Buku Panduan Bop

54
7/23/2019 Buku Panduan Bop http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 1/54 BUKU PANDUAN BALANCE OF PLANT UNIT PEMBANGKITAN MUARA TAWAR

Transcript of Buku Panduan Bop

Page 1: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 1/54

BUKU PANDUAN

BALANCE OF PLANT

UNIT PEMBANGKITAN MUARA TAWAR

Page 2: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 2/54

 

2

Desalination Plant

Page 3: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 3/54

 

3

A.  Pengertian Desalination Plant

Desalination Plant adalah suatu proses Evaporasi, dimana air laut berubah

menjadi air tawar melalui media pertukaran panas. Air dari proses produksi

Desalination Plant ditampung di RAW Water Tank dengan syarat air tersebutconduktivitynya dibawah 20 µs / Cm. Kapasitas Raw Water Tank adalah 1500

KL. Air dari hasil produksi desalination digunakan untuk :

 Cooling & sealing pompa – pompa di BOP disuply oleh Service Water

Pump.

 Air penambah injeksi kimia di Desalination dan Aux. Boiler di supply oleh

Service Water Pump

 Untuk keperluan WTP disuply oleh Destilate Pump.

 

Untuk pemadam kebakaran dipompa oleh Diesel Fire Engine & ElectricFire Pump.

Dalam proses Desalination Plant media pemanasnya didapat dari uap ( Steam ),

uap tersebut disupply dari HP Aux. Steam Header atau melalui Aux. Boiler

yang akan masuk ke Brine Heater. Temperatur uap untuk Desalinatiaon Plant

adalah 1700 Cel dengan Pressure 6,5 Bar.

B.  BAGIAN– BAGIAN UTAMA DESALINATION

Page 4: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 4/54

 

4

1.  DSWP ( Desalination Supply Water Pump ) 13. Condensat Tank

2.  Strainer 14. Condensat Pump

3.  Brine heater 15. Drine Cooler

4.  Flash Chamber 16. Ejector Condensor

5.  Chemical Tank 17. Ejector

6. 

Chemical Injection Pump 18. Desuperheater

7.  Demister 19. Sensor Conduktivity

8.  Distilate Chamber 20. Three Way Valve

9.  Destilate Tank 21. Condensate Level

10. Destilate Pump Online Dump Valve

11. Brine Chamber 22. Destilate Level Online

12. Brine Blowdown Pump Dump Valve23. Sea Water Feed Flow

C.  FUNGSI BAGIAN – BAGIAN UTAMA DESALINATION

PLANT

 DSWP ( Desalination Supply Water Pump )

Suatu pompa mensupply air laut dari water intake menuju tube – tube

condensor evaporator dengan tekanan 5 –6 Bar.

 Strainer

Digunakan untuk menyaring air laut yang akan masuk ke desalination plant.

 

Brine Heater.Suatu tempat / alat yang akan digunakan untuk pertukaran panas antara uap

 panas dengan air laut dalam system Desalination Plant.

 Flash Chamber

adalah suatu peralatan yang berfungsi sebagai Evaporator ( penguapan air

laut ) dan Demister ( menyaring uap yang akan terkondensasi ).

 Chemical Tank

Sebagai tempat penampung larutan chemical yaitu Kc 550 dan Belite m.18.

Kc 550 untuk anti scale / mencegah pengerakan dan pembentukan garam,

dan belite M.18 untuk anti foam / mengurangi gelembung – gelembung air

laut.

 Chemical Injection Pump

Untuk menyuplay larutan Chemical dengan tekanan 6 bar menuju sisi masuk

air laut pada Desalination plant.

 Demister

Page 5: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 5/54

 

5

Untuk menyaring uap agar titik – titik air laut tidak terbawa bersama uap air

dalam Flash Chamber / Evaporator.

 Destilate Chamber/Tray Condensasi

Sebagai tempat untuk menampung air yang terkondensasi oleh Tube–tube

Condensor Evaporator.

 

Destilate Tank

Sebagai tempat untuk menampung air kondensasi yang dihasilkan oleh tiap-

tiap stage (stage 1-20) untuk kemudian dipompa oleh Destilate Pump dengan

 pressure 4,5 Bar ke Raw Water Tank.

 Destilate Pump

Untuk memompa / suplay air dari destilate tank menuju ke raw water tank.

 Brine Chamber

Untuk menampung air laut yang tinggi konsentrasinya / banyak mengandung

garam yang akan mengalir ke Brine Blowdown Tank kemudian dipompa

oleh Brine Blowdown Pump ke laut. Brine Blowdown Pump

Untuk memompa air laut yang meninggalkan siklus / system yang menjadi

tinggi konsentrasinya akibat penguapan, air tersebut dibuang ke laut.

 Condensate Tank

Sebagai tempat untuk menampung air condensate dari uap yang

terkondensasi di brine heater.

 Condensate Pump

Untuk memompa air kondensasi dari Condesate Tank menuju ST. 14 atau

Aux. Boiler dengan terlebih dahulu melewati Drain Cooler.

 

Drain Cooler

Sebagai tempat untuk mendinginkan air condensate dengan media air laut.

 Ejector Condensor

Untuk mendinginkan uap dari proses ejector system sebelum dibuang ke

udara bebas, media pendinginnya air laut.

 Ejector

Untuk membuat dan menjaga Vacum pada Flash Evaporator / Chamber – 

0,94 Bar Gauge dengan tekanan uap 4,5 Bar, dengan cara membuang udara

yang terkandung dalam uap akibat proses kondensasi serta untuk

mempercepat penguapan. Desuperheater

Suatu Spray Nozzle yang terpasang line pipa uap yang menuju ke Brine

Heater untuk menormalkan temperatur uap.

 Sensor Condensate

Sebagai Sensor Conductitvity dimana batasan yang diijinkan untuk

Condesate adalah 2 µs / Cm dan Destilate 20 µs/Cm.

Page 6: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 6/54

 

6

 Three Way Valve

Sebagai pembagi aliran condensate dimana posisi 0 % menuju Flash Box (

Hot Well ST 14 dan 100 % menuju AUX. Boiler.

 

Condensate Level Online Dump Valve

Untuk mengatur aliran Air Condensate dan aliran Dump, sehingga level

Condensate Tank tetap stabil ( 50 % ).

 Destilate Level Online Dump

Untuk mengatur aliran Air Destilate dan aliran Dump ,sehingga level

Destilate Tank tetap stabil (50 % ).

 Sea Water Feed Flow

Untuk mengatur jumlah aliran air laut yang masuk ke Flash Evaporator/

Chamber.

D.  PRINSIP KERJA DESALINATION PLANT

Air laut dari Water Intake dipompa oleh DSWP dengan tekanan 5-6

Bar, disaring oleh Strainer dari kotoran-kotoran yang yang ada kemudian

menuju Desalination Plant. Air laut sebelum masuk kedalam Flash Chamber

melalui Tube-tube Condensor Evaporator disaring terlebih dahulu oleh Pre

Filter (2 buah), diinjeksi larutan kimia Anti Scale dan Anti Foam. Sebagian

air laut digunakan untuk pendingin pada Ejector Condensor dan DrainCooler.

Air laut masuk melalui Tube-tube Condensor Evaporator stage 20

menuju Tube-tube Evaporator stage 1 lalu ke Brine Heater untuk

dipanaskan dengan uap laten (uap kering). Air laut kemudian masuk ke

ruang penguapan pertama/ First Stage Evaporator sampai Last stage

Evaporator. Sebagian air laut akan menguap jadi uap dan uap tersebut

disaring oleh Demister. Uap yang mengandung banyak garam akan jatuh ke

Brine Chamber. Uap yang bagus akan terkondensasi oleh Tube-tube

Condenser Evaporator menjadi air. Air tersebut ditampung di Destilate

Chamber/Tray Condensasi lalu mengalir ke Desilate Tank untuk di pompa

ke Raw Water Tank dengan pompa Destilate Pump dengan pressure 4,5 Bar

dengan ketentuan Conductivity <20 µs/ cm. Bila air tersbut Conductivity

lebih dari 20 µs/cm maka akan di Dump ke Sea Water Discharge/ laut oleh

Page 7: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 7/54

 

7

katup Destilate Level online Dump Valve. Air laut yang tinggi

konsentrasinya/ banyak mengandung garam di Brine Chamber mengalir ke

Brine Blodown Tank dan kemudian dipompa Brine Blodown Pump dibuang

ke Sea Water Discharge/ laut.

