Buku Kerja Praktek Mahasiswa
-
Upload
raden-hilmi -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of Buku Kerja Praktek Mahasiswa
BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA
(BKPM)
BIOKIMIA
Disusun oleh :
Wahyu Yulianingsih
Mustofa Hilmi
JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TERNAK
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2016
KATA PENGANTAR
Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkahnya
sehingga Buku Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM) mata kuliyah Biokimia ini dapat disusun.
BKPM ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan praktikukm
Biokimia bagi mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi, jurusan Teknologi Pengolahan
Hasil Ternak (TPHT). Tersusunnya BKPM ini diharapkan dapat bermanfaat unutk
menambah pengetahuan dan keterampilan mengenai teknik-teknik dasar yang diperlukan
dalam menganalisa kandungan bahan organik pada tanaman, yang meliputi karbohidrat,
protein, lemak maupun vitamin.
BKPM Biokimia disusun untuk mempermudahkan dalam melaksanakan praktikum
serta diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan mengenai Biokimia tanaman.
Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan dami kesempurnaan BKPM ini.
Banyuwangi, Maret 2016
Penyusun
PRAKTIKUM BIOKIMIA
Acara : 1
Pokok Bahasan : KARBOHIDRAT
Judul Acara : Pengujian Karbohidrat dalam Bahan secara Kualitatif dan
Kuantitatif
Kode Mata Kuliyah :
Lokasi : Ruang Praktikum TPHT
Alokasi Waktu : 2 x 150 menit
1.1 Tujuan instruktur Khusus
Setelah menyelesaikan praktikum, mahasiswa diharapkan mampu:
1) Melakukan pengujian kualitatif, terhadap bahan yang mengandung karbohidrat.
2) Menjelaskan sifat reduksi karbohidrat.
1.2 Teori
Di Indonesia Bahan pokok yang biasa kita makan ialah beras, jagung, sagu dan
kadang-kadang juga singkong dan ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan dan
senyawa yang terkandung didalamnya sebagian besar besar dari karbohidrat, yang terdapat
sebagai amilum dan pati. Karbohidrat berasal dari makanan dalam tubuh mengalami
perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yangterdapat
didalam darah, sedangakan glikogen adalah karbohidrat yang disintesa didalam hati dan
digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Dari contoh-contoh tadi kita
mengetahui bahwa amilum dan pati, selulosa, glikogen, gula (sukrosa) dan glukosa
merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.
Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan
sumber serat makanan. Komponen ini disusun oleh 3 unsur, yaitu karbohidrat (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O). Jenis-jenis karbohidrat sangat beragam dan dibedakan satu dengan
yang lainya berdasarkan susunan atom-atomnya, panjang/pendeknya rantai serta jenis ikatan
akan membedakan karbohidrat yang satu dengan yang lainnya. Dari kompleksitas
strukturnya dikenal dengan karbohidrat sederhana ( monosakarida, dan disakarida) dan
karbohidrat dengan struktur yang komplek/polisakarida (pati, glikogen, selulosa dan
hemiselosa).
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah.
Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung kandungan racun glokosida yang
dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20
mg HCN perkilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang
rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk
menurunkan kadar racunnya. Dari umb ini dapat dibuat tepung tapioka.
Berdasarkan jumlah unit terkecilnya, karbohidrat dibagi atas monosakarida,
disakarida dan polisakarida. Unit terkecil karbohidrat disebut monosakarida, yaitu
karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisa menjadi karbohidrat yang sederhana. Ditinjau dari
gugus fungsinya, monosakarida dapat dibagi menjadi dua (2) yaitu mengandung formil (-
CHO) disebut aldosa, dan yang mengandung karboksil (-CO-) pada karbon no dua disebut
ketosa. Monosakarida mengandung lebih dari satu gugus hidroksil (-OH), maka aldosa
merupakan suatu polihidroksil aldehid, dan ketosa suatu polihidroksil keton.
Beberapa contoh monosakarida yanitu glukosa, fruktosa, pentosa, dan galaktosa.
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstora. Dialam, glukosa terdapat
di buah-buahan dan madu lebah, glukosa dihasilkan dari reaksi antara karbohidroksida dan
air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun pada proses fotosintesis yang
selanjutnya membentuk amilum. Selain glukosa, madu lebah juga mengandung fruktosa yang
merupakan ketoheksosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis daripada glukosa, juga lebih
manis dari suatu ketoheksosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis daripada glukosa, juga
lebih manis dari tebu atau sukrosa. Fruktosa disebut juga gula buah (levulosa).
Disakarida merupakan suatu karbohidrat yang tersusun dari dua satuan
monosakarida yang dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida dari karbon 1 dari satu
satuan ke suatu OH satuan lain. Disakarida terdiri dari maltosa, selebiosa, laktosa dan
sukrosa. Maltosa digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk). Gula
ini merupakan disakarida utama uang dierolah hidrolisa pati. Latosa merupakan suatu
disakarida alamiah yang dijumpai pafa hewan yang menyusui, air susu sapi dan manusia
mengandung kira-kira 5 % laktosa. Laktosa terdiri dari dua monosakarida yang berlainan, D-
glukosa dan D-galaktosa. Sukrosa merupakan gula pasir yang terdapat pada tebu. Sekrosa
mempunya 2 molekul monosakarida ang terdiri atas satu molekul glukosa dan satu molekul
fruktosa.
Polisakarida mengandung banyak monosakarida yang berhubungan dan beragam
panjang rantai serta berat molekulnya. Contoh polisakarida ini yaitu pati, selulosa, dan kitin.
