oleh ‘orde reformasi’ yang melakukan liberalisasi secara masif di segala bidang.

Liberalisasi masif yang berlangsung sejak tahun 1998 ini merupakan kelanjutan langkah politik yang tidak mencerminkan kedaulatan negara dan telah berakibat pada berbagai persoalan sosial serta kebangsaan,seperti bebasnya eksploitasi modalatas sumber daya alam, pudarnya kepribadian nasional, dan bertambahnya kesenjangan sosial antara yang kaya dan miskin.

Menjawab persoalan cengkraman imperialisme yang masuk melalui instrumen-instrumen kapitalisme global, privatisasi, pencabutan subsidi, dan perdagangan bebas, maka Bangsa Indonesia harus kembali pada PANCASILA sebagai filosofi, pandangan, nilai dan kumpulan

Page 20: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 17

pengetahuan yang maju untuk menyusun kembali tatanan sosial yang berkeadilan. Bangsa Indonesia juga dapat mensaripatikan pemikiran TRISAKTI, yakni berdaulat dalam menentukan sikap politik, berdikari dalam membangun perekonomian, dan berkepribadian dalam bidang budaya.

Pancasila adalah dasartempat kita memijakkan pemikiran, Trisakti adalah jalan yang harus kita tempuh, dan sebuah Republik Indonesia yang adil dan makmur tanpa penindasan manusia atas manusia serta tanpa penindasan bangsa atas bangsa adalah tujuan kita bersama.

Atas dasar pemikiran tersebut, maka Partai Rakyat Demokratik menilai penting untuk membangun dan mengembangkan suatu kekuatan politik yang konsisten memperjuangkan Trisaktihingga kemenangannya. Untuk itu Partai Rakyat Demokratik telah menyusun suatu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga yang menjadi panduan dasar dalam pelaksanaan kerja kepartaian dengan prinsip-prinsip yang mengabdi pada perjuangan Rakyat Indonesia, sebagai berikut:

Page 21: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik18

BAB INAMA, WAKTU, DANTEMPAT

KEDUDUKAN PUSAT Pasal 1Nama

Nama Organisasi ini adalah Partai Rakyat Demokratik,disingkat PRD, yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut PRD atau Partai.

Pasal 2Waktu

PRD didirikan pada tanggal 15 April 1996 di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dan dideklarasikan tanggal 22 Juli 1996 di Jakarta.

Pasal 3Kedudukan Pusat

Kedudukan Pusat PRD berada di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB IIASAS, SIFAT DAN WATAK

Pasal 4Asas

PRD berasaskan Pancasila.

Page 22: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 19

Pasal 5Sifat dan Watak

(1) PRD adalah partai kader yang berbasis massa dan bersifat terbuka.

(2) PRD adalah partai yang berwatak maju dan berpihak pada perubahan sosial yang berkeadilan.

BAB IIIKEDAULATAN

Pasal6Kedaulatan

Kedaulatan tertinggi Partai berada di tangan Anggota dan dilaksanakan sepenuhnya melalui Kongres dan Musyawarah-Musyawarah Partai.

BAB IVVISI DAN CITA-CITA SERTA MISI DAN

POKOK-POKOK PERJUANGAN

Pasal 7Visi dan Cita-Cita Perjuangan

Visi dan cita-cita perjuangan PRD adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur tanpa penindasan manusia atas manusia dan tanpa penindasan bangsa atas bangsa.

Page 23: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik20

Pasal 8Misi dan Pokok-Pokok Perjuangan

Misi dan pokok-pokok perjuangan PRD yaitu:(1) Membangun kekuasaan politik secara

konstitusional untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.

(2) Memimpin dan atau terlibat aktif dalam menuntaskan perjuangan demokrasi nasional.

(3) Memimpin dan atau terlibat aktif dalam menggalang persatuan nasional melawan imperialisme.

BAB VTUJUAN DAN FUNGSI PENDIRIAN

Pasal 9Tujuan Umum

Tujuan umum pendirian PRD adalah:(1) Mewujudkan cita-cita nasional bangsa

Indonesia yang dicetuskan melalui revolusi Agustus 1945 sebagaimana tercantum dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

(2) Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mengedepankan persatuan nasional dalam menghadapi imperialisme serta menyelesaikan setiap konflik dalam negeri melalui cara-cara

Page 24: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 21

damai dan demokratis;(3) Mengembangkan kehidupan demokrasi politik

dan demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan

(4) Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pasal 10Tujuan Khusus

Tujuan khusus PRD pendirian adalah:(1) Meningkatkan kesadaran politik anggota

dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan;

(2) Memperjuangkan cita-cita PRD dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan

(3) Membangun etika dan budaya politik yang berkepribadian nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pasal 11Fungsi

PRD berfungsi sebagai sarana:(1) Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat

luas agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam

Page 25: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik22

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

(2) Penciptaan iklim yang dinamis dan kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam kerangka menghadapi penjajahan gaya baruuntuk kesejahteraan masyarakat;

(3) Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara;

(4) Partisipasi politik warga negara Indonesia; (5) Rekrutmen politik dalam proses pengisian

jabatan publik yang berperspektif keadilan gender melalui mekanisme demokrasi dengan meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan antara perempuan dan laki-laki;dan

(6) Membangun kepribadian nasional yang bermartabat dalam hubungan dan kerjasama yang damai dengan bangsa-bangsa lain.

BAB VIKEANGGOTAAN

Pasal 12Keanggotaan

(1) Tiap-tiap Warga Negara Indonesia yang berusia tujuh belas tahun atau telah menikah,tanpa membedakan asal-usul suku, ras, agama, golongan yang setuju kepada asas, visi, misi, cita-cita, pokok-pokok perjuangan, dan tujuan

Page 26: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 23

pendirian PRD dapat menjadi Anggota PRD.(2) Keanggotaan dalam PRD terdiri menjadi tiga

jenis, yaitu:a) Anggota Biasa;b) Kader; c) Anggota Kehormatan.

(3) Ketentuan tentang hak, kewajiban, dan hal lainterkait keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIIKONGRES, RAPAT PIMPINAN NASIONAL

DAN PERMUSYAWARATAN PARTAI

Pasal 13Jenjang Permusyawaratan

Jenjang permusyawaratan pengambil keputusan dalam PRD adalah sebagai berikut: 1) Kongres;2) Kongres Luar Biasa, disingkat KLB;3) Rapat Pimpinan Nasional, disingkat

Rapimnas;4) Musyawarah Wilayah, disingkat Muswil;5) Musyawarah Wilayah Luar Biasa, disingkat

Muswilub;6) Musyawarah Kabupaten/Musyawarah Kota,

disingkat Muskab/Muskot;7) Musyawarah Kabupaten Luar Biasa/

Page 27: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik24

Musyawarah Kota Luar Biasa, disingkat Muskablub/Muskotlub;

8) Musyawarah Kecamatan, disingkat Muscam;9) Musyawarah Kecamatan Luar Biasa,

disingkat Muscamlub;10) Musyawarah Desa/Musyawarah Kelurahan,

disingkat Musdes/Muskel;11) Musyawarah Desa Luar Biasa/Musyawarah

Kelurahan Luar Biasa, disingkat Musdeslub/Muskelub;

12) Musyawarah Basis, disingkat Musbas.

Pasal 14Kongres

(1) Kongres merupakan wujudpelaksanaan kedaulatan Anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi Partai.

(2) Kongres dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(3) Kongres memiliki wewenang:a) Menilai pertanggungjawaban dan

mendemisionerkan KPP PRD yang dipilih pada periode sebelumnya;

b) Melakukan evaluasi atas perjalanan Partai;c) Membahas, menganalisa, dan menyim-

pulkan situasi nasional dan internasional;d) Menetapkan program dan strategi-taktik

perjuangan;

Page 28: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 25

e) Mengubah dan/atau menetapkan kembali Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga;

f) Mengangkat Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Tim Formatur;

g) Menetapkan keputusan lain yang dinilai penting.

(4) Kongres diikuti oleh: a) Peserta, yang terdiri dari:- Pimpinan Harian Komite Pimpinan Pusat; - Pengurus Bidang, Departemen, dan

Komisaris Nasional;- Tiga orang perwakilan dari tiap-tiap

organisasi sayap/onderbouw Partai tingkat Pusat;

- Satu orang perwakilan dari tiap-tiap Lembaga Partai tingkat pusat;

- Tiga orang pengurus Komite Pimpinan Wilayah (KPW) atau yang dimandatkan oleh KPW;

- Tiga orang pengurus Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota (KPK) atau yang dimandatkan oleh KPK;

- Satu orang perwakilan dari tiap-tiap Komite Perwakilan luar negeri;

- Kader yang terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI);

Page 29: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik26

- Kader yang terpilih sebagai Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah;

- Perwakilan fraksi di DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;

- Tambahan perwakilan dari tiap-tiap KPK dihitung berbasiskan jumlah kader dan anggota yang penentuan kuota delegasi per KPK diputuskan oleh KPP.

b) Peninjau, yang terdiri dari:- Anggota Majelis Pertimbangan Partai;- Perwakilan organisasi yang memiliki

kesamaan-kesamaan prinsip dari dalam dan luar negeri;

- Individu yang direkomendasikan oleh Komite PimpinanPusat.

(5) Setiap Peserta Kongres memiliki:a. Hak bicara;b. Hak suara;c. Hak memilih dan dipilih.

(6) Setiap Peninjau Kongres hanya memiliki hak bicara.

(7) Kongres diselenggarakan oleh Komite Pimpi-nan Pusat.

Page 30: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 27

Pasal 15Kongres Luar Biasa

(1) Kongres Luar Biasa adalah pengambil keputusan tertinggi setara Kongres yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa;

(2) Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan dengan persetujuan sekurang-kurangnyadua per tiga (2/3) jumlah KPW dan dua per tiga (2/3) jumlah KPK di tiap-tiap KPW;

(3) Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Pusat.

Pasal 16Rapat Pimpinan Nasional

(1) Rapat Pimpinan Nasional adalah pembuat keputusan tertinggi setelah Kongres.

(2) Rapat Pimpinan Nasional dilaksanakan sekurang-kurangnya satu (1) kali dalam 1 (satu) tahun.