Uap panas yang telah memanaskan air laut di Brine Heater

terkondensasi menjadi air dan di tampung di Condensate Tank.Air

tersebut akan dipompa oleh Condensate Pump dengan Pressure 4 bar

melewati Drain Cooler untuk didinginkan dan selanjutnya kembali ke ST 14/

Aux.Boiler.

System Vacum terdiri atas Ejector dan Ejector Condensor.Fungsi

Vakum adalah mempercepat proses penguapan di Modul/Flash Chamber

agar tetap stabil. Besar tekanan uap untuk Ejector adalah 4,5 bar untuk

membuat Vacum – 0,94 Bar Gauge.

E.  SOP DESALINATION PLANT

1.  Persiapan Star Up Desalination Plant:

a. 

Auxiliary Steam  Buka drain line auxiliary steam, check gorong-gorong yang dilalui

auxiliary steam bila banyak air jalankan sump pump

  Buka katup supply header (14LBA50AA090)

  Buka spray header (14LAB95AA090)

 b.  Pengaturan air hasil kondensasi Desalination Plant

Mengatur katup kondensat pada posisi hotwell, threeway valve kalau buka

100% air condensate ke auxiliary boiler, dan kalau tutup 0% ke hot well

steam turbine.

c.  Desalination Plant

Page 8: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 8/54

 

8

  Cek lokal katup pompa DSWP yang akan dioperasikan, pilih Sea

Water Pump (DSWP) akan di operasikan.

  Buka drain modul (7 buah)

 

Cek level chemical, apabila di bawah level minimum segera ajukan

 permintaan ke laboratorium.

  Select chemical pump yang akan di operasikan, dan buka katup inlet

dan outlet

  Jalankan chemical agitator dari lokal panel

  Buka sisi inlet raw water tank yang akan di isi.

2.  Proses Start Up

  Klik mode pada komputer pada posisi start

  Pengamatan yang dilakukan saat Desalination Plant Start

No Peralatan Tindakan Fungsi & Pengamatan

1 Desalination plant  StartDesal sedang Proses bisa diatur 50

- 100 % (start-up 60% )

2Sea water supply

StartMenjalankan pompa sea water

supply automatic. Pressure 6 bar

3 Sea water filling Start Suplly air laut masuk ke moduldesal pressure 4 bar

4 last stage brine level Normal Level brine normal 50 %

5Brine Blow Down

PumpStart

Bila brine level sudah normal

61st & 2nd ejector

StartSuplly steam tekanan 4,5 bar

untuk buat vacuum

7Chemical Injection

PumpStart

Check tekanan 6 bar bila tekanan

kurang check filter chemical

8 Last stage prussure600 mmhg Start Vacuum di last stage pressure -600 mmhg / -0,95 barG

9

Steam supply to brine

heater Condensate

 pump

Start

Katup uap membuka dan pompa

condensate start

10Brine Heater &

condensate level Normal

Mengatur uap masuk & level

condensate, normal 50 %

Page 9: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 9/54

 

9

11 Condensate pump Start Pompa condensate start

12

Condensate

ConducctivityOpen

Conductivy <2 mikron masuk ke

hotwell

Conductivy > 2mikronS masuk ke

evaporator

13

Condensate return to

Boiler /hot well katup

CondensateOpen

Conductivy <2 mikronS masuk ke

hotwell

Conductivy > 2mikronS masuk ke

evaporator

14Last stage distillate

level Normal

Distillate level normal 50 %

15 Distillate pump Start Pompa Distillate start

16Distillate

conductivity no highOpen

Conductivy < 20mikronS

17 Distillate feed toservice water tank

Open Conductivy < 20mikronS masukke raw water tank

18Heating steam flow /

sea water flowOpen

Pembukaan uap bertambah dan

 pembukaan air laut Bertambah

19 Preset load achieved Pengaturan loadster aktif

20 Normal Operasi Normal operasi sesuai dengan

loadster

3.  Proses Shut Down

  Klik mode pada komputer pada posisi shut down

  Pengamatan yang dilakukan saat Desalination Plant Stop

No Peralatan Tindakan Fungsi & Pengamatan

1Heating steam (steam

supply ) Close Supply uap menutup

2Condensate Pump

StopTidak ada condensasi uap pompa

stop

3 Condensate Controlvalve

Dump Posisi katup dump

4 Sea water supply Stop Pompa stop T Evaporator<35OC

5 Vernt ejector steam Stop Supply uap menutup

6 Vacuum break valve Open Katup menutup

7Brine Blowdown

 pumpStop

Brine level low pomoa stop

Page 10: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 10/54

 

10

8Chemical injection

StopTidak memerlukan injection

 pompa stop

9Distillate pump

StopKarena tidak ada produk air

distillate pompa stop

10 Distillate controlvalve Dump Posisi katup dump

11 Desalination plant Stop Normal shutdown

ATAU BISA

I.  PERSIAPAN START DESALINATION

  Aux Steam: 

Buka Drain Line Aux Steam, posisinya ada di dekat Desalination Plant 1

dalam ( 1 buah) dan sebelah utara gedung MCR 1 buah. Sebelumnya

membuka Drain-drain Aux Steam yang ada di Desalination Plant yang

manual.

  Check gorong-gorong Aux Steam bila ada air sump pump dijalankan.

  Buka Stop Valve (1 buah) sebelum Control Valve dan setelah Control

Valve (2 buah).

  Buka katup Suply Header (14 LAB 50 AA090).

  Buka Spray Header (14 LAB 95 AA090).

 

Tanyakan tekanan dan temperature uap pada MCR, dimana setelahtekanan uap 600 Kpa dan Temperatur 170 derajat Cel. Maka tunggu 15-

25 menit untuk membuang/ Drain Air yang ada di Line Aux Steam.

  Perhatikan Three Way Valve posisi 0% kearah Hot Well ST 14 dan posisi

100% ke Aux Boiler (90 QHN 10 AA002).

  Desalination Plant:  Buka Drain Modul Desalination Plant yang akan dioperasikan (ada 7

 buah)

  Check Level Chemical Tank dan jalankan Chemical Agitator.

  Buka Katup Inlet Raw Water Tank yang akan diisi.

 

Reset alarm yang ada di pos Desalination Plant pada Komputer .

  Select Chemical Pump yang akan dioperasikan.

  Select Sea Water Suply Pump (DSWP) yang akan dioperasikan.

  Click Mode Selection dan Function Group harus dalam kondisi “Yes”

II.  Cara Start Up Desalination Plant:

Page 11: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 11/54

 

11

  Click Mode pada komputer kemudian Click “Start”.

III.  Proses atau Step saat Start Up yang perlu diperhatikan :

 Sea Water Suply Pump operasi.  Sea Water Feed Flow open

  Chemical Pump operasi.

  Check Drain Modul ( 7 buah ) bila sudah keluar air maka ditutup.

  Brine Blodown Pump operasi setelah mencapai level 60 %.

  Ejector Steam Pressure open dengan tekanan 4,5 bar untuk membuat dan

menjaga Vacum – 0,94 Bar Gauge.

  Setelah Temperatur Flash Evaporator 65o Cel dan Level Desilate sudah

mencapai 60 % maka Desilate Pump operasi. Bila Conductivity < 20 µs/

cm maka akan masuk ke Raw Water Tank dan bila Conductivity > 20 µs/

cm maka akan di “Dump” ke Sea Water Discharge/ laut oleh DestilateLevel On line Valve.