Pati ialah karbohidrat penyimpan energi bagi tumbuhan yang merupakan komponen utama
pada biij-bijian, kentang, jagung dan beras. Pati dapat dipisahkan dengan berbagai teknik
menjadi dua fraksi, yaitu amilosa dan amilipektin. Amilosa menyusun sekitar 20 % dari pati,
unit glukosa (50-300) membentuk rantai sinambung, dengan tautan (-1,4). Sedangkan
amilopektin sangat bercabang dan merupakan polisakarida yang jauh lebih besar dari
amilosa.
1.3 Organisasi
1) Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok praktikum dan masing-masing
kelompok dipimpin seorang ketua kelompok.
2) Semua kelompok kerja praktekum dibimbing seorang dosem pembimbing
praktikum dibantu oleh teknisi laboratorium.
1.4 Uji Kualitatif
1.4.1 Uji Molish
Untuk menguji adanya karbohidrat dalam bahan pakan dapat dilakukan dengan
beberapa metode. Salah satu metode yang dilakukan untuk menentukan ada tidaknya
karbohidrat adalah uji Molish. Larutan yang bereaksi positif akan membentuk cincin
yang berwarna unggu ketika direaksikan dengan α-naftol dan asam sulfatpekat. Asam
sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk
membentuk furfural dan turunanya yang kemudian dikombinasikan dengan α-naftol
untuk membentuk produk berwarna. Warna merah akan tampak pada bidang batas
antara campuran karbohidrat dengan α-naftol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai
sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji Molish.
a) Alat dan Bahan Praktikum
Alat :
1. Tabung reaksi (7 buah )
2. Pipet ukur
3. Pipet tetes
4. Rak tabung reaksi
Bahan :
1. Glucosa 1%
2. Maltosa 1%
3. Fructosa 1%
4. Sucrosa 1%
5. Xilosa 1%
6. Lactosa 1%
7. Amilum 1%
8. H2SO4 Pekat
9. Reagent Molish (5% α-naphtol dalam 95% Ethanol)
b) Pelaksanaan Praktikum
1. Siapkan 7 buah tabung reaksi
2. Masukan sebanyak 1 ml masing-masing tabung reaksi dengan Glucosa 1%
(tabung 1), Maltosa 1% (tabung 2), Fructosa 1% (tabung 3), Sucrosa 1%
(tabung 4), Xilose 1% ( tabung 5), Lactosa 1% (tabung 6), Amilum 1% (tabung
7).
3. Tambahkan masing-masing tabung dengan 2 tetes reagent Molish
4. Tambahakan secara perlahan-lahan setetes demi setetes melalui dinding tabung
larutan H2SO4 pekat, hingga membentuk lapisan dibawah campuran.
5. Amati perubahan yang terjadi
6. Cincin ungu pada batas 2 cairan menunjukan adanya karbohidrat.
1.4.2 Uji Benedict
Uji Benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat (gula) pereduksi (yang memiliki
gugus aldehid atau keton bebas), seperti yang terdapat pada glukosa dan maltosa. Uji
Benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas
dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat
untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. Uji positif ditandai dengan
terbentuknya endapan merah bata, kadang disertai dengan larutan yang berwarna
hijau, merah atau orange.
a) Alat dan Bahan Praktikum
Alat :
1. Tabung reaksi (3 buah )
2. Pipet ukur
3. Pipet tetes
4. Rak tabung reaksi
5. Waterbath
Bahan :
1. Glucosa 1%
2. Fructosa 1%
3. Sucrosa 1%
4. Reagent Molish (5% α-naphtol dalam 95% Ethanol)
b) Pelaksanaan Praktikum
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi
2. Masukan sebanyak 1 ml masing-masing tabung reaksi dengan Glucosa 1%,
Fructosa 1% (tabung 2) dan Sucrosa 1% (tabung 3).
3. Tambahkan masing-masing tabung dengan 2 ml Reagent Benedich pada
masing-masing tabung.
4. Amati perubahan warna yang terjadi.
5. Panaskan sampai mendidih ketiga tabung pada waterbath
6. Amati perubahan yang terjadi
7. Reaksi pisitif ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata, kadang disertai
dengan larutan yang berwarna hijau, merah dan orange.
1.4.3 Uji Iodine
Uji Iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat
menghasilkaan warna yang khas. Karbohidrat golongan polisakarida akan
memberikan reaksi dengan larutan iodine dan memberikan warna spesifik tergantung
pada jenis karbohidratnya. Amilose dengan iodine akan berwarna biru, amilopektin
dengan iodine akan berwarna merah violet, glikogen maupun dextrin dengan iodine
akan berwarna coklat. Oleh karena itu uji iodine ini juga dpat membedakan amilum
dan gikogen.
a) Alat dan Bahan Praktikum
Alat :
1. Tabung reaksi (3 buah )
2. Pipet ukur
3. Pipet tetes
4. Rak tabung reaksi
5. Waterbath
Bahan :
1. Glucosa 1%
2. Sucrosa 1%
3. Amilum 1%
4. Iodine 5%
b) Pelaksanaan Praktikum
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi.
2. Maisng-masing tabung reaksi diisi dengan 3 ml Glucosa 1% (tabung 1), Sucrosa
1% (tabung 2), dan Amilum 1%.
3. Tambahkan masing-masing tabung dengan 1 tetes larutan iodine 5% pada ketiga
tabung tersebut.
4. Kocok semua tabung sampai homogen menggunakan vortex.
5. Amati perubahan warna terjadi.
6. Panaskan ketiga larutan dalam tabungan tersebut dalam waterbath dan amati
perubahan terjadi.
7. Amati perubahan warna terjadi.