(3) Rapat Pimpinan Nasional dihadiri oleh:a) Pimpinan Harian Komite Pimpinan

Pusat; b) Tiga orang pengurus KPW atau yang

dimandatkan oleh KPW; c) Satu orang perwakilan dari tiap-tiap

organisasi sayap; d) Satu orang dari tiap-tiap lembaga; e) Satu orang dari Komite Perwakilan luar

Page 31: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik28

negeri yang ditunjuk oleh KPP; f) Peninjau yang direkomendasikan oleh

KPP.

(4) Rapat Pimpinan Nasional memiliki wewenang:a) Melakukan evaluasi terhadap aktifitas

dan perkembangan Partai;b) Menilai perkembangan situasi nasional

dan internasional;c) Mempertajam program dan kebijakan

kerja Partai yang sejalan strategi dan taktik yang ditetapkan oleh Kongres;

d) Membentuk dan menetapkan Badan Kehormatan Partai;

e) Menetapkan dan mengajukan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia;

f) Menunjuk Pejabat Sementara Ketua Umum dan/atau Pejabat Sementara Sekretaris Jenderal bilamana yang bersangkutan berhalangan tetap;

g) Membuat ketetapan dan resolusi yang dianggap perlu.

(5) Rapat Pimpinan Nasional diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Pusat.

Page 32: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 29

Pasal 17Musyawarah Wilayah

(1) Musyawarah Wilayah merupakan wujud pelaksanaan kedaulatan Anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi Partai di tingkat Provinsi.

(2) Musyawarah Wilayah dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(3) Musyawarah Wilayah memiliki wewenang:a) Menilai laporan pertanggungjawaban dan

mendemisionerkan Komite Pimpinan Wilayah yang dipilih pada periode sebelumnya;

b) Melakukan evaluasi atas perjalanan Partai di tingkat Provinsi;

c) Membahas, menganalisa, dan menyimpulkan situasi daerah;

d) Menjabarkan program dan strategi-taktik perjuangan di tingkat provinsi sesuai Ketetapan dan Keputusan Kongres, Rapat Pimpinan Nasional, dan Komite Pimpinan Pusat;

e) Memilih Ketua KPW, Sekretaris KPW, dan Anggota Tim Formatur;

f) Menetapkan keputusan lain dalam lingkup wilayah kerjanya yang dinilai penting.

(4) Musyawarah Wilayah diikuti oleh: a) Peserta, yang terdiri dari:

Page 33: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik30

- Pimpinan Harian Komite Pimpinan Wilayah;

- Pengurus Bidang, Departemen, dan Komisaris Regional;

- Tiga orang pengurus Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota (KPK) atau yang dimandatkan oleh KPK;

- Satu orang pengurus Komite Pimpinan Kecamatan (KPKc) atau yang dimandatkan oleh KPKc;

- Dua orang perwakilan dari tiap-tiap organisasi sayap Partai di tingkat Wilayah;

- Satu orang perwakilan dari tiap-tiap Lembaga Partai di tingkat Wilayah;

- Kader yang terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Provinsi setempat;

- Kader yang terpilih sebagai Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah;

- Tambahan perwakilan dari tiap-tiap KPK dihitung berbasiskan jumlah kader dan anggota yang penentuan kuota delegasi per KPK diputuskan oleh KPW.

b) Petugas yang ditunjuk oleh Komite Pimpinan Pusat;

c) Peninjau, yang terdiri dari:- Anggota Majelis Pertimbangan Partai di

tingkat Wilayah;

Page 34: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 31

- Perwakilan organisasi yang memiliki kesamaan-kesamaan prinsip di tingkat Wilayah;

- Individu yang direkomendasikan oleh KPW.

(5) Setiap Peserta Musyawarah Wilayah memiliki:a. Hak bicara;b. Hak suara;c. Hak memilih dan dipilih.

(6) Peninjau Musyawarah Wilayah hanya memiliki hak bicara.

(7) Petugas yang ditunjuk oleh Komite Pimpinan Pusat memiliki hak bicara.

(8) Musyawarah Wilayah diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Wilayah.

Pasal 18Musyawarah Wilayah Luar Biasa

(1) Musyawarah Wilayah Luar Biasa adalah pengambil keputusan setara Musyawarah Wilayah yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa;

(2) Musyawarah Wilayah Luar Biasa dapat diselenggarakan dengan persetujuan sekurang-kurangnyadua per tiga (2/3) jumlah KPK;

(3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Wilayah.

Page 35: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik32

Pasal 19Musyawarah Kabupaten dan Musyawarah

Kota

(1) Musyawarah Kabupaten atau Musyawarah Kota merupakan wujud pelaksanaan kedaulatan Anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi Partai di tingkat Kabupaten atau Kota.

(2) Musyawarah Kabupaten atau Musyawarah Kota dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(3) Musyawarah Kabupaten atau Musyawarah Kota memiliki wewenang:a) Menilai laporan pertanggungjawaban dan

mendemisionerkan Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota yang dipilih pada periode sebelumnya;

b) Melakukan evaluasi atas perjalanan Partai di tingkat Kabupaten atau Kota;

c) Membahas, menganalisa, dan menyimpulkan situasi daerah;

d) Menjabarkan program dan strategi-taktik perjuangan di tingkat kabupaten atau kota sesuai Ketetapan dan Keputusan badan-badan Partai di atasnya;

e) Memilih Ketua KPK, Sekretaris KPK, dan Anggota Tim Formatur;

f) Menetapkan keputusan lain dalam lingkup wilayah kerjanya yang dinilai penting.

Page 36: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 33

(4) Musyawarah Kabupaten atau Musyawarah Kota diikuti oleh: a) Peserta, yang terdiri dari:- Pimpinan Harian Komite Pimpinan

Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota;- Pengurus Bidang dan Departemen;- Tiga orang pengurus Komite Pimpinan

Kecamatan (KPKc) atau yang dimandatkan oleh KPKc;

- Satu orang pengurus Komite Pimpinan Desa (KPD)/Komite Pimpinan Kelurahan (KPL) atau yang dimandatkan oleh KPD/KPL;

- Dua orang perwakilan dari tiap-tiap organisasi sayap Partai di tingkat Kabupaten atau Kota;

- Satu orang perwakilan dari tiap-tiap Lembaga Partai di tingkat Kabupaten atau Kota;

- Kader yang terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Kabupaten atau Kota setempat;

- Kader yang terpilih sebagai Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah;

- Tambahan perwakilan dari tiap-tiap KPKcdihitung berbasiskan jumlah kader dan anggota yang penentuan kuota delegasi per KPKc diputuskan oleh KPK.

Page 37: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik34

a) Petugas yang ditunjuk oleh Komite Pimpinan Wilayah;

b) Peninjau, yang terdiri dari:- Anggota Majelis Pertimbangan Partai di

tingkat Kabupaten atau Kota;- Perwakilan organisasi yang memiliki

kesamaan-kesamaan prinsip di tingkat Kabupaten atau Kota;

- Individu yang direkomendasikan oleh KPK.

(5) Setiap Peserta Musyawarah Kabupaten atau Musyawarah Kota memiliki:

a. Hak bicara;b. Hak suara;c. Hak memilih dan dipilih.

(6) Peninjau Musyawarah Kabupaten atau Musyawarah Kota hanya memiliki hak bicara.

(7) Petugas yang ditunjuk oleh oleh Komite Pimpinan Wilayah memiliki hak bicara.

(8) Musyawarah Kabupaten atau Musyawarah Kota diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota.

Pasal 20Musyawarah Kabupaten Luar Biasa dan Musyawarah Kota Luar Biasa(1) Musyawarah Kabupaten Luar Biasa atau

Musyawarah Kota Luar Biasa adalah pengambil keputusan setara Musyawarah

Page 38: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 35

Kabupaten atau Musyawarah Kota yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa;

(2) Musyawarah Kabupaten Luar Biasa atau Musyawarah Kota Luar Biasa dapat diselenggarakan dengan persetujuan sekurang-kurangnyadua per tiga (2/3) jumlah KPKc;

(3) Musyawarah Kabupaten Luar Biasa atau Musyawarah Kota Luar Biasa diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota.

Pasal 21Musyawarah Kecamatan

(1) Musyawarah Kecamatan merupakan wujud pelaksanaan kedaulatan Anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi Partai di tingkat Kecamatan.

(2) Musyawarah Kecamatan dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(3) Musyawarah Kecamatan memiliki wewenang:a) Menilai laporan pertanggungjawaban dan

mendemisionerkan Komite Pimpinan Kecamatan yang dipilih pada periode sebelumnya;

b) Melakukan evaluasi atas perjalanan Partai di tingkat Kecamatan;

c) Membahas, menganalisa, dan menyimpulkan situasi Kecamatan;

Page 39: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik36

d) Menjabarkan program dan strategi-taktik perjuangan di tingkat Kecamatan sesuai Ketetapan dan Keputusan badan-badan Partai di atasnya;

e) Memilih Ketua KPKc, Sekretaris KPKc, dan Anggota Tim Formatur;

f) Menetapkan keputusan lain dalam lingkup wilayah kerjanya yang dinilai penting.

(4) Musyawarah Kecamatan diikuti oleh: a) Peserta, yang terdiri dari:- Pimpinan Harian Komite Pimpinan

Kecamatan;- Pengurus Biro;- Tiga orang pengurus Komite Pimpinan

Desa (KPD)/Komite Pimpinan Kelurahan (KPL) atau yang dimandatkan oleh KPD/KPL;

- Satu orang pengurus Komite Basis (Kombas) atau yang dimandatkan oleh Kombas;

- Tiga orang perwakilan dari tiap-tiap organisasi sayap Partai di tingkat Kecamatan;

- Satu orang perwakilan dari tiap-tiap Lembaga Partai di tingkat Kecamatan;

- Kader yang terpilih sebagai Anggota Badan Perwakilan Desa;

Page 40: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 37

- Kader yang terpilih sebagai Kepala Desa;- Tambahan perwakilan dari tiap-tiap

Kombas dihitung berbasiskan jumlah kader dan anggota yang penentuan kuota delegasi per Kombas diputuskan oleh KPKc.

b) Petugas yang ditunjuk oleh Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota;

c) Peninjau, yang terdiri dari:- Perwakilan organisasi yang memiliki

kesamaan-kesamaan prinsip di tingkat Kecamatan;

- Individu yang direkomendasikan oleh KPKc.