  Level Air Condensate 60 % maka Condensate Pump operasi, bila

Conductivity < 2 µs/ cm maka akan masuk ke Hot Well ST 14 dan bila

Conductivity > 2 µs/ cm maka akan di “Dump” ke Flash Evaporator oleh

Condensate Level on Line Dump Valve.

IV.  Shut Down Desalination Plant :

 

Click Mode kemudian click “Stop”.

a.  Proses atau Step saat Shut Down.

•  Steam Supply Closed

•  Condensate pump stop

•  Destilate Pump stop

•  Bila Temperatur Flash Evaporator mencapai 35 °Cel maka Vacum

Ejector stop.

•  Sea Water Supply Pump Stop.

• 

Desalination Plant normal Shut down

b.  Pekerjaan setelah Shut Down

•  Tutup Steam Suply Header (14 LAB 50 AA090)

Page 12: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 12/54

 

12

•  Tutup Stop Valve sebelum Control Valve (2 buah) dan setelah Control

Valve (1 buah).

•  Tutup Katup Spray Steam (4 LAB 95 AA095)

INJECTION BAHAN KIMIA

 

Anti Foam ( Belite M8 ) : menghilangkan Busa untuk menghindariCarry over

 Anti Scaling ( KC 550,/ POC AS2020 ) : menghindari pengerakan.

 Acid ( HCl 5 % ): Membersihkan kerak yangmenempel pada sisi air laut

PENGAMATAN SELAMA OPERASI

  Batasan kerja level , temperatur dan Conductivity.

 Pompa kelainan suara , Vibrasi , level Pelumas dan air lincir.

 Level tanki Chemical

 Vacum Evaporator.

 Level tanki penampung.

Page 13: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 13/54

 

13

AUXILLIARY BOILER

Page 14: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 14/54

 

14

 I.   Pengertian AUXILLIARY BOILER

Auxiliary Boiler adalah suatu peralatan pemanas air ( berupa pipa api )

yang menghasilkan uap untuk digunakan pada Desalination Plant.Auxiliary

Boiler dioperasikan jika supply steam dari HP Auxiliary Steam Header

mengalami gangguan ( Steam Turbin Trip ), sedangkan stock air yang

digunakan untuk kebutuhan pembangkit tinggal sedikit.

 II.   Prinsip Kerja AUXILLIARY BOILER

Air dari Feed Water Tank dipompakan oleh Feed Water Pump masuk keBoiler ( di dalam Feed Water Tank diinjeksikan bahan kimia phosphate ).

Kemudian di dalam Boiler, air dipanaskan oleh pipa – pipa pemanas ( pipa api

). Api dalam pipa – pipa tersebut dihasilkan oleh Burner. Sehingga air akan

mendidih dan menghasilkan uap panas yang bertekanan. Selanjutnya uap panas

tersebut disupply kan untuk kebutuhan Desalination Plant.

Page 15: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 15/54

 

15

Gambar.

1. Gambaran Sederhana Aux. Boiler dan Bagian – Bagiannya

 III. 

 Nama dan Fungsi Peralatan

a.  Fuel Oil Tank ( Tanki Bahan Bakar ) 90 EGB 30 BB 001

  Berfungsi untuk menampung dan mensupply bahan bakar yang

digunakan untuk proses pembakaran di Burner.

  Bahan bakar HSD di dalam tanki disupply dari Bunker yang

dipompakan oleh Auxiliary Fuel Oil Pump.

 b.  Fuel Oil Filter ( Filter Bahan Bakar )

  Berfungsi untuk menyaring bahan bakar HSD yang masuk ke Burner.

  Ada 2 buah ( 1 stanby, 1 operasi ).

c. 

Light Oil Pump ( Pompa Bahan Bakar ) 90 QHF 20 AP 001 / 002

  Berfungsi untuk memompakan bahan bakar dari Tanki ke Burner.

  Ada 2 buah ( 1stanby, 1operasi ).

d.  LPG

Page 16: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 16/54

 

16

  Adalah bahan bakar yang digunakan pada saat penyalaan awal.

  Flow LPG yang digunakan diatur oleh Regulator.

  Terdapat Solenoid Valve yang akan menutup aliran gas LPG secara

otomatis jika Aux. Boiler sudah operasi.

e.  Ignitor

  adalah busi yang digunakan untuk penyalaan awal ( pemantik api ).

  Ada 2 buah ( 1 Burner terdapat 1 Ignitor )

f.  Blower

  Berfungsi untuk mensupply udara yang digunakan untuk proses

 pembakaran.

  Ada 2 buah ( 1 Burner terdapat 1 Blower ).

g.  Feed Water Pump 90 QHG 50 AP 001 / 002

  Berfungsi untuk memompakan air dari Feed Water Tank masuk ke

Boiler.

  Ada 2 ( 1 stanby, 1 operasi ).

  Bekerja secara otomatis jika air dalam Boiler levelnya rendah ( water

level rendah ).

h.  Feed Water Tank 90 QHG 50 BB 001

  Berfungsi untuk menyimpan / menampung air yang akan dijadikan uap

di Boiler.

  Disupply dari air Make Up yang dipompakan oleh Aux. Make Up Pump

( dari Make Up Tank ). Disupply dari air Condensate yang dipompakan

oleh Condensate Pump ( dari Condensate Tank ).

  Juga disupply dari air Make Up yang dipompakan oleh Aux. Make Up

Pump ( dari Make Up Tank ) untuk pengoperasian awal / sebelum

Desalination Plant operasi.

  Ada 1 buah tanki Feed Water.

Page 17: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 17/54

 

17

i.  Condensate Tank 90 QHG 50 BB 002

  Berfungsi untuk menyimpan / menampung air Condensate yang berasal

dari Desalination Plant.

 

Ada 1 buah tanki Condensate.

 j.  Condensate Pump 90 QHG 50 AP 003 / 004

  Berfungsi untuk memompakan air Condensate dari Condensate Tank

masuk ke Feed Water Tank.

  Ada 2 buah yang beroperasi secara otomatis bila level Feed Water Tank

rendah.

k.  Chemical Dosing System 90 QHG 30 AW 001

  Berfungsi untuk menginjeksikan bahan kimia Phosphate pada air di Feed

Water Tank.

  Dipompakan oleh Dosing Pump ( ada 1 buah ).

l.  Venting 90 QHG 30 AA 007

 

Berfungsi untuk membuang gas / udara yang ada dalam Boiler.  Dibuka sebelum Start Up dan ditutup setelah Aux. Boiler mencapai

Pressure 2 Bar.

m. Exhaust / Stack

  Berfungsi untuk membuang gas hasil pembakaran pada Burner setelah

digunakan untuk memanaskan air dalam Boiler.

  Temperatur exhaust ± 110 ºC.

n.  Water Level / Water Limiter

  Berfungsi untuk mengetahui level air yang dipanaskan dalam Boiler.

o.  Steam Motor Valve

Page 18: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 18/54

 

18

  Adalah katup yang digunakan untuk mengalirkan uap panas yang

dihasilkan Aux. Boiler menuju ke Desalination Plant.

  Terdapat Bypass Valve.

 

Uap dari Aux. Boiler diambil juga untuk pemanas air di Feed water

Tank.

 IV.  Persiapan Start Auxilliary Boiler

 Check level tangki harian HSD

 Buka katup bahan bakar (90QHF20AA001/AA003)

 Buka katup bahan bakar yang ke burner

 Check gas elpiji dan buka katupnya

 Buka venting auxiliary boiler (90QHA20AA004)

 Select katup kondensate ke posisi auxiliary boiler (90QHN10AA002)

 Check level feed water tank.

A. Proses Start Up Auxilliary Boiler

  Pindahkan switch main power pada posisi ON. Pintu panel harus tertutup

rapat, karena handle switch main power ada pada pintu panel. Pada saat

 power ON buzzer/horn akan berbunyi. Pindah/reset horn keposisi 1 (0  

1) dan lepaskan.