(5) Setiap Peserta Musyawarah Kecamatan memiliki:a) Hak bicara;b) Hak suara;c) Hak memilih dan dipilih.

(6) Peninjau Musyawarah Kecamatan hanya memiliki hak bicara.

(7) Petugas yang ditunjuk oleh oleh Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota memiliki hak bicara.

(8) Musyawarah Kecamatan diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Kecamatan.

Page 41: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik38

Pasal 22Musyawarah Kecamatan Luar Biasa

(1) Musyawarah Kecamatan Luar Biasa adalah pengambil keputusan setara Musyawarah Kecamatan yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa;

(2) Musyawarah Kecamatan Luar Biasa dapat diselenggarakan dengan persetujuan sekurang-kurangnyadua per tiga (2/3) jumlah KPD/KPL;

(3) Musyawarah Kecamatan Luar Biasa diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Kecamatan.

Pasal 23Musyawarah Desa dan Musyawarah

Kelurahan

(1) Musyawarah Desa atau Musyawarah Kelurahan merupakan wujud pelaksanaan kedaulatan Anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi Partai di tingkat Desa atau Kelurahan.

(2) Musyawarah Desa atau Musyawarah Kelurahan dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(3) Musyawarah Desa atau Musyawarah Kelurahan memiliki wewenang:a) Menilai laporan pertanggungjawaban dan

mendemisionerkan Komite Pimpinan Desa atau Komite Pimpinan Kelurahan yang dipilih pada periode sebelumnya;

Page 42: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 39

b) Melakukan evaluasi atas perjalanan Partai di tingkat Desa atau Kelurahan;

c) Membahas, menganalisa, dan menyimpulkan situasi Desa atau Kelurahan;

d) Menjabarkan program dan strategi-taktik perjuangan di tingkat Desa atau Kelurahan sesuai Ketetapan dan Keputusan badan-badan Partai di atasnya;

e) Memilih Ketua KPD/KPL, Sekretaris KPD/KPL, dan Anggota Tim Formatur;

f) Menetapkan keputusan lain dalam lingkup wilayah kerjanya yang dinilai penting.

(4) Musyawarah Desa atau Kelurahan diikuti oleh: a) Peserta, yang terdiri dari:- Komite Pimpinan Desa atau Komite

Pimpinan Kelurahan;- Tiga orang pengurus Komite Basis

(Kombas) atau yang dimandatkan oleh Kombas;

- Satu orang perwakilan dari tiap-tiap organisasi sayap Partai di tingkat Desa/Kelurahan;

- Satu orang perwakilan dari tiap-tiap Lembaga Partai di tingkat Desa atau Kelurahan;

- Kader yang terpilih sebagai Anggota Badan Perwakilan Desa;

Page 43: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik40

- Kader yang terpilih sebagai Kepala Desa;- Kader yang terpilih sebagai Ketua RT dan

Ketua RW;- Seluruh Anggota dengan mempertim-

bangkan aspek teknis.a) Petugas yang ditunjuk oleh Komite

Pimpinan Kecamatan;b) Peninjau, yang terdiri dari:- Perwakilan organisasi yang memiliki

kesamaan-kesamaan prinsipil di tingkat Desa/Kelurahan;

- Individu yang direkomendasikan oleh KPD/KPL.

(5) Setiap Peserta Musyawarah Desa atau Musyawarah Kelurahan memiliki:a) Hak bicara;b) Hak suara;c) Hak memilih dan dipilih.

(6) Peninjau Musyawarah Desa atau Musyawarah Kelurahan hanya memiliki hak bicara.

(7) Petugas yang ditunjuk oleh oleh Komite Pimpinan Kecamatan memiliki hak bicara.

(8) Musyawarah Desa atau Musyawarah Kelurahan diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Desa atau Komite Pimpinan Kelurahan.

Page 44: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 41

Pasal 24Musyawarah Desa Luar Biasa dan

Musyawarah Kelurahan Luar Biasa

(1) Musyawarah Desa Luar Biasa atau Musyawarah Kelurahan Luar Biasa adalah pengambil keputusan setara Musyawarah Desa atau Musayawarah Kelurahan yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa;

(2) Musyawarah Desa Luar Biasa atau Musyawarah Kelurahan Luar Biasa dapat diselenggarakan dengan persetujuan sekurang-kurangnyadua per tiga (2/3) jumlah Komite Basis;

(3) Musyawarah Desa Luar Biasa atau Musyawarah Kelurahan Luar Biasa diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Desa atau Komite Pimpinan Kelurahan.

Pasal 25Musyawarah Basis

(1) Musyawarah Basis merupakan wujud pelaksanaan kedaulatan Anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi Partai di tingkat RT, RW, atau Dusun.

(2) Musyawarah Basis diselenggarakansesuai kebutuhan.

(3) Musyawarah Basis memiliki wewenang:a) Menilai laporan pertanggungjawaban dan

mendemisionerkan Komite Basis;

Page 45: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik42

b) Melakukan evaluasi atas perjalanan Partai di tingkat RT, RW, atau Dusun;

c) Membahas, menganalisa, dan menyimpulkan situasi RT, RW, atau Dusun;

d) Menjabarkan program dan strategi-taktik perjuangan di tingkat RT, RW, atau Dusun sesuai Ketetapan dan Keputusan badan-badan Partai di atasnya;

e) Memilih Ketua Komite Basis, Sekretaris Komite Basis, dan Bendahara Komite Basis;

f) Menetapkan keputusan lain dalam lingkup wilayah kerjanya yang dinilai penting.

(4) Musyawarah Basis diikuti oleh seluruh Anggota PRD di tingkat RT, RW, atau Dusun setempat.

BAB VIIISTRUKTUR ORGANISASI,

KELENGKAPAN DAN PERANGKAT PARTAI

Pasal26Struktur Organisasi

(1) Struktur organisasi PRD tersusun sebagai berikut:a) Organisasi PRD tingkat Pusat, disebut

Komite Pimpinan Pusat, disingkat KPP;

Page 46: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 43

b) Organisasi PRD tingkat Provinsi, disebut Komite Pimpinan Wilayah, disingkat KPW;

c) Organisasi PRD tingkat Kabupaten atau Kota, disebut Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota, disingkat KPK;

d) Organisasi PRD tingkat Kecamatan, disebut Komite Pimpinan Kecamatan, disingkat KPKc;

e) Organisasi PRD tingkat Desa atau Kelurahan, disebut Komite Pimpinan Desa, disingkat KPD, atau Komite Pimpinan Kelurahan, disingkat KPL;

f) Organisasi PRD tingkat RT atau RW atau dusun, disebut Komite Basis, disingkat Kombas.

(2) Perwakilan PRD di luar negeri disebut Komite Perwakilan yang dikoordinasikan langsung oleh Komite Pimpinan Pusat (KPP);

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang Komite Perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Page 47: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik44

Pasal 27Kelengkapan Partai

(1) Kelengkapan Partai dapat dibentuk sesuai kebutuhan di tiap-tiap tingkatan;

(2) Kelengkapan Partai di tingkat Pusat terdiri dari:a) Bidang;b) Departemen;c) Komisaris Nasional.

(3) Kelengkapan Partai di tingkat Wilayah terdiri dari: a) Bidang;b) Departemen;c) Komisaris Regional.

(4) Kelengkapan Partai di tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari:a) Bidang b) Departemen

(5) Kelengkapan Partai di tingkat Kecamatan disebut Biro;

(6) Ketentuan lebih lanjut tentang Kelengkapan Partai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai ayat (5) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 28Perangkat Partai

(1) Perangkat Partai terdiri dari Lembaga Partai,

Page 48: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 45

Organisasi Sayap atau onderbouw Partai, dan Fraksi.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perangkat Partai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 29Kuota Perempuan

Struktur kepengurusan Partai di setiap tingkatan wajib diisi oleh sekurang-kurangnya tiga puluh persen perempuan dari seluruh jumlah pengurus.

BAB IXMAJELIS PERTIMBANGAN PARTAI

Pasal 30Majelis Pertimbangan Partai

(1) Majelis Pertimbangan Partai, disingkatMPP, adalah lembaga pertimbangan Partai yang bersifat konsultatif dengan fungsi memberikan usulan, saran, dan nasehat kepada Komite Pimpinan Partai sesuai dengan tingkatannya;

(2) MPP dapat dibentuk sesuai kebutuhan dari tingkat pusat sampai ke tingkat kabupaten/kota;

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai MPP diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Page 49: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik46

BAB XKEDUDUKAN, TUGAS,DAN WEWENANG

Pasal 31Komite Pimpinan Pusat

(1) Komite Pimpinan Pusat adalah badan pelaksana tertinggi Ketetapan Kongres dan Rapat Pimpinan Nasional;

(2) Komite Pimpinan Pusat adalah badan pembuat keputusan hariantertinggi untuk menjabarkan aspek-aspek praktis dari Ketetapan Kongres dan Rapat Pimpinan Nasional;

(3) Komite Pimpinan Pusatberkedudukan di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

(4) Komite Pimpinan Pusat dipimpin oleh Pimpinan Harian yang terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum-Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal-Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, dan Wakil Bendahara Umum-Wakil Bendahara Umum;

(5) Ketentuan lebih lanjut tentang fungsi dan tugas Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, dan Wakil Bendahara Umum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

(6) Komite Pimpinan Pusatmemiliki wewenang:a) Bertindak keluar untuk dan atas nama

PRD;

Page 50: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 47

b) Menyusun dan menetapkan Peraturan Partai;

c) Membentuk atau mengesahkan lembaga, organisasi sayap/onderbouw, dan fraksi Partai;

d) Mengangkat dan/atau memberhentikan pengurus Bidang, Departemen, Komisaris Nasional, lembaga, organisasi sayap/onderbouw, dan fraksi Partai;

e) Mengangkat dan/atau memberhentikan Anggota Majelis Pertimbangan Partai;

f) Mengesahkan dan/atau membekukan kepengurusan Komite Pimpinan Wilayah dan Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota;

g) Membentuk dan/atau membekukan kepengurusan Komite Perwakilan;

h) Ketentuan lebih lanjut tentang pembekuan kepengurusan KPW dan KPK sebagaimana dimaksud pada poin (f) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

i) Menetapkan calon Anggota Legislatif (DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota), serta calon Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah yang diajukan oleh Komite Pimpinan Partai di bawahnya;

Page 51: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik48

j) Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme pengajuan calon sebagaimana dimaksud pada poin (i) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

k) Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Komite Pimpinan Wilayah dan Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota;

l) Menunjuk pengganti Anggota Pimpinan Harian yang berhalangan tetap.