  Pindahkan switch dosing pump keposisi auto. Dosing pump bekerja

 berdasarkan kualitas air yang masuk ke feed water tank (buka tutup

solonoid valve)

  Pindahkan switch magnetic valve 1 & 2 ke posisi auto. Magnetic valve

 bekerja berdasarkan level air pada feed water tank

Page 19: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 19/54

 

19

•  Magnetic valve II off Solonoid valve II 90 QHG 50 AA 011 tutup

•  Magnetic valve II on  Solonoid valve II 90 QHG 50 AA 011 buka

•  Magnetic valve I off  Solonoid valve I 90 QHG 50 AA 010 tutup

• 

Magnetic valve I on  Solonoid valve I 90 QHG 50 AA 010 buka

  Pindahkan select switch feed water pump I atau II ke posisi auto.

Tempatkan pre-select feed water pump ke posisi 1, 2, 3, 4 (pilih)

•  1 = Pump I On , Pump II Off

•  2 = Pump II On , Pump I Off

•  3 = Pump I On , Pump II standby

• 

4 = Pump II On , Pump I standby

  Pindahkan select switch pemakaian bahan bakar (Gas–O–Fuel ). Select

(pilih) oil pump ke posisi I atau 2 (I – O – 2). Lanjutkan dengan switch

light oil pump ke posisi I (O – I) tahan sampai minyak HSD sirkulasi,

kemudian lepaskan dan switch akan kembali keposisi O (tekanan = 2 bar).

  Untuk penyalaan pertama diperlukan standart LPG sbb :

• 

Kapasitas = 50 Kg•  Tekanan = 0.7 s/d 1 Bar

•  Ukuran tanki = 12 ins x 1250 mm

  Pindahkan switch Purge Relax ke posisi auto. Hal ini untuk mengatur

waktu blowdown secara otomatis.

  Perhatikan Disturbance Indicating. Bila masih ada lampu merah menyala,

hilangkan dengan menekan tombol reset (Lampu hijau siap operasi).

  Pindahkan switch condensate pump I ke posisi auto, dan switch condensate

 pump II ke posisi Readiness.

Page 20: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 20/54

 

20

Dalam hal ini condensate pump I akan operasi bila air pada condensate

tank dalam jumlah yang cukup. Pump II akan operasi juga bila air yang di

 butuhkan feed water tank  dalam jumlah yang banyak

  Pindahkan switch desalting regulator  ke posisi auto.

Hal ini akan mendeteksi conductivity air pada boiler, continious blowdown

valve  akan membuka bila conductivity air pada boiler > 2000 us/cm, dan

continious blowdown valve  akan menutup bila diperoleh angka < 2000

us/cm dan ini berkaitan dengan jumlah serta kualitas dosing yang

diinjeksikan ke air boiler

  Pindahkan switch compound regulator  ke posisi auto.

Hal ini akan mengatur pembakaran besar sampai pada angka yang di

setting pada pressure switch. Setting point dapat di rubah pada pressure

switch 90QHA10CP002 dan compound regulator (A5). Setting point untuk

 burner I & 2 = 8.5 Bar, maksudnya adalah boiler akan mati pada tekanan

8.5 Bar. Bila pressure switch gagal, maka pada tekanan 9.5 Bar boiler di

matikan oleh  pressure switch limitter   dan diikuti adanya alarm. Bila

keduanya gagal, pada tekanan 10 bar safety valve akan bekerja.

  Penyalaan Boiler :

•  Pindahkan switch operation burner ke posisi I ( O – I )

•  Pindahkan switch burner control ke posisi Deblocking, lalu ke

 posisi operation

Selanjutnya boiler akan operasi sampai dengan compound / cam

terbesar 1 s/d 10 atau langkah ventilasi, kemudian regulator akan menutup

Keterangan :

Page 21: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 21/54

 

21

dari angka 10 s/d 1 dan motor burner operasi dan dideteksi oleh pressure

switch yang diatur 200 mBar .

Pada proses ini ignition gas LPG di supply 0.5 bar dan elektrik igniter

menyala serta flame intensity On digaris hijau, kemudian HSD dipasok

untuk continious running.

B. Proses Shut Down

  Burner control posisi Off.

  Selection of fuel posisi off.

  Operation burner posisi off.

  Compound regulator posisi stop.

  Selection feed water pump posisi off.

  Light oil pump posisi off.

  Dosing pump posisi off.

  Condensate pump 1 & 2 posisi off.

  Katup pemanas yang ke feed water pump ditutup.

 

Supply steam ke desal ditutup.

CATATAN LAIN

Start Up Auxiliary Boiler

Persiapan

 Check level Tanki bahan bakar ( HSD ), informasi dari MCR.

 Buka katup bahan bakar ( 90 QHF 20 AA 001 / 003 ).

 Buka katup bahan bakar yang ke Burner.

Page 22: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 22/54

 

22

 Check gas LPG ( Pressure 6 Bar ) dan buka Regulatornya.

 Buka Venting Aux. Boiler.

 Select katup Condensate Threeway Valve ke posisi Aux. Boiler ( open 100

% ). Check level Feed Water Tank ( Full ).

 Jika levelnya rendah maka tambahkan air dari Make Up

Caranya :

Buka katup tangan 1, 2, dan 3 atau katup 1, 4, dan 5.

Gambar.2. Pengisian Feed Water Tank Dari Make Up Water

 Check water level air dalam Boiler.

Jika levelnya rendah, tambahkan air dari Feed Water Tank dengan menjalankan

Feed water Pump pada posisi Hand ( manual ).

YANG PERLU DIOPERASIKAN DAHULU :

 Operation Select Feed Water Pump “ Auto “.

 Preselect Feed Water Pump “ 1 atau 2 “.

 Jalankan Dosing Pump “ Hand “.

Page 23: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 23/54

 

23

 Condensate Pump 1 dan 2 “ Auto “.

 Select Light Oil Pump “ 1 atau 2”.

 Light Oil Pump Start “ 1 “.

PERSIAN OPERSAI BURNER

 Operation SW Burner “ 1 “.

 Selection Of Fuel “ Oil “.

 Compound Regulator “ Auto “.

 Burner Control “ Operation “.

Hal – hal yang dilakukan setelah Aux. Boiler operasi normal :

 

Tutup katup Venting ( 90 QHG 30 AA 007 ) bila pressure Aux. Boiler sudahmencapai 2 Bar.

 Setelah pressure mencapai 5 Bar, katup Heater / pemanas untuk Feed water

Tank dibuka perlahan – lahan.

 Katup Steam Supply ke Desalination Plant dibuka perlahan – lahan ( lewat

Bypass Valve, untuk menghindari kapitasi ).

 Buka katup Drain pada line steam.Setelah Pressure sudah mencapai 6 Bar,

Desalination Plant siap dioperasikan.

Tindakan yang harus dilakukan dikarenakan peralatan tidak bisa control :

 

Engkol bahan bakar tidak mau control , Akibat nya Burner tidak mau

 purging, sehingga tidak terjadi penyalaan.Cara mengatasinya Putar engkol

 bahan bakar searah jarum jam, sehingga penunjukkan menurun dari angka 8

sampai Burner nyala ( pada angka 3 ).

Page 24: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 24/54

 

24

 Sebelum desalination Plant “ Online “pressure Aux. Boiler belum bisa

mengontrol, sehingga pressure cenderung naik dan Aux. Boiler akan

standby.

 Aux. Boiler akan standby pada pressure 8,8 bar ( Burner mati ), dan tekanan

akan turun. Agar pressure tidak drop ( Aux. Boiler Trip ), maka Burner

harus nyala kembali. Untuk menyalakannya kembali, putar engkol searah

 jarum jam sampai Burner nyala ( pada angka 3 ).

 Water Limiter tidak bisa mengontrol Feed Water Pump ( level air dalam

Boiler rendah, Feed Water Pump tidak operasi ), maka akan terjadi

kerusakan pada pipa pemanas, karena tidak ada air yang dipanaskan.

 Pressure steam Aux. Boiler saat Desalination Plant sudah “ Online “ akan

control yaitu : Bila level air dalam Aux. Boiler cenderung turun, maka pressure akan cenderung naik.Bila level air dalam Aux.Boiler tinggi (

setelah diisi oleh Feed Water Pump ), maka pressure akan turun.

  Jika Pressure Aux. Boiler tidak bisa control, maka perlu dilakukan tindakan

sebagai berikut :Bila pressure cenderung turun, maka putar engkol bahan

 bakar berlawanan jarum jam ( putar sampai ada indikasi pressure Aux.

Boiler naik ).jika pressure cenderung naik, maka putar engkol bahan bakar

searah jarum jam ( putar sampai ada indikasi pressure Aux. Boiler turun ).

CHLORINATION PLANT

Page 25: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 25/54

 

25

1

2

3

4   5

6

7

21 4 5 6 7   SBN3 

Page 26: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 26/54

 

26

I.  PENGERTIAN CHLORINATION PLANT

Chloriration Plant adalah suatu unit yang berguna untuk memproduksi Zat

Chlorine/ sodium hypochloride (NaCl) yang berguna untuk mencegah

 berkembang biaknya biota laut (binatang dan tumbuhan laut) agar tidak

menempel pada sistem pendinginan pembangkit listrik yang menggunakan air

laut sebagai media pendingin.

Pada Chloriration Plant bahan baku yang digunakan adalah air laut, prinsip

dasarnya adalah air laut di pompakan ke Modul Generator/ Sechlor System lalu

diberi arus DC pada cell generator dengan aliran air laut yan tetap konstan.Reaksi kimia yang terjadi :

Reaksi kimia pada Anoda Na Cl Na+ + CL

2 CL CL2

+ 2e- 

Reaksi ini menghasilkan Sodium Chloride

Reaksi kimia pada Katoda 2H2 o + 2e Na+ + CL

2 CL CL2

+ 2e- 

Setalah itu ion ( OH ) berpindah ke katoda dan bereaksi dengan Na+  dan

CL mendekati anoda dan menghasikan Sodium Hypochoride (NaCL )

Page 27: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 27/54

 

27

II.  Bagian –bagian Utama Chlorination Plant

 Raw Seawater Booster Pump

 

Lamela Clarifier / Prewater Treatment Plant

 Seawater Storage Tank

 Seawater Booster Pump

 Seawater Strainers

 Modul Generator / Seachlor System

 DC Supply System

 

Sodium Hypochlorite Storage / Degasing Tank

 Hypodosing Pump

Page 28: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 28/54

 

28

III.  Fungsi Bagian-bagian Utama

1.  Raw Sea water Booster Pump

Untuk memompa air laut dari Header MCW dengan tekanan isapnya >0,5

 bar yang akan dialirkan ke Lamela Clarifier/ Prewater Treatment Plant.

2.  Lamela Clarifier / Prewater Treatment Plant

Untuk menyaring dan mengendapkan kotoran-kotoran partikel dari air laut

dari 3665 ppm menjadi 100 ppm, selanjutnya dialirkan ke Seawater Storage

Tank melalui line over flow dibagian atasnya.

3.  Seawater Storage Tank

Untuk menampung air laut setelah mengalami proses penyaringan dan

 pengendapan di lamela clarifier.

4.  Seawater Booster Pump

Untuk memompa air laut dari Sea Water Storage Tank ke Modul Generator/

Sechlor system

5. 

Seawater Strainers

Untuk menyaring kotoran air laut yang besarnya >0,5 mm sebelum diproses

di Modul Generator/ Seachlor System. Ada 2, 1 Stand By dan 1 operasi

 pembersihannya secara otomatis bila DP >0,5 Barg atau dengan timer ( 8 jam

sekali selama 2 menit ) dikerjakan oleh Differential Pressure Transmitter.

6.  Modul Generator/ Seachlor System

Untuk memproduksi larutan chlorine /sodium hypocloride chlorine dengan

 proses electrolisa air laut, satu train terdiri dari 4 Generator. Dari tiap cell

generator mampu memproduksi chlorine dari air laut 2 x 100%.

Page 29: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 29/54

 

29

7.  DC Supply System

Untuk mensupply arus DC untuk proses Electrolisa air laut agar dihasilkan

larutan chlorine/ Sodium Hypochloride.

8.  Sodium Hypochloride Storage/ Degasing Tank

Untuk menampung larutan Chlorine/ Sodium Hypochloride yang dihasilkan

oleh Modul Genarator/ Sechlor System dan juga melepaskan gas hidrogen ke

udara bebas ( 0,35 m3/ kg Chlorine )

9.  Dosing Pump

Untuk memompakan larutan chlorine/ Sodium Hypochloride ke WaterIntake melalui control Valve dan By Pas Valve.

IV.  Peralatan Bantu

Pada unit Chlorination Plant terdapat berbagai alat bantu diantaranya :

∗  Electrolyzer Cleaning System

Peralatan ini digunakan untuk membersihkan pergerakan/ deposit terutama

di Catodanya. Hal ini disebabkan karena lamanya beroperasi atau tidak

seimbangnya tegangan pada arus yang konstan/ pemakaian energi yang besar

 pada air laut dan produksi Chlorine yang konstan. Pergerakan/ deposit

dibersihkan dengan larutan Hidrochloric Acid dimana larutan tersebut

dipompakan ke Modul Generator dengan pompa Hidrochloric Acid Pump.

Peralatan yang digunakan antara lain :

•  Acid Storage/ Neutralization Tank

•  Acid Circulation/ Waste Transfer Pump

•   Na OH Storage Tank

Page 30: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 30/54

 

30

•  HCL.

∗  PI ( Pressure Indikator )

Digunakan untuk mengetahui besarnya tekanan pada :

•  Discharge Raw Seawater Booster Pump

•  By Pass Valve

•  Discharge Seawater Booster Pump

•  Dosing Pump

∗  Flow Indicator ( FI )

Untuk mengetahui jumlah aliran/ debit pada peralatan :

•  Discharge Raw Seawater Booster Pump

•  Discharge Seawater Booster Pump

•  Modul Generator/ Sechlor System

•  Discharge Dosing Pump

∗  Pressure Differential Indikator ( PDI )

Untuk mengetahui perbedaan tekanan pada Backwash Strainers

∗  Level Indikator ( LI )

Untuk mengetahui level pada :

•  Seawater Storage Tank

•  Sodium Hypochloride Tank

∗ 

Temperatur Indikator ( TI )

Untuk mengetahui temperatur pada Outlet Electrolizer Residual Chlorine

Analize Untuk mengetahui kualitas dari Chlorine Residual pada sistem air

 pendingin sebelum dibuang ke laut ( Out Fool ) partikelnya 1-1,5 ppm.

Page 31: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 31/54

 

31

∗  Hidrogen Degasing and Dilution

Untuk membuang gas hidrogen ke udara bebas dari proses electrolisa ( 0,35

m3/ kg Chlorine ).

V.  Prinsip Kerja CHLORINATION PLANT

Air laut di supply dari Header MCW denga tekanan >0,5 BarG kemudian

dipompa ke Lamela Clarifier/ Prewater Treatment Plant oleh Raw Seawater

Booster Pump. Di Lamela Clarifier/ Prewater Treatment Plant air laut disaring

dan diendapkan lumpurnya yaitu dari partikel 3665 ppm menjadi 100 ppm.

Setelah itu air laut mengalir masuk ke dalam Seawater Storage Tank melalui Line

Over Flow diatasnya dan dipompa oleh Seawater Booster Pump dengan tekanan

3,3 Bar untuk diproses di Sechlor System / Modul Generator. Sebelum diproses

di Modul Generator/ Sechlor System air laut disaring oleh Seawater Strainers.