(7) Komite Pimpinan Pusatmemiliki tugas:a) Membuat program dan rencana kerja

tahunan;b) Menyusun laporan mengenai

perkembangan Partai kepada Rapat Pimpinan Nasional;

c) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Kongres;

d) Meluaskan pengaruh Partai melalui media publikasi dalam berbagai jenis;

e) Membangun kerjasama dengan kekuatan politik lain dalam kerangka visi dan misi Partai;

f) Menyelenggarakan Kongres atau Kongres Luar Biasa dan Rapat Pimpinan Nasional;

g) Memperkuat sistem kepartaian, yang meliputi sistem rekrutmen dan database keanggotaan, sistem pendidikan dan

Page 52: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 49

kaderisasi, sistem iuran dan keuangan, sistem administrasi dan pengarsipan, serta sistem propaganda Partai.

Pasal 32Komite Pimpinan Wilayah

(1) Komite Pimpinan Wilayah adalah badan pelaksana Partai tertinggi di tingkat provinsi;

(2) Komite Pimpinan Wilayah berkedudukan di ibukota provinsi;

(3) Komite Pimpinan Wilayah dipimpin oleh Pimpinan Harian yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil Bendahara-Wakil Bendahara;

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang fungsi dan tugas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil Bendahara diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

(5) Komite Pimpinan Wilayah memiliki wewenang:a) Bertindak keluar untuk dan atas nama

PRD di tingkat provinsi; b) Mengangkat dan/atau memberhentikan

Pengurus Bidang, Departemen, Komisaris Regional, lembaga, dan fraksi Partai di tingkat provinsi;

c) Merekomendasikan kader atau anggota untuk menjadi pengurus organisasi sayap/

Page 53: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik50

onderbouw tingkat provinsi;d) Mengangkat dan/atau memberhentikan

Anggota Majelis Pertimbangan Partai di tingkat provinsi;

e) Mengusulkan pembekuan atau perubahan kepengurusan Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota kepada Komite Pimpinan Pusat;

f) Merekomendasikan calon Anggota Legislatif (DPR RI dan DPRD Provinsi), serta calon Gubernur dan/atau Wakil Gubernur kepada Komite Pimpinan Pusat.

(6) Komite Pimpinan Wilayah memiliki tugas:a) Membuat program dan rencana kerja

tahunan; b) Menyusun laporan reguler kepada Komite

Pimpinan Pusat;c) Menyampaikan laporan pertanggung

jawaban kepada Musyawarah Wilayah atau Musyawarah Wilayah Luar Biasa;

d) Meluaskan pengaruh Partai melalui media publikasi dalam berbagai jenis;

e) Membahas dan merumuskan taktik harian dalam rangka pembesaran Partai;

f) Menyelenggarakan Musyawarah Wilayah atau Musyawarah Wilayah Luar Biasa;

g) Memberikan rekomendasi kepada Komite Pimpinan Pusat terkait perselisihan

Page 54: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 51

kepengurusan Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota;

h) Memperkuat sistem kepartaian, yang meliputi sistem rekrutmen dan database keanggotaan, sistem pendidikan dan kaderisasi, sistem iuran dan keuangan, sistem administrasi dan pengarsipan, serta sistem propaganda Partai di wilayahnya.

Pasal 33Komite Pimpinan Kabupaten dan Komite

Pimpinan Kota

(1) Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota adalah badan pelaksana Partai tertinggi di tingkat Kabupaten atau Kota;

(2) Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota berkedudukan di ibukota kabupaten atau di kota setempat;

(3) Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota dipimpin oleh Pimpinan Harian yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil Bendahara-Wakil Bendahara;

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang fungsi dan tugas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil Bendahara diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

(5) Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite

Page 55: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik52

Pimpinan Kota memiliki wewenang:a) Bertindak keluar untuk dan atas nama

PRD di tingkat kabupaten/kota; b) Mengangkat dan/atau memberhentikan

Pengurus Bidang, Departemen, lembaga, dan fraksi Partai di tingkat kabupaten/kota;

c) Merekomendasikan kader atau anggota untuk menjadi pengurus organisasi sayap/onderbouw tingkat kabupaten/kota;

d) Mengangkat dan/atau memberhentikan Anggota Majelis Pertimbangan Partai di tingkat kabupaten/kota;

e) Mengesahkan dan/atau membekukan kepengurusan Komite Pimpinan Kecamatan;

f) Merekomendasikan calon Anggota DPRD Kabupaten, serta calon Bupati dan/atau Wakil Bupati atau Walikota dan/atau Wakil Walikota kepada Komite Pimpinan Pusat;

(6) Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota memiliki tugas:a) Membuat program dan rencana kerja

tahunan; b) Menyusun laporan reguler kepada Komite

Pimpinan Wilayah dan Komite Pimpinan Pusat;

Page 56: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 53

c) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Musyawarah Kabupaten/Musyawarah Kota atau Musyawarah Kabupaten Luar Biasa/Musyawarah Kota Luar Biasa;

d) Meluaskan pengaruh Partai melalui media publikasi dalam berbagai jenis;

e) Membahas dan merumuskan taktik harian dalam rangka pembesaran Partai;

f) Menyelenggarakan Musyawarah Kabupaten / Musyawarah Kota atau Musyawarah Kabupaten Luar Biasa/Musyawarah Kota Luar Biasa;

g) Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Komite Pimpinan Kecamatan;

h) Memperkuat sistem kepartaian, yang meliputi sistem rekrutmen dan database keanggotaan, sistem pendidikan dan kaderisasi, sistem iuran dan keuangan, sistem administrasi dan pengarsipan, serta sistem propaganda Partai di wilayahnya.

Pasal 34Komite Pimpinan Kecamatan

(1) Komite Pimpinan Kecamatan adalah badan pelaksana Partai tertinggi di tingkat Kecamatan;

(2) Komite Pimpinan Kecamatanberkedudukan di ibukota kecamatan;

Page 57: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik54

(3) Komite Pimpinan Kecamatan dipimpin oleh Pimpinan Harian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara;

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang fungsi dan tugas Ketua, Sekretaris, dan Bendahara, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

(5) Komite Pimpinan Kecamatan memiliki wewenang:a) Bertindak keluar untuk dan atas nama

PRD di tingkat kecamatan; b) Mengangkat dan/atau memberhentikan

Pengurus Biro di tingkat kecamatan;c) Merekomendasikan kader atau anggota

untuk menjadi pengurus organisasi sayap/onderbouw tingkat kecamatan;

d) Mengesahkan dan/atau membekukan kepengurusan Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan;

e) Merekomendasikan calon Anggota DPRD Kabupaten, serta calon Bupati dan/atau Wakil Bupati atau Walikota dan/atau Wakil Walikota kepada Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota;

(6) Komite Pimpinan Kecamatanmemiliki tugas:a) Membuat program dan rencana kerja

tahunan; b) Menyusun laporan reguler kepada Komite

Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota;

Page 58: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 55

c) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Musyawarah Kecamatan atau Musyawarah Kecamatan Luar Biasa;

d) Meluaskan pengaruh Partai melalui media publikasi dalam berbagai jenis;

e) Membahas dan merumuskan taktik harian dalam rangka pembesaran Partai;

f) Menyelenggarakan Musyawarah Keca-matan atau Musyawarah Kecamatan Luar Biasa;

g) Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan;

h) Memperkuat sistem kepartaian, yang meliputi sistem rekrutmen dan database keanggotaan, sistem pendidikan dan kaderisasi, sistem iuran dan keuangan, sistem administrasi dan pengarsipan, serta sistem propaganda Partai di wilayahnya.

Pasal 35Komite Pimpinan Desa dan Komite Pimpinan

Kelurahan

(1) Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan adalah badan pelaksana Partai tertinggi di tingkat Desa/Kelurahan;

(2) Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan berkedudukan di desa/kelurahan setempat;

Page 59: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik56

(3) Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan dipimpin oleh Pimpinan Harian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara;

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang fungsi dan tugas Ketua, Sekretaris, dan Bendahara, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

(5) Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan memiliki wewenang:a) Bertindak keluar untuk dan atas nama

PRD di tingkat desa/kelurahan; b) Merekomendasikan kader atau anggota

untuk menjadi pengurus organisasi sayap/onderbouw tingkat desa/kelurahan;

c) Mengesahkan dan/atau membekukan kepengurusan Komite Basis;

d) Menetapkan calon Anggota Badan Perwakilan Desa, calon Anggota Dewan Kelurahan, dan calon Kepala Desa.

(7) Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan memiliki tugas:a) Membuat program dan rencana kerja; b) Menyusun laporan reguler kepada Komite

Pimpinan Kecamatan;c) Menyampaikan laporan pertanggung

jawaban kepada Musyawarah Desa/Musyawarah Kelurahan atau Musyawarah

Page 60: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 57

Desa Luar Biasa/Musyawarah Kelurahan Luar Biasa;

d) Meluaskan pengaruh Partai melalui media publikasi dalam berbagai jenis;

e) Membahas dan merumuskan taktik harian dalam rangka pembesaran Partai;

f) Menyelenggarakan Musyawarah Desa/Musyawarah Kelurahan atau Musyawarah Desa Luar Biasa/Musyawarah Kelurahan Luar Biasa;

g) Memperkuat sistem kepartaian, yang meliputi sistem rekrutmen dan database keanggotaan, sistem pendidikan dan kaderisasi, sistem iuran dan keuangan, sistem administrasi dan pengarsipan, serta sistem propaganda Partai di wilayahnya.

Pasal 36Komite Basis

(1) Komite Basis adalah badan pelaksana Partai di tingkat basis;

(2) Komite Basis berkedudukan di RT/RW/Dusun setempat;

(3) Komite Basis memiliki wewenang:a) Bertindak keluar untuk dan atas nama

PRD di tingkat RT/RW/Dusun; b) Menetapkan calon Ketua RT, calon Ketua

RW, dan/atau calon Kepala Dusun.