Didalam Modul Genarator/ Sechlor System air laut akan terelektrolisa dan

 berubah menjadi Chlorine/ Sodium Hypochloride kemudian dialirkan ke

Hypochloride Storage Tank, disini gas hidrogen dipisahkan dari lautan Chlorine/

Sodium Hypochlorite dimana gas hidrogen dibuang ke udara bebas dan chlorine/

Sodium Hypochlorite di injeksikan ke Water Intake dengan dipompa oleh Dasing

Pump dengan press : 2,5 BarG dan Flow 130 M3/ h.

Page 32: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 32/54

 

32

A. Start – Up Chlorination Plant

 Persiapan

  Buka udara control 100 %

 

Buka katup inlet dan outlet air lincir pompa sekitar 40 % (suplai air

dari pompa service)

  Posisikan filter backwash strainer secara auto, operasinya berdasar

 pada differential sisi inlet dan outlet

  Buka katup suplai air laut header secara buka penuh 100 %

  Buka katup venting untuk pengecekan aliran air laut

  Check PI supali air laut minimal 0.5 Bar dan venting pompa – pompa

sampai air keluar dan tutup kembali

  Hidupkan raw sea booster pump baik select A ataupun B dan jalankan

salah satu pompa bisa manual atau otomatis katup inlet dan outlet

dibuka, control katup yang menuju lamella bisa di set pembukaan

secara manual atau auto dengan kita set sea water pump level 50 %

setelah normal posisi control

 

Hidupkan sea booster pump baik select A ataupun B dan jalankan

salah satu pompa bisa manual atau otomatis katup inlet dan outlet

dibuka, control katup yang menuju hypodosing bisa di set pembukaan

secara manual atau auto dengan kita set level hypodosing 50 %

setelah normal posisi control

  Hidupkan panel power DC chlorination rectifier pilih Unit 1 atau Unit

2 untuk memilih rectifier yang akan di operasikan

 Start – Up

  Hidupkan AC Auxilarry circuit pada panel rectifier yang akan

dioperasikan

  Reset tombol lock out relay

Page 33: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 33/54

 

33

  Hidupkan panel rectifier 6.3 KV dimasukkan dari MCR apabila aliran

air laut normal

  Atur DC isolator/rectifier 1,2,3,4 sesuai kebutuhan (jika : 1 MCW

 pengatur rectifier : 200 ~ 400 A dan 2 MCW

operasi pengaturan rectifier : 400 ~ 600 A)

  Hidupkan hypo dosing pump pilih A atau B jalankan salah satu

 pompa bisa auto atau manual

  Test residual chlorine pada outfall oleh laboratorium (batasan : 0.1 ~

0.3 ppm)

B. Stop Chlorination

 Stop

  Turunkan arus rectifier 1,2,3,4 secara perlahan – lahan hingga 0

Ampere

  Informasikan ke MCR untuk off kan panel rectifier 6.3 KV

  Sirkulasikan air laut pada rectifier 1,2,3,4 tunggu : +/- 15 menit

hingga temperature turun

 

Stop pompa sea water booster

  Stop pompa hypo dosing

  Tutup katup suplai air laut

  Drain air yang ada pada rectifier 1,2,3,4 agar cell generator tidak

korosif

Page 34: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 34/54

 

34

i.  START–UP CHLORINATION PLANT

Hal - hal dilakukan bila akan Start Up Chlorination Plant

  Persiapan

•  Buka katup supply air laut dari header MCW ( 10 PAB 03AA005 )

•  Perhatikan tekanan pada line pemipaan air laut yang masuk ke

Chlorination Plant > 0,5 BarG.

•  Buka katup Venting bila sudah keluar air tutup kembali.

  Start Up Chlorination Plant

• 

Jalankan Raw Seawater Booster Pump posisi manual ( A/B )

•  Jalankan Seawater Booster Pump posisi manual ( A/B )

•  Chlorination System di select pada “ posisi comand ½ “

•  Tekan tombol AC Auxilary Circuit “ ON “

•  Tekan tombol Lock Out Relay Reset

•  Minta pada MCR ( Main Control Room ) untuk memasukkan tegangan

6,3 KV

•  Masukkan Breaker DC ( ON ) pada Rectifier 1,2,3 dan 4

•  Atur Ampere sesuai dengan rekomendasi petugas laboratorium.

∗  Rekomendasi 1 : 200 – 400 Ampere

∗  Rekomendasi 2 : 400 – 600 Ampere

• 

Check kandungan Residual Chlorine ( Petugas Laboratorium )

•  Jalankan Dosing Pump.

Page 35: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 35/54

 

35

Hal-hal yang perlu diperhatikan bila Chlorination Plant telah beroperasi :

-  Level Seawater Storage Tank

-  Level Hypochlorite Storage Tank

-  Flow Outlet Modul Generator/ Sechlor System

-  Temperatur pada Modul Generator/ Sechlor System

-  Ampere

-  Jumlah Flow yang diinjeksikan ke Water Intake

 

Shut-Down Chorination Plant

∗  Atur Ampere sampai (0)

∗  Kelarkan tegangan 6,3 K dari MCR

∗  Tunggu + 15 menit untuk pembilasan line

∗  Buka katup Drain Rectirier 1,2,3 dan 4

∗  Matikan Raw Seawater Booster Pump

∗  Matikan Seawater Booster Pump

∗  Matikan Hypo Dosing Pump

∗  Tutup katup supply air laut di header MCW

ii.  TROUBLE SHOOTING

Dalam pengoperasian unit Chlorination Plant Trouble Shooting yang pernah

saya alami adalah :

a)  Hypochlorite Tank Over Flow

Page 36: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 36/54

 

36

Sebab : Jumlah produksi Chlorine/ Sodium Hypochlorite tinggi sedang

 jumlah Flow Chlorine/ Sodium Hypochlorite yang ke Water

Intake rendah.

Tindakan : Atur pembukaan katup Discharge Dosing Pump yang operasi

sampai level normal kembali. Dengan pedoman “Jumlah Flow air

laut yang masuk ke tiap-tiap Modul Generator/ Sechlor System

sama dengan jumlah Flow Chlorine/ Sodium Hypochlorite yang

diinjeksikan”.

 b) 

Hypochlorite Tank Drop.Sebab : Jumlah produksi Chlorine/ Sodium Hypochlorite yang rendah,

sedangkan jumlah Flow Chlorine/ Sodium Hypochlorite

diinjeksikan tinggi.

Tindakan : Atur penutupan katup Discharge Dosing Pump yang operasi

sampai level normal kembali. Dengan pedoman “Jumlah Flow air

laut yang masuk ke tiap-tiap Modul Generator/ Sechlor System

sama dengan jumlah Flow Chlorine/ Sodium Hypochlorite yang

diinjeksikan”.