Page 61: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik58

(4) Komite Basis memiliki tugas:a) Membuat program kerja; b) Menyusun laporan reguler kepada

Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan;

c) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Musyawarah Basis;

d) Meluaskan pengaruh Partai melalui media publikasi dalam berbagai jenis;

e) Membahas dan merumuskan taktik harian dalam rangka pembesaran Partai;

f) Mengajak dan mendorong warga di RT/RW/Dusun setempat untuk mempraktek-kan demokrasi Pancasila yang partisipa-toris;

g) Menyelenggarakan Musyawarah Basis;h) Memperkuat sistem kepartaian, yang

meliputi sistem rekrutmen dan database keanggotaan, sistem pendidikan dan kaderisasi, sistem iuran dan keuangan, sistem administrasi dan pengarsipan, serta sistem propaganda Partai di wilayahnya.

BAB XIRAPAT-RAPAT PARTAI

Pasal 37Rapat Partai di Tingkat Pusat

(1) Rapat-Rapat Partai di tingkat Pusat, yaitu:

Page 62: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 59

a) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan Pusat;

b) Rapat Pleno Komite Pimpinan Pusat;c) Rapat Konsultasi;d) Rapat Koordinasi;e) Rapat-Rapat Kelengkapan Partai;f) Rapat-Rapat Perangkat Partai; g) Rapat Majelis Pertimbangan Partai;

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat-Rapat Partai di tingkat Pusat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 38Rapat Partai di Tingkat Wilayah

(1) Rapat-Rapat Partai di tingkat Wilayah, yaitu:a) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan

Wilayah;b) Rapat Pleno Komite Pimpinan Wilayah;c) Rapat Konsultasi;d) Rapat-Rapat Kelengkapan Partai;e) Rapat-Rapat Perangkat Partai; f) Rapat Majelis Pertimbangan Partai;

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat-Rapat Partai di tingkat Wilayah sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Page 63: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik60

Pasal 39Rapat Partai di Tingkat Kabupaten atau Kota

(1) Rapat-Rapat Partai di tingkat Kabupaten atau Kota, yaitu; a) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan

Kabupaten atau Pimpinan Harian Komite Pimpinan Kota;

b) Rapat Pleno Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota;

c) Rapat Konsultasi;d) Rapat-Rapat Kelengkapan Partai;e) Rapat-Rapat Perangkat Partai; f) Rapat Majelis Pertimbangan Partai;

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat-Rapat Partai di tingkat Kabupaten atau tingkat Kota sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 40Rapat Partai di Tingkat Kecamatan

(1) Rapat-Rapat Partai di tingkat Kecamatan, yaitu;a) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan

Kecamatan;b) Rapat Pleno Komite Pimpinan Kecamatan;c) Rapat-Rapat Kelengkapan Partai;d) Rapat-Rapat Perangkat Partai;

Page 64: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 61

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat-Rapat Partai di tingkat Kecamatan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 41Rapat Partai di Tingkat Desa atau Kelurahan

(1) Rapat Partai di tingkat Desa atau Kelurahan, yaitu;a) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan

Desa atau Pimpinan Harian Komite Pimpinan Kelurahan;

b) Rapat Pleno Komite Pimpinan Desa atau Komite Pimpinan Kelurahan;

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat-Rapat Partai di tingkat Desa atau Kelurahan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 42Rapat Partai di Tingkat Basis

(1) Rapat-Rapat Partai di tingkat Basis, yaitu:

a) Rapat Komite Basis;b) Rapat Umum Anggota;

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat-Rapat Partai di tingkat Basis sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Page 65: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik62

BAB XIIKONFERENSI-KONFERENSI PARTAI

Pasal 43Konferensi Partai

(1) Partai dapat menyelenggarakan Konferensi untuk membahas,mendalami, dan membangun kohesifitas pandangan dan gerak Partai atas suatu pokok persoalan tertentu;

(2) Konferensi diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Partai sesuai tingkatannya;

(3) Hasil konferensi bersifat usulan atau rekomendasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan Partai;

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kepesertaan Konferensidiatur oleh Komite Pimpinan Partai penyelenggara Konferensi.

BAB XIIIPRINSIP KERJA ORGANISASI

Pasal 44Prinsip Kerja Organisasi

Organisasi Partai bekerja dengan prinsip Kepemimpinan Demokratik, yaitu demokratis dalam proses pengambilan keputusan dan terpimpin dalam pelaksanaannya, dengan penjabaran sebagai berikut:

Page 66: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 63

(1) Badan dan Struktur yang lebih rendah serta tiap-tiap Anggota mematuhi, tunduk dan mengikuti kepemimpinan badan dan struktur yang lebih tinggi;

(2) Badan dan Struktur yang lebih tinggi memperhatikan dan mempelajari setiap laporan, data, informasi, usulan dan kritik dari Badan dan Struktur yang lebih rendah dan atau dari Anggota sebagai panduan pengambilan keputusan;

(3) Keputusan dibuat berdasarkan diskusi yang teliti, mendalam, dan penuh perhitungan;

(4) Setiap tingkat Struktur PRD dibimbing oleh mekanisme evaluasi yang harus dilaksanakan secara rutin dan berkala sebagai syarat membangun dan memperkuat kolektivisme;

(5) Perdebatan Anggota dilangsungkan secara demokratis sebelum pengambilan keputusan, dan setelah pengambilan keputusan seluruh Anggota wajib menjalankan keputusan tersebut secara bulat.

BAB XIVTATA URUTAN ATURAN PARTAI

Pasal 45Tata Urutan Aturan Partai

Tata urutan aturan Partai tersusun sebagai berikut: (1) Ketetapan Kongres

Page 67: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik64

(2) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga(3) Ketetapan Rapat Pimpinan Nasional(4) Peraturan Partai(5) Surat Keputusan Komite Pimpinan Pusat(6) Ketetapan Musyawarah Wilayah(7) Surat Keputusan Komite Pimpinan Wilayah(8) Ketetapan Musyawarah Kabupaten/

Musyawarah Kota(9) Surat Keputusan Komite Pimpinan

Kabupaten/Komite Pimpinan Kota(10) Ketetapan Musyawarah Kecamatan (11) Surat Keputusan Komite Pimpinan

Kecamatan(12) Ketetapan Musyawarah Desa/Musyawarah

Kelurahan(13) Surat Keputusan Komite Pimpinan Desa/

Komite Pimpinan Kelurahan(14) Ketetapan Musyawarah Basis(15) Surat Keputusan Komite Basis

BAB XVPERSELISIHAN INTERNAL

Pasal 46Penyelesaian Perselisihan Internal

(1) Penyelesaian perselisihan terkait kepengurusan di tingkat Komite Pimpinan Pusat diputuskan oleh Badan Kehormatan Partai;

Page 68: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 65

(2) Penyelesaian perselisihan terkait kepengu-rusan di tingkat Komite Pimpinan Wilayah diputuskan oleh Komite Pimpinan Pusat;

(3) Penyelesaian perselisihan terkait kepenguru-san di tingkat Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota diputuskan diputus-kan oleh Komite Pimpinan Pusat berdasarkan saran dan masukan dari Komite Pimpinan Wilayah;

(4) Penyelesaian perselisihan terkait kepenguru-san di tingkat Komite Pimpinan Kecamatan, Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan, dan Komite Basis diputuskan oleh struktur Komite Pimpinan Partai satu tingkat di atasnya.

Pasal 47Badan Kehormatan

(1) Badan Kehormatan Partai dibentuk berdasarkan ketetapan Rapat Pimpinan Nasional;

(2) Komposisi Badan Kehormatan Partai terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan tiga orang Anggota;

(3) Badan Kehormatan Partai bekerja paling lambat enam puluh hari dalam menyelesaikan setiap kasus perselisihan;

(4) Keputusan Badan Kehormatan Partai bersifat final dan mengikat.

Page 69: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik66

BAB XVIKEUANGAN PARTAI

Pasal 48Keuangan Partai

Keuangan Partai adalah semua hak dan kewajiban Partai yang dapat dinilai dengan uang, berupa uang, atau barang serta segala bentuk kekayaan yang dimiliki dan menjadi tanggungjawab Partai.

Pasal 49Sumber Keuangan

Sumber keuangan Partai berasal dari:(1) Iuran Anggota;(2) Sumbangan yang sah dan tidak mengikat;(3) Hibah;(4) Sumbangan wajib Anggota Partai yang terpilih

sebagai pejabat publik;(5) Usaha-usahalain yang sah sesuai Undang-

Undang.

Pasal 50Pengelolaan Keuangan

Semua pemasukan dan pengeluaran keuangan Partai dipertanggungjawabkan oleh Komite Pimpinan Partai kepada Kongres dan Musyawarah Partai sesuai tingkatannya.

Page 70: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 67

BAB XVIILAMBANG, BENDERA, DAN LAGU

Pasal 51Lambang Partai

Lambang Partai berbentuk empat persegi panjang dengan perbandingan lebar terhadap panjang adalah 3:2 berwarna dasar putih dengan garis bingkai berwarna merah,yang di dalam bingkai tersebut,pada bagian atas,terdapat bujur sangkar berwarna merah dan di dalam bujur sangkartersebut tertera gambar bintang kuning yang dilingkari setengah lingkaran roda gerigi berjumlah sembilan berwarna hitamdi sisikiri,dan di bawah bujur sangkar tersebut tertera tulisan “PRD” berwarna merah dan “PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK” berwarna hitam di bagian paling bawah.

Pasal 52Bendera Partai

Bendera Partai berwarna dasar putih berbentuk empat persegi panjang dengan perbandingan lebar terhadap panjang adalah 2:3 yang ditengah-tengahnya tercantumLambang Partai.

Pasal 53Makna Lambang dan Bendera Partai

(1) Warna dasar putih bermakna perjuangan yang tulus dan suci.

Page 71: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik68

(2) Warna merah bermakna menyala-nyalanya semangat perjuangan dan keberanian Rakyat Indonesia.

(3) Bintang berwarna kuning bermakna tujuan mulia dari perjuangan Rakyat Indonesia.