Page 37: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 37/54

 

37

iii.  LAIN-LAIN

∗  Data Teknik

Raw Seawater Booster Pumps :

 

Discharge Pressure 2.0 BarG

  Flowrate 255 m3/ h

Seawater Storage Tank :

  Volume Kerja 30 m3

  Kapasitas 35 m3 

Seawater Booster Pump :

  Discharge Pressure 3.3 BarG

  Flowrate 155 m3/ h

Automatic Backwash Strainer :

 

Filtration 500 micron  Pressure Drop :

-  Clean Condition 0.15 BarG

-  Max ( Backwash ) 0.35 BarG

-  Max ( Alarm ) 0.50 BarG

Seaclor  Hypochlorite Generator :

  Production Constant 120 m3/ h

  DC Current 6400 A

  Dc Voltage 108 V

 

Hidrogen Production 0.35 m3

/ kgChlorine

Sodium Hypochlorite Tank

  Volume Kerja 30 m3 

  Kapasitas Tanki 35 m3 

Dosing Pumps :

Page 38: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 38/54

 

38

∗  Setting/ Batasan-batasan

Level Seawater Storage Tank :

 

 Normal 3500 mm  Maksimum 4000 mm

Automatic Backwash Strainer :

∗  ( Max ) Backwashing 0.35 BarG

∗  ( Max ) Alarm 0.5 BarG

Flowrate Seaclor  

Hypochlorite Generator120 m

3/ h (Pertrain)

Temperatur Outlet

Electrolyzer maksimum38

0C

Hidrogen Production 0.35 M3

/ Kg ChlorineLevel Sodium Hypochlorite Tank :

   Normal 3500 – 4000 mm

  Maksimum 6000 mm

Chlorination Injection 130 m3/ h

Ph 0.3 – 7

Page 39: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 39/54

 

39

Page 40: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 40/54

 

40

Page 41: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 41/54

 

41

Page 42: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 42/54

 

42

Page 43: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 43/54

 

43

WATER TREATMENT PLANT ( WTP )

Page 44: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 44/54

 

44

 I.   Pengertian WTP

Water treatment plant adalah sistem pengolahan air baku / service water

menjadi air murni / air bebas mineral.Pengolahan air pada WTP

dimaksudkan untuk :

•   Menghilangkan air dari kandungan mineral (Na+ , Mg

+2, K 

+ , Ca

2+ 

dan lain-lain)

•   Menghilangkan unsur-unsur asam yang ada pada air seperti :

Cl- , SO4

-2 ,PO4

-3 , S 

-2 

 

Komponen-komponen yang terkandung dalam air:

•  Suspended solid

• 

 Dissolved gas 

•  Garam

•   Bakteri

•  Virus 

•   Dissolved organik

 

Syarat sebagai air penambah : 

•  Conductivity < 2 µs/cm 

•   Dissolved solid CaCO3 < 1 ppm

•  Silica < 0,01 ppm

•   pH 6,5 – 7,5 

 II.  SISTEM WTP

 

Water treatment yang digunakan di UP. Muara tawar :

•  Kation Exchanger, yang terdiri dari dua tangki kation, yaitu cation 1dan cation 2

•  Kation anion exchanger, yaitu mixbed 1 dan mixbed 2 Mixbedexchanger dan cation exchanger dioperasikan secara kontinyu

Page 45: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 45/54

 

45

A. REAKSI PADA ION EXCHANGER

•  Penukar kation berfungsi menukar mineral yang ada di dalam airmenjadi H

+ .

• 

Pada saat normal operasi reaksi kation yang terjadi adalah:

Kation Exchanger :

R – H + mA HA + mR

•  Penukar anion berfungsi menukar sisa asam yang ada di dalam air

menjadi OH-.  Pada saat normal operasi reaksi anion yang terjadi

adalah :

Anion Exchanger :

r – OH + HA rA + H2O

Keterangan :

R – H : Kation Excanger

r – OH : Anion Exchanger

mA : Mineral asam

m : Na+, Mg2+

A : Cl-, SO4-3,PO4-3, S-2

B. REGENERASI KATION

Reaksi kation pada saat operasi normal :

R – H + mA HA + mR

Ketika semua R – H telah berubah menjadi mR maka dikatakan

 bahwa resin kation sudah jenuh dan perlu diregenerasi dengan mereaksikan

dengan HCl . Hal ini ditunjukkan nilai konductivity inlet sama dengan outletReaksinya sebagai berikut :

mR + HCl R – H + mCl

Keterangan :

 –   R – H : Kation Excanger

Page 46: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 46/54

 

46

 –   r – OH : Anion Exchanger

 –   mA : Mineral asam

 –   m : Na+, Mg2+

 –  

A : Cl-, SO4-3,PO4-3, S-2

C. REGENERASI MIXBED

Reaksi kation pada saat operasi normal :

R – H + mA HA + mR

Reaksi anion pada saat operasi normal :

r – OH + HA H2O + rA

Regenerasi pada Mixbed dilakukan ketika semua R – H telah berubah

menjadi mR dan ketika semua r – OH telah berubah menjadi rA maka

dikatakan bahwa resin kation dan anion sudah jenuh dan perlu diregenerasidengan cara mereaksikan dengan HCl dan NaOH .

Hal ini ditunjukkan dengan nilai konduktivity outlet lebih dari 1µs/cm

Reaksinya kation sebagai berikut :

mR + HCl R – H + mCl

Reaksinya anion sebagai berikut :

rA + NaOH r – OH + NaA

D. PEMAKAIAN RESIN

 Resin Kation-  Jenis : Purolite C-100 MB

-  Bentuk : Spherical Bead

Gugus fungsi : Asam Sulfonik

-  Bentuk ion : Sodium – Na+

-  Kapasitas total : 2 eq/l

-  Moisture : 44 – 48 %

-  Ukuran : 16 – 40 Mesh

-  Specific grafity : 1.28 g/ml

Page 47: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 47/54

 

47

 Resin Anion

-  Jenis : Purolite A-400 MB

-  Bentuk : Spherical Bead

-  Warna : Emas transparan

-  Gugus fungsi : Type I Amonium

Bentuk ion : Cl-

-  Kapasitas total : 1,3 eq/l min

-  Moisture : 48 - 54 %

-  Ukuran : 16 - 50 Mesh

-  Specific grafity : 1.08 g/ml

III.  SISTEM OPERASI

A. DATA TEKNIS

a) 

Data teknis Cation I dan Cation 2 sebagai berikut :

 Tekanan maksimum : 6.4 Bar

 Tekanan Hydraulic Test : 9 Bar

 Temperatur maksimum : 400C

 Effisiensi : 0.85

 Maksimum Operasi : 24 jam

 Volume resin kation strong : 2300 liter

 Type resin : Relite CF/CR Flow rate : 45 m3/h

 b)  Data teknis Mix – bed I dan Mix – bed 2( 2 )sebagai berikut :

 Tekanan maksimum : 6.4 Bar

 Tekanan Hydraulic Test : 9 Bar

 Temperatur maksimum : 450C

 Effisiensi : 0.85

 Maksimum Operasi : 95 jam

 Volume kation tipe Purolite C100 MB : 1300 liter

 Volume anion tipe Purolite A 400 MB : 1450 liter

 

Flow rate : 27 m3/h Batasan daya hantar : < 0.2 μS/cm pada 25

0C

  pH : 6,5 ~ 7,5 SiO2 : < 0,02 ppm SiO2

Page 48: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 48/54

 

48

B. TAHAPAN REGENERASI PADA KATION EXCHANGER

a)  PARTIAL BACKWASH

Raw water masuk lewat tengah tangki dan keluar lewat atas tangki.

 b) 

TOTAL BACKWASH

Raw water masuk lewat bawah tangki dan keluar lewat tengah tangki.

c)  ACID INJECTION

Raw water masuk lewat atas tangki dan air pengencer ( air make up + HCl )

masuk lewat bawah tangki serta keluar lewat tengah tangki.

d)  DISPLACEMENT

Penyempurnaan semua resin agar bereaksi dengan HCl dan membersihkankelebihan- kelebihan HCl .

e)  FINAL WASH

Raw water masuk dari atas tangki dan keluar dari bawah tangki.

C. TAHAPAN REGENERASI PADA MIX BED

 

BACKWASHRaw water masuk lewat bawah tangki dan keluar lewat atas tangki.

  SETTLING

Proses seluruh katup tertutup dengan tujuan agar seluruh kation berada di bawah dan seluruh anion akan berada di atas .

  ACID DAN CAUSTIC INJECTION

Air make up + HCl masuk lewat bawah tangki dan air make up + NaOH

masuk lewat atas tangki melewati anion kemudian keluar lewat tengahtangki.

  ACID DAN CAUSTIC DISPLACEMENT

Penyempurnaan semua resin agar bereaksi dengan HCl dan NaOH sertamembersihkan kelebihan- kelebihan HCl dan NaOH

Page 49: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 49/54

 

49

  LEVELLING

Dalam fase ini air di drain sampai pada batas level dari permukaan resin

  MIXING

Proses pencampuran resin dengan cara dialiri udara kompresor dari bawahtangki

  SETTLING

Pada fase ini resin didiamkan selama 5 menit untuk penyempurnaan setelah proses mixing

  FILLING

Pengisian tangki mixbed dengan make up water sampai over flow.