(4) Roda gerigi berwarna hitam berjumlah sembilan bermakna rakyat yang menjadi tenaga penggerak perubahan menuju tujuan dan cita-cita perjuangan.

Pasal 54Lagu Partai

(1) Lagu Partai terdiri dari Mars dan Hymne;(2) Mars Partai adalah “Mars Partai Rakyat

Demokratik”;(3) Hymne Partai adalah “Darah Juang”.

BAB XVIIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 55Ketentuan Peralihan

Selama struktur Partai berdasarkan Anggaran Dasar ini dan Anggaran Rumah Tangga belum terbentuk, maka struktur dan komposisi kepengurusan yang telah ditetapkan sebelumnya masih tetap berlaku.

Page 72: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik 69

BAB XIXKETENTUAN PENUTUP

Pasal 56Ketentuan Penutup

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Partai.

(2) Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaTanggal 26 Maret 2015

Kongres Ke-8 Partai Rakyat Demokratik

Pimpinan Sidang:Wahida Baharuddin Upa (Ketua),

Saiful Laode (Sekretaris).

Page 73: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik70

Page 74: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 71

Anggaran Rumah Tangga

Partai Rakyat Demokratik

Page 75: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik72

BAB IKEANGGOTAAN

Pasal 1Pengertian Anggota Biasa, Kader, dan

Anggota Kehormatan(1) Anggota Biasa adalah tiap-tiap orang yang

telah berikrar sebagai Anggota Partai melalui mekanisme yang ditentukan Partai, bersedia menjalankan program serta kebijakan-kebijakan Partai, dan memegang kartu tanda anggota.

(2) Kader adalahanggota yang telah teruji militansi, dedikasi dan loyalitasnya terhadap Partai dan perjuangan Rakyat serta telah melalui jenjang pendidikan kader.

(3) Anggota Kehormatan adalah individu yang berjasa terhadap Partai dan perjuangan Rakyat yang ditetapkan sebagai Anggota Kehormatan oleh Rapat Pimpinan Nasional atau Kongres berdasarkan usulan Komite Pimpinan Pusat atau Komite Pimpinan Wilayah.

Pasal 2Hak dan Kewajiban Anggota

(1) Setiap Anggota memiliki hak:a) Memilih dan dipilih untuk kepengurusan

Partai; b) Dipilih untuk bertugas dalam jabatan-

Page 76: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 73

jabatan politik;c) Mendapatkan pendidikan Partai secara

terorganisir dan sistematis;d) Mendapatkan informasi tentang

perkembangan Partai;e) Melakukan pembelaan diri jika dikenakan

sanksi;f) Memberikan penilaian, usulan, saran, dan

kritik untuk kemajuan Partai.(2) Setiap Anggota memiliki kewajiban:

a) Menjaga nama baik dan menjunjung tinggi kehormatan Partai;

b) Menjalankan garis-garis kebijakan Partai yang telah ditetapkan;

c) Mematuhi aturan dan keputusan Partai;d) Menjalankan tugas yang diberikan oleh

Partai;e) Membayar iuran anggota.

Pasal 3 Hak dan Kewajiban Kader

(1) Hak Kader:a) Setiap kader memiliki hak yang sama

sebagaimana Hak Anggota yang diatur pada Pasal 2 Ayat (1) tercantum di atas;

b) Mendapatkan prioritas dalam pengisian kepengurusan Partai dan jabatan-jabatan politik;

c) Ketentuan lebih lanjut tentang prioritas sebagaimana disebutkan pada poin (a) di

Page 77: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik74

atas diatur dalam Peraturan Partai atau Surat Keputusan Komite Pimpinan Partai.

(2) Kewajiban Kader:a) Setiap kader memiliki kewajiban yang

sama sebagaimana Kewajiban Anggota yang diatur pada Pasal 2 Ayat (2) tercantum di atas;

b) Menjadi tulang punggung dan tenaga inti penggerak Partai;

Pasal 4Hak dan Kewajiban Anggota Kehormatan

(1) Hak Anggota Kehormatan:a) Memberikan saran, usulan, dan kritikan

yang dianggap penting dalam rangka memajukan Partai;

b) Mendapatkan informasi tentang perkembangan Partai;

c) Diajukan oleh Partai untuk menduduki jabatan publik.

(1) Kewajiban Anggota Kehormatan adalah menjaga nama baik dan menjunjung tinggi kehormatan Partai.

Pasal 5Ikrar Anggota

Setiap orang yang telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai Anggota wajib mengucapkan ikrar sebagai berikut:

Page 78: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 75

“Demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur tanpa penindasan manusia atas manusia dan tanpa penindasan bangsa

atas bangsa, dengan bersungguh-sungguh aku bertekad akan selalu membaktikan diri dalam perjuangan Rakyat serta setia pada

cita-cita Partai.

Semoga Yang Maha Kuasa merestui perjuangan ini.”

Pasal 6Hilangnya Keanggotaan

Keanggotaan dinyatakan hilang apabila:(1) Meninggal dunia;(2) Mengundurkan diri secara tertulis;(3) Menjadi anggota partai politik lain;(4) Diberhentikan.

BAB IIPENGHARGAAN DAN SANKSI

Pasal 7Penghargaan

(1) Partai dapat memberikan penghargaan atas prestasi kerja kepartaian yang dilakukan oleh anggota.

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada

Page 79: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik76

ayat (1) di atas diatur dalam Peraturan Partai atau Surat Keputusan Komite Pimpinan Pusat.

Pasal 8Sanksi

(1) Partai menjatuhkan sanksi kepada anggota yang melakukan tindakan indisipliner.

(2) Jenis dan tingkatan sanksi yang dijatuhkan berupa:a) Teguran lisan;b) Teguran tertulis;c) Pembebanan kerja kepartaian dan/atau

materi;d) Skorsing;e) Pemberhentian.

Pasal 9Prinsip Penjatuhan Sanksi

(1) Jenis dan tingkatan sanksi yang dijatuhkan harus sesuai dengan bobot kesalahan;

(2) Penjatuhan sanksi bermakna re-edukasi, kecuali sanksi pemberhentian;

(3) Penjatuhan sanksi diputuskan atas dasar diskusi yang teliti, cermat, mendalam, dan penuh perhitungan;

(4) Sebelum sanksi dijatuhkan, anggota yang akan dikenai sanksi diberi kesempatan untuk melakukan pembelaan diri;

Page 80: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 77

(5) Anggota yang dijatuhkan sanksi mendapatkan rehabilitasi apabila kemudian terbukti tidak bersalah.

Pasal 10Mekanisme Penjatuhan Sanksi

(1) Sanksi diberikan oleh Komite Pimpinan Partai di setiap tingkatan;

(2) Sanksi berupa teguran lisan diberikan maksimal tiga (3) kali;

(3) Sanksi teguran lisan dan teguran tertulis dapat diberikan di setiap Komite Pimpinan Partai dengan kewajiban untuk melaporkannya kepada struktur yang lebih tinggi;

(4) Pemberian sanksi skorsing dan pemecatan kepada anggota Pimpinan Harian Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota dilakukan oleh Komite Pimpinan Wilayah dan harus mendapat persetujuan dari Komite Pimpinan Pusat;

(5) Pemberian sanksi skorsing dan pemecatan kepada anggota Pimpinan Harian Komite Pimpinan Wilayah dilakukan oleh Komite Pimpinan Pusat;

(6) Pemberian sanksi skorsing dan pemecatan kepada anggota Pimpinan Harian Komite Pimpinan Pusat dilakukan oleh Rapat Pimpinan Nasional;

(7) Peninjauan sanksi dilakukan oleh struktur

Page 81: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik78

yang lebih tinggi dari struktur yang memberi sanksi.

BAB IIIFUNGSI KERJA STRUKTUR

Pasal 11Fungsi Kerja Struktur Tingkat Pusat

(1) Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat bertugas:a) Memimpin perjuangan Partai di lapangan

politik;b) Memimpin kerja-kerja Partai dalam

berhubungan dan membangun kerjasama dengan pihak lain;

(2) Wakil Ketua Umum bertugas membantu Ketua Umum dalam kerja-kerja politik sesuai bidangnya.

(3) Sekretaris Jenderal bertugas:a) Memimpin dan memaksimalkan kerja-

kerja di bidang ideologi dan organisasi yang ditangani oleh Wakil Sekretaris Jenderal;

b) Menyelaraskan aspek-aspek kerja ideologi, politik, dan organisasi;

c) Berkoordinasi dengan Bendahara Umum untuk memaksimalkan sistem tata keuangan Partai.

(4) Wakil Sekretaris Jenderal bertugas membantu

Page 82: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 79

Sekretaris Jenderal dalam kerja-kerja sesuai bidangnya.

(5) Bendahara Umuma) Memimpin kerja-kerja pencarian dan

penggalangan dana Partai;b) Mengelola serta mengatur penggunaan

dana partai.(6) Wakil Bendahara Umum bertugas membantu

Bendahara Umum dalam kerja-kerja kebendaharaan.

Pasal 12Fungsi Kerja Struktur Tingkat Wilayah

(1) Ketua Komite Pimpinan Wilayah (KPW) bertugas: a) Memimpin perjuangan Partaidi lapangan

politik tingkat Provinsi;b) Memimpin kerja-kerja Partai dalam

berhubungan dan membangun kerjasama dengan pihak lain di tingkat provinsi;

(2) Wakil Ketua KPW bertugas membantu Ketua KPW dalam kerja-kerja politik sesuai bidangnya.

(3) Sekretaris KPW bertugas: a) Memimpin dan memaksimalkan kerja-

kerja di bidang ideologi dan organisasi yang ditangani oleh Wakil Sekretaris KPW di tingkat provinsi;

b) Menyelaraskan aspek-aspek kerja

Page 83: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik80

ideologi, politik, dan organisasi di wilayah kerjanya;

c) Berkoordinasi dengan Bendahara KPW untuk memaksimalkan sistem tata keuangan Partai.

(4) Wakil Sekretaris KPW bertugas membantu Sekretaris KPW dalam kerja-kerja sesuai bidangnya.

(5) Bendahara KPW bertugas: a) Memimpin kerja-kerja pencarian dan

penggalangan dana Partai di wilayah kerjanya;

b) Mengelola serta mengatur penggunaan dana partai di tingkat KPW.

(6) Wakil Bendahara KPW bertugas membantu Bendahara KPW dalam kerja-kerja kebendaharaan.

Pasal 13Fungsi Kerja Struktur Tingkat Kabupaten

dan Kota

(1) Ketua Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota (KPK) bertugas: a) Memimpin perjuangan Partaidi lapangan

politik tingkat Kabupaten/Kota;b) Memimpin kerja-kerja Partai dalam

berhubungan dan membangun kerjasama dengan pihak lain di tingkat kabupaten/kota;

Page 84: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 81

(2) Wakil Ketua KPK bertugas membantu Ketua KPK dalam kerja-kerja politik sesuai bidangnya.

(3) Sekretaris KPK bertugas: a) Memimpin dan memaksimalkan kerja-

kerja di bidang ideologi dan organisasi yang ditangani oleh Wakil Sekretaris KPK di tingkat kabupaten/kota;

b) Menyelaraskan aspek-aspek kerja ideologi, politik, dan organisasi di wilayah kerjanya;

c) Berkoordinasi dengan Bendahara KPK untuk memaksimalkan sistem tata keuangan Partai.

(4) Wakil Sekretaris KPKbertugas membantu Sekretaris KPK dalam kerja-kerja sesuai bidangnya.

(5) Bendahara KPK bertugas: a) Memimpin kerja-kerja pencarian dan

penggalangan dana Partai di wilayah kerjanya;

b) Mengelola serta mengatur penggunaan dana partai di tingkat KPK.

(6) Wakil Bendahara KPK bertugas membantu Bendahara KPK dalam kerja-kerja kebendaharaan.

Page 85: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik82

Pasal 14Fungsi Kerja Struktur Tingkat Kecamatan

(1) Ketua Komite Pimpinan Kecamatan (KPKc) bertugas: a) Memimpin perjuangan Partaidi lapangan

politik tingkat Kecamatan;b) Memimpin kerja-kerja Partai dalam

berhubungan dan membangun kerjasama dengan pihak lain di tingkat kecamatan;

(2) Sekretaris KPKcbertugas: a) Memimpin dan memaksimalkan kerja-

kerja di bidang ideologi dan organisasi;b) Menyelaraskan aspek-aspek kerja

ideologi, politik, dan organisasi di wilayah kerjanya;

c) Berkoordinasi dengan Bendahara KPKc untuk memaksimalkan sistem tata keuangan Partai.

(3) Bendahara KPKc bertugas: a) Memimpin kerja-kerja pencarian dan

penggalangan dana Partai di wilayah kerjanya;

b) Mengelola serta mengatur penggunaan dana partai di tingkat KPKc.

Pasal 15Fungsi Kerja Struktur Tingkat Desa dan

Kelurahan

(1) Ketua Komite Pimpinan Desa/Komite

Page 86: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 83

Pimpinan Kelurahan (KPD/KPL) bertugas: a) Memimpin perjuangan Partaidi lapangan

politik tingkat desa/kelurahan;b) Memimpin kerja-kerja Partai dalam

berhubungan dan membangun kerjasama dengan pihak lain di tingkat desa/kelurahan;

(2) Sekretaris KPD/KPL bertugas: a) Memimpin dan memaksimalkan kerja-

kerja di bidang ideologi dan organisasi di tingkat desa/kelurahan;

b) Menyelaraskan aspek-aspek kerja ideologi, politik, dan organisasi di wilayah kerjanya;

c) Berkoordinasi dengan Bendahara KPD/KPL untuk memaksimalkan sistem tata keuangan Partai.

(1) Bendahara KPD/KPL bertugas: a) Memimpin kerja-kerja pencarian dan

penggalangan dana Partai di wilayah kerjanya;

b) Mengelola serta mengatur penggunaan dana partai di tingkat KPD/KPL.

Pasal 16Fungsi Kerja Struktur Tingkat Basis

(1) Ketua Komite Basis bertugas: a) Memimpin perjuangan Partai di lapangan

politik tingkat RT/RW/Dusun;

Page 87: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik84

b) Memimpin kerja-kerja Partai dalam berhubungan dan membangun kerjasama dengan pihak lain di tingkat RT/RW/Dusun;

(2) Sekretaris Basis bertugas: a) Memimpin dan memaksimalkan kerja-

kerja di bidang ideologi dan organisasi di tingkat RT/RW/Dusun;

b) Menyelaraskan aspek-aspek kerja ideologi, politik, dan organisasi di wilayah kerjanya;

c) Berkoordinasi dengan Bendahara Komite Basis untuk memaksimalkan sistem tata keuangan Partai.

(3) Bendahara Komite Basis bertugas: a) Memimpin kerja-kerja pencarian dan

penggalangan dana Partai di wilayah kerjanya;

b) Mengelola serta mengatur penggunaan dana partai di tingkat Basis.

BAB IVKELENGKAPAN DAN PERANGKAT

PARTAI

Pasal 17Kelengkapan Partai

(1) Kelengkapan Partai yang menjalankan fungsi kerja politik disebut Bidang dan dikoordinasikan oleh Wakil Ketua Umum

Page 88: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 85

pada struktur Komite Pimpinan Pusat, atau oleh Wakil Ketua pada struktur Komite Pimpinan Partai di tingkat daerah.

(2) Kelengkapan Partai yang menjalankan fungsi kerja ideologi dan organisasi disebut Departemen dan Komisaris yang dikoordinasikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal pada struktur Komite Pimpinan Pusat atau oleh Wakil Sekretaris pada struktur Komite Pimpinan Partai di tingkat daerah.

(3) Biro dikoordinasikan oleh Sekretaris Komite Pimpinan Kecamatan.

(4) Ketentuan lainnya tentang Kelengkapan Partai diatur oleh Komite Pimpinan Pusat.

Pasal 18Perangkat Partai

(1) Perangkat Partai dalam bentuk lembaga dapat berupa Badan Pemenangan Pemilu (BPP), satuan tugas (satgas), lembaga bantuan hukum, lembaga riset, lembaga bantuan kemanusiaan, lembaga pendidikan, lembaga sosial-budaya, atau lembaga lainnya sesuai dengan Undang-Undang;

(2) Perangkat Partai dalam bentuk organisasi sayap atau onderbouw adalah organisasi massa bersifat nasional yang dibentuk oleh Partai atau telah terbentuk sebelumnya dan disahkkan oleh Komite Pimpinan Pusat

Page 89: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik86

sebagai organisasi sayap atau onderbouw Partai;

(3) Perangkat Partai dalam bentuk fraksi adalah Fraksi Rakyat Demokratik (FRD);

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang Perangkat Partai diatur oleh Komite Pimpinan Pusat.

BAB VKOMITE PERWAKILAN

Pasal 19Komite Perwakilan

(1) Komite Perwakilan adalah struktur Partai yang dibentuk di suatu teritori tertentu di luar teritori Negara Kesatuan Republik Indonesia;

(2) Komite Perwakilan dipimpin oleh satu orang ketua dan satu orang sekretaris yang diangkat dan diberhentikan oleh Komite Pimpinan Pusat;

(3) Komite Perwakilan bertugas meluaskan pengaruh Partai di kalangan Warga Negara Indonesia di teritori tertentu serta menjalin hubungan dengan organisasi atau lembaga lain atas mandat dan/atau persetujuan dari Komite Pimpinan Pusat.

Page 90: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 87

BAB VIMAJELIS PERTIMBANGAN PARTAI

Pasal 20Majelis Pertimbangan Partai

(1) Majelis Pertimbangan Partai dikoordinasikan oleh satu orang ketua dan satu orang sekretaris yang ditentukan berdasarkan musyawarah-mufakat;

(2) Jumlah Anggota Majelis PertimbanganPartai sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) orang.

BAB VIIPEMBEKUAN KEPENGURUSAN

Pasal 21Sebab Pembekuan

Pembekuan kepengurusan dapat dilakukan dalam situasi force majeure atau keadaan luar biasa, seperti:

(1) Mayoritas pengurus Komite Pimpinan Wilayah dan/atau Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota tidak dapat menjalankan tugas sesuai dengan AD/ART Partai;

(2) Mayoritas pengurus Komite Pimpinan Wilayah dan/atau Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota berhalangan tetap.

Page 91: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik88

Pasal 22Kepengurusan Sementara

Dalam hal terjadi pembekuan kepengurusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21Anggaran Rumah Tanggadi atas maka Komite Pimpinan Pusat wajib menunjuk dan menetapkan struktur sementara atau caretaker hingga terbentuknya struktur defenitif hasil Musyawarah Partai.

BAB VIIIREKRUTMEN CALON PEJABAT PUBLIK

Pasal 23Prinsip Penjaringan

(1) Rekrutmen untuk penjaringan calon pejabat publik oleh Partai bersifat terbuka dan demokratis;

(2) Proses penjaringan calon pejabat publik harus memperhatikan aspek dedikasi, loyalitas, kapasitas, prestasi, dan peluang kemenangan.

Pasal 24Mekanisme Penjaringan

(1) Proses penjaringan calon anggota legislatif untuk tingkat pusat dilakukan oleh Komite Pimpinan Pusat;

(2) Proses penjaringan calon anggota legislatif dan calon kepala daerah dan/atau calon wakil kepala daerah untuk tingkat provinsi dilakukan

Page 92: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 89

oleh Komite Pimpinan Wilayah dan hasilnya direkomendasikan kepada Komite Pimpinan Pusat untuk dapat ditetapkan;

(3) Proses penjaringan calon anggota legislatif dan calon kepala daerah dan/atau calon wakil kepala daerah untuk tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota dan hasilnya dilaporkan kepada Komite Pimpinan Wilayah serta direkomendasikan kepada Komite Pimpinan Pusat untuk dapat ditetapkan;

(4) Bakal calon anggota legislatif tingkat provinsi harus mendapatkan rekomendasi dari sekurang-kurangnya satu Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota.

(5) Bakal calon anggota legislatif tingkat kabupaten/kota harus mendapatkan rekomendasi dari sekurang-kurangnya satu Komite Pimpinan Kecamatan.

(6) Ketentuan lebih lanjut terkait tata cararekrutmen pejabat publikdiatur dalam Surat Keputusan Komite Pimpinan Pusat.

BAB IXRAPAT-RAPAT

Pasal 25Tata Cara Rapat

Tata cara rapat Partai adalah sebagai berikut:

Page 93: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik90

(1) Setiap rapat Partai dipimpin oleh pimpinan rapat yang terdiri dari seorang ketua dan seorang sekretaris;

(2) Setiap rapat Partai didokumentasikan secara tertulis, dibuatkan berita acaranya dan ditandatangani oleh pimpinan rapat.

Pasal 26Rapat Partai di Tingkat Pusat

(1) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan Pusat diikuti oleh Ketua Umum, Wakil-Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, dan Wakil-Wakil Bendahara Umum;

(2) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan Pusat diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan;

(3) Rapat Pleno Komite Pimpinan Pusat diikuti oleh Pimpinan Harian Komite Pimpinan Pusat, Bidang, Departemen, Komisaris Nasional, serta perwakilan dari organisasi sayap/onderbouw dan lembaga Partai;

(4) Rapat Pleno Komite Pimpinan Pusat diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan;

(5) Rapat Konsultasidapat diselenggarakan sewaktu-waktu oleh Komite Pimpinan Pusat untuk mendapatkan masukan dari Majelis Pertimbangan Partai tingkat Pusat;

Page 94: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 91

(6) Rapat Koordinasidapat diselenggarakan sewaktu-waktu antar Bidang, Departemen, Komisaris Nasional, atau Lembaga dan Sayap Organisasi Partai yang dikoordinasikan oleh Pimpinan Harian;

(7) Rapat Bidang, Rapat Departemen, dan Komisaris Nasional diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 27Rapat Partai di Tingkat Wilayah

(1) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan Wilayah diikuti oleh Ketua KPW, Wakil-Wakil Ketua KPW, Sekretaris KPW, Wakil-Wakil Sekretaris KPW, Bendahara KPW, dan Wakil-Wakil Bendahara KPW;

(2) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan Wilayah diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan;

(3) Rapat Pleno Komite Pimpinan Wilayah diikuti oleh Pimpinan Harian Komite Pimpinan Wilayah, Bidang, Departemen, Komisaris Regional,serta perwakilan dari organisasi sayap/onderbouw dan lembaga Partai di tingkat wilayah;

(4) Rapat Pleno Komite Pimpinan Wilayah diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan;

(5) Rapat Konsultasi dapat diselenggarakan

Page 95: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik92

sewaktu-waktu oleh Komite Pimpinan Wilayah untuk mendapatkan masukan dari Majelis Pertimbangan Partai tingkat Wilayah;

(6) Rapat Koordinasi dapat diselenggarakan sewaktu-waktu antar Bidang, Departemen, Komisaris Regional, atau Lembaga dan Sayap Organisasi/Onderbouw Partai yang dikoordinasikan oleh Pimpinan Harian Partai tingkat Wilayah;

(7) Rapat Bidang,Rapat Departemen, dan Komisaris Regional diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 28Rapat Partai di Tingkat Kabupaten/Kota

(1) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota diikuti oleh Ketua KPK, Wakil-Wakil Ketua KPK, Sekretaris KPK, Wakil-Wakil Sekretaris KPK, Bendahara KPK, dan Wakil-Wakil Bendahara KPK;

(2) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan Ka-bupaten/Komite Pimpinan Kota diselenggara-kan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan;

(3) Rapat Pleno Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota diikuti oleh Pimpinan Harian Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota, Bidang, Departemen, serta

Page 96: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 93

perwakilan dari organisasi sayap/onderbouw dan lembaga Partai di tingkat Kabupaten/Kota;

(4) Rapat Pleno Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan;

(5) Rapat Konsultasi dapat diselenggarakan sewaktu-waktu oleh Komite Pimpinan Kabu-paten/Komite Pimpinan Kota untuk mendapat-kan masukan dari Majelis Pertimbangan Par-tai tingkat Kabupaten/Kota;

(6) Rapat Koordinasi dapat diselenggarakan sewaktu-waktu antar Bidang, Departemen, atau Lembaga dan Sayap Organisasi/Onderbouw Partai yang dikoordinasikan oleh Pimpinan Harian Partai tingkat Kabupaten/Kota;

(7) Rapat Bidang, Rapat Departemen, diselengga-rakan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 29Rapat Partai di Tingkat Kecamatan

(1) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan Kecamatan diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan;

(2) Rapat Pleno Komite Pimpinan Kecamatan diikuti oleh Pimpinan Harian Komite Pimpinan Kecamatan dan jajaran Komite Pimpinan Kecamatan lainnya;

Page 97: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik94

(3) Rapat Pleno Komite Pimpinan Kecamatan diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan;

(4) Rapat Koordinasi dapat diselenggarakan sewaktu-waktu antar Biro atau Lembaga dan Sayap Organisasi/Onderbouw Partai yang dikoordinasikan oleh Pimpinan Harian Partai tingkat Kecamatan;

(5) Rapat Biro diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 30Rapat Partai di Tingkat Desa/Kelurahan

(1) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan;

(2) Rapat Pleno Komite Pimpinan Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan diikuti oleh Pimpinan Harian Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan dan jajaran Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan lainnya;

(3) Rapat Pleno Komite Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan.

Page 98: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 95

Pasal 31Rapat Partai di Tingkat Basis

(1) Rapat Komite Basis diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan;

(2) Rapat Umum Anggota adalah Musyawarah Basis dan diselenggarakan sesuai kebutuhan.

Pasal 32Rapat Majelis Pertimbangan Partai

(1) Rapat Majelis Pertimbangan Partai diselenggarakan di tiap-tiap tingkatan;

(2) Rapat Majelis Pertimbangan Partai diselenggarakan sesuai kebutuhan.

BAB XKEUANGAN PARTAI

Pasal 33Iuran Anggota

(1) Setiap anggota PRD wajib membayar iuran anggota;

(2) Iuran anggota dihimpun secara periodik;(3) Besar iuran anggota ditentukan oleh Komite

Pimpinan Pusat;(4) Besar iuran anggota Partai yang terpilih

sebagai pejabat publiksebesar dua puluh lima persen dari penghasilan yang diterima;

Page 99: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik96

(5) Persentase alokasi pengelolaan iuran anggota adalah sebagai berikut:a) Lima puluh persen dikelola oleh Komite

Basis;b) Sepuluh persen dikelola oleh Komite

Pimpinan Desa/Komite Pimpinan Kelurahan;

c) Sepuluh persen dikelola oleh Komite Pimpinan Kecamatan;

d) Sepuluh persen dikelola oleh Komite Pimpinan Kabupaten/Komite Pimpinan Kota;

e) Sepuluh persen dikelola oleh Komite Pimpinan Wilayah;

f) Sepuluh persen dikelola oleh Komite Pimpinan Pusat.

BAB XIPENGGUNAAN LAMBANG, BENDERA,

DAN LAGU PARTAI

Pasal 34Tata Cara Penggunaan

Tata cara penggunaan lambang, bendera, dan lagu Partai diatur dalam Peraturan Partai dan Surat Keputusan Komite Pimpinan Pusat.

Page 100: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik 97

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 35Ketentuan Penutup

(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditentukan melalui Peraturan Partai dan/atau Surat Keputusan Komite Pimpinan Pusat;

(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;

(3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan hanya dapat diubah melalui Kongres.

(4) Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga maka yang digunakan adalah penafsiran Komite Pimpinan Pusat.

Ditetapkan di JakartaTanggal 26 Maret 2015

Kongres Ke-8 Partai Rakyat Demokratik

Pimpinan Sidang:Wahida Baharuddin Upa (Ketua),

Saiful Laode (Sekretaris)

Page 101: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik98

Page 102: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Lampiran AD - ART Partai Rakyat Demokratik 99

LampiranAnggaran Dasar

Anggaran Rumah TanggaPartai Rakyat Demokratik

Page 103: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik100

LambangPartai Rakyat Demokratik

Page 104: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Lampiran AD - ART Partai Rakyat Demokratik 101

BenderaPartai Rakyat Demokratik

Page 105: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik102

MarsPartai Rakyat Demokratik

Page 106: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Lampiran AD - ART Partai Rakyat Demokratik 103

Darah JuangCipt. John Tobing

Di sini neg’ri kami, Tempat padi terhampar,Samud’ranya kaya raya,

Neg’ri kami subur Tuhan.

Di neg’ri permai ini,Berjuta rakyat bersimbah luka,

Anak kurus tak sekolah,Pemuda desa tak kerja,

Reff:Mereka dirampas haknya,

Tergusur dan lapar,Bunda relakan darah juang kami,

‘tuk membebaskan rakyat,

Mereka dirampas haknya,Tergusur dan lapar,

Bunda relakan darah juang kami,Padamu kami berbakti,

Padamu kami mengabdi.

HimnePartai Rakyat Demokratik

Page 107: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik104

Keterangan1. = Garis Instruktif2. = Garis Konsultatif

Bagan OrganisasiPartai Rakyat Demokratik

KONGRES

RAPIMNAS

K P PB K MPP

MPP

MPP

K P W

K P K

KPKc

KPD / KPL

KOMBAS

Page 108: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

Lampiran AD - ART Partai Rakyat Demokratik 105

Pengurus Harian KPP-PRD Periode 2015-2020

Agus Priyono, Ketua Umum

Dominggus Oktavianus, Sekretaris Jenderal

Yudi Budi Wibowo, Bendahara Umum

Wahida Baharuddin Upa, Wakil Ketua Umum

Alif Kamal, Wakil Ketua Umum

Harris B.A. Sitorus, Wakil Ketua Umum

AJ Susmana, Wakil Ketua Umum

Lukman Hakim, Wakil Ketua Umum

Binbin Firman Tresnadi, Wakil Sekretaris Jenderal

Mawardi, Wakil Sekretaris Jenderal

Diena Mondong, Wakil Bendahara Umum

Kelik Ismunanto, Wakil Bendahara Umum

Rudi Hartono, Wakil Sekretaris Jenderal

Ahmad Rifai, Wakil Sekretaris Jenderal

Dewa Putu Adiwibawa, Wakil Sekretaris Jenderal

Page 109: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik

AD - ART Partai Rakyat Demokratik106

Page 110: Buku Saku AD ART Partai Rakyat Demokratik