  FAST RINSE

Pencucian secara cepat dengan menggunakan raw water sampai nilaikonductivity kurang dari 1 µs/cm.

IV.  Start water treatment plant

a.  Persiapan

• 

Check level tangki raw water 1A dan 1B•  Buka katup suplai pompa WTP dan pilih pompa yang akan dioperasikan

(GCF01AA001/GCF04AA002, GCF02AA001/GCF04AA002)

•  Buka katup prefilter dan pilih filter yang akan digunakan

(GCF06AA001/GCF06AA002, GCF09AA001/GCF09AA001)

•  Buka katup cation exchanger dan pilih cation yang akan dioperasikan

(GCF07AA001/GCF16AA002, GCF16AA002/GCF17AA002)

•  Buka katup Mix - Bed exchanger dan pilih Mix - Bed yang akan

dioperasikan (GCF20AA002/GCF20AA701,

GCF21AA002/GCF21AA701)•  Buka katup Conductivity meter dan pilih Conductivity meter yang akan

dioperasikan (GCF22AA501, GCF27AA502)

•  Buka katup Resin Trap (GCF22AA003)

Page 50: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 50/54

 

50

b.  Start – Up water treatment plant

•  Buka Menu F2

•  Tekan tombol start untuk pompa 1 atau 2 (yang dioperasikan salah satu)

c.  Stop

• Buka Menu F2

•  Tekan tombol off untuk pompa 1 atau 2

•  Tutup katup resin trap (GCF22AA003)

d.  Regenerasi Cation A/B

  Persiapan

•  Check level tangki dan kosentrate HCl

•  Level tangki harus dengan kondisi penuh dan siap pakai

  Tahapan – Tahapan Regenerasi

 

 Proses partial backwash- Buka katup (GCF10AA001 / GCF07AA701, GCF11AA001 /

GCF06AA702 )

- Atur waktu +/- 15 menit, atur flowrate 7.7 m3/jam

- Operasikan pompa raw water/destilate pump

   Proses total backwash

- Buka katup (GCF16AA001 / GCF10AA701, GCF17AA001 /

GCF11AA701 )

- Atur waktu +/- 15 menit, atur flowrate 7.7 m3/jam

Operasikan pompa raw water/destilate pump 

 Proses acid injection

- Buka katup (GCF07AA001 / GCF16AA002, GCF06AA004 /

GCF09AA001 )

- Buka katup outlet injection (GCF07AA001/GCF11AA701)

- Operasikan pompa raw water/destilate pump

- Operasikan pompa make – up

- Operasikan pompa acid metering

- Atur waktu +/- 24 menit, atur water flowrate : 5.0 m3/jam

- Atur acid flow rate : 0.72 m3/jam

Ukur dilute acid : 3.9 ~ 6.6 OB

Page 51: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 51/54

 

51

   Proses acid displacement

- Buka katup (GCF07AA001 / GCF16AA002, GCF06AA004 /

GCF09AA001 )

- Buka katup outlet injection (GCF07AA001/GCF11AA701)

- Operasikan pompa raw water/destilate pump

Operasikan pompa make – up

- Stop pompa acid metering

- Atur waktu +/- 33 menit, atur water flowrate : 5.0 m3/jam

- Atur acid flow rate : 0.72 m3/jam

   Proses final wash

- Buka katup (GCF07AA001 / GCF16AA701, GCF06AA003 /

GCF17AA701 )

- Operasikan pompa raw water/destilate pump

- Atur waktu : +/- 45 menit

Test Ph outlet cation A/B- Apabila Ph : 4 ~ 5 maka regenerasi selesai dan siap dipakai

e.  Regenerasi Mix Bed A/B

  Persiapan

  Check level tangki harian dan kosentrate HCl

  Check level tangki harian dan konsentrate NaOH

 

Tahapan – tahapan Regenerasi  Proses backwash

-  Buka katup inlet (GCF20AA003/GCF21AA003)

-  Buka katup outlet ( GCF20AA701/GCF21AA701 )

-  Atur waktu : +/- 10 menit, atur flowrate : 20 m3/jam

-  Operasikan pompa raw water/destilate pump

  Proses setling-  Buka katup inlet (GCF20AA003/GCF21AA0030

-  Buka katup outlet (GCF20AA701/GCF21AA701)

Atur waktu : +/- 5 menit-  Operasikan pompa raw water/destilate pump

  Proses acid/caustic injection

-  Buka katup inlet (GCN08AA001/GCN07AA001)

-  Buka katup inlet (GCE08AA001/GCE07AA001)

-  Buka katup inlet (GCF69AA002)

-  Buka katup outlet (GCF23AA701/GCF25AA701)

Page 52: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 52/54

 

52

-  Operasikan pompa raw water/destilate pump

-  Operasikan pompa make – up

-  Operasikan pompa acid metering dan caustic metering

-  Atur waktu +/- 30 menit

-  Atur water acid flow rate : +/- 6.25 m3/jam dan acid flow rate : 0.72

m3/jam

-  Atur water caustic flow rate : +/- 6.40 m3/jam dan caustic flow rate :

0.44 m3/jam

-  Ukur dengan Baume ,dilute acid : +/- 2.6OB dan ukur dilute caustic :

+/- 6OB

  Proses acid/caustic displacement

-  Buka katup inlet (GCN08AA001/GCN07AA001)

-  Buka katup inlet (GCE08AA001/GCE07AA001)

-  Buka katup inlet ( GCF69AA002 )

Buka katup outlet (GCF23AA701/GCF25AA701)-  Operasikan pompa raw water/destilate pump

-  Operasikan pompa make – up

-  Stop pompa acid metering dan caustic metering

-  Atur waktu +/- 27 menit

-  Atur water acid flow rate : +/- 6.25 m3/jam dan acid flow rate : 0.72

m3/jam

-  Atur water caustic flow rate : +/- 6.40 m3/jam dan caustic flow rate :

0.44 m3/jam

  Proses slow wash

Buka katup inlet (GCN08AA001/GCN07AA001)

-  Buka katup outlet (GCF22AA702/GCF27AA702)

-  Buka katup inlet (GCF69AA002)

-  Operasikan pompa make – up

-  Atur waktu : +/- 26 menit

  Proses leveling

-  Buka katup inlet (GCF20AA701/GCF21AA701)

-  Buka katup outlet (GCF22AA702/GCF27AA702)

-  Stop make - up pump

Atur waktu : +/- 5 menit  Proses air mixing

-  Buka katup inlet (QEB02AA001/QEB01AA004)

-  Buka katup outlet (GCF20AA701/GCF21AA701)

-  Buka katup udara secara manual

-  Atur waktu : +/- 15 menit, pastikan resin benar – benar teraduk

Page 53: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 53/54

 

53

  Proses setling after mixing

-  Buka katup outlet (GCF20AA701/GCF21AA701)

-  Tutup katup udara secara manual

-  Atur waktu : +/- 5 menit

 

Proses refiling

-  Buka katup inlet (GCN08AA001/GCN07AA001)

-  Buka katup outlet (GCF20AA701/GCF21AA701)

-  Operasikan pompa make – up

-  Atur waktu : +/- 5 menit

-  Isi tangki Mix Bed hingga overflow

  Proses final wash

-  Buka katup inlet (GCF20AA002/GCF21AA002)

-  Buka katup outlet (GCF22AA702/GCF27AA702)

Operasikan pompa raw water/destilate pump-  Atur waktu : +/- 61 menit

-  Test Lab outlet Mix Bed

-  Apabila conductivity : < 1.0 µS/cm maka regenerasi selesai dan siap

dipakai

Page 54: Buku Panduan Bop

7/23/2019 Buku Panduan Bop

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 54